KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK
08 Modul ke:
Opini Publik
Fakultas
PASCASARJANA Program Studi
Magister Ilmu Komunikasi http://mercubuana.ac.id
Dr. Heri Budianto.M.Si
Pengertian Opini Publik • Opini publik berasal dari bahasa Inggris, Public Opinion yang berarti pendapat umum atau pendapat masyarakat. • opini publik dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan pendapat umum, dengan demikian public diterjemahkan dengan “umum”, sedangkan opinion diterjemahkan sebagai “pendapat”.
• Istilah opini publik mengacu ke setiap pengumpulan pendapat yang dikemukakan individu – individu. Menurut Santoso Sastropoetro (1990), istilah opini publik sering digunakan untuk menunjuk ke pendapat – pendapat kolektif sejumlah besar orang. • Menurut William Albiq (Santoso S.1990), opini publik adalah jumlah dari pendapat individu – individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu publik.
• Definisi-definisi di atas dapat menerangkan makna dan pengertian pendapat umum itu, sebagai berikut: • 1. Pendapat umum adalah pendapat, sikap, perasaan, ramalan, pendirian, dan harapan rata-rata individu kelompok dalam masyarakat, tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan kepentingan umum atau persoalan-persoalan sosial. • 2. Pendapat umum adalah hasil interaksi, diskusi atau penilaian sosial antar-individu tersebut yang berdasarkan pertukaran pikiran yang sadar dan rasional yang dinyatakan baik lisan maupun tulisan.
• 3. Isu atau masalah yang didiskusikan itu adalah hasil dari apa yang dioperkan oleh media massa (baik media cetak maupun elektronik). • 4. Pendapat umum hanya dapat berkembang pada negaranegara yang menganut paham demokratis. Dalam negara tersebut akan memberikan kebebasan kepada warganya untuk menyatakan pendapat dan sikapnya, baik lisan maupun tulisan (Arifin, 2003: 117). • masyarakat.
• Pendekatan prinsip terhadap kajian opini publik dapat dibagi menjadi 4 kategori: • pengukuran kuantitatif terhadap distribusi opini • penelitian terhadap hubungan internal antara opini individu yang membentuk opini publik pada suatu permasalahan • deskripsi tentang atau analisis terhadap peran publik dari opini publik • kajian baik terhadap media komunikasi yang memunculkan gagasan yang menjadi dasar opini maupun terhadap penggunaan media oleh pelaku propaganda dan manipulasi.
Karateristik Opini Publik • Suatu opini publik yang dianggap kompeten atau mampu memenuhi syarat opini publik dalam arti khusus, bila terdapat • 1. Fakta yang dipakai sebagai tolok ukur perumusan opini publik, yaitu, adanya unsurr “penilaian baik dan buruk” dari masyarakat. • 2. Penggunaan fakta – justru suatu sikap diambil karena tidak berdasarkan fakta – sampai pada suatu kesimpulan atau kesepakatan mengenai tindakan yang harus diambil untuk memecahkan suatu persoalan tertentu yang dhadapinya. • 3. Syarat-syarat sebagai opini publik dalam arti khas itu dapat ditinjau dari; fakta, nilai-nilai, opini publik, dan kompetensinya.
Faktor Faktor Opini Publik • Adanya isu (Presence of an issue), harus terdapat konsensus yang sesungguhnya. Opini Publik berkumpul disekitar isu. • Nature of Publics, harus ada kelompok yang dikenal dan berkepentingan dengan persoalan itu. • Pilihan yang sulit (Complex of preferences), mengacu pada totalitas opini para anggota masyarakat tentang suatu isu. • Suatu pernyataan atau opini (Expression of Opinion), berbagai pernyataan bertumpuk sekitar isu. • Jumlah orang terlibat (Number of persons involved), opini publik adalah besarnya (size) masyarakat yang menaruh perhatian terhadap isu. (Olii, 2007:20)
• Untuk mencapai opini yang benar ataupun baik untuk pemecahan persoalan, tergantung sekali dari : • Apakah minoritas dapat juga berbicara lain dari pada mayoritas. • Informasi yang cukup dan benar dapat dipakai sebagai landasan ataupun titik tolak pembentukan pendapat. • Sifat manusia untuk berpihak. (Olii, 2007:35)
Ciri – Ciri Opini Publik • Istilah “publik” mengacu ke kelompok manusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat – syarat : • Menghadapi persoalan tertentu • Berbeda opini mengenai persoalan tertentu dan berusaha mengatasinya • Mencari jalan keluar melalui diskusi. Di sini publik belum terbentuk dan belum terorganisir. Karena setiap publik memiliki persoalan yang menuntut perhatian maka dengan sendirinya terbentuk banyak publik. Jika becara mengenai “public”, kita akan sulit menentukan “What the public wants”. Sebagai komunikator, kita harus mengetahui keinginan komunikan. Misalnya, bagaimana cara penyebaran informasi yang sesuai dengan keinginan mereka.
Jenis Opini • Opini Perorangan, dimana opini yang dikemukakan oleh seseorang secara terbuka di muka orang lain yang sedang berada dalam kelompok baik formal/informal. • Opini Pribadi, yakni opini yang dikemukakan oleh seseorang kepada orang lain yang mempunyai hubungan yang dekat dengannya atau dipercayainya. Pendapat/opini pribadi mengandung unsur intimidasi/keakraban. • Opini Publik, yaitu kesatuan pendapat yang timbul dari sekelompok orang yang berkumpul secara spontan dan membicarakan isu yang kontroversial. • Opini/Pendapat Umum, adalah opini yang dihasilkan oleh suatu lembaga pengumpulan pendapat umum tentang suatu isu. • Opini Khalayak, pendapat yang sudah menetap/mengendap dalam masyarakat, telah dipengaruhi oleh berbagai norma budaya dan bersifat statis (Sastropoetro,1990:1-3).
Pembentukan Opini Publik • Proses pembentukan opini publik dalam suatu publik yang menghadapi isu timbul berbagai kondisi yang berbeda-beda, yaitu : • Mereka dapat setuju terhadap fakta yang ada atau merekapun boleh tidak setuju. • Mereka dapat berbeda dalam perkiraan, tetapi boleh juga tidak berbeda pandangan. • Perbedaan yang lain ialah bahwa mungkin mereka mempunyai sumber data yang berbeda-beda. (Olii, 2007:55)
• Hubungan Antara Sikap dan Opini Opini dan sikap memiliki pengertian yang berbeda. Akan tetapi, kedua istilah itu sama – sama mengacu ke interaksi yang berkesinambungan. Sikap ada di dalam diri seseorang, sedangkan opini (ekspresi) keluar dari diri seseorang. Dengan demikian, sikap dan opini mengacu ke kerja sama yang berkesinambungan di dalam diri manusia dalam menghadapi masalah atau situasi tertentu.
• Pembentukan Opini dan Modernisasi Masyarakat di Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia (terutama di daerah – daerah terpencil) sering memiliki tradisi yang buruk. Akibatnya modernisasi lebih sukar diwujudkan. Penggunaan sikap dan tradisi masyarakat yang mendukung penyebaran opini akan mampu menyumbangkan dan mewujudkan pembaruan secara harmonis dan demokratis. Penyebaran opini dengan menggunakan sikap masyarakat akan menghasilkan partisipasi pada pihak yang diajak bicara (komunikan). Dengan demikian, tujuan pembaruan tercapai.
Penentu Keberhasilan Pembentukan Opini Diskusi dan Pembentukan Opini • Pembentukan opini atas persoalan tertentu diawali dengan diskusi. Keberhasilan mencapai opini yang benar atau baik untuk pemecahan persoalan tergantung sekali pada : • Apakah minoritas dapat juga berbicara yang berbeda dari mayoritas? • Apakah informasi yang cukup dan benar dapat dipakai sebagai landasan atau titik tolak pembentukan opini? • Apakah ada keberpihakan?
• Perbedaan Opini
•
Beberapa individu mempunyai opini pribadi yang saling bertentangan secara simultan dari waktu ke waktu. Demikian pula, kelompok sosial mempunyai anggota yang memiliki opini yang tidak sesuai dengan opini anggota lain dalam kelompok bersangkutan. Komunikator dituntut untuk : – Mampu mencari cara mencapai kesepakatan atas sejumlah opini – Mampu menggolong-golongkan opini antar kelompok kebudayaan ; dan • Mampu memahami pola opini tertentu yang inklusif dan eksklusuf dalam diri individu.
• Proses Pembentukan Opini • Proses pembentukan opini dalam setiap kasus mungkin cepat, lambat atau ditangguhkan. Faktor – faktor tertentu membatasi dan mempengaruhi sejumlah fakta, pengalaman, dan penilaian yang menjadi dasar perumusan opini. Ada kemungkinan terjadi sejumlah kombinasi antar faktor yang menguatkan kesamaan opini, tetapi ada sejumlah faktor lain yang menguatkan keanekaragaman opini. • Dalam beberapa kasus, satu atau beberapa faktor memberikan pengaruh yang melebihi faktor lain terhadap opini yang dipegang dengan teguh oleh kelompok tertentu. Dalam kasus lain, sejumlah faktor memberikan pengaruh yang melemahkan pembentukan opini.
Propaganda dan Opini Publik • Propaganda dan opini publik mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Menurut Nurudin (2001), Laswell (1927) mengatakan propaganda semata – mata merupakan alat pengontrol opini publik. Propaganda dilakukan untuk mempengaruhi atau mengontrol opini publik yang menjadi sasaran propaganda. • Masalahnya , opini publik yang dibentuk lewat propaganda kadang – kadang digunakan pihak – pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk mempengaruhi opini publik.
Opini Publik Sebagai Efek dan Pesan Komunikasi Politik
• Opini Publik adalah salah satu bentuk efek dari proses komunikasi politik berdasarkan paradigma mekanistis, terutama komunikasi politik yang disalurkan melalui media massa (pers, radio, televisi, dan internet). •
Dengan demikian publik sangat penting dipahami sebagai hasil proses komunikasi massa yang memuat pesan-pesan politik. Publik adalah bagian dari massa, yaitu suatu kelompok orang yang dihadapkan kepada suatu permasalahan (isu) yang sulit dan kontroversi terhadap penyelesaiannya. Oleh karena itu, memerlukan diskusi yang intensif.
Terima Kasih Dr. Heri Budianto, M.Si