Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
KOMUNIKASI AGAMA R.A. KARTINI KEPADA NYONYA ABENDANON-MANDRI M.Zainal Abidin Jawa Pos Radar Kudus Biro Jepara
[email protected] ABSTRACT Every April 21 Indonesian people celebrate Kartini Day. R.A. Kartini who is considered as a national hero identical with her struggle through her letters sent to friends who occupy positions in the Dutch colonial government, one of them was Mrs Abendanon-Mandri, a wife of Mr. Abendanon, Minister of Education and Crafts Netherlands in 1890. The contents of these letters was she wanted the Dutch colonial noted Bumiputra. Through the letter, communication used by R.A. Kartini was influenced by friends and reading when he read it. One of them was when she meet with Mbah Soleh Darat in Demak. It was not many researchers observe their meeting. The books that have been published solely focus on the fight gender inequality, women's education, and nationalism of RA Kartini. Meanwhile, researchers didn’t note the religion side. Therefore there are things that should be examined from the religius of RA Kartini. Firstly, it was about why correspondence was chosen by R.A. Kartini as an effort to introduce Islam to Mrs Abendanon. Secondly, any religious issues R.A. Kartini presented to Mrs. R.M. Abendanon-Mandri. And the third is how R.A. Kartini framing religious issues through letters to Mrs. R.MAbendanon-Mandri. To investigate the issue, the researchers used data collection techniques from previous research of RA Kartini books and letters sent to Mrs Abendanon published by KITLV. The analysis is to reveal three things using discourse analysis. This analysis will focus on how to analyze the figure of RA Kartini and her letters. It is also to know what reality construction by RA Kartini in letters to Mrs AbendanonMandri. In journal of A Century Kartini (Anthology Essays About RA Kartini) Grafitas in 1983 briefly it is about the real freedom that solely happened in human beings, not only men but also women, so is in scientific papers Java Representation of Women in Film RA Kartini written by Edwina Ayu Dianingtyas Diponegoro University in 2010, in which it is about polygamy considered as gender inequality. In this study R.A. Kartini was not only a nationalist but also student at the time. Among the evidence includes several letters written on religious issues as well as opposition to the missionaries zending or gospel in Java. In addition, the initial letter R.A. Mrs Kartini Abendanon-Mandri against polygamy, but in the course of his life, RA Kartini still accept polygamy as the Koran allows polygamy with certain conditions. This is one reason R.A. Kartini was not only figures but figures of nationalist student who lived in a noble family that deserves to be studied by Muslim scientists. Keyword: RA. Kartini, letter, religion, nationalist. ABSTRAKSI Setiap tanggal 21 April Rakyat Indonesia memperingati Hari Kartini. Diangkatnya R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional tak lepas dari perjuangannya melalui surat-suratnya yang dikirim ke sahabat-sahabat yang menduduki jabatan di Pemerintah Kolonial Belanda, salah satunya Nyonya Abendanon-Mandri, yang tak lain adalah istri dari Mr. Abendanon, Menteri Pendidikan dan Kerajinan Belanda pada 1890. Isinya surat-surat tersebut tak lain agar masyarakat Bumiputra diperhatikan oleh pihak kolonial Belanda. Melalui surat itu, komunikasi R.A. Kartini terpengaruh dengan teman dan bacaan yang ia baca ketika itu. Salah satunya adalah pertemuannya dengan Mbah Soleh Darat di Demak. Dari pertemuan inilah tak banyak peneliti yang mengupas. Buku-buku yang telah diterbitkan fokus pada perlawanan ketimpangan gender, pendidikan perempuan, dan nasionalisme R.A. Kartini. Sementara sisi agama tersisihkan.
28
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Karena itu ada hal yang patut diteliti dari sisi relegiusitas R.A. Kartini. Di antaranya mengapa surat-menyurat dipilih R.A. Kartini dalam usaha mengenalkan Islam kepada Nyonya Abendanon. Kedua, apa saja isu-isu keagamaan R.A. Kartini yang disampaikan kepada Ny. R.M. Abendanon-Mandri. Dan ketiga yaitu bagaimana R.A. Kartini membingkai isu-isu keagamaan melalui surat-suratnya kepada Ny. R.MAbendanon-Mandri. Untuk meneliti masalah tersebut, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dari bukubuku peneliti R.A. Kartini sebelumnya dan Surat-surat yang dikirim R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon terbitan KITLV. Sementara analisis untuk mengungkap tiga hal itu digunakan analisis wacana. Analisis ini akan memusatkan perhatian pada bagaimana sosok R.A. Kartini mengemas dan membingkai tulisan dalam surat-suratnya. Hal ini juga untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh R.A. Kartini di dalam surat-suratnya kepada Nyonya AbendanonMandri. Dalam jurnal Satu Abad Kartini (Bunga Rampai Karangan Mengenai R.A. Kartini) terbitan Grafitas tahun 1983 secara ringkas bahwa kebebasan riil hanya berhubungan dengan makhluk-manusia, tidak hanya kaum laki-laki juga perempuan. Juga dalam karya ilmiah Representasi Perempuan Jawa dalam Film R.A. Kartini yang ditulis oleh Edwina Ayu Dianingtyas Universitas Diponegoro 2010. Di mana poligami dianggap ketidakadilan gender. Dari penelitian ini sebenarnya R.A. Kartini tak hanya tokoh nasionalis. R.A. Kartini juga tokoh santri saat itu. Di antara buktinya beberapa tulisan suratnya memuat tentang isu-isu keagamaan serta penentangan terhadap misionaris zending atau injil di Jawa. Selain itu, dalam awal suratnya R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon-Mandri menentang poligami, tapi dalam perjalanan hidupnya, R.A. Kartini tetap menerima poligami sebagaimana dalam Alquran yang memperbolehkan poligami dengan syarat tertentu. Inilah salah alasan R.A. Kartini tak hanya tokoh naionalis tapi tokoh santri yang hidup dalam keluarga bangsawan yang layak menjadi kajian para ilmuan muslim. Kata kunci: RA. Kartini, surat, keagamaan, nasionalis.
Kegagalan
Pendahuluan Salah satu perempuan Jawa yang
pendidikan
Kartini
Sekolah
menempuh
Menengah
Lima
berani mendobrak adat Jawa adalah
Tahun dikarenakan usianya yang sudah
pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.
menginjak usia 12,5 tahun (Pane, 1983:
Kesadarannya tertindas adat Jawa, ketika
11).
dirinya menyelesaikan pendidikan dasar
memasuki masa pernikahan.
Eropa (Europes Lagare School) (KITLVLIPI,
2000:
14).
zaman
Menjelang
itu,
usia
tersebut
pernikahan,
Kartini
berkeinginan
dipingit di rumah dinas Kabupaten Jepara
Sekolah
oleh ayahnya. Tradisi pingit tidak hanya
Menengah Lima Tahun (HBS/Hooger
berlaku bagi Kartini, melainkan juga
Burger
saudara-saudara
melanjutkan
Dia
Di
pendidikan
School)
di
Semarang
perempuannya
yang
sebagaimana kakak ketiganya R.M.P
lain, yaitu Sulastri, Rukmini, dan Kardinah
Sosrokartohno, tetapi keinginan itu tidak
(Pane, 1983: 13).
terkabul, karena dilarang oleh ayahnya,
Mendengar
R.M.
Adipati
Ario
Sosroningrat
diberlakukan
(Moedjanto, 1998: 23).
pingitan
kepada
yang
akan
Kartini,
para
sahabatnya memohon kepada ayah R.A. Kartini R.M.P. Sosroningrat agar hal
29
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
tersebut dibatalkan. Akan tetapi, ayahnya
yang bisa mengubah kondisi Bumiputera
tetap bersikukuh menjalankan rencana
adalah Pemerintah Belanda.
pingitan terhadap putrinya. Kartini tidak diperbolehkan
keluar
Setelah
menyuarakan segala hal yang dirasakan.
menjalani pingitan selama empat tahun,
Tidak hanya persoalan yang menyangkut
Kartini
tahun
dirinya, melainkan juga kondisi sosial
sebagai tambahan masa pingitan. Jika
budaya masyarakatnya. Dalam suratnya,
dihitung, enam tahun lamanya Kartini
Kartini
dikekang kebebasannya (Pane, 1983:
perempuan” dan bukan kata “saya”.
12).
Artinya,
harus
rumah.
Lewat surat-suratnya, R.A. Kartini
merasakan
dua
Dalam rentang pingitan tersebut, tidak
membuat
Kartini
menghubungi Belanda majalah,
pasif.
dan
mengirimkan Koran
untuk
R.A.
kata
Kartini
“kaum
berusaha
mengangkat derajat kaum perempuan
Ia
Bumiputera,
sahabat-sahabatnya
agar
menggunakan
bukan
hanya
untuk
memperjuangkan dirinya sendiri (Toer,
surat,
2012: 85-87).
dijadikan
Atas
perannya
memperjuangkan
bahan bacaan (Adji, 2013: 115). Dari
masyarakat pribumi, presiden pertama
bacaan-bacaan
Indonesia Soekarno mengeluarkan surat
mengambil
tersebut,
banyak
Kartini
inspirasi
dan
Keputusan
Presiden
RI
Nomor
108
gagasan. Mulai dari bacaan-bacaan itu,
Tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964 yang
timbul hasrat memberontak dari dalam
menetapkan
dirinya. Pemberontakan yang dilakukan
Pahlawan
Kemerdekaan
Nasional,
Kartini tidak menggunakan suara lantang
sekaligus
menetapkan
tanggal
kepada sang ayah. Hal itu dikarenakan
kelahirannya 21 April dipringati sebagai
Kartini mengetahui bahwa sang ayah
Hari Kartini (Soebadio, 1983: 11).
menyayanginya. Hanya saja, adat Jawa yang
membuat
sang
R.A.
R.A.
Kartini
Kartini
salah
sebagai
satu
pioner
ayah
emansipasi wanita di Indonesia pertama
memperlakukan Kartini dan saudaranya
kali. Surat-surat tentang perempuan Jawa
sedemikian rupa (Moedjanto, 1998: 6).
dibuatnya saat usianya 20 tahun atau
Demi menyiasati pemberontakan itu,
Kartini
keresahan
mengirimkan
yang
sahabat-sahabatnya
dirasakan
segala
(Surat
ditampilkan
kepada
pertama
J.H.
yang
Abendanon
sebagaimana yang diterjemahkan Armijn Pane dalam buku Habis GelapTerbitlah
Belanda dan Batavia (Jakarta). Mengapa
Terang cetakan ke 10 tahun 1983 dalam
ke
bab
dan
berada
1899
di
Belanda
yang
sekitar
Batavia
(jajahan
Berkenalan
halaman
37.
Surat
Belanda)? Menurut Moedjanto (1998) hal
pertama itu tertulis Jepara, 25 Mei 1899
itu dilakukan karena saat itu Bumiputera
kepada Nona Zeehandelar).
dikuasai kolonial Belanda. Atas dasar itu,
30
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Dalam surat-surat itu R.A. Kartini menceritakan perempuan Belanda
bagaimana Bumiputra
kepada
bangsa
Islam adalah agama yang dipeluk R.A.
para
Kartini sejak lahir (Pane, 1983: 43-45).
(Panggilan
Melalui surat-suratnya, R.A. Kartini
Indonesia)
melancarkan
kritikan
terhadap
belum mendapatkan pendidikan. tradisi
masyarakat pemeluk agama Islam pada
pingitan bagi perempuan, poligami dan
masa itu. Menurutnya, banyak orang
adat-adat pribumi yang dianggap banyak
yang pandai membaca dan menghafal Al-
merugikan posisi perempuan. Kondisi ini
Quran, akan tetapi tidak mengetahui
dijelaskan R.A. Kartini melalui surat-
artinya
suratnya yang dikirimkan kepada Nona
demikian,
Zehandelaar 6, November 1899 (Pane,
Kartini
1983: 42).
theosofi.
Dalam kalimat surat tersebut, R.A.
(Pane,
1983:
pemikiran
memang
45).
Namun
awal-awal
terpengaruh
Theosofi
R.A. paham
merupakan
gerakan trans-nasional yang
diijinkan
Kartini mengaku tidak mau menikah
beroperasi di Nusantara dalam masa
muda dengan orang yang belum dikenal.
penjajahan Pemerintah Hindia Belanda.
Kartini juga tidak berkenan jika harus
Theosofi ini memiliki kaitan erat dengan
dipoligami Hal itu seperti tertuang dalam
organisasi yang dimotori kaum Yahudi
kalaimat yang ditulis R.A. Kartini berikut
yang bernama Freemasonry. Di Hindia
ini, “Tetapi meskipun begitu, oleh karena
Belanda kelompok theosofi ini awalnya
telah puas beristriku ibu anak-anaknya
bernama Nederlandsch
membawa perempuan lain pula ke dalam
Theosofische Vereeniging (Perkumpulan
rumahnya”.
Theosofi
Poligami
dalam
kamus
Bahasa
Hindia
Indische
Belanda)
yang
merupakan cabang dari perkumpulan
Indonesia memiliki arti sistem perkawinan
Theosofi
yang salah satu pihak memiliki atau
Madras,
mengawini beberapa lawan jenisnya di
kelompok ini didirikan oleh Ir. A. E. Van
waktu yang bersamaan. Ia berkeinginan
Blomestein pada 31 Mei 1909. Baru pada
bahwa sosok perempuan yang sudah
12
dinikahi tidak ingin diduakan.
mendapat pengakuan dari Pemerintah
yang
bermarkas
India. Di
November
di
Hindia
1912,
Adyar, Belanda
organisasi
ini
Dalam kondisi seperti itu, R.A.
Kolonial Belanda sebagai rechtspersoon
Kartini tidak lantas menyalahkan agama.
(badan hukum) dan anggaran dasarnya
Meskipun
dimuat
dalam
Kartini agama
diperbolehkan. berfikir
menyadari,
R.A.
bijak.
Islam,
bahwa
dalam Staatblaad No.
543.
poligami
Theosofi merupakan, aliran kebatinan
Kartini
mencoba
yang didirikan oleh perempuan berdarah
Ia
mengakui
Yahudi,
Helena
Blavatsky
pengetahuannya tentang Al-Quran tidak
(Seorang
begitu mendalam. Hanya saja, Agama
berdarah Yahudi 12 Agustus 1831 dan
31
wanita
Petrovna
kelahiran
Rusia
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
meninggal 1891 di London. Ia mendirikan
Tetapi berkat keteguhan hatinya,
aliran Theosofy pada 1875 di New York,
R.A. Kartini tetap beragama Islam sampai
Amerika Serikat). Pengakuan R.A. Kartini
akhirnya
sebagai penganut aliran theosofi ini
sebagaimana Sitisumandri Suroto (1979)
ditulisnya dalam surat tertanggal 24
penulis biografi R.A.Kartini yang dikutip
Agutus 1902 kepada R.M. Abendanon
Th Sumartana (2013: 53) dijelaskan ada
(Toer, 2012: 261).
usaha Ny. Abendanon untuk membuat
Ada dugaan yang berperan penting merekatkan
hubungan
R.A.
dimakamkan.
Hal
ini
R.A. Kartini bukan hanya tertarik kepada
Kartini
agama
dengan elit Belanda adalah Christiaan
Kristen,
tetapi
ia
ingin
membuatnya Kristen.
Snouck Hourgronje yang mendorong J.H.
Sementara, surat tertanggal 21 Juli
Abendanon dan Nyonya R.M. Abendanon
1902
agar memberikan perhatian lebih kepada
pengarunya kepada R.A. Kartini amat
R.A.
besar. Banyak suratnya mengungkapkan
Kartini.
Atas
saran
Hourgonje
kepada
Ny.
Nellie
van
Kol,
Hourgonje. Saat itu menjabat sebagai
hal
penasehat
dan
Nieuwenhuijs, surat-surat R.A. Kartini
Abendanon
sesudah berkenalan dengan Ny. Van Kol
kawan
Pemerintah
sehaluan
Belanda
dengan
(Soeroto, 1983: 219).
itu.
Menurut
penuturan
R.
cenderung menjadi filosofis dan relegius
Selain itu, sebagai muslim, R.A.
(Sumartana, 2013: 53).
Kartini berinteraksi dengan sahabat pena
Dari berbagai perjuangan itu R.A.
yang rata-rata beragama nasrani. Salah
Kartini
satu di antaranya yaitu R.M. Abendanon.
Bumiputra penting di Belanda. Ini setelah
Dari konflik agama yang ada dalam batin
Mr Abendanon mengumumkan pertama
R.A. Kartini inilah kemudian Abendanon
kalinya di tahun 1911 (Pane, 1983: 32).
berkeinginan R.A. Kartini masuk Kristen.
Pada
Konflik agama terjadi ketika Belanda
mengumumkan surat R.A. Kartini dengan
melalui
menerapkan
maksud agar menarik perhatian dan
pendidikan kebidanan sebagaimana yang
meminta pertolongan orang mendirikan
dijelaskan dalam jurnal Perpustakaan
sekolah buat anak gadis Bumiputra yang
Republik Indonesia (1999: 31) melalui
berpangkat, yang tidak lain R.A. Kartini.
JH
Abendanon
menjadi
mulanya
sosok
Mr
perempuan
Abendanon
misionaris Kristen atau zendeling di Jawa
R.A. Kartini secara terang-terangan
Tengah (Jepara) dan Jawa Timur. V
menolak Zendeling di Jepara, Jawa
(KITLV-LIPI,
Tengah dan Mojowarno, Jawa Timur
kemudian
2000: dikritik
63).
Sistem
Kartini
ini
dengan
yang
dilakukan
pemerintah
kolonial
mengirimkan surat ke R.M. Abendanon
Belanda saat itu (KITLV-LIPI, 2000: 64).
(Sumartana, 2013: 47).
Sudah sejak pertengahan abad ke-19 zendeling memulai kegiatan di bidang
32
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
kesehatan dan pendidikan di tanah Jawa
usaha Zendeling yang sibuk dengan
(Sumartana, 2013: 44). Pada tahun 1847,
panji-panji keagamaan dan bertujuan
dr. W. Bosch mendirikan sebuah lembaga
mengkristenkan umat Islam di Jawa
pendidikan untuk bidan-bidan di Batavia.
(Sumartana, 2013: 45).
Lembaga tersebut berhasil melaksanakan
Surat ini ditulis R.A. Kartini ini
ujian pada Oktober 1853. Pembahasan
dengan
tentang
keharmonisan
pendidikan
wanita
dan
maksud
mempertahankan
suasana
kehidupan
khususnya pendidikan untuk bidan-bidan
masyarakat Jawa. Timbulnya persaingan
pada masa Hindia Belanda dijelaskan
antar agama dikhawatirkan oleh R.A.
dalam
EersteVrouwelijke
Kartini dapat memecah-belah masyarakat
verloskondugen onder de Javanen karya
dalam blok-blok agama (Toer, 2012:
Zalt-Boommel: Joh . Noman. Pendidikan
263).
buku
De
kedokteran pertama didirikan oleh Hindia Belanda
pada
1851
dengan
Sampai
nama
akhirnya
surat-surat
itu
dibukukan J.H. Abendanon tahun 1911
Sekolah Dokter Djawa di Weltevreden.
(Pane,
Setelah
pembukuannya ditengarai banyak kalimat
kurun
pendidikan
ini
waktu menjadi
15
tahun,
“School
Tot
1983:
32).
Walapun
dalam
yang tidak ditulis semuanya, karena
Opleiding van Inlandse Artsen”, yang
beberapa
kemudian pada tahun 1913 berubah
dengan keinginan J.H. Abendanon. Salah
menjadi
satunya memuat tentang pemikiran R.A.
“School
Tot
Opleiding
van
Indische Artsen” (STOVIA). Sejak akhir 1919
pasien-pasien
untuk
tulisan
yang
tidak
sesuai
Kartini usai bertemu Kyai Sholeh Darat.
keperluan
Perlu diketahui pada Agustus
pendidikan dokter sudah ditempatkan di
1902 R.A. Kartini tidak menceritakan
CBZ
Burgerlijke
pertemuannya dengan Kyai Sholeh bin
Ziekeninrichting, sekarang Rumah Sakit
Umar dari Darat, Semarang (lebih dikenal
Cipto Mangunkusumo). Sehingga ketika
dengan sebutan Kyai Sholeh Darat)
seluruh
pada
kepada R.M. Abendanon. Kisah ini ditulis
tahun 1920 menempati gedung baru di
oleh Nyonya Fadhila Sholeh yang tidak
Jalan Salemban 6 (sekarang) makin
lain adalah cucu Kyai Sholeh Darat. Ny
mantaplah
Fadihla Sholeh mempertemukan R.A.
(Centrale
pendidikan
kedokteran
pendidikan
kedokteran
di
Hindia Belanda (Perpustakaan Nasional
Kartini
RI, 1999: 35).
Pertemuan terjadi dalam acara pengajian
Surat
yang
Kyai
Sholeh
Darat.
jelas
di rumah Bupati Demak Pangeran Ario
menunjukkan sikap R.A. Kartini terhadap
Hadiningrat (paman R.A. Kartini) (Armijn
kegiatan
Pane, 1983 :17).
Zendeling
paling
dengan
adalah
suratnya
kepada R.M. Abendanon tertanggal 31
Saat
Januari 1903. Ia berkebaratan pada
itu
Kyai
Sholeh
Darat
memberikan ceramah tentang tafsir al-
33
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Fatihah di sebuah pengajian di Demak.
mengalami
Kartini cukup terkesan. Hal ini bisa
pemikirannya juga berpengaruh terhadap
dimaklumi, karena selama ini R.A.Kartini
surat-surat
hanya bisa membaca Al-Quran (termasuk
Abendanon. Sehingga ada perbedaan
Al-Fatihah) tanpa pernah tahu maknanya
antara surat R.A. Kartini yang dikirim ke
(Munir, 2008: 49).
R.M. Abendanon sebelum dan sesudah
Usai
pengajian
R.A.
perubahan.
yang
Perubahan
dikirim
ke
R.M.
Kartini
R.A. Kartini bertemu dengan Kiyai Sholeh
meminta kepada kakenya Tjondronegoro
Darat. Ini tertulis dalam surat tanggal 27
IV untuk bertemu Kyai Sholeh Darat
Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.
(Priyanto, 2008: 267). Setelah bertemu
Juga suratnya kepada Ny Van Kol (R.A.
dan bertanya, mengapa selama ini para
Kartini berkenalan dengan Tuan Van Kool
ulama melarang keras penerjemahan dan
dan Nyonyanya (Nellie) yang sangat
penafsiran Al-Quran ke dalam Bahasa
setuju
Jawa (Priyanto, 2011: 266). Bukankah Al-
hendak
Quran adalah bimbingan hidup bahagia
tanggal 21 Juli 1902, lalu dalam surat ke
dan sejahtera bagi manusia (Munir, 2008:
Ny Abendanon, tertanggal 1 Agustus
83).
1903 (Sumartana, 63: 2012).
dengan
cita-cita
belajar
ke
R.A.
negeri
Kartini
Belanda),
Setelah pertemuan itu, Kyai Sholeh
Ajie Najamuddin dalam artikelnya
menerjemahkan ayat demi ayat, juz demi
NU Online tertanggal 23 April 2013
juz ke dalam bahasa Jawa. Sebanyak 13
menjelaskan, melalui terjemahan Mbah
juz terjemahan diberi nama Kyai Sholeh
Sholeh
Darat dengan kitab Faidhur Rohman
menemukan ayat yang amat menyentuh
diberikan sebagai hadiah perkawinan
nuraninya yaitu: Orang-orang beriman
R.A. Kartini (Munir, 2008: 61).
dibimbing Allah dari gelap menuju cahaya
R.A. Kartini menyebutnya sebagai
Darat
itulah
RA
Kartini
(Q.S. al-Baqoroh: 257).
kado pernikahan yang tidak bisa dinilai
Ajie kemudian menjelaskan dalam
manusia. Surat yang diterjemahkan Kyai
banyak
Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat
Abendanon, R.A.
Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara
mengulang kata “Dari gelap menuju
serius, hampir di setiap waktu luangnya.
cahaya” yang ditulisnya dalam bahasa
Sayangnya,
Kartini
Belanda: “Door Duisternis Toot Licht.”
mendapat
terjemahan
berikutnya,
karena
tidak
pernah ayat-ayat
Kyai
Oleh
Sholeh
untuk
Darat ini membuat pemikiran agama dunia
barat
R.A.
kepada
Kartini
Pane menjadi
banyak
ungkapan “Habis
ini
Gelap
Terbitlah Terang,” yang menjadi judul
Pertemuannya dengan Kyai Sholeh
dan
Armijn
diterjemahkan
meninggal dunia (Priyanto, 2008: 267).
Islam
suratnya
buku
menyuratnya.
Kartini
34
kumpulan
surat-
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Dari pembuatan buku ini, ternyata
Perjuangan emansipasi perempuan
sambutan masyarakat Eropa ketika itu
ditunjukkan ketika R.A. Kartini mendirikan
luar biasa. Sehingga buku itu dicetak
sekolah batik dan lukis untuk perempuan
beberapa kali. Dari penjualan buku itu
di belakang rumah kedinasan ayahnya.
kemudian berhasil didirikan perhimpunan
Perjuangan
“Kartinifonds”
berusaha mengangkat kaum perempuan
di
Den
Hag,
Belanda
(Pane, 1983: 32).
sosial,
ketika
dirinya
dalam kungkungan adat feodal Jawa.
Sementara itu di Indonesia, sekolah
Perjuangan ekonomi, ketika R.A. Kartini
Kartini baru didirikan di Semarang pada
membawa
1913 (Soeroto, 1977: 408). Dari sejarah
Jepara berupa kayu ukiran ke Belanda.
panjang inilah mengapa sosok R.A.
Keterangan ini dijelaskan R.A. Kartini
Kartini tidak hanya jadi pahlawan di
dalam surat tertanggal 1 Januari 1901
Indonesia, tetapi juga tokoh perempuan
kepada Nyonya Abendanon. Beberapa
Jawa
terutama
sahabat yang memesan ukiran kayu yaitu
Belanda. Di negara-negara itulah R.A.
Nyonya Anton dan Nyonya Rooseboom.
Kartini menjadi tokoh Bumiputra yang
Ini
terkenal
memperkenalkan
penting
di
sebagai
Eropa,
pembaharu
bagi
perempuan.
bagian
usaha
masyarakat
R.A.
Kartini
produk-produk
kayu
Jepara ke Belanda (KITLV-LIPI, 2000:
Terbukti, beberapa penulis asing menulis
karya-karya
tentang
R.A.
Kartini
68).
dalam
Sementara
dirinya
perjuangan
berusaha
agama,
menghindarkan
berbagai bahasa. Semisal, Raden Ajeng
masyarakat
Kartini, 1879-1904; Een Javaanche over
zendeling (pekabaran kitab Injil) di Jepara
de nooden en behoeften van hear volk
yang
karya
beragama Islam.
M.
Vierhout;
Kartini,
Een
Jepara
dari
notabenya
gempuran
masyarakatnya
beanbreekster voor haar volk karya M.C.
Banyak hal yang ditulis R.A. Kartini,
Van Zeggelen; Essai de bibliographie sur
yang patut untuk menjadi renungan dan
ia question feministe en Indonesie karya
layak kita jadikan perjuangan terhadap
C.
bangsa.
Salmon;
Dagboeken
en
Brieven,
Kartini 1879-1904 karya Farjon. Dari terhadap terungkap, hanya
surat-surat para
sahabat
bahwa
bicara
R.A.
R.A.
emansipasi
Pemerintahan Kartini
penanya Kartini
Mulai
dari
kritiknya
Belanda
terhadap
Bumiputra, kritik penerapan poligami dan
itu
ajaran agama-agama, kritik penerapan
tidak
adat-istiadat Jawa dan perjuangan untuk
perempuan
memperoleh pendidikan.
sebagaimana saat ini dikenal masyarakat
Di tulisan inilah, penulis mencoba
Indonesia. Tetapi lebih dari itu. R.A.
menganalisis isu-isu agama di dalam
Kartini juga berbicara agama (Islam),
surat-surat R.A. Kartini yang dikirim
pendidikan, derajat perempuan.
kepada
35
Ny.
R.M.
Abendanon-Madri.
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Analisis agama-agama surat oleh R.A.
Schramm baru ditemukan secara explicit
Kartini yang dikirim kepada Ny. R.M.
dalam bukunya The process and effect of
Abendanon-Madri menjadi penting untuk
mass communication yang diterbitkan
mengungkap perjuangan R.A. Kartini.
dalam tahun 1971. Menurut Schramm
Penulis mencoba menarik rumusan
tugas ini untuk mencari konsesus dalam
masalah, yaitu bagaimana R.A. Kartini
masyarakat agar supaya melalui proses
memahami Islam, terutamanya dialog
sosial dapatlah dibentuk struktur sosial. Ia
antara dirinya dan Ny.R.M. Abendanon.
mempertegas bahwa, komunikasi terlalu
Bagaimana
banyak
suratnya,
dia
membingkai
terutama
surat-
kepada
R.M.
dilihat
komunikator
hanya saja,
Abendanon, sebagai usaha mengangkat
mempengaruhi
derajat dan martabat perempuan.
banyak
hal
dari
segi
yang
ingin
komunikan demi
(dalam
kepentingan
dan
pendapatnya sendiri) dan melupakan, bahwa
Landasan Teoritis
antara
komunikan
dan
komunikator harus ada overlapping of Teori
komunikasi
suatu
interest, harus ada interpedensi agar
akan
supaya
komunikasi
membentuk alat dan rangka kerja untuk
dengan
lancar
sesuatu
hendak
berfungsi untuk memberi penerangan
dilaksanakan dalam proses komunikasi
pendidikan, mempengaruhi dan mengisi
teori akan membina bentuk dan kaidah
waktu
komunikasi yang hendak dibuat. Terdapat
komunikan mempunyai peranan dalam
dua aspek utama yang dilihat secara
proses ini (Susanto, 1971: 46).
pandangan
dan
adalah
strategi
perkara
yang
yang
tidak langsung dalam bidang ini sebagai
dan
senggang
Dalam
dapat
berjalan
harmonis.
akan
tetapi
penelitian
ini
Ini
juga
akan
satu bidang pengkajian yang baru. Aspek
digunakan teori komunikasi privasi atau
pertama
communication
ialah
perkembangan
dari
privacy
management
beberapa sudut atau kejadian seperti
theory yang dikembangkan oleh Sandra
teknologi komunikasi. Aspek kedua dari
Patronia. Dalam teori ini yang menjadi
sudut
titik
kajian
di
mana
para
pelajar
perhatian
yaitu
pengelolaan
berminat untuk mengkaji bidang-bidang
ketegangan antara berkeinginan terbuka
yang berkaitan dengan komunikasi.
(openness)
Pada umumnya tujuan komunikasi
(privasi),
atau antara
bersikap
tertutup
menjadikan
diri
yaitu memberi penerangan (informasi),
sebagaian dari publik (being public) atau
pendidikan, mempengaruhi dan mengisi
bersifat
waktu. Fungsi ini dikutip oleh Astris S.
Sebagaimana
Susanto (1971: 45) ditemukan Hagemen,
(2013: 318) bahwa Patronia, individu
Dovifat maupun Scramm. Bahkan dalam
yang terlibat dalam suatu hubungan
36
pribadi yang
(being dikutip
private). Morissan
Jurnal DISPROTEK
dengan
Volume 6 No. 2 Juli 2015
individu
lainnya
akan
terus
buah pikiran, baik lisan maupun tulisan
menerus mengelola garis batas atau perbatasan
(boundary)
dalam
yang resmi dan teratur.
dirinya
DA
mengandalkan
penafsiran
yaitu, antara wilayah publik dan wilayah
peneliti dalam mengumpulkan, mengolah,
privat, antara perasaan dan pikiran yang
dan menganalisis data. DA memfokuskan
ingin mereka bagi dengan orang lain dan
diri
antara perasaan dan pikiran yang mereka
(latent). Banyak pesan komunikasi yang
ingin bagi dengan orang lain dan antara
disampaikan
perasaan dan pikiran yang tidak ingin
pesan tidak semata hanya ditafsirkan
mereka bagi dengan orang lain. Patronia
berdasarkan
melihat bahwa pengelolaan perbatasan
melainkan juga yang tersembunyi. DA
(boundary mangement) antara wilayah
berfokus pada muatan, nuansa, dan
pribadi dan publik adalah proses yang
makna latent dalam teks media. Jadi
menggunakan anturan .
bukan hanya yang tampak, empirik sosial
Teori ini menurut hemat peneliti
pada
pesan
yang
secara
tersembunyi
implisit.
hanya
di
Makna
dalam
teks,
(Vardiansyah, 2008: 80).
sangat tepat ketika digunakan terhadap kasus R.A. Kartini ketika menulis surat
Metode Penelitian
kepada para sahabat-sahabatnya, tidak terkecuali kepada Nyonya Abendanon.
Pendekatan penelitian ini masuk dalam
Dalam surat-suratnya R.A. Kartini terlibat
kategori penelitian kualitatif. Penelitian
komunikasi
kualitatif adalah metode penelitian yang
dengan
sahabatanya. disampaikan
para
Ada
hal
kepada
sahabat-
yang
para
ingin
digunakan untuk meneliti pada kondisi
sahabat-
obyek yang alamiah. Artinya adalah
sahabatnya di Belanda salah satunya
sebagai
R.M.
pengumpulan
Abendanon.
Dalam
surat-
instrument data
kunci,
teknik
dilakukan
secara
surantanya ada wilayah-wilayah informasi
trianggulasi, analisis data bersifat induktif,
yang
dan
sifatnya
pribadi
dan
terdapat
hasil
penelitian
kualiatatif
lebih
dari
pada
informasi yang oleh R.A. Kartini ingin
menekankan
disampaikan ke publik melalui sahabat-
generalisasi (Sugiyono, 2005: 1).
sahabatnya.
Penelitian
Sementara dalam menganalisis penelitian analisis
makna
ini,
peneliti
wacana.
menjelaskan
menggunakan
Ismail
kualitatif
bertujuan
fenomena
melalui
pengumpulan data sedalam-dalamnya.
Marahimin
Penelitian
ini
(Sobur, 2002: 10) mengartikan wacana
besarnya
populasi
sebagai kemampuan untuk maju (dalam
Terdapat
beberapa
pembahasan) menurut urut-urutan yang
samplingnya, tetapi terbatas. Bahkan jika
teratur dan semestinya, dan komunikasi
data yang terkumpul sudah mendalam
37
tidak
mengutamakan atau
sampling.
populasi
atau
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
dan bisa menjelaskan fenomena yang
tentang
perkembangan
diteliti, maka tidak perlu mencari sampling
tumbuhan
tertentu,
kinerja
lainnya. Di sini yang lebih ditekankan
menelusuri
rusaknya
alam,
adalah
menganalisa
persoalan
kedalaman
atau
kualitas data bukan banyaknya kuantitas
surat-surat
tumbuhmesin, termasuk
R.A.
Kartini
merupakan proses penelitian kualitatif.
atau data (Kriyantono, 2010:56-57). Dalam penelitian ini, peneliti ikut
Hasil dan Pembahasan Penelitian
aktif dalam menentukan jenis data yang
Dilahirkan
diinginkan.
membuat R.A. Kartini tetap peduli dengan
Dengan
demikian
peneliti
di
keluarga
darah
biru,
menjadi instrumen riset yang harus terjun
lingkungan
langsung di lapangan. Karena itulah,
Perhatiannya terhadap kondisi sosial,
penelitian
dan
pendidikan, dan agama, masyarakat yang
hasilnya lebih kasuistik bukan untuk
ia lakukan berangkat dari kondisi yang
digeneralisasikan.
dialaminya sejak kecil sampai dewasa.
ini
bersifat
subjektif
Dalam penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri.
Pertama,
intensif,
masyarakat
sekitar.
Kondisi dirinya ini ia ceritakan kepada
partisipasi
para sahabat-sahabatnya yang rata-rata
peneliti dalam waktu lama pada setting
berkewarganegaraan
lapangan.
yang
satunya adalah Nyonya R.M. Abendanon-
sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi
Mandri. Sebagaimana dalam buku yang
dengan catatan-catatan di lapangan dan
diterbitkan Koninklijk Instituut voor Taal-,
tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter.
Land-en Volkenkunde (KITLV) dan LIPI
Ketiga, melaporkan hasil deskripsi detail,
berjudul Kartini, total surat yang dikirim
quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-
kepada Nyonya Abendanon sebanyak
komentar.
150 surat. Jumlah surat ini paling banyak
Dalam
Kedua,
penelitian
perekaman
kualitatif
Belanda.
Salah
tidak
(menurut versi KITLV dan Armijn Pane)
menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
dibandingkan surat R.A. Kartini yang
Spradley dinamakan social situation atau
dikirim kepada sahabat-sahabatnya yang
situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen.
lain.
Yaitu, tempat (place), pelaku (actors),
Lalu
mengapa
surat-menyurat
dan aktivitas (activity) yang berinteraksi
dipilih R.A. Kartini dalam komunikasi
secara sinergis (Sugiyono, 2005: 49).
dengan para sahabatnya. Tak hanya
Selain tiga elemen itu, elemen lainnya
komunikasi terkait kondisi sosial dan
dalam penelitian ini bisa berupa peristiwa
budanya tetapi juga agama, padahal
alam,
binatang,
salah satunya Ny. Abendanon Mandri
Sugiyono
yang notabenya beragama Kristen.
tumbuh-tumbuhan,
kendaraan
dan
sejenisnya.
(2005: 5) menjelaskan seorang peneliti yang
mengamati
secara
dipilihnya surat oleh R.A. Kartini
mendalam
dipengaruhi
38
beberapa
sebab.
Sebab
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
pertama surat-menyurat merupakan hal
Diskusi
melalui
surat
yang
yang biasa dilakukan dalam keluarga
diungkapkan R.A. Kartini tak sebatas
bangsawan.
tentang
Surat
ini
tak
hanya
perjuangan
emansipasi
digunakan untuk komunikasi hubungan
perempuan, sebagaimana yang dikenal
negara atau pemerintahan, tetapi juga
masyarakat Indonesia atau sebagaimana
komunikasi antarpersonal.
gelar
pahlawan
yang
disandangnya.
Salah satu contohnya ketika Mr.
Diskusi yang dilontarkan R.A. Kartini di
Abendanon mengirimkan Surat Edaran
antaranya juga membahas pemahaman
kepada semua Residen di Jawa dan
agama Islam dan Kristen. Bahasan Islam
Madura, yaitu Surat Edaran tanggal 20
juga
Nopember
yang
Tuhan dan Agama, takdir, poligami, dan
Kartini
syariat. Sementara dalam agama Kristen,
mengenai pendidikan gadis Jawa. Surat
Kartini tak banyak membahas. Kartini
edaran itu meminta pendapat dan saran
membahas Zendeling (penginjilan) yang
para
digulirkan Pemerintah Kolonial Belanda di
1900
menampung
15336,
pikiran-pikiran
bupati
beberapa
No.
mengenai
jenis
pembangunan
sekolah
untuk
gadis
meliputai
dalam
Indonesia (Soeroto, 1977: 220).
pemahaman
pendidikan
ataupun
tentang
bantuan
lainnya yang kemudian ini dikritik R.A.
Alasan lainnya mengapa surat
Kartini.
dipilih R.A. Kartini, ketika Ny. Abendanon
Alasan lainnya jarak jauh serta
dan Mr. Abendanon berpisah dengan
terbatasanya ruang gerak R.A. Kartini ini
keluarga Sosroningrat, di mana saat itu
kemudian tak membuat dirinya putus asa.
juga ada R.A. Kartini di Stasiun Kereta
Agar aspirasinya terdengar Pemerintah
Api Pecangaan. Saat itu atau pada 9
Kolonial
Agustus
menggambarkan
1900,
Nyonya
abendanon
Belanda
dirinya
kondisi
gentol
masyarakat
berpesan ke R.A. Kartini untuk menulis
Bumiputra dan mengkritik apa yang
surat
yang
dilakukan Pemerintah Kolonial Balanda.
kemudian pada 13 Agustus R.A. Kartini
Karenanya itu, surat dipilih R.A. Kartini
mengirim surat pertamanya.
sebagai
kepadanya.
Surat
inilah
jalan
perjuangannya,
bukan
Alasan mendasar surat dipilih
bambu runcing ataupun senapan, tetapi
R.A. Kartini karena saat itu perempuan
diplomasi antardua insan. R.A. Kartini
Jawa keluar sendiri tak diperbolehkan.
sebagai rakyat Bumiputra berketurunan
Berbeda
darah biru dan Nyonya R.M. Abendanon
dengan
sebagaimana
kaum
kakanya
laki-laki
Sosrokartono
yang
yang bebas keluar. Semisal memilih pendidikan.
Selain
tak
merupakan
istri
dari
pejabat
Kolonial Belanda.
diperbolehkan
Perjuangan lewat surat dianggap
keluar rumah sendiri, perempuan harus
R.A. Kartini lebih halus. Salah satunya
menjalani masa pingitan.
mengirim surat kepada Ny. Abendanon
39
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
maupun suaminya yang tak lain adalah Menteri
Pendidikan
dan
Isu-isu agama yang dilontarkan
Kerajinan
R.A. Kartini, tak lepas dari serangan
Pemerintah Belanda untuk Bumiputra.
agama diluncurkan Pemerintah Kolonial
Sehingga
Belanda
pengiriman surat ini tanpa
menimbulkan
konflik
misionarisnya
di
permukaan.
beberapa tempat. Serangan agama yang
Selain itu pelayanan pos pada tahun
berbeda ini dikhawatirkan R.A. Kartini
1851 di Jawa dikategorikan cukup bagus
hanya akan membuat tanah Bumiputra
dibandingkan dengan wilayah lain jajahan
tak kondusif. Hal inilah yang kemudian
Belanda. Ini membuat interaksi antara
R.A. Kartini menulis surat dengan bahasa
dirinya
Abendanon
deplomasi yang ia mampu. Apakah itu
lancar. Karena memang saat itu telepon
disadari R.A. Kartini atau hanya sebagai
seluler belum ada. Telepon seluler masih
diskusi yang biasa.
dengan
di
melalui
Nyonya
digunakan di tingkatan pertahanan. Juga telepon
dimiliki
oleh
R.A. Kartini terhadap agama ini ditengarai
Belanda.
Para
bertujuan untuk menarik perhatian dan
bangsawan Bumiputra saat itu belum
pengaruh dari R.M. Abendanon ataupun
difasilitasi telepon rumah, ini terlihat dari
sahabat lainnya R.A. Kartini saat itu. Oleh
sejarah ayah R.A. Kartini di dalam buku-
karenanya itu, dalam praktiknya R.A.
buku yang tak pernah menggunakan
Kartini
telepon rumah.
menyeleksi
kalangan
rumah
yang
Perlu diketahui juga penekanan
Pemerintah
Aspirasi disampaikan
isu
yang
dengan lain
dan
Kartini
yang
menonjolkan aspek dari isu tersebut
kepada
Nyonya
R.M.
dengan menggunakan berbagai strategi wacana.
analisis itu adalah analisis wacana. Dari ini,
suratnya
R.A.
Abendanon jika dianalisis. Salah satu
analisis
menulis
maka
kita
akan
Strategi
isu
agama
yang
tahu
dimunculkan R.A. Kartini tak hanya satu
penekanan isu-isu yang dilakukan R.A
isu agama, melainkan beberapa hal. Ini
Kartini untuk isu-isu tertentu menjadi
menunjukkan
perhatian Pemerintah Kolonial Belanda.
agama R.A. Kartini tidaklah sebagaimana
Penekanan isu agama ini tak
orang
bahwa
awam,
tapi
pengetahuan
menunjukkan
lepas dari kritik agama yang terjadi saat
keintelektualnya terhadap pengetahuan
itu. Seperti masalah poligami atau soal
agama. Apalagi surat yang dibukukan
zendeling (penginjilan) di Mojowarno,
R.M.
Jawa Timur dan di sekitar Bondo, Jepara.
dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Masalah keyakinan oleh Bumiputra yang
ataupun R.A. Kartini dalam buku KITLV-
mempercayai
LIPI
agama
hanya
karena
keturunan, bukan kerohanian agama.
masih
Abendanon
tidaklah
40
lengkap.
terpengaruh
Belanda.
yang
oleh
dikumpulkan
Penerbitannya kepentingan
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Selain itu, pergerakan perempuan
sahabatnya, utamanya R.M. Abendanon-
saat itu tidak banyak disorot. Penyorotan
Mandri. Selain itu, R.A. Kartini berharap
agama saat itu hanya difokuskan pada
Nyonya R.M. Abendanon tahu benar apa
ulama-ulama
yang sesungguhnya terjadi di Bumiputra
besar,
sehingga
peran
perempuan agama saat itu hampir tidak
untuk
banyak ditulis para sejarawan.
Pemerintah
Adapun
isu-isu
agama
kemudian
dikabarkan
Kolonial
ke
Belanda.
yang
Keberhasilan R.A. Kartini ini salah satu
dimunculkan R.A. Kartini yang berhasil
contohnya, ketika perang di parlemen
dirangkum di antaranya yaitu, terkait
Kolonial Belanda terhadap apa yang ia
agama dan Tuhan. Tentang agama dan
tulis
Tuhan ini terungkap dalam surat yang
majalah di Belanda.
kepada
dikirimkan R.A. Kartini kepada R.M. Abendanon
pada
15
Agustus
beberapa
teman
dan
Salah satu contoh di antaranya
1902
penekanan
tuhan
dan
agama
tidak
kemudian 12 Desember 1902. Kepada
dipahami masyarakat Bumiputra sebagai
Nyonya Zehandelar 18 Agutus 1899,
ajaran
kepada van Kol 12 Juli 1902, dan 24
kebaikan. Mereka hanya mengikuti apa
September 1902 kepada Dr. Andriani.
yang
Isu lainnya yaitu tentang takdir
akhlak
untuk
diajarkan
(Bumiputra).
menyebarkan
nenek Terkait
moyangnya pemahaman
yang dikirim R.A. Kartini kepada Nyonya
masyarakat Bumiputra yang memahami
R.M. Abendanon pada 17 Oktober 1902,
agama hanya sebagai dogma tanpa tahu
kemudian tentang syariat R.A Kartini
arti dan makna agama dipeluk, Kartini
membahasanya dalam suratnya kepada
mengetahui
R.M. Abendanon pada 15 Agustus 1902
setelah dirinya bertemu dengan Kiai
kemudian 1 Februari 1903. Sementara
Sholeh Darat. Penyebabnya tak lain
penolakan penginjilan atau zendeling
adalah pelarangan Pemerintah Kolonial
diungkapkan R.A. Kartini pada suratnya
Belanda untuk menerjemahkan al-Quran
kepada R.A. Kartini pada 31 Januari
saat itu. Tujuan Kolonial Belanda tidak
1903, Dr Andriani pada 19 Maret 1901.
memperbolehkan ajaran agama diajarkan
Dan isu agama lainnya yang menjadi
oleh para kiai dan ulama saat itu, sebagai
sorotan
upaya
masyarakat
dunia
yaitu
penyebab
menahan
pembahasannya tentang Poligami pada
agama
suratnya Agustus 1900 juga 27 Maret
Pemerintah
1902.
sebagaimana Wacana agama itu dipakai R.A.
Islam
laju
masalahnya
perkembangan
maupun
agama
Kolonial diketahui
lain.
Belanda saat
itu
berkeinginan agar masyarakat Bumiputra
Kartini untuk membuat dimensi tertentu
menjadi
dari
menyelesaikan masalah tersebut di atas,
konstruksi
bermakna
dan
suratnya diingat
menjadi
oleh
para
bangsa
dijajah.
Untuk
R.A. Kartini kemudian mengungkapkan
41
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
gagasannya agar misionaris Kristen di
pendidikan untuk masyarakat Bumiputra
Jawa
Pemerintah
semata-mata untuk mengangkat drajat
Kolonial belanda. Tujuannya tak lain
perempuan Bumiputra saat itu melalui
untuk
pendidikan.
tidak
dilanjutkan
mencegah
terjadinya
perang
Penekanan
penyelesaian
antaragama di Bumiputra. Karena pada
yang diusulkan R.A. Kartini yaitu dengan
dasarnya agama merupakan sesuatu
memberikan
yang bersifat rohani juga suci. Dan
kepada masyarakat Bumiputra.
agama tidak bisa dipaksakan. R.A. Kartini
pendidikan
Sebagaimana
yang
layak
diungkapkan
juga berharap agar perolehan pendidikan
sebelumnya, R.A. Kartini saat ini yang
tidak
digambarkan
diembel-embeli
dengan
agama
sebegai
pejuang
kaum
tertentu (Kristen). Pendidikan (agama
perempuan belum lengkap sepenuhnya.
maupun
dibuka
Dari hasil penelitian di dalam buku-buku
seluas-luasnya oleh Pemerintah Kolonial
utama yang memuat surat-surat R.A.
Belanda, sebagai upaya pemahaman
Kartini, di ketahui bahwa perjuangan R.A.
agama
Kartini juga dilancarkan kepada isu-isu
umum)
juga
yang
harus
dimiliki
masyarakat
Bumiputra itu menyeluruh, tidak dogma-
agama.
dogma yang tanpa makna.
Isu-isu agama yang diungkapkan
Selain Tuhan dan agama, isu
R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon
lainnya yang diangkat R.A. Kartini ialah
tak
Takdir. Dalam surat itu pendifinisian
didasarkan tanpa pengetahuan agama
masalah
oleh
yaitu
perempuan
Bumiputra
lepas
pemahaman
masyarakat
agama
Bumiputra
yang
yang
(yang tak lain R.A. Kartini) telah berusaha
mumpuni. Pemahaman yang kurang dan
untuk
hanya mengikuti Islam dari keturunan
mendapatkan
(beasiswa)
dari
pendidikan
Pemerintah
Kolonial
sebelumnya inilah yang ditolak R.A.
Belanda. Penyebab masalahnya yaitu
Kartini. Mengingat R.A. Kartini dari suart-
selama ini masyarakat Bumiputra (dalam
surat
pendidikan)
usaha
Abendanon merupakan penganut Islam
bagaimana agar pendidikan terhadap
Rasional. R.A. Kartini juga dikatakan
para perempuan diberikan Pemerintah
sebagai sosok perempuan Bumiputra
Kolonial Belanda. Masyarakat Bumiputra
yang
hanya pasrah tanpa usaha, padahal
karena misi R.A. Kartini salah satunya
dalam agama Islam (agama yang dianut
yaitu
R.A. Kartini) bahwa takdir sebelumnya
masyarakat Bumiputra melalui pendidikan
dilalui dengan usaha. Jika usaha tak
dan ekonomi.
tidak
banyak
berhasil maka diserahkan kepada Tuhan
yang
ingin
Nyonya
Nasionalis,
mengangkat
derajat
Melalui pendidikan, dengan R.A. Kartini
dilakukan
Kolonial
Kartini
kepada
nasionalis-relegius.
YME. Dari sinilah bahwa apa yang R.A.
dikirim
meminta
42
berusaha
agar
pemerintah
Belanda
mau
mendirikan
Jurnal DISPROTEK
sekolah
untuk
Volume 6 No. 2 Juli 2015
kaum
Bumiputra.
Ia
Tak hanya itu, pemikiran R.A.
aplikasikan dengan pendirian pendidikan
Kartini pada zamannya juga membahas
di Rembang bersama suaminya Bupati
agama juga kritik agama. Jadi R.A.
Rembang. Selain pendidikan, R.A. Kartini
Kartini tak hanya penjuang emansipasi
juga mendirikan pendidikan kerajinan di
perempuan sebagaimana yang dipahami
Rembang dengan mendatangkan ahli ukir
masyarakat ataupun banyak kalangan
ke Rembang. Sementara pendidikan di
Indonesia saat ini. Salah satunya yaitu
Jepara, dilanjutkan adik-adiknya yaitu
kritik R.A. Kartini tentang pendidikan
Roekmini dan Kardinah.
agama pada zamannya yang masih minim. Kemudian agama pada zamannya hanya
Penutup dan Saran
dipercayai
sebagai
agama
keturunan, bukan agama kepercayaan. Dari hasil penelitian di atas, R.A. Kartini
sebenarnya
memperjuangkan
tidak
nasib
Juga
hanya
tentang
penyalahgunaan
pemahaman agama seperti poligami.
perempuan
Para
laki-laki
pada
zamannya
masyarakat di zamannya. R.A. Kartini
mengatasnamakan
ternyata
mau
diperbolehkan agama, kemudian banyak
dan
laki-laki Bumiputra menikahi lebih dari
perempuan
memperjuangkan
nasib
yang ekonomi
sosial masyarakatnya saat itu. Perolehan
pendidikan
poligami
satu perempuan. Inilah yang membuat minim
opini negatif terhadap poligami, karena
masyarakat Bumiputra menjadi salah
munculnya
satu titik poin perjuangan R.A. Kartini
pernikahan. Isu agama lainnya yaitu
agar masyarakat Bumiputra bisa belajar
terkait takdir dan syariat. Juga masalah
sebagaimana kaum bangsawan ataupun
penginjilan di Tanah Jawa yang ditentang
kulit belanda saat itu. Bahkan tidak
oleh R.A. Kartini.
diberikan ruang belajar untuk masyarakat Bumiputra,
membuat
R.A.
unsur
paksaan
dalam
Isu-isu agama yang dimunculkan
Kartini
R.A.
Kartini
ini
pada
dasarnya
bersama dua saudaranya Kardinah dan
menunjukkan bahwa R.A. Kartini tak
Roekmini mendirikan sekolah kerajinan di
hanya membicarakan soal persamaan
belakang Pendapa Kabupaten Jepara.
darajat perempuan dan laki-laki, tetapi
Sekolah
oleh
juga agama. R.A. Kartini bagian dari
masyarakat Bumiputra saat itu. Hasil
ulama perempuan saat itu yang berani
kerajinan ini kemudian oleh R.A. Kartini
menentang zendeling. R.A. Kartini juga
diperkenalkan kepada para sahabatnya
berperan dalam penggagalan Nyonya
Belanda
R.M. Abendanon dalam mempengaruhi
kerajinan
dengan
ini
diikuti
maksud
potensi
masyarakat Bumiputra atas kerajinan
politik
yang dimiliki sangat bagus.
Nasrani)
43
etis
(dengan
yang
embel
agama
diserangkan
kepada
Jurnal DISPROTEK
masyarakat Kartini
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Bumiputra saat itu. R.A
juga
berperan
dalam
Jakarta:
ide
PT
Fajar
Interpratama
Offset.
pembuatan tafsir al-Quran dengan huruf
Ansari,
2006,
“Kolonialisme
dan
Arab pegon yang dilakukan oleh Kiai
Krsitenisasi di Indonesia: Dua Sisi
Sholeh Darat.
Mata Uang yang tak Terpisahkan
Dari temuan di atas, diharapkan
(Suatu Tinjuan Sejarah),” Mimbar
pemikiran R.A. Kartini tidak dibatasi
Jurnal Agama dan Budaya, Vol.23,
bahwa
No. 3, 2006, 201-224).
dirinya
tak
memiliki
peran
terhadap kemajuan Islam di wilayah Bumiputra
utamanya
Jepara
Anwar Bajari dan Sahala Tua Saranggih,
juga
2011,
Rembang dan sekitarnya. Pertemuan
Komunikasi
Kontekstual,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
R.A. Kartini dengan Kiai Sholeh darat
Arikunto,
Suharsimi,
2010,
Prosedur
sudah sepatutnya dicari relasi kemudian
Penelitian
bisa diteliti oleh ilmuan Islam lainnya.
Praktik, Jakarta: PT Renika Cipta.
Setidaknya dari penelitian ini hubungan
Pendekatan
Azizah, Ulfah, 2005, Wacana Piligami di
itu memberikan satu titik kecil pertemuan
Indonesia, Bandung: Mizan.
relasi R.A. Kartini dan pemikiran agama
Baehaqi, Mif, 2013, Ensklopedi Tokoh
Islam.
Pendidikan (Dari Abendanon hingga Jika selama ini R.A. Kartini hanya
K.H. Imam Zarkasyi), Bandung:
ditulis oleh tokoh-tokoh nasionalis dengan poin
suatu
utama
pergerakan
Nuansa Cediki.
perempuan
Basit, Abdul, 2006, Wacana Dakwah
sebagaimana tulisan Siti Someandaro
Kontemporer, Purwakarta: STAIN
Soeroto dengan judul bukunya Biografi
Purwokerto dan Pusutaka Pelajar.
R.A. Kartini dan tokoh penulis dari barat
Center for International Studies Ohio
seperti Jean Stewart Taylor dengan
University United States of America,
karyanya Raden Ajeng Kartini, maka
2008, Kartini, Leiden: KITLV Press.
perguruan tinggi umum ataupun Islam negeri
ataupun
swasta
Departemen
bisa
Perhubungan
Jendral
Direktorat-
Pos
dan
memperdalam keterlibatan R.A. Kartini
Telekomunikasi,1980, Sejarah Pos
dalam pengenalan Islam di Bumiputra.
dan Telekomunikasi Di Indonesia,
Juga hubungan R.A. Kartini dengan
Jakarta: CV Cahaya Makmur.
Mbah Sholeh Darat.
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan, 1994, Kamus Besar Daftar Pustaka
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Adji , Krisna Bayu, 2013, Ensklopedi Istri-
Pustaka.
istri Raja Jawa, Yogyakarta: Araska.
Eriyanto,
Ali Aziz, Moh, 2009, Ilmu Dakwah,
2002,
Analisis
Yogyakarta: LKiS.
44
Framing,
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Febriana, Efatino, Kartini Mati Dibunuh,
Peletak Dasar Teologi Rasional
Membongkar Hubungan Kartini dan
dalam Islam, Jakarta: Erlangga.
Freemason (Benarkah Pemikiran
Kriyantono, Rahmat, 2010, Teknik Praktis
Kartini
Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana
Dipengaruhi
Prenada Media Group.
Yahudi?,Yogyakarta: Navila Idea
Kurniawanm
Griffinm, EM, 2006, A Frist Look At Communication
Theory
Muhammad
Tholha,
Ensiklopedia
Bangsa
yang
Pahlawan
(Sixth
Ilmu.
2005,
Liliweri,
Ahlussunnah Wal-Jama’ah Dalam
Alo,
2007,
Dasar-Dasar
Persepsi dan Tradisi NU, Jakarta:
Komunikasi
Lantabora Press.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. McQuail,
Heather Bowe and Kylue Martin, 2007, Communication
Across
Antarbudaya,
Denis,
1989,
Communication
Cultures
Introduction,
World),
Publications Ltd.
Camdridge
Morissan,
University Press.
Yogyakarta:
Antarpribadi,
(Dari
Mulyana,
Dakwah
Menuju
Voor
Volkenkunde Lembaga
Ilmu
Indonesia,
Mandri
Aplikasi,
Tsuroya,
PT
Bandung:
Simbiosa
Rekatama Media.
Taal-Land-en Muis,
Lembaga
A,
2001,
Komunikasi
Islam,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pengetahuan Surat-surat
Munir, Ghazali, 2008, Tuhan, Manusia,
R.M
Abendanon-
Dan Alam Dalam Pemikiran Kalam
Suaminya,
Jakarta:
Muhammad
Salih
As-Samarani,
Semarang: Rasail.
Karya Unipress. Kiswati,
Budaya,Bandung:
2000, Ny.
dan
Komunikasi
Dakwah Teori, Pendekatan, dan
Koninklijk
dengan
2011,
Muhtadi, Asep Saeful, 2012, Komunikasi
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Instituut
Kencana
Remaja Rosdakarya.
Khamd, Dadang, 2006, Sosiologi Agama,
Perwakilan
Deddy,
Lintas
Dakwah
Kontemporer), Jakarta: Amzah.
V-LIPI
Jakarta:
Pranada Media Group.
Kayo,Khatib Pahlawan,2007, Manajemen
Konvensional
Komunikasi
Ganiem, 2011, Teori Komunikasi
Pustaka
Pelajar.
Dakwah
Teori
Muhammad Budyatna dan Laila Mona
Kadir, Muslim, 2011, Islam Rahmatal Lil
Kepada
2013,
SAGE
Kharisma Putra Utama.
Kreasi Wacana.
KITLV
London,
An
Individu Hingga Massa, Jakarta:
Sukarno, 2013, Wanita Bergerak, Bantul:
Alamin,
Mass
Theory
(Mutual Understanding in a Global Autralia,
Wajib
Kamu Tahu, Yogyakarta: Pelangi
Edition), New York, McGraw-Hill. Hasan,
2010,
2005,
Moedjanto, 1998, Indonesia Abad ke-20
Al-Juwaini
45
Jurnal DISPROTEK
(1)
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Dari
Sampai
Kebangkitan Linggjati,
Nasional
Perempuan), Bandung: PT Mizan
Yogyakarta:
Pustaka.
Kanisus. Morissan,
Rosyadi,
2013,
Teori
Imron,
2010,
R.A.
Kartini
Komunikasi
Biografi Singkat, Jogjakarta: Garasi.
Individu Hingga Massa, Jakarta:
Rutherford, Danilyn, 1993, “Unpacking A
Kharisma Putra Utama.
National Heroine: Two Kartinis and
_________, 2010, Psikologi Komunikasi,
Their People”, Jurnal Indonesia, No.
Bogor: Ghalia Indonesia.
55, The East Indies and the Dutch,
NU Online, 2013, Kala Kartini Berguru
23-40.
Pada Kiai, diunduh pada 13 Januari 2014,
Saleh,
dari
Fauzan,
2004,
Teologi
Pembaruan, Jakarta: Serambi Ilmu
http://www.nu.or.id/a,public-
Semesta.
m,dinamic-s,detail-ids,7-id,43963-
Soebadio, Haryati, 1983, “Peranan Kartini
lang,id-c,fragmen-
Untuk Masa Depan,” Bunga Rampai
t,Kala+Kartini+Berguru+Pada+Kiai+
Mengenai Kartini, (11-21).
+3+habis+-.phpx Pane,
Armijn,
1938,
Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Habis
Gelap
Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Terbitlah Terang, Jakarta: Balai
Suhandjati, Sri, 2008, Mitos Perempuan
Pustaka. Perpustakaan
Kurang Akal dan Agamanya Dalam Nasional
Republik
Kitab
Indonesia, 1999, Bibliografi Batavia (The
Bibliography
of
Foqh
Berbahasa
Jawa,
Semarang: Rasail.
Batavia),
Sumartana, Th, 2013, Tuhan & Agama
Jakarta: Perpusatakaan Nasional
Dalam Pergulatan Batin Kartini,
RI.
Yogyakarta: Gading Publishing.
Priyanto, Hadi, 2011, Kartini Pembeharu Peradaban,
Jepara:
Suryabrata, Sumadi, 2003, Metodologi
Fortsastran
Penelitian,
Jepara. ____________, Temon
Jakarta,
PT.
Raja
Grafindo Persada. 2009,
Kisah
(Perjalanan
di
alas
Susanto, Astrid S, 1974, Komunikasi
Jamaat
dalam Teori dan Praktek, Bandung:
Margokerto), Jepara: Majelis Gereja
Binacipta.
Injili di Tanah Jawa Moargokerto.
Saifualloh,
Putera, Nusa, 2012, Penelitian Kualitatif:
Tekstual
Jakfar,
2006,
dan
Dakwah
Kontekstual,
Yogyakarta: CV Citra Kreasi Utama.
Proses dan Aplikasinya, Jakarta
Sobur, Alex, 2002, Analisis Teks Media
Barat: Indeks. Rahman, Anita, 2005, Wacana Poligami
Suatu Pengantar untuk Analisis
di Indonesia (Perkawinan Poligami
Wacana, Analisis Semiotik, dan
Ditinjau dari Prespektif Agama dan
Analisis
46
Framing,
Bandung:
PT
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Remaja Rosdakarya.
Yulindrasari, Hani, 2009, Gender and
Taylor, Jean Stewart, 1976, “Raden
Politic, Yogyakarta: Pusat Studi
Ajeng Kartini,” Chicago Journals,
Wanita Universitas Gadjah Mada
Vol. 1 No. 3, 639-661.
dengan
Tim Narasi, 2009, 100 Tokoh yang
Yayasan Pustaka Obor Indonesia KITLV,
Penerbit Narasi.
2013, Perspektif Baru Penulisan
Toer, Pramoedya Ananta, 2012, Panggil
Sejarah Indonesia, Jakarta: Pustaka
Aku Kartini Saja (Jilid I dan II),
Larasan.
Jakarta: Lentera Dipantara.
http://infomanajemenkomunikasi.blogspot
Vardiansyah, Dani, 2008, Filsafat Ilmu Suatu
.com/2012/06/metodologi-
Pengantar,
penelitian-komunikasi_6038.html
Jakarta: PT. Indek.
http://oase.kompas.com/read/2011/04/10/
Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, Pengantar
13023346/Sejarah.Surat.Sejarah.Di
Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana
ri
Prenada Media Group. Warner
J.
Severin
Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada.
mengubah Indonesia, Yogyakarta:
Komunikasi
Sekolah
dan
http://bandungmawardi.wordpress.com/ta James
W
g/sejarah-surat-di-indonesia/
Tankard, 2011, Teori Komunikasi
http://www.theglobal-
Sejarah, Metode, dan Terapan di
review.com/content_detail.php?lang
Dalam Media Massa (alih bahasa
=id&id=11498&type=9#.U2-
Sugeng
XsYGSxl8
Haryanto),
Jakarta:
Prenada Media.
47