KOMPOSISI SERANGGA TANAH PADA KEBUN KARET DI NAGARI PADANG XI PUNGGASAN KECAMATAN LINGGO SARIBAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh : Fitri Elisa, Jasmi dan Abizar Program Studi Pendidikkan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT Soil insects are insects that live in the soil. Has done research about Soil Insects In rubber garden di Nagari Padang XI Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan which aims to determine the composition of Soil Insects In rubber garden di Nagari Padang XI Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir.This study from July 2013 to Agustus 2013 using the descriptive survey method. Sampling was done at two places namely rubber garden ±6 years old and the rubber garden ±10 years old. From the results of the study found the presence of an soil insects on the second place there are 2 orders consisting of 4 families, 4 genera and 5 species. Soil insects on the rubber garden ±10 years old found that the highest relative density is species Homodia cingula of 40,5% and a low relative density is species Holojayx diversiugis of 9,5%. The highest relative frequency is species Homodia cingula of 37,5% and the lowest relative frequency is speises Holojayx diversiugis of 10,3%. Highest density at age 10 is ± rubber plant species Holojayx diversiugis at 24,2% and the relative density of the lace is 15,8 species Isotoma viridis. The highest relative frequency is species Sminthurus incisus by 25,3% and the lowest relative frequency is speises Homodia sp. of 14,8%.
Key Words :Composition and soil insects . IX Kabupaten 50 Kota tentang komposisi
PENDAHULUAN Serangga merupakan gologan hewan
serangga dalam tanah di kebun gambir dan
yang dominan di muka bumi, jumlahnya
karet. Nurdiani (2012) tentang serangga
melebihi semua hewan melata daratan
tanah pada areal pertanaman kelapa sawit di
lainnya
Kanangarian Parik Malintang Kecamatan
dan
terdapat
dimana
-
mana
(Borrordkk., 1997). Penelitian
mengenai
Enam serangga
tanah
pernah dilakukan oleh Anggita (2007) di Kenagarian Lubuak Alai Kecamatan Kapur
Lingkung
Kabupatan
Padang
Pariaman, ditemukan 5 ordo, 12 famili,dan 74 individu. Dewi (2012) tentang komposisi serangga tanah pada perkebunan karet di Kanagarian Lubuak Tarantang Kecamatan
Kamang
Baru
Kabupaten
Sijunjung
unsure - unsur mineral tanah (Suin, 1997).
ditemukan 6 ordo, 14 famili dan 318
Sehubung dengan hal tersebut maka tujuan
individu. Komposisi serangga kedua stasiun
penelitian ini adalah untuk mengetahui
relative sama sebesar 60%. Pada penelitian
komposisi serangga tanah dan sifat fisika-
Indriadan Wibowo (2008), jenis famili yang
kimia pada kebun karet di Nagari Padang XI
dominan ditemukan yaitu Entomobryidae.
Punggasan Kecamatan Lingggo Sari Baganti
Penelitian
Kabupaten Pesisir Selatan.
tentang
kemelimpahan
Collembola juga dilakukan oleh Nurcahya dkk.,(2007) family – family Collembola yang ditemukan pada serasah pohon akasia pada
tambang
timah
Entomobryidae,
tersebut
Isotomidae,
yaitu dan
sminthururidae. Penelitian leory dkk.,(2007) yang dimuat pada European Journal Of Soil Bioloy,
menunnjukkan
pada
proses
pembuatan kompas ditemukan Collembola dari family Onyciuridae dan Sminthuridae. Kehidupan hewan tanah juga sangat bergantung
bulan Juni - Agustus 2013. Pengambilan sampel dilakukan di Nagari Padang XI Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten
Pesisir
Selatan.
Pemisahan
Serangga tanah di Laboratorium Taksonomi Hewan
Jurusan
biologi
STKIP
PGRI
serangga yang ditemukan diidentifikasi di Laboratorium Taksonomi Hewan Jurusan biologi UNAND, dan pengukuran kadar air tanah dan C organik tanah dilakukan di
berdasarkan kepadatan populasi suatu jenis
laboratorium Pusat Penelitian Pemanfaatan
hewan
IPTEK Nuklir UNAND.
di
habitatnya,
Penelitian ini telah dilakukan pada
karena
tanah
pada
METODE PENELITIAN
suatu
daerah
sangat
ditentukan oleh keadaan daerah itu sendiri,
Penelitian ini menggunakan metode
dapat dikatakan keberadaan dan kepadatan
Survey Deskriptif. Kemudian pemisahan
suatu populasi suatu jenis hewan tanah di
serangga dari tanah menggunakan corong
suatu daerah sangat tergantung dari faktor
Barlese
lingkungan. Faktor lingkugan yang dapat
Pengambilan
mempengaruhi keberadaan hewan tanah di
menggunakan modifikasi bor tanah yang
suatu daerah yaitu dapat berupa lingkungan
mempunyai diameter 10 cm, dimana sampel
abiotik secara garis besar dapat dibagi atas
tanah yang diambil adalah setebal 10 cm
factor fisika dan factor kimia. Faktor fisika
untuk
antara lain adalah suhu, kadar air tanah,
Sebelum
porositas dan struktur tanah. Faktor kimia
permukaan tanah dibersihkan terlebih dahulu
antara lain adalah kadar organic tanah dan
2 hari sebelum pengambilan, kemudian
Tullgren
satu
yang
sampel
kali
dimodifikasi.
serangga
pengambilan
pengambilan
sampel
tanah
sampel. tanah
modifikasi bor tanah dibenamkan sedalam 10
Analisis
dengan
menghitung
cm. Sampel diambil sebanyak 30 titik, pada
Kepadatan (K), Kepadatan Relatif (KR),
dua tempat pengambilan sampel diambil
Frekuensi (F) dan Frekuensi Relatif (FR).
secara
Untuk pengukuran Komposisi Serangga
berstrata.
Pada
setiap
tempat
pengambilan sampel terdapat 3 strata dan 15
Tanah
pada
titik, dimana setiap strata terdiri dari 5 titik.
dilakukan
Sampel tanah yang telah diambil dimasukkan
similaritas.
kedua
tempat
analisis
penelitian
terhadap
indeks
kedalam kantong plastik, diberi label dan dibawa ke laboraterium.
Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian tentang komposisi serangga tanah pada kebun karet di Nagari
Serangga tanah yang tertangkap dapat dilihat
pada
Tabel
1
dan
2.
Padang XI Punggasan Kecamatan Linggo Tabel 1. Ordo, Famili, Genus, Spesies Berdasarkan Umur Kebun Karet Yang
Berbeda
ditemukan Jumlah Serangga Tanah Pada kebunan Karet di Nagari Padang XI Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. No
Ordo
Famili
Genus
Spesies
±6 Tahun
1
Collembola
Entomobryidae
Homodia
∑
Umur Kebun Karet ±10 Tahun
I
II
III
I
II
III
3
2
2
4
1
0
12
Homodia sp.
0
1
3
0
5
0
9
Isotoma
0
0
0
1
1
2
4
3
1
1
1
1
4
11
1
0
1
2
2
2
8
7
4
7
8
10
8
44
Homodia cingula
Isotomidae
Isotoma
viridis Sminthuridae
Sminthurus
Sminthurus incisus
2
Diplura
Japyxgidae
Holojapyx
Holojapyx diversiungis
∑
Komposisi serangga tanah yang ditemukan pada Kebun karet dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Spesies Yang Berdasarkan Umur Kebun Karet Yang Berbeda Didapatkan Kepadatan Relatif (KR) dan Frekuensi Relatif (FR) Serangga Tanah Pada Perkebunan Karet di Nagari Padang XI Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. No
Spesies
Umur Kebun Karet ±6 Tahun
±10 Tahun
KR
FR
KR
Rata-rata
FR
KR
FR
1
Homodia cingula
40,5
37,5
20,0
18,0
30,3
27,8
2
Homodia sp.
22,6
22,6
16,7
14,8
19,7
18,7
3
Isotoma viridis
0,0
0,0
15,8
21,6
7,9
10,8
4
Sminthurus incisus
27,4
29,8
24,2
22,8
25,8
26,3
5
Holojapyx diversiungis
9,5
10,3
23,5
25,3
16,5
17,3
Kehadiran serangga tanah pada suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (Faktor fisika - kimia). Hasil pengukuran kondisi lingkungan (Faktor fisika kimia) di perkebunan karet dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Faktor Fisika-Kimia Tanah Berdasarkan Umur Kebun Karet Yang Berbeda Pada Perkebunan Karet di Nagari Punggasan Kecamatan Linggga Sari Baganti Kabupaten Persisir Selatan. Faktor Fisika-Kimia Tanah
Umur Kebun Karet ±6 Tahun
±10 Tahun
Suhu tanah (oC)
26,7
26,3
pH Tanah
6,3
6,5
Kadar Air tanah (%)
29,7
30,4
Kadar C organik tanah (%)
0,38
0,41
Hasil analisis Indeks Similaritas (SI) menujukkan bahwa antara kebun karet yang berumur ±6 tahun dan kebun karet yang berumur ±10 tahun tidak berbeda karena nilai indeknya 88,9%,. Berarti serangga tanah yang ada pada kedua kebun karet sama.
PEMBAHASAN Pada
Tabel
2
dapat
dilihat
(20,0%), dengan rata - rata kadua kebun
kepadatan relative spesies Homodia cingula
karet
(30,3%).
yang paling tinggi dari kedua kebun karet,
relative spesies Homodia cingula karena
yaitu pada umur kebun karet ±6 tahun
termasuk
(40,5%) dan umur kebun karet ±10 tahun
Famili Entomobryidae hal ini menandakan
family
Tingginya
dari
kepadatan
Entomobryidae.
bahwa yang paling banyak menempati
30,3% sedangkan kepadatan relatif yang
daerah tersebut. Hal ini didukung dengan
terendah Isotoma viridis yaitu dengan rata -
kondisi lingkungan yang baik dan family
rata 7,9%. Komposisi serangga tanah pada
tersebut mampu beradaptasi dengan baik,
kedua tempat penelitian relative sama yaitu
sehingga
88,9%.
mampu
kehidupannya.
mempertahankan
Selain
itu,
family
Faktor fisika - kimia pada kebun karet
Entomobryida sejenis famili yang dominan
yang berumur ±6 tahun dan yang berumur
ditemukan dari ordo Collembola (Ganjari,
±10 tahun seperti suhu tanah berkisar
2012).
26,7oC - 26,3oC, pH tanah 6,5 - 6,7, kadar Kepadaan relative terendah dapat
dilihat pada Tabel 2 yaitu spesies Isotoma
air tanah 29,7% -30,4% dan kadar C organic tanah 0,38% - 0,41%.
viridis pada Kebun karet yang berumur ±6 tahun tidak ditemukan (0%) dan kebun
SARAN
karet yang berumur ±10 tahun (15,8%)
Bagi peneliti berikutnya disarankan
dengan rata - rata (7,9%). Spesies Isotoma
agar meneliti Serangga Tanah khusus
viridis termasuk kedalam family Isomidae.
tentang
Isotomidae seringkali terdapat jumlah yang
berbeda serta hubungan terhadap faktor
banyak, terdapat di rawa - rawa, maupun di
fisika-kimia tanahnya.
Collembola
diekosistim
yang
tepi hutan yang basa dan kadang – kadang pada kolom air (Borrordkk., 1992).
DAFTAR PUSTAKA
Indek similaritas antara kebun karet yang berumur ±6 tahun dan kebun karet yang berumur ±10 tahun adalah 88,9%.
Borror, D. J., C.A. Triplehorn dan N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga (Diterjemahkan oleh Soetiyono Partosoedjono). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
KESIMPULAN Serangga tanah yang ditemukan terdiri dari 2 ordo (Collembola dan Diplura), 4 genus (Homodia, Isotoma, Sminthurus, Holojapyx)
dan
5
spesies
(Homodia
cingula, Homodia sp., Isotoma viridis, Sminthurus
incisus,
Holojapyx
diversiungis). Kepadatan
relatif
Dewi, Sastra. 2012. Komposisi serangga serangga tanah pada perkebunan karet di kenagarian lubuak tarantang kecamatan kamang baru kabupaten sijunjung. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi. STKIP PGRI Sumatera Barat: Padang.
yang
tertinggi
Homodia cingula yaitu dengan rata - rata
Ganjari, L, Eladisa. 2012. Kelimpahan jenis collembola pada habitat vermikomposting. Widia warta. 01: 131-144.
Hadi, H. M, Tarwodjo, Udi dan R, Rully. 2009. Biologi Insekta Entomologi. Graha Ilmu: Yogyakarta Indriati dan L Wibowo. 2008. Keragaman dan kelimpahan Collembola serta arthropoda di lahan sawah organik dan konvensional masa bera. J. HPT Tropika.8(2): 110-116. Kanal, A. 2004. Effects of fertilasation and edaphic properties on soilassosiated Collembola incrop
rotation. Agronomy 2:153-168
research
Nurtjahya, A. Eddy., D. Setiadi, E. Guhardji, M. Y. Setiadi. 2007. Populasi Collembola di lahan revegetasi taling timah di pulau bangka. Biodiversitas. 8(4): 309313. Suin, N. M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara: Jakarta