1
Tingkat Kesejahteraan Petani Karet Di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Oleh Lusi Aulia Putri*) *)Drs. Bakaruddin, Nefilinda Staff Pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Rubber farming communities in Nagari Padang Ganting in Tanah Datar generally oriented to the rubber farmers whose results sometimes income decreased, and many farmers are complaining, because they are still difficulties in meeting their daily needs, housing that does not meet the terms of a healthy home, and does have good clothes, cannot get good clothes, cannot get a decent education, the role of father, mother and child are not efficient and the relationship between individuals in poor families, and the community is also looking for a second job. It is expected, among others, due to weather conditions. The aims of research is to describe the Rubber Growers Welfare Nagari Padang Ganting in Tanah Datar in view of the economic conditions, the condition of education, health conditions and conditions in the family interaction. This research is a descriptive study. The population in this study were all heads of farm families in Nagari Padang Ganting in Tanah Datar. So there is a sample of the total population in the region amounted to 750 households, while the sampling technique with proportional random sampling of respondents, with a proportion of 10 % of the obtained number 75 KK / respondent. Research data collection use a questionnaire with data analysis using the percentage formula. The results of the four variables showed that: 1). Economic conditions are still relatively low in view of the basic income of farmers rubber < Rp375.000/minggu as much as 74.67 % of respondents, 2). Conditions formal education is already high rubber farmers graduated from high school as much as 45.33 % of respondents and non-formal education is a field exerting followed by 48 % of respondents, 3). Health conditions seen from illness last year was cold and fever as much as 41.33 % of respondents, and 4). Interaction in the highest family is child's interactions with the child (the attitude of his fellow child) are loving each other as much as 98.67 % of respondents. Key Word : view of the economic conditions, the condition of education, health conditions and conditions in the family interaction *) Penulis **) Pembimbing
2
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Indonesia juga terkenal sebagai negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya berada atau tinggal di pedesaan. Hal ini menunjukan sebagian besar penduduk indonesia mata pencarian pokoknya adalah bertani (Djamin dalam Rahma 2010 : 1). Pembangunan di sektor pertanian bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian, pembangunan di sektor pertanian bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian mengusahakan pertanian lebih efektif dan efisien. Produksi meningkat maka kehidupan lebih tinggi dan lebih merata (Mabyarto dalam Rahma, 2010 : 1). Indonesia mempunyai peluang strategi untuk mengembangkan dan menyalurkan produksi pertanian keberbagai Negara di dunia. Salah satu aspek yang perlu di kembangkan dalam pertanian adalah perkebunan karet. Karet adalah salah satu dari komoditi ekspor yang memegang peran penting bagi peningkatan devisa negara. Sehubungan dengan itu petani di daerah Batusangkar sebenarnya mempunyai potensi dan kesempatan yang besar untuk mengembangkan dan meningkatkan penghasilan karena luasnya lahan di daerah pertanian. Dengan begitu tingkat kesejahteraan tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan petani tersebut, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer, skunder, maupun kebutuhan akan pendidikan.
Demikian juga halnya di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar, sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Areal perkebunan karet di Nagari Padang Ganting ini cukup luas. Luasnya sekitari 1.492.22 Ha (Dinas Pertanian Pagaruyung kota Batu Sangkar : 2013). Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan masyarakat petani karet di Nagari Padang Ganting pada umumnya berorientasi kepada petani karet yang hasilnya kadang-kadang pendapatannya menurun, dan masih banyak masyarakat petani yang mengeluh kerena masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan seharihari mereka, perumahan yang kurang memenuhi syarat-syarat rumah sehat, tidak memeiliki pakaian yang baik, tidak bisa mendapatkan pakaian yang baik, tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, peranan ayah, ibu dan anak yang tidak efisien serta hubungan antara individu dalam keluarga yang kurang baik, dan masyarakat juga mencari pekerjaan sampingan. Hal ini diperkirakan antara lain karena kondisi cuaca. Hal ini sesuai dengan pendapat atau wawancara peneliti antara lain, Lukman (wawancara, 20 februari 2013). Sehubungan dengan itu sangat diperlukan penelitian. Hal ini berkaitan erat dengan kondisi kesejahteraan petani karet. Karena sebagian besar penduduk di Nagari Padang Ganting tersebut berprofesi sebagai petani karet. Kesejateraan dalam hal ini adalah kondisi ekonomi, kondisi pendidikan, dan kondisi kesehatan. Berdasarkan fenomena di atas maka penulis merasa tertarik untuk
3
melakukan penelitian dengan judul: Tingkat Kesejahteraan Petani Karet Di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar.
METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan pembatasan masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah dijelaskan pada bab terdahulu, maka penelitian ini tergolong ke jenis penelitian deskriptif.Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya mendeskripsikan, mencatat dan menganalisis serta menginterprestasikan kondisi-kondisi yang terjadi sebagai mana adanya, Sugiyono dalam Ningsih, (2010 : 22). Dalam penelitian ini dilihat tingkat kesejahteraan petani karet di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar. Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka variabel yang akan diteliti meliputi (1) kondisi ekonomi(2) kondisi pendidikan (3) kondisi kesehatan (4) interaksi di dalam keluarga petani karet di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Dengan demikian yang menjadi populasi disini adalah semua petani karet yang terdapat di Nagari Pdang Ganting Kabupaten Tanah Datar. Sampel diambil secara proporsional random sampling yaitu mengambil sampel dengan proporsi 10% dari jumlah kepala keluarga yang berada disekitar daerah
penelitian. Maka diperoleh sampel responden sebanyak 75 kepala keluarga (KK) petani karet di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum Penelitian Nagari Padang Ganting terletak antara 0030’11” - 0034’11” LS dan 100039’20” - 100045’20”BT. Secara atministratif Nagari Padang Ganting memiliki batasan wilayah sebagai berikut: -
-
-
Sebelah barat berbatasan dengan Nagari Saruaso Tanjung Emas Sebelah timur berbatasan dengan Nagari Atar Sawah Lunto Sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Solok Sebelah utara berbatasan dengan Nagari Tanjung Barulak Tanjung Emas
B. PEMBAHASAN Berdasarkan deskriptif data di atas, maka dapat dijelaskan bahwa : Pertama, ekonomi petani karet di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut : pendapatan pokok tergolong rendah yaitu
4
rendah rata-rata >Rp.375.000sebanyak 39 orang (58%).Kendaraan untuk pergi bekerja kebanyakan menggunakan motor sebanyak 42 orang (56%). Sedangkan jenis kendaraan yang dimiliki petani karet sebagian besar rata-rata adalah motor 44 orang (58,67%). Sarji (2006) mata pencaharian merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mendapatkan penghasilan berupa uang ataupun barang unruk memenuhi kebutuhan hidupnya yang biasanya dilakukan setiap saat. Kegiatan ini bisa jadi berbagai macam namun biasanya terdapat kegiatan utama yang menjadi sumber penghasilan pokok seseorang. Kedua, pendidikan petani karet di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut : pendidikan formal responden sebagaian besar adalah tamat SMA sebanyak 34 orang (45,33%). Pendidikan formal responden yang gagal terbanyak adalah di perguruan tinggi sebanyak 24 orang (32%). Jenis pendidikan non formal yang responden ikuti sebagaian besar adalah pendidikan bidang pertenakan sebanyak 36 orang ( 48%). Banyak jenis pendidikan non formal yang responden ikuti adalah 1 macam sebanyak 68 orang (90,67%).jumlah anak petani karet yang masih sekolah rata-rata 1 orang sebanyak 28 orang (37,33%). Jika di lihat dari anak petani karet yang putus sekolah sebagian besar adalah 1 orang sebanyak 58 orang (77,33%). Sedangkan sumber biaya pendidikan anak di peroleh dari biaya sendiri sebanyak 49 orang (77,33%). Cara
untuk menambah biaya pendidkan anak diperoleh dari cara mencari pekerjaaan sampingan sebanyak 34 orang (45,33%). Purwanto (2007;10-11) dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis” pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Dan pendidikan itu juga disebut sebagai pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. Ketiga, kondisi kesehatan petani karet di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut : penyakit yang di deritasetahun terakhir sebagian besar adalah flu dan demam sebanyak 31 orang (41,33%). Jumlah anggota keluarga yang menderita sakit tersebut sebagaian besar 1 orangdalam keluarga sebanyak 28 orang (37,33%). Dilihat dari tempat berobat banyak yang pergi ke Rumah Sakit sebanyak 60 orang (80%). Sedangkan tempat berobat anak kebanyakan juga ke Rumah Sakit sebanyak 61 orang (81,33%). Sumber biaya berobat anak kebanyakan diperoleh dari diri sendiri sebanyak 66 orang (88%).Sikap keluarga petani ketika melihat sampah sudah mau memungut dan membuang pada tempatnya sebanyak 75 orang (100%). Dan sikap keluarga petani jika melihat orang lain membuang sampah, menegur dan menasehatinya sebanyak 68 orang (90,67%).
5
Natoatmodjo (2011:16) kesehatan masyarakat adalah ilmu memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Batasan ini mencangkup pula usahausaha masyarakat dalam mengadakan pelayanan kesehatan, pencegahan, dan pemberantasan penyakit. Keempat, interaksi di dalam keluarga petani karet di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut : sikap ayah jika ibu melakukan kesalahan di dalam keluarga petani karet di Nagari Padang Ganting sebagian besar adalah menasehatinya sebanyak 72 (96%), dan interaksi ayah dengan ibu di dalam keluarga sebagian besar adalah saling mencintai sebanyak 72 (96%). Sedangkan interaksi ayah dengan anak juga baik yaitu saling mencintai 72 (96%). Cara ayah menasehati anaknya juga baik yaitu dengan cara berbicara baik-baik sebanyak 73 (97,33%). Di samping itu hubungan interaksi ibu dengan anak juga baik yaitu saling mencintai sebanyak 68 (90,67%). Cara ibu menasehati anaknya juga baikyaitu dengan cara berbicara baik-baik sebanyak 32 (42,67%). Sikap anak terhadap sesama saudaranya juga baik yaitu penyayang sebanyak 74 (98,67%), dan jika dilihat sikap kakak terhadap adiknya juga baik yaitu saling menghormati sebanyak 72 (96%). Dalam keluarga terjadi apa yang dinamakan interaksi antar anggota keluarga, interaksi tersebut dapat terjadi antara suami (ayah) dengan anak, istri ( ibu) dengan anak, anak
dengan anak, bahkan terjadi pula antar keluarga satu dengan keluarga lainnya. Dalam interaksi itu terjadi proses belajar, pembinaan, bimbingan atau proses pendidikan (http://maritayulia.blogspot.com/201 3/01/pendidikan-keluarga-dansekolah.html) KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar tentang tingkat kesejahteraan petani karet, dapat disimpulkan: 1. Kondisi ekonomi petani karet di Nagari Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar terolong rendah yaitu pendapatan pokok petani karet rata-rata
6
tergolong baik, hal ini dapat di lihat dari interaksi anak dengan anak (sikap anak sesama saudaranya) yang saling penyayang sebanyak (98,67%). SARAN
bekerja mestinya.
sebagai
mana
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Subandi.2006. Proses Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.
1. Keluarga petani karet http://maritayulia.blogspot.com/2013 hendaknya lebih giat bekerja /01/pendidikan-keluarga-dan82 agar dapat meningkatkan sekolah.html pendapatan, seperti berdagang atau membuat Ningsih, Trimayuri. 2010. Studi usaha kerajinan tangan dan Tentang Kondisi Sosial membuat makanan kecil,dll. Ekonomi Keluarga Petani Hal ini bila dilakukan tentu Karet Di Kecamatan Singingi akan menambah pendapatan Propinsi Riau.Skripsi Jurusan masyarakat tersebut. Geografi. FIS padang. 2. Bagi masyarakat dan para pemuda yang pengangguran Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. hendaknya mengikuti kesehatan masyarakat ilmu dan pendidikan non formal berupa seni. Jakarta: Rineka cipta penyuluhan-penyuluhan, sehingga walaupun Purwanto, Ngalim. 1995. Ilmu pendidikan mereka rendah Pendidikan Teoritis Dan tapi dapat memanfaatkan skil Praktis. Jakarta: Remaja atau keterampilan mereka Rosdakarya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Rahma, Vitalia, 2010. Studi Tentang 3. Kepada pemda setempat Tingkat Kesejahteraan untuk memberikan beasiswa Nelayan di Kecamatan bagi anak-anak yang kurang Batahan Kabupaten mampu. Mandailing NATAL 4. Kondisi kesehatan juga harus (MADINA) Sumatra Utara. dijaga dan ditingkatkan (Skripsi ). Padang: Universitas seoptimal mungkin, dengan Negeri Padang. melengkapi sarana kesehatan Sarji. 2006. Nagari Koto Tinggi seperti puskesmas yang dalam Angka. Darmasraya: cukup serta bidan desa agar BPS Dharmasraya. petani karet sehat dan bias