ANALISIS PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI KARET DI KECAMATAN BATIN XXIV KABUPATEN BATANGHARI
SKRIPSI
AL MUKSIT
JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
ANALISIS PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI KARET DI KECAMATAN BATIN XXIV KABUPATEN BATANGHARI
AL MUKSIT D1B012020
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi
JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari” oleh Al Muksit (D1B012020). Telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 April 2017 dihadapan tim penguji yang terdiri atas:
Ketua
: Dr. Ir. Saidin Nainggolan, M.Si
Sekretaris
: Ir. Yusma Damayanti, M.Si
Penguji Utama
: Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si
Penguji Anggota
: 1. Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc 2. Ir. Elwamendri, M.Si
Menyetujui Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc NIP. 19560809 198403 1 002
Ir. Elwamendri, M.Si NIP. 19670509 199303 1 002
Mengetahui Ketua Jurusan / Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Ir. Emy Kernalis, M.P NIP. 19590520 198603 2 002
ABSTRAK Al Muksit, Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc dan Ir. Elwamendri, M.Si. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Pemilihan Kecamatan Batin XXIV dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Batin XXIV memiliki luas lahan dan produksi karet terbesar di Kabupaten Batanghari namun tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani karet tergolong rendah. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Jelutih, Desa Durian Luncuk, Desa Hajran dan Desa Muara Jangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut kategori BPS pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya diperhitungkan tergolong pendapatan rendah, yaitu sebanyak 90,53% atau 86 responden dengan tingkat pendapatan rendah, 8,42% atau 8 responden dengan tingkat pendapatan sedang dan 1,05% atau 1 responden dengan tingkat pendapatan tinggi. Pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya dibayarkan tergolong pendapatan rendah, yaitu sebanyak 48,42% atau 46 responden dengan tingkat pendapatan rendah, 32,63% atau 31 responden dengan tingkat pendapatan sedang dan dan 18,95% atau 18 responden dengan pendapatan tinggi. Berdasarkan kriteria BPS (2007), petani karet di daerah penelitian dikategorikan pada tingkat kesejahteran sedang, yaitu sebanyak 57,89% atau 55 responden dengan tingkat kesejahteraan sedang, 36,85% atau 35 responden dengan tingkat kesejahteraan rendah dan 5,26% atau 5 responden dengan tingkat kesejahteraan tinggi.
Kata Kunci : Petani Karet, Pendapatan dan Kesejahteraan
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Al Muksit
NIM
: D1B012020
Jurusan/Program Studi
: Agribisnis
Dengan ini menyatakan bahwa: 1.
Skripsi ini belum pernah diajukan dan tidak dalam proses pengajuan dimanapun dan oleh siapapun juga.
2.
Semua sumber kepustakaan dan bantuan dari berbagai pihak yang diterima selama penelitian dan penyusunan Skripsi ini telah dicantumkan atau dinyatakan pada bagian relevan dan Skripsi ini bebas dari plagiarisme.
3.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa Skripsi in telah diajukan atau dalam proses pengajuan oleh pihak lain dan terdapat plagiarisme di dalam Skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Pasal 12 Ayat (1) butir (g) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi , yakni Pembatalan Ijazah.
Jambi, Juni 2017 Yang membuat pernyataan
Al Muksit NIM. D1B012020
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Durian Luncuk, 13 Februari 1994. Penulis adalah anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Hambali dan Ibu Mariatul Koftiah. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD 59/I Durian Luncuk, kemudian dilanjutkan dengan
menyelesaikan
pendidikan
Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 3 Batanghari dan SMPN 16 Batanghari dan lulus pada tahun 2009, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 3 Batanghari dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Jambi dan diterima di Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) jalur ujian tertulis. Penulis melakukan kegiatan Magang pada semester Genap tahun 2016 di PT. Tebo Indah Kabupaten Tebo. Pada tanggal 19 April 2017 penulis melaksanakan ujian skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari” dihadapan Tim Penguji dan dinyatatakan lulus dengan menyandang gelar Sarjana Pertanian (SP).
UCAPAN TERIMA KASIH
Bismillaahirrohmaanirrohim Puji dan syukur tak henti-hentinya saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan begitu banyak berkat dan rahmat-Nya kepada setiap makhluk yang diciptakannya. Shalawat dan salam selalu disampaikan kepada Baginda Rasul akhir zaman Muhammad SAW, dengan segala yang telah Allah berikan kepadanya, diserulah manusia kepada kebenaran. 1.
Terima
kasih
kepada
kedua
Orang
Tuaku
yang
tercinta
Bapak
Hambali dan Ibuku Mariatul Koftiah serta kakakku Maimuna, Nur Diana, Ziaul Piton dan Hatmansyah yang telah memberikan dukungan dan semangat, serta mendoakan saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan dapat lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi. 2.
Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. A. Riduan, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Kepada Ibu Ir. Emy Kernalis M.P selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi, kepada Ibu Ir. Adlaida Malik
M.S selaku Sekretaris Jurusan Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Jambi. 3.
Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan motivasi dan semangat serta masukan kepada saya selama masa studi di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
4.
Terima kasih kepada Ibu Bapak Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Elwamendri, M.Si selaku Dosen
Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam memberikan bimbingan, masukan dan saran kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini. 5.
Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Saidin Nainggolan, M.Si selaku Ketua Penguji, Bapak Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si selaku Penguji Utama dan Ibu Ir. Yusma Damayanti, M.Si yang telah memberikan tambahan informasi dan masukan kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
6.
Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan serta memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
7.
Terima kasih kepada PS 3 saya yaitu Siswanti SP dan kepada sahabat-sahabat Agribisnis `12 Aulia Rahma, SP, Andi Putra, SP, Agustini Sri Rahayu, SP, Sherly Eka Novita, SP, Dian Damai, SP, Bangkit Wahyu Nespinko Pardede SP, Rts. Risa, (SP), Bibit Wahyudi, (SP), M. Hadi Kurnia, Uca Sihotang, SP, Surung Silitonga (SP), Rian Sidauruk (SP), Andi Kurniadi (SP) (SP), Joel Mabes, (SP), Ismail, (SP), Gusti Yuvirsa, (SP), Al Muksit, SP, Saril Gunawan, (SP), Eko Hadi, (SP), Pranata Reinaldo, (SP), Ricko Novanto, (SP), M. Rido Ispahan, SP, Arief Arahman, SP, Fathniah, (SP), Yuli Miniarti, (SP), Kaseh Lestari, SP, Noli Putri Lika, SP, Pitria Matuzzahara, (SP), Damel Fink Lybaws, SP, Burju Silaban, SP, Siska Anja, SP, Raudhatul Janah, (SP), Gus Triyana, (SP), Fitri Alfiatur, SP, Dua Dara Putri, SP, Niken Wulandari, SP, Nur Kamaria, SP, Izull Ajzmi, (SP), Siti Hajar, (SP), Rts. Karmila, (SP), Yuni, SP, Florini Tarigan, (SP), Anzar Wulan, (SP), Mulya Nugraha, SP,
Yogi Praditya, (SP), yang telah membantu, memberi semangat dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8.
Terima kasih kepada sahabat seperjuanganku di Magang Riki Saputra (SP), Samuel (SP) dan Edi Candra (SP) yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada saya.
9.
Serta semua pihak yang telah ikut serta membantu saya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah di Program Studi Agribisnis Universitas Jambi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc selaku pembimbing I dan juga selaku pembimbing akademik saya,
dan juga Bapak Ir. Elwamendri, M.Si selaku
pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, perhatian motivasi dan saran dalam penulisan skripsi ini. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu dan Ayah tercinta, serta keluarga dan teman-teman yang memberikan saran, dukungan dan do’anya selam aini. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi tercapainya kesempurnaan skripsi ini. Tentunya, penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.
Jambi,
Penulis
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR……………………………………………………
i
DAFTAR ISI ..............................................................................................
ii
DAFTAR TABEL .....................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
vii
I.
PENDAHULUAN ..............................................................................
1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2 Rerumusan Masalah ......................................................................
7
1.3 Tujuan ..........................................................................................
9
1.4 Manfaat .........................................................................................
10
II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
11
2.1 Konsep Usahatani .........................................................................
11
2.2 Perkebunan Karet ..........................................................................
12
2.3 Penerimaan Usahatani ...................................................................
14
2.4 Biaya Usahatani Karet ..................................................................
15
2.5 Pendapatan Usahatani ...................................................................
18
2.6 Tingkat Kesejahteraan...................................................................
22
2.7 Penelitian Terdahulu .....................................................................
26
2.8 Kerangka Pemikiran………………………………………………
30
2.9 Hipotesis………………………………………………………….
30
III. METODE PENELITIAN ..................................................................
32
3.1 Ruang Lingkup Penelitian.............................................................
32
3.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data .......................................
33
3.3 Metode Penarikan Sampel ............................................................
34
3.4 Metode Analisis Data ....................................................................
37
3.5 Konsepsi dan Pengukuran .............................................................
42
ii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................
45
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................
45
4.1.1 Kondisi Geografis dan Iklim ...............................................
45
4.1.2 Keadaan Fisik Daerah Menurut Desa .................................
45
4.1.3 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan ................................
46
4.1.3 Keadaan Penduduk..............................................................
47
4.2 Deskripsi Petani Sampel ................................................................
48
4.2.1 Umur Petani ........................................................................
48
4.2.2 Tingkat Pendidikan .............................................................
49
4.2.3 Jumlah Anggota Keluarga...................................................
51
4.2.3 Pengalaman Berusahatani ...................................................
52
4.3 Keadaan Umum Usahatani Karet ..................................................
53
4.3.1 Luas Lahan ..........................................................................
53
4.3.2 Jumlah Pohon Karet ............................................................
54
4.3.3 Produksi Karet ....................................................................
55
4.3.4 Harga Produksi Karet ..........................................................
57
4.4 Penerimaan Usahatani ...................................................................
57
4.5 Biaya Produksi ..............................................................................
58
4.5.1 Biaya Dibayarkan................................................................
58
4.5.2 Biaya Diperhitungkan .........................................................
60
4.6 Pendapatan Usahatani Karet ..........................................................
62
4.6.1 Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang Diperhitungkan ....................................................................
62
4.6.1 Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang Dibayarkan ...........................................................................
64
4.7 Kesejahteraan Petani .....................................................................
66
4.8 Implikasi Hasil Penelitian .............................................................
70
V. KESUMPULAN DAN SARAN ........................................................
71
5.1 Kesimpulan ....................................................................................
71
5.2 Saran .............................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ LAMPIRAN ...............................................................................................
73 79
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Halaman Pengelompokan penduduk menurut tingkat pendapatan 24 berdasarkan harga setara beras sayogyo .................................................... . Rincian jumlah populasi dan sampel petani karet di daerah penelitian………………………………………………………..
36
Luas, Jarak Kelurahan/Desa Ke Ibukota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten……………………………………………...
40
Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaannya di Kecamatan Batin XXIV Tahun 2015……………………………………….
46
5.
Jumlah Penduduk di Lokasi Penelitian Tahun 2014……………
47
6.
Distribusi Responden berdasarkan kelompok umur di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari………………..
49
Distribusi petani karet berdasarkan tingkat pendidikan di daerah penelitian tahun 2016…………………………………...
50
Distribusi petani sampel berdasarkan jumlah anggota rumah tangga di daerah penelitiant ahun 2016…………………………
51
Distribusi petani berdasarkan pengalaman berusahatani karet di daerah penelitiant ahun 2016……………………………….
52
Distribusi petani berdasarkan luas lahan karet di daerah penelitian tahun 2016………………………………………….
53
Distribusi petani berdasarkan status kepemilikan lahan karet di daerah penelitian tahun 2016 ………………………………
54
Distribusi petani berdasarkan jumlah pohon karet di daerah penelitian tahun 2016………………………………………….
55
Distribusi petani berdasarkan produksi karet di daerah penelitian tahun 2016………………………………………….
56
Distribusi petani berdasarkan penerimaan usahatani karet di daerah penelitian tahun 2016…………………………………..
58
Rincian rata-rata biaya yang dibayarkan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2016……………………………….
59
2.
3.
4.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
iv
16
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Distribusi petani sampel berdasarkan golongan biaya dibayarkan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2016……………………………………………………………
60
Rincian biaya yang diperhitungkan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2016…………………………………..
61
Distribusi petani sampel berdasarkan golongan biaya diperhitungkan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2016……………………………………………………………
61
Distribusi pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya yang diperhitungkan di daerah penelitian tahun 2016 ……………
62
Kategori dari pendapatan usahatani karet berdasarkan penggolongan biaya yang diperhitungkan di daerah penelitian tahun 2016 …………………………………………………….
63
Distribusi pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya yang dibayarkan di daerah penelitian tahun 2016 ……………...
64
Kategori dari pendapatan usahatani karet berdasarkan penggolongan biaya yang dibayarkan di daerah penelitian tahun 2016 …………………………………………………….
65
Pengelompokan pendapatan berdasarkan tingkat kesejahteraan BPS 2007………………………………………………………
70
v
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Halaman Skema kerangka pemikiran analisis pendapatan dan kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari…………………………………...
vi
30
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Luas dan produksi tanaman perkebunan menurut jenis tanaman di Kabupaten Batanghari Tahun 2012-2014 ............................... 76 . 2.
38
Luas, produksi dan jumlah petani karet di provinsi jambi menurut Kabupaten Tahun 2014 ............................................................... 77 .
39
Luas,areal dan produksikaret di Kabupaten Batanghari menurut Kecamatan tahun 2008-2014....................................................... 78 .
40
Luas dan produksi karet di Kecamatan Batin XXIV menurut per Desa tahun 2013 .................................................................... 79 .
41
5.
Indikator kesejahteraan BPS ..................................................................... 80 .
42
6.
Data identitas petani sampel di daerah penelitian………………………………………………….
83
Data luas, jumlah pohon, produksi, harga dan penerimaan petani sampel di daerah penelitian tahun 2015-2016…….
86
Rincian biaya penggunaan mangkok pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016………………….....
91
Rincian biaya penggunaan ember pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………………….
93
Rincian penggunaan parang pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………………….
95
Rincian biaya penggunaan cetakan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………………
97
Rincian biaya penggunaan mesin rumput pada usahatani karet didaerah penelitian tahun 2015-2016……………..
99
Rincian biaya penggunaan pisau sadap pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………...
101
Rincian biaya penggunaan batu asah pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………………
104
Rincian biaya penggunaan cuka getah pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………...
105
Rincian biaya penggunaan pupuk pada usahatani karet di daerah peneliian tahun 2015-2016………………………..
107
3.
4.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
vii
17.
Rincian biaya pembelian bensin pada pengendalian gulma usahatani karet di daerah penelitian tahun 20152016……………………………………………………….
109
Rincian biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk perawatan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016………………………………………….
111
Rincian biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk penyadapan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016…………………………………………..
113
Rincian biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk pengumpulan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016………………………………………….
115
Rincian biaya sewa lahan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016……………………………….
117
Rincian biaya dibayarkan dan diperhitungkan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 20152016……………………………………………………….
119
Total pendapatan usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016…………………………………………..
123
Uji t satu sampel untuk pendapatan berdasarkan biaya yang diperhitungkan (SPSS)……………………………..
126
Uji t satu sampel untuk pendapatan berdasarkan biaya yang dibayarkan (SPSS)………………………………….
127
Kriteria tingkat kesejahteraan menurut BPS 2007 di daerah penelitian tahun 2015-2016……………………….
128
27.
Hasil uji tanda…………………………………………….
130
28.
Sebaran responden menurut komponen tingkat kesejahteraan di daerah penelitian tahun 2015-2016 …….
132
29.
Perhitungan uji tanda ……………………………………..
135
30.
Table frekuensi indikator kesejahteraan menurut BPS (2007)…………………………………………………….
136
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
viii
1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sejak awal pembangunan peranan sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan eksport, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja serta mendorong kesempatan berusaha (Soekartawi, 1993) Sebagai mana daerah lainnya di Indonesia, sebagian besar penduduk Provinsi Jambi tinggal di daerah pedesaan dengan mata pencarian utama berada pada sektor pertanian. Tidak dapat di pungkiri pula bahwa sebagian besar dari mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi ini bila tidak dapat di atasi akan menimbulkan ketimpangan yang besar dalam pembangunan, khususnya antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Upaya-upaya mengurangi ketimpangan tersebut harus di lakukan, terutama yang terkait erat dengan program-program pembangunan daerah pedesaan dan pengintegrasiannya dengan pembangunan daerah perkotaan. Masalah pokok yang timbul dari kesenjangan pembangunan tersebut terutama dalam hal pendapatan. Pendapatan hingga saat ini masih menjadi tolak ukur bagi kesejateraan dan status sosial masyarakat. Perbedaan yang terlalu timpang akan menimbulkan masalah-masalah sosial ditengah-tengah masyarakat. Dalam
konteks
pembangunan,
ketimbangan
distribusi
pendapatan
akan
menghambat pembangunan nasional. Karenanya redistribusi pendapatan harus terlaksana secara lebih adil.
11
2
Di Kabupaten Batanghari komoditas pertanian ataupun perkebunan cukup banyak diusahakan petani dan memegang peranan penting adalah karet, dapat dimaklumi mengapa pentingnya komoditas karet ini dikembangkan sebagai salah satu komoditi unggulan Kabupaten Batanghari mengingat dari sekian banyak komoditi perkebunan, perkebunan karet memiliki lahan terluas dan terbesar di Kabupaten Batanghari, hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi komoditas karet untuk di kembangkan guna menopang perekonomian rakyat (Lampiran 1). Jika dilihat dari jenis usaha perkebunan karet,
Kabupaten Batanghari
memiliki lahan terluas serta jumlah produksi yang paling banyak dari komoditikomoditi perkebunan lainnya. Hal ini menunjukkan betapa besarnya produksi komoditas karet untuk dikembangkan guna menopang perekonomian rakyat. Bila dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerja, maka usahatani perkebunan karet ini mampu menyerap
ribuan petani karet.
Besarnya jumlah petani
yang
menggantungkan hidupnya pada komoditas perkebunan karet ini, sudah barang tentu merupakan aset yang harus di manfaatkan, sebagai upaya meningkatkan hasil produksi karet dalam rangka meningkatkan ekspor komoditas karet. Perkembangan luas lahan di Kabupaten Batanghari tidak terlepas dari perkembangan luas lahan karet di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari. Di Kabupaten Batanghari terdapat delapan Kecamatan dengan sebaran luas kebun karet di setiap Kecamatan. Luas lahan perkebunan karet terbesar di Kabupaten Batanghari terdapat di Kecamatan Batin XXIV dengan luas lahan sebesar 30.219 ha yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Bajubang dengan luas lahan sebesar 22.919 ha serta Kecamatan Muara Bulian dengan luas lahan sebesar 13.02 ha untuk data lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 (Dinas
2
3
Perkebunan Provinsi Jambi,2015). Luas lahan perkebunan karet di Kecamatan Batin XXIV berkontribusi 27% terhadap total luas lahan perkebunan karet di Kabupaten Batanghari, Kecamatan Bajubang sebesar 22% kemudian disusul oleh Kecamatan Muara Bulian 11 %, dan sebesar 42 % luas lahan perkebunan karet di Kabupaten Batanghari merupakan kontribusi dari lima Kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Muaro Sebo Ulu, Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Pemayung, Kecamatan Mersam dan Kecamatan Muaro sebo ilir. Selama tujuh tahun terakhir luas lahan dan produksi karet di Kecamatan Batin XXIV mengalami peningkatan produksi dengan rata-rata peningkatan sebesar 976,33 ton (Lampiran 3). Di Kecamatan Batin XXIV petani mengusahakan usahatani karet sebagai kegiatan usahataninya. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah petani di Kecamatan Batin XXIV yang mengusahakan usahatani karet sebanyak 7.811 KK dari 27.042 KK penduduk yang terdapat di Kecamatan Batin XXIV. Dengan luas lahan sebesar 30.219 ha atau 33% dari total luas wilayah di Kecamatan Batin XXIV (Kecamatan Batin XXIV dalam angka, 2014). Kecamatan Batin XXIV mayoritas penduduknya menjadikan perkebunan karet sebagai mata pencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena menurut mereka karet memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan, serta petani berpendapat bahwa perawatan perkebunan karet tidak sesulit perawatan usahatani lainnya. Oleh sebab itu, karet merupakan sumber penghasilan utama bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kecamatan Batin XXIV. Dalam menjalankan kegiatan usahatani, pada umumnya petani mengerjakan sendiri namun adapula yang menggunakan sistem upah kepada orang lain.
3
4
Kecamatan Batin XXIV merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Batanghari yang sebagian besar masyarakatnya hidup dan bekerja pada sektor pertanian. Masyarakat Kecamatan Batin XXIV mengusahakan tanaman karet sebagai tanaman utama. Dari total jumlah penduduk di Kecamatan Batin XXIV sebanyak 27.042 KK, dari total tersebut sebanyak
7.811 KK bekerja
sebagai petani karet dengan luas lahan sebesar 30.219 ha. Sebagai tanaman utama yang di usahakan, maka ketergantungan terhadap pendapatan dari hasil penjualan karet ini sangat mempengaruhi besar pendapatan yang diterima petani dari menjalankan kegiatan usahatani karet. Penerimaan yang diperoleh petani di Kecamatan Batin XXIV dari kegiatan usahatani karetnya berasal dari banyak lateks yang dihasilkan setiap harinya. Petani menjual lateks dalam bentuk lump, yaitu lateks yang telah dibekukan manjadi bentuk bantalan karet. Pada survei awal di lokasi penelitian bahwa ratarata harga jual karet yang diterima petani sebesar Rp. 6.000,-/kg. Petani di Kecamatan Batin XXIV menjual karetnya hanya ke toke dan tengkulak. Toke melakukan pembelian karet pada hari-hari tertentu saja seperti hari kamis, namun tengkulak melakukan pembelian kapan saja tergantung kapan petani ingin menjual karetnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa di Kecamatan Batin XXIV tidak terdapat pasar lelang, sehingga petani hanya menjual karetnya melalui toke dan tengkulak serta harga yang diterima pun diatur oleh toke dan tengkulak tersebut. Harga tersebut yang akan menentukan besar penerimaan yang akan diterima oleh petani dan akan mempengaruhi pula besar pendapatan yang diterima oleh petani dari kegiatan usahatani karet. Besar pendapatan yang diterima petani juga dipengaruhi oleh biaya usahatani. Biaya usahatani karet yang sering
4
5
digunakan oleh petani di Kecamatan Batin XXIV adalah biaya pupuk, obatobatan, dan alat-alat pertanian. Namun terdapat faktor lain yang mempengaruhi pendapatan usahatani karet selain harga, jumlah produksi dan biaya usahatani, yaitu faktor sosial dan ekonomi seperti jumlah tanggungan keluarga, luas lahan perkebunan karet, umur petani, lama pendidikan petani, pengalaman bertani serta setatus kepemilikan lahan dalam kegiatan usahataninya. Meskipun Kecamatan Batin XXIV merupakan salah satu Kecamatan penghasil karet terbesar di Kabupaten Batanghari yaitu dengan luas sebesar 30.212 ha dan jumlah produksi 23.471 ton (Lampiran 3), namun kenyataan menunjukkan tidak semua petani karet hidup dalam kondisi yang lebih baik, banyak di antara mereka tergolong miskin. Hal ini disebabkan turunnya harga komiditi karet, membuat sejumlah petani karet di daerah penelitian semakin hari semakin miskin. Pasalnya, penghasilan dari menyadap karet tidak sebanding dengan pengeluaran mereka setiap hari. Seperti dialami para petani karet di Kecamatan Batin XXIV yang sudah mengenyam harga murah. Lantaran harga karet tak kunjung membaik, sebagian petani bahkan sudah enggan menyadap atau mengurus kebun karet mereka. Perkembangan desa di Kecamatan Batin XXIV berbasis karet lebih kecil dibandingkan kelapa sawit. Beberapa tahun terakhir banyaknya perkebunan kepala sawit banyak bermunculan di Kecamatan Batin XXIV, hal ini menyebabkan tergerusnya atau berkurangnya perkebunan karet rakyat. Banyak masyarakat di Kecamatan Batin XXIV menjual atau bermitra kebun karet mereka untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi dan rendahnya harga karet, petani karet tidak pernah keluar dari masalah kemiskinan.
5
6
Sementara itu, walaupun harga sawit murah namun dengan jumlah produksi yang besar dan harga yang relatif stabil membuat kesejahteraan petani sawit lebih baik dibandingkan petani karet. Ironisnya sektor pertanian yang merupakan menyerap tenaga kerja terbesar dan tempat menggantungkan harapan hidup sebagian besar masyarakat khususnya di pedesaan itu justru menghadapi masalah yang cukup kompleks. Masalahmasalah tersebut antara lain mencakup rendahnya tingkat pendapatan petani. Sektor yang identik dengan daerah pedesaan ini menghadapi masalah kemiskinan.Kondisi kesejahteraan masyarakat pedesaan dengan mata pencarian utama disektor pertanian sebagian besar masih di bawah rata-rata nasional. Hal ini bila di biarkan secara terus menerus akan menjadi sebab semakin melebarnya kesenjangan pendapatan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan masyarakat yang berpenghasilan rendah yang pada akhirnya akan menjadikan yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan menjadi semakin miskin (Mubyarto, 1989). Kesejahteraan petani merupakan tujuan pembangunan pertanian dan pembangunan nasional yang menjadi perjuangan setiap rumah tangga untuk mencapai kesejahteraan anggota rumah tangganya. Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut Suharto (2004), kesejahteraan sosial adalah kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial. Dengan demikian, istilah kesejahteraan sering diartikan sebagai
6
7
kondisi sejahtera yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala kebutuhan-kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Secara ekonomi, kesejahteraan merupakan suatu kondisi kehidupan serba cukup yang dialami seseorang sehingga mampu memenuhi kebutuhan minimal hidupnya. Terjadinya kesejahteraan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan satu sama lain yaitu: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, kondisi geografi dan lainnya Suryadi (2009). Kesejahteraan merupakan tujuan akhir dari proses pembangunan suatu daerah. Pendapatan menjadi salah satu indikator tercapainya kesejahteraan di suatu rumah tangga, tak terkecuali rumah tangga petani karet. Berdasarkan uraian diatas maka saya akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Analisis Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari “
1.2.
Rumusan Masalah Secara ekonomi, kesejahteraan merupakan suatu kondisi kehidupan serba
cukup yang dialami seseorang sehingga mampu memenuhi kebutuhan minimal hidupnya. Terjadinya kesejahteraan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan satu sama lain yaitu: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, kondisi geografi dan lainnya Suryadi (2009).
7
8
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) tahun 2014 telah menetapkan batas garis kemiskinan berdasarkan pendapatan yaitu sebesar Rp. 273.267,- perkapita perbulan. Jika dilihat dari pendapatan petani karet di Provinsi Jambi masih sangat minim.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Zulkifli, dkk (2008) bahwa Rata-rata pendapatan petani karet rakyat di Provinsi Jambi adalah sebesar Rp 6.090.573/tahun. Dengan asumsi nilai tukar Rupiah adalah sebesar Rp. 10.000 per Dollar US dan rata-rata jumlah anggota keluarga petani adalah 4 (empat) orang per kepala keluarga, maka rata-rata pendapatan tersebut adalah setara dengan 42 Sen Dollar US per kapita per hari, jauh dibawah standard MDGs, sehingga
dari asumsi tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Zulkifli, dkk (2008) bahwa pendapatan petani karet di Provinsi Jambi masih rendah. Dalam menanggapi permasalahan tersebut berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Dalam rangka mendukung upaya pengembangan perkebunan rakyat baik secara nasional maupun regional untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet. Upaya tersebut salah satunya adalah program PIR NESS II pada tahun 1979 di Kabupaten Muaro jambi dan Batanghari dengan bantuan Bank Dunia, namun upaya yang dilakukan masih belum mencapai tujuan yang diinginkan hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya petani karet yang hidup dibawah garis kemiskinan. Kecamatan Batin XXIV merupakan salah satu kecamatan sebagai salah satu sentra produksi karet terbesar di Kabupaten Batanghari yaitu dengan luas sebesar 30.212 ha dan jumlah produksi 23.471 ton (Lampiran 3), namun kenyataan menunjukkan tidak semua petani karet hidup dalam kondisi yang lebih baik, banyak di antara mereka tergolong miskin. Berdasarkan informasi dari Kantor
8
9
Kecamatan Batin XXIV dari 27.042 KK yang terdapat di kecamatan tersebut, sebanyak 12% KK terdaftar sebagai KK penerima dana bantuan (miskin) dan dari data tersebut hampir hampir rata-rata merupakan petani karet. Menurut INKERSA (Indikator Kesejahteraan Rakyat), BPS dan World Bank bahwa salah satu indikator penentu kesejahteraan rakyat adalah pendapatan. Menurut BPS bahwa standar garis kemiskinan berdasarkan pendapatan sebesar Rp. 273.267,- perkapita perbulan menurut world bank sebesar 2 dolar perkapita perhari. Sehingga berdasarkan uraian-uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diangkat pada penelitian ini, yaitu: 1. Berapa besar tingkat pendapatan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari ? 2.
Bagaimana kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1.
Menghitung tingkat pendapatan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari.
2.
Menganalisis tingkat kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari.
9
10
1.4.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1.
Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi tingkat serjana pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
2.
Dari sisi Akademisi, hasil penelitian ini di harapkan menjadi salah satu referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama yang mengkaji topik yang sama
3.
Dari sisi Praktisi, hasil penelitian ini di harapkan menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi sampai ke tingkat desa dalam menyusun kebijakan terutama
yang berkisar dengan
upaya
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, khususnya petani karet.
10
11
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Usahatani Usahatani merupakan kegiatan mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan-keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu (Soekartawi, 2002). Sedangkan menurut Suratiyah (2011), usahatani adalah suatu kegiatan yang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya.Selanjutnya menurut Soekartawi (2013), usahatani adalah sebagian dari kegiatan di permukaan bumi dimana seorang petani, sebuah keluarga atau manejer yang digaji bercocok tanam atau memelihara ternak. Petani yang berusahatani sebagai suatu cara hidup, melakukan pertanian karena dia seorang petani. Apa yang dilakukan petani ini hanya sekedar memenuhi kebutuhan. Dalam arti petani meluangkan waktu, uang serta tenaga dalam mengkobinasikan masukan untuk menciptakan keluaran usahatani yang dipandang sebagai suatu jenis perusahaan. Menurut Hernanto (1991), dalam kegiatan usahatani analisis usaha diperlukan untuk kepentingan pengelolaan yang menyangkut dana dan hasil yang diperoleh. Dengan analisis usahatani dapat dilihat kelayakan usaha yang sedang dijalankan, baik dari penggunaan biaya maupun perkiraan keuntungan yang akan didapat dari investasi yang sudah dijalankan. Terkadang analisis usahatani juga berguna sebagai alat pertimbangan apakah pelaksanaan usahatani dalam hal ini pada usahatani karet sudah dijalankan dengan baik dan benar. Padaumumnya kegiatan usahatani rakyat di Indonesia masih tergolong pada usahatani dengan berpendapatan rendah.
11 11
12
2.2
Perkebunan Karet Tanaman karet merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis
tinggi. Selain diusahakan sebagai perkebu nan besar komoditi ini juga diusahakan sebagai perkebunan yang strategis sebagai salah satu komoditi andalan ekspor nonmigas. Tanaman perkebunan ini dapat disadap getah karetnya pertama kali pada umur tahun ke-5. Getah dari tanaman karet (lateks) tersebut bisa diolah menjadi lembaran karet (sheet), bongkahan, atau karet remah (crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri karet. Produk-produk karet pada umumnya diekspor (Didit & Agus, 2005). Menurut Statistik Karet Indonesia (2014), di Indonesia terdapat beberapa bentuk usaha perkebunan karet, yaitu Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing perkebunan diatas: a. Perkebunan Rakyat (PR) Perkebunan rakyat merupakan suatu usaha perkebunan yang dimiliki, diselenggarakan serta dikelola oleh rakyat atau perseorangan dengan luasan lahan yang dimiliki maksimal sebesar 25 ha. Walaupun total luas perkebunan rakyat mencapai 70,4 persen dari seluruh perkebunan di Indonesia, namun sejumlah besar perkebunan rakyat diusahakan dalam bentuk skala kecil (Iskandar, 2015). Perkebunan rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Bentuk usaha perkebunan kecil, (2) penggunaan lahan terbatas, (3) tidak padat modal, (4) sumber tenaga kerja lebih berpusat pada tenaga kerja dalam keluarga, (5) lebih berorientasi pada usahatani subsistem. b. Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS)
12
13
Perkebunan besar adalah usaha perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola secara komersil oleh suatu perusahaan yang memiliki badan usaha dan badan hukum diatas tanah negara yang mendapat izin dari instansi yang berwenang. Berbeda dengan perkebuna rakyat, perkebunan besar swasta pada dasarnya sudah merupakan perusahaan yang memiliki badan hukum. Lahan yang diusahakan merupakan lahan milik negara yang digunakan dengan fasilitas Hak Guna Usaha (HGU). Sedangkan perkebunan besar negara sebagian besar sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perkebunan besar memiliki ciri-ciri usaha sebagai berikut : (1) memiliki bentuk usaha pertanian berskala luas, besar dan kompleks, (2) menggunakan areal lahan yang luas, (3) bersifat padat modal, (4) menggunakan tenaga kerja yang cukup banyak dengan pembagian kerja yang dirinci dan terstruktur, (5) sudah menggunakan teknologi modern, (6) berorientasi pada pasar. Penyadapan karet rakyat pada umumnya dilakukan sendiri oleh petani rakyat atau keluarganya, dengan kemampuan yang terbatas. Menurut Nayuna (2005), Alat-alat sadap merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses produksi karet alam. Dengan sistem penyadapan menggunakan rumus yang sederhana yaitu sesuai notasi penyadapan terhadap ¼ lilitan batang setiap hari, sebagai intensitas relative 100%. Faktor-faktor alami yang mempengaruhi produksi karet yait : besarnya curah hujan, suhu harian rata-rata, ketinggian tempat dari permukaan laut, dan intensitas sinar matahari adalah hal yang sangat dibutuhkan tanaman karet (Tim Penulis PS, 1999). Proses pengelolaan atau cara menanam karet yang dilakukan petani pada umumnya masih merupakan cara yang tradisional, hal tersebut juga menyangkut
13
14
kemampuan ekonomi petani yang memiliki keterbatasan dalam menerapkan teknologi budidaya karet secara modern. Namun, kemampuan ekonomi petani bukan merupakan faktor yang paling menentukan produksi yang akan dihasilkan petani. Yang paling penting adalah tingkat pengetahuan dan keterampilan petani yang masih rendah untuk menerapkan teknologi budidaya modern yang diperkenalkan (Nayuna, 2005). Keberhasilan dalam meningkatkan produksi pertanian tidak lepas dari peran serta petani pada unit-unit usahatani. Pada tanaman karet, penggunaan tenaga kerja, modal dan keahlian yang tidak optimal, maka hendaknya harus ditambah agar bisa seimbang dengan produksi dan pendapatannya. Petani karet (dengan skala usahatani kecil) selalu berada pada kedudukannya yang lemah, karena kondisi petani yang tidak memungkinkan bersaing dalam pemasaran dan permodalan yang tidak mencukupi serta keterampilan yang kurang memadai. Dilain pihak banyak juga petani di pedesaan yang tidak mampu melakukan kegiatan usahataninya sendiri.
2.3
Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani terdiri dari hasil penjualan produksi pertanian,
produksi yang dikonsumsi dan kenaikan nilai inventaris. Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual (Soekartawi, 1995). Harga jual adalah harga transaksi antara petani (penghasil) dan pembeli menurut satuan tempat. Satuan yang digunakan seperti yang lazim dipakai pembeli/penjual secara partai besar misalnya kg, kwintal, ikat, dan sebagainya (BPS Jakarta dalam Stania, 2008).
14
15
Hermanto dalam Saskia (2012) menyatakan bahwa penerimaan usahatani adalah nilai produksi yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu dan merupakan hasil kali dari jumlah produksi total dengan harga satuan dari hasil produksi tersebut penerimaan usahatani dibagi menjadi penerimaan tunai usahatani dan penerimaan total usahatani. Penerimaan tunai usahatani adalah nilai yang diterima dari penjualan produk usahatani. Penerimaan total usahatani adalah penerimaan dalam jangka waktu tertentu (biasanya dalam satu kali musim penen), baik yang dijual (tunai) maupun tidak dijual (tidak tunai seperti konsumsi keluarga, bibit, pakan ternak). Hernanto (1991) menyatakan bahwa penerimaan usahatani yaitu penerimaan dari sumber-sumber usahatani dan keluarga. Untuk menghitung total penerimaan yaitu : TR = Py x Y Dimana : TR = Total Penerimaan (Rp) Py = Harga (Rp) Y = Jumlah Produksi (kg) 2.4 Biaya Usahatani Karet Menurut Hernanto (1991), biaya usahatani terdiri dari biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai merupakan biaya yang dikeluarkan secara tunai. Sedangkan biaya yang diperhitungkan merupakan biaya yang tidak termasuk ke dalam biaya tunai tetapi diperhitungkan dalam usahatani.
15
16
2.4.1 Biaya Dibayarkan Analisa biaya dibayarkan yang dilakukan dalam usahatani karet adalah seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses usahatani dalam satu tahun. Adapun perhitungan biaya meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tidak habis dalam satu kali proses produksi atau biaya yang tidak bergantung pada produksi yang dihasilkan. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya bergantung pada produksi yang dihasilkan atau biaya yang habis dalam satu kali pakai. Menurut Soekartawi (2002), biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu kegiatan usahatani. Lebih lanjut lagi biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya (Cost) dapat dibedakan menjadi biaya tetap (FC = fixed cost), yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi (Y), dan biaya variabel (VC = variabel cost), yaitu biaya yang besarnya dipengaruhi oleh besarnya produksi (Suratiyah, 2011).
1. Biaya Tetap (FC = fixed cost) Biaya tetap yaitu biaya yang penggunaanya tidak habis dalam satu masa produksi dan besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Yang termasuk pada biaya tetap adalah sewa lahan, penyusutan alat dan bangunan pertanian, pemeliharaan tanaman, dan lainya. Menurut Soekartawi (2002), biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluakan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak
16
17
tergantung pada besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Contoh biaya tetap antara lain : sewa tanah, pajak, alat pertanian, dan iuran irigasi. Perhitungan biaya alat-alat yang digunakan yaitu menggunakan perhitungan nilai penyusutan. Biaya penyusutan merupakan pendekatan dari pengurangan nilai alat tiap tahunnya. Secara matematis biaya penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut : Penyusutan =
Np − Ns N
Dimana , Np = Harga sekarang (Rp) Ns = Harga Beli (Rp) N = Usia ekonomis (tahun) Untuk mencari biaya tetap dapat menggunakan rumus sebagai berikut : FC = ∑ni=1 X i PXi Dimana, FC = Biaya tetap Xi = Jumlah input yang digunakan PXi = Harga input (Rp) n = Macam input
2. Biaya Variabel (VC = variabel cost) Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi produksi yang diperoleh. Contohnya adalah biaya-biaya yang digunakan untuk sarana produksi. Seperti biaya penggunaan pupuk, obat-obatan, biaya tenaga kerja serta biaya-biaya lainnya yang habis dalam satu kali proses produksi. Sehingga biaya variabel sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang dihasilkan.
17
18
2.4.2 Biaya Diperhitungkan Analisa biaya diperhitungkan yang dilakukan dalam usahatani karet adalah seluruh biaya yang tidak dikeluarkan tetapi dihitung secara ekonomi selama satu tahun. Adapun perhitungan biaya meliputi biaya biaya tenaga kerja dalam keluarga dan sewa lahan. Menurut Hernanto (1991), biaya yang diperhitungkan merupakan biaya yang tidak termasuk ke dalam biaya tunai tetapi diperhitungkan dalam usahatani, seperti biaya tenaga kerja keluarga dan sewa lahan milik sendiri. Menurut Gilarso (1993), biaya diperhitungkan adalah biaya yang tidak secara nyata dikeluarkan oleh petani selama proses produksi, misalnya biaya tenaga kerja dalam keluarga. Ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga merupakan potensi yang cukup besar dalam usahatani, karena dengan adanya tenagakerja dalam keluarga berarti sejumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan sebagai upah biaya tenaga kerja luar keluarga akan menjadi bagian pendapatan keluarga petani. Pemanfaatan tenaga kerja dalam keluarga merupakan sumbangan biaya terhadap kegiatan usahatani atau dengan kata lain akan mengurangi pengeluaran biaya atau upah tenaga kerja.
2.5 Pendapatan Usahatani 2.5.1 Pendapatan Usahatani Berdasarkan Biaya Diperhitungkan Konsep pendapatan yang usahatani karet
dikurangi
dengan
dimaksud adalah penerimaan dari hasil semua
biaya
faktor produksi
yang
diperhitungkan sebagai biaya usahatani, termasuk biaya tenaga kerja keluarga dan biaya sewa lahan milik sendiri.
18
19
Pendapatan ini diperoleh dengan menghitung semua penerimaan yang bersal dari usahatani. Setelah itu dikurangi dengan semua pengeluaran, baik tunai maupun yang diprthitungkan. Termasuk bunga modal, sewa lahan dan nilai kerja keluarga. Angka pendapatan kerja petani pada umumnya kecil, bahkan mungkin negative. (Muhamad Akib Tuo, 2011). Formula menghitung pendapatan usahatani berdasarkan biaya yang diperhitungkan melalui pendekatan nominal adalah sebagai berikut : Pendapatan = Penerimaan - (Biaya Dibayarkan + Biaya diperhitungkan) Dimana : Penerimaan = Py . Y Keterangan : Py = Harga Produksi (Rp/Kg) Y = Jumlah Produksi (Kg) Biaya Dibayarkan = Biaya alat, pupuk dan obat-obatan. Biaya Diperhitungkan = Biaya Tenaga kerja keluarga + Biaya Sewa Lahan Sendiri 2.5.1 Pendapatan Usahatani Berdasarkan Biaya Yang dibayarkan Konsep pendapatan yang dimaksud adalah penerimaan dari hasil usahatani karet dikurangi dengan total biaya yang dibayarkan dari usahatani tersebut,seperti biaya alat pertanian, pupuk dan obat-obatan . Menurut Phahlevi (2013), salah satu indikator utama ekonomi untuk mengukur
kemampuan
ekonomi
masyarakat
adalah
tingkat
pendapatan
masyarakat. Indikator yang dimaksud hanya bersangkutan dengan pendapatan dan pengeluaran, akan tetapi yang lebih penting adalah mengetahui besarnya perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran. Pendapatan merupakan suatu
19
20
hal yang sangat penting dalam menentukan laba atau rugi dari suatu usaha, laba atau rugi tersebut diperoleh dengan melakukan perbandingan antara pendapatan dengan beban biaya yang dikeluarkan atas pendapatan tersebut. Pendapatan dapat digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan suatu usaha dan juga faktor yang menentukan dalam kelangsungan suatu usaha serta pendapatan juga dapat mengukur tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga. Pendapatan dapat diartikan sebagai jumlah uang yang diterima oleh seseorang atau badan usaha selama jangka waktu tertentu. Dalam teori ekonomi pertanian, tingkat pendapatan pertanian menjadi fokus dari setiap tujuan dari kegiatan usahatani, tinggi rendahnya modal usaha akan berpengaruh terhadap produksi yang akhirnya akan berdampak pada pendapatan yang diterima petani. Menurut Tjakrawiralaksana (2005) dalam Maria (2010) pendapatan usahatani adalah sisa beda dari pada penggunaan nilai penerimaan usahatani dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Ada beberapa ukuran untuk menghitung pendapatan usahatani yaitu : (a) pendapatan usahatani diperoleh dengan menghitung semua penerimaan dikurangi dengan semua pengeluaran, (b) pendapatan keluarga tani diperoleh dari menambah pendapatan tenaga kerja keluarga dengan bunga modal milik sendiri dan sewa, (c) pendapatan petani diperoleh dari menambah pendapatan tenaga kerja dengan biaya modal sendiri. Sedangkan menurut Soekartawi (2002), Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani. Menurut Hernanto (1991), besarnya pendapatan usahatani akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : (a) luas usaha yang meliputi areal pertanaman, luas tanaman, dan luas tanaman rata-rata, (b) tingkat produksi yang diukur lewat
20
21
produktivitas per hektar dan indeks pertanaman, (c) intensitas pengusahaan, pertanaman, (d) pilihan dan kombinasi cabang usaha, dan (e) efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja. Dalam melakukan kegiatan usahatani petani berharap dapat meningkatkan pendapatannya sehingga kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi. Harga dan produktivitas merupakan sumber dari faktor ketidakpastian, sehingga bila harga dan produksi berubah maka pendapatan yang diterima petani juga berubah (Soekartawi, 1990). Menurut Suratiyah (2011), untuk menghitung biaya dan pendapatan dalam usahatani dapat digunakan tiga pendekatan yaitu : (1) pendekatan nominal, (2) pendekatan nilai dimasa mendatang (future value), (3) pendekatan nilai sekarang (present value). Dalam penelitian ini akan dihitung pendapatan petani dengan menggunakan
pendekatan
nominal
yaitu
pendekatan
yang
tanpa
memperhitungkan nilai uang menurut waktu (time value of money) tetapi yang digunakan adalah harga yang berlaku, sehingga dapat langsung dihitung jumlah pengeluaran dan penerimaan dalam satu periode proses produksi. Formula menghitung pendapatan usahatani berdasarkan biaya dibayarkan melalui pendekatan nominal adalah sebagai berikut : Pendapatan = Penerimaan – Biaya Total Dimana : Penerimaan = Py . Y Keterangan : Py = Harga Produksi (Rp/Kg) Y = Jumlah Produksi (Kg) Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel Atau, TC
= FC + VC
21
22
2.6 Tingkat Kesejahteraan Merujuk pada pola pembangunan Indonesia dalam pasal 33 UUD 1945 yang memberi arah pembangunan ekonomi menuju arah kesejahteraan sosial. Kesejahteraan diartikan secara umum mempunyai arti yang luas dan mencakup segi pandang atau ukuran tertentu yang menjadi ciri utama dari pengertian tersebut. Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang mempunyai awalan ke dan akhiran an yang berarti aman sentosa, makmur atau selamat artinya terlepas dari semacam gangguan atau kesukaran. Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Konsep kesejahteraan menurut Nasikun (1993) dapat dirumuskan sebagai padanan makna dari konsep martabat manusia yangdapat dilihat dari empaat indikator yaitu : (1) rasa aman (security), (2) Kesejahteraan (welfare), (3) Kebebasan (freedom), dan (4) jati diri (Identity). Menurut Suediyono (1985), kesejahteraan sosial adalah kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial. Dengan demikian, istilah kesejahteraan sering diartikan sebagai kondisi sejahtera yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala kebutuhankebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Menurut Kolle (1974) dalam Bintarto (1989), kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan: Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi,
22
23
seperti kualitas rumah, bahan pangan dan sebagianya, Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya; Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan, lingkungan budaya, dan sebagainya; Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya. Menurut Drewnoski (1974) dalam Bintarto (1989), melihat konsep kesejahteraan dari tiga aspek; (1) dengan melihat pada tingkat perkembangan fisik (somatic status), seperti nutrisi, kesehatan, harapan hidup, dan sebagianya; (2) dengan melihat pada tingkat mentalnya, (mental/educational status) seperti pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya; (3) dengan melihat pada integrasi dan kedudukan social (social status). Pada tahun 1970-an, Sayogyo mencoba mengukur tingkat kesejahteraan di Indonesia.Kesejahteraan ditetapkan menggunakan metode ekuivalensi daya beli beras berdasarkan dugaan pengukuran pendapatan. Suatu penduduk dikatakan sejahtera apabila pendapatannya sama dengan atau diatas ekuivalen harga beras sebanyak 480 Kg per kapita per tahun untuk penduduk yang tinggal didesa dan 720 kg per kapita pertahun untuk penduduk yang tinggal dikota. Berdasarkan metode ini, individu atau rumah tangga dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: nyaris cukup makan, miskin sekali, miskin, dan sejahtera atau tidak miskin. Untuk lebih rinci, kriteria pengelompokan sejahtera ini diperlihatkan pada Tabel 1 adalah sebagai berikut:
23
24
Tabel 1.
Pengelompokan Penduduk Menurut Tingkat Pendapatan Berdasarkan Harga Setara Beras Sayogyo Pendapatan perkapita per tahun setara beras dalam Kg Kategori Di Desa Di Kota Nyaris cukup makan P < 240 Kg P < 360 Kg Miskin sekali 240 Kg ≤ P ≤ 360 Kg 360 Kg ≤ P ≤ 540 Kg Miskin 360 - 480 Kg 540 - 720 Kg Sejahtera/tidak miskin > 480 Kg > 720 Kg Sumber: Sayogyo (2003) Namun harga beras yang sangat berfluktuasi (karena dipengruhi oleh berbagai faktor, seperti musim, sedangkan musim tidak dapat diprediksi lagi dengan tepat, bahkan dipengaruhi oleh nilai tukar karena sebagian berasal dari impor merupakan kendala didalam menetapkannya. Sedangkan menurut konsep Biro Pusat Statistik yang diformulasikan sebagai Nilai Tukar Subsisten (NTS) mendefinisikan bahwa nilai tukar pendapatan baru memasukkan semua usaha pertanian, namun belum memasukkan kegiatan berburuh tani dan sektor non pertanian yang cukup besar memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumahtangga petani (Muchjidin, R. et all. 2000). Oleh karena itu, menurut Muchjidin, R. et al 2000; Riyanto Basuki, et all 2001; Simatupang, et all 2007, bahwa konsep “Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani (NTPRP)” didefinisikan merupakan nisbah antara pendapatan total rumahtangga
dengan
pengeluaran
total
rumahtangga.
Pendapatan
total
rumahtangga pertanian merupakan penjumlahan dari seluruh nilai hasil produksi komoditas pertanian yang dihasilkan petani, nilai dari berburuh tani, nilai hasil produksi usaha non pertanian dan lainnya. Sedangkan pengeluaran petani merupakan penjumlahan dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk biaya produksi (Sugiarto, 2008).
24
25
Secara matematis Konsep Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani adalah sebagai berikut : NTPRP
= Y/E
Y
= Yp + Ynp
E
= Ep + Ek
Dimana : NTPRP = Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani Y
= Pendapatan
E
= Pengeluaran
Yp
= Total pendapatan dari usaha pertanian
Ynp
= Total pendapatan dari non pertanian
Ep
= Total pengeluaran untuk usaha pertanian
Ek
= Total pengeluaran untuk usaha non pertanian. Nilai tukar pendapatan rumahtangga petani (NTPRP) yang digunakan
sebagai tolak ukur kesejahteraan rumahtangga petani karet adalah < 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani karet masih belum masuk kategori sejahtera dan > 1, artinya bahwa tingkat kesejahteraan rumahtangga petani karet masuk kategori sejahtera. Hutabarat (dalam Zebua, 2010) Untuk melihat kesejahteraan petani teori yang dapat dijadikan ukuran yaitu teori kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik (2007), kriteria kesejahteraan menurut BPS menganalisis 8 indikator tingkat kesejahteraan diantaranya adalah tingkat pendapatan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak kejenjang
25
26
pendidikan
dan
kemudahan
mendapatkan
fasilitas
transportasi.
Kriteria
kesejahteraan menurut BPS (2007) dapat dilihat pada Lampiran 5 dengan kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut : Tingkat Kesejahteraan Rendah
: Nilai Skor 25 – 41
Tingkat Kesejahteraan Sedang
: Nilai Skor 42 – 58
Tingkat Kesejahteraan Tinggi
: Nilai Skor 59 – 75
2.7 Penelitian Terdahulu Sebagai pembanding dalam penyusunan skripsi ini digunakan penelitian sejenis, yaitu : penelitian pertama dilakukan oleh Zulkifli, dkk (2008) bahwa ratarata pendapatan petani karet rakyat di Provinsi Jambi adalah sebesar Rp 6.090.573/tahun. Dengan asumsi nilai tukar Rupiah adalah sebesar Rp. 10.000 per Dollar US dan rata-rata jumlah anggota keluarga petani adalah 4 (empat) orang per kepala keluarga, maka rata-rata pendapatan tersebut adalah setara dengan 42 Sen Dollar US per kapita per hari, jauh dibawah standard MDGs, sehingga dari asumsi
tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Zulkifli, dkk (2008) bahwa pendapatan petani karet di Provinsi Jambi masih rendah. Penelitian kedua dilakukan oleh Dian Komala Sari (2014),dengan hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan rumah tangga petani jagung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan sebesar Rp.23.791.838/tahun. Bardasarkan kriteria BPS (2007) bahwa 70,59 persen petani responden masuk kategori sejahtera. Selebihnya barada pada kategori tidak sejahtera. Bedasarkan kriteria yang telah ditetapkan Sayogyo sebagian besar rumah tangga petani jagung di Kecamatan Natar berada pada kriteria cukup (60,78 %) sedangkan dalam
26
27
kategori nyaris miskin sebesar 15,69 persen dan dalam kategori sejahtera sebesar 23,53 %. Rata-rata pengeluaran total rumah tangga petani jagung di Kecamatan Natar adalah sebesar Rp.20.298.098/tahun, yang terdiri dari pengeluaran untuk kebutuhan pangan sebesar Rp.11.688.823/tahun (57,59 %) dan pengeluaran untuk non pangan sebesar Rp. 8.609.274/tahun (42,41%). Pengeluaran petani jagung untuk kebutuhan pangan lebih besar dibandingkan kebutuhan non pangan.Hal ini menunjukkan bahwa petani lebih mengutamakan kebutuhan pangan. Penelitian ketiga dilakukan oleh Rela Novandi (2013), dengan pengukuran tingkat
kesejahteraan
berdasarkan
tahapan
kesejahteraan
keluarga
yang
dikembangkan oleh BKKBN terdiri dari 21 indikator dan dibagi menjadi 5 tahapan yaitu keluarga pra-sejahtera, keluarga sejahtera tahap I, keluarga sejahtera tahap II, keluarga sejahtera tahap III, dan keluarga sejahtera tahap III+. Hasil penelitian menunjukkan 15 petani responden (39,47 %) termasuk kedalam tingkat kesejahteraan keluarga sejahtera tahap I, keluarga sejahtera tahap II berjumlah 1 petani (2,63 %), keluarga sejahtera tahap III berjumlah 16 petani atau sebesar 42,11 %. Dan kelurga yang termasuk dalam keluarga sejahtera tahap III+ sebanyak 6 petani atau 15.79%. Berdasarkan kriteria sejahtera setara beras (Sayogyo) dari 38 petani responden sebanyak 5 petani atau 13,16% masuk kedalam keluarga yang cukup dengan kriteria beras 480-960 kg dan kelompok keluarga kaya yaitu sebanyak 33 petani (86,84%). Penelitian keempat dilakukan oleh Reny Mardiana, dkk (2014), berdasarkan hasil penelitian 51 responden yang ada di Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan, bahwa rata-rata pendapatan usaha tani karet di Kecamatan Bumi Agung
27
28
Kabupaten Way Kanan adalah sebesar Rp 18.117.623 pertahun . Berdasarkan kriteria
BPS (2009) didapatkan sebanyak 8 responden dikategorikan pada rumah tangga belum sejahtera sedangkan 43 responden lainnya sudah sejahtera. Penelitian kelima dilakukan oleh Isnaini Damayanti (2016), dengan hasil penelitian bahwa rata-rata besar pendapatan usahatani karet di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi sebesar Rp.14.836.308/tahun dan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebayak 75% petani sampel berpendapatan dibawah Rp.18.000.000/tahun sesuai kriteria BPS. Rata-rata Pendapatan di luar usahatani karet sebesar Rp.1.927.143/tahun.Hal ini menunjukkan bahwa usahatani diluar usahatani karet berskala kecil dan bersifat subsistem.Rata-rata besar pendapatan di luar sector pertanian sebesar Rp.4.390.500/tahun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga petani karet sebesar Rp.14.616.835/tahun. Berdasarkan kategori kesejahteraan menurut Sayogyo sebanyak 64% rumah tangga petani sampel di daerah penelitian masuk kedalam katergori belum sejahtera, dengan kelompok nyaris cukup makan sebesar 21%, miskin sekali 25% dan miskin 18 %. Dan sebesar 36 % berada dalam kondisi sejahtera.
2.8 Kerangka pemikiran Perkembangan luas lahan di Kabupaten Batanghari tidak terlepas dari perkembangan luas lahan karet di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari. Di Kabupaten Batanghari terdapat delapan Kecamatan dengan sebaran luas kebun karet di setiap kecamata. Luas lahan perkebunan karet terbesar di Kabupaten Batanghari terdapat di Kecamatan Batin XXIV dengan luas lahan
28
29
sebesar 30.219 ha yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Bajubang dengan luas lahan sebesar 22.919 ha serta Kecamatan Muara Bulian dengan luas lahan sebesar 13.02 ha untuk data lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2 (Dinas Perkebunan Provinsi Jambi,2015). Luas lahan perkebunan karet di Kecamatan Batin XXIV berkontribusi 27% terhadap total luas lahan perkebunan karet di Kabupaten Batanghari, Kecamatan Bajubang sebesar 22% kemudian disusul oleh Kecamatan Muara Bulian 11 %, dan sebesar 42 % luas lahan perkebunan karet di Kabupaten Batanghari merupakan kontribusi dari lima Kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Muaro Sebo Ulu, Muara Tembesi, Pemayung, Mersam dan Kecamatan Muaro sebo ilir. Selama tujuh tahun terakhir luas lahan dan produksi karet di Kecamatan Batin XXIV mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar 976,33ton (Lampiran 3). Di Kecamatan Batin XXIV petani mengusahakan usahatani karet sebagai kegiatan usahataninya. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah petani di Kecamatan Batin XXIV yang mengusahakan usahatani karet sebanyak 7.811 KK dari 27.042 KK yang terdapat di Kecamatan Batin XXIV (Kecamatan Batin XXIV dalam angka, 2014).. Dengan luas lahan sebesar 30.219 ha atau 33% dari total luas wilayah di Kecamatan Batin XXIV. Selain produksi dan produktivitas, harga karet sangat menentukan besarnya pendapatan dari usahatani karet, semakin tinggi harga yang diterima petani maka pendapatan petani semakin tinggi. Namun kenyataannya di Kecamatan Batin XXIV harga karet sebesar Rp.6000/kg dan harga yang diterima petani senantiasi berpluktuasi, harga karet dan produksi karet sangat mempengaruhi besarnya pendapatan rumah tangga petani karet karena rata-rata
29
30
masyarakat di Kecamatan Batin XXIV mengusahakan usahatani karet sebagai usahatani karet, sehingga besarnya pendapatan usahatani karet akan berpengaruh pada
besarnya
pendapatan
rumah
tangga
petani
yang
nantinya
akan
mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumahtangga petani karet.
Usahatani Karet Input Produksi
Indikator Kesejahteraan Menurut BPS : Produksi
Biaya
1. Tingkat Pendapatan 2. Konsumsi atau Pengeluaran Rumah Tangga 3. Keadaan Tempat Tinggal 4. Fasilitas Tempat Tinggal 5. Kesehatan Anggota Keluarga 6. Kemudahan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan 7. Kemudahan Memasukkan anak Kejenjang Pendidikan 8. Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi
Penerimaan
Pendapatan
Tingkat Kesejahteraan Petani Karet Gambar 1. Skema kerangka pemikiran analisis pendapatan dan kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. 2.9 Hipotesis Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, uraian-uraian dari konsep teoritis yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut: 1.
Diduga pendapatan petani karet Di Kecamatan Batin XXIV masih rendah bersasarkan kategori BPS (2014). 30
31
2.
Diduga petani karet Di Kecamatan Batin XXIV berdasarkan kategori kesejateraan BPS (2007) masih rendah.
31
32
III. METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa pada tahun Tahun 2014 Kecamatan Batin XXIV merupakan daerah yang memiliki luas areal perkebunan karet rakyat yang terbesar di Kabupaten Batanghari dengan luas areal sebesar 30.219 ha dengan jumlah produksi yang dihasilkan 23.471 ton serta jumlah petani yang mengusahakan sebanyak 7.811 KK. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Batin XXIV yang berdasarkan data tahun 2014 bahwa kecamatan ini memiliki 16 desa (Kantor Camat Batin XXIV). Pemilihan sampel desa dilakukan dengan pertimbangan bahwa desa tersebut memiliki luas lahan karet dan jumlah produksi karet terbesar di Kecamatan Batin XXIV, dan dapatlah 4 dari 16 desa diantaranya adalah Desa Jelutih, Desa Durian Luncuk, Desa Muara Jangga dan Desa Hajran. Adapun objek penelitian ini adalah petani karet sumber pendapatan utamanya dari usahatani karet. Petani karet yang diteliti adalah petani pemilik, petani pemilik sekaligus penyadap dan petani penyadap. Penelitian ini difokuskan pada kesejahteraan petani karet. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey, yaitu dengan cara melakukan kunjungan dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian serta dinas-dinas dan instansi yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November Sampai bulan Desember.
32 32
33
Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Identitas petani karet meliputi : Nama, umur petani, tingkat pendidikan petani, lama berusahatani dan jumlah tanggungan keluarga.
2.
Pendapatan petani karet meliputi pendapatan usahatani karet (Rp/tahun).
3.
Tingkat kesejahteraan petani menurut keriteria BPS (2007).
3.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Adapun sumber dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam mendukung penelitian ini adalah : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab tujuan dan permasalahan pada penelitian ini.Pada penelitian ini data primer diperoleh dari petani yang menjadi objek penelitian melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah disiapkan. Metode pengumpulan data primer yaitu dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan petani sebagai objek pada penelitian ini. Observasi yaitu pengamatan dan peninjauan langsung ke lokasi penelitian yaitu pada hal ini ke lokasi perkebunan karet milik petani sebagai objek penelitian. Sedangkan wawancara merupakan metode dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan (kuisioner) kepada petani sesuai dengan tujuan dari penelitian.
33
34
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian sebelumnya serta data-data dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data sekunder yaitu dengan cara membaca dan mengutip berbagai literature, yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, laporan-laporan dan jurnal hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini serta bacaan-bacaan dari instansi-instansi pemerintah terkait.
3.3 Metode Penarikan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Batin XXIV yang berdasarkan data tahun 2014 bahwa kecamatan ini memiliki 16 desa (Kantor Camat Batin XXIV).Pemilihan sampel desa dilakukan dengan pertimbangan bahwa desa tersebut memiliki luas lahan karet dan jumlah produksi karet terbesar di Kecamatan Batin XXIV, dan dapatlah 4 dari 16 desa diantaranya adalah Desa Jelutih, Desa Durian Luncuk, Desa Muara Jangga dan Desa Hajran. Untuk masing-masing desa diambil presisi sebesar 10%, dimana jumlah petani karet di Desa Jelutih adalah sebanyak 750 KK, Desa Durian Luncuk sebanyak 412 KK, Desa Muara Jangga sebanyak 393 KK, Desa Hajran sebanyak 280 KK. Untuk
menentukan
ukuran
sampel
dapat
menggunakan
rumus
Slovin.Adapun jumlah sampel pada masing-masing desa ditentukan dengan metode Slovin dengan kesalahan yang dapat ditolerian (e) sebesar 10%. Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan ukuran sampel dari masing-masing pupulasi menurut Slovin yaitu dirumuskan sebagai berikut :
34
35
𝑛=
𝑁 1 + 𝑁 . (𝑒)2
𝑛=
750 + 412 + 393 + 280 1 + (750 + 412 + 393 + 280). (0,1)2
𝑛 = 95 𝐾𝐾 Dimana, n = ukuran atau jumlah sampel N = jumlah populasi E = presisi yang diharapkan (10%) Setelah dilakukan penarikan sampel maka selanjutnya dilakukan penarikan sampel jumlah petani yang akan dijadikan responden pada penelitian yang mewakili masing-masing desa. Untuk mencarinya digunakan metode proposional yang ditentukan menggunakan rumus :
𝑛
𝑖=
𝑁𝑖 . 𝑛 𝑁
Dimana , ni= jumlah responden desa ke-i Ni= jumlah sub populasi desa ke-i n = jumlah sampel N = jumlah populasi Dengan demikian diperoleh sampel petani yang akan dijadikan responden pada penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
35
36
Tabel 2. Rincian Jumlah Populasi dan Sampel Petani Karet Di Daerah Penelitian NO Nama Desa 1 Jelutih 2 Durian Luncuk 3 Muara Jangga 4 Hajran Jumlah Sumber : Kantor Camat Batin XXIV
Jumlah Populasi 750 412 393 280 1.835
Jumlah Sampel 39 21 20 15 95
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dilakukan secara acak yaitu dengan menggunakan table acak. Dalam tabel acak tersedia angka yang dapat digunakan untuk memilh sampel secara acak. Niai-nilai yang ada pada tabel acak telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat dicapai objektifitas yang diinginkan. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Mendefinikan dengan jelas populasi yang akan diteliti. Tentukan pula individu-individu yang termasuk anggota populasi tersebut serta karakteristik populasi yang aan diobserasi. 2. Menentukan jumlah anggota poulasi yang akan dipilih sebagai sampel. 3. Memberian nomor urut (1, 2, ..., N) pada semua satuan sampel. 4. Menggunakan tabel acak untuk memilih individu sampel yang akan digunakan untuk mewakili popuasinya. Namun petani yang akan dijadikan sampel harus memenuhi kriteria yaitu petani pemilik, petani pemilik penyadap dan petani penyadap.
36
37
3.4 Metode Analisis Data Data yang didapat di lapangan diolah sesuai dengan kebutuhan dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis Pendapatan Usahatani Berdasarkan Biaya Diperhitungkan Konsep pendapatan yang usahatani karet
dikurangi
dengan
dimaksud adalah penerimaan dari hasil semua
biaya
faktor produksi
yang
diperhitungkan sebagai biaya usahatani, termasuk biaya tenaga kerja keluarga dan biaya sewa lahan milik sendiri. Pendapatan ini diperoleh dengan menghitung semua penerimaan yang bersal dari usahatani. Setelah itu dikurangi dengan semua pengeluaran, baik tunai maupun yang diprthitungkan. Termasuk bunga modal, sewa lahan dan nilai kerja keluarga. Angka pendapatan kerja petani pada umumnya kecil, bahkan mungkin negative. (Muhamad Akib Tuo, 2011). Formula menghitung pendapatan usahatani berdasarkan biaya yang diperhitungkan melalui pendekatan nominal adalah sebagai berikut : Pendapatan = Penerimaan - (Biaya Dibayarkan + Biaya diperhitungkan) Dimana : Penerimaan = Py . Y Keterangan : Py = Harga Produksi (Rp/Kg)
37
38
Y = Jumlah Produksi (Kg) Biaya Dibayarkan = Biaya alat, pupuk dan obat-obatan. Biaya Diperhitungkan = Biaya Tenaga kerja keluarga + Biaya Sewa Lahan Sendiri Analisis Pendapatan Usahatani Berdasarkan Biaya Dibayarkan Konsep pendapatan yang dimaksud adalah penerimaan dari hasil usahatani karet dikurangi dengan total biaya yang dibayarkan dari usahatani tersebut. Pendapatan yang diukur adalah penerimaan atau penghasilan yang diterima dalam bentuk uang yang berasal dari usahatani karet. Menurut Suratiyah (2008) dapat dirumuskan sebagai berikut : Pendapatan = Penerimaan – Biaya Total Dimana : Penerimaan = Py .y Keterangan : Py = Harga Produksi (Rp/Kg) Y = Jumlah Produksi (Kg) Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel Atau, TC = FC + VC Untuk menentukan tinggi rendahnya pendapatan digunakan kategori berdasarkan BPS (2014), dimana golongan pendapatan rendah adalah pendapatan rata-rata dibawah Rp.18.000.000 pertahun, golongan pendapatan sedang adalah pendapatan rata-rata berkisar antara Rp.18.000.000 - < Rp. 30.000.000 pertahun, golongan pendapatan tinggi jika pendapatan lebih dari Rp. 30.000.000 pertahun.
38
39
Untuk menentukan tinggi rendahnya pendapatan digunakan kategori berdasarkan BPS (2014), dimana golongan pendapatan rendah adalah pendapatan rata-rata dibawah Rp.18.000.000 pertahun, golongan pendapatan sedang adalah pendapatan rata-rata berkisar antara Rp.18.000.000 - < Rp. 30.000.000 pertahun, golongan pendapatan tinggi jika pendapatan lebih dari Rp. 30.000.000 pertahun.
Uji Statistik One Sample t-test (Uji t satu sampel) Uji t untuk satu sampel dalam istilah lain biasanya disebut dengan One Sample t-test Method, merupakan prosedur uji t untuk sampel tunggal jika ratarata suatu variabel tunggal dibandingkan dengan suatu nilai konstanta tertentu (Sulianto, 2011). Statistik uji Uji t satu sampel
𝑡=
𝑥−µ 𝑠 / √𝑛
Keterangan : x = rata-rata pendapatan µ = patokan (standar) pendapatan tertentu S = Standar Deviasi pendapatan n = jumlah sampel Hipotesis H0 : µ < µ0 H1 : µ ≥ µ0
39
40
Kaidah pengambilan keputusan : H0 diterima apabila t hitung < t tabel, artinya rata-rata pendapatan petani karet lebih kecil dari standar (patokan) pendapatan tertentu. H1 diterima apabila t hitung ≥ t table, artinya rata-rata pendapatan petani karet sama atau lebih besar dari standar (patokan) pendapatan tertentu.
Tingkat Kesejahteraan Untuk menganalisis tingkat kesejahteraan rumah tangga petani karet di Kecamatan
Batin
XXIV
di
Kabupaten
Batanghari
digunakan
keriteria
kesejahteraan menurut BPS. Kriteria kesejahteraan menurut BPS menganalisis 8 indikator tingkat kesejahteraan diantaranya adalah tingkat pendapatan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi. Kriteria kesejahteraan rumah tangga menurut BPS (2007) dapat dilihat pada Lampiran 5 dengan kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut: Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 25 - 41 Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 42 - 58 Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 59 - 75 Uji Tanda (Sign Test) Uji tanda ( sign-test ) merupakan uji statistika non parametrik yang sederhana dan paling awal digunakan. Dinamakan “uji tanda” karena hasil
40
41
pengamatan didasarkan atas tanda (positif atau negatif) dan bukan pada besarnya nilai numerik.Dapat dilakukan pada satu sampel dan sampel berpasangan. Prosedur pengujian parametik tentang pengujian rata-rata satu sampel, digunakan apabila populasinya sekurang-kurangnya menghampiri normal atau ukuran sampel n > 30.Namun apabila ukuran sampel kecil dan populasinya belum diketahui berdistribusi normal atau tidak, maka harus menggunakan uji nonparametik.Dalam hal demikian, salah satu uji yang paling mudah dan cepat adalah uji tanda. Uji tanda digunakan untuk menguji hipotesis median populasi. Dalam banyak kasus prosedur nonparametik, rataan digantikan oleh median sebagai parameter lokasi yang relevan untuk uji. Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda positif atau negatif bagi nilai-nilai pengamatan. Nilai pengamatan diberi nilai positif apabila nilai pengamatan lebih dari rata-rata ( untuk populasi yang distribusinya simetris ) / median ( untuk populasi yang menjulur). Sebaliknya nilai pengamatan diberi tanda negative apabila kurang dari nilai rata-rata atau mediannya. Untuk mengetahui apakah sampel yang kita peroleh berasal dari populasi dengan median atau patokan nilai tertentu. Untuk menguji hipotesis, data sampel disusun sedemikian rupa sehingga untuk nilai yang “> median” populasi kita beri tanda (+), untuk nilai yang “< median” populasi diberi tanda (-) dan untuk yang “= median” populasi diberi tanda (0). Ho : jumlah tanda (+) = jumlah tanda (-) Bila hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan tanda, maka kita ingin mengetahui apakah perbedaan tersebut memang berbeda atau hanya karena faktor kebetulan saja.
41
42
Untuk sampel yang besar (>25) dapat dilakukan pengujian Chi Kuadrat (Sugiono, 2009), yang rumusnya adalah : [(𝑛1 − 𝑛2 ) − 1]2 ] 𝑋 = 𝑛1 + 𝑛2 2
Dimana : n1 = Banyaknya tanda positif n2 = banyaknya tanda negative Hipotesis H0: µ = m H1: µ > m Kaidah pengambilan keputusan : H0 diterima apabila X2 hitung < X2 tabel, artinya bahwa rata-rata skor untuk melihat tingkat kesejahteraan sama dengan median. H1 diterima apabila X2 hitung ≥ X2 tabel, artinya bahwa rata-rata skor untuk melihat tingkat kesejahteraan lebih besar dari median.
3.5 Konsepsi Pengukuran Konsepsi pengukuran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Pendapatan usahatani berdasarkan biaya dibayarkan adalah selisih total penerimaan usahatani karet dengan total biaya usahatani karet yang diukur dalam satuan (Rp/ tahun). 2. Pendapatan usahatani berdasarkan biaya diperhitungkan adalah penerimaan dari hasil usahatani karet dikurangi dengan total biaya dibayarkan dan biaya diperhitungkan dari usahatani karet diukur dalam satuan (Rp,tahun).
42
43
3. Luas lahan adalah luas lahan untuk kegiatan usahatani karet yang dinyatakan dalam satuan (Ha). 4. Produksi adalah hassil karet yang dihasilkan dri tanaman karet baik dalam bentuk cup lump maupun slab tebal yang dihitung dalam satuan (kg) 5. Penerimaan usahatani atau pendapatan kotor usahatani adalaha hasil kali antara jumlah produksi karet dengan harga karet yang dihitung dalam (Rp/tahun). 6. Harga lateks adalah harga rata-rata yang diterima petani yang diukur dengan satuan (Rp/kg). 7. Biaya dibayarkan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses usahatani yang dihitung dalam (Rp/tahun). 8. Biaya diperhitungkan adalah biaya yang tidak dikeluarkan tetapi dihitung secara ekonomi seperti biaya tenaga kerja keluarga dan sewa lahan milik sendiri yang dihitung dalam (Rp/tahun). 9. Biaya pupuk adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk membeli pupuk yang digunakan dalam kegiatan usahatani karet selama satu tahun yang diukur dalam satuan (Rp/tahun) 10. Biaya alat-alat pertanian, pada biaya alat-alat pertanian digunakan biaya penyusutan dari penggunaan alat-alat tersebut yang diukur dalam satuan (Rp) 11. Umur petani adalah usia petani yang melaksanakan kegiatan usahatani karet di daerah penelitian yang diukur dalam satuan (Tahun). 12. Lama pendidikan petani adalah total lama waktu pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh petani yang diukur berdasarkan tahun pada tingkatan
43
44
SD, SMP, SMA sederajat, Diploma dan Perjuruan tinggi. Tingkat pendidikan petani diukur dalam ukuran (Tahun). 13. Jumlah tanggungan keluarga petani sampel adalah banyaknya orang yang ditanggung dan dibiayai oleh kepala rumah tangga petani yang dihitung dengan satuan (orang). 14. Pengalaman usahatani adalah lamanya seorang petani bekerja atau berusaha dalam mengelola usahataninya yang dihitung berdasarkan (Tahun). 15. Status kepemilikan lahan adalah status lahan yang diusahakan petani yaitu lahan milik sendiri atau lahan garapan. 16. Petani dikatakan berpendapatan rendah adalah pendapatan rata-rata dibawah Rp.18.000.000 pertahun, golongan pendapatan sedang adalah pendapatan rata-rata berkisar antara Rp.18.000.000 - < Rp. 30.000.000 pertahun, golongan pendapatan tinggi jika pendapatan lebih dari Rp. 30.000.000 pertahun. 17. Rumah tangga sejahtera berdasarkan BPS (2007), apabila rumah tangga tersebut memenuhi 8 indikator tingkat kesejahteraan diantaranya adalah tingkat pendapatan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak
kejenjang
pendidikan
dan
kemudahan
mendapatkan
transportasi. Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut: Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 25 - 41 Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 42 - 58 Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 59 – 75
44
fasilitas
45
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis dan Iklim Kecamatan Batin XXIV memiliki luas wilayah terbesar keempat di Kabupaten Batanghari dengan luas wilayah 904,14 km2 atau 15,58% dari total luas
wilayah
Kabupaten
10 44′ 25,9′ dan 20 00′ 48,7′LS
Batanghari dan
yang
terletak
pada
lintang
1020 47′ 08,1′ − 1030 05′ 50,3′BT,
dengan
ketinggian rata-rata dari permukaan laut 57 meter di atas permukaan laut, serta memiliki iklim tropis dengan suhu udara rata-rata 260 C sampai 27,20 C dengan kelembapan udara rata-rata 87 sampai dengan 89%. Kecamatan Batin XXIV berbatasan langsung dengan Kecamatan Muara Tembesi di sebelah utara dan timur, disebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sarolangun, sementara di sebelah barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Mersam dan Maro Sebo Ulu.
4.1.2 Keadaan Fisik Daerah Menurut Desa Kecamatan Batin XXIV terdiri dari 14 desa dan 2 kelurahan, dengan ibukota kecamatan yang terletak di Kelurahan Muara Jangga, dengan jarak ke Ibukota kabupaten sebesar 47 km dan 107 km ke ibukota Provinsi Jambi serta dengan luas wilayah sebesar 3.900 Ha atau berkontribusi sebesar 4,31% terhadap total luas wilayah kecamatan. Masing-masing desa memiliki luas wilayah yang berbedabeda serta jarak yang berbeda-beda baik itu ke ibukota kecamatan maupun jarak ke ibukota kabupaten. Untuk informasi lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3
45 45
46
dibawah ini, berikut ini luas masing-masing desa serta jarak ke ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten: Tabel 3. Luas, Jarak Kelurahan/Desa Ke Ibukota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten No
Desa/Kelurahan
Luas (Ha)
Jarak Ke Ibukota Kecamatan (Km)
Jarak ke Ibukota Kabupaten (Km)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jelutih Olak Besar Durian Luncuk Aur Gading Hajran Paku Aji Muara Jangga Mata Gual Koto Boyo Karmeo Simpang Karmeo Jangga Aur Trantan Jangga Baru Bulian Baru Simpang Jelutih
9.900 2.968 13.270 6.200 9.600 400 3.900 500 5.818 6.850 700 11.093 1.500 1.500 1.500 4.452
14 7 5 1 4 3 0 1 9 12 9 21 24 29 32 9
61 54 52 48 51 50 47 48 56 59 56 68 71 76 79 56
Sumber : Kecamatan Batin XXIV Dalam Angka Tahun 2015
4.1.3 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan Luas wilayah Kecamatan Batin XXIV adalah 904,14 km2 atau seluas 90.414 ha, dimana sebesar 35,12% merupakan lahan perkebunan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4. Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaannya di Kecamatan Batin XXIV Tahun 2015 Penggunaan Tanah Luas (ha) Persentase (%) Tanah Sawah 309 0,34 Tanah Kering 48.702,07 53,87 Tanah Basah 83,26 0,09 Tanah Perkebunan 31.756 35,12 Keperluan Umum 474,09 0,52 Lain-lain 9.089,58 10,05 Jumlah 90.414 100 Sumber: Monografi Kecamatan Batin XXIV, 2015
46
47
Dari Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa sebesar 53,87% luas lahan di Kecamatan Batin XXIV merupakan tanah kering. Lahan kering di kecamatan tersebut digunakan sebagai tempat tinggal penduduk serta kegiatan usahatani lainnya.
4.1.4 Keadaan Penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan. Laju pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Tahun 2011 jumlah penduduk Kecamatan Batin XXIV sebesar 26.042 jiwa dan mengalami peningkatan sebesar 2,2% di tahun 2012 menjadi 26.632 jiwa dan di tahun 2013 meningkat kembali menjadi 27.042 jiwa atau mengalami peningkatan sebesar 1,5% namun di tahun 2014 jumlah penduduk mengalami penurunan menjadi 26.965 jiwa. Berikut ini adalah rincian jumlah penduduk di lokasi penelitian Tabel 5. Jumlah Penduduk di Lokasi Penelitian Tahun 2014 Penduduk (Jiwa) Desa Laki-laki Perempuan Jumlah Jelutih 1.719 1.603 3.322 Durian Luncuk 1.266 1.252 2.518 Hajran 369 326 697 Muara Jangga 1.041 996 2.037
Persentase (%) 12,34 9,34 2,58 7,55
Sumber: Kecamatan Batin XXIV Dalam Angka Tahun 2015
Dari Tabel 5 diatas bahwa dari keempat desa yang menjadi lokasi penelitian bawa Desa Jelutih merupakan desa dengan jumlah penduduk terbesar dan menyumbang 12,34 % dari total jumlah penduduk di Kecamatan Batin XXIV.
47
48
4.2 Deskripsi Petani Sampel Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 petani karet yang diperoleh dari 4 desa, yaitu Desa Jelutih, Desa Durian Luncuk, Desa Hajran dan Desa Muara Jangga. Dalam melakukan penelitian pada analisis pendapatan dan kesejahteraan petani karet, maka diperlukan identitas petani sampel di daerah penelitian yang mencakup umur petani, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pengalaman berusahatani.
4.2.1 Umur Petani Umur akan mempengaruhi kemampuan fisik dan respon petani dalam mengelola usahataninya maupun diluar usahataninya. Semakin tinggi umur petani kemampuan fisik petani untuk berkerja akan semakin menurun. Demikian pula sebaliknya, orang-orang yang masih muda dan sehat fisiknya akan memiliki kemampuan fisik yang baik sehingga produktivitas tenaga kerja tinggi. Umur merupakan salah satu faktor yang kuat untuk menentukan produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan. Menurut Sueharjo dan Patong (1973), bahwa usia produktif adalah mereka yang bekerja pada usia produktif 15 – 55 tahun, dimana pada usia tersebut seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan fisik yang baik untuk mengelola usahanya. Dari hasil penelitian umur petani sampel di daerah penelitian bervariasi dengan umur terendah 20 tahun dan umur tertinggi 75 tahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:
48
49
Tabel 6.
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari Jumlah Petani Umur Petani KK Persentase (%) 20 – 27 5 5,26 28 – 35 15 15,79 36 – 43 21 22,11 44 – 51 35 36,84 52 – 59 7 7,37 > 59 12 12,63 Jumlah 95 100
di
Dari Tabel 6 memperlihatkan tentang keadaan umur petani responden didaerah penelitian. Rata-rata umur petani sampel didaerah penelitian berusia 45 tahun. Sebagian besar petani karet di daerah penelitian berusia produktif yaitu berkisar antara 20 - 51 tahun sebanyak 76 responden (80 %). Dimana kelompok umur antara 44 – 51 merupakan persentase terbesar dengan jumlah 35 petani (36,84 %). Sedangkan persentase terendah pada kelompok umur yang berkisar antara 20 -27 tahun jumlah 5 petani atau sebesar 5,26 persen. 4.2.2
Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan pengetahuan yang penting bagi seseorang.
Pendidikan yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan, wawasan, keahlian, status dan harapan seseorang dalam menerima perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang pernah ditempuh petani responden. Tingkat pendidikan formal pada dasarnya sangat mempengaruhi petani dalam mengelola usahataninya, baik pada tahap perencanaan maupun pada tahap pengambilan keputusan. Untuk lebih jelasnya distribusi petani sampel menurut tingkat pendidikan formal di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.
49
50
Tabel 7.
Distribusi Petani Karet Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Daerah Penelitian Tahun 2016
Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP/Sederajat Tamat SLTA/Sederajat Tamat Diploma Tamat SI/D4 Jumlah
KK 0 61 24 9 0 1 95
Jumlah Petani Persentase (%) 0 64,21 25,27 9,47 0 1,05 100
Dari tabel 7 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terbesar pada petani sampel di daerah penelitian yaitu terletak pada kelompok pada tingkat tamat sekolah dasar (SD) dengan jumlah 64,21 % atau sebanyak 61 petani. Dari angka tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat pendidikan formal petani sampel masih relatif rendah. Semakin tinggi tingkat pendidikan petani tentunya semakin luas wawasan pemikiran serta bertindak lebih selektif dalam mengembangkan usahataninya. Menurur Soeharjo dan Patong (1973), tingkat pendidikan menentukan intelektualitas seseorang dan turut menentukan koefisien dalam berkerja, maka dengan demikian dapat membentuk pola pikir dalam melakukan pengelolaan usahataninya. Pola pikir yang baik akan menunjang kemampuan petani dalam menyerap dan mengaplikasikan informasi dan teknologi sehingga memberi motivasi kepada petani untuk melakukan usaha yang baik bagi kegiatan usahataninya.
50
51
4.2.3
Jumlah Anggota Rumah Tangga Jumlah anggota rumah tangga adalah banyaknya orang yang menjadi beban
atau tanggungan rumah tangga. Banyaknya jumlah orang dalam rumah tangga erat kaitannya dengan penggunaan pendapatan terutama untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan lainnya. Peningkatan anggota rumah tangga berhubungan negatif dengan kesejahteraan rumah tangga. Semakin banyak anggota dalam suatu rumah tangga maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Jumlah anggota rumah tangga yang semakin besar tanpa diimbangi dengan meningkatnya pendapatan akan menyebabkan menurunnya kesejahteraan dalam rumah tangga tersebut. Adapun rata-rata jumlah anggota rumah tangga petani sampel didaerah penelitian yaitu sebanyak 4 anggota per rumah tangga. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8.
Distribusi petani sampel berdasarkan jumlah anggota rumah tangga di daerah penelitian tahun 2016 Jumlah Petani KK Persentase (%) 1 1,05 7 7,37 28 29,47 31 32,63 16,84 16 9,48 9 2,11 2 1,05 1 95 100
Jumlah Anggota Rumah Tangga (orang) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah
Dari Tabel 8 terlihat bahwa sebagian besar anggota rumah tangga petani sampel didaerah penelitian berjumlah 3 - 5 orang dengan jumlah 78,94 % atau sebanyak 75 orang, sedangkan 12,64 % diantaranya memiliki jumlah anggota
51
52
rumah tangga 6 - 8 orang. Kemudian sisanya berjumlah 1 - 2 anggota rumah tangga. 4.2.4 Pengalaman Berusahatani Pengalaman berusahatani yang dimaksud adalah pengalaman petani berusahatani karet yang dinyatakan dalam tahun. Pengalaman berusahatani dapat mempengaruhi terhadap inisiatif petani dalam mengambil keputusan dalam mengelola usahataninya. Semakin tinggi pengalaman berusatani semakin baik hasil produksi yang dihasilkan oleh petani tersebut. Dari Lampiran 6 dapat dilihat bahwa rata-rata pengalaman berusahatani karet di daerah penelitian yaitu selama 18 tahun dengan pengalaman terendah adalah 2 tahun dan tertinggi adalah 50 tahun. Adapun distribusi pengalaman berusahatani tersebut secara rinci tertera pada Tabel 9. Tabel 9.
Distribusi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusahatani Karet di Daerah Penelitian Tahun 2016
Pengalaman berusahatani
KK 20 23 20 16 10 4 2 95
2–8 9 – 15 16 - 22 23 – 29 30 - 36 37 – 43 > 44 Jumlah
Jumlah Petani Persentase (%) 21,05 24,21 21,05 16,84 10,54 4,21 2,1 100
Dari Tabel 9 diketahui bahwa ada sebanyak 66,31% petani sampel di daerah penelitian mempunyai pengalaman berusahatani kurang dari 23 tahun dan 33,69% lagi mempunyai pengalaman lebih dari 22 tahun. Adapun kelompok terbesar petani yang mempunyai pengalaman berusahatani adalah berkisar antara 9 - 15 52
53
tahun dengan jumlah 23 orang atau 24,21% dan rata-rata pengalaman usahatani karet di daerah penelitian adalah 18 tahun. 4.3
Keadaan Umum Usahatani Karet
4.3.1
Luas Lahan Luas lahan merupakan salah satu faktor produksi dalam berusahatani,
semakin luas lahan karet yang dimiliki petani maka semakin banyak produksi yang dihasilkan. Dari hasil perhitungan lampiran 7 dapat diketahui bahwa ratarata luas lahan yang dimiliki rumah tangga petani karet di daerah penelitian yaitu seluas 3,18 hektar. Adapun distribusi luas lahan yang dimiliki petani responden di daerah penelitian adalah sebagai berikut. Tabel 10. Distribusi Petani Berdasarkan Luas Lahan Karet di Daerah Penelitian Tahun 2016 Luas Lahan (Ha) 1–2 3–4 5–6 7–8 9 – 10 > 10
KK 48 30 11 5 1 0
Jumlah
95
Jumlah Petani Persentase (%) 50,53 31,58 11,58 5,26 1,05 0 100
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani karet di daerah penelitian mempunyai luas lahan dibawah 3 hektar yaitu sebanyak 50,53% atau 48 petani dan rata-rata luas lahan yang dimiliki oleh petani karet di daerah penelitian adalah 3,19 hektar. Menurut Hertanto (1998) luas lahan berpengaruh terhadap distribusi pendapatan petani sehingga berpengaruh pula terhadap kesejahteraan petani tersebut.
53
54
4.3.2 Status Kepemilikan Lahan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa status kepemilikan lahan di daerah penelitian ada dua yaitu petani menyadap karet miliki sendiri dan ada petani menyadap karet milik orang lain. Kalau petani menyadap karet milik orang lain pola bagi hasilnya ada dua yaitu pola bagi hasil dibagi 2 (50% : 50%) dan dibagi 3 (35% : 65%). Adapun status kepemilikan lahan petani di deaerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini: Tabel 11. Distribusi Petani Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan Karet di Daerah Penelitian Tahun 2016 Status Kepemilikan Lahan
Jumlah KK
Persentase (%)
Milik Sendiri Milik Orang Lain
68 27
71,58 28,42
Jumlah
95
100
Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa sebagian besar status kepemilikan lahan karet di daerah penelitian adalah milik sendiri yaitu sebanyak 68 petani atau sebesar 71,58% dan status lahan milik orang lain yaitu sebanyak 27 petani atau sebesar 28,42% 4.3.3 Jumlah Pohon Karet Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah pohon karet perhektar yang dimiliki petani sampel didaerah penelitian bervariasi. Jumlah pohon karet rata-rata yang dimiliki petani sampel yaitu 1.856 pohon. Semakin banyak jumlah pohon karet yang dimiliki petani maka semakin banyak pula produksi yang dihasilkan. Adapun distribusi jumlah pohon karet yang dimiliki petani sampel didaerah penelitian dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini.
54
55
Tabel 12. Distribusi Petani Berdasarkan Jumlah Pohon Karet di Daerah Penelitian Tahun 2016 Jumlah Pohon 400 - 1213 1214 - 2027 2028 - 2841 2842 - 3655 3656 - 4469 4470 – 5283 > 5283 Jumlah
KK 44 22 10 10 2 3 4 95
Jumlah Petani Persentase (%) 46,32 23,16 10,52 10,52 2,11 3,16 4,21 100
Pada Tabel 12 terlihat bahwa distribusi jumlah pohon yang dimiliki petani tidak merata, dimana sebagian besar petani sampel di daerah penelitian mempunyai pohon karet dibawah 2028 pohon dengan jumlah 66 petani atau sebesar 69,48%, 7 petani sampel mempunyai pohon karet lebih dari 4469 pohon dan sisanya mempunyai pohon karet yang berkisar antara 2028 – 4469 pohon, rata-rata jumlah pohon karet yang dimiliki petani karet di daerah penelitian adalah 589 pohon/ha. Berdasarkan BPS (2003), petani karet adalah orang yang bergerak dalam bidang usahatani karet yang mempunyai kebun karet minimal 140 pohon pada daerah penelitian.
4.3.4 Produksi Karet Produksi karet yang dihasilkan petani sangat mempengaruhi pendapatan , semakin tinggi produksi karet yang dihasilkan petani semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh oleh petani tersebut. Berdasarkan hasil penelitian bahwa total produksi karet yang dihasilkan petani di daerah penelitian yaitu sebesar 412.944 kg/tahun dan rata-rata produksi karet sebesar 4.346,78 kg/3,18
55
56
ha/tahun. Adapun distribusi produksi karet yang dimiliki petani sampel di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini. Tabel 13. Distribusi Petani Berdasarkan Penelitian Tahun 2016 Produksi Karet (Kg/ satuan luas lahan 3,18 ha /tahun) 1.296 – 2.994 2.995 – 4.693 4.694 - 6.392 6.393 – 8.091 8.092 – 9.790 9.791 – 11.489 > 11.489 Jumlah
Produksi Karet di Daerah
KK 30 32 22 6 1 3 1 95
Jumlah Petani Persentase (%) 31,58 33,68 23,16 6,32 1,05 3,16 1,05 100
Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa produksi karet terbesar adalah pada rentang produksi 2.995 – 4.693 kg/tahun yaitu dengan jumlah petani sebanyak 32 KK atau 33,68%, dengan total produksi karet yang dihasilkan petani di daerah penelitian yaitu sebesar 412.944 kg/tahun dan rata-rata produksi karet sebesar 4.346,78 kg/tahun atau 1.366,91 kg/ha/tahun dan 55% dari rata-rata produksi karet adalah 751 kg/ha/tahun, yaitu lebih kecil dibandingkan dengan standar rata-rata produksi karet Provinsi Jambi sebesar 858 kg/ha/tahun (Diktorat Jendral Perkebunan). Tinggi dan rendahnya produktivitas karet yang dihasilkan petani sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim hujan produksi yang dihasilkan pohon karet meningkat, namun frekuensi penyadapan sedikit. Hal ini dikarenakan saat hujan petani tidak bisa menyadap, lateks yang dihasilkan tidak bisa dikumpulkan. Pada saat musim panas penyadapan dapat dilakukan setiap hari, namun produksi yang dihasilkan pohon karet berkurang. Menurut Anonim (2013) lateks bisa mengalir keluar dari pembuluh lateks akibat adanya tekanan turgor.
56
57
Banyaknya lateks yang keluar berpengaruh pada besar kecilnya tekanan pada dinding sel.
4.3.5 Harga Produksi Karet Harga rata-rata slab tebal yang diterima petani sampel di daerah penelitian pada saat penelitian tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 6.412,63/kg dengan harga terendah Rp. 5.500/kg dan harga tertinggi mencapai Rp. 7.500/kg. Harga slab tebal ini sangat bervariasi dan berfluktuatif, hal ini dipengaruhi oleh jarak tempat penelitian dengan pabrik cramb rubber, kualitas karet kadar karet kering dan juga permainan harga oleh tengkulak atau toke.
4.4
Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani merupakan jumlah produksi yang dihasilkan dikurang
dengan basi (potongan) dikalikan dengan harga yang berlaku pada saat penelitian dilaksanakan. Berdasarkan penelitian basi yang diterima petani karet beragam. Hal ini
tergantung pada kadar karet kering (KKK) yang dihasilkan petani.
Semakin tinggi KKK yang dihasilkan petani semakin rendah basi yang diperolehnya, dan begitu pula sebaliknya semakin rendah KKK yang dihasilkan petani semakin tinggi basinya. Dari hasil perhitungan (Lampiran 7) diperoleh rata-rata penerimaan petani karet di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 21.905.828 per/petani/tahun dengan penerimaan terendah Rp. 7.063.200 per/petani/tahun dan penerimaan tertinggi yaitu Rp. 71.120.400 per/petani/tahun. Untuk lebuh jelas dapat dilihat pada Tabel 14 berikut:
57
58
Tabel 14. Distribusi Petani Berdasarkan Penerimaan Usahatani Karet di Daerah Penelitian Tahun 2016 Jumlah Petani KK Persentase (%) 26 27,37 37 38,95 14 14,74 12 12,63 4 4,21 1 1,05 1 1,05 95 100
Golongan Penerimaan (Rp/tahun) 7.063.200 – 15.070.350 15.070.351 – 23.077.501 23.077.502 – 31.014.665 31.014.666 – 39.021.815 39.021.815 – 47.028.966 47.028.967 – 55.036.112 > 55.036.112 Jumlah
Dari Tabel 14 di atas dapat lihat bahwa sebagian besar petani sampel di daerah penelitian menerima hasil dari penjualan bokar kurang dari Rp 39.021.815 pertahun yaitu sebanyak 89 petani atau 93,69% dan selebihnya sebanyak 6 petani sampel yang menerima hasil penjualan bokar diatas Rp 39.021.815 pertahun atau 6,31% dan rata-rata penerimaan dari usahatani karet adalah sebesar Rp 21.905.828 per/petani/tahun.
4.5
Biaya Produksi
4.5.1 Biaya Dibayarkan Analisa biaya dibayarkan yang dilakukan dalam usahatani karet adalah seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses usahatani dalam satu tahun. Adapun perhitungan biaya meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tidak habis dalam satu kali proses produksi atau biaya yang tidak bergantung pada produksi yang dihasilkan. Biaya tetap yang dihitung antara lain biaya penyusutan alat berupa mangkok, ember,
58
59
cetakan, parang, mesin rumput, pisau sadap dan batu asah. Rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan petani karet adalah Rp 253.198 per/petani/tahun. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya bergantung pada produksi yang dihasilkan atau biaya yang habis dalam satu kali pakai. Adapun biaya variabel meliputi biaya untuk pembelian cuka, pupuk dan bensin. Rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan petani karet adalah Rp. 212.731 per/petani/tahun. Adapun rincian biaya yang dibayarkan berdasarkan pengeluaran pada usahatani karet dapat dilihat pada Tabel 15 di bawah ini : Tabel 15. Rincian Rata-Rata Biaya Yang Dibayarkan Pada Usahatani Karet di Daerah Penelitian Tahun 2016 No Uraian Biaya 1. Biaya yang dibayarkan a. Biaya Tetap ✓ Mangkok ✓ Ember ✓ Cetakan ✓ Parang ✓ Mesin rumput ✓ Pisau sadap ✓ Batu asah
Rata-Rata Biaya (Rp/Tahun)
Rp. 63.066,32 Rp. 25.357,89 Rp. 62.194,74 Rp. 22.476,32 Rp. 40.736,84 Rp. 27.734,21 Rp. 11.631,58
Total Biaya Tetap b. Biaya Variabel ✓ Cuka getah ✓ Pupuk ✓ Bensin Total Biaya Variabel Total Biaya Yang Dibayarkan
Rp. 253.197,89 Rp. 95.242,11 Rp. 94.736,84 Rp. 22.752,65 Rp. 212.731,60 Rp. 465.929,49
Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya dibayarkan yang dikeluarkan petani karet di daerah penelitian yaitu Rp. 465.929,49 per/petani/tahun (Lampiran 22). Adapun distribusi biaya yang dikeluarkan petani sampel didaerah penelian dapat dilihat pada Tabel 16 berikut:
59
60
Tabel 16. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Golongan Biaya Dibayarkan Pada Usahatani Karet di Daerah Penelitian Tahun 2016 Golongan Biaya (Rp/tahun)
KK 45 20 10 5 3 5 7 95
149.800 – 339.376 339.377 – 528.953 528.954 – 718.530 718.531 – 908.107 908.108 – 1.097.684 1.097.685 – 1.287.261 > 1.287.261 Jumlah
Jumlah Petani Persentase (%) 47,37 21,05 10,53 5,25 3,17 5,25 7,38 100
Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani mempunyai pengeluaran biaya untuk usahatani karet dibawah Rp. 2.000.000 petahun yaitu sebanyak 95 responden atau sebesar 100%. Ini menunjukkan bahwa rata-rata modal yang digunakan petani dalam berusahatani karet masih rendah. Menurut Suandi (2007), modal yang yang dimiliki petani dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan ekonomi petani tersebut, hal ini dikarenakan semakin tinggi modal yang dimiliki seseorang semakin tinggi pendapatan yang diperolehnya.
4.5.2 Biaya Diperhitungkan Analisa biaya diperhitungkan yang dilakukan dalam usahatani karet adalah seluruh biaya yang tidak dikeluarkan tetapi dihitung secara ekonomi selama satu tahun. Adapun perhitungan biaya meliputi biaya biaya tenaga kerja dalam keluarga dan sewa lahan. Komponen biaya tenaga kerja adalah biaya penyadapan, pengumpulan, pencetakan dan pembekuan. Biaya diperhitungkan hanya dikenakan pada petani yang menggarap lahan karet sendiri dan tidak dikenakan pada petani yang menggarap lahan karet orang lain, dari hasil penelitian sebanyak
60
61
68 petani yang menggarap lahan karet sendiri dan sebanyak 27 petani menggarap lahan orang lain. Rincian biaya yang diperhitungkan pada usahatani karet dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini : Tabel 17. Rincian biaya yang diperhitungkan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2016 No
Uraian Biaya
1.
Biaya Yang Diperhitungkan a. Tenaga dalam Keluarga ✓ Perawatan ✓ Penyadapan ✓ Pengumpulan, pencetakan dan pembekuan b. Sewa Lahan Total Biaya Yang Diperhitungkan
Rata-Rata Biaya (Rp/Tahun)
Rp. 4.844.117,65 Rp. 19.757.647,06
Rp. 4.939.411,76 Rp. 27.720.588,24 Rp. 57.261.764,71
Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya diperhitungkan yang dikeluarkan petani karet di daerah penelitian yaitu Rp. 57.261.764,71 per/petani/tahun (Lampiran 22). Adapun distribusi biaya yang dikeluarkan petani sampel didaerah penelian dapat dilihat pada Tabel 18 berikut: Tabel 18. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Golongan Biaya Diperhitungkan Pada Usahatani Karet di Daerah Penelitian Tahun 2016 Jumlah Petani Golongan Biaya (Rp/tahun) KK Persentase (%) 19.300.000 – 41.000.000 20 29,41 41.000.0001 – 62.700.001 29 42,65 62.700.002 – 84.400.002 9 13,23 84.400.003 – 106.100.003 4 5,88 106.100.004 – 127.800.004 3 4,41 127.800.005 – 149.500.005 2 2,94 > 149.500.005 1 1,48 Jumlah 68 100 Dari Tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa distribusi biaya diperhitungkan yang dikeluarkan petani terbesar adalah di bawah Rp 62.700.000 pertahun yaitu sebanyak 49 petani atau sebesar 72,06% dan selebihnya biaya diperhitungkan
61
62
yang dikeluarakan petani di atas Rp 62.700.000 pertahun yaitu sebanyak 19 petani atau sebesar 27,94%. Biaya diperhitungkan hanya dikenakan pada petani yang menggarap lahan karet sendiri dan tidak dikenakan pada petani yang menggarap lahan karet orang lain, dari hasil penelitian dterdapat sebanyak 68 petani yang menggarap lahan karet sendiri dan sebanyak 27 petani menggarap lahan orang lain.
4.6
Pendapatan Usahatani Karet
4.6.1 Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang Diperhitungkan Konsep pendapatan yang dimaksud adalah total penerimaan setelah dikurangi biaya produksi (biaya yang dibayarkan) dan biaya yang diperhitungkan. Dari hasil penelitan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya diperhitungkan sebesar Rp. -27.308.965 pertahun (Lampiran 23). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 19 di bawah ini: Tabel 19. Distribusi Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang Diperhitungkan di Daerah Penelitian Tahun 2016 Jumlah Petani Golongan Pendapatan (Rp/tahun) KK Persentase (%) -119.500.500 – (-95.786.757) 4 4,21 -95.786.756 – (-72.073.013) 4 4,21 -72.073.014 – (-48.359.271) 7 7,37 -48.359.272 – (-24.645.528) 18 18,95 -24.645.529 – (-931.785) 24 25,26 -931.785 – 22.781.958 34 35,79 > 22.781.958 4 4,21 Jumlah 95 100
Dari Tabel 19 menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya diperhitungkan adalah minus dan rata-rata pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya diperhitungkan sebesar Rp. -27.308.965
62
63
pertahun (Lampiran 23). Dari 95 responden hanya 28 petani pendapatannya bernilai positif dan 67 petani pendapatannya bernilai negative (Lampiran 23). Tabel 20. Kategori Dari Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Penggolongan Biaya Yang Diperhitungkan di Daerah penelitian tahun 2016 Golongan Pendapatan Pendapatan rendah Pendapatan sedang Pendapatan tinggi
Tingkat pendapatan (Rp) < 18.000.000 18.000.000 - 30.000.000 > 30.000.000
Jumlah Catatan : *) Penggolongan Berdasarkan BPS
Jumlah Petani Persentase KK (%) 86 90,53 8 8,42 1 1,05 68
100
Dari Tabel 20 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pendapatan usahatani karet bedasarkan biaya diperhitungkan di daerah penelitian berpendapatan rendah berdasarkan kriteria pendapatan menurut BPS (2014), yaitu dengan pendapatan dibawah Rp 18.000.000 pertahun yaitu sebanyak 86 KK atau sebesar 90,53%. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan One Sample t-test Methode diperoleh t hitung sebesar -11,03 (Lampiran 25 ) yang lebih kecil dari t tabel 1,98 ( α = 5%,df = n-1). Dengan demikian
Tolak H0 yang menyatakan bahwa
pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya yang diperhitungkan tergolong lebih rendah dari standar golongan berpendapatan rendah. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tenyata rata-rata pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya diperhitungkan lebih kecil dari Rp.18.000.000 dan menurut kategori BPS tergolong ke dalam pendapatan rendah.
63
64
4.6.2 Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang Dibayarkan Konsep pendapatan yang dimaksud adalah penerimaan dari hasil usahatani karet dikurangi dengan total biaya yang dibayarkan dari usahatani tersebut. Dari hasil penelitan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani karet sebesar Rp.21.439.898 per/petani/tahun dengan pendapatan terendah sebesar Rp. 6.744.700 pertahun dan pendapatan tertinggi sebesar Rp. 69.903.900 pertahun (Lampiran 23). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 21 di bawah ini: Tabel 21. Distribusi Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Biaya Yang Dibayarkan di Daerah Penelitian Tahun 2016 Jumlah Petani Golongan Pendapatan (Rp/tahun) KK Persentase (%) 6.744.700 – 14.639.600 24 25,26 14.639.600 – 22.534.501 39 41,05 22.534.502 – 30.429.402 14 14,74 30.429.403 – 38.324.303 11 11,58 38.324.303 – 46.219.204 4 4,21 46.219.205 – 54.114.105 2 2,11 > 54.114.105 1 1,05 Jumlah 95 100 Dari Tabel 21 di atas dilihat bahwa distribusi kelompok terbesar yaitu pada pendapatan dibawah Rp. 30.429.402 pertahun yaitu sebesar 81,05% atau sebanyak 77 petani dan distribusi kelompok terbesar kedua yaitu pada pendapatan yang bekisar antara Rp. 30.429.403 - Rp. 54.114.105 pertahun atau sebanyak 17 petani. Sedangkan disrtibusi kelompok terkecil pada pendapatan lebih dari Rp. 54.114.105 pertahun atau sebanyak 1 petani dan rata-rata pendapatan petani karet adalah sebesar Rp 21.439.898 per/petani/tahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 21 di bawah ini:
64
65
Tabel 22. Kategori Dari Pendapatan Usahatani Karet Berdasarkan Penggolongan Biaya Yang Dibayarkan di Daerah penelitian tahun 2016
Golongan Pendapatan Pendapatan rendah Pendapatan sedang Pendapatan tinggi
Tingkat pendapatan (Rp) < 18.000.000 18.000.000 - 30.000.000 > 30.000.000
Jumlah Catatan : *) Penggolongan Berdasarkan BPS
Jumlah Petani Persentase KK (%) 46 48,42 31 32,63 18 18,95 95
100
Dari Tabel 22 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pendapatan petani dari usahatani karet di daerah penelitian berpendapatan rendah berdasarkan kriteria pendapatan menurut BPS (2014), yaitu dengan pendapatan dibawah Rp 18.000.000 pertahun yaitu sebanyak 46 KK atau sebesar 48,42%. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulkifli, dkk (2008) yang menyatakan bahwa pendaptan petani karet di provinsi jambi masih tergolong rendah dan penelitian yang dilakukan Isnaini Dhamayanti (2016), yang menyatakan bahwa pendapatan usahatani karet di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi masih rendah denagan rata-rata pendapatan usahatani karet adalah Rp. 14. 836.308 per/petani/tahun. Menurut Hertanto (1998), besar kecilnya pendapatan usahatani yang diperoleh tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti luas lahan, jumlah pohon, tingkat produksi dan identitas petani. Dalam melakukan kegiatan usahatani, petani berharap dapat meningkatkan pendapatannya sehingga kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Harga dan produktivitas merupakan sumber dari ketidakpastian, sehingga bila harga dan produksi berubah maka pendapatan yang diterima petani juga berubah (Soekartawi, 1990).
65
66
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan One Sample t-test Methode diperoleh t hitung sebesar 3,14 (Lampiran 24 ) yang lebih besar dari t tabel 1,98 ( α = 5%,df = n-1). Dengan demikian tolak H0 yang menyatakan bahwa pendapatan usahatani karet berdasarkan biaya yang dibayarkan tidak tergolong berpendapatan rendah. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tenyata rata-rata pendapatan usahatani karet lebih besar dari Rp.18.000.000 dan menurut kategori BPS tergolong ke dalam pendapatan sedang.
4.7
Kesejahteraan Petani Kesejahteraan merupakan tujuan akhir dari pembangunan suatu negara.
Pendapatan merupakan salah satu tolak ukur dari kesejahteraan. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan rumah tangga tersebut, namun seiring dengan pertambahan jumlah anggota rumah tangga pendapatan yang dihasilkan tidak mampu memenuhi kebutuhan anggota rumah tangga tersebut. Dengan demikian kesejahteraan tidak hanya bisa dilihat dari jumlah pendapatan yang dihasilkan tetapi juga di imbangi oleh jumlah tanggungan di dalam suatu rumah tangga. Untuk melihat tingkat kesejahteraan petani sampel di daerah penelitian digunakan teori kesejahteraan menurut BPS. Menurut Badan Pusat Statistik (2007),
Kriteria kesejahteraan menurut BPS menganalisis 8
indikator tingkat kesejahteraan diantaranya adalah tingkat pendapatan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan
memasukkan
anak
kejenjang
66
pendidikan
dan
kemudahan
67
mendapatkan fasilitas transportasi. Kriteria kesejahteraan menurut BPS (2007) dapat dilihat pada Lampiran 5 dengan kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut : Tingkat Kesejahteraan Rendah
: Nilai Skor 25 – 41
Tingkat Kesejahteraan Sedang
: Nilai Skor 42 – 58
Tingkat Kesejahteraan Tinggi
: Nilai Skor 59 – 75
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesejahteraan berdasarkan indikator kesejahteraan menurut BPS (2007), hasil penelitian dari 95 responden yang merupakan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari (Lampiran 26, 27 dan 29) maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan petani karet di lokasi penelitian berada pada tingkat kesejahteraan sedang yaitu dengan persentase 57,89% dengan rentang nilai skor 42-58 dengan rata-rata skor sebesar 47. Pada Lampiran 28 dapat dilihat bahwa pola konsumsi masyarakat Batin XXIV, untuk makan sebanyak tiga kali sehari. Dalam memenuhi kebutuhan protein mereka dalam seminggu seperti mengonsumsi daging, telur dan susu itu sangat sedikit. Sebagian besar meraka mengonsumsi ikan untuk memenuhi kebutuhan protein mereka, karena tempat tinggal mereka tepat di tepi sungai, sehingga untuk mengonsumsi ikan tidak perlu beli, cukup mencari ikan di sungai. Keadaan tempat tinggal petani karet di daerah penelitian rata-rata non semi permanen. Walaupun tempat tinggal mereka semi permanen, sebagian besar mereka nyaman tinggal di rumah mereka, dan status kepemilikan rumah mereka rata-rata milik sendiri. Hal ini menjadi sebuah indikator untuk melihat kesejahteraan mereka terkhusus keadaan tempat tinggal berada tingkat sedang.
67
68
Sama halnya dengan fasilitas tempat tinggal yang masih tergolog sedang. Artinya sebatas memiliki televisi dan bahkan masih ada yang tidak memiliki televisi. Berbeda dengan masyarakat perkotaan yang fasilitas tempat tinggalnya sudah sangat beragam, memliliki TV, AC, Komputer, Kipas Angin, Kendaraan, bahkan mungkin TV lebih dari dua. Kemudian untuk kesehatan anggota keluarga masih tergolong rendah, hal ini bisa dilihat pada Lampiran 28 bahwa dalam satu bulan menimal satu orang anggota keluarga sakit. Meskipun demikian mereka masih mampu berobat ke rumah sakit atau pukesmas dengan biaya sendiri. Dalam mengakses tempat kesehatan masyarakat di Kecamatan Batin XXIV sangat mudah, di karenakan di terdapat puskesmas dan fasiltas kesehatan lainnya. Kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan juga berada pada rentang mudah, di karenakan di setiap desa memilik sarana pendidikan seperti Paud dan SD untuk SMP dan SMA berada di ibukota kecamatan yang tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa mayoritas pendapatan yang mereka miliki adalah digunakan untuk pendidikan, dengan demikian kebutuhan akan pendidikan adalah cukup tinggi. Kemudahan untuk mendapatkan fasilitas transportasi juga tergolong cukup dan mudah. Berdasarkan beberapa pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batnghari adalah masih tergolong sedang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Reny Mardiana, dkk (2014) di Kecamatan Bumi
68
69
Agung Kabupaten Way Kanan, yaitu menyatakan bahwa petani karet di daerah tersebut berdasarkan kriteria BPS (2009) termasuk petani sudah sejahtera. Tabel 24.
Pengelompokan Petani Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan BPS 2007 Jumlah Petani Tingkat Kesejahteraan Nilai Skor KK Persentase % Rendah 25 – 41 35 36,85 Sedang 42 – 58 55 57,89 Tinggi 59 – 75 5 5,26 Jumlah 95 100 Dari Tabel 24 di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kategori kesejahteraan BPS 2007, sebagian besar petani karet berada pada tingkat kesejahteraan sedang sebanyak 55 petani atau 57,89%. Sedangkan pada tingkat kesejahteraan rendah sebanyak 35 petani atau 36,85% dan selebihnya berada pada tingkat kesejahteraan tinggi yaitu sebanyak 5 petani atau 5,26% (Lampiran 24,25 dan 26). Tinggi rendahnya tingkat kesejahteraan petani karet dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendapatan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga,
kemudahan
mendapatkan
pelayanan
kesehatan,
kemudahan
memasukkan anak kejenjang pendidikan dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi (BPS,2007). Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan One Sample Sign-test Methode diperoleh X2 hitung sebesar 0,01 (Lampiran 29) yang lebih kecil dari X2 tabel 112,02 ( α = 5%,df = n-1). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terima hipotesis H0 dan tolak hipotesis H1 yang artinya bahwa nilai rata skor dari tingkat kesejahteraan sama dengan median nilai skor tingkat
69
70
kesejahteraan yaitu sebesar 48, dengan klasifikasi bahwa nilai skor 48 masuk pada tingkat kesejahteraan sedang. 4.8 Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini bahwa gambaran umum kegiatan usahatani karet dilokasi penelitian masih belum sesuai dengan budidaya tanaman karet yang telah dianjurkan. Seperti penggunaan faktor produksi, rata-rata petani dilokasi penelitian tidak melakukan kegiatan pemupukan, walaupun ada beberapa petani yang melakukan pemupukan, namun tidak sesuai dengan anjuran pada budidaya tanaman karet. Kebun karet yang dimiliki petani masih cenderung mengarah pada hutan karet karena tanaman karet tumbuh tidak dengan jarak yang pasti, sehingga tanaman karet meliki jarak yang tidak sesuai, dan kegiatan perawatan yang dilakukan petani masih belum dilakukan secara maksimal, seperti pemberantasan tanaman pengganggu. Kemudian masih terdapat petani yang melakukan kegiatan penderesan selama 7 hari dalam seminggu, hal tersebut tidak sesuai dengan teknik pemanenan pada tanaman karet yang dianjurkan. Hasil dari lateks yang diproleh petani di pasarkan melalui pedangang pengumpul atau tengkulak desa dikarenakan di Kecamatan Batin XXIV tidak terdapat pasar lelang dan koperasi yang menerima pembelian hasil karet petani. Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rumah tangga petani sampel di daerah penelitian berada pada tingkat kesejahteraan sedang. Walaupun kagiatan usahatani tidak sesuai dengan budidaya tanaman karet yang dianjurkan, tetapi produksi karet petani sampel masih tinggi karena rata-rata luas lahan yang dimiliki petani adalah 3,18 ha dan rata-rata jumlah pohon yang dimiliki petani adalah 1.856 pohon.
70
71
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta bertitik tolak pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata pendapatan petani karet berdasarkan biaya yang dibayarkan di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari adalah sebesar Rp. 21.439.898 pertahun, berdasarkan kategori BPS termasuk berpendapatan sedang. Rata-rata pendapatan petani karet berdasarkan biaya yang diperhitungkan di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari adalah sebesar Rp. -27.308.965 pertahun, berdasarkan kategori BPS termasuk berpendapatan rendah.
2.
Berdsasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat kesejahteraan petani karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari berada kategori tingkat kesejahteraan sedang yaitu sebanyak 55 KK atau sebesar 57,89%.
5.2 Saran 1.
Bagi pemerintah dalam upaya pengembangan potensi sumberdaya ekonomi lokal yang berbasis komoditi unggulan dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan maka perlu dilakukan peningkatan bantuan dana dan sarana produksi untuk petani karet, karena tanaman karet merupakan komoditi unggulan di Provinsi Jambi yang banyak diusahakan oleh rakyat. Bantuan dana difungsikan untuk kegiatan peremajaan tanaman karet petani karena
71 71
72
rata-rata tanaman karet yang dimiliki petani adalah tanaman pada usia tua. Serta bantuan sarana produksi difungsikan agar petani dilokasi penelitian dapat melakukan pemupukan pada tanaman karetnya agar produksi yang dihasilkan dapat meningkat dan dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan yang diterima petani. 2.
Bagi petani untuk meningktakan jumlah produksi yang nantinya akan meningkatkan pendapatan, maka perlunya dilakukan perawatan terhadap tanaman sesuai dengan petunjuk budidaya yang telah dianjurkan seperti melakukan pemupukan sesuai dengan anjuran teknis budidaya. Kemudian perlu dilakukannya replanting pada tanaman tua yang sudah kurang menghasilkan untuk meningkatkan jumlah produksi dan pemanfaatan lahan yang dimiliki juga digunakan secara produktif
72
73
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2007. Indikator Kesejahteraan Rakyat di Indonesia. BPS Jakarta. Jakarta. . . 2008.Analisis dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan. BPS Jakarta. Jakarta. . 2011. Survei Sosial Ekonomi Nasional. BPS Muaro Jambi.Jambi. .
.. . 2014a. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi. BPS Provinsi Jambi. Jambi.
BKKBN. 2011. Evaluasi Pembangunan Kependudukan dan KB BKKBN Provinsi Jawa Tengah.BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah Bintarto. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta. Dian Komala Sari. 2014. Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Petani Jagung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.Jurnal. 2 (1), 64-70 Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. 2015. Luas Lahan, Produksi, dan Jumlah Petani Pekebunan Karet di Provinsi Jambi.Jambi. Guhardja et al. 1992. Diktat Manajemen Sumber Daya Keluarga. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hernanto. 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta. Hutabarat. 1995. Pengukuran Dampak Nilai Tukar Terhadap Produksi Dan Pendapatan Petani.Jurnal. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Departemen Pertanian. Isnaini Damayanti. 2016. Analisis Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Karet di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.Jurnal Agribisnis. 31 (5), 1-10. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. Muhammad Akib Tuo. 2011. Ilmu Usahatani. Unhalu Press. Kendari. Nayuna, M. 2005. Beberapa Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Produksi, Produktivitas dan Pendapatan Bersih Usahatani Karet Rakyat di Kabupaten Asahan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
73
74
Nasikun. 1993.Sistem Sosial Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Rachman. 2001. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fungsi Konsumsi Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2000. Jurnal. UGM. Yogyakarta. Rahim, Abdul dan Retno Dwi Astuti. 2007. Ekonomi Pertanian (Pengantar Teori dan Kasus). Penebar Swadaya.Depok. Rela Novandi. 2013. Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Kebun Plasma Kelapa Sawit Pt. Prakarsa Tani Sejati (Studi Kasus Di Desa Muara Jekak Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pontianak. Pontianak. Reni Mardiana, dkk. 2014. Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet Rakyat di Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan. Jurnal Agribisnis. 2 (3), 239-245. Sayogyo. 1971. Delapan Defenisi Kemiskinan Dan Ukuran Kemiskinan. Sumber :http//hms-eltrinitas.blogspot.co.id/2006_05_19_archive.html. Diunduh Pada Tanggal 20 September 2016. Soediyono. 1985. Ekonomi Makro. Liberty. Yogyakarta. Soekartawi. 2002. AnalisisUsahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta. . 1995. Usahatani. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. . et al, 1993. Resiko Ketidak Pastian dalam Agribisnis. Raja Grafindo persada, Jakarta. Soleh Solahudin. 2009. Pembangunan Pertanian Awal Reformasi.PP. Mardi Mulyo. Jakarta Selatan. Suandi.2003. Kondisi Sosio-Demografi dan Kemiskinan di perdesaan Provinsi Jambi.Thesis. Universitas Jambi. Jambi. Sugiarto. 2008. Analisis Pendapatan, Pola Komsumsi dan Kesejahteraan Petani Padi pada Basis Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi Di Perdesaan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan kebijakan Pertanian Badan libang pertanian. Bogor. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Suharto, Edi dkk. (2004). Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial: Studi Kasus Keluarga Miskin di Indonesia, Bandung. Lembaga Studi Pembangunan (LSP) STKS.
74
75
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sukirno, Sadono. 2007. Pengantar Teori Mikroekonomi. Raja Grafindo Persada . Jakarta Sulianto, 2011. Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasinya Dengan SPSS. ANDI Yogyakarta.Yogyakarta. Sumarwan. 2002. Perilaku Konsumen (Teori Pemasaran). Bogor: Ghalia Indonesia.
dan
Penerapannya
dalam
Suratiyah. K. 2011. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta . 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta Tim Penulis PS, 1999. Karet Strategi Pemasaran Tahun 2000. Budidaya dan Pengolahan. Penebar Swadaya, Jakarta. Zulkifli, Napitupulu dan Elwamendri, 2008.Analisis Pemasaran Bokar: Suatu Kajian terhadap Peningkatan Kesejahteraan Petani Karet Melalui Pembenahan Tataniaga Bokar. Fakultas Pertanian - Kantor Bank Indonesia Jambi. Jambi.
75
76
Lampiran 1. Luas dan produksi tanaman perkebunan menurut jenis tanaman di Kabupaten Batanghari Tahun 2012-2014 No
Jenis Usaha Perkebunan
2012
Jumlah 2013
Karet a. Luas areal 112.545 112.981 b. Jumlah produksi 69.037 71.801 2. Kelapa sawit a. Luas areal 43.735 50.222 b. Jumlah produksi 95.402 126.383 3. Kelapa dalam a. Luas areal 661 512 a. Jumlah produksi 450 395 4. Kelapa hybrid a. Luas areal 226 174 a. Jumlah produksi 103 88 5. Kopi robusta a. Luas areal 210 169 b. Jumlah produksi 57 57 6. Lada a. Luas areal 88 74 b. Jumlah produksi 38 34 7. Kakao a. Luas areal 179 136 b. Jumlah produksi 87 75 8. Pinang a. Luas areal 37 37 b. Jumlah produksi 15 15 9. Kemiri a. Luas areal 19 19 b. Jumlah produksi 8 8 10. Kapok a. Luas areal 47 b. Jumlah produksi 14 11. Aren a. Luas areal 76 b. Jumlah produksi 35 Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015
Satuan 2014
1.
76
113.292 Ha 72.780 Ton 41.780 Ha 115.953 Ton 447 Ha 354 Ton 98 Ha 46 Ton 71 Ha 13 Ton 43 Ha 20 Ton 84 Ha 51 Ton 33 Ha 4 Ton 8 Ha 5 Ton 26 Ha 11 Ton 43 Ha 25 Ton
77
Lampiran 2. Luas, Produksi dan Jumlah Petani Karet di Provinsi Jambi Menurut Kabupaten Tahun 2014 Kabupaten
Luas Areal (Ha) Kerinci 1.695 Merangin 131.413 Sarolangun 125.164 Batanghari 113.292 Muaro Jambi 55.898 Tanjung Jabung Barat 16.631 Tanjung Jabung Timur 7.750 Tebo 113.638 Bungo 100.114 Jumlah 665.595 Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015
77
Produksi (Ton)
Jumlah Petani (KK)
298 61.360 48.600 72.780 29.786 7.865 2.842 49.780 45.037 318.348
1.274 54.581 34.849 38.859 15.190 6.395 5.264 54.126 45.394 255.932
78
Lampiran 3. Luas Areal dan Produksi Karet di Kabupaten Batanghari menurut Kecamatan Tahun 2008-2014 Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Mersam Luas Produksi Areal (Ton) (Ha) 7.339 2.842 7.746 3.729 7.762 3.780 7.823 4.031 7.906 4.123 7.971 4.337 7.977 4.452
Muaro Sebo Ulu Luas Produksi Areal (Ton) (Ha) 11.520 3.131 11.744 4.161 11.751 4.193 11.817 4.460 11.913 4.582 12.027 4.791 12.149 .
Batin XXIV Luas Produksi Areal (Ton) (Ha) 29.763 17.631 30.018 20.943 30.028 21.011 30.087 22.252 30.140 22.635 30.198 23.339 30.219 23.471
Kecamatan Muara Tembesi Muara Bulian Luas Produksi Luas Produksi Areal (Ton) Areal (Ton) (Ha) (Ha) 11.486 5.858 12.640 4.441 11.870 7.254 12.896 6.223 11.891 7.341 12.910 6.294 11.963 7.814 12.974 6.778 11.992 8.181 12.999 7.114 12.081 8.591 13.056 7.481 12.120 8.679 13.082 7.576
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015
78
Bajubang Luas Produksi Areal (Ton) (Ha) 22.246 11.892 22.542 13.543 22.555 13.732 22.597 14.774 22.664 15.656 22.777 16.178 22.919 16.278
Muaro Sebo Iir Luas Produksi Areal (Ton) (Ha) 5.420 1.564 5.739 2.199 5.745 2.232 5.804 2.370 5.819 2.401 5.665 2.526 5.531 2.627
Pemayung Luas Produksi Areal (Ton) (Ha) 8.593 2.394 8.968 3.927 8.977 3.969 9.028 4.221 9.112 4.345 9.206 4.558 9.295 4.679
79
Lampiran 4. Luas dan Produksi Karet di Kecamatan Batin XXIV Menurut per Desa Tahun 2013. Desa Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Jelutih 5.303 9.546,40 Olak Besar 628 Durian Luncuk 4.979 8.962,20 Aur Gading 572 1.029,60 Hajran 3.805 6.849,00 Paku Aji 35 63,00 Muara Jangga 3.826 6.886,20 Mata Gual 187 336,60 Koto Buayo 184 331,20 Karmeo 147 264,60 Simpang Karmeo 167 306,60 Jangga 1.684 3.031,20 Terentang Baru 1.125 2.025,00 Jangga Baru 1.125 2.025,00 Bulian Baru 1.125 2.025,00 Simpang Jelutih 836 155,50 Jumlah 25.728 44.242,00 Sumber : Kecamatan Batin XXIV Dalam Angka, 2014
79
Jumlah KK 750 358 412 311 280 20 393 236 250 700 275 574 500 1.007 1.100 645 7.811
80
Lampiran 5. Indikator Kesejahteraan BPS 2007 No 1
Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan (Rp/bulan)
No
Pengeluaran Rumah Tangga Pengeluaran Rumah Tangga (Rp/bulan)
Keriteria Rendah : < Rp. 1.500.000 Sedang : Rp 1.500.000 – Rp. 2.500.000 Tinggi : > Rp. 2.500.000
1 2 3
1
Rendah : < Rp. 1.500.000 Sedang : Rp 1.500.000 – Rp. 2.500.000 Tinggi : > Rp. 2.500.000
1 2 3
No 1
Pola Konsumsi Pola makan sehari
2
Pola mengonsumsi daging dalam seminggu
3
Pola mengonsumsi telur dalam seminggu
4
Pola mengonsumsi ikan dalam seminggu
5
Pola mengkonsumsi susu dalam seminggu
No 1
Kondisi tempat tinggal Jenis lantai
2
Jenis didinding
3
Jenis atap
4
Keadaan ruangan
5
Status kepemilikan rumah
No 1
Fasilitas tempat tinggal Akses jalan
2
Tempat pembuangan sampah
3
Alat penerangan
1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari 1 kali seminggu 2 kali seminggu 3 kali seminggu 1 kali seminggu 2 kali seminggu 3 kali seminggu 1 kali seminggu 2 kali seminggu 3 kali seminggu 1 kali seminggu 2 kali seminggu 3 kali seminggu
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Tanah Kayu Semen dan keramik Kayu Semi Tembok Rumbia Seng Genteng Pengap Panas Nyaman Sewa Numpang Rumah sendiri
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Tanah/pasir Kerikil/batu diperkeras Semen/conblock/aspal Dibuang keselokan/sungai Ditimbun Diangkut petugas pemda
1 2 3 1 2 3
Lampu temple/pelita/lamu minyak Petromaks
1 2
80
81 Lampiran 5. Lanjutan 4
Sumber air bersih
5
Fasilitas kamar mandi dan wc
No
Kesehatan anggota keluarga Anggota keluarga sakit dalam sebulan
1
2
Biaya berobat ke sarana kesehatan
3
Sumber keuangan untuk akses kesehatan
N0 1
Pelayanan pendidikan Jarak ke sekolah
2
Biaya sekolah
N0 1
Sarana transportasi Ongkos kendaraan
2
Kendaraan yang dimiliki
3
Status kepemilikan kendaraan
Listrik pln/ generator set
3
Sungai Sumur Ledeng atau pam Memanfaatkan sungai Fasilitas umum Milik sendiri
1 2 3 1 2 3
Satu anggota keluarga Dua anggota keluarga Tiga anggota keluarga Mahal Sedang Murah Askeskin/jamkesmas Asuransi kesehatan/askes Biaya pribadi
3 2 1 1 2 3 1 2 3
Jauh Sedang Dekat
1 2 3
Mahal Sedang Murah
1 2 3
Mahal Sedang Murah Tidak ada Sepeda atau sepeda motor Mobil
1 2 3 1 2 3
Umum Sewa Milik sendiri
1 2 3
81
82
82
83
Lampiran 6. Data identitas petani sampel di daerah penelitian
No. Sampel
Nama Sampel
Umur (Tahun)
Pendidikan
Pengalaman Usahatani (Tahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Marsin M.Zen M. Yunus M.Yusuf Nasip Roflizar Sumijo Susami Nazir Idris Susilo Ali Bait Yaakub Hambali M.Nasir Hardi Zikwan Zainal Senen Sujaman Tamjis Solikin Lasma Sihombing Su'ip Daus Jani Saharul AS Liati Saidul Hudri Pani Rodiah Sairozi Ma'aruf A.Basit
45 65 45 60 53 49 46 35 43 22 32 45 58 62 38 56 37 60 48 50 74 38 49 39 38 50 55 51 42 51 52 60 65 60
SMP SD SD SMP SD SMA SMP SD SD SD SMP MTS SD SD SMP SD SD SD SMP SD SD SMP Sarjana SD SMA SD SD SD SD SD SD SD SD SD
20 20 10 25 20 21 17 10 23 2 8 20 32 40 10 15 5 20 15 15 20 15 21 6 10 20 20 30 19 23 28 35 38 40
83
Jumlah Anggota Keluarga (Orang) 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 5 2 4 2 4 5 2 6 4 6 5 3 4 3 7 5 4 3 3 4
Jumlah Tanggungan (Orang)
Status Kepemilikan Lahan
2 2 1 4 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 4 1 3 1 3 4 1 6 3 2 4 2 3 2 6 3 1 2 2 3
Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 35% : 65% Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 35% : 65% Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 35% : 65% Garapan 50% : 50% Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri
Lampiran 6. Lanjutan
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
Mukmin M. Toyyib Hasoba Rozi Nizomudin Sinwan Hasbullah Nur Aida Mizan Bedul Bambang Zulkifli Amin Yusni Majid Jamal Heri Hermawan Nasir Sarutomo Saodah Ruslan Yamat Suandi Jamani Bambang Hamdan Alias Bani Rustam Nurdin Hambali Wandi Zaidan Jali Asrul Yusup Ependi Amri Suryono Hambali Budiman
84 35 75 65 56 50 55 45 48 41 35 47 50 42 47 61 37 48 45 47 44 29 35 60 20 42 50 37 42 40 50 27 30 25 48 48 30 35 50 25 45
SMA MAN SD MAN SD SD SD SD SD SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD MAN SD SD SMP SMA SMP SD MTS SMP SMP SMP SMP SMA SD SMA SMP SD SD SD SD
7 50 35 30 15 30 10 25 21 18 25 40 10 25 50 10 25 2 30 27 6 20 25 2 4 15 10 12 20 30 7 5 5 28 25 10 15 25 5 20
84
4 1 5 3 7 5 5 5 4 4 4 6 4 3 4 4 2 3 5 4 3 4 4 2 3 6 3 3 4 6 3 4 3 5 3 3 3 4 3 4
3 0 4 2 2 4 4 4 3 2 3 3 2 2 1 3 1 1 2 2 1 3 2 1 2 5 3 2 1 5 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3
Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 1 : 1 Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Garapan 50% : 50% Garapan 50% : 50% Milik Sendiri
85
Lampiran 6. Lanjutan 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
Yanto Arman Andri Daniel Bonden Saman Sa'ari Habibullah Hasri Bambang Basid Samsuri Hanafi Sandi Sariyan Ardaidi Santo Ansori Sotari Nasir Jamhuri Jumlah X
40 28 39 30 37 30 38 40 45 50 35 34 45 34 50 40 42 47 50 47 50 4265 44.89473684
SD SD SD SMP SMP SMP SD SMP SMP SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SMP SD SD
15 7 20 5 10 5 5 6 10 25 7 6 25 12 30 20 12 27 10 20 30 1754 18.46315789
Sumber : Data olahan data primer
85
4 3 5 3 3 4 4 3 6 5 4 3 4 6 3 5 5 3 6 8 6
3 2 4 2 2 3 3 3 4 4 2 3 5 2 4 4 3 5 7 5 2 375 3.95
261 2.747368421
Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Garapan 50% : 50% Garapan 50% : 50% Garapan 50% : 50% Garapan 50% : 50% Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri
86
Lampiran 7. Data luas, jumlah pohon, produksi, harga dan penerimaan petani sampel di daerah penelitian tahun 2015-2016
No.
Luas Laha n (Ha)
Umu r (Tah un)
Jumlah Pohon
5.00
15.00
4000.00
2.00
25.00
700.00
7.00
15.00
6500.00
20.00
6500.00
20.00 20.00
800.00 800.00
33.00
800.00
2.00
10.00
1500.00
4.00
10.00
2000.00
9.00
1800.00
2.00
9.00
1500.00
3.00
12.00
1200.00
4.00
18.00
1850.00
2.00
15.00
1100.00
6.00
30.00
3000.00
2.00
7.00
1000.00
20.00 15.00
3000.00 3000.00
Pola Bagi Hasil
1.00 2.00 3.00 4.00 7.00
35% : 65%
5.00 6.00 7.00 8.00
2.00 3.00 2.00
50% : 50%
9.00 10.00 3.00
50% : 50%
11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00
3.00 4.00
35% : 65%
Produksi (Kg/Tahun) total Hujan Panas Produks i 2160.0 432.00 0 2592.00 1440.0 360.00 0 1800.00 2880.0 720.00 0 3600.00 3600.0 384.00 0 3984.00 3600.0 960.00 0 4560.00 768.00 540.00 1308.00 2016.0 840.00 0 2856.00 3360.0 480.00 0 3840.00 3360.0 720.00 0 4080.00 3312.0 816.00 0 4128.00 2880.0 384.00 0 3264.00 3600.0 2400.00 0 6000.00 5040.0 1920.00 0 6960.00 2880.0 1440.00 0 4320.00 2880.0 720.00 0 3600.00 2160.0 960.00 0 3120.00 1680.0 288.00 0 1968.00 576.00 1872.0 2448.00
86
Bas i (%)
Basi (Kg)
Produksi dikurangai Basi (Kg/Tahun)
5.00
162.00
2430.00
5.00
90.00
5.00
Harga (Rp/Kg)
Penerimaan
2430.00
6500.00
15795000.00
1710.00
1710.00
6500.00
11115000.00
180.00
3420.00
3420.00
6000.00
20520000.00
5.00
398.40
3585.60
2330.64
6000.00
13983840.00
5.00 5.00
228.00 130.80
4332.00 1177.20
4332.00 1177.20
6500.00 6000.00
28158000.00 7063200.00
5.00
142.80
2713.20
1356.60
5500.00
7461300.00
4.00
153.60
3686.40
3686.40
6000.00
22118400.00
4.00
163.20
3916.80
3916.80
6000.00
23500800.00
4.00
165.12
3962.88
1981.44
5500.00
10897920.00
4.00
130.56
3133.44
3133.44
6000.00
18800640.00
3.00
180.00
5820.00
5820.00
6500.00
37830000.00
3.00
208.80
6751.20
6751.20
7000.00
47258400.00
3.00
129.60
4190.40
4190.40
6500.00
27237600.00
4.00
144.00
3456.00
3456.00
6500.00
22464000.00
4.00
124.80
2995.20
2995.20
5500.00
16473600.00
3.00 3.00
59.04 73.44
1908.96 2374.56
1240.82 2374.56
6500.00 7000.00
8065356.00 16621920.00
Hasil Produksi Yang Diterima
87 Lampiran 7. Lanjutan 19.00 6.00
14.00
4500.00
1080.00
20.00 5.00 4.00
35% : 65%
15.00 25.00
2500.00 3000.00
960.00 1200.00
5.00
50% : 50%
10.00
3000.00
1920.00
7.50
50% : 50%
21.00
6500.00
2400.00
3.00
20.00
2500.00
288.00
4.00
15.00
3000.00
960.00
6.00
17.00
5000.00
768.00
1.50
13.00
700.00
768.00
28.00
2.00
15.00
500.00
720.00
29.00 30.00
2.50
10.00
1450.00
2160.00
3.00
19.00
1450.00
2304.00
1.00
20.00
450.00
600.00
2.00
15.00
900.00
1800.00
2.00
17.00
950.00
1800.00
3.00
16.00
1400.00
2208.00
1.00
10.00
450.00
480.00
36.00
1.00
10.00
500.00
768.00
37.00
2.00
15.00
900.00
1920.00
38.00
1.50
20.00
800.00
1440.00
21.00 22.00 23.00
24.00 25.00
26.00 27.00
31.00 32.00 33.00 34.00 35.00
0 2880.0 0 2160.0 0 720.00 4320.0 0 1680.0 0 1008.0 0 1440.0 0 2160.0 0 1680.0 0 1176.0 0 3360.0 0 4368.0 0 1512.0 0 3024.0 0 3360.0 0 4200.0 0 1152.0 0 1680.0 0 3600.0 0 2592.0 0
3960.00
4.00
158.40
3801.60
3801.60
6500.00
24710400.00
3120.00 1920.00
4.00 4.00
124.80 76.80
2995.20 1843.20
2995.20 1198.08
6800.00 6500.00
20367360.00 7787520.00
6240.00
4.00
249.60
5990.40
2995.20
6500.00
19468800.00
4080.00
3.00
122.40
3957.60
1978.80
6800.00
13455840.00
1296.00
3.00
38.88
1257.12
1257.12
7000.00
8799840.00
2400.00
4.00
96.00
2304.00
2304.00
7000.00
16128000.00
2928.00
4.00
117.12
2810.88
2810.88
6500.00
18270720.00
2448.00
3.00
73.44
2374.56
2374.56
7000.00
16621920.00
1896.00
3.00
56.88
1839.12
1839.12
7000.00
12873840.00
5520.00
3.00
165.60
5354.40
5354.40
6500.00
34803600.00
6672.00
3.00
200.16
6471.84
6471.84
7000.00
45302880.00
2112.00
3.00
63.36
2048.64
2048.64
7000.00
14340480.00
4824.00
3.00
144.72
4679.28
4679.28
6400.00
29947392.00
5160.00
3.00
154.80
5005.20
5005.20
6500.00
32533800.00
6408.00
3.00
192.24
6215.76
6215.76
6500.00
40402440.00
1632.00
3.00
48.96
1583.04
1583.04
7000.00
11081280.00
2448.00
3.00
73.44
2374.56
2374.56
6500.00
15434640.00
5520.00
3.00
165.60
5354.40
5354.40
6500.00
34803600.00
4032.00
3.00
120.96
3911.04
3911.04
6200.00
24248448.00
87
88 Lampiran 7. Lanjutan 39.00
2.00
16.00
800.00
1344.00
40.00
1.50
10.00
750.00
1440.00
41.00 42.00
1.00
10.00
450.00
840.00
2.00
15.00
900.00
2400.00
43.00
1.00
15.00
400.00
480.00
44.00
2.00
50% : 50%
23.00
800.00
1440.00
45.00
3.00
50% : 50%
20.00
1200.00
960.00
46.00
2.00
17.00
800.00
672.00
47.00
2.00
15.00
900.00
768.00
48.00
2.00
20.00
800.00
480.00
49.00
2.00
30.00
1500.00
1920.00
50.00
2.00
20.00
800.00
1920.00
51.00
2.00
20.00
700.00
360.00
52.00
4.00
20.00
1600.00
1080.00
53.00
2.00
20.00
800.00
960.00
54.00
3.00
18.00
1200.00
960.00
55.00
2.00
20.00
850.00
480.00
56.00
2.00
17.00
800.00
768.00
57.00
3.00
25.00
1900.00
480.00
58.00
2.00
9.00
1000.00
720.00
50% : 50%
50% : 50%
50% : 50%
50% : 50%
1920.0 0 2880.0 0 1680.0 0 3600.0 0 1680.0 0 2880.0 0 2520.0 0 1728.0 0 2160.0 0 1680.0 0 5040.0 0 4320.0 0 1152.0 0 3360.0 0 2160.0 0 2520.0 0 1728.0 0 2520.0 0 2160.0 0 3360.0 0
3264.00
3.00
97.92
3166.08
3166.08
6000.00
18996480.00
4320.00
3.00
129.60
4190.40
4190.40
6500.00
27237600.00
2520.00
3.00
75.60
2444.40
1222.20
7000.00
8555400.00
6000.00
3.00
180.00
5820.00
5820.00
6000.00
34920000.00
2160.00
4.00
86.40
2073.60
2073.60
6500.00
13478400.00
4320.00
4.00
172.80
4147.20
2073.60
6000.00
12441600.00
3480.00
4.00
139.20
3340.80
1670.40
6500.00
10857600.00
2400.00
4.00
96.00
2304.00
2304.00
7000.00
16128000.00
2928.00
4.00
117.12
2810.88
2810.88
7000.00
19676160.00
2160.00
4.00
86.40
2073.60
2073.60
7000.00
14515200.00
6960.00
4.00
278.40
6681.60
6681.60
6500.00
43430400.00
6240.00
4.00
249.60
5990.40
5990.40
6000.00
35942400.00
1512.00
4.00
60.48
1451.52
1451.52
6500.00
9434880.00
4440.00
4.00
177.60
4262.40
2131.20
6500.00
13852800.00
3120.00
4.00
124.80
2995.20
2995.20
7000.00
20966400.00
3480.00
4.00
139.20
3340.80
1670.40
6500.00
10857600.00
2208.00
4.00
88.32
2119.68
2119.68
7000.00
14837760.00
3288.00
4.00
131.52
3156.48
3156.48
6500.00
20517120.00
2640.00
4.00
105.60
2534.40
2534.40
7000.00
17740800.00
4080.00
4.00
163.20
3916.80
1958.40
6500.00
12729600.00
88
89
Lampiran 7. Lanjutan
59.00
2.00
60.00
5.00
61.00
4.00
62.00
50% : 50%
9.00
1800.00
1080.00
10.00
2500.00
2040.00
9.00
2500.00
1440.00
2.00
8.00
1800.00
1344.00
63.00
3.00
9.00
2000.00
1296.00
64.00
6.00
8.00
3200.00
1920.00
65.00
2.00
9.00
1000.00
720.00
66.00
2.00
20.00
900.00
480.00
67.00
2.00
21.00
800.00
672.00
68.00
3.00
10.00
1800.00
960.00
69.00
3.00
18.00
1300.00
1152.00
70.00
2.00
10.00
1500.00
960.00
71.00
6.00
50% : 50%
9.00
3000.00
1440.00
72.00
4.00
50% : 50%
9.00
2200.00
1800.00
73.00
2.00
50% : 50%
9.00
1500.00
1080.00
74.00
4.00
10.00
2500.00
1800.00
75.00
3.00
10.00
2000.00
1800.00
76.00
4.00
10.00
2200.00
1800.00
77.00
4.00
10.00
2500.00
1080.00
78.00
2.00
8.00
1200.00
720.00
50% : 50%
50% : 50%
50% : 50%
3360.0 0 2880.0 0 4200.0 0 1440.0 0 3024.0 0 7200.0 0 2520.0 0 1680.0 0 1440.0 0 4200.0 0 3360.0 0 2160.0 0 3600.0 0 4320.0 0 4320.0 0 4320.0 0 3888.0 0 4320.0 0 2880.0 0 2160.0 0
4440.00
4.00
177.60
4262.40
2131.20
6500.00
13852800.00
4920.00
4.00
196.80
4723.20
4723.20
6500.00
30700800.00
5640.00
4.00
225.60
5414.40
2707.20
6500.00
17596800.00
2784.00
4.00
111.36
2672.64
2672.64
7000.00
18708480.00
4320.00
4.00
172.80
4147.20
4147.20
6500.00
26956800.00
9120.00
4.00
364.80
8755.20
4377.60
6500.00
28454400.00
3240.00
4.00
129.60
3110.40
3110.40
6000.00
18662400.00
2160.00
4.00
86.40
2073.60
2073.60
7000.00
14515200.00
2112.00
4.00
84.48
2027.52
2027.52
7500.00
15206400.00
5160.00
4.00
206.40
4953.60
4953.60
6500.00
32198400.00
4512.00
3.00
135.36
4376.64
4376.64
6500.00
28448160.00
3120.00
3.00
93.60
3026.40
3026.40
6500.00
19671600.00
5040.00
3.00
50.40
4989.60
2494.80
6500.00
16216200.00
6120.00
3.00
183.60
5936.40
2968.20
6500.00
19293300.00
5400.00
3.00
54.00
5346.00
2673.00
7000.00
18711000.00
6120.00
3.00
183.60
5936.40
5936.40
6000.00
35618400.00
5688.00
3.00
56.88
5631.12
5631.12
6500.00
36602280.00
6120.00
3.00
61.20
6058.80
3029.40
6500.00
19691100.00
3960.00
3.00
118.80
3841.20
3841.20
6500.00
24967800.00
2880.00
3.00
86.40
2793.60
2793.60
6000.00
16761600.00
89
90 Lampiran 7. Lanjutan 79.00
1.50
9.00
800.00
720.00
80.00
4.00
10.00
2200.00
1440.00
81.00
2.00
8.00
1000.00
1440.00
82.00
2.00
8.00
1700.00
720.00
83.00
8.00
10.00
5500.00
2520.00
84.00
8.00
10.00
4000.00
2880.00
85.00
2.00
9.00
1200.00
1440.00
86.00
4.00
10.00
2200.00
1440.00
87.00
10.00
50% : 50%
10.00
5000.00
4800.00
88.00
6.00
50% : 50%
9.00
3500.00
2880.00
89.00
3.00
50% : 50%
8.00
1200.00
1440.00
90.00
6.00
50% : 50%
10.00
3500.00
1440.00
91.00
1.00
10.00
500.00
720.00
92.00
4.00
9.00
2000.00
1800.00
93.00
4.00
9.00
2000.00
1440.00
94.00
1.00
9.00
500.00
576.00
95.00 Juml ah
2.00 302.0 0
25.00 1369. 00
900.00 176350.0 0
960.00 116424.0 0
X
3.18
14.41
1856.32
1225.52
50% : 50%
50% : 50%
50% : 50%
2016.0 0 4200.0 0 2880.0 0 2520.0 0 7560.0 0 8400.0 0 4200.0 0 4320.0 0 10080. 00 7560.0 0 4200.0 0 5880.0 0 2160.0 0 5040.0 0 4032.0 0 2016.0 0 1872.0 0 294588 .00 3100.9 3
2736.00
3.00
82.08
2653.92
2653.92
6000.00
15923520.00
5640.00
3.00
169.20
5470.80
2735.40
5500.00
15044700.00
4320.00
3.00
129.60
4190.40
4190.40
5500.00
23047200.00
3240.00
3.00
97.20
3142.80
3142.80
5500.00
17285400.00
10080.00
3.00
302.40
9777.60
4888.80
6000.00
29332800.00
11280.00
3.00
338.40
10941.60
10941.60
6500.00
71120400.00
5640.00
3.00
169.20
5470.80
2735.40
6500.00
17780100.00
5760.00
3.00
172.80
5587.20
5587.20
6500.00
36316800.00
14880.00
3.00
446.40
14433.60
7216.80
6500.00
46909200.00
10440.00
3.00
313.20
10126.80
5063.40
6000.00
30380400.00
5640.00
3.00
169.20
5470.80
2735.40
5500.00
15044700.00
7320.00
3.00
219.60
7100.40
3550.20
5500.00
19526100.00
2880.00
3.00
86.40
2793.60
2793.60
5500.00
15364800.00
6840.00
3.00
205.20
6634.80
6634.80
5500.00
36491400.00
5472.00
3.00
164.16
5307.84
5307.84
6000.00
31847040.00
2592.00
3.00
77.76
2514.24
2514.24
6000.00
15085440.00
2832.00 411012.0 0
3.00 337. 00
84.96
2747.04
2747.04
6500.00
17855760.00
14015.52
396996.48
326083.22
609200.00
2081053656.00
4326.44
3.55
147.53
4178.91
3432.45
6412.63
21905827.96
Sumber : Data olahan data primer 90
91
Lampiran 8. Rincian biaya penggunaan mangkok pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 Mangkok No. Sampel
Jumlah
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00
4000.00 700.00 6500.00 0.00 800.00 800.00 0.00 1500.00 2000.00 0.00 1500.00 1200.00 1850.00 1100.00 3000.00 1000.00 0.00 3000.00 4500.00 2500.00 0.00 0.00 0.00 2500.00 3000.00 5000.00 700.00 500.00 1450.00 1450.00 450.00 900.00 950.00 1400.00 450.00 500.00 900.00 800.00 800.00 800.00 0.00 900.00 400.00 0.00 0.00 800.00 900.00 800.00
Harga (Rp/Bua h) 300.00 300.00 300.00 0.00 300.00 300.00 0.00 300.00 300.00 0.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 0.00 300.00 300.00 300.00 0.00 0.00 0.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 0.00 300.00 300.00 0.00 0.00 300.00 300.00 300.00
Nilai Beli (Rp)
Nilai sisa (Rp)
Usia Ekonomis (Tahun)
Biaya Susut
1200000.00 210000.00 1950000.00 0.00 240000.00 240000.00 0.00 450000.00 600000.00 0.00 450000.00 360000.00 555000.00 330000.00 900000.00 300000.00 0.00 900000.00 1350000.00 750000.00 0.00 0.00 0.00 750000.00 900000.00 1500000.00 210000.00 150000.00 435000.00 435000.00 135000.00 270000.00 285000.00 420000.00 135000.00 150000.00 270000.00 240000.00 240000.00 240000.00 0.00 270000.00 120000.00 0.00 0.00 240000.00 270000.00 240000.00
120000.00 21000.00 195000.00 0.00 24000.00 24000.00 0.00 45000.00 60000.00 0.00 45000.00 36000.00 55500.00 33000.00 90000.00 30000.00 0.00 90000.00 135000.00 75000.00 0.00 0.00 0.00 75000.00 90000.00 150000.00 21000.00 15000.00 43500.00 43500.00 13500.00 27000.00 28500.00 42000.00 13500.00 15000.00 27000.00 24000.00 24000.00 24000.00 0.00 27000.00 12000.00 0.00 0.00 24000.00 27000.00 24000.00
5.00 5.00 5.00 0.00 3.00 3.00 0.00 3.00 3.00 0.00 3.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 0.00 5.00 5.00 5.00 0.00 0.00 0.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 0.00 5.00 5.00 0.00 0.00 5.00 5.00 5.00
216000.00 37800.00 351000.00 0.00 72000.00 72000.00 0.00 135000.00 180000.00 0.00 135000.00 64800.00 99900.00 59400.00 162000.00 54000.00 0.00 162000.00 243000.00 135000.00 0.00 0.00 0.00 135000.00 162000.00 270000.00 37800.00 27000.00 78300.00 78300.00 24300.00 48600.00 51300.00 75600.00 24300.00 27000.00 48600.00 43200.00 43200.00 43200.00 0.00 48600.00 21600.00 0.00 0.00 43200.00 48600.00 43200.00
91
92
Lampiran 8. Lanjutan 49.00 50.00 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumlah X
1500.00 800.00 700.00 0.00 800.00 0.00 850.00 800.00 1900.00 0.00 0.00 2500.00 0.00 1800.00 2000.00 0.00 1000.00 900.00 800.00 1800.00 1300.00 1500.00 0.00 0.00 0.00 2500.00 2000.00 0.00 2500.00 1200.00 800.00 0.00 1000.00 1200.00 0.00 4000.00 0.00 2200.00 0.00 0.00 0.00 0.00 500.00 2000.00 2000.00 500.00 900.00 106550.00 1121.58
300.00 300.00 300.00 0.00 300.00 0.00 300.00 300.00 300.00 0.00 0.00 300.00 0.00 300.00 300.00 0.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 0.00 0.00 0.00 300.00 300.00 0.00 300.00 300.00 300.00 0.00 300.00 300.00 0.00 300.00 0.00 300.00 0.00 0.00 0.00 0.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 0.00 300.00
450000.00 240000.00 210000.00 0.00 240000.00 0.00 255000.00 240000.00 570000.00 0.00 0.00 750000.00 0.00 540000.00 600000.00 0.00 300000.00 270000.00 240000.00 540000.00 390000.00 450000.00 0.00 0.00 0.00 750000.00 600000.00 0.00 750000.00 360000.00 240000.00 0.00 300000.00 360000.00 0.00 1200000.00 0.00 660000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 150000.00 600000.00 600000.00 150000.00 270000.00 31965000.00 336473.68
92
45000.00 24000.00 21000.00 0.00 24000.00 0.00 25500.00 24000.00 57000.00 0.00 0.00 75000.00 0.00 54000.00 60000.00 0.00 30000.00 27000.00 24000.00 54000.00 39000.00 45000.00 0.00 0.00 0.00 75000.00 60000.00 0.00 75000.00 36000.00 24000.00 0.00 30000.00 36000.00 0.00 120000.00 0.00 66000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 15000.00 60000.00 60000.00 15000.00 27000.00 3196500.00 33647.37
5.00 5.00 5.00 0.00 5.00 0.00 5.00 5.00 5.00 0.00 0.00 5.00 0.00 5.00 5.00 0.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 0.00 0.00 0.00 5.00 5.00 0.00 5.00 5.00 5.00 0.00 5.00 5.00 0.00 5.00 0.00 5.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 0.00 5.00
81000.00 43200.00 37800.00 0.00 43200.00 0.00 45900.00 43200.00 102600.00 0.00 0.00 135000.00 0.00 97200.00 108000.00 0.00 54000.00 48600.00 43200.00 97200.00 70200.00 81000.00 0.00 0.00 0.00 135000.00 108000.00 0.00 135000.00 64800.00 43200.00 0.00 54000.00 64800.00 0.00 216000.00 0.00 118800.00 0.00 0.00 0.00 0.00 27000.00 108000.00 108000.00 27000.00 48600.00 5991300.00 63066.32
93
Lampiran 9. Rincian biaya penggunaan ember pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 No. 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00
Jumlah (Buah/Tahun) 3.00 3.00 3.00 5.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 4.00 3.00 3.00 2.00 5.00 3.00 3.00 6.00 3.00 5.00 6.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 1.00 1.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Harga (Rp/Buah) 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 50000.00 50000.00 50000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 20000.00 20000.00 20000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 20000.00 30000.00 20000.00 20000.00 20000.00 20000.00 20000.00 20000.00 20000.00 20000.00 20000.00 30000.00 20000.00 20000.00 20000.00 20000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00
Ember Nilai Beli (Rp) 30000.00 30000.00 30000.00 50000.00 100000.00 150000.00 100000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 60000.00 80000.00 60000.00 30000.00 20000.00 50000.00 30000.00 30000.00 60000.00 30000.00 50000.00 60000.00 20000.00 20000.00 20000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 40000.00 40000.00 60000.00 60000.00 20000.00 20000.00 60000.00 60000.00 40000.00 60000.00 40000.00 40000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00
93
Nilai sisa (Rp) 3000.00 3000.00 3000.00 5000.00 10000.00 15000.00 10000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 6000.00 8000.00 6000.00 3000.00 2000.00 5000.00 3000.00 3000.00 6000.00 3000.00 5000.00 6000.00 2000.00 2000.00 2000.00 6000.00 6000.00 6000.00 6000.00 4000.00 4000.00 6000.00 6000.00 2000.00 2000.00 6000.00 6000.00 4000.00 6000.00 4000.00 4000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00
Usia Ekonomis (Tahun) 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Biaya Susut 9000.00 9000.00 9000.00 15000.00 30000.00 45000.00 30000.00 9000.00 9000.00 9000.00 9000.00 18000.00 24000.00 18000.00 9000.00 6000.00 15000.00 9000.00 9000.00 18000.00 9000.00 15000.00 18000.00 6000.00 6000.00 6000.00 18000.00 18000.00 18000.00 18000.00 12000.00 12000.00 18000.00 18000.00 6000.00 6000.00 18000.00 18000.00 12000.00 18000.00 12000.00 12000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00
94
Lampiran 9. Lanjutan 50.00 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumla h X
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 4.00 2.00 2.00 4.00 4.00 2.00 4.00 1.00 2.00 4.00 1.00 2.00
50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 20000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00
100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 20000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 200000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 200000.00 100000.00 100000.00 200000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 100000.00 200000.00 200000.00 100000.00 100000.00 200000.00 200000.00 100000.00 200000.00 50000.00 100000.00 200000.00 50000.00 100000.00
10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 2000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 20000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 20000.00 10000.00 10000.00 20000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 10000.00 20000.00 20000.00 10000.00 10000.00 20000.00 20000.00 10000.00 20000.00 5000.00 10000.00 20000.00 5000.00 10000.00
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 6000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 60000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 60000.00 30000.00 30000.00 60000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 60000.00 60000.00 30000.00 30000.00 60000.00 60000.00 30000.00 60000.00 15000.00 30000.00 60000.00 15000.00 30000.00
239.00 2.52
3390000.00 35684.21
8030000.00 84526.32
803000.00 8452.63
285.00 3.00
2409000.00 25357.89
94
95
Lampiran 10. Rincian penggunaan parang pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 Parang No. 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00
Jumlah (Buah/Tahu n) 1.00 1.00 2.00 3.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00
Harga (Rp/Buah) 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 40000.00 50000.00 50000.00 25000.00 25000.00 20000.00 20000.00 40000.00 40000.00 35000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 35000.00 40000.00 40000.00 40000.00 25000.00 25000.00 25000.00 35000.00 25000.00 25000.00 25000.00 35000.00 40000.00 35000.00 35000.00 35000.00 40000.00 25000.00 40000.00 40000.00 40000.00 25000.00 25000.00
Nilai Beli (Rp) 25000.00 25000.00 50000.00 75000.00 40000.00 50000.00 100000.00 25000.00 50000.00 20000.00 20000.00 80000.00 80000.00 70000.00 25000.00 50000.00 25000.00 25000.00 50000.00 75000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 70000.00 40000.00 80000.00 80000.00 50000.00 50000.00 50000.00 70000.00 25000.00 25000.00 50000.00 70000.00 40000.00 70000.00 70000.00 70000.00 40000.00 50000.00 40000.00 40000.00 40000.00 50000.00 50000.00
Nilai sisa (Rp) 2500.00 2500.00 5000.00 7500.00 4000.00 5000.00 10000.00 2500.00 5000.00 2000.00 2000.00 8000.00 8000.00 7000.00 2500.00 5000.00 2500.00 2500.00 5000.00 7500.00 2500.00 2500.00 2500.00 2500.00 2500.00 2500.00 7000.00 4000.00 8000.00 8000.00 5000.00 5000.00 5000.00 7000.00 2500.00 2500.00 5000.00 7000.00 4000.00 7000.00 7000.00 7000.00 4000.00 5000.00 4000.00 4000.00 4000.00 5000.00 5000.00
95
Usia Ekonomis (Tahun) 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Biaya Susut (Rp/buah) 11250.00 11250.00 22500.00 33750.00 18000.00 22500.00 45000.00 11250.00 22500.00 9000.00 9000.00 36000.00 36000.00 31500.00 11250.00 22500.00 11250.00 11250.00 22500.00 33750.00 11250.00 11250.00 11250.00 11250.00 11250.00 11250.00 31500.00 18000.00 36000.00 36000.00 22500.00 22500.00 22500.00 31500.00 11250.00 11250.00 22500.00 31500.00 18000.00 31500.00 31500.00 31500.00 18000.00 22500.00 18000.00 18000.00 18000.00 22500.00 22500.00
96
Lampiran 10. Lanjutan 50.00 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumla h X
2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00
25000.00 40000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00 25000.00
50000.00 40000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 75000.00 75000.00 50000.00 50000.00 75000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 75000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00 25000.00 25000.00 50000.00 50000.00 50000.00 75000.00 75000.00 50000.00 50000.00 75000.00 75000.00 50000.00 50000.00 25000.00 50000.00 50000.00 50000.00 50000.00
5000.00 4000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 7500.00 7500.00 5000.00 5000.00 7500.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 7500.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00 2500.00 2500.00 5000.00 5000.00 5000.00 7500.00 7500.00 5000.00 5000.00 7500.00 7500.00 5000.00 5000.00 2500.00 5000.00 5000.00 5000.00 5000.00
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
22500.00 18000.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 33750.00 33750.00 22500.00 22500.00 33750.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 33750.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00 11250.00 11250.00 22500.00 22500.00 22500.00 33750.00 33750.00 22500.00 22500.00 33750.00 33750.00 22500.00 22500.00 11250.00 22500.00 22500.00 22500.00 22500.00
172.00 1.81
2665000.00 28052.63
4745000.00 49947.37
474500.00 4994.74
190.00 2.00
2135250.00 22476.32
96
97
Lampiran 11. Rincian biaya penggunaan cetakan pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 No. 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00 50.00
Jumlah (Buah/Tahun) 2.00 1.00 2.00 5.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00
Harga (Rp/Buah) 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 90000.00 90000.00 90000.00 90000.00 80000.00 60000.00 60000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 150000.00 60000.00 150000.00 150000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 70000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00
Cetakan Nilai Beli Nilai sisa (Rp) (Rp) 300000.00 30000.00 150000.00 15000.00 300000.00 30000.00 750000.00 75000.00 300000.00 30000.00 150000.00 15000.00 300000.00 30000.00 90000.00 9000.00 90000.00 9000.00 180000.00 18000.00 90000.00 9000.00 160000.00 16000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 300000.00 30000.00 300000.00 30000.00 300000.00 30000.00 300000.00 30000.00 300000.00 30000.00 450000.00 45000.00 300000.00 30000.00 300000.00 30000.00 300000.00 30000.00 60000.00 6000.00 300000.00 30000.00 300000.00 30000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 120000.00 12000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 70000.00 7000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 120000.00 12000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 120000.00 12000.00
97
Usia Ekonomis (Tahun) 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Biaya Susut 135000.00 67500.00 135000.00 337500.00 135000.00 67500.00 135000.00 40500.00 40500.00 81000.00 40500.00 72000.00 27000.00 27000.00 135000.00 135000.00 135000.00 135000.00 135000.00 202500.00 135000.00 135000.00 135000.00 27000.00 135000.00 135000.00 27000.00 27000.00 27000.00 27000.00 27000.00 27000.00 27000.00 54000.00 27000.00 27000.00 27000.00 31500.00 27000.00 27000.00 27000.00 54000.00 27000.00 27000.00 27000.00 27000.00 27000.00 27000.00 27000.00 54000.00
98 Lampiran 11. Lanjutan 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumla h X
1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 3.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 3.00 3.00 1.00 2.00 3.00 3.00 1.00 3.00 1.00 2.00 2.00 1.00 1.00
60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 90000.00 60000.00 60000.00 60000.00 90000.00 60000.00 60000.00 90000.00 90000.00 90000.00 60000.00 90000.00 90000.00 60000.00 60000.00 90000.00 60000.00 60000.00 60000.00 60000.00 90000.00 90000.00 60000.00 90000.00 90000.00 60000.00 60000.00 90000.00 60000.00 60000.00 60000.00 90000.00 60000.00 90000.00 60000.00 60000.00 90000.00 90000.00
60000.00 120000.00 60000.00 60000.00 60000.00 120000.00 120000.00 90000.00 120000.00 120000.00 120000.00 90000.00 120000.00 180000.00 90000.00 90000.00 90000.00 120000.00 90000.00 90000.00 120000.00 120000.00 90000.00 120000.00 120000.00 120000.00 120000.00 90000.00 90000.00 120000.00 90000.00 90000.00 180000.00 180000.00 90000.00 120000.00 180000.00 180000.00 90000.00 180000.00 90000.00 120000.00 120000.00 90000.00 90000.00
6000.00 12000.00 6000.00 6000.00 6000.00 12000.00 12000.00 9000.00 12000.00 12000.00 12000.00 9000.00 12000.00 18000.00 9000.00 9000.00 9000.00 12000.00 9000.00 9000.00 12000.00 12000.00 9000.00 12000.00 12000.00 12000.00 12000.00 9000.00 9000.00 12000.00 9000.00 9000.00 18000.00 18000.00 9000.00 12000.00 18000.00 18000.00 9000.00 18000.00 9000.00 12000.00 12000.00 9000.00 9000.00
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
27000.00 54000.00 27000.00 27000.00 27000.00 54000.00 54000.00 40500.00 54000.00 54000.00 54000.00 40500.00 54000.00 81000.00 40500.00 40500.00 40500.00 54000.00 40500.00 40500.00 54000.00 54000.00 40500.00 54000.00 54000.00 54000.00 54000.00 40500.00 40500.00 54000.00 40500.00 40500.00 81000.00 81000.00 40500.00 54000.00 81000.00 81000.00 40500.00 81000.00 40500.00 54000.00 54000.00 40500.00 40500.00
150.00 1.58
7980000.00 84000.00
13130000.00 138210.53
1313000.00 13821.05
190.00 2.00
5908500.00 62194.74
98
99
Lampiran 12. Rincian biaya penggunaan mesin rumput pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 Mesin Rumput No. 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00
Jumlah (Buah/Tahun) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Harga (Rp/Buah) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 800000.00 800000.00 0.00 900000.00 900000.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 800000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Nilai Beli (Rp) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 800000.00 800000.00 0.00 900000.00 900000.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 800000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Nilai sisa (Rp) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 80000.00 80000.00 0.00 90000.00 90000.00 90000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 90000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 90000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 90000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 80000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
99
Usia Ekonomis (Tahun) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 3.00 0.00 3.00 3.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Biaya Susut (Rp/buah) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 240000.00 240000.00 0.00 270000.00 270000.00 270000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 270000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 270000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 270000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 240000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
100 Lampiran 12. Lanjutan 49.00 50.00 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumlah X
1.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 15.00 0,16
800000.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 800000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 800000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 12900000.00 135789.47
800000.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 800000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 800000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 900000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 12900000.00 135789.47
Sumber : Data olahan data primer
100
80000.00 90000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 90000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 80000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 80000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 90000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1290000.00 13578.95
3.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 45.00 3.00
240000.00 270000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 270000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 240000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 240000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 270000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3870000.00 40736.84
101
Lampiran 13. Rincian biaya penggunaa pisau sadap pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 No. 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00
Jumlah (Buah/Tahun) 8.00 5.00 7.00 6.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 7.00 5.00 7.00 2.00 5.00 3.00 5.00 5.00 7.00 3.00 7.00 7.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Harga (Rp/Buah) 20000.00 20000.00 20000.00 20000.00 30000.00 15000.00 15000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 35000.00 40000.00 35000.00 20000.00 20000.00 20000.00 35000.00 20000.00 30000.00 20000.00 20000.00 20000.00 30000.00 20000.00 20000.00 40000.00 40000.00 40000.00 40000.00 35000.00 40000.00 35000.00 40000.00 25000.00 40000.00 35000.00 35000.00 25000.00 35000.00 40000.00 35000.00 35000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00
Pisau Sadap Nilai Beli (Rp) Nilai Sisa 160000.00 16000.00 100000.00 10000.00 140000.00 14000.00 120000.00 12000.00 60000.00 6000.00 30000.00 3000.00 30000.00 3000.00 60000.00 6000.00 60000.00 6000.00 90000.00 9000.00 60000.00 6000.00 70000.00 7000.00 80000.00 8000.00 70000.00 7000.00 140000.00 14000.00 100000.00 10000.00 140000.00 14000.00 70000.00 7000.00 100000.00 10000.00 90000.00 9000.00 100000.00 10000.00 100000.00 10000.00 140000.00 14000.00 90000.00 9000.00 140000.00 14000.00 140000.00 14000.00 80000.00 8000.00 40000.00 4000.00 80000.00 8000.00 80000.00 8000.00 70000.00 7000.00 80000.00 8000.00 70000.00 7000.00 80000.00 8000.00 25000.00 2500.00 80000.00 8000.00 70000.00 7000.00 70000.00 7000.00 25000.00 2500.00 70000.00 7000.00 80000.00 8000.00 70000.00 7000.00 70000.00 7000.00 30000.00 3000.00 30000.00 3000.00 30000.00 3000.00 30000.00 3000.00 30000.00 3000.00 30000.00 3000.00
101
Usia Ekonomis 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Biaya Susut Rp/Tahun 72000.00 45000.00 63000.00 54000.00 27000.00 13500.00 13500.00 27000.00 27000.00 40500.00 27000.00 31500.00 36000.00 31500.00 63000.00 45000.00 63000.00 31500.00 45000.00 40500.00 45000.00 45000.00 63000.00 40500.00 63000.00 63000.00 36000.00 18000.00 36000.00 36000.00 31500.00 36000.00 31500.00 36000.00 11250.00 36000.00 31500.00 31500.00 11250.00 31500.00 36000.00 31500.00 31500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00
102 Lampiran 13. Lanjutan 50.00 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumla h X
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 5.00 5.00 2.00 2.00 5.00 5.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00
15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 35000.00 35000.00 15000.00 15000.00 15000.00 35000.00 15000.00 15000.00 15000.00 35000.00 35000.00 15000.00 35000.00 35000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00 15000.00
30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 105000.00 105000.00 30000.00 30000.00 30000.00 105000.00 30000.00 30000.00 30000.00 105000.00 105000.00 30000.00 105000.00 105000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 75000.00 75000.00 30000.00 30000.00 75000.00 75000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 15000.00 15000.00
262.00 2.76
2180000.00 22947.37
5855000.00 61631.58
3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 10500.00 10500.00 3000.00 3000.00 3000.00 10500.00 3000.00 3000.00 3000.00 10500.00 10500.00 3000.00 10500.00 10500.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 7500.00 7500.00 3000.00 3000.00 7500.00 7500.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 3000.00 1500.00 1500.00 585500.00 6163.16
102
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 190.00 2.00
13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 47250.00 47250.00 13500.00 13500.00 13500.00 47250.00 13500.00 13500.00 13500.00 47250.00 47250.00 13500.00 47250.00 47250.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 33750.00 33750.00 13500.00 13500.00 33750.00 33750.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 13500.00 6750.00 6750.00 2634750.00 27734.21
103
Lampiran 14. Rincian biaya penggunaan batu asah pada usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 No. Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Jumlah (Buah/Tahun) 1 1 1 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2
Batu Asah Harga (Rp/Buah) 10000 10000 10000 10000 20000 20000 20000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
103
Biaya (Rp) 10000 10000 10000 30000 40000 20000 40000 10000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 10000 20000 10000 20000 10000 10000 10000 20000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 5000 10000 5000 10000 5000 5000 5000 10000 10000 10000 5000 10000 5000 10000 5000 10000 10000 10000 10000 10000
104 Lampiran 14. Lanjutan 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 Jumlah X
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 171.00 1.80
5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 635000.00 6684.21
Sumber : Data olahan data primer
104
10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 15000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 15000 15000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 5000 5000 1105000.00 11631.58
105
Lampiran 15. Rincian biaya penggunaan cuka getah pada usahatani karet di daerah penelitian No. Sampel 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00 50.00 51.00
Jumlah (Botol/Tahun) 10.00 7.00 10.00 15.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 5.00 5.00 6.00 6.00 8.00 6.00 6.00 5.00 10.00 8.00 6.00 6.00 6.00 7.00 10.00 10.00 6.00 5.00 6.00 6.00 5.00 6.00 6.00 6.00 5.00 5.00 6.00 6.00 5.00 6.00 6.00 7.00 5.00 6.00 5.00 6.00 7.00 6.00 7.00 7.00 6.00
Merek Cuka 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 62.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00
Harga (Rp/Botol) 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00
105
Biaya (Rp/Tahun) 130000.00 91000.00 130000.00 195000.00 78000.00 78000.00 78000.00 78000.00 78000.00 78000.00 65000.00 65000.00 78000.00 78000.00 104000.00 78000.00 78000.00 65000.00 130000.00 104000.00 78000.00 78000.00 78000.00 91000.00 130000.00 130000.00 78000.00 65000.00 78000.00 78000.00 65000.00 78000.00 78000.00 78000.00 65000.00 65000.00 78000.00 78000.00 65000.00 78000.00 78000.00 91000.00 65000.00 78000.00 65000.00 78000.00 91000.00 78000.00 91000.00 91000.00 78000.00
106 Lampiran 15. Lanjutan 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumlah X
7.00 7.00 7.00 6.00 7.00 7.00 7.00 7.00 9.00 9.00 7.00 9.00 10.00 7.00 6.00 6.00 7.00 9.00 7.00 7.00 9.00 7.00 7.00 9.00 7.00 9.00 7.00 6.00 9.00 6.00 7.00 15.00 15.00 6.00 9.00 15.00 15.00 9.00 10.00 6.00 9.00 9.00 6.00 6.00 696.00 7.33
61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 61.00 5796.00 61.01
13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 13000.00 1235000.00 13000.00
Sumber : Data olahan data primer
106
91000.00 91000.00 91000.00 78000.00 91000.00 91000.00 91000.00 91000.00 117000.00 117000.00 91000.00 117000.00 130000.00 91000.00 78000.00 78000.00 91000.00 117000.00 91000.00 91000.00 117000.00 91000.00 91000.00 117000.00 91000.00 117000.00 91000.00 78000.00 117000.00 78000.00 91000.00 195000.00 195000.00 78000.00 117000.00 195000.00 195000.00 117000.00 130000.00 78000.00 117000.00 117000.00 78000.00 78000.00 9048000.00 95242.11
107
Lampiran 16. Rincian biaya penggunaan pupuk pada usahatani karet di daerah peneliian tahun 2015-2016
No.Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Frekuensi Pemupukan 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 2 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Jenis Pupuk 0 0 0 0 0 0 0 Urea Urea 0 Urea Urea Urea 0 0 0 0 0 Urea 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Urea Urea 0 0 Urea Urea 0 0 0 0 0 Urea 0 0 0 0 0 0 0 0 Urea
Biaya Pemupukan Harga Jumlah Pupuk (Rp/Kg) (Kg) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3000 150 3000 150 0 0 3000 100 3000 150 3000 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3000 150 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3000 100 3000 100 0 0 0 0 3000 100 3000 150 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3000 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3000 150
107
Total Biaya Pemupukan (Rp) 0 0 0 0 0 0 0 900000 450000 0 300000 900000 900000 0 0 0 0 0 450000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 600000 300000 0 0 300000 450000 0 0 0 0 0 600000 0 0 0 0 0 0 0 0 450000
108
Lampiran 16. Lanjutan 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 Jumlah X
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 23.00 1.53
Urea 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Urea 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Urea 0 0 0.00 #DIV/0!
3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3000 0 0 45000.00 3000.00
Sumber : Data olahan data primer
108
100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 0 0 2100.00 140.00
600000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 900000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 600000 0 0 9000000.00 94736.84
109
Lampiran 17. Rincian biaya pembelian bensin pada pengendalian gulma usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 No. Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Frekuensi PG Dalam Setahun 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 3 0 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2
Biaya Pembelian Bensin Jumlah Jumlah Hari/Kegiatan Bensin 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 6 3 9 2 0 2 6 2 9 4 9 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 3 6 3 0 2 0 2 0 2 0 3 0 4 0 2 0 3 0 2 0 2 9 3 0 2 0 3 0 0 0 2 6 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 9 2 0 2 0 2 0 3 0 2 0 2 0 4 0 3 0 2 6
109
Harga (Rp/Liter) 0 0 0 0 0 0 0 6500 6500 0 8000 6500 6500 0 0 0 0 0 8000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6500 0 0 0 0 6500 0 0 0 0 0 6500 0 0 0 0 0 0 0 0 6500
Biaya PG 0 0 0 0 0 0 0 117000 117000 0 96000 175500 175500 0 0 0 0 0 96000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 175500 0 0 0 0 117000 0 0 0 0 0 175500 0 0 0 0 0 0 0 0 78000
110
Lampiran 17. Lanjutan 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 Jumlah X
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 2 2 271.00 2.88
2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 0 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 208 2.19
Sumber : Data olahan data primer
110
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 116.00 7.73
6500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6500 0 0 0 0 0 0 0 0 6500 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 94002.00 6266.80
175500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 175500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 175500 0 0 0 0 0 0 0 0 312000 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2161502.00 22 752.65
111
Lampiran 18. Rincian biaya Biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk perawatan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 Biaya Tenaga Kerja Untuk Perawatan
No
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00
TKDK 1.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00
TKLK 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Frekuensi/Tahun 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 5.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00
Luas Lahan 5.00 2.00 7.00 7.00 2.00 3.00 2.00 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 6.00 2.00 3.00 4.00 6.00 5.00 4.00 5.00 7.50 3.00 4.00 6.00 1.50 2.00 2.50 3.00 1.00 2.00 2.00 3.00 1.00 1.00 2.00 1.50 2.00 1.50 1.00 2.00 1.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00
111
Upah/Ha 600000.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 600000.00 0.00 0.00 0.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 0.00 0.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00
Total 9000000.00 3600000.00 12600000.00 0.00 3600000.00 5400000.00 0.00 3600000.00 4800000.00 0.00 2400000.00 5400000.00 7200000.00 3600000.00 10800000.00 3600000.00 0.00 7200000.00 7200000.00 6000000.00 0.00 0.00 0.00 5400000.00 7200000.00 14400000.00 4500000.00 3600000.00 4500000.00 7200000.00 1800000.00 3600000.00 2400000.00 5400000.00 1800000.00 1200000.00 3600000.00 2700000.00 2400000.00 2700000.00 0.00 3600000.00 1200000.00 0.00 0.00 3600000.00 3600000.00 2400000.00 2400000.00
112 Lampiran 18. Lanjutan 50.00 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumlah X
1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 1.00 127.00 1.34
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 4.00 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00 4.00 2.00 2.00 273.00 2.87
2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 5.00 4.00 2.00 3.00 6.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 6.00 4.00 2.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 1.50 4.00 2.00 2.00 8.00 8.00 2.00 4.00 10.00 6.00 3.00 6.00 1.00 4.00 4.00 1.00 2.00 302.00 3.18
112
600000.00 600000.00 0.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 600000.00 0.00 0.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 0.00 0.00 0.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 600000.00 0.00 600000.00 0.00 600000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 600000.00 40800000.00 6000000.00
3600000.00 3600000.00 0.00 3600000.00 0.00 3600000.00 3600000.00 3600000.00 0.00 0.00 12000000.00 0.00 3600000.00 5400000.00 0.00 3600000.00 2400000.00 3600000.00 5400000.00 5400000.00 2400000.00 0.00 0.00 0.00 7200000.00 5400000.00 0.00 7200000.00 3600000.00 1800000.00 0.00 3600000.00 2400000.00 0.00 19200000.00 0.00 4800000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1200000.00 7200000.00 9600000.00 1200000.00 2400000.00 329400000.00 4844117.65
113
Lampiran 19. Rincian biaya Biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk penyadapan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 No 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00 50.00
TKDK 1.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00
TKLK 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Frekuensi nyadap/Tahun 216.00 216.00 216.00 240.00 240.00 240.00 288.00 216.00 240.00 192.00 192.00 216.00 264.00 240.00 216.00 240.00 240.00 240.00 216.00 240.00 264.00 240.00 288.00 240.00 264.00 240.00 264.00 288.00 288.00 264.00 288.00 288.00 288.00 264.00 240.00 264.00 240.00 240.00 216.00 240.00 288.00 264.00 264.00 240.00 264.00 240.00 240.00 264.00 264.00 240.00
Penyadapan Luas Lahan 5.00 2.00 7.00 7.00 2.00 3.00 2.00 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 6.00 2.00 3.00 4.00 6.00 5.00 4.00 5.00 7.50 3.00 4.00 6.00 1.50 2.00 2.50 3.00 1.00 2.00 2.00 3.00 1.00 1.00 2.00 1.50 2.00 1.50 1.00 2.00 1.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
113
Upah/ha 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 0.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00
Total 32400000.00 12960000.00 45360000.00 0.00 14400000.00 21600000.00 0.00 12960000.00 28800000.00 0.00 11520000.00 19440000.00 31680000.00 14400000.00 38880000.00 14400000.00 0.00 28800000.00 38880000.00 36000000.00 0.00 0.00 0.00 21600000.00 31680000.00 43200000.00 11880000.00 17280000.00 21600000.00 23760000.00 8640000.00 17280000.00 17280000.00 23760000.00 7200000.00 7920000.00 14400000.00 10800000.00 12960000.00 10800000.00 0.00 15840000.00 7920000.00 0.00 0.00 14400000.00 14400000.00 15840000.00 15840000.00 14400000.00
114 Lampiran 19. Lanjutan 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumlah X
1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 1.00 127.00 1.34
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
216.00 240.00 240.00 288.00 240.00 264.00 240.00 240.00 240.00 264.00 240.00 240.00 216.00 192.00 240.00 264.00 240.00 216.00 240.00 240.00 216.00 216.00 216.00 216.00 216.00 216.00 216.00 216.00 216.00 240.00 216.00 240.00 240.00 240.00 264.00 216.00 264.00 264.00 240.00 216.00 216.00 240.00 216.00 240.00 240.00 22920.00 241.26
2.00 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 5.00 4.00 2.00 3.00 6.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 6.00 4.00 2.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 1.50 4.00 2.00 2.00 8.00 8.00 2.00 4.00 10.00 6.00 3.00 6.00 1.00 4.00 4.00 1.00 2.00 302.00 3.18
114
30000.00 0.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 0.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 0.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 0.00 30000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 2040000.00 30000.00
12960000.00 0.00 14400000.00 0.00 14400000.00 15840000.00 21600000.00 0.00 0.00 39600000.00 0.00 14400000.00 19440000.00 0.00 14400000.00 15840000.00 14400000.00 19440000.00 21600000.00 14400000.00 0.00 0.00 0.00 25920000.00 19440000.00 0.00 25920000.00 12960000.00 9720000.00 0.00 12960000.00 14400000.00 0.00 57600000.00 0.00 25920000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6480000.00 28800000.00 25920000.00 7200000.00 14400000.00 1343520000.00 19757647.06
115
Lampiran 20. Rincian biaya Biaya tenaga kerja dalam keluarga untuk pengumpulan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016
No 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00
TKDK 1.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00
TKLK 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Pengumpulan+pencetakan+pembekuan Frekuensi Pengumpulan+pencetakan+pembeku Luas an/Tahun Lahan 54.00 5.00 54.00 2.00 54.00 7.00 60.00 7.00 60.00 2.00 60.00 3.00 72.00 2.00 54.00 2.00 60.00 4.00 48.00 3.00 48.00 2.00 54.00 3.00 66.00 4.00 60.00 2.00 54.00 6.00 60.00 2.00 60.00 3.00 60.00 4.00 54.00 6.00 60.00 5.00 66.00 4.00 60.00 5.00 72.00 7.50 60.00 3.00 66.00 4.00 60.00 6.00 66.00 1.50 72.00 2.00 72.00 2.50 66.00 3.00 72.00 1.00 72.00 2.00 72.00 2.00 66.00 3.00 60.00 1.00 66.00 1.00 60.00 2.00 60.00 1.50 54.00 2.00 60.00 1.50 72.00 1.00 66.00 2.00 66.00 1.00 60.00 2.00 66.00 3.00 60.00 2.00 60.00 2.00 66.00 2.00
115
Upah/ha 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 0.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00
Total 8100000.00 3240000.00 11340000.00 0.00 3600000.00 5400000.00 0.00 3240000.00 7200000.00 0.00 2880000.00 4860000.00 7920000.00 3600000.00 9720000.00 3600000.00 0.00 7200000.00 9720000.00 9000000.00 0.00 0.00 0.00 5400000.00 7920000.00 10800000.00 2970000.00 4320000.00 5400000.00 5940000.00 2160000.00 4320000.00 4320000.00 5940000.00 1800000.00 1980000.00 3600000.00 2700000.00 3240000.00 2700000.00 0.00 3960000.00 1980000.00 0.00 0.00 3600000.00 3600000.00 3960000.00
116 Lampiran 20. Lanjutan 49.00 50.00 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumla h X
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 1.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
66.00 60.00 54.00 60.00 60.00 72.00 60.00 66.00 60.00 60.00 60.00 66.00 60.00 60.00 54.00 48.00 60.00 66.00 60.00 54.00 60.00 60.00 54.00 54.00 54.00 54.00 54.00 54.00 54.00 54.00 54.00 60.00 54.00 60.00 60.00 60.00 66.00 54.00 66.00 66.00 60.00 54.00 54.00 60.00 54.00 60.00 60.00
127.00 1.34
0.00 0.00
5730.00 60.32
116
2.00 2.00 2.00 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 5.00 4.00 2.00 3.00 6.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 6.00 4.00 2.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 1.50 4.00 2.00 2.00 8.00 8.00 2.00 4.00 10.00 6.00 3.00 6.00 1.00 4.00 4.00 1.00 2.00 302.00 3.18
30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 0.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 0.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 30000.00 0.00 30000.00 0.00 30000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00 30000.00
3960000.00 3600000.00 3240000.00 0.00 3600000.00 0.00 3600000.00 3960000.00 5400000.00 0.00 0.00 9900000.00 0.00 3600000.00 4860000.00 0.00 3600000.00 3960000.00 3600000.00 4860000.00 5400000.00 3600000.00 0.00 0.00 0.00 6480000.00 4860000.00 0.00 6480000.00 3240000.00 2430000.00 0.00 3240000.00 3600000.00 0.00 14400000.00 0.00 6480000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1620000.00 7200000.00 6480000.00 1800000.00 3600000.00
2040000.00 30000.00
335880000.00 4939411.76
117
Lampiran 21. Rincian biaya sewa lahan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 20152016 N0 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00 50.00
Luas Lahan 5.00 2.00 7.00 7.00 2.00 3.00 2.00 2.00 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 2.00 6.00 2.00 3.00 4.00 6.00 5.00 4.00 5.00 7.50 3.00 4.00 6.00 1.50 2.00 2.50 3.00 1.00 2.00 2.00 3.00 1.00 1.00 2.00 1.50 2.00 1.50 1.00 2.00 1.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Biaya Sewa Lahan Biaya/Ha/tahun Total Biaya Sewa Lahan/Tahun 10000000.00 50000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 70000000.00 0.00 0.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 30000000.00 0.00 0.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 40000000.00 0.00 0.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 30000000.00 10000000.00 40000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 60000000.00 10000000.00 20000000.00 0.00 0.00 10000000.00 40000000.00 10000000.00 60000000.00 10000000.00 50000000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10000000.00 30000000.00 10000000.00 40000000.00 10000000.00 60000000.00 10000000.00 15000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 25000000.00 10000000.00 30000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 30000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 15000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 15000000.00 0.00 0.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 10000000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 20000000.00 10000000.00 20000000.00
117
118 Lampiran 21. Lanjutan 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumlah X
2.00 4.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 5.00 4.00 2.00 3.00 6.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 6.00 4.00 2.00 4.00 3.00 4.00 4.00 2.00 1.50 4.00 2.00 2.00 8.00 8.00 2.00 4.00 10.00 6.00 3.00 6.00 1.00 4.00 4.00 1.00 2.00 302.00 3.18
10000000.00 0.00 10000000.00 0.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 0.00 0.00 10000000.00 0.00 10000000.00 10000000.00 0.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 0.00 0.00 0.00 10000000.00 10000000.00 0.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 0.00 10000000.00 10000000.00 0.00 10000000.00 0.00 10000000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 10000000.00 680000000.00 10000000.00
20000000.00 0.00 20000000.00 0.00 20000000.00 20000000.00 30000000.00 0.00 0.00 50000000.00 0.00 20000000.00 30000000.00 0.00 20000000.00 20000000.00 20000000.00 30000000.00 30000000.00 20000000.00 0.00 0.00 0.00 40000000.00 30000000.00 0.00 40000000.00 20000000.00 15000000.00 0.00 20000000.00 20000000.00 0.00 80000000.00 0.00 40000000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10000000.00 40000000.00 40000000.00 10000000.00 20000000.00 1885000000.00 27720588.24
118
119 Lampiran 22. Rincian biaya yang dibayarkan dan diperhitungkan dalam usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016 No
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00
Total Biaya Tetap
Total Biaya Variabel
453250.00 180550.00 590500.00 470250.00 322000.00 240500.00 263500.00 472750.00 539000.00 159500.00 510500.00 512300.00 512900.00 187400.00 400250.00 272500.00 244250.00 358750.00 744500.00 439750.00 210250.00 216250.00 247250.00 229750.00 387250.00 495250.00 160300.00 118000.00 475300.00 205300.00 122300.00 156100.00 155300.00 495100.00 84800.00 112250.00 152600.00 165700.00 121450.00 401200.00 111500.00 187600.00 133100.00 103000.00 93500.00 141700.00 147100.00 146200.00
130000.00 91000.00 130000.00 195000.00 78000.00 78000.00 78000.00 1095000.00 645000.00 78000.00 461000.00 1140500.00 1153500.00 78000.00 104000.00 78000.00 78000.00 65000.00 676000.00 104000.00 78000.00 78000.00 78000.00 91000.00 130000.00 130000.00 78000.00 65000.00 853500.00 378000.00 65000.00 78000.00 678000.00 645000.00 65000.00 65000.00 78000.00 78000.00 65000.00 853500.00 78000.00 91000.00 65000.00 78000.00 65000.00 78000.00 91000.00 78000.00
Total Biaya Yang Dibayarkan (Rp/Tahun) 583250.00 271550.00 720500.00 665250.00 400000.00 318500.00 341500.00 1567750.00 1184000.00 237500.00 971500.00 1652800.00 1666400.00 265400.00 504250.00 350500.00 322250.00 423750.00 1420500.00 543750.00 288250.00 294250.00 325250.00 320750.00 517250.00 625250.00 238300.00 183000.00 1328800.00 583300.00 187300.00 234100.00 833300.00 1140100.00 149800.00 177250.00 230600.00 243700.00 186450.00 1254700.00 189500.00 278600.00 198100.00 181000.00 158500.00 219700.00 238100.00 224200.00
119
Total Biaya Yang Diperhitungkan (Rp/Tahun) 99500000.00 39800000.00 139300000.00 0.00 41600000.00 62400000.00 0.00 39800000.00 80800000.00 0.00 36800000.00 59700000.00 86800000.00 41600000.00 119400000.00 41600000.00 0.00 83200000.00 115800000.00 101000000.00 0.00 0.00 0.00 62400000.00 86800000.00 128400000.00 34350000.00 45200000.00 56500000.00 66900000.00 22600000.00 45200000.00 44000000.00 65100000.00 20800000.00 21100000.00 41600000.00 31200000.00 38600000.00 31200000.00 0.00 43400000.00 21100000.00 0.00 0.00 41600000.00 41600000.00 42200000.00
Total Biaya Diperhitungkan + Dibayarkan (Rp/Tahun) 100083250.00 40071550.00 140020500.00 665250.00 42000000.00 62718500.00 341500.00 41367750.00 81984000.00 237500.00 37771500.00 61352800.00 88466400.00 41865400.00 119904250.00 41950500.00 322250.00 83623750.00 117220500.00 101543750.00 288250.00 294250.00 325250.00 62720750.00 87317250.00 129025250.00 34588300.00 45383000.00 57828800.00 67483300.00 22787300.00 45434100.00 44833300.00 66240100.00 20949800.00 21277250.00 41830600.00 31443700.00 38786450.00 32454700.00 189500.00 43678600.00 21298100.00 181000.00 158500.00 41819700.00 41838100.00 42424200.00
120 Lampiran 22. Lanjutan 49.00 424000.00 619000.00 50.00 443200.00 866500.00 51.00 136300.00 78000.00 52.00 130000.00 91000.00 53.00 146200.00 91000.00 54.00 103000.00 91000.00 55.00 148900.00 78000.00 56.00 173200.00 91000.00 57.00 232600.00 91000.00 58.00 92500.00 91000.00 59.00 163750.00 91000.00 60.00 310000.00 1017000.00 61.00 141250.00 117000.00 62.00 213700.00 91000.00 63.00 508000.00 292500.00 64.00 237000.00 130000.00 65.00 170500.00 91000.00 66.00 165100.00 78000.00 67.00 159700.00 78000.00 68.00 500950.00 91000.00 69.00 220450.00 117000.00 70.00 197500.00 91000.00 71.00 205000.00 91000.00 72.00 163750.00 117000.00 73.00 116500.00 91000.00 74.00 295000.00 91000.00 75.00 478000.00 292500.00 76.00 130000.00 91000.00 77.00 265000.00 117000.00 78.00 170050.00 91000.00 79.00 148450.00 78000.00 80.00 130000.00 117000.00 81.00 170500.00 78000.00 82.00 181300.00 91000.00 83.00 223500.00 195000.00 84.00 709500.00 507000.00 85.00 116500.00 78000.00 86.00 248800.00 117000.00 87.00 218500.00 195000.00 88.00 218500.00 195000.00 89.00 116500.00 117000.00 90.00 187000.00 130000.00 91.00 117250.00 78000.00 92.00 238000.00 117000.00 93.00 268000.00 717002.00 94.00 116750.00 78000.00 95.00 153350.00 78000.00 Juml ah 24053800.00 20209502.00 X 253197.89 212731.60 Sumber : Data olahan data primer
1043000.00 1309700.00 214300.00 221000.00 237200.00 194000.00 226900.00 264200.00 323600.00 183500.00 254750.00 1327000.00 258250.00 304700.00 800500.00 367000.00 261500.00 243100.00 237700.00 591950.00 337450.00 288500.00 296000.00 280750.00 207500.00 386000.00 770500.00 221000.00 382000.00 261050.00 226450.00 247000.00 248500.00 272300.00 418500.00 1216500.00 194500.00 365800.00 413500.00 413500.00 233500.00 317000.00 195250.00 355000.00 985002.00 194750.00 231350.00
42200000.00 41600000.00 39800000.00 0.00 41600000.00 0.00 41600000.00 43400000.00 60600000.00 0.00 0.00 111500000.00 0.00 41600000.00 59700000.00 0.00 41600000.00 42200000.00 41600000.00 59700000.00 62400000.00 40400000.00 0.00 0.00 0.00 79600000.00 59700000.00 0.00 79600000.00 39800000.00 28950000.00 0.00 39800000.00 40400000.00 0.00 171200000.00 0.00 77200000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 19300000.00 83200000.00 82000000.00 20200000.00 40400000.00
43243000.00 42909700.00 40014300.00 221000.00 41837200.00 194000.00 41826900.00 43664200.00 60923600.00 183500.00 254750.00 112827000.00 258250.00 41904700.00 60500500.00 367000.00 41861500.00 42443100.00 41837700.00 60291950.00 62737450.00 40688500.00 296000.00 280750.00 207500.00 79986000.00 60470500.00 221000.00 79982000.00 40061050.00 29176450.00 247000.00 40048500.00 40672300.00 418500.00 172416500.00 194500.00 77565800.00 413500.00 413500.00 233500.00 317000.00 19495250.00 83555000.00 82985002.00 20394750.00 40631350.00
44263302.00 465929.49
3893800000.00 57261764.71
3938063302.00 41453297.92
120
121
Lampiran 23. Total pendapatan usahatani karet di daerah penelitian tahun 2015-2016
NO 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00
Penerimaan (Rp/Tahun) 15795000.00 11115000.00 20520000.00 13983840.00 28158000.00 7063200.00 7461300.00 22118400.00 23500800.00 10897920.00 18800640.00 37830000.00 47258400.00 27237600.00 22464000.00 16473600.00 8065356.00 16621920.00 24710400.00 20367360.00 7787520.00 19468800.00 13455840.00 8799840.00 16128000.00 18270720.00 16621920.00 12873840.00 34803600.00 45302880.00 14340480.00
Total Biaya Dibayarkan (Rp/Tahun) 583250.00 271550.00 720500.00 665250.00 400000.00 318500.00 341500.00 1567750.00 1184000.00 237500.00 971500.00 1652800.00 1666400.00 265400.00 504250.00 350500.00 322250.00 423750.00 1420500.00 543750.00 288250.00 294250.00 325250.00 320750.00 517250.00 625250.00 238300.00 183000.00 1328800.00 583300.00 187300.00
Total Biaya Yang Diperhitungkan (Rp/Tahun) 99500000.00 39800000.00 139300000.00 0.00 41600000.00 62400000.00 0.00 39800000.00 80800000.00 0.00 36800000.00 59700000.00 86800000.00 41600000.00 119400000.00 41600000.00 0.00 83200000.00 115800000.00 101000000.00 0.00 0.00 0.00 62400000.00 86800000.00 128400000.00 34350000.00 45200000.00 56500000.00 66900000.00 22600000.00
Total Biaya Diperhitungkan + Dibayarkan(Rp/Tahun) 100083250.00 40071550.00 140020500.00 665250.00 42000000.00 62718500.00 341500.00 41367750.00 81984000.00 237500.00 37771500.00 61352800.00 88466400.00 41865400.00 119904250.00 41950500.00 322250.00 83623750.00 117220500.00 101543750.00 288250.00 294250.00 325250.00 62720750.00 87317250.00 129025250.00 34588300.00 45383000.00 57828800.00 67483300.00 22787300.00
121
Pendapatan Berdasarkan Biaya Dibayarkan (Rp/Tahun) 15211750.00 10843450.00 19799500.00 13318590.00 27758000.00 6744700.00 7119800.00 20550650.00 22316800.00 10660420.00 17829140.00 36177200.00 45592000.00 26972200.00 21959750.00 16123100.00 7743106.00 16198170.00 23289900.00 19823610.00 7499270.00 19174550.00 13130590.00 8479090.00 15610750.00 17645470.00 16383620.00 12690840.00 33474800.00 44719580.00 14153180.00
Pendapatan Berdasarrkan Biaya Yang Diperhitungkan (Rp/Tahun)
-84288250.00 -28956550.00 -119500500.00 13318590.00 -13842000.00 -55655300.00 7119800.00 -19249350.00 -58483200.00 10660420.00 -18970860.00 -23522800.00 -41208000.00 -14627800.00 -97440250.00 -25476900.00 7743106.00 -67001830.00 -92510100.00 -81176390.00 7499270.00 19174550.00 13130590.00 -53920910.00 -71189250.00 -110754530.00 -17966380.00 -32509160.00 -23025200.00 -22180420.00 -8446820.00
Lampiran 23. Lanjutan 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 38.00 39.00 40.00 41.00 42.00 43.00 44.00 45.00 46.00 47.00 48.00 49.00 50.00 51.00 52.00 53.00 54.00 55.00 56.00 57.00 58.00 59.00 60.00 61.00 62.00 63.00 64.00 65.00 66.00 67.00
29947392.00 32533800.00 40402440.00 11081280.00 15434640.00 34803600.00 24248448.00 18996480.00 27237600.00 8555400.00 34920000.00 13478400.00 12441600.00 10857600.00 16128000.00 19676160.00 14515200.00 43430400.00 35942400.00 9434880.00 13852800.00 20966400.00 10857600.00 14837760.00 20517120.00 17740800.00 12729600.00 13852800.00 30700800.00 17596800.00 18708480.00 26956800.00 28454400.00 18662400.00 14515200.00 15206400.00
122 234100.00 833300.00 1140100.00 149800.00 177250.00 230600.00 243700.00 186450.00 1254700.00 189500.00 278600.00 198100.00 181000.00 158500.00 219700.00 238100.00 224200.00 1043000.00 1309700.00 214300.00 221000.00 237200.00 194000.00 226900.00 264200.00 323600.00 183500.00 254750.00 1327000.00 258250.00 304700.00 800500.00 367000.00 261500.00 243100.00 237700.00
45200000.00 44000000.00 65100000.00 20800000.00 21100000.00 41600000.00 31200000.00 38600000.00 31200000.00 0.00 43400000.00 21100000.00 0.00 0.00 41600000.00 41600000.00 42200000.00 42200000.00 41600000.00 39800000.00 0.00 41600000.00 0.00 41600000.00 43400000.00 60600000.00 0.00 0.00 111500000.00 0.00 41600000.00 59700000.00 0.00 41600000.00 42200000.00 41600000.00
45434100.00 44833300.00 66240100.00 20949800.00 21277250.00 41830600.00 31443700.00 38786450.00 32454700.00 189500.00 43678600.00 21298100.00 181000.00 158500.00 41819700.00 41838100.00 42424200.00 43243000.00 42909700.00 40014300.00 221000.00 41837200.00 194000.00 41826900.00 43664200.00 60923600.00 183500.00 254750.00 112827000.00 258250.00 41904700.00 60500500.00 367000.00 41861500.00 42443100.00 41837700.00
122
29713292.00 31700500.00 39262340.00 10931480.00 15257390.00 34573000.00 24004748.00 18810030.00 25982900.00 8365900.00 34641400.00 13280300.00 12260600.00 10699100.00 15908300.00 19438060.00 14291000.00 42387400.00 34632700.00 9220580.00 13631800.00 20729200.00 10663600.00 14610860.00 20252920.00 17417200.00 12546100.00 13598050.00 29373800.00 17338550.00 18403780.00 26156300.00 28087400.00 18400900.00 14272100.00 14968700.00
-15486708.00 -12299500.00 -25837660.00 -9868520.00 -5842610.00 -7027000.00 -7195252.00 -19789970.00 -5217100.00 8365900.00 -8758600.00 -7819700.00 12260600.00 10699100.00 -25691700.00 -22161940.00 -27909000.00 187400.00 -6967300.00 -30579420.00 13631800.00 -20870800.00 10663600.00 -26989140.00 -23147080.00 -43182800.00 12546100.00 13598050.00 -82126200.00 17338550.00 -23196220.00 -33543700.00 28087400.00 -23199100.00 -27927900.00 -26631300.00
123 Lampiran 23. Lanjutan 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 89.00 90.00 91.00 92.00 93.00 94.00 95.00 Jumla h X
32198400.00 28448160.00 19671600.00 16216200.00 19293300.00 18711000.00 35618400.00 36602280.00 19691100.00 24967800.00 16761600.00 15923520.00 15044700.00 23047200.00 17285400.00 29332800.00 71120400.00 17780100.00 36316800.00 46909200.00 30380400.00 15044700.00 19526100.00 15364800.00 36491400.00 31847040.00 15085440.00 17855760.00
591950.00 337450.00 288500.00 296000.00 280750.00 207500.00 386000.00 770500.00 221000.00 382000.00 261050.00 226450.00 247000.00 248500.00 272300.00 418500.00 1216500.00 194500.00 365800.00 413500.00 413500.00 233500.00 317000.00 195250.00 355000.00 985002.00 194750.00 231350.00
59700000.00 62400000.00 40400000.00 0.00 0.00 0.00 79600000.00 59700000.00 0.00 79600000.00 39800000.00 28950000.00 0.00 39800000.00 40400000.00 0.00 171200000.00 0.00 77200000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 19300000.00 83200000.00 82000000.00 20200000.00 40400000.00
60291950.00 62737450.00 40688500.00 296000.00 280750.00 207500.00 79986000.00 60470500.00 221000.00 79982000.00 40061050.00 29176450.00 247000.00 40048500.00 40672300.00 418500.00 172416500.00 194500.00 77565800.00 413500.00 413500.00 233500.00 317000.00 19495250.00 83555000.00 82985002.00 20394750.00 40631350.00
31606450.00 28110710.00 19383100.00 15920200.00 19012550.00 18503500.00 35232400.00 35831780.00 19470100.00 24585800.00 16500550.00 15697070.00 14797700.00 22798700.00 17013100.00 28914300.00 69903900.00 17585600.00 35951000.00 46495700.00 29966900.00 14811200.00 19209100.00 15169550.00 36136400.00 30862038.00 14890690.00 17624410.00
-28093550.00 -34289290.00 -21016900.00 15920200.00 19012550.00 18503500.00 -44367600.00 -23868220.00 19470100.00 -55014200.00 -23299450.00 -13252930.00 14797700.00 -17001300.00 -23386900.00 28914300.00 -101296100.00 17585600.00 -41249000.00 46495700.00 29966900.00 14811200.00 19209100.00 -4130450.00 -47063600.00 -51137962.00 -5309310.00 -22775590.00
2081053656.00 21905827.96
44263302.00 465929.49
3893800000.00 40987368.42
3938063302.00 41453297.92
2036790354.00 21439898.46
-1857009646.00 -27308965.38
123
124
Lampiran 24. Uji t satu sampel untuk pendapatan berdasarkan biaya yang diperhitungkan (SPSS)
One-Sample Statistics N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pendapatan berdasarkan
95
biaya
-19547469.9579
33163305.03495
3402483.30495
diperhitungkan
One-Sample Test Test Value = 18000000 t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
pendapatan
-11.035
94
.000
-37547469.95789
124
-44303180.3204
Upper -30791759.5954
125
Lapiran 25. Uji t satu sampel untuk pendapatan berdasarkan biaya yang dibayarkan (SPSS)
One-Sample Statistics N PENDAPATAN_BIAYA_DIB
Mean 95
AYARKAN
Std. Deviation
21439898.4632
10657870.94037
Std. Error Mean 1093474.48641
One-Sample Test Test Value = 18000000 t
df
Sig. (2-
Mean Difference
95% Confidence Interval of the
tailed)
Difference Lower
PENDAPATAN_BIAYA_ DIBAYARKAN
3.146
94
125
.002
3439898.46316
1268779.2373
Upper 5611017.6890
126
Lampiran 26. Kriteria tingkat kesejahteraan menurut BPS 2007 di daerah penelitian tahun 2015-2016 NO. Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Nilai Skor
Tingkat Kesejahteraan
56 54 51 53 46 53 40 38 56 53 48 56 52 50 52 46 40 48 55 51 40 46 41 40 52 53 49 45 49 53 39 53 54 55 50 51 46 44 40 47 40 45 37 48 40 41 47 41 53 56
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang
126
127
Lampiran 26. Lanjutan 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 Jumlah X
40 39 50 39 46 50 48 47 33 51 40 51 51 56 39 38 39 54 50 41 41 55 40 61 59 56 56 39 38 39 43 40 48 59 38 55 58 54 37 53 37 58 56 37 38 4490 47.26316
Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Rendah Sedang
Sumber : Data olahan data primer
127
128
Lampiran 27. Hasil uji tanda No
Nilai Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
56 54 51 53 46 53 40 38 56 53 48 56 52 50 52 46 40 48 55 51 40 46 41 40 52 53 49 45 49 53 39 53 54 55 50 51 46 44 40 47 40 45 37 48 40 41 47 41 53
Arah Median
48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Tanda Nilai skor 56 54 51 53 46 53 40 38 56 53 48 56 52 50 52 46 40 48 55 51 40 46 41 40 52 53 49 45 49 53 39 53 54 55 50 51 46 44 40 47 40 45 37 48 40 41 47 41 53
<,=,> > > > > < > < < > >
Median
= > > > > < < = > > < < < < > > > < > > < > > > > > < < < < < < < = < < < < >
128
48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
+ + + + + + + 0 + + + + 0 + + + + + + + + + + + + 0 +
129
Lampiran 27. Lanjutan 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 Jumlah X
56 40 39 50 39 46 50 48 47 33 51 40 51 51 56 39 38 39 54 50 41 41 55 40 61 59 56 56 39 38 39 43 40 48 59 38 55 58 54 37 53 37 58 56 37 38
48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
56 40 39 50 39 46 50 48 47 33 51 40 51 51 56 39 38 39 54 50 41 41 55 40 61 59 56 56 39 38 39 43 40 48 59 38 55 58 54 37 53 37 58 56 37 38
> < < > < < > = < < > < > > > < < < > > < < > < > > > > < < < < < = > < > > > < > < > > < <
Sumber : Data olahan data primer
129
48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
+ + + 0 + + + + + + + + + + + 0 + + + + + + + -
130
Lampiran 28. Sebaran Responden Menurut Komponen Tingkat Kesejahteraan di Daerah Penelitian Tahun 2015-2016
No
Tingkat Pendapatan
1
Tingkat Pendapatan (Rp/bulan)
No 1
Keriteria
Frekuen si (KK)
Persentase (%)
Rendah Sedang Tinggi
31 47 17
32.63 49.47 17.89
Rendah Sedang Tinggi
31 47 17
32.63 49.47 17.89
1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari
0 5 90
0 5.26 94.74
1 kali seminggu 2 kali seminggu 3 kali seminggu
95 0 0
100 0 0
1 kali seminggu 2 kali seminggu 3 kali seminggu
54 33 8
56.84 34.74 8.42
1 kali seminggu 2 kali seminggu 3 kali seminggu
9 54 32
9.47 56.84 33.68
1 kali seminggu 2 kali seminggu 3 kali seminggu
90 5 0
94.74 5.26 0
Tanah Kayu Semen dan keramik Kayu Semi Tembok Rumbia Seng Genteng
2 47 46 39 5 51 0 90 5
2.11 49.47 48.42 41.05 5.26 53.68 0 94.74 5.26
Pengeluaran Rumah Tangga Pengeluaran Rumah Tangga (Rp/bulan)
No 1
Pola Konsumsi Pola makan sehari
2
Pola mengonsumsi daging dalam seminggu
3
Pola mengonsumsi telur dalam seminggu
4
Pola mengonsumsi ikan dalam seminggu
5
Pola mengkonsumsi susu dalam seminggu
No 1
Kondisi tempat tinggal Jenis lantai
2
Jenis didinding
3
Jenis atap
130
131
Lampiran 28. Lanjutan 4
Keadaan ruangan
5
Status kepemilikan rumah
No 1
Fasilitas tempat tinggal Akses jalan
2
Tempat pembuangan sampah
3
Alat penerangan
4
Sumber air bersih
5
Fasilitas kamar mandi dan wc
No
Kesehatan anggota keluarga Anggota keluarga sakit dalam sebulan
1
2
Biaya berobat ke sarana kesehatan
3
Sumber keuangan untuk akses kesehatan
N0 1
Pelayanan pendidikan Jarak ke sekolah
2
Biaya sekolah
N0 1
Sarana transportasi Ongkos kendaraan
Pengap Panas Nyaman Sewa Numpang Rumah sendiri
20 30 45 5 2 88
21.05 31.58 47.37 5.26 2.11 92.63
Tanah/pasir Kerikil/batu diperkeras Semen/conblock/aspal Dibuang keselokan/sungai Ditimbun Diangkut petugas pemda Lampu temple/pelita/lamu minyak Petromaks Listrik pln/ generator set Sungai Sumur Ledeng atau pam Memanfaatkan sungai Fasilitas umum Milik sendiri
17 40 38 57 38 0
17.89 42.11 40 60 40 0
0 0 95
0 0 100
8 78 9 30 0 65
8.42 82.11 9.47 31.58 0 68.42 0
Satu anggota keluarga Dua anggota keluarga Tiga anggota keluarga
38 33 24
40 34.74 25.26
Mahal Sedang Murah
27 68 0
28.42 71.58 0
Askeskin/jamkesmas Asuransi kesehatan/askes Biaya pribadi
32 12 51
33.68 12.63 53.68
131
Jauh Sedang Dekat Mahal Sedang Murah
13 47 36 33 46 16
Mahal Sedang Murah
33 62 0
0 13.68 49.47 37.89 34.74 48.42 16.84 0 34.74 65.26 0
132
Lampiran 28. Lanjutan 2
Kendaraan yang dimiliki
3
Status kepemilikan kendaraan
Tidak ada Sepeda atau sepeda motor Mobil Umum Sewa Milik sendiri
132
8 87 0 0 8 87
8.42 91.58 0 0 8.42 91.58
133
Lampiran 29. Perhitungan Uji Tanda Untuk sampel yang besar (>25) dapat dilakukan pengujian Chi Kuadrat yang rumusnya adalah : n1 = 45 n2 = 45 [(𝑛1 − 𝑛2 ) − 1]2 ] 𝑋 = 𝑛1 + 𝑛2 2
Dimana : n1 = Banyaknya tanda positif n2 = banyaknya tanda negative
[(45 − 45) − 1]2 ] 𝑋 = 45 + 45 2
X2 hitung= 0,01 X2 tabel{α=5%, df=n-1} = 112,02
133
134
Lampiran 30.Table frekuensi indikator kesejahteraan menurut BPS (2007) Skor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
C A
B
2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 1 2 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 2 3
C 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
C 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
C3 1 2 1 1 2 3 3 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
C4 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
C5 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
D1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
D2 3 3 1 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
D D 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
E D4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3
D5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
E1 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3
E2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2
E3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
134
F E4 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3
E5 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
F1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
F2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1
G F3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 3 1 3 3 3
G1 2 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
H G2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2
H 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2
H2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2
H2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3
Ju mla h
Kriteri a
56 54 51 53 46 53 40 38 56 53 48 56 52 50 52 46 40 48 55 51 40 46 41 40 52 53 49 45 49 53 39 53 54 55
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang rendah rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang rendah Sedang Sedang Sedang rendah Sedang rendah rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang rendah Sedang Sedang Sedang
135 Lampiran 29. Lanjutan 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2
1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2
1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 3 1 3 1 2 1 3 3 2 1 3
1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3
3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
3 3 3 3 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 1 2 1 3 3 2 1 3 1 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 1 1 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3
3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3
2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
135
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3
2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 1 1 2 2 3
3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 3 3 1 1 3 1 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2
3 3 3 2 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 2 3 1 3 1 2 2 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3
1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 2
2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2
2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3
50 53 46 44 40 47 40 45 37 48 40 41 47 41 53 56 40 39 50 39 46 50 48 47 33 51 40 51 51 56 39 38 39 54 50 41 41 55 40 61
Sedang Sedang Sedang Sedang rendah Sedang rendah Sedang rendah Sedang rendah rendah Sedang rendah Sedang Sedang rendah rendah Sedang rendah Sedang Sedang rendah rendah rendah Sedang rendah Sedang Sedang Sedang rendah rendah rendah Sedang Sedang rendah rendah Sedang rendah Tinggi
136 Lampiran 29. Lanjutan 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 Jum lah
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 1 15 9
1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 12 7
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 24 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 6
3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 3 3 1 2 1 3 3 1 1 14 1
2 3 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 1 2 2 1 1 14 2
1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 10 2
3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 23 4
3 3 3 1 1 1 1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 1 17 8
3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 20 9
3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 21 0
3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 25 6
3 3 3 2 1 1 3 2 2 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 2 1 23 6
2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 13 7
3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 1
2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 18 3
3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 23 6
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 12 0
2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13 1
3 3 3 1 1 1 3 1 2 3 1 2 3 3 1 3 1 3 2 1 1 18 1
3 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 3 1 2 1 1 1 16 1
2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 14 7
2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 6
3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 25 9
X
1.6 7
1. 3
2. 6
1
1.4 8
1.4 9
1.0 7
2.4 6
1.8 7
2. 2
2.2 1
2.6 9
2.4 8
1.4 4
2.8 5
1.9 3
2.4 8
1.2 6
1.3 8
1.9 1
1.6 9
1.5 5
1. 6
1.8 5
2.7 3
Keterangan :
C4 = Pola Mengonsumsi Ikan Dalam Seminggu
A = Tingkat Pendapatan
C5 = Pola Mengonsumsi Susu Dalam Seminggu
B = Pengeluaran Rumah Tangga
D D = Kondisi Tempat Tinggal
C = Pola Konsumsi
D1 = Jenis Lantai
C1 = Pola Makan Sehari
D2 = Jenis Dinding
C2 = Pola Mengonsumsi Daging Dalam Seminggu
D3 = Jenis Atap
C3 = Pola Mengonsumsi Telur Dalam Seminggu
D4 = Keadaan Ruangan
136
59 56 56 39 38 39 43 40 48 59 38 55 58 54 37 53 37 58 56 37 38 449 2 47. 284 21
Tinggi Sedang Sedang rendah rendah rendah Sedang rendah Sedang Tinggi rendah Sedang Tinggi Sedang rendah Sedang rendah Tinggi Sedang rendah rendah 0 #DIV/0 !
137 D5 = Status Kepemilkan Rumah
E4 = Sumber Air Bersih E5 = Fasilistas Kamar Mandi dan Wc
E = Fasilitas Tempat Tinggal
F F = Kesehatan Anggota Keluarga
E1 = Akses Jalan
F1 = Anggota Keluarga Sakit Dalam Sebulan
E2 = Tempat Pembuangan Sampah
F2 = Biaya Berobat Ke Sarana Kesehatan
E3 = Alat Penerangan
F3 = Sumber Keuangan Untuk Akses Kesehatan
G = Pelayanan Pendidikan G1 = Jarak Ke Sekolah G2 = Biaya Sekolah
H = Sarana Transfortasi H1 = Ongkos Kendaraan H2 = Kendaraan Yang Dimiliki H3 = Status Kepemilikan KendarA
137
138