JENIS-JENIS GASTROPODA DI SUNGAI KUYUNG DESA KUMBUNG NAGARI LUNANG UTARA KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Ayu Wahyuni1, Armein Lusi2, Lora Purnamasari2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected] ABSTRACT
Gastropoda are the biggest class of mollusca phylum. Same Gastropoda live in the river, stick on stone, riparian and hide in substrat. The research was conducted on January 2017. The research was to find species Gastropoda in Kuyung’s river at Kumbung Nagari Lunang Utara Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. In this research using survey method and direct observation, the technique sampling of Gastropoda using purposive sampling and hand sorting. The environmental factors measured were temperature, pH, DO and speed flow had been held in the field. Based on the result of this research there were 2 ordo 3 familia that consist of 5 genera 7 species. In station I were found 2 familia, 3 genera, and 3 species, while station II were found 3 familia, 3 genera and 4 species. Station III were found 2 familia, 2 genus and 2 species. All of environment’s factor that measured are still supported condition to Gastropoda life in the River at Kumbung Nagari Lunang Utara Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. Key word: Gastropoda, Shell, River
manusia seperti transportasi, irigasi dan
PENDAHULUAN Sungai adalah torehan di permukaan
kepentingan
bumi yang merupakan penampang dan
rumah
tangga
lainnya
(Mulyanto, 2006).
penyalur alamiah aliran air dan material
Berdasarkan hasil wawancara bahwa
yang dibawanya dari bagian hulu ke
sungai
bagian hilir suatu daerah pengaliran ke
masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari
tempat yang lebih rendah dan akhirnya
seperti mandi, cuci dan kakus. Selain itu,
bermuara ke laut (Soewarno, 1991).
difungsikan sebagai tempat pembuangan
Pengkajian tentang ekologi sungai dapat
limbah rumah tangga, tempat mencari ikan
dilakukan dari sudut aliran energi, melalui
dan siput untuk dijual dan dikonsumsi
sebagian
ekosistem
sendiri. Sungai Kuyung memiliki dasar
dianggap sebagai pengubah energi yang
sungai dengan substrat yang berbeda yaitu
berperan
biogeokimia
substrat berlumpur, berbatu dan berpasir
(Odum, 1998). Sungai memiliki manfaat
dengan kedalaman sungai yang tidak
yang sangat penting bagi kehidupan
merata.
atau
dalam
keseluruhan
siklus
1
Kuyung
ini
dimanfaatkan
Menurut Isnaeni (2006) hewan yang
ini adalah untuk mengetahui jenis dari
hidup di air dalam hanyalah hewan-hewan
gastropoda
yang
terdapat
yang mampu hidup dengan jumlah dan
Kuyung Desa Kumbung.
di
Sungai
jenis nutrient terbatas, sekaligus bersifat toleran. Menurut Budiman (1991) dalam
METODE PENELITIAN
Kariono, Ramadhan dan Bustamin (2013), bahwa
kekayaan
habitatnya
sangat
jenis
molluska
di
dengan
menggunakan
metode
survey
pada
deskriptif, yaitu koleksi langsung hewan
beradaptasi
yang ditemukan di lokasi penelitian.
terhadap kondisi lokal dan jumlah tipe
Sampel diidentifikasi ke Laboratorium
habitat di dalam ekosistem yang dapat
Zoologi Program Studi Pendidikan Biologi
mengakomodasi jenis untuk hidup.
STKIP
kemampuan
jenis
tergantung
Penelitian ini telah di laksanakan
untuk
PGRI Sumatera
Barat
untuk
Secara ekonomis beberapa jenis
diidentifikasi. Teknik pengambilan sampel
gastropoda dagingnya dapat di konsumsi,
adalah purposive random sampling dengan
makanan berbagai ikan, unggas, karena
menetapkan
mengandung protein tinggi, sedangkan
kondisi sungai.
tiga
stasiun
berdasarkan
cangkang dapat dijadikan souvenir. Secara ekologis, Gatropoda berperan sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN
karnivora yang memangsa hewan seperti bivalvia
dengan
cangkangnya
dan
cara memakan
Gastropoda yang didapatkan ada 7
melubangi
spesies yang terdiri dari 2 ordo, 3 familia,
isinya
5 genus dapat dilihat pada Tabel 1.
(Nybakken, 1992). Tujuan dari penelitian
Tabel 1. Jenis-jenis Gastropoda di Sungai Kuyung Desa Kumbung Nagari Lunang Utara Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. No Ordo/Familia Genus Spesies A Mesogastropoda 1. Thiaridae 1. Thiara 1. Thiara scabra 2. Thiara balonnensis 3. Thiara winteri
B
2. Ampullaridae Sorbeoconcha 1. Viviparidae
2. Melanoides
4. Melanoides sp.
3. Hubendeckia
5. Hubendeckia sp.
4. Pomacea
6. Pomacea canaliculata
1. Filopaludina
7. Filopaludina javanica
2
Berdasarkan terbanyak
Tabel
ditemukan
1
spesies
familia Viviparidae yaitu 1 spesies, familia
pada
familia
Ampullaridae 1 spesies.
Thiaridae yaitu 5 spesies, selanjutnya
Tabel 2. Jumlah Spesies Yang Didapatkan Setiap Stasiun. No.
Spesies I 0 1 0 50 3 0 0 3 54
Thira scabra 1 Thiara balonnensis 2 Thiara winteri 3 Melanoides sp. 4 Hubendeckia sp. 5 Pomacea canaliculata 6 Filopaludina javanica 7 Spesies Jumlah
Keberadaan
Gastropoda
pada
suatu
Stasiun II 11 0 0 0 7 8 1 4 27
Jumlah III 0 0 7 0 0 6 0 2 13
11 1 7 50 10 14 1 94
parameter fisika kimia perairan dapat di
perairan sangat dipengaruhi oleh faktor
lihat
pada
Tabel
3.
fisika kimia perairannya. Hasil pengukuran
Tabel 3. Parameter Fisika, Kimia Perairan pada Ketiga Stasiun Penelitian di sungai Kuyung Desa Kumbung Nagari Lunang Utara Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. No
Parameter Pengamatan
1.
Suhu (oC)
2.
Kecepatan arus air (m/s)
3.
pH
4.
Oksigen terlarut (mg/l)
Stasiun
Berdasarkan Tabel 3 keberadaan Gastropoda
juga
dipengaruhi
I
II
III
25
28
27
3,15
1,59
1,38
7
6,9
6,8
5,92
5,25
4,91
moluska air tawar, karena umumnya
oleh
moluska dapat hidup dengan suhu antara
temperatur suhu. Suhu air dari stasiun I
20-30º C.
sampai stasiun III berkisar antara 25oC-
Sungai
kuyung
ini
mempunyai
28oC. Menurut Bahri (2006), Kisaran suhu
kecepatan arus berkisar 3,15-1,59 m/s
tersebut bersifat optimum untuk kehidupan
dengan tipe arus lambat dan sedang. Arus 3
menjadi salah satu faktor pembatas dalam
kesimpulan bahwa jenis Gastropoda yang
penyebaran Gastropoda, substrat berbatu
ditemukan ada 7 spesies yaitu Thiara
menyediakan
scabra,
tempat
melekat
bagi
organisme Gastropoda. Menurut Odum,
balonennsis,
Gasper,
(1992)
Thiara
(1990)
Gastropoda
winteri,
Pomacea
Thiara
canaliculata,
dalam
Hubendeckia sp., Filopaludina javanica,
umumnya
Melanoides sp. Kondisi faktor Fisika-
membutuhkan pH air antara 6,5-8,5 untuk
Kimia
kelangsungan
kondisi yang mendukung kehidupan bagi
hidup
dan
reproduksi.
Menurut Dermott (1985) dalam Zeswita et
perairan
masih
berada
dalam
Gastropoda.
al. ( 2016) bahwa moluska akan sensitif DAFTAR PUSTAKA
terhadap pH kurang dari 5.
Bahri, F. Y. 2006. Keanekaragaman Dan Kepadatan Komunitas Moluska Di Perairan Sebelah Utara Danau Maninjau. Skripsi. Departemen biologi Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Institut pertanian bogor.
Dari hasil penelitian di lapangan nilai pH perairan Sungai Kuyung Desa Kumbung berkisar 6,8-7 yang berarti Ph di Sungai
Kuyung
Desa
Kumbung
bertoleransi untuk kehidupan Gastropoda Berdasarkan
hasil
penelitian
di
Isnaeni,
lapangan Oksigen terlarut (DO) pada stasiun I,II,III berkisar antara 4,91-5,92 ppm.
Menurut
Sastrawijaya
Oksigen terlarut minimum sebanyak 5 mg Oksigen setiap liter air (5 bpj atau 5 ppm). Jadi Sungai Kuyung Desa Kumbung terhadap
Hewan.
Kariono, M. Ramadhan, A. dan Bustamin. 2013. Kepadatan Dan Frekuensi Kehadiran Gastropoda Air Tawar Di Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Jurnal e-Jipbiol Vol 1:57-64.
(1991)
kehidupan di air dapat bertahan jika ada
bertoleransi
W. 2006. Fisiologi Kanisius: Yogyakarta.
Mulyanto. 2006. Sungai Fungsi Dan SifatSifatnya. Semarang: Graha Ilmu.
kehidupan
Gastropoda.
Nybakken, J, W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia
KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah
Odum E.P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
dilakukan tentang Jenis-Jenis Gastropoda Di Sungai Kuyung Desa Kumbung Nagari Lunang
Utara
Kecamatan
Odum E. P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Lunang
Kabupaten Pesisir Selatan dapat diambil
4
Sastrawijaya, A, T, 1991. Pencemaran Lingkungan. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Soewarno. 1991. Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai. Bandung: Nova. Zeswita, A.L. Dahelmi, I.J. Zakaria and S. Salmah. 2016. Study Population Of Freshwater Shellfish. Journal of chemical and pharmaceutical Research. Vol 8(2): 839-843
5