KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM PENYEDIAAN INFORMASI YANG EFEKTIF BAGI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh: PUTI ASMARANI NIM. 1111025100055
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Nama
: Puti Asmarani
NIM
: 1111025100055
Judul Skripsi
: Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang
Efektif
Bagi
Pemustaka
Di
Perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia Ujian Skripsi
: Rabu, 24 Juni 2015
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta,
24 Juni 2015
Tanda Tangan
Tanggal
: Pungki Purnomo, MLIS ……………... NIP. 19641215 199903 1 005
.………..
2. Sekretaris Sidang : Mukmin Suprayogi, M.Si ……………... NIP. 19620301 199903 1 001
.………..
3. Pembimbing
: Ade Abdul Hak, M.Hum ..……………. NIP. 19710103 200003 1 002
…….......
4. Penguji I
: Siti Maryam, M.Hum ……………... NIP. 19700705 199803 2 002
.………...
5. Penguji II
: Pungki Purnomo, MLIS ……………... NIP. 19641215 199903 1 005
.………..
1. Ketua Sidang
i
ABSTRAK
Puti Asmarani (1111025100055). Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Selanjutnya, teknik analisis datanya menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kompetensi pustakawan memiliki nilai 3,36 dan penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka memiliki nilai 3,23. Kedua nilai ini berada pada skala interval 3,254,00 yang berati sangat tinggi dan 2,50-3,24 yang berati tinggi. Hal yang membuat kompetensi pustakawan berpengaruh karena pustakawan sudah mengelompokkan dan menyaring informasi sesuai dengan yang dibutuhkan pemustaka. Sedangkan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka karena pemustaka sadar dan dapat bertanggungjawab dalam menggunakan informasi yang dicari dan sudah sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka mempunyai pengaruh dan hubungan yang kuat.
Kata Kunci : Kompetensi Pustakawan, Informasi Efektif, Pemustaka
ii
ABSTRACT Puti Asmarani (1111025100055). Competence of Librarians in providing Effective Information For User at the Library of University of Al Azhar Indonesia. Under the guidance of Ade Abdul Hak, M. Hum. The Study Program of Library Science of the Faculty of Culture and Humanities of the State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. The aim of this study is to find out the influence of competence of librarians in providing effective information for user. Type of this research is descriptive using a quantitative approach. The techniques used in data collection is the questionnaire. Furthermore, the technique of data analyzing uses a simple linear regression with SPSS version 21 software assistance. Results of the study showed that the average value of the competency of the librarian has a value of 3.36 and the provision of effective information for user has the value 3.23. Both of these values are at the scale intervals 3.25-4.00 which means very high and 2.50-3.24 which means high. The thing that makes the influential librarians competence because librarians already grouping and filtering information in accordance with the required user. Whereas in information provision is effective for user because user are aware of and can be responsible for using information that is searchable and is in compliance with the desired. So the competence of librarian in information provision is effective for pemustaka have an influence and strong relationships. Keywords: Competence of Librarian, Information Effectively, Users
iii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya kepada Mamah, Papah, dan Adik tersayang. Yang telah memberikan dukungan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu penulis. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bpk. Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bpk.
Pungki
Purnomo,
MLIS,
selaku
Ketua
Jurusan
Ilmu
Perpustakaan. 3. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. 4. Bpk. Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. iv
5. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Dra. Ernalia Subagio, MM dan Ibu Anita, S.Hum, selaku Kepala dan Kasubag Pelayanan dan Sirkulasi Perpustakan Universitas Al Azhar Indonesia yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan masukan saat melakukan penelitian. 7. Para Responden dan pihak Perpustakaan Universitas Al-Azhar Indonesia yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis. 9. Terimakasih pula kepada seluruh teman-teman seangkatan Jurusan Ilmu Perpustakaan 2011 terutama IPI C, teman-teman KKN SEHATI 2014, sahabat NB (Nongkrong Bareng) yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya dan yang telah memberi semangat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 10. Tidak akan lupa kepada teman-teman, terutama untuk Fheby Azom Arrafiqie, Muthia, Nissa, Rayen, Iim, Ririn, Jundiah, Donna, Nanda dan kakak-kakak kelas yang telah berbagi atas ilmunya, selalu mendukung dan memberi semangat penulis. 11. Dan
semua
orang
yang
sudah
banyak
mendukung
dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu, Terimakasih untuk segalanya, semoga Allah SWT yang v
membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada penulis. Amin. Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis terbuka dan bersedia menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 4 Juni 2015
Puti Asmarani
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. i ABSTRAK ........................................................................................................... ii ABSTRACT ........................................................................................................ iii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 7 1. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7 2. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7 D. Definisi Istilah ........................................................................................... 7 E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................................... 10 1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ...................................... 10 2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................ 11 3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................. 13 vii
4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi .............................................. 15 B. Kompetensi Pustakawan dan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka ... 16 1. Pustakawan ........................................................................................ 16 2. Kompetensi Pustakawan ................................................................... 17 3. Pemustaka/Pengguna ......................................................................... 22 4. Informasi ........................................................................................... 25 C. Penelitian Terdahulu D. 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................... 30 B. Sumber Data .............................................................................................. 31 C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 31 D. Skala Pengukuran ..................................................................................... 33 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 34 F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 35 G. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 42 H. Hipotesis ................................................................................................... 43 I. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia ............................... 45 1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia ....... 45 2. Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia .............. 46 viii
3. Personalia (Sumber Daya Manusia) ..................................................... 47 4. Struktur Organisasi ............................................................................... 47 5. Koleksi ................................................................................................. 48 6. Layanan ................................................................................................ 48 B. Hasil Penelitian ........................................................................................ 50 1. Profil Responden ................................................................................. 50 a. Karakteristik Profil Responden ........................................................ 50 1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 51 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel ....................................... 51 3. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................ 73 a. Hasil Uji Validitas Data ................................................................... 73 b. Hasil Uji Realibilitas ....................................................................... 74 4. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 76 a. Uji Normalitas ................................................................................. 76 b. Uji Multikolonieritas ....................................................................... 79 5. Analisis Regresi Linier Sederhana ....................................................... 80 a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 80 b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................................... 81 c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ........................................................ 82 d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ............................................... 84 e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) ............... 85 f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) ..... 85 ix
g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect) ..................................... 86 h. Diagram Jalur .................................................................................. 86 C. Pembahasan ............................................................................................... 86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.............................................................................................. 105 B. Saran ....................................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 107 LAMPIRAN BIODATA PENULIS
x
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ........................................................ 50 Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 51 Tabel 4.3 Pernyataan 1 ......................................................................................... 52 Tabel 4.4 Pernyataan 2 ......................................................................................... 53 Tabel 4.5 Pernyataan 3 ......................................................................................... 53 Tabel 4.6 Pernyataan 4 ......................................................................................... 54 Tabel 4.7 Pernyataan 5 ......................................................................................... 54 Tabel 4.8 Pernyataan 6 ......................................................................................... 55 Tabel 4.9 Pernyataan 7 ......................................................................................... 55 Tabel 4.10 Pernyataan 8 ....................................................................................... 56 Tabel 4.11 Pernyataan 9 ....................................................................................... 56 Tabel 4.12 Pernyataan 10 ..................................................................................... 57 Tabel 4.13 Pernyataan 11 ...................................................................................... 57 Tabel 4.14 Pernyataan 12 ..................................................................................... 58 Tabel 4.15 Pernyataan 13 ...................................................................................... 58 Tabel 4.16 Pernyataan 14 ...................................................................................... 59 Tabel 4.17 Pernyataan 15 ...................................................................................... 59 Tabel 4.18 Pernyataan 16 ...................................................................................... 60 Tabel 4.19 Pernyataan 17 ...................................................................................... 60 Tabel 4.20 Pernyataan 18 ...................................................................................... 61 Tabel 4.21 Pernyataan 19 ...................................................................................... 61 xi
Tabel 4.22 Pernyataan 1 ....................................................................................... 62 Tabel 4.23 Pernyataan 2 ....................................................................................... 62 Tabel 4.24 Pernyataan 3 ....................................................................................... 63 Tabel 4.25 Pernyataan 4 ....................................................................................... 63 Tabel 4.26 Pernyataan 5 ....................................................................................... 64 Tabel 4.27 Pernyataan 6 ....................................................................................... 64 Tabel 4.28 Pernyataan 7 ....................................................................................... 65 Tabel 4.29 Pernyataan 8 ....................................................................................... 65 Tabel 4.30 Pernyataan 9 ....................................................................................... 66 Tabel 4.31 Pernyataan 10 ..................................................................................... 66 Tabel 4.32 Pernyataan 11 ...................................................................................... 67 Tabel 4.33 Pernyataan 12 ...................................................................................... 68 Tabel 4.34 Pernyataan 13 ..................................................................................... 68 Tabel 4.35 Pernyataan 14 ...................................................................................... 69 Tabel 4.36 Pernyataan 15 ...................................................................................... 69 Tabel 4.37 Pernyataan 16 ...................................................................................... 70 Tabel 4.38 Pernyataan 17 ...................................................................................... 70 Tabel 4.39 Pernyataan 18 ...................................................................................... 71 Tabel 4.40 Pernyataan 19 ...................................................................................... 71 Tabel 4.41 Pernyataan 20 ...................................................................................... 72 Tabel 4.42 Pernyataan 21 ..................................................................................... 73 Tabel 4.43 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kompetensi Pustakawan ..................... 74 xii
Tabel 4.44 Hasil Uji Statistik Deskriptif IEP ........................................................ 74 Tabel 4.45 Realibility Statistic ............................................................................. 75 Tabel 4.46 Hasil Uji Realibilitas .......................................................................... 75 Tabel 4.47 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 78 Tabel 4.48 Hasil Uji Multikolonieritas IEP .......................................................... 79 Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi IEP ................................................. 81 Tabel 4.50 Hasil Uji Simultan F (IEP) .................................................................. 82 Tabel 4.51 Hasil Uji T (KP) .................................................................................. 83 Tabel 4.52 Hasil Uji Korelasi ............................................................................... 84 Tabel 4.53 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kompetensi Pustakawan ...................... 95 Tabel 4.54 Hasil Uji Statistik Deskriptif IEP ..................................................... 104 Tabel 4.55 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 105 Tabel 4.56 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk ................................. 105 Tabel 4.57 Hasil Uji Konstruk ........................................................................... 106
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan ..................................................... 47 Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas KI ....................................................... 67 Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas KI ....................................................... 67 Gambar 4.4 Diagram Jalur ................................................................................... 76
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi di dalam kehidupan, terutama dalam masyarakat seperti mahasiswa, pelajar, dosen, guru dan yang lain-lainnya. Oleh karena itu, perpustakaan mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan pemustaka terutama untuk menunjang kegiatan civitas akademika. Perpustakaan sekolah, perguruan tinggi, umum, khusus, sampai perpustakaan keliling merupakan tonggak dari pendidikan di suatu negara. Dari berbagai jenis perpustakaan tersebut, penulis akan lebih mengangkat perpustakaan perguruan tinggi dalam penelitian ini. Menurut, Sulistyo-Basuki sebagaimana dikutip oleh Ade Kohar bahwa kegiatan informasi, pustakawan dan pengelola perpustakaan pada umumnya adalah penerima, pengumpul dan penyebar informasi. Selain itu mereka berperan pula sebagai juru bicara tentang informasi kepada lingkungan masyarakat.1 Kompetensi pustakawan setidaknya bersumber dari tiga faktor yaitu perkembangan teknologi, ekspektasi pemustaka dan ekspektasi organisasi. Dari segala perkembangan yang ada pustakawan harus lebih cerdas, arif, fleksibel dan adaptif terhadap berbagai perubahan yang terjadi. Sebagai seorang pustakawan harus terbuka untuk melakukan kolaborasi, membimbing dan memfasilitasi siapa saja yang membutuhkan suatu informasi. Dengan adanya sikap seperti ini bisa meningkatkan minat
1
Ade Kohar, Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan. Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011
1
2
pemustaka terhadap perpustakaan dengan memberikan pelayanan informasi yang diinginkan. Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruaan Tinggi mengemukakan kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi adalah Keahlian, pengetahuan, dan kemampuan serta karakteristik lain yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan tugas/pekerjaan dengan efektif.2 Informasi berati penerangan, pemberitahuan, kabar, berita tentang sesuatu dan merupakan pesan atau kumpulan ekspresi atau ucapan bagi yang menggunakannya. Suatu informasi harus
dipertanggungjawabkan
keabsahannya
atau
kebenarannya
agar
menghasilkan informasi yang efektif sesuai dengan yang dibutuhkan oleh seseorang. Kebutuhan terhadap informasi di perpustakaan merupakan suatu keharusan pemustaka dan pustakawan dalam memenuhi kewajiban dalam bidang akademik dan tugas sebagai pustakawan. Hal ini semakin penting kompetensi pustakawan dengan terjadinya kebutuhan yang lebih besar terhadap pelayanan perpustakaan. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, perpustakaan harus mampu menerjemahkan kebutuhan perubahan tersebut ke dalam kenyataaan operasional. Perpustakaan harus mampu menambahkan beberapa dimensi lebih lanjut dalam upaya menyediakan fasilitas untuk memenuhi 2
kebutuhan
pemustaka.
Untuk
itu,
peran
pustakawan
di
Endang Ernawati, Kinerja dan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Kompetens (Jakarta: Universitas Bina Nusantara), h.7 diakses pada tanggal 1 Juli 2015
3
perpustakaan harus diperkuat sehingga memiliki kapasitas yang memadai untuk mampu memberdayakan sivitas akademika melalui pelayanan yang disediakannya. Kompetensi pustakawan dalam proses pelayanan di suatu perpustakaan perguruan tinggi sangat penting, karena banyak sekali cara yang dilakukan untuk mencari suatu informasi tidak hanya dari buku tercetak saja tetapi secara digital pun sudah banyak. Sebagai contoh, di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia secara menyebutkan bahwa ciri dan efisiensi suatu perguruan tinggi dapat dilihat melalui pelayanan organ pusatnya yaitu perpustakaan. Perpustakaan ini dalam menambah koleksi atau informasi yang berhubungan dengan belajar mengajar yang up to date dikarenakan selalu mengikuti kalender akademik yang telah ditetapkan oleh universitas. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akedemik dan pendidikan lainnya, yang hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi ini berperan sebagai salah satu unit sarana kelengkapan pusat perguruan tinggi yang bersifat akademik dalam menunjang pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Tujuan diselenggarakan di perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di perguruan tinggi dengan melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu : 1. Pengumpulan informasi 2. Pengolahan informasi 3. Pemanfaatan informasi
4
4. Penyebarluaskan informasi 5. Pemeliharaan/pelestarian informasi3 Dengan perkembangan internet yang semakin canggih dan kebutuhan pemustaka yang semakin meningkat, maka kompetensi pustakawan dalam suatu perpustakaan perguruan tinggi haruslah ditingkatkan. Agar perpustakaan perguruan tinggi masih dapat menarik para pengunjungnya baik mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar untuk datang mencari informasi yang mereka butuhkan. Perpustakaan Al Azhar Indonesia ini memilki tugas utama memberikan layanan pustaka kepada sivitas akademika. Sesuai dengan kebutuhan pemustaka akan informasi perpustakaan yang memiliki banyak literatur sesuai yang di butuhkan maka dari itu kompeteni pustakawan harus selalu cepat dan tanggap. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap internet menyebabkan mereka lebih menggunakan internet sebagai sumber informasi dibandingkan perpustakaan. Namun mereka tetap membutuhkan arahan dari pendidik (dalam hal ini dosen dan pustakawan) agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang sifatnya hanya bersenang-senang, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk keperluan akademisnya, dengan memanfaatkan sumber informasi yang berkualitas dapat dipertanggungjawabkan dan memanfaatkannya secara etis. Pemustaka di perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari sivitas akademika yang mana kebutuhannya berbeda-beda dan selalu dinamis. Kedinamisan
kebutuhan
itulah
maka
pustakawan
harus
dapat
mengimbanginya dengan cara selalu mengupdate kompetensinya sebagai 3
Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h.17
5
pustakawan agar dapat menyediakan informasi kepada pemustaka sesuai dengan yang mereka harapkan. Untuk mewujudkan layanan prima sesuai dengan visi misi perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia seorang pustakawan harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas, terampil, dan mempunyai sikap atau etika yang baik disamping pandai berkomunikasi. Dalam memberikan layanan prima memerlukan sarana layanan yang memadai seperti penggunaan teknologi informasi, tetapi hal ini bukanlah suatu syarat yang utama. Syarat utama dalam memberikan layanan prima adalah sikap dari pustakawan itu sendiri. Namun demikian teknologi informasi juga diperlukan di perpustakaan karena disamping sebagai tampilan perpustakaan juga untuk mengimbangi tuntutan para pemustaka. Dengan adanya teknologi informasi yang semakin berkembang maka dari itu pustakawan pun harus memiliki kemampuan dalam menyediakan informasi yang bermutu bagi pemustaka serta mampu memberikan inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan pemustaka. Berdasarkan penelitian awal penulis di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia, dalam hal menyediakan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan seperti literatur cetak atau digital, koneksi, kecepatan, sarana pendukung, media sosial sudah mendukung untuk sivitas akademika. Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia telah memenuhi akan kebutuhan pemustaka. Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi yang diperlukan pemustaka penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka dari segi pengetahuan, keterampilan, komunikasi dan teknologi
6
informasi. Berdasarkan uraian diatas serta tinjauan langsung penulis di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia maka Penulis tertarik untuk melakukan
penelitian
dalam
skripsi
yang
berjudul
“Kompetensi
Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi pada kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dikemukakan perumusan masalah yaitu Bagaimana pengaruh kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Agar sasaran dalam penelitian ini jelas dan sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka. b. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah :
7
1. Hasil yang diperoleh diharapkan menjadi masukan bagi Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia dalam meningkatkan kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka. 2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan peneliti khususnya mengenai kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka. 3. Penelitian
ini
bermanfaat
bagi
peneliti
untuk
meningkatkan
pemahaman dan menambah khazanah ilmu pengetahuan. D. Definisi Istilah 1. Pustakawan Pustakawan adalah profesi yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. 2. Kompetensi Kompetensi adalah Keahlian, pengetahuan, dan kemampuan serta karakteristik lain yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan dengan efektif. 3. Pemustaka Pemustaka adalah pengguna perpustakaan dalam mencari informasi yang dibutuhkan di perpustakaan. 4. Informasi Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar, berita tentang sesuatu dan merupakan pesan atau kumpulan ekspresi atau ucapan bagi yang menggunakannya.
8
E. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab, tiap-tiap bab dibagi menjadi beberapa sub bab, sedangkan kerangka uraianya berisikan dengan rincian sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Merupakan pendahuluan skripsi ini, dimana bab ini memuat landasan umum yang diperlukan dalam proses penelitian, dan pembahasan. Landasan tersebut dituangkan dalam latar belakang masalah,
alasan
pemilihan
judul,
identifikasi
masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II
: Tinjauan Literatur Dalam bab ini penulis akan membahas lebih dalam tentang konsep
perpustakaan
secara
umum.
Kemudian
penulis
membahas kompetensi pustakawan secara spesifik dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka dan penelitian terdahulu. Bab III
: Metode Penelitian Dalam bab ini penulis akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis dan pendekatan penelitian,
sumber
data,
populasi
dan
sampel,
teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, hipotesis dan jadwal penelitian.
9
Bab IV
: Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini penulis akan membahas tentang gambaran umum objek penelitian, meliputi: profil, visi dan misi, dan gambaran umum perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Dan memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berkaitan tentang kompetensi pustakawan dalam penyediaan
informasi
yang
efektif
bagi
pemustaka
di
perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Bab V
: Penutup Merupakan bab terakhir atau penutup yang membahas mengenai kesimpulan dan saran-saran.
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi 1. Pengertian Perpustakaan Perguruan tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dibangum, dipelihara, dan diadministrasikan oleh sebuah perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mahasiswa dan staf akademiknya. Sulistyo-Basuki memberikan definisi perpustakaan perguruan tinggi, badan bawahan, dan lembaga yang berafiliasi pada perguruan tinggi, dan tugas utamanya adalah membantu mencapai tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan di perguruan tinggi menjadi sarana utama dalam setiap program pendidikan, pengajaran,dan penelitian. Tanpa perpustakaan baik, suatu perguruan tinggi tidak dapat menjalankan misinya dengan baik, karena kualitas pendidikan dan riset dilembaga perguruan tinggi bergantung pada kemampuan kinerja perpustakaannya. Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai empat misi, yaitu fungsi pelestarian ilmu pengetahuan, fungsi belajar, fungsi pengajaran, dan fungsi penyebaran informasi. Keempat fungsi tersebut dapat tercapai dengan baik apabila perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan informasi pemakai melalui layanan yang diberikannya.1
1
Laksmi, Manajemen Lembaga Informasi Teori Dan Praktik, (Jakarta : Penaku, 2011),
hal.61
10
11
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dibawah pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam pengertian ini, perguruan tinggi adalah universitas, fakultas, jurusan, institut, sekolah tinggi dan akademi serta berbagai badan bawahannya seperti lembaga penelitian.2 Jadi perpustakaan perguruan tinggi adalah sarana yang penting untuk menambah wawasan bagi dunai pendidikan dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan cara memberikan pelayanan informasi kepada sivitas akademika dari dalam maupun luar dengan tujuan membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya. 2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi Menurut Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang tujuan perpustakaan, “memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehiduapan bangsa”.3 Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unsur penunjang Tri Dharma perguruan tinggi merumuskan tujuannya sebagai berikut :
2
Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h.65 3
Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
12
a. Mengadakan dan merawat buku, jurnal, dan bahan perpustakaan lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa, dan staf lainnya sebagai kelancaran program pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi. b. Mengusahakan, menyimpan, dan merawat bahan perpustakaan yang bernilai sejarah yang memiliki kandungan informasi local, dan yang dihasilkan oleh sivitas akademika, untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber pembelajaran. c. Menyediakan sarana temu kembali untuk menunjang pemakaian bahan perpustakaan. d. Menyediakan tenaga yang professional serta penuh dedikasi untuk melayani kebutuhan pengguna perpustakaan,dan bila perlu mampu memberikan pelatihan cara penggunaan bahan perpustakaan. e. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program perpustakaan.4 Menurut Sulistyo-Basuki secara umum tujuan perpustakaan perguran tinggi adalah sebagai berikut : a. Memenuhi
kebutuhan
informasi
masyarakat
perguruan
tinggi,
lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Seiring pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi. b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sajarna dan pengajar. c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan. 4
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman Edisi 3 (Jakarta: Depdiknas RI, 2004), h.47
13
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna berbagai jenis pemakai. e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industry lokal.5 Dari pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat dijelaskan bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan perguruan tinggi, bahkan perpustakaan perguruan tinggi dapat
dianggap
sebagai
jantung
perguruan
tinggi.
Dibentuknya
perpustakaan perguruan tinggi ini tentunya memiliki tujuan yaitu mampu memenuhi kebutuhan informasi para sivitas akademika yang ada di dalam lingkungan perguruan tinggi maupun di luar lingkungan perguruan tinggi tersebut, serta dapat menyediakan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan pemustaka dalam menelusuri informasi. Agar tujuan perpustakaan perguruan tinggi berjalan dengan maksimal dan efektif maka peran pustakawan harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan informasi yang di gunakan pemustaka. 3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Untuk mencapai tujuan perpustakaan perguruan tinggi mempunyai beberapa fungsi yang harus dilaksanakan dengan baik. Rancangan peraturan pemerintah tentang pelaksanaan Undang-Undang 43 tahun 2007 menyatakan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi memilki fungsi-fungsi sebagai berikut:
5
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1993), h.52
14
a. Sebagai wahana pendidikan Maksudnya adalah perpustakaan menjadi salah satu pusat sumber pendidikan selain sumber pendidikan lain seperti dosen dan lainlainnya. b. Sebagai penelitian Fungsi ini dapat diterjemahkan sebagi sumber informasi untuk penelitian dan sebagai tempat penelitianitu sendiri. c. Sebagai pusat deposit internal perguruan tinggi Sebagaimana kita tahu, setiap perguruan tinggi menghasilkan ratusan bahkan ribuan karya ilmiah setiap tahunnya sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan oleh dosen maupun mahsiswanya. Sebagai penghasil karya ilmiah, maka perguruan tinggi harus melakukan penyimpanan dan pemeliharaan terhadap karya-karya ilmiah tersebut. d. Sebagai pusat pelestarian informasi Fungsi ini ada kaitannya dengan fungsi ketiga yaitu sebagai pusat deposit. Oleh karena itu perpustakaan harus memelihara setiap potong informasi ilmiah yang dikoleksinya. e. Sebagai pusat jejaring bagi sivitas akademika di lingkungan perguruan tinggi. Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak ada seorangpun yang dapat melengkapi kebutuhan informasinya dengan cara memiliki atau membelinya sendiri. Bahkan tidak juga bagi perpustakaan lain, atau
15
bahkan dengan lembaga lain untuk membantu setiap pemustakanya dalam memenuhi kebutuhan informasinya.6 Jadi fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai sarana simpan karya cetak sivitas akademika, sebagai pusat informasi bagi pemustaka dalam dan luar perguruan tinggi, sebagai tempat penelitian, sebagai tempat menambah ilmu-ilmu maupun sebagai tempat rekreasi. 4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah, dan meawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan.7 Menurut
Sulistyo-Basuki,
dalam
buku
Periodisasi
Perpustakaan
Indonesia Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ialah a. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi. b. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan mudah dapat dipergunakan oleh pemakai. c. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang efisien. d. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan dan memakai bahan pustaka yang diperlukannya dalam bentuk program
6
Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoaman Edisi 3 (Jakarta: Depdiknas RI, 2004), h.47 7
16
bimbingan penggunaan perpustakaan yang bersifat resmi/kurikuler maupun secara perseorangan. e. Menyelenggarakan
kerjasama
antar
perpustakaan
dengan
memanfaatkan sistem jaringan informasi yang ada dalam rangka meluaskan cakupan koleksi dan pelayanan informasi masing-masing perpustakaan.8 Jadi tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk melayani dan memfasilitasi keperluan sivitas akademika dalam hal memenuhi kebutuha infromasi sivitas akademika. B. Kompetensi Pustakawan dan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka 1. Pustakawan Pustakawan merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengolah perpustakaan, begitu pula pustakawan yang bertugas pada perpustakaan perguruan tinggi. Pustakawan merupakan suatu profesi. Di karenakan pustakawan merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan atau pelatihan. Pustakawan adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana penyelenggara tugas utama kepustakawanan pada unitunit perpustakaan, dokumentasi dan informasi pada instansi pemerintah.9 Pustakawan atau
librarian
adalah seorang tenaga kerja bidang
perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pelatihan, kursus,seminar, maupun dengan kegiatan sekolah
8
Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h.67 9 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/12/2002, Pasal 3
17
formal. Pustakawan ini orang yang bertanggung jawab terhadap gerak maju roda perpustakaan.10 Pustakawan di perguruan tinggi adalah sebuah profesi yang vital bagi proses belajar mengajar di lingkungan universitas. Pustakawan adalah seseorang yang mengetahui dengan pasti sumber-sumber informasi yang diperlukan oleh para akademis kampus, khususnya sumber-sumber informasi yang dikelola perpustakaan.11 Pustakawan adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan dokumentasi dan informasi instansi pemerintah atau unit tertentu lainnya.12 Jadi pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. 2. Kompetensi Pustakawan Kompetensi
pada
dasarnya
adalah
pengetahuan,
keterampilan,
kemampuan, atau karakteristik yang berhubungan dengan tingkat kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran, analitik, atau
10
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: ArRuzz Media, 2011), hal.33 11 Heriyanto, Pustakawan di Perguruan Tinggi Sebagai Rekan Bekerja Mahasiswa, Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan komunikasi kepustakawanan, Vol. 1 No. 1 Jan-Juni Tahun 2011, h.34 12 Rr. Siti Dwijati, Peran Pustakawan Menghadapi Perubahan Perilaku Pengguna Dalam Mencari Informasi di Perpustakaan, Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan komunikasi kepustakawanan, Vol. 1 No. 1 Jan-Juni Tahun 2011, h.42
18
kepemimpinan dan merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang memegang satu jabatan.13 Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap ( attitude).14 Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku di dalam suatu organisasi.15 Pustakawan sebagai pemegang kendali perpustakaan secara professional, memiliki keterampilan yang unik dalam menjalankan profesinya sebagai pustakawan, yaitu mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik, kesediaan membantu menemukan informasi, tanggap terhadap masalah yang disampaikan pengguna, bersikap ramah, memiliki sikap prososial yang tinggi yang dapat dilakukan oleh pustakwan dalam berinteraksi dengan penggunanya. Dari sisi kompetensi pustakawan dalam menghadapi berkembangnya teknologi informasi sebagai berikut: a. Pustakawan
meningkatkan
skill
dan
kemampuan
untuk
mengoperasikan teknologi informasi seperti komputer
13
Titiek Kismiyanti, Kesiapan Sertifikasi Pustakawan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, hal.13 14 Daryono, Kompetensi Pustakawan Dalam Memberikan Layanan Prima di Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pustakawan Madya UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu, h.2.pdf diakses pada tanggal 1 Juli 2015 15 Ninis Agustini Damayani, Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan: Ditinjau dari Kesiapan Dunia Pendidikn Ilmu Perpustakaan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, hal.20
19
b. Kemampuan literasi informasi untuk dapat menyaring informasi yang bermutu bagi pemustaka c. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan pemustaka menggunakan berbagai media yang ada d. Pustakawan harus mampu memberikan inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka16 Kompetensi pustakawan dalam menggunakan teknologi informasi ini harus memahami standar-standar dalam pencarian informasi melalui media yang terhubung ke internet, pustakawan pun harus terus berlatih dan belajar terus-menerus untuk menghasilkan kebutuhan informasi yang sesuai atau spesifik dengan yang diinginkan pemustaka. Maka dari itu pustakawan harus mampu dalam melakukan penguasaan teknologi yang meliputi: a. Kemampuan untuk merangkul perubahan b. Kenyamanan di media online c. Kemampuan memecahkan masalah teknologi baru d. Kemampuan dengan mudah mempelajari teknologi baru e. Kemampuan untuk bersaing dengan ide-ide baru dalam teknologi dan kepustakawanan (antusiasme untuk belajar) f. Keterampilan manajemen proyek g. Kemampuan untuk mempertanyakan dan mengevaluasi layanan perpustakaan
16
Sugihartati, Rahma, Fitri Mutia, Masyarakat dan Perpustakaan di Era Revolusi Informasi (Surabaya: Departemen Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universiatas Airlangga, 2001), h. 201
20
h. Kemampuan untuk mengevaluasi kebutuhan semua pemangku kepentingan i. Visi untuk menerjemahkan layanan perpustakaan tradisional ke media online j. Kritis teknologi dan kemampuan untuk membandingkan teknologi k. Kemampuan untuk menjual ide /layanan perpustakaan17 Di dalam sebuah perpustakaan kompetensi pustakawan harus memilki kemampuan mengelola informasi yang mencakup sebagai berikut: a. Collecting of information, mengumpulkan tidak lagi menyimpan dalam satu ruangan/gedung tertentu tetapi tahu dimana informasi berada dan bagaimana mengaksesnya sesuai yang dibutuhkan pemustaka sasaran. Oleh karenanya pustakawan harus memiliki pengetahuan tentang sumber-sumber infromasi, pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku penelusur
informasi,
sikap
perilaku
penggunaan/pengoperasian
teknologi informasi dan komunikasi, dan sikap perilaku mengenal pemustaka sasaran dan kebutuhan informasinya. b. Processing of information, memproses atau mengolah informasi berati membuat informasi yang dibutuhkan mudah ditemukan kembali oleh pemustaka sasaran. Sistem informasi apapun yang digunakan prinsipnya adalah user friendly. Oleh karenanya pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku pengolahan informasi, seperti katalogisasi, klasifikasi baik secara manual maupun berbasis teknologi. 17
Pustakawan juga harus memiliki pengetahuan,
Thompson, Susan M., Core Technology Competencies For Librarians And Library Staff: A LITA Guide (Newyork: Neal-Schuman Publishers, Inc., 2009), h. 26
21
keterampilan, sikap perilaku penggunaan/pengoperasian teknologi informasi dn komunikasi. c. Disseminating
of
information,
menyebarkan
informasi
berati
memberikan layanan informasi seperti yang diinginkan pemustaka sasaran yang diperoleh melalui riset pasar. Oleh karenanya pustakawan harus
memiliki
melaksanakan
pengetahuan,
keterampilan,
penelitian/kajian/identifikasi
sikap pemustaka
perilaku guna
memperoleh gambaran yang jelas tentang karakteristik pemustaka sasaran sehingga dapat dirancangkan model layanan informasi yang sesuai dan tepat sasaran. Selain itu pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku marketing agar produk perpustakaan, baik itu berbentuk barang, jasa, dan ide yang disediakan/ditawarkan diketahui dan dimanfaatkan pemustaka sasaran. d. Preserving of information, menyelamatkan hasil pikir manusia yang terekam dan terdokumentasikan melalui cara-cara yang aman bagi kepentingan pengembangan pengetahuan dan peradaban juga menjadi tanggung jawab pustakawan. Mengoptimalkan usia pendayagunaan koleksi pustaka/informasi darigenerasi satu ke generasi lain menjadi penting mengingat manusia mengembangkan diri melalui pengetahuan yang diperolehnya dari hasil pikir manusia-manusia terdahulu. Oleh karenanya pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampuilan serta sikap perilaku preservasi preventif yang memadai mulai dari
22
seleksi
akuisisi,
penyimpanan,
dan
diseminasi
koleksi
pustaka/informasi untuk menghindari atau meminimalkan kerusakan.18
3. Pemustaka/Pengguna Menurut UU Nomor 43 Tahun 2007, pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.19 Pemustaka adalah pengguna (pemustaka) fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya). Pemustaka berbagai macam jenisnya, ada mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat pada umumnya bergantung jenis perpustakaan yang ada. Jika di perguruan tinggi, pemustaka bisa dari kalangan mahasiswa, dosen, karyawan, maupun masyarakat civitas akademik tergantung kebijakan perpustakaan perguruan tinggi tersebut.20 Salah satu faktor pendorong berdirinya sebuah perpustakaan adalah pengguna. Pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakan perpustakaan.21 Secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
18
Ninis Agustini Damayani, Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan: Ditinjau dari Kesiapan Dunia Pendidikn Ilmu Perpustakaan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, hal.20-21 19 Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 20 Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: ArRuzz Media, 2011), hal. 37 21 Rachman Hermawan S, Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 13
23
a. Pengguna Potensial (potential users) Pengguna potensial adalah pengguna yang ditargetkan dan seharusnya menjadi pengguna. Misalnya pada perpustakaan sekolah sebagai pengguna
potensialnya
adalah
semua
guru
dan
siswa,
pada
perpustakaan perguruan tinggi pengguna potensialnya adalah dosen dan mahasiswa,
sedangkan
pada
perpustakaan
umum
pengguna
potensialnya adalah warga masyarakat yang tinggal di wilayah dimana perpustakaan tersebut berada. b. Pengguna Aktual (actual users) Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik pengguna aktual aktif yaitu pengguna yang secara teratur (reguler) berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan, maupun pemustaka aktual pasif yaitu pengguna yang menggunakan perpustakaan ketika ada kebutuhan atau mendapat tugas dari guru, dosen ataupun pihak lain.22 Senada dengan pendapat di atas, mengelompokkan pengguna perpustakaan menjadi dua kategori, yaitu: a. Pengguna Internal (internal users) Pengguna internal merupakan pengguna potensial atau yang telah menjadi anggota perpustakaan. Misalnya mahasiswa dan siswa merupakan pengguna internal dari perpustakaan universitas atau perpustakaan sekolah. b. Pengguna Eksternal (external users)
22
Rachman Hermawan S, Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, h. 16
24
Pengguna eksternal adalah pengguna perpustakaan yang bukan menjadi target layanan. Misalnya pada sebuah perpustakaan umum, masyarakat dari wilayah lain merupakan pengguna eksternal, begitu juga mahasiswa ataU siswa yang mengunjungi perpustakaan lain yang bukan perpustakaan universitas atau sekolahnya.23 Pengguna perpustakaan adalah orang atau badan yang akan memanfaatkan perpustakaan. Dari kedua pendapat di atas disebutkan bahwa pengguna perpustakaan dikelompokkan menjadi dua, yakni pengguna potensial atau pengguna internal dan pengguna aktual atau eksternal. Pengguna potensial atau pengguna internal merupakan pengguna yang telah menjadi anggota perpustakaan, seperti pada perpustakaan perguruan tinggi yang menjadi pengguna potensial atau internalnya adalah mahasiswa, pegawai dan dosen perguruan tinggi itu sendiri. Adapun pengguna perpustakaan yang kedua adalah pengguna aktual atau pengguna eksternal yakni pengguna perpustakaan yang bukan pengguna potensial yang telah menjadi pengguna perpustakaan. Pengguna aktual atau pengguna eksternal biasanya adalah para pengunjung yang bukan berasal dari perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung, melainkan berasal dari perguruan tinggi atau lembaga lainnya. Jadi pemustaka/pengguna perpustakaan adalah badan atau individu dalam masyarakat yang akan menggunakan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan dalam rangka memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pengguna perpustakaan umum adalah semua anggota masyarakat yang 23
Rachman Hermawan S, Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, h. 17
25
membutuhkan bahan bacaan atau informasi. Sementara itu pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai di perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung. 4. Informasi Secara sederhana informasi bisa berati pesan atau keterangan yang dapat diterima oleh seseorang. Informasi mempunyai kekuatan bagi manusia dalam membentuk cara berpikir, pendekatan realita, dan membuka pintu pengembangan logika, metode ilmiah serta ketahanan konsep ilmiah atau ilmu pengetahuan.24 Informasi adalah data yang dikumpulkan dan diolah hingga mempunyai struktur wujud yang berati serta dapat menolong dalam memecahkan masalah yang dihadapi seseorang.25 Farida dalam tulisannya yang berjudul “information literacy skill” terdapat tiga jenis sumber yang dapat dijadikan bahan rujukan dalam memenuhi kebutuhan informasi, antara lain: a. Sumber utama (primary sources) Sumber informasi utama adalah jenis informasi yang memiliki sifat apa adanya sesuai dengan aslinya (dari penulis) yang belum dievaluasi, disarikan dan diterjemahkan oleh orang lain. Berikut ini merupalkan sumber-sumber infromasi utama,diantaranya: 1) Majalah ilmiah
24
Ade Kohar, Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan. Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, h.25 25 Ade Kohar, Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan. Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, h. 26
26
2) Monograf penelitian 3) Disertasi 4) Laporan penelitian 5) Paten b. Sumber kedua (secondary source) Sumber informasi kedua merupakan informasi yang telah dikemas, untuk memudahkan para pemakai perpustakaan dalam mencari sumber utama. Berikut ini sumber-sumber informasi kedua, antara lain: 1) Indeks 2) Abstrak 3) Ensiklopedi 4) Kamus 5) Bibliografi 6) Katalog manual 7) OPAC (Online Public Acess Catalog) c. Sumber ketiga (tertiary source) Sumber ketiga adalah sumber informasi yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan atau sebuah rangkuman yang dikumpulkan dari sumber informasi pertama dan kedua. Beberapa sumber informasi ketiga, yaitu: 1) Buku ajar (text book) 2) Direktori 3) Bibliografi dari bibliografi
27
Setiap orang pastinya membutuhkan informasi yang dapat diperoleh secara efektif dan bermanfaat bagi kepentingannya masing-masing. Menurut Brophy dalam Laloo, informasi yang efektif jika memiliki kualitaskualitas sebagai berikut: a. Accessibility, yaitu kemudahan untuk diakses. Maksudnya, informasi dapat dengan mudah ditemukan dan digunakan ketika seseorang membutuhkan informasi. b. Comprehensivenees,
yaitu
informasi
menyeluruh
dan
dapat
memberikan gambaran secara umum dan lengkap kepada pengguna. c. Precision, yaitu informasi bisa digunakan dengan cermat dan teliti oleh pengguna. d. Compatibility, yaitu informasi tepat dan sesuai dengan kebutuhan informasi penggunanya. e. Timeliness, yaitu informasi dapat digunakan oleh pengguna dengan waktu yang tepat pada saat dicari dan dibutuhkan untuk tujuan tertentu. f. Clarity, yaitu informasi jelas dan tidak menimbulkan ambiguitas, sehingga tidak akan terjadi kesalahan pemustaka dalam menafsirkan dan menginterpretasikan. g. Flexibility, yaitu informasi bersifat fleksibel (lentur) sehingga dapat disesuaikan dengan situasi dan tidak memihak sisi mana pun serta tidak mengandung sara.dan kondisi. h. Verifiability, yaitu keabsahan informasi dapat dibuktikan. i. Unbiasness, yaitu informasi berisi pandangan-pandangan yang objektif.
28
j. Quantifiability, yaitu informasi tersedia dalam jumlah tertentu untuk digunakan.26 Dalam mencari informasi yang efektif di suatu perpustakaan pustakawan harus mempunyai peran dalam akses terhadap berbagai infromasi, kecepatan yang meningkat dalam pemerolehan informasi, kekompleksan yang lebih besar dalam mencari, menganalisis dan menghubungkan informasi, teknologi yang berubah terus menerus, rendahnya standarisasi perangkat keras dan lunak, belajar terus menerus bagi pengguna dan staf perpustakaan serta investasi dana yang besar untuk teknologi. Maka dari itu dalam mencari informasi yang efektif baik pustakawan dan pemustaka harus mampu menyaring informasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan serta informasi yang didapat dapat dipertanggung jawab kebenarannya. C. Penelitian Terdahulu Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini ialah sebagai berikut: Yang pertama berjudul Kompetensi Perpustakaan dan Pustakawan Dalam Implementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan tahun 2004 oleh Hendro Wicaksono. Membahas kompetensi pustakawan dan perpustakaan dalam hubungannya dengan pemanfaatan TI di perpustakaan dalam rangka perubahan fungsi perpustakaan dari sebuah pusat informasi menjadi suatu lingkungan pembelajaran bagi pemakai. Jadi keterkaitannya dengan judul saya dari segi pengaruh kompetensi pustakawan dalam menyediakan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. 26
Laloo, Bakika Tariang, Information Seeking Behavior and Users, (New Delhi: Ess Ess Publications, 2002)
29
Yang kedua berjudul Kompetensi Pustakawan Dan Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Perpustakaan Nasional, oleh Sri Rumani. Dalam tulisan ini ada tiga pokok bahasan yang akan diuraikan yaitu kompetensi pustakawan, teknologi informasi dan kualitas pelayanan. Obyek perpustakaan dibatasi hanya di Perpustakaan Nasional RI, yang merupakan salah satu jenis perpustakaan di Indonesia dan berkedudukan di Ibukota Negara. Jadi keterkaitannya dengan judul saya dari pengaruh kompetensi pustakawan dalam menyediakan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya atau suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.1 Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.2 Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Ini adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau menggunakan sampai dalam jumlah besar. Pendekatan kuantitatif ini suatu pendekatan penelitian secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.3
1
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h.
60. 2
Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 26 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 28 3
30
31
B. Sumber Data 1. Data Primer Data Primer adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang memerlukannya.4 Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Dalam penelitian ini, data primer ini bersumber dari responden langsung yang ditemui di lapangan (lokasi penelitian) dengan menyebarkan kuesioner kepada pemustaka perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah). Atau, seseorang mendapat informasi dari “orang lain”.5 Dalam penelitian ini, data sekunder berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
C. Populasi dan Sampel Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka atau mahasiswa yang aktif menggunakan perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia dimana anggota untuk tahun 4
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.
19 5
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86
32
2014 sebanyak 438 orang dan sampai awal Februari 2015 sebanyak 26 orang, jadi total semua anggota perpustakaan tahun 2014 sampai awal Februari 2015 sebanyak 464 orang anggota. Sehingga yang menjadi sampel penelitian adalah: Diketahui : N = 464 , d² = 10% (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan yang ditetapkan-terlampir) Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha Setiawan dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan rumus sebagai berikut:
keterangan : N: Populasi n: Ukuran Sampel d: (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan yang ditetapkan-terlampir)
= 82, 26 = 82 (Pembulatan) Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 82 orang. Teknik
pengambilan
datanya
aksidental, dimana menurut Sugiyono,
menggunakan
teknik
sampling
teknik sampling aksidental adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan orang yang ditemui peneliti dimana
33
dipandang cocok dengan sumber data yang dapat dijadikan sampel.6 D. Skala Pengukuran Untuk kategori pengukuran penulis menggunakan skala Likert dari 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=setuju, dan 4=sangat setuju. Nilai rata-rata masing-masing responden dapat dikelompokkan ke dalam kelas interval, karena data ini merupakan data ordinal sehingga skala data harus interval. Interval merupakan kisaran jawaban responden yang diperoleh melalui selisih nilai maksimal dengan minimum dibandingkan jumlah kelas yaitu7:
Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat ditentukan skala distribusi pendapat responden sebagai berikut: 1. Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah 2. Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah 3. Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi 4. Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi
6
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,2008) h. 122 Tony Wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012), h. 229 7
34
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1. Observasi Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.8 2. Kuesioner/Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.9 Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pernyataan menyangkut fakta dan pendapat responden. 3. Kajian kepustakaan Kajian kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, laporan dan sebagainya). Dengan arti lain kajian kepustakaan adalah serangkaian ,kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, serta mengolah bahan penelitian.10 Jadi kajian kepustakaan itu merupakan kegiatan pengambilan data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka yang tercetak seperti buku, dokumen, artikel, dan jurnal.
8
Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian (Jakarta:Penaku, 2010), h. 149 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 142 10 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), h. 3 9
35
F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian. Teknik pengolahan data menggunakan perhitungan komputasi program SPSS 21 (Statistical Program for Social Science) yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data statistik secara tepat dan cepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia sebagai responden. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Menurut Imam Ghozali dalam aplikasi multivariate program spss, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum.11 2. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data diatas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas.12 a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan 11
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), h. 19 12 Tony Wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data, h. 229
36
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid. b. Uji Reliabiltas Uji reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap instrument atau alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkalikali. 3. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksinya yaitu dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
37
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.13 Selanjutnya dilakukan uji one sample Kolmogrov – Smirnov test yang digunakan untuk mengetahui distribusi data, uji one sample Kolmogrov – Smirnov test ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala interval atau rasio. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
independen.
Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi
korelasi
diantara
variabel
independen.
Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.14 Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar
13
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen (Yogyakarta,2004), h. 212-214 14 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95
38
variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko.15 4. Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk teknik analisa data ini, penulis menggunakan survei langsung kelapangan melalui penyebaran kuesioner. Setelah dihitung dan data kuesioner didapatkan maka harus dihitung validitasnya. Dimana arti validitas itu sendiri adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pustakawan dalam meningkatkan informasi yang efektif bagi pemustaka dengan menggunakan Regresi Linier. Hal ini Penulis ambil karena Regresi Linier ialah bentuk hubungan di mana variabel bebas X maupun variabel tergantung Y sebagai faktor yang berpangkat satu. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut: Y’ = a + bX
15
Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010), h. 213
39
Keterangan: Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0) b
= Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus di bawah ini : a = (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy) n(Σx²) – (Σx)² b = n(Σxy) – (Σx) (Σy) n(Σx²) – (Σx)² Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana: a. Tentukan Tujuan dari melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana b. Identifikasikan Variabel Faktor Penyebab (Predictor) dan Variabel Akibat (Response) c. Lakukan Pengumpulan Data d. Hitung X², Y², XY dan total dari masing-masingnya e. Hitung a dan b berdasarkan rumus diatas. f. Buatkan Model Persamaan Regresi Linear Sederhana. g. Lakukan Prediksi atau Peramalan terhadap Variabel Faktor Penyebab atau Variabel Akibat. Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier sederhana terdapat beberapa analisis yang digunakan, antara lain:
40
a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R₂) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.16 b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.14 Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel independen
16
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83
41
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.15 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 5. Analisis Korelasi Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga dapat mengukur karakteristik pengaruh, serta arti maupun implikasinya dari pengaruh positif (+) maupun negatif (-). Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan
42
menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut17: 0 – 0,25
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5
: Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75
: korelasi kuat
> 0,75 – 1
: Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
G. Operasional Variabel Penelitian Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya. 1. Kompetensi Pustakawan (X) kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) di perpustakaan. Dengan adanya kompetensi pustakawan dapat memberi pelayanan kepada seluruh pemustaka yang membutuhkan informasi tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama maupun umur. 17
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 174
43
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), setuju (3), dan sangat setuju (4). 2. Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka (Y) Penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka merupakan sesuatu tujuan tertentu yang ingin dicapai seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), setuju (3), dan sangat setuju (4).
H. Hipotesis Dalam
penelitian
ini
pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
menggunakan uji t (test) untuk melihat sejauhmana pengaruh (positif/negatif) variabel independent (X= Kompetensi Pustakawan) terhadap variabel dependent (Y= Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka) Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut : H0:ρ=0, berarti variabel independent (X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (Y) H1:ρ≠0, berarti variabel independent (X) berpengaruh negatif terhadap variabel dependent (Y) Jika: t hitung < t tabel maka h0 diterima, variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat t hitung > t tabel maka h1 diterima, variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat
44
I. Jadwal Penelitian Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Skripsi Bulan dan Tahun 2015 No.
Jenis Kegiatan 1
1.
Penyerahan Proposal Skripsi dan Dosen Pembimbing
2
3
4
√
Pelaksanaan Bimbingan Skrispi
√
√
3.
Pengumpulan Literatur Mengenai Skripsi
√
√
Menyebarkan angket atau kuisioner kepada responden
6
√
2.
4.
5
√
√ √
5.
Analisis Data dan Pengolahan Data
6.
Penyerahan Laporan Skripsi
√
7.
Sidang Skripsi
√
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia 1. Sejarah berdirinya Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) didirikan pada tahun 2001, setahun setelah berdirinya UAI. Seiring dengan perkembangan lembaga induknya (UAI), Perpustakaan UAI kini telah mengalami perubahan yang bersifat positif, baik dari segi koleksi maupun layanannya. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Perguruan Tinggi, Perpustakaan UAI memiliki tugas utama untuk memberikan layanan pustaka kepada civitas akademika, yaitu mahasiswa, dosen, dan karyawan dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Selain bagi sivitas akademika Universitas Al Azhar, perpustakaan UAI terbuka untuk umum. Pengunjung dari luar UAI dapat memanfaatkan fasilitas dan layanan perpustakaan sesuai peraturan dan tata tertib yang berlaku. Pengunjung luar UAI (selain karyawan YPI Al Azhar) tidak dapat menjadi anggota perpustakaan dan tidak dapat meminjam buku keluar. Namun demikian, pengguna luar tetap dapat membaca dan memfotokopi koleksi yang dibutuhkan di Perpustakaan UAI. Perpustakaan UAI berkomitmen dalam rangka penyebaran karya ilmiah civitas akademika Universitas Al Azhar Indonesia dengan berkontribusi langsung pada portal online karya ilmiah digital Indonesia dibawah naungan Depdikanas, yaitu GARUDA (Garba Rujukan Informasi Digital) yang dapat diakses secara penuh (full-text). 45
46
2. Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia a. Visi Menjadi universitas terkemuka dalam membentuk manusia unggul dan bermartabat yang memiliki kemampuan intelektual, berlandaskan nilainilai spiritual, moral, dan etika Islami. b. Misi Menjamin ketersediaan sistem informasi yang handal dengan memanfaatkan teknologi informasi demi kelancaran kegiatan belajar mengajar dan penelitian ilmiah sehingga Perpustakaan UAI menjadi salah satu perpustakaan perguruan tinggi bertaraf internasional, dengan cara: 1) Menyediakan kemudahan akses ke berbagai sumber informasi ilmiah yang handal, mutakhir, dan berkualitas; 2) Memberikan layanan prima kepada pengguna perpustakaan dengan menyediakan bahan pustaka, baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik, dalam dan luar negeri; 3) Menjadi sarana penunjang yang handal dalam pelayanan Tri Darma Perguruan Tinggi; Menyelenggarakan proses pengadaan, pengolahan, perawatan dan pelestarian bahan pustaka untuk dimanfaatkan oleh Civitas Akademika; 4) Berperan sebagai pusat deposit dengan melestarikan seluruh hasil penelitian ilmiah UAI dan menyajikan dalam bentuk digital, serta menyebarkan
kepada
Civitas
masyarakat ilmiah lainnya;
Akademika
maupun
kepada
47
5) Menjadikan Perpustakaan UAI sebagai pusat kegiatan ilmiah bagi segenap Civitas Akademika; 6) Melakukan kerjasama dengan lembaga informasi dari institusi lain dalam mengembangkan jaringan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan; 7) Mengupayakan,
mengembangkan,
dan
mempertahankan
kelangsungan operasional perpustakaan secara efisien dan efektif. 3. Personalia (Sumber Daya Manusia) Kepala Unit Perpustakaan : Dra. Ernalia Subagio, MM. Sekretariat dan Administrasi Perpustakaan : Anita, S.Hum. Bagian Akuisisi dan Pengolahan : Yulia Endah Susanti, S.Hum. Bagian Pelayanan dan Sirkulasi : Noorma Setianti, S.Hum.; M. Riyadi, A.Md.; Hoirul Rizki H., A.Md. Bagian Otomasi dan Digitalisasi : M. Luthfi, S.Hum. 4. Struktur organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasai Perpustakaan Kepala Unit Perpustakaan Sekretariat dan Administrasi Perpustakaan
Bagian Akuisisi dan Pengolahan
Bagian Pelayanan dan Sirkulasi
Bagian Otomasi dan Digitalisasi
48
5. Koleksi Koleksi perpustakaan meliputi buku-buku ilmiah, skripsi, CD, ebooks, e-articles, e-journal, majalah, Artikel Jurnal UAI, laporan PKL, Laporan Penelitian dalam berbagai disiplin ilmu dan dapat ditelusur melalui perpustakaan.uai.ac.id. Semua bahan pustaka diolah dengan menggunakan pedoman sistem DDC (Dewey Decimal Classification), yaitu sistem klasifikasi yang dipergunakan secara internasional. 6. Layanan Jenis layanan-layanan yang berada di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia sebagai berikut : a. Layanan pemanduan dan keanggotaan Layanan
ini
berkaitan
untuk
membantu
pengguna dalam
menggunakan fasilitas perpustakaan secara lebih efisien, serta melayani permasalahan dengan keanggotaan seperti penerbitan kartu anggota baru, penggantian kartu anggota yang hilang. b. Layanan sirkulasi Layanan ini berkaitan dengan peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan masa peminjaman koleksi perpustakaan. c. Layanan penelusuran dan kerjasama antar perpustakaan Layanan ini berkaitan dengan buku dan koleksi perpustakaan lainnya dapat dicari dengan menggunakan katalog online yang dapat dilakukan sendiri oleh pengguna perpustakaan atau dengan bantuan dari petugas perpustakaan. Apabila informasi yang dicari pengguna perpustakaan tidak terdapat di perpustakaan Universitas
49
Al Azhar Indonesia, maka bila diperlukan petugas perpustakaan akan mencarikan dari pusat-pusat informasi baik dalam maupun di luar negeri. d. Layanan rujukan dan konsultasi literature Layanan ini berkaitan dengan setiap mahasiswa yang sedang mengadakan penelitian atau penulisan ilmiah dapat berkonsultasi dengan staf perpustakaan professional untuk mendapatkan rujukan atau literature yang relevan dengan kegiatan penelitiannya. e. Layanan pengguna (user education) Layanan ini berkaitan dengan setiap mahasiswa baru mendapat bimbingan cara menggunakan fasilitas perpustakaan, biasanya diadakan pada masa orientasi mahasiswa. f. Layanan pengembangan dan pengadaan bahan pustaka Layanan ini berkaitan dengan pengadaan koleksi perpustakaan yang dilakukan berdasarkan usulan dari dosen dan mahasiswa. Usulan pengadaan buku dapat langsung dilakukan pada bagian pengadaan dengan mengisi formulir yang disediakan atau dapat juga dengan mengisi formulir usulan buku baru pada website perpustakaan. g. Layanan fotokopi Layanan ini berkaitan untuk memfotokopi koleksi perpustakaan yang
tidak
dipinjamkan
keluar.
Tidak
memfotokopi secara utuh suatu bahan pustaka.
dibenarkan
untuk
50
B. Hasil Penellitian 1. Profil Responden a. Karakteristik Profil Responden Subyek pada penelitian ini adalah mahasiswa pengguna perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner yang dimulai pada tanggal 11 Mei 2015 sampai dengan tanggal 12 Mei 2015. Kuesioner ini ditujukan untuk mahasiswa strata satu (S1) yang aktif menggunakan perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan
Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebar
82
Jumlah kuesioner yang tidak kembali
0
Jumlah kuesioner yang kembali
82
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah
0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah
82
Dari rangkuman Tabel 4.1 kuesioner yang disebarkan berjumlah 82 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 82% atau 100%, kuesioner yang tidak kembali sebanyak 0%. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil jawaban atas kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 82 kuesioner. Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh gambaran mengenai obyek dari variabel bebas (independent) yaitu
51
Kompetensi Pustakawan dan variabel terikat (dependent) yaitu Penyediaan Informasi yang Efektif bagi Pemustaka. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata satu (S1) yang masih aktif memakai perpustakaan. Berdasarkan tanggapan responden di atas hasil data kuesioner yang terkumpul, maka hasil dari identifikasi karakteristik responden adalah sebagai berikut : 1) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin JENIS KELAMIN Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
LAKI-LAKI
21
25.6
25.6
25.6
PEREMPUAN
61
74.4
74.4
100.0
Total
82
100.0
100.0
Sumber: Data Primer (2015) Deskripsi responden berdasarkan pendidikan pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa 61 orang atau 74.4% responden di dominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya 21 orang atau 25.6% responden berjenis kelamin laki-laki. 2. Deskripsi responden berdasarkan variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kompetensi pustakawan dan penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka akan di uji secara statistik deskriptif.
52
Skor penelitian berdasarkan kriteria menurut skala likert ini akan diperoleh dengan rumus aritmatika mean yaitu:
Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi a. Variabel Kompetensi Pustakawan 1) Indikator Penilaian: Kompetensi Literasi Informasi Tabel 4.3 Pernyataan 1 Pustakawan memiliki kemampuan dan kompetensi menggunakan teknologi untuk melayani pemustaka Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 8 9.8 9.8 9.8 3 52 63.4 63.4 73.2 Valid 4 22 26.8 26.8 100.0 Total 82 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
100.0
Dilihat pada tabel 4.3 untuk pernyataan 1 menunjukkan bahwa 9,8% (8 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 63,4% (52 mahasiswa) menjawab setuju, 26,8% (22 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
53
Tabel 4.4 Pernyataan 2 Pustakawan mampu menyaring informasi yang bermutu bagi pemustaka dengan menggunakan teknologi Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 4 4.9 4.9 4.9 3 59 72.0 72.0 76.8 Valid 4 19 23.2 23.2 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.4 untuk pernyataan 2 menunjukkan bahwa 4,9% (4 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 72,0% (59 mahasiswa) menjawab setuju, 23,2% (19 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.5 Pernyataan 3 Pustakawan memilki kemampuan untuk menjawab pertanyaan pemustaka menggunakan teknologi Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 4 4.9 4.9 4.9 3 52 63.4 63.4 68.3 Valid 4 26 31.7 31.7 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.5 untuk pernyataan 3 menunjukkan bahwa 4,9% (4 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 63,4% (52 mahasiswa) menjawab setuju, 31,7% (26 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
54
Tabel 4.6 Pernyataan 4 Pustakawan dapat melakukan pekerjaannya secara efektif dengan memanfaatkan teknologi Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 10 12.2 12.2 12.2 3 45 54.9 54.9 67.1 Valid 4 27 32.9 32.9 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.6 untuk pernyataan 4 menunjukkan bahwa 12,2% (10 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 54,9% (45 mahasiswa) menjawab setuju, 32,9% (27 mahasiswa) menjawab sangat setuju. 2) Indikator Penilaian: Komunikasi Tabel 4.7 Pernyataan 5 Pustakawan mampu memberikan pelayanan yang sangat ramah dan berperilaku sopan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 2 2.4 2.4 2.4 2 12 14.6 14.6 17.1 Valid 3 38 46.3 4 30 36.6 Total 82 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
46.3 36.6 100.0
63.4 100.0
Dilihat pada tabel 4.7 untuk pernyataan 5 menunjukkan bahwa 2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 14,6% (12 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 46,3% (38 mahasiswa) menjawab setuju, 36,6% (30 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
55
Tabel 4.8 Pernyataan 6 Pustakawan mampu berkomunikasi dengan pemustaka melalui berbagai media yang ada Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 2 2.4 2.4 2.4 2 20 24.4 24.4 26.8 Valid 3 40 48.8 4 20 24.4 Total 82 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
48.8 24.4 100.0
75.6 100.0
Dilihat pada tabel 4.8 untuk pernyataan 6 menunjukkan bahwa 2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 48,8% (40 mahasiswa) menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.9 Pernyataan 7 Pustakawan dapat memberikan penjelasan yang dapat dipahami, lengkap, sesuai yang diperlukan dan bersifat aktual Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 7 8.5 8.5 9.8 Valid
3 53 4 21 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
64.6 25.6 100.0
64.6 25.6 100.0
74.4 100.0
Dilihat pada tabel 4.9 untuk pernyataan 7 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 8,5% (7 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 64,6% (53 mahasiswa) menjawab setuju, 25,6% (21 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
56
3) Indikator Penilaian: Teknologi Informasi Tabel 4.10 Pernyataan 8 Pustakawan melek akan informasi yang up to date Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 16 Valid 3 45 4 20 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
19.5 54.9 24.4 100.0
19.5 54.9 24.4 100.0
20.7 75.6 100.0
Dilihat pada tabel 4.10 untuk pernyataan 8 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 19,5% (16 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 54,9% (45 mahasiswa) menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.11 Pernyataan 9 Pustakawam mampu mengoperasikan teknologi sebagai penunjang proses kegiatan perpustakaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 6 3 51 Valid 4 25 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
7.3 62.2 30.5 100.0
7.3 62.2 30.5 100.0
7.3 69.5 100.0
Dilihat pada tabel 4.11 untuk pernyataan 9 menunjukkan bahwa 7,3% (6 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 62,2% (51 mahasiswa) menjawab setuju, 30,5% (25 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
57
Tabel 4.12 Pernyataan 10 Pustakawan/pengelola informasi membutuhkan pelatihan/seminar perpustakaan dan bidang terkait terkait perpustakaan digital, sistem archieving dan lain-lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi informasi Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 8 Valid 3 49 4 24 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
9.8 59.8 29.3 100.0
9.8 59.8 29.3 100.0
11.0 70.7 100.0
Dilihat pada tabel 4.12 untuk pernyataan 10 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 9,8% (8 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 59,8% (49 mahasiswa) menjawab setuju, 29,3% (24 mahasiswa) menjawab sangat setuju. 4) Indikator Penilaian: Kompetensi Dalam Melakukan Inovasi Tabel 4.13 Pernyataan 11 Pustakawan mampu memberikan layanan prima dalam kegiatan layanan di perpustakaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 11 13.4 13.4 13.4 3 51 62.2 62.2 75.6 Valid 4 20 24.4 24.4 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
58
Dilihat pada tabel 4.13 untuk pernyataan 11 menunjukkan bahwa 13,4% (11 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 62,2% (51 mahasiswa) menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.14 Pernyataan 12 Pustakawan selalu ada di tempat apabila dibutuhkan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 19 23.2 23.2 23.2 3 35 42.7 42.7 65.9 Valid 4 28 34.1 34.1 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.14 untuk pernyataan 12 menunjukkan bahwa 23,2% (19 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 42,7% (35 mahasiswa) menjawab setuju, 34,1% (28 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.15 Pernyataan 13 Pustakawan membantu saya dalam pencarian buku atau jurnal online yang terdapat di perpustakaan yang saya perlukan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 13 3 38 Valid 4 31 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
15.9 46.3 37.8 100.0
15.9 46.3 37.8 100.0
15.9 62.2 100.0
Dilihat pada tabel 4.15 untuk pernyataan 13 menunjukkan bahwa 15,9% (13 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 46,3% (38 mahasiswa) menjawab setuju, 37,8% (31 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
59
Tabel 4.16 Pernyataan 14 Pustakawan memahami kebutuhan saya secara spesifik Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 3 3.7 3.7 3.7 2 23 28.0 28.0 31.7 Valid 3 45 54.9 54.9 86.6 4 11 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
13.4 100.0
13.4 100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.16 untuk pernyataan 14 menunjukkan bahwa 3,7% (3 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 28,0% (23 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 54,9% (45 mahasiswa) menjawab setuju, 13,4% (11 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.17 Pernyataan 15 Pustakawan menunjukkan kesungguhannya untuk membantu bila saya memiliki suatu masalah dalam mencari informasi di perpustakaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 12 14.6 14.6 15.9 Valid 3 43 4 26 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
52.4 31.7 100.0
52.4 31.7 100.0
68.3 100.0
Dilihat pada tabel 4.17 untuk pernyataan 15 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 14,6% (12 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 52,4% (43 mahasiswa) menjawab setuju, 31,7% (26 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
60
Tabel 4.18 Pernyataan 16
Valid
Pustakawan dapat mengarahkan para pemustaka mendapatkan informasi yang tepat yang dapat dipertanggung jawabkan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 13 15.9 15.9 15.9 3 48 58.5 58.5 74.4
4 21 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
25.6 100.0
25.6 100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.18 untuk pernyataan 16 menunjukkan bahwa 15,9% (13 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 58,5% (48 mahasiswa) menjawab setuju, 25,6% (21 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.19 Pernyataan 17 Pustakawan sangat professional dalam menjalani tugasnya Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 20 24.4 24.4 24.4 3 47 57.3 57.3 81.7 Valid 4 15 18.3 18.3 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.19 untuk pernyataan 17 menunjukkan bahwa 24,4% (20 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 57,3% (47 mahasiswa) menjawab setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
61
Tabel 4.20 Pernyataan 18 Pustakawan mampu bersaing dengan ide-ide baru dalam menggunakan teknologi Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 2 2.4 2.4 2.4 2 8 9.8 9.8 12.2 Valid 3 59 4 13 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
72.0 15.9 100.0
72.0 15.9 100.0
84.1 100.0
Dilihat pada tabel 4.20 untuk pernyataan 18 menunjukkan bahwa 2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 9,8% (8 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 72,0% (59 mahasiswa) menjawab setuju, 15,9% (13 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.21 Pernyataan 19 Pustakawan sudah mengelompok-kelompokan koleksi dalam berbagai disiplin ilmu sesuai dengan kebutuhan pemustaka Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 5 6.1 6.1 6.1 3 42 51.2 51.2 57.3 Valid 4 35 42.7 42.7 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.21 untuk pernyataan 19 menunjukkan bahwa 6,1% (5 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 51,2% (42 mahasiswa) menjawab setuju, 42,7% (35 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
62
b. Variabel Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka 1) Indikator penilaian: Accessibility Tabel 4.22 Pernyataan 1 Saya dapat menelusur kebutuhan informasi dengan sistem OPAC perpustakaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 12 14.6 14.6 14.6 3 50 61.0 61.0 75.6 Valid 4 20 24.4 24.4 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.22 untuk pernyataan 1 menunjukkan bahwa 14,6% (12 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 61,0% (50 mahasiswa) menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.23 Pernyataan 2 Saya mempunyai wewenang penuh menggunakan/mengakses data yang tersedia tanpa batas di perpustakaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 3 3.7 3.7 3.7 2 20 Valid 3 42 4 17 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
24.4 51.2 20.7 100.0
24.4 51.2 20.7 100.0
28.0 79.3 100.0
63
Dilihat pada tabel 4.23 untuk pernyataan 2 menunjukkan bahwa 3,7% (3 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 51,2% (42 mahasiswa) menjawab setuju, 20,7% (17 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.24 Pernyataan 3 Saya dapat mengakses kebutuhan informasi dengan cepat dan akurat darimana saja Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 2 2.4 2.4 2.4 2 16 19.5 Valid 3 44 53.7 4 20 24.4 Total 82 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
19.5 53.7 24.4 100.0
22.0 75.6 100.0
Dilihat pada tabel 4.24 untuk pernyataan 3 menunjukkan bahwa 2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 19,5% (16 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 53,7% (44 mahasiswa) menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.25 Pernyataan 4 Saya bebas mengakses pangkalan data perpustakaan kapan saja Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 29 35.4 35.4 36.6 Valid 3 36 43.9 43.9 80.5 4 16 19.5 19.5 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
64
Dilihat pada tabel 4.25 untuk pernyataan 4 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 35,4% (29 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 43,9% (36 mahasiswa) menjawab setuju, 19,5% (16 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.26 Pernyataan 5 Saya bebas mengakses informasi apa saja di perpustakaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 13 15.9 15.9 17.1 Valid 3 48 58.5 58.5 75.6 4 20 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
24.4 100.0
24.4 100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.26 untuk pernyataan 5 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 15,9% (13 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 58,5% (48 mahasiswa) menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.27 Pernyataan 6 Saya bebas mengakses informasi yang didapatkan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 10 12.2 12.2 13.4 Valid 3 50 61.0 61.0 74.4 4 21 25.6 25.6 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
65
Dilihat pada tabel 4.27 untuk pernyataan 6 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 12,2% (10 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 61,0% (50 mahasiswa) menjawab setuju, 25,6% (21 mahasiswa) menjawab sangat setuju. 2) Indikator Penilaian: Timeliness dan compatibility Tabel 4.28 Pernyataan 7 Saya merasa perpustakaan menyediakan layanan sesuai dengan layanan waktu yang dijanjikan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 9 11.0 11.0 11.0 3 56 68.3 68.3 79.3 Valid 4 17 20.7 20.7 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.24 untuk pernyataan 7 menunjukkan bahwa 11,0% (9 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 68,3% (56 mahasiswa) menjawab setuju, 20,7% (17 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.29 Pernyataan 8 Saya merasa jam buka perpustakaan sudah maksimal dalam melayani kebutuhan informasi yang berada di perpustakaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 4 4.9 4.9 4.9 2 14 17.1 17.1 22.0 Valid 3 44 53.7 53.7 75.6 4 20 24.4 24.4 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
66
Dilihat pada tabel 4.29 untuk pernyataan 8 menunjukkan bahwa 4,9% (4 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 17,1% (14 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 53,7% (44 mahasiswa) menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.30 Pernyataan 9 Saya merasa sistem/aplikasi yang digunakan untuk pencarian koleksi dilengkapi fitur-fitur yang mudah digunakan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 15 18.3 18.3 19.5 Valid 3 53 64.6 64.6 84.1 4 13 15.9 15.9 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.30 untuk pernyataan 9 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 64,6% (53 mahasiswa) menjawab setuju, 15,9% (13 mahasiswa) menjawab sangat setuju. 3) Indikator Penilaian: Clarity dan Comprehensiveness Tabel 4.31 Pernyataan 10 Saya mendapatkan informasi/koleksi yang berada di perpustakaan cukup relevan baik yang tercetak maupun non cetak/digital sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 2 2.4 2.4 2.4 Valid 2 15 18.3 18.3 20.7 3
52
63.4
63.4
84.1
67
4 13 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
15.9 100.0
15.9 100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.31 untuk pernyataan 10 menunjukkan bahwa 2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 63,4% (52 mahasiswa) menjawab setuju, 15,9% (13 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.32 Pernyataan 11 Saya mendapatkan penggolongan dan penataan informasi/koleksi cukup baik dan mudah menemukan yang di butuhkan dengan cepat dan tepat baik cetak atau noncetak/digital Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 2 25 Valid 3 41 4 15 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
1.2 30.5 50.0 18.3 100.0
1.2 30.5 50.0 18.3 100.0
1.2 31.7 81.7 100.0
Dilihat pada tabel 4.32 untuk pernyataan 11 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 30,5% (25 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 50,0% (41 mahasiswa) menjawab setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
68
Tabel 4.33 Pernyataan 12 Saya mendapatkan informasi yang cukup lengkap Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 3 3.7 3.7 3.7 2 17 20.7 20.7 24.4 Valid 3 49 59.8 59.8 84.1 4 13 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
15.9 100.0
15.9 100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.33 untuk pernyataan 12 menunjukkan bahwa 3,7% (3 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 20,7% (17 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 59,8% (49 mahasiswa) menjawab setuju, 15,9% (13 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.34 Pernyataan 13 Saya mendapatkan koleksi referensi seperti majalah, artikel, jurnal, skripsi, laporan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu baik yang ilmiah dan popular cukup banyak jenis dan jumlahnya Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 2 2.4 2.4 2.4 2 23 Valid 3 42 4 15 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
28.0 51.2 18.3 100.0
28.0 51.2 18.3 100.0
30.5 81.7 100.0
69
Dilihat pada tabel 4.34 untuk pernyataan 13 menunjukkan bahwa 2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 28,0% (23 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 51,2% (42 mahasiswa) menjawab setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab sangat setuju. 4) Indikator Penilaian: Compatibility dan Precision Tabel 4.35 Pernyataan 14 Saya cukup mudah menemukan koleksi-koleksi yang spesifik dan terperinci Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 2 2.4 2.4 2.4 2 33 40.2 40.2 42.7 Valid 3 39 47.6 47.6 90.2 4 8 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
9.8 100.0
9.8 100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.35 untuk pernyataan 14 menunjukkan bahwa 2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 40,2% (33 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 47,6% (39 mahasiswa) menjawab setuju, 9,8% (8 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.36 Pernyataan 15 Saya cukup kritis dalam memilih kebutuhan informasi yang diinginkan di perpustakaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 3 3.7 3.7 3.7 2 11 13.4 13.4 17.1 Valid 3 53 64.6 64.6 81.7 4 15 18.3 18.3 100.0
70
Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.36 untuk pernyataan 15 menunjukkan bahwa 3,7% (3 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 13,4% (11 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 64,6% (53 mahasiswa) menjawab setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.37 Pernyataan 16 Saya cukup teliti dalam menyaring informasi yang dibutuhkan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 7 8.5 8.5 8.5 3 56 68.3 68.3 76.8 Valid 4 19 23.2 23.2 100.0 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.37 untuk pernyataan 16 menunjukkan bahwa 8,5% (7 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 68,3% (56 mahasiswa) menjawab setuju, 23,2% (19 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.38 Pernyataan 17 Saya mendapatkan koleksi perpustakaan sudah dikelompokkelompokan sesuai dengan subdisiplin ilmu masing-masing Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 8 9.8 9.8 9.8 3 56 68.3 68.3 78.0 Valid 4 18 22.0 22.0 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015)
71
Dilihat pada tabel 4.38 untuk pernyataan 17 menunjukkan bahwa 9,8% (8 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 68,3% (56 mahasiswa) menjawab setuju, 22,0% (18 mahasiswa) menjawab sangat setuju. 5) Indikator penilaian: Unbiasness dan Verifiability Tabel 4.39 Pernyataan 18 Saya menggunakan informasi dengan sadar dan dapat dipertanggungjawabkan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 1 Valid 3 58 4 22 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
1.2 70.7 26.8 100.0
1.2 70.7 26.8 100.0
2.4 73.2 100.0
Dilihat pada tabel 4.39 untuk pernyataan 18 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 1,2% (1 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 70,7% (58 mahasiswa) menjawab setuju, 26,8% (22 mahasiswa) menjawab sangat setuju. Tabel 4.40 Pernyataan 19 Saya merasa informasi yang berada diperpustakaan sudah dibuktikan kebenarannya sesuai dengan subdisiplin ilmu masing-masing Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1 1.2 1.2 1.2 2 6 7.3 7.3 8.5 Valid 3 58 70.7 70.7 79.3 4
17
20.7
20.7
100.0
72
Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
100.0
100.0
Dilihat pada tabel 4.40 untuk pernyataan 19 menunjukkan bahwa 1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 7,3% (6 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 70,7% (58 mahasiswa) menjawab setuju, 20,7% (17 mahasiswa) menjawab sangat setuju. 6) Indikator Penilaian: Flexibility dan Quantifiability Tabel 4.41 Pernyataan 20 Saya menggunakan informasi sesuai dengan situasi dan kondisi Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 2 2.4 2.4 2.4 2 15 Valid 3 49 4 16 Total 82 Sumber: Data Primer (2015)
18.3 59.8 19.5 100.0
18.3 59.8 19.5 100.0
20.7 80.5 100.0
Dilihat pada tabel 4.41 untuk pernyataan 20 menunjukkan bahwa 2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 59,8% (49 mahasiswa) menjawab setuju, 19,5% (16 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
73
Tabel 4.42 Pernyataan 21 Saya mendapat informasi dalam jumlah tertentu untuk digunakan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 2 10 12.2 12.2 12.2 3 48 58.5 58.5 70.7 Valid 4 24 29.3 29.3 100.0 Total 82 100.0 100.0 Sumber: Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.42 untuk pernyataan 21 menunjukkan bahwa 12,2% (10 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 58,5% (48 mahasiswa) menjawab setuju, 29,3% (24 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
3. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Data Validitas adalah alat pengujian digunakan untuk mengukur sah atau vaild tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi antara score masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Dalam tampilan output SPSS dapat terlihat korelasi antara masing-masing butir pertanyaan terhadap total skor, butir pertanyaan
yang akan
menunjukkan hasil yang signifikan pada 0,01 dan 0,05 yang ditandai dengan tanda (**,*). Jika muncul tanda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid.
74
Tabel 4.43 dan 4.44 menunjukan hasil validitas dari dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Kompetensi Pustakawan dan Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka. Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.43 hasil uji validitas variabel KP (lihat pada lampiran). Diketahui bahwa variabel KP terdiri dari 19 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan KP yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut. Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel 4.44 hasil uji validitas variabel IEP (lihat pada lampiran). Diketahui bahwa variabel IEP terdiri dari 21 pertanyaan yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan IEP yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut. b. Hasil Uji Realibilitas Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
75
Tabel 4.45 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.796
2
Tabel 4.46 Hasil Uji Realibilitas Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale
Corrected
Cronbach's
Item Deleted
Variance if
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
Correlation
Deleted
KP
62.88
58.331
.662
.
IEP
59.30
51.498
.662
.
Sumber: Data Primer (2015) Pada tabel 4.45 dan 4.46 menunjukan nilai cronbach’s alpha di atas variable KP dan IEP sebesar 0,796. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berati bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
76
4. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati kenormalan. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
77
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan
melihat
tampilan
grafik
normal
probability
plots
memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
78
Tabel 4.47 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KP N
IEP 82
82
Mean
59.30
62.88
Std.
7.176
7.637
.087
.067
.087
.044
-.063
-.067
Kolmogorov-Smirnov Z
.790
.610
Asymp. Sig. (2-tailed)
.561
.851
Normal Parametersa,b
Deviation Absolute Most Extreme Differences Positive Negative
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Primer (2015) Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu cara untuk menguji goodness fit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, atau posion). Berdasarkan tabel 4.47 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat disimpulkan bahwa:
79
1) Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel KP adalah 0,561 dan 1.04> 0,790. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel KP berdistribusi normal. 2) Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel IEP adalah 0,851 dan 1.04 > 0,610. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel IEP berdistribusi normal. b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik mensyarakatkan tidak adanya multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin mendekati terjadinya masalah multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.48 Hasil Uji Multikolonieritas IEP Coefficientsa Model
Unstandardized Standardiz Coefficients
ed
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficient s B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
80
(Const 1
21.079
5.325
3.958 .000
.705
.089
.662 7.905 .000
ant) KP
1.000
1.000
a. Dependent Variable: IEP Sumber: Data Primer (2015) Berdasarkan tabel 4.48 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,000 untuk variabel KP. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent.
5. Analisis Regresi Sederhana a. Uji Koefesien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independent Kompetensi Pustakawan (KP) dalam menjelaskan variasi variable dependen Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka (IEP). Nilai variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R2) semakin mendekati angka 0 berati semakin lemah kemampuan variable independen untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependent.
81
Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi IEP Model Summaryb Model
1
R
.662a
R Square
.439
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.432
5.758
a. Predictors: (Constant), KP b. Dependent Variable: IEP Sumber: Data Primer (2015) Berdasarkan Nilai Adjusted R Square sebesar 0,432 atau 43,2% menunjukkan bahwa variabel KP sebesar 43,9%, sedangkan sisanya sebesar 56.1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. b. Uji signifikan simultan F ( uji statisik F) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independent yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat signifika 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.50, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
82
Tabel 4.50 Hasil Uji Simultan F IEP ANOVAa Model
Sum of
Df
Mean
Squares
1
F
Sig.
Square
Regression
2072.190
1
2072.190
Residual
2652.591
80
33.157
Total
4724.780
81
62.496
.000b
a. Dependent Variable: IEP b. Predictors: (Constant), KP Sumber: Data Primer (2015) Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.50 bahwa nilai F diperoleh 62,4 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel KP berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap IEP. c. Uji signifikan parsial ( uji statistik T) Uji T dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel independen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel 4.51, jika nilai probabilitas T lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas T lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
83
Tabel 4.51 Hasil Uji T Kompetensi Pustakawan (KP) Coefficientsa Model
Unstandardized Standardized Coefficients B
Std.
T
Sig.
Coefficients
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
Error (Const 1
21.079
5.325
3.958 .000
.705
.089
.662 7.905 .000
ant) KP
1.000 1.000
a. Dependent Variable: IEP Hasil hipotesis: Pengaruh KP terhadap IEP Hasil uji hipotesis T dapat dilihat pada tabel 4.51 variabel KP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel KP berpengaruh dan bersignifikan terhadap IEP karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel KP lebih kecil dari 0,05. Y′= a+bX Y′= 21,079+0,705X
84
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel Tabel 4.52 Hasil Uji Korelasi Correlations KP Pearson
IEP 1
.662**
Correlation KP Sig. (2-tailed) N Pearson
.000 82
82
.662**
1
Correlation IEP Sig. (2-tailed) N
.000 82
82
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Primer (2015) Korelasi antara KP dan IEP Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel KP dan IEP sebesar 0,662. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut: 0 – 0,25
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5
: Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75
: korelasi kuat
> 0,75 – 1
: Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:
85
Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak. Korelasi sebesar 0,662 mempunyai maksud hubungan antara variabel KP dan IEP kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan KP, maka IEP akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabiltas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kompetensi pustakawan dengan penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka. e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula sebagai berikut: 1) Pengaruh variabel KP terhadap IEP X1 Y1 = 0,662 f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) Untuk menghitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula sebagai berikut:
86
1) Pengaruh variabel KP terhadap IEP X1 Y1 = (0,662 X 0,662) = 0,438244 g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect) 1) Pengaruh variabel KP terhadap IEP X1 Y1 = (0,662 + 0,662) = 1,324 h. Diagram Jalur Secara keseluruhan pengaruh langsungg masing-masing variabel dapat dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:
X1
Y1 Gambar 4.4
Keterangan : Pengaruh variabel KP terhadap IEP secara langsung sebesar 0,662
C. Pembahasan Setelah menyajikan hasil pengolahan data dan hasil penelitian seperti yang tersaji pada tabel di atas, pada bagian pembahasan ini akan di bahas secara lebih mendalam dari hasil penelitian tentang pengaruh kompetensi pustakawan dalam menyediakan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Di dalam pembahasan ini penulis akan mencoba membahas hasil dari jawaban-jawaban pemustaka yang menjadi responden saat penulis melakukan penelitian di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia dan dari pembahasan ini kita dapat melihat
87
bagaimana pengaruh kompetensi pustakawan dalam menyediakan informasi yang efektif bagi pemustaka. 1. Variabel Kompetensi Pustakawan a) Indikator Penilaian: Kompetensi Literasi Informasi 1) Pernyataan
nomor
satu
mengenai
pustakawan
memiliki
kemampuan dan kompetensi menggunakan teknologi untuk melayani pemustaka. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rataratanya adalah 3,17 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena kompetensi yang dimiliki pustakawan sudah mendukung dalam melayani kebutuhan pemustaka sesuai dengan perkembangan teknologi zaman sekarang. 2) Pernyataan nomor dua mengenai pustakawan mampu menyaring informasi yang bermutu bagi pemustaka dengan menggunakan teknologi. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,18 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah terbiasa dalam menyaring informasi pemustaka sesuai yang dibutuhkan serta pemustaka akan mendapatkan informasi yang efektif. 3) Pernyataan nomor tiga mengenai pustakawan memilki kemampuan untuk menjawab pertanyaan pemustaka menggunakan teknologi.
88
Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,27 nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah sangat tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang sudah banyak digunakan pemustaka dengan menggunakan teknologi pustakawan pun selalu cepat tanggap dalam menjawab pertanyaan yang diajukan dalam mencari informasi yang dibutuhkan pemustaka. 4) Pernyataan nomor empat mengenai pustakawan dapat melakukan pekerjaannya secara efektif dengan memanfaatkan teknologi. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,21 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena dengan adanya teknologi yang digunakan pustakawan pun dapat menggunakannya secara efektif dalam menyelesaikan pekerjaannya baik pada saat bekerja atau diluar kerja. b) Indikator Penilaian : Kompetensi Komunikasi 5) Pernyataan nomor lima mengenai pustakawan mampu memberikan pelayanan yang sangat ramah dan berperilaku sopan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,17 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena dengan adanya pelayanan yang
89
ramah dan sopan menjadi daya tarik pemustaka untuk datang ke perpustakaan dalam mencari informasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas akademiknya. 6) Pernyataan
nomor
enam
mengenai
pustakawan
mampu
berkomunikasi dengan pemustaka melalui berbagai media yang ada. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,95 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan pemustaka misalnya mengirim email ingin mencari jurnal yang dibutuhkan, pustakawan dapat mencarikannya tanpa perlu si pemustaka datang ke perpustakaan sesuai dengan perkembangan teknologi zaman sekarang. 7) Pernyataan nomor tujuh mengenai pustakawan dapat memberikan penjelasan yang dapat dipahami, lengkap, sesuai yang diperlukan dan bersifat aktual. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,15 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki pustakawan harus dapat memberikan kepercayaan terhadap pemustaka bahwa informasi yang mereka cari dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan harus jelas kebenaran informasinya berasal darimana.
90
c) Indikator Penilaian : Kompetensi Teknologi Informasi 8) Pernyataan nomor delapan mengenai pustakawan melek akan informasi yang up to date. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rataratanya adalah 3,02 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena informasi yang semakin berkembang dan semakin bertambah pustakawan pun harus jeli terhadap informasi terbaru dalam memenuhi kebutuhan pemustaka yang terus meningkat. 9) Pernyataan nomor sembilan mengenai pustakawan mampu mengoperasikan teknologi sebagai penunjang proses kegiatan perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,23 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan selalu mengupdate kegiatan yang dilakukan di perpustakaan sehingga informasi terbaru dan kegiatan terbaru dapat dilihat di web perpustakaan. 10) Pernyataan momor sepuluh mengenai pustakawan/pengelola informasi membutuhkan pelatihan/seminar perpustakaan dan bidang terkait terkait perpustakaan digital, sistem archieving dan lain-lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,17 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
91
kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena tingkat kebutuhan pemustaka yang beragam mengenai informasi yang berada di perpustakaan dan yang sering menggunkan teknologi untuk berkomunikasi, pustakawan pun sering mengikuti seminar, pelatihan dan workshop guna menunjang perpustakaan dan kebutuhan pemustaka sesuai dengan perkembangan zaman. d. Indikator Penilaian : Kompetensi Melakukan Inovasi 11) Pernyataan memberikan
nomor layanan
sebelas prima
mengenai dalam
pustakawan kegiatan
mampu
layanan
di
perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,11 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka lebih suka dalam pelayanan yang ramah, cepat, tepat dan ramah maka dari itu pustakawan pun selalu memberikan pelayan terbaiknya sesuai dengan kebutuhan pemustaka dari segi kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggungjawab. 12) Pernyataan nomor dua belas mengenai pustakawan selalu ada di tempat apabila dibutuhkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,11 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena respon pemustaka tinggi terhadap pustakawan dalam membantu
92
mencarikan informasi yang dibutuhkan pustakawan pun selalu berada ditempat sehingga pemustaka tidak kesulitan apabila pemustaka membutuhkan pustakawan. 13) Pernyataan nomor tiga belas mengenai pustakawan membantu saya dalam pencarian buku atau jurnal online yang terdapat di perpustakaan yang saya perlukan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,22 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka biasanya langsung ke rak-rak koleksi buku atau memanfaatkan fasilitas untuk mencari jurnal dan apabila apa yang sudah ia cari tidak ketemu pemustaka pun tidak canggung untuk
langsung
meminta
bantuan
pustakawan
untuk
mencarikannya. 14) Pernyataan nomor empat belas mengenai pustakawan memahami kebutuhan saya secara spesifik. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,78 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena apabila pemustaka meminta bantuan terhadap pustakawan dalam mencari informasi yang dibutuhkan, pustakawan pun memberi masukan yang spesifik agar apa yang dicari bisa ditemukan. 15) Pernyataan nomor lima belas mengenai pustakawan menunjukkan kesungguhannya untuk membantu bila saya memiliki suatu
93
masalah dalam mencari informasi di perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,15 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan ingin memberikan pelayanan yang prima sesuai dengan visi misi perpustakaan pustakawan selalu menunjukkan sikap ramahnya dalam membantu pemustaka saat kesulitan mencari informasi yang dibutuhkan. 16) Pernyataan nomor enam belas mengenai pustakawan dapat mengarahkan para pemustaka mendapatkan informasi yang tepat yang dapat dipertanggung jawabkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena kemampuan yang dimiliki dalam menyaring informasi yang teapat dan akurat pustakawan selalu memberikan pengarahan dan penjelasan kepada pemustaka apabila mencari informasi sebaiknya gunakan seperlunya dan tidak di izinkan untuk memplagiat informasi yang sudah ditemukan. 17) Pernyataan nomor tujuh belas mengenai pustakawan sangat professional dalam menjalani tugasnya. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan
94
penulis ini karena pustakawan sudah membantu memenuhi kebutuhan pemustaka baik secara langsung atau menggunakan teknologi yang ada dan selalu mengerjakan tugas perpustakaan dengan baik. 18) Pernyataan nomor delapan belas mengenai pustakawan mampu bersaing dengan ide-ide baru dalam menggunakan teknologi. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena perkembangan teknologi pustakawan harus mampu mengembangkan ide-ide baru untuk perpustakaan agar tidak ketinggalan dengan teknologi baru dan selalu up to date. 19) Pernyataan nomor sembilan belas mengenai pustakawan sudah mengelompok-kelompokan koleksi dalam berbagai disiplin ilmu sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,37 nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah sangat tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena untuk memudahkan pemustaka dalam mencari informasi
yang
dibutuhkan
apabila
mengelompokkan sesuai dengan disiplin ilmu.
pustakawan
sudah
95
2. Variabel Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka a. Indikator Penilaian: Accessibility 1) Pernyataan nomor satu mengenai saya dapat menelusur kebutuhan informasi dengan sistem OPAC perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena mempermudah dan mempercepat
pemustaka
dalam
mencari
informasi
yang
dibutuhkan. 2) Pernyataan nomor dua mengenai saya mempunyai wewenang penuh menggunakan/mengakses data yang tersedia tanpa batas di perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,89 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka selalu membutuhkan internet dalam mengerjakan tugasnya sehingga di perpustakaan pun menyediakan akses internet yang bisa digunakan kapan saja sesuai jadwal buka perpustakaan. 3) Pernyataan nomor tiga mengenai saya dapat mengakses kebutuhan informasi dengan cepat dan akurat darimana saja. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,00 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan
96
informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena perkembangan informasi yang semakin meningkat pemustaka pun dapat memilih infromasi yang tepat dan akurat dari mana saja. 4) Pernyataan nomor empat mengenai saya bebas mengakses pangkalan data perpustakaan kapan saja. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,82 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari
hasil
pengamatan
penulis
ini
karena
perpustakaan
menyediakan pangkalan data yang mudah digunakan pemustaka yang bisa di akses kapan saja. 5) Pernyataan nomor lima mengenai saya bebas mengakses informasi apa saja di perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rataratanya adalah 3,06 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis
ini
karena
kebutuhan
informasi
yang
meningkat
perpustakaan pun menyediakan informasi yang up to date dan bisa diakses dimana, kapan dan apa saja yang mengenai perpustakaan. 6) Pernyataan nomor enam mengenai saya bebas mengakses informasi yang didapatkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,11 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi
97
pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena informasi itu luas cakupannya pemustaka pun bisa mengaksesnya tetapi pustakawan pun mengarahkan agar memilih informasi yang dibutuhkan saja. b. Indikator Penilaian: Timeliness dan compatibility 7) Pernyataan nomor tujuh mengenai saya merasa perpustakaan menyediakan layanan sesuai dengan layanan waktu yang dijanjikan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena layanan yang diberikan pustakawan terhadap pemustaka sangat baik dan ramah itu membuat pemustaka ingin berkunjung ke perpustakaan. 8) Pernyataan nomor delapan mengenai saya merasa jam buka perpustakaan
sudah
maksimal
dalam
melayani
kebutuhan
informasi yang berada di perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,98 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena waktu buka dan tutup perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan pemustaka untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
98
9) Pernyataan nomor sembilan mengenai saya merasa sistem/aplikasi yang digunakan untuk pencarian koleksi dilengkapi fitur-fitur yang mudah digunakan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,95 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena dapat membantu pemustaka dalam mencari koleksi-koleksi yang berada di perpustakaan dengan mudah serta didukung dengan tampilan yang tidak membosankan. c. Indikator Penilaian: Clarity dan Comprehensiveness 10) Pernyataan
nomor
sepuluh
mengenai
saya
mendapatkan
informasi/koleksi yang berada di perpustakaan cukup relevan baik yang tercetak maupun non cetak/digital sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,93 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka sudah cukup pintar dalam mencari informasi yang dibutuhkan, perpustakaan selalu menyediakan koleksi-koleksi yang relevan sesuai kebutuhan. 11) Pernyataan
nomor
sebelas
mengenai
saya
mendapatkan
penggolongan dan penataan informasi/koleksi cukup baik dan mudah menemukan yang di butuhkan dengan cepat dan tepat baik cetak atau noncetak/digital. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat
99
rata-ratanya adalah 2,85 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena dengan di golongkan dan ditata dengan baik, rapih dan sesuai dengan subdisiplin ilmu tidak menyulitkan pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan. 12) Pernyataan nomor dua belas mengenai saya mendapatkan informasi yang cukup lengkap. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,88 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel informasi efektif pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena perpustakaan perguruan tinggi itu harus menunjang kebutuhan informasi sivitas akademik dalam mengerjakan tugas-tugasnya dengan menyediakan informasi yang lengkap. 13) Pernyataan nomor tiga belas mengenai saya mendapatkan koleksi referensi seperti majalah, artikel, jurnal, skripsi, laporan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu baik yang ilmiah dan popular cukup banyak jenis dan jumlahnya. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,85 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah menyediakan banyak koleksi cetak ataupun digital untuk mempermudah pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
100
d. Indikator Penilaian: Compatibility dan Precision 14) Pernyataan nomor empat belas mengenai saya cukup mudah menemukan koleksi-koleksi yang spesifik dan terperinci. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,65 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah menggelompokkan koleksi-koleksi spesifik yang berada di perpustakaan. 15) Pernyataan nomor lima belas mengenai saya cukup kritis dalam memilih kebutuhan informasi yang diinginkan di perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,98 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka pun harus pintar memilih informasi yang akan digunakan sesuai dengan perkembangan teknologi zaman sekarang. 16) Pernyataan nomor enam belas mengenai saya cukup teliti dalam menyaring informasi yang dibutuhkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,15 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena tidak hanya pustakawan yang harus teliti dalam menyaring informasi tetapi pemustaka pun
101
harus teliti agar mempermudah dalam proses pencarian informasi yang dibutuhkan. 17) Pernyataan nomor tujuh belas mengenai saya mendapatkan koleksi perpustakaan
sudah
dikelompok-kelompokan
sesuai
dengan
subdisiplin ilmu masing-masing. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,12 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah mengerjakan tugas-tugasnya dengan efektif dalam menyaring informasi di perpustakaan. e. Indikator Penilaian: Unbiasness dan Verifiability 18) Pernyataan nomor delapan belas mengenai saya menggunakan informasi dengan sadar dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,23 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka selalu menggunakan informasi yang ditemukan dengan baik dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan serta tidak plagiat. 19) Pernyataan nomor sembilan belas mengenai saya merasa informasi yang berada diperpustakaan sudah dibuktikan kebenarannya sesuai dengan subdisiplin ilmu masing-masing. Dari hasil penelitian ini
102
bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,11 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah mengecek semua informasi yang di tampilkan baik tercetak atau pun digital sesuai sudisiplin ilmu masing-masing yang berada di Universitas Al Azhar Indonesia, sehingga pemustaka bisa menggunakan sesuai yang di butuhkan. f. Indikator Penilaian: Flexibility dan Quantifiability 20) Pernyataan nomor dua puluh mengenai saya menggunakan informasi sesuai dengan situasi dan kondisi. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,96 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka selalu memanfaatkan waktunya dalam mencari informasi yang di butuhkan baik di perpustakaan maupun di luar perpustakaan. 21) Pernyataan nomor dua satu mengenai saya mendapat informasi dalam jumlah tertentu untuk digunakan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,17 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka selalu
103
mendapat informasi yang sudah dicarikan pustakawan dan sesuai dengan apa yang di butuhkan. Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model penelitian ini, dapat digambarkan beberapa jawaban hipotesis yang telah dirumuskan sebagai berikut: Tabel 4.55 Hasil Uji Hipotesis Hasil uji Hipotesis
H1
Nilai
Hubungan
KP IEP
signifikansi Keterangan T
Pengaruh
7,905
0,662
0,000
Diterima
Sumber: Data Primer (2015) Hasil uji T pada hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel Kompetensi Pustakawan (KP) dengan Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai konstruk eksternal Kompetensi Pustakawan (KP) terhadap Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka adalah signifikansi dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Tabel 4.56 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk Konstruk
Rata-rata
Keterangan
3,36
Sangat tinggi
3,23
Sangat tinggi
Kompetensi pustakawan (KP) Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka
104
Sumber: Data Primer (2015) Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata variabel Kompetensi Pustakawan (KP) pada informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia sebesar 3,36 pada rentang nilai 0-4. Nilai ratarata ini menunjukan bahwa variable Kompetensi Pustakawan (KP) pada penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia adalah sangat tinggi. Dari beberapa jawaban yang diberikan oleh mahasiswa yang aktif memakai perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia menunjukan bahwa penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia rata-rata dari nilai konstruk KP dan IEP adalah sangat tinggi.
Tabel 4.57 Hasil Uji Konstruk KP IEP
0,662
Sumber: Data Primer (2015) Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan korelasi antara KP dan IEP sebesar 0,662, hal ini menunjukan bahwa nilai antara variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,5-0,75 sehingga hubungan antara variabel KP dan IEP kuat.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil uji hipotesis yang telah diajukan dengan model analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kompetensi pustakawan berpengaruh dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka sebesar 43,9% sedangkan 56,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Ada pengaruh signifikan sebesar 0.000 antara variabel Kompetensi Pustakawan (KP) dengan Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka (IEP) di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Variabel KP mempunyai tingkat signifikansi yang dimiliki lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti variabel KP berpengaruh secara signifikansi terhadap IEP. 2. Korelasi variabel Kompetensi Pustakawan (KP) dengan Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka (IEP) sebesar 0,662 hal ini menunjukan bahwa nilai antara variabel tersebut memiliki nilai lebih besar dari 0,5-0,75 artinya mempunyai hubungan yang kuat antar variabel. Dengan demikian dapat dikatakan kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia sangat berpengaruh dan mempunyai hubungan yang kuat.
105
106
B. Saran Saran-saran yang diberikan untuk penelitian adalah: 1. Kompetensi pustakawan yang telah dijalankan perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 2. Perpustakaan harus menambah dan memperbanyak koleksi atau sumber informasi dalam berbagai bentuk cetak/digital serta berbagai subdisiplin ilmu guna mencapai visi misi perpustakaan dalam memberikan layanan yang prima terhadap pemustaka.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Rahman Saleh. 1995. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka Ade Kohar. Kinerja pustakawan dalam mata rantai informasi di perpustakaan. Media pustakawan. Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011 Anas Sudijono. 1997. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Bambang Suharjo. 2013. Statistika Terapan: Disertai Contoh Aplikasi Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu Daryono, Kompetensi Pustakawan Dalam Memberikan Layanan Prima di Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pustakawan Madya UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu, h.2.pdf diakses pada tanggal 1 Juli 2015 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoaman Edisi 3. Jakarta: Depdiknas RI Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Endang Ernawati, Kinerja dan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Kompetensi Jakarta: Universitas Bina Nusantara. diakses pada tanggal 1 Juli 2015 Heriyanto. Pustakawan Di Perguruan Tinggi Sebgai Rekan Bekerja Mahasiswa. Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan komunikasi kepustakawanan. Vol. 1 No. 1 Jan-Juni Tahun 2011 Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Multivariate Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro Iqbal Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara Jonathan Sarwono & Ely Suhayati. 2006. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu Laksmi. 2011. Manajemen Lembaga Informasi Teori Dan Praktik. Jakarta: Penaku Laloo, Bakika Tariang. 2002. Information Seeking Behavior and Users. New Delhi: Ess Ess Publications Mardalis. 1995. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara 107
108
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/12/2002, Pasal 3 Mestika Zed. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Ninis Agustini Damayani, Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan: Ditinjau dari Kesiapan Dunia Pendidikn Ilmu Perpustakaan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011 Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen .Yogyakarta Prasetya Irawan. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press Rachman Hermawan S, Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: suatu pendekatan terhadap kode etik pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto Ronny Kountur. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Jakarta : Penerbit PPM Rr. Siti Dwijati. Peran Pustakawan Menghadapi Perubahan Perilaku Pengguna Dalam Mencari Informasi Di Perpustakaan. Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan komunikasi kepustakawanan. Vol. 1 No. 1, Jan-Juni Tahun 2011 Santoso Singgih. 2010. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta _______. 2009 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugihartati, Rahma, Fitri Mutia. 2001. Masyarakat Dan Perpustakaan Di Era Revolusi Informasi. Surabaya: Departemen Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universiatas Airlangga Sulistyo-Basuki.1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka ____________. 1999. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya ____________.2010. Metode Penelitian. Jakarta:Penaku
109
Syihabuddin Qalyubi. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, Yogyakarta: Jurusan IPI Fakultas Adab dan Humaniora Thompson, Susan M. 2009. Core Technology Competencies For Librarians And Library Staff: A LITA Guide, Newyork: Neal-Schuman Publishers, Inc. Titiek Kismiyanti, Kesiapan Sertifikasi Pustakawan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011 Tony Wijaya. 2012. Praktis Dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah Dan Interpretasi Data. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Wiji Suwarno. 2011. Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
KUESIONER “KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG EFEKTIF BAGI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA”
Saya Puti Asmarani adalah mahasiswa S1 jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk keperluan penulisan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kompetensi Pustakawan Dalam Menyediakan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik bukan untuk menguji anda. Saya mohon kesediaan anda untuk mengisi pernyataan pada kuesioner ini dan atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih. Identitas Responden Nama
:
Pekerjaan/Pendidikan
: Mahasiswa/Dosen/Pegawai/………………
Jenis Kelamin
: L/P
Petunjuk Pengisian! Berilah tanda ceklis (√) di setiap pendapat sesuai dengan tingkat kesetujuan anda atas pernyataan yang ada. 1. Sangat Setuju (SS), 2. Setuju (S), 3. Tidak Setuju (TS), dan 4. Sangat Tidak Setuju (STS)
A. KOMPETENSI PUSTAKAWAN NO
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
8. 9.
10.
11. 12. 13. 14. 15.
PERNYATAAN Indikator Penilaian : Kompetensi Literasi Informasi Pustakawan memiliki kemampuan dan kompetensi menggunakan teknologi untuk melayani pemustaka Pustakawan mampu menyaring informasi yang bermutu bagi pemustaka dengan menggunakan teknologi Pustakawan memilki kemampuan untuk menjawab pertanyaan pemustaka menggunakan teknologi Pustakawan dapat melakukan pekerjaannya secara efektif dengan memanfaatkan teknologi Indikator Penilaian : Kompetensi Komunikasi Pustakawan mampu memberikan pelayanan yang sangat ramah dan berperilaku sopan Pustakawan mampu berkomunikasi dengan pemustaka melalui berbagai media yang ada Pustakawan dapat memberikan penjelasan yang dapat dipahami, lengkap, sesuai yang diperlukan dan bersifat aktual Indikator Penilaian : Kompetensi Teknologi Informasi Pustakawan melek akan informasi yang up to date Pustakawan mampu mengoperasikan teknologi sebagai penunjang proses kegiatan perpustakaan Pustakawan/pengelola informasi membutuhkan pelatihan/seminar perpustakaan dan bidang terkait terkait perpustakaan digital, sistem archieving dan lain-lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi informasi Indikator Penilaian : Kompetensi Melakukan Inovasi Pustakawan mampu memberikan layanan prima dalam kegiatan layanan di perpustakaan Pustakawan selalu ada di tempat apabila dibutuhkan Pustakawan membantu saya dalam pencarian buku atau jurnal online yang terdapat di perpustakaan yang saya perlukan. Pustakawan memahami kebutuhan saya secara spesifik Pustakawan menunjukkan kesungguhannya untuk membantu bila saya memiliki suatu masalah dalam mencari informasi di perpustakaan
SS
S
TS
STS
16. 17. 18. 19.
Pustakawan dapat mengarahkan para pemustaka mendapatkan informasi yang tepat yang dapat dipertanggung jawabkan Pustakawan sangat professional dalam menjalani tugasnya Pustakawan mampu bersaing dengan ide-ide baru dalam menggunakan teknologi Pustakawan sudah mengelompok-kelompokan koleksi dalam berbagai disiplin ilmu sesuai dengan kebutuhan pemustaka
B. PENYEDIAAN INFORMASI YANG EFEKTIF BAGI PEMUSTAKA NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8.
9.
10.
11.
PERNYATAAN Indikator Penilaian : Accessibility Saya dapat menelusur kebutuhan informasi dengan sistem OPAC perpustakaan Saya mempunyai wewenang penuh menggunakan/mengakses data yang tersedia tanpa batas di perpustakaan Saya dapat mengakses kebutuhan informasi dengan cepat dan akurat darimana saja Saya bebas mengakses pangkalan data perpustakaan kapan saja Saya bebas mengakses informasi apa saja di perpustakaan Saya bebas mengakses informasi yang didapatkan Indikator Penilaian : Timeliness dan compatibility Saya merasa perpustakaan menyediakan layanan sesuai dengan layanan waktu yang dijanjikan Saya merasa jam buka perpustakaan sudah maksimal dalam melayani kebutuhan informasi yang berada di perpustakaan Saya merasa sistem/aplikasi yang digunakan untuk pencarian koleksi dilengkapi fitur-fitur yang mudah digunakan Indikator Penilaian : Clarity dan Comprehensiveness Saya mendapatkan informasi/koleksi yang berada di perpustakaan cukup relevan baik yang tercetak maupun non cetak/digital sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan Saya mendapatkan penggolongan dan penataan informasi/koleksi cukup baik dan mudah menemukan yang di butuhkan dengan cepat dan
SS
S
TS
STS
12. 13.
14. 15. 16. 17.
18. 19.
20. 21.
tepat baik cetak atau noncetak/digital Saya mendapatkan informasi yang cukup lengkap Saya mendapatkan koleksi referensi seperti majalah, artikel, jurnal, skripsi, laporan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu baik yang ilmiah dan popular cukup banyak jenis dan jumlahnya Indikator Penilaian : Compatibility dan Precision Saya cukup mudah menemukan koleksi-koleksi yang spesifik dan terperinci Saya cukup kritis dalam memilih kebutuhan informasi yang diinginkan di perpustakaan Saya cukup teliti dalam menyaring informasi yang dibutuhkan Saya mendapatkan koleksi perpustakaan sudah dikelompok-kelompokan sesuai dengan subdisiplin ilmu masing-masing Indikator penilaian : Unbiasness dan Verifiability Saya menggunakan informasi dengan sadar dan dapat dipertanggungjawabkan Saya merasa informasi yang berada diperpustakaan sudah dibuktikan kebenarannya sesuai dengan subdisiplin ilmu masing-masing Indikator Penilaian : Flexibility dan Quantifiability Saya menggunakan informasi sesuai dengan situasi dan kondisi Saya mendapat informasidalam jumlah tertentu untuk digunakan Terima Kasih Atas Kerjasama dan Partisipasinya dalam Studi Ini
Tabel 4.53 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kompetensi Pustakawan Descriptive Statistics N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
KP1
82
2
4
3.17
.584
KP2
82
2
4
3.18
.500
KP3
82
2
4
3.27
.545
KP4
82
2
4
3.21
.643
KP5
82
1
4
3.17
.767
KP6
82
1
4
2.95
.768
KP7
82
1
4
3.15
.611
KP8
82
1
4
3.02
.702
KP9
82
2
4
3.23
.573
KP10
82
1
4
3.17
.644
KP11
82
2
4
3.11
.609
KP12
82
2
4
3.11
.754
KP13
82
2
4
3.22
.703
KP14
82
1
4
2.78
.721
KP15
82
1
4
3.15
.705
KP16
82
2
4
3.10
.640
KP17
82
2
4
2.94
.654
KP18
82
1
4
3.01
.598
KP19
82
2
4
3.37
.599
45
46
Valid N
82
(listwise) Sumber: Data Primer (2015)
47
Tabel 4.54 Hasil Uji Statistik Deskriptif Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka Descriptive Statistics N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
IEP1
82
2
4
3.10
.621
IEP2
82
1
4
2.89
.770
IEP3
82
1
4
3.00
.737
IEP4
82
1
4
2.82
.756
IEP5
82
1
4
3.06
.673
IEP6
82
1
4
3.11
.648
IEP7
82
2
4
3.10
.558
IEP8
82
1
4
2.98
.785
IEP9
82
1
4
2.95
.627
IEP10
82
1
4
2.93
.663
IEP11
82
1
4
2.85
.722
IEP12
82
1
4
2.88
.710
IEP13
82
1
4
2.85
.739
IEP14
82
1
4
2.65
.692
IEP15
82
1
4
2.98
.684
IEP16
82
2
4
3.15
.547
IEP17
82
2
4
3.12
.553
IEP18
82
1
4
3.23
.528
IEP19
82
1
4
3.11
.567
IEP20
82
1
4
2.96
.693
48
IEP21
82
Valid N
82
(listwise) Sumber: Data Primer (2015)
2
4
3.17
.625
BIODATA PENULIS Puti Asmarani, lahir di Jakarta, pada tanggal 25 Januari 1994. Putri pertama dari bapak Asep Triyono dan Ibu Gusti Warni. Penulis bertempat tinggal di Jalan Suka Sari 1 No.54 Rt.01/Rw.02 Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan. Menyelesaikan pendidikan pada tahun (1998-1999) TK. Margaluyu Ciputat, (1999-2005) SDN Serua Indah 1 Ciputat, (2005-2008) MTSN 13 Jakarta, (2008-2011) SMAN 86 Jakarta. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah (2011). Penulis menyelesaikan kuliah dengan menulis skripsi berjudul “Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia”. Selama kuliah peneliti pernah mengikuti organisasi di dalam kampus yaitu (HMJ IP) Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan di luar kampus yaitu IMADA (Ikatan Mahasiswa Djakarta).