PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI PUSTAKAWAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG Rd. Erni Fitriani Pustakawan Madya Universitas Lampung ABSTRAK. Kompetensi pustakawan diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. (Undang-Undang Perpustakaan nomor 43 tahun 2007). Kompensasi pustakawan merupakan setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai/ pustakawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. (Slamet, 2007:261). Kinerja pustakawan adalah penilaian atau prestasi kerja yang telah dicapai oleh seseorang pejabat fungsional pustakawan dalam mengerjakan butir kegiatan yang meliputi : pengembangan koleksi, pelayanan perpustakaan dan pengembangan sistem kepustakawanan. (Permenpan No. 9 Tahun 2014). Pengkajian inibertujuan untuk : 1)mendeskripsikan pengaruh kompetensi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di UPT Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung 2) mendeskripsikan pengaruh kompensasi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di UPT Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung dan 3)menganalisis dan mengkaji berapa besar pengaruh kompetensi dan kompensasi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di UPT Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung.Metode pengkajian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Tipe pengkajian menggunakan korelasional atau hubungan antara variabel independen kompetensi (X1), kompensasi (X2) dan variabel dependen Kinerja Pustakawan (Y). Pengumpulan data melalui kuesioner, observasi dan studi pustaka. Pengolahan data dengan menggunakan Likert Summated Ratings, uji validitas menggunakan program SPSS versi 21,0,uji reliabilitas. Teknik analisis data meliputi analisis deskriptif, uji normalitas, uji linieritas dan uji hipotesis.Hasil pengkajian menyimpulkan bahwa: 1) ada pengaruh secara signifikan kompetensi pustakawan terhadap kinerja Pustakawan, dengan kontribusi sebesar 38,9%.; 2). ada pengaruh kompensasi pustakawan secara signifikan terhadap kinerja Pustakawan dengan kontribusi sebesar 43%. ; 3) ada pengaruh kompetensi dan kompensasi pustakawansecara simultan terhadap kinerja Pustakawan dengan kontribusi sebesar 57,3%.
Kata kunci : kompetensi , kompensasi pustakawan, kinerja pustakawan
THE EFFECT OF COMPETENCE AND LIBRARIAN COMPENSATION TO PERFORMANCE LIBRARIAN AT LIBRARY OF MALAHAYATI UNIVERSITY BANDAR LAMPUNG Rd. Erni Fitriani Pustakawan Madya Univeritas Lampung
ABSTRACT. Librarian competence acquired through education or training librarianship and have a duty and responsibility to carry out the management and library services. (Library Law number 43 of 2007). Librarian is any form of compensation awards granted to employees / librarian as remuneration for the contribution they make to the organization. (Slamet, 2007: 261). Performance or achievements of the librarian is the assessment of the work that has been achieved by someone functional official librarian in doing item includes activities: collection development, library service and librarianship system development. (Permenpan No. 9 2014). This assessment aims to: 1) describe the influence of librarian competency on the performance of librarians in UPT University Library Malahayati Bandar Lampung 2) describe the effect of compensation librarians on the performance of librarians in UPT University Library Malahayati Bandar Lampung and 3) analyze and assess how much influence the competence and compensation librarian the performance of the librarian at the University Library Unit Malahayati Bandar Lampung.Metode assessment is quantitative method. Type of assessment using a correlation or relationship between the independent variables competence (X1), compensation (X2) and the dependent variable Librarian Performance (Y). Collecting data through questionnaires, observations and literature. Data processing using Likert Summated Ratings, the validity test using SPSS version 21.0, reliability testing. Data analysis techniques include descriptive analysis, normality test, linearity test and test hypotheses. Results of the study concluded that: 1) there is a significant influence on the performance of competence librarian Librarian, with a contribution of 38.9% .; 2). no compensation librarians influence significantly on the performance librarian with a contribution of 43%. ; 3) there is an influence of competence and compensation librarian simultaneously on the performance librarian with a contribution of 57.3%. Keywords: competence, compensation librarian, librarian performance
PENDAHULUAN Latar Belakang Universitas Malahayati berdiri di bawah Yayasan Alih Teknologi berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.02/D/0/1994 tanggal 28 Januari 1994. Pada tanggal 28 Januari1994 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.02/D/0/1994, Universitas Malahayati ditetapkan sebagai perguruan tinggi swasta. Dalam status tersebut, Universitas Malahayati wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan transparansi.Universitas Malahayati telah mengalami banyak perkembangan dan kemajuan dalam pengelolaan akademik dan administrasi serta menerapkan konsep manajemen mutu.UPT Perpustakaan Univeristas Malahayati Bandar Lampung merupakan jenis perpustakaan perguruan tinggi yang keberadaannya adalah untuk mendukung program Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pembelajaran dan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) melalui penyediaan koleksi atau informasi, sarana dan prasarana bagi sivitas akademika Universitas Malahayati Bandar Lampung. Untuk menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya, Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung dalam mengelola kegiatan perpustakaan memerlukan sumber daya manusia atau pustakawan yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan standar dan kriteria tertentu. Tujuan pengkajian ini adalah : 1) mendeskripsikan pengaruh kompetensi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di UPT Perpustakaan Malahayati Bandar Lampung; 2) mendeskripsikan pengaruh kompensasi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di UPT Perpustakaan Malahayati Bandar Lampung; 3) menganalisis dan mengkaji berapa besar pengaruh kompetensi dan kompensasi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di UPT Perpustakaan Malahayati Bandar Lampung.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Kompetensi a. Pengertian Kompetensi Kompetensi adalah karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkan mereka mengeluarkan kinerja superior dalam pekerjaannya. Menurut Trotter dalam Saifuddin (2004) mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Boyatzis dalam Hutapea dan Nurianna Thoha (2008) mengatakan bahwa kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan. Websterís Ninth New Collegiate Dictionary dalam Sri Lastanti (2005) mendefinisikan kompetensi adalah keterampilan dari seorang ahli. Di mana ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.
Pada era globalisasi informasi ini, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin meningkatseiring denganberagamnyapola perolehan informasi dalam situasi banjir informasi yang menerpa berbagai jenis dan format media, ditunjang oleh tersedianya perangkat mutakhir yangberkecepatan tinggi dan menjangkau wilayah yang luas tanpa batas.Menyikapi kondisi seperti itu, perpustakaan harus dapat mengikuti tuntutan zaman tersebut, yaitu dengan pengelolaan, pola layanan, perawatan dan pelestarian sertasistempenyebaraninformasiyangtepat guna. Sehubungan dengan itu, maka keberadaan pustakawan sangat dibutuhkan sebagaimediatordanfasilitatorinformasiuntukmenyikapi semakin tingginya tuntutan pemustaka agar perpustakaandapat meningkatkan mutu layanannya. Dengan demikian,perpustakaan harus didukung oleh sumber daya manusia perpustakaan yang profesional, yaitu pustakawan yang memiliki kompetensi bidang perpustakaan dengan berpedomanpadaStandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia- Perpustakaan (SKKNI– PRP. nomor 83 Tahun 2012). Sulistyo Basuki menyebutkan kompetensi adalah pengetahuan dan keterampilan yang dituntut untuk dimiliki oleh seorang pekerja dalam melaksanakan tugasnya yang sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan oleh satu organisasi dan merupakan kemampuan dasar yang memungkinkan seorang pekerja yang memiliki cara berfikir, bertingkah laku dan membuat generalisasi dalam situasi apapun dan juga dapat menemukan jalan dalam menyelesaikan kesulitan yang berpotensi yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa kompetensi adalah keterampilan yang dimiliki seseorang yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman dalam bidang tertentu berdasarkan standar kerja tertentu. b. Kompetensi Pustakawan Pustakawan perguruan tinggi adalah pustakawan yang berpendidikan serendah-rendahnya sarjana di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, dan diberi tugas, tanggung jawab, wewenng dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan di perpustakaan. Menurut Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNP 010: 2011) bahwa kompeteni pustakawan adalah seseorang yang memiiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Kompetensi pustakawan adalah kemampuan seseorang yang menacakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservai dalam menyeleaikan suatu pekejaan atau tugas sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan. DalamSKKNI, pengetahuan,keterampilandansikapkerja diwujudkandalam 3(tiga)kelompokunit kompetensi, yaitu Kelompok Kompetensi Umum, Kelompok Kompetensi Inti dan Kelompok Kompetensi Khusus. Indikator dari kompetensi pustakawan berdasarkan SKKNI Bidang Perpustakaan meliputi : 1. Kompetensi umumyaitu kompetensidasaryang harus dimiliki oleh setiap pustakawan, diperlukan untuk melakukan tugas-tugas perpustakaan, meliputi : :(1) mengoperasikan komputer tingkatDasar, (2) menyusun rencana kerja perpustakaan, (3) membuat laporan kerja perpustakaan. Kompetensi umum ini
melekat dalam kompetensi inti dan khusus. 2. Kompetensi inti yaitu kompetensifungsionalyang harus dimilikioleh setiap pustakawan dalam menjalankan tugas-tugas perpustakaan. Kompetensiinti mencakup unit-unit kompetensi yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas inti dan wajibdikuasai oleh pustakawan. Kompetensi inti meliputi: (1) melakukan seleksi bahan perpustakaan, (2) melakukan pengadaan bahan perpustakaan, (3) melakukan pengatalogan deskriptif, (4) melakukan pengatalogan subyek, (5) melakukan perawatan bahan perpustakaan, (6) melakukan layanan sirkulasi, (7) melakukan layanan referensi, (8) melakukan penelusuran informasi sederhana,(9) melakukan promosi perpustakaan, (10) melakukan kegiatan literasi informasi, (11) memanfaatkan jaringan internet untuk layanan perpustakaan. 3. Kompetensi khusus yaitu kompetensi tingkat lanjut yang bersifat spesifik,meliputi: (1) merancang tata ruang dan perabot perpustakaan, (2) melakukan perbaikan bahan perpustakaan, (3) membuat literature sekunder,(4) melakukan penelusuran informasi kompleks, (5) melakukan kajian perpustakaan, (6) membuat karya tulis ilmiah. 2. Kompensasi a. Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas untuk kerja mereka (Handoko, 2005:155). Aritonang (2005: 2) mengatakan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang lagsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada instansi. Selanjutnya menurut Slamet (2007: 261) Kompensasi merupakan setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Slamet mengelompokkan kompensasi dalam dua jenis, yaitu : 1. Kompensasi langsung diantaranya : a) Gaji pokok yang merupakan kompensasi dasar yang diterima karyawan biasanya berupa upah atau gaji. Sedangkan gaji merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada pegawai secara teratur. b) Penghasilan tidak tetap merupakan jenis kompensasi yang dihubungkan dengan kinerja individual, tim, atau dengan suatu organisasional misalnya : bonus, insentif, komisi, dll. 2. Kompensasi tidak langsung, diantaranya : a) Tunjangan karyawan Tambahan hak istimewa selain pembayaran kompensasi seperti : pembayaran tidak masuk kantor ( pelatihan, cuti kerja,sakit, liburan hari merah, acara pribadi, masa istirahat, asuransi kesehatan, dan program pensiun) b) Tunjangan Jabatan Tambahanhak istimewaselain pembayarankompensasi dantunjangan karyawan. 3. Kinerja a. Pengertian Kinerja Menurut Mangkunegara(2000: 67) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yangdicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yangdiberikankepadanya. Menurut Gomes (2003:195) mengemukakan definisi kinerja pegawai sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Sedangkan menurut Bernardin dalam Robbins (2002: 260) mengemukakan konsep kinerja bersifat universal yangmerupakanefektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi danbagian karyawannya berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam memainkan peran yang mereka lakukan dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja atau tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat pribadi maupun tujuan organisasii dimana seseorang tersebut bekerja. 4. Pustakawan a. Pengertian Pustakawan Pustakawan merupakan salah satu faktor atau pilar yang sangat penting dalam penyelenggaraan suatu perpustakaan. Pustakawan sebagai tenaga profesional harus menguasai pengetahuan, keahlian dan keterampilan standar yang diperoleh melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal. Sebab pengertian profesi merupakan sebuah pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari teori dan bukan saja dari praktek, dan diuji dalam bentuk ujian dari sebuah universitas atau lembaga berwenang. (Sulistyo-Basuki, 1993 :147) Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, menyebutkan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaandanpelayanan perpustakaan. DalamPasal29, ayat(1)disebutkanbahwatenagaperpustakaanterdiriataspustakawan dantenaga teknis perpustakaan; dan dipertegasdalam ayat(2)bahwa, Pustakawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan. b. Kinerja Pustakawan Kinerja pustakawan adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan suatu tugas yang harus diemban oleh pustakawan dalam upaya mencapai tujuan perpustakaan.Untuk mengetahui tinggi atau rendahnya suatu kinerja diperlukan nilai kinerja. Menurut Bernandin dan Russel yang dikutip Gomes (1997:135), penilaian kinerja adalah suatu cara untuk mengukur kontribusi-kontribusi dari individu-individu angota organisasi kepada organisasinya. Berdasarkan SK Menpan Nomor 10 tahun 2004 Bab II, poin 7, (2004 :5) menyatakan bahwa angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seseorang pejabat fungsional dalam mengerjakan butir kegiatan yang telah dialokasikan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/ pangkat dalam jabatan fungsional. Pengkajian ini menggunakan indikator penilaian kinerja sesuai dengan Permenpan no. 9 tahun 2014, yaitu :
1. Pengembangan Koleksi, meliputi kegiatan : a. Seleksi bahan perpustakaan b. Usulan pengadaan bahan perpustakaan 2. Pelayanan Perpustakaan, meliputi kegiatan: a. Pengolahan bahan pustaka b. Layanan sirkulasi c. Layanan referensi 3. Pengembangan Sistem Kepustakawanan, meliputi kegiatan: a. Tata ruang perpustakaan b. Melakukan perbaikan bahan perpustakaan c. Membuat kajian d. Membuat karya tulis e. Melakukan penunjang kepustakaan Dengan demikian jelas bahwa untuk mengukur kinerja pustakawan dapat dilihat dari beberapa angka kredit yang diperoleh masing-masing pustakawan untuk menentukan apakah pustakawan dapat prestasi yang baik, sehingga dapat naik jabaan/ pangkat sesuai dengan aturan yang berlaku bagi jabatan fungsional pustakawan.Pustakawan yang dapat dikatakan kinerjanya baik sesuai dengan penilaian angka kredit berdasarkan dengan SK Menpan No. 132 Tahun 2002, Bab VI Pasal 13 ayat (3) menyatakan penilaian dan penetapan angka kredit pustakawan dilakukan sekurang-kurangnya (2) dua kali dalam satu tahun, yaitu setiap 3 (3) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.Dari pengertian di atas bahwa pustakawan dapat naik jabatan fungsional pustakawan setahun (1) satu kali apabila angka kreditnya terpenuhi sesuai dengan yang telah ditetapkan. METODE PENGKAJIAN Metode pengkajian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Tipe pengkajian menggunakan korelasional atau hubungan antara variabel independen kompetensi (X1), kompensasi (X2) dan variabel dependen Kinerja Pustakawan (Y). Pengumpulan data melalui kuesioner, observasi dan studi pustaka. Pengolahan data dengan menggunakan Likert Summated Ratings, uji validitas menggunakan program SPSS versi 21,0,uji reliabilitas. Teknik analisis data meliputi analisis deskriptif, uji normalitas, uji linieritas dan uji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Pustakwan No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Koefisien Korelasi -0,334 0,359 0,663 0,487 0,586 0,700 0,663 0,458 0,529 0,250 0,774 0,681 0,647 0,768 0,505 0,710 0,736 0,744 0,218 0,020
Sig, 0,041 0,030 0,000 0,004 0,001 0,000 0,000 0,007 0,002 0,100 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,133 0,460
Simpulan Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas diperoleh instrumen yang tidak valid adalah instrumen nomor 1, 10, 19, dan 20. Item nomor 1 tidak valid karena memiliki koefisien korelasi negative, sedangkan item nomor 10, 19, dan 20 tidak valid karena memliki nilai sig. >α 0,05. Pada penelitian ini Item yang tidak valid tidak digunakan sebagai instrumen pengambilan data. 2. Hasil Uji Validitas Instrumen Kompensasi Pustakwan Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Kompensasi Pustakawan No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Koefisien Korelasi 0,334 0,181 0,653 0,659 0,675 0,488 0,753 0,624 0,641 0,600
Sig, 0,041 0,179 0,000 0,000 0,000 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000
Simpulan Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terlihat hanya item nomor 2 yang tidak valid, karena memiliki sig >α 0,05, sehingga nomor item ini tidak digunakan sebagai insturmen penelitian.
3. Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Pustakawan Hasil uji validitas instrumen kinerja pustakawan dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.3 Hasi Uji Validitas Instrumen Kinerja Pustakwan No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Koefisien Korelasi 0,570 0,146 0,707 0,174 0,855 0,312 0,800 0,774 0,578 0,891 0,865 0,617 0,402 0,665 0,399 0,573 -0,367 0,453 0,555 0,763 0,716 0,560 -0,121 0,526 0,439
Sig, 0,230 0,000 0,188 0,000 0,053 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,017 0,000 0,018 0,001 0,027 0,008 0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,269 0,002 0,01
Simpulan Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat nomor item yang tidak valid adalah nomor 1, 3,5, dan 23, karena memiliki nilai sig >α 0,05, sehingga tidak digunakan sebagai instrumen penelitian. b. Uji Reliabilitas Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kompetensi, Kompensasi, dan Kinerja Pustakawan Koefisien Alpha Instrumen Kriteria Simpulan Cronbach Kompetensi 0,808 Sangat Kuat Reliabel Pustakawan Kompensasi Pustakawan
0,724
Kuat
Reliabel
Kinerja Pustakawan
0,891
Sangat Kuat
Reliabel
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa instrumen kompetensi, kompensasi, dan kinerja pustakwan adalah reliabel, karena termasuk dalam kriteria kuat dan sangat kuat. 2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Data Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Z-KS Sig Uji Hipotesis Kesimpulan Sig. > 0,05 (H0 diterima Data berdistribusi X1 0,538 0,935 dan H1 ditolak normal Sig. > 0,05 (H0 diterima Data berdistribusi X2 0,570 0,902 dan H1 ditolak normal Sig. > 0,05 (H0 diterima Data berdistribusi Y 0,821 0,510 dan H1 ditolak normal Keterangan: X1 : Kompetensi pustakawan X2 : Kompensasi pustakawan Y : Kinerja Pustakawan Berdasarkan Tabel 4.6 di atas diperoleh nilai signifikansi (sig.) untuk variabel X1, X2 dan Y adalah lebih besar dari 0,05, artinya data ketiga variabel tersebut adalah berdistribusi normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah hubungan antara X1 dan X2 dengan Y adalah linier atau tidak linier. Tabel 4.6 Uji Linieritas Antara Variabel Bebas (X) dengan Variabel Bebas (Y) Hubungan
F (DfL)
Sig.
Uji Hipotesis
Kesimpulan
Sig. > 0,05 (H0 diterima Linier dan H1 ditolak Sig. > 0,05 (H0 diterima X2 dengan Y 1.656 0.183 Linier dan H1 ditolak Berdasarkan Tabel 4.7 di atas terlihat hubungan X1 dan X2 dengan Y adalah linier, karena memilikii nilai signifikan (sig.) > 0,05. X1 dengan Y
1.101
0.460
c Uji Hipotesis 1. Hipotesis pertama Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Pertama Nilai r Sig. Uji Hipotesis Kesimpulan r2 H0 ditolak dan H1 Hubungan 0,624 0,000 0,389 diterima (sig < 0,05) signifikan Pada Tabel 4.8 di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,624 menunjukkan hubungan antara kompetensi pustakawan dengan kinerja pustakawan dalam kategori kuat. Hasil analisis juga diperoleh koefisien diterminasi 0,389, artinya kompetensi memberikan kontribusi 38,9% terhadap kinerja pustakawan.
2. Hipotesis Kedua Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Kedua Nilai r Sig. Uji Hipotesis Kesimpulan r2 H0 ditolak dan H1 Hubungan 0,656 0,000 0,430 diterima (sig < 0,05) signifikan Pada Tabel 4.9 di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,656 menunjukkan hubungan antara kompensasi pustakawan dengan kinerja pustakawan dalam kategori kuat. Hasil analisis juga diperoleh koefisien diterminasi 0,430, artinya kompensasi memberikan kontribusi 43% terhadap kinerja pustakawan. 3. Hipotesis Ketiga Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Ketiga Nilai r Sig. Uji Hipotesis Kesimpulan r2 H0 ditolak dan H1 Hubungan 0,757 0,000 0,573 diterima (sig < 0,05) signifikan Pada Tabel 4.10 di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,757 menunjukkan hubungan antara kompetensi dan kompensasi pustakawan dengan kinerja pustakawan dalam kategori kuat. Hasil analisis juga diperoleh koefisien diterminasi 0,573, artinya kompetensi dan kompensasi memberikan kontribusi 57,3% terhadap kinerja pustakawan. 4. Pembahasan a. Hubungan antara Kompetensi Pustakawan dengan Kinerja Pustakawan Hasil analisis secara statistik diperoleh data yang menunjukkan kompetensi pustakawan memiliki pengaruh yang signifikan dengan kinerja pustakawan pada tingkat signifikansi 0,05. Adanya pengaruh kompetensi pustakawan terhadap kinerja juga tercermin pada besarnya kontribusi, yang ditunjukkan oleh koefisien diterminasi (r2) yaitu sebesar 0,389. Nilai ini berarti kompetensi pustakawan memberikan kontribusi sebesar 38,9% terhadap kinerja pustakawan. Adanya pengaruh kompetensi terhadap kinerja didukung oleh hasil penelitian Widyatmini dan Hakim (2008) yang menemukan adanya pengaruh kompetensi terhadap kinerja. Penelitian ini juga menemukan besarnya kontribusi kompetensi terhadap kinerja adalah 10%. Hasil penelitian lain yang juga menemukan adanya pengaruh kompetensi terhadap kinerja adalah oleh Sanjaya dan Indrawati (2012). Hasil penelitiannya menemukan adanya pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja. b. Hubungan antara Kompensasi Pustakawan dengan Kinerja Pustakawan Menurut Aritonang (2005: 2) mengatakan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang lagsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada instansi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kompensasi pustakawan dengan kinerja pustakawan. Hasil analisis juga diperoleh tingkat hubungan kedua variabel adalah kuat dengan kontribusi kompensasi sebesar 43% terhadap kinerja pustakawan.Hasil penelitian lain yang juga menemukan adanya pengaruh kompetensi terhadap kinerja adalah oleh Sanjaya dan Indrawati (2012). Hasil penelitiannya menemukan adanya pengaruh positif kompensasi terhadap kinerja.
c. Hubungan antara Kompetensi dan Kompensasi Pustakawan dengan Kinerja Pustakawan Secara parsial kompetensi dan kompenasi pustakawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pustakawan. Namun yang menarik adalah gabungan kompetensi dan kompensasi ternyata juga berpengaruh terahdap kinerja, bahkan memilliki pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan secara parsial.Berikut ini disajikan perbandingan koefisien korelasi antar variabel Tabel 4.10. Perbandingan Koefisien Korelasi dan Kontribusi Masing-Masing Variabel Koefisien Koefisien Hubungan Kontribusi (%) Korelasi (r) Diterminasi X1 dengan Y 0,624 0,389 38,9% X2 dengan Y 0,656 0,430 43,0% X1 dan X2 dengan Y 0,757 0,573 57,3%
57.3 60 Kontribusi (%)
50
38.9
43
40 30 20 10 0 X1 dengan Y
X2 dengan Y
X1 dan X2 dengan Y
Hubungan
Gambar 4.1 Kontribusi Kompetensi terhadap Kinerja, Kompensasi terhadap Kinerja, dan Kompetensi dan Kompensasi terhadap Kinerja Berdasarkan Tabel 4.10 dan Gambar 4.1 di atas terlihat kontribusi kompetensi dan kompensasi pustakawan terhadap kinerja pustakawan adalah 57,3% lebih tinggi dibandingkan dengan kompensasi terhadap kinerja 43% dan kompetensi terhadap kinerja sebesar 38,9%. Hal ini semakin memperjelas bahwa upaya meningkatkan kinerja pustakawan harus memperhatikan kompetensi dan kompensasi secara bersama-sama. Adanya pengaruh bersama antara kompetensi dan kompensasi terhadap kinerja sejalan dengan hasil penelitian Widyatmini dan Hakim (2008). Namun pada penelitiannya menambahkan variabel kemimpinan Pada penelitiannya bahwa secara bersama-sama
kepemimpinan, kompetensi, dan kompenasi berpengaruh terhadap kinerja.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh kompetensi dan kompensasi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di UPT Perpustakaan Malahayati Bandar Lampung, maka simpulan dari pengkajian ini adalah : A.SIMPULAN 1. Ada hubungan antara kompetensi Pustakawan dengan kinerja Pustakawan. Kompetensi Pustakawan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pustakawan dengan memberikan kontribusi sebesar 38,9%. Kompetensi Pustakawan yang baik akan meningkatkan kinerja Pustakawan. 2. Ada hubungan antara kompensasi pustakawan dengan kinerja Pustakawan. Kompensasi pustakawan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pustakawan dengan memberikan kontribusi sebesar 43%. Kompensasi Pustakawan yang baik dan memadai dapat meningkatkan kinerja Pustakawan. 3. Ada hubungan antara kompetensi dan kompensasi pustakawan dengan kinerja Pustakawan. Kompetensi dan kompensasi pustakawan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pustakawan dengan kontribusi sebesar 57,3%. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan dalam pengkajian ini saran yang menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kinerja pustakawan adalah : 1. Pada Pihak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Bandar Lampung hendaknya meningkatkan kompetensi pustakawan dengan memberikan kesempatan mengikuti pendidikan baik formal maupun nonformal. 2. Pada Pihak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Bandar Lampung hendaknya memberikan kompensasi pustakawan yang memadai dengan memberikan kompensasi berupa : tunjangan pustakawan, insentif, asuransi kesehatan dan jaminan hari tua untuk meningkatkan kinerja pustakawan. 3. Bagi pustakawan yang ada di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kotamadya Bandar Lampung hendaknya meningkatkan motivasi kerja yang tinggi melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kepustakawanan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA BUKU Basuki, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan Cet. Ke-2. Jakarta : Gramedia: Pustaka Utama Bernardin dan Russel. 1993. Human Resource Management, dikutip oleh Faustino cardoso gomes. Bumi Aksara. Handoko, T. Hani. 2005.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.UGM, Yogyakarta : BPFE. Hutapea. Parulian dan Nurianna Thoha.2008. Kompetensi plus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Indonesia.KementerianTenagaKerjadan TransmigrasiRI, 2012. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 83Tahun 2012 tentang penetapan rancanganstandarkompetensikerja nasional Indonesia sector jasa kemasyarakatan, sosialbudaya, hiburan, danperorangan lainnya bidang perpustakaan menjadi standar kompetensi kerja nasionalIndonesia. Jakarta : Perpustakaan NasionalRI Indonesia. Peraturan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2002. Kepmenpan, no. 132/KEP/M.PAN/12/2002. Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya Indonesia. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Mangkunegara,A.A.A.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. P T . RemajaRosdakarya, Bandung. Robbins, Stephen P. danTimothyA. Judge. 2008.Perilaku Organisasi Edisi ke-12. Jakarta : SalembaEmpat. Slamet, 2007.KiatMeningkatkan Kinerja, Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi. Perpustakaan RI. 2011 Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan JURNAL Aritonang,Keke.T.2005.Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru Dan Kinerja GutuSMP Kristen BPK PENABUR. Jurnal Pendidikan Penabur. No 4. Th IV.Jakarta. Saifuddin.2004. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Kuasieksperimen pada Auditor dan Mahasiswa). Semarang. Tesis Undip Sanjaya dan Indrawati. 2012. Pengaruh Kompetensi,kompensasidan Lingkungan KerjaTerhadap KinerjaKaryawan PadaPT.PandeAgung Segara Dewata. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Bali Widyatmini dan Hakim. 2008. Hubungan Kepemimpinan, Kompensasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 2 Vol. 13