Referat
Kompartemen Intraabdomen: Pencitraan Cross-Sectional Diajukan sebagai salah satu persyaratan PPDS 1 Radiologi
Oleh : dr. Andreas
Pembimbing : dr. Bambang Purwanto Utomo, Sp.Rad
BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015
LEMBAR PENGESAHAN Referat
Kompartemen Intraabdomen: Pencitraan Cross-Sectional Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi Fakultas Kedokteran UGM
Dipresentasikan oleh :
dr. Andreas
Pembimbing
:
dr. Bambang Purwanto Utomo, Sp.Rad
Waktu presentasi
:
Maret 2015
Diperiksa Dan Disetujui
Ketua Program Studi PPDS Radiologi FK UGM
Pembimbing
dr. Bambang Purwanto Utomo, SpRad
dr. Bambang PurwantoUtomo, Sp.Rad
Mengetahui Kepala Bagian Radiologi FK UGM
DR. dr. Lina Choridah, Sp.Rad (K)
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan .......................................................................................... 1 BAB II. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 2 A. Definisi ........................................................................................ 2 B. Terminologi ................................................................................ 2 C. Embriologi ................................................................................... 3 D. Organ Abdomen .......................................................................... 4 E. Kompartemen Intraperitoneal ...................................................... 5 F. Kompartemen Retroperitoneal .......................................................6 G. Sirkulasi Cairan Peritoneum ..........................................................7 BAB III. Pembahasan ............................................................................................ 8 BAB IV. Kesimpulan ........................................................................................... 11 Daftar Pustaka ........................................................................................................... Lampiran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
1.
Healy J C, Reznek R H. The peritoneum, mesenteries and omenta: normal anatomy and pathological processes. Eur Radiol. 1998; 8:886-900.
2.
Tirkes T, Sandrasegaran K, Patel A A, Hollar M, Tejada J G, Tann M, Akisik F M, Lappas J C. Peritoneal and Retroperitoneal Anatomy and Its Relevance for CrossSectional Imaging. RadioGraphics. 2012; 32:437-51.
3.
Patel R R, Planche K. Applied peritoneal anatomy. Clin Radiol. 2013; 68:509-20.
4.
Kim S, Kim T U, Lee J W, et al. The perihepatic space: comprehensive anatomy and CT features of pathologic conditions. RadioGraphics. 2007; 27(1):129-43
5.
DeMeo J H, Fulcher A S, Austin R F Jr. Anatomic CT demonstration of the peritoneal spaces, ligaments, and mesenteries: normal and pathologic processes. RadioGraphics. 1995; 15(4):755-70.
6.
Eunhye Y, Joo H K, Myeong-Jin K, et al. Greater and lesser omenta: normal anatomy and pathologic processes. RadioGraphics. 2007; 27:707-20.
7.
Moore K L, Daley A F. Abdomen. In: Kelly P J, editor. Clinically oriented anatomy. 4 th ed. Baltimore: Lippincott William & Wilkins; 1999. p. 209-17.
8.
Elsayed K M. Patterns of peritoneal spread of tumor in the abdomen and pelvis. World J Radiol. 2013; 5(3):106-12.
9.
Meyers M A, Oliphant M, Berne A S, et al. The peritoneal ligaments and mesenteries: pathways of intraabdominal spread of disease. Radiology. 1987; 167:593-604.
10.
Meyers M A, Charnsangavej. Oliphant. Medianism of spread of disease in the abdomen and pelvis. In: Meyers’ dynamic radiology of the abdomen: normal and pathologic anatomy. 6th ed. New York: Springer-Verlag; 2011. p. 41-67, 245-56.
11.
Gore R M, Balfe D M, Aizenstein R I, Silverman P M. The great escape: interfascial decompression planes of the retroperitoneum. AJR Am J Roentgenol. 2000; 175(2): 363-70.
12.
Hawkins A E, Mirvis S E. Evaluation of bowel and mesenteric injury: role of multidetector CT. Abdom Imaging. 2003; 28(4):505-14
13.
Levy A D. Peritoneum and mesentery – part 1: anatomy. Available at: http://www.radiologyassistant.nl/en/. [cited March 2011] .
14.
Vaccaro J P. Brody J M. CT cystography in the evaluation of major bladder trauma. RadioGraphics. 2000; 20:1373-81
LAMPIRAN
Gambar 1. CT peritoneogram potongan sagital (CT setelah pemberian media kontras melalui kateter dialisa peritoneal) dikaitkan dengan diagram skematik yang menunjukkan rongga peritoneum. C, colon; S, gaster; L, hepar. 3
Gambar 2. Diagram skematik menunjukkan proses pembentukan rongga peritoneum sejak dari fetus sampai dewasa. R, ruang peritoneum kanan; L, ruang peritoneum kiri; St, gaster; S, lien.7
Gambar 3. Diagram skematik menunjukkan proses pembentukan rongga peritoneum sejak dari fetus sampai dewasa. St, gaster; S, lien.7
Gambar 4. Ilustrasi skematik ruang-ruang peritoneum dan ligamentum dikaitkan dengan gambaran CT peritoneogram potongan axial. Tampak ilustrasi kompartemen supramesocolika.7
Gambar 5. Diagram skematik potongan coronal pada kondisi sistema usus intraperitoneal dihilangkan untuk menggambarkan kompartemen supramesocolika, inframesocolika, dan rongga pelvis, serta letak omentum dan mesenterium. S, usus halus; C, colon; D, duodenum.6
Gambar 6. Diagram yang menunjukkan ruang-ruang peritoneal. RPG, ruang paracolika kanan; LPG ruang paracolika kiri.3
Gambar 7. CT peritoneogram potongan coronal dan sagital menunjukkan ruang-ruang peritoneum. Ruang subphrenika kiri dan ruang paracolika kiri dibatasi oleh ligamentum phrenicocolika. 3
Gambar 8. CT peritoneogram potongan axial dan coronal menunjukkan lipatan peritoneum dan ruang-ruang pada pelvis wanita. U, uterus; R, Rectum; RUP, Rectouterine pouch (Cavum Douglas); O, ovarium.10
Gambar 9. Anatomi retroperitoneal. (a) diagram menunjukkan ruang pararenalis anterior (APS) dan posterior (PPS), ruang perirenalis (PS), bidang retromesenterika (RMP), bidang retrorenal (RRP), dan bidang conal lateralis (LP). (b) Foto CT potongan axial, pada pria 76 tahun dengan perforasi duodenum yang menjalani endoscopic retrograde cholangiopancreatography, menunjukkan sejumlah besar udara retroperitoneal pada bidang retromesenterika (RMP) dan retrorenal (RRP). Ruang pararenal anterior (APS) hampir terbebas dari udara bebas.2
Gambar 10. CT peritoneogram potongan coronal menunjukkan arah aliran cairan peritoneum (panah biru), dan area yang lebih sering terjadi stasis cairan (*) dikaitkan dengan diagram skematik setelah sistema usus intraperitoneal dihilangkan.10
Gambar 11. Gambar MRI T2 potongan sagital, coronal, dan sagital pada pasien dengan disseminated intraperitoneal hydatid disease menunjukkan penyebaran infeksi menuju area yang mengalami stasis cairan. 3
Gambar 12. Gambar CT potongan axial, coronal, dan sagital pasien dengan Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) yang mengalami metastasis. Tanda panah menunjukkan lokasi deposit metastasis pada ruang subphrenika kanan (RSS), ruang paracolika kanan (RPG), ruang paracolika kiri (LPG), omentum mayor (GO) dan rectovesical pouch (RVP).13
Gambar 13. Gambar CT potongan axial dan coronal menunjukkan akumulasi cairan peripancreatik pada pasien dengan pancreatitis berat. Akumulasi cairan terlihat pada lesser sac, ruang pararenalis anterior kiri, dan ruang subphrenika kiri.3
Gambar 14. Gambar CT potongan axial dan sagital pasien dengan kanker colorectal menunjukkan penyebaran metastasis pada peritoneum menuju ruang paracolika dan omentum mayor. L, hepar. 3
Gambar 15. Gambar CT potongan axial, sagital, dan coronal pasien dengan kanker gaster menunjukkan penyebaran metastasis menuju ruang paracolika dan omentum mayor. S, gaster; C, colon; Sp, lien. 3
Gambar 16. Potongan sagital pria (kiri) dan wanita (kanan) rongga pelvis menunjukkan peritoneum melapisi dinding superior kandung kemih, uterus, dan sepertiga proksimal rectum. 8
Gambar 17. Kiri atas: diagram potongan sagital rongga peritoneum regio pelvis. Kanan atas: gambar MRI pootongan sagital menunjukkan sebaran hidatidosa intraperitoneal pada rectovesical pouch. Kiri bawah: Gambar MRI T2 potongan sagital menunjukkan recto-vesical pouch. Kanan bawah: Gambar MRI T2 potongan sagital menunjukkan cavum Douglas dengan sebaran endometriosis. B, kandung kemih; C, colon; R, rectum; U, uterus; P, prostat.3
Gambar 18. Gambar CT potongan coronal dan axial pasien dengan perforasi ulkus duodeni (kiri) dan perforasi diverticulitis colon sigmoideum (kanan) menunjukkan lokasi udara bebas. 3
Gambar 19. Kiri. Gambar CT potongan axial menunjukkan kantong cairan berbentuk segitiga diantara lembaran mesenterium usus halus. Tanda panah menunjukkan cairan diantara lembaran mesenterium setelah terjadi trauma sistema usus. Kanan. Pola akumulasi cairan bebas setelah terjadi trauma organ solid, pada kasus ini trauma hepar dan lien.3
Gambar 20.Gambar CT potongan axial dari dua pasien yang berbeda menunjukkan perdarahan intraperitoneal dan retroperitoneal. Perhatikan bahwa colon (C) terdorong ke anterior oleh cairan retroperitoneal. 3
Gambar 21.Kiri. Gambar CT potongan axial dan sagital pasien dengan rupture kandung kemih ekstraperitoneal. Perhatikan bahwa cairan berada di ruang ektraperitoneal membentuk gambaran”molar tooth”. B, kandung kemih. Kanan. Ct peritoneogram normal potongan axial, coronal, dan sagital menunjukkan distribusi cairan intraperitoneal berkaitan dengan kandung kemih.3