Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Hajar Puji Prabowo Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan berdasarkan pekerjaan orang tua. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Kemiri yang berjumlah 479 siswa, dengan jumlah sampel 479 siswa. Teknik sampling yang digunakan sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi. Statistik uji untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan Statistik Nonparametris yaitu Analisis Varians Satu Jalan Kruskal-Wallis. Dari hasil pengolahan data diperoleh rerata prestasi belajar matematika siswa yang pekerjaan orang tuanya petani sebesar 74,98; buruh/sopir/PRT sebesar 74,85; wiraswasta/pedagang sebesar 73,98; dan pegawai sebesar 74,06. Uji hipotesis penelitian diperoleh Hhitung = 1,178 dan χ tabel = 7,815. Karena Hhitung χ tabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan berdasarkan pekerjaan orang tua.
Kata kunci: prestasi, pekerjaan orang tua PENDAHULUAN Keluarga sebagai suatu kelompok sosial terkecil yang terdiri dari orang tua dan anak. Orang tua khususnya ayah berperan sebagai kepala keluarga yang wajib mencari nafkah untuk mencukupi segala kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan anakanaknya. Dalam kaitan ini maka seorang ayah harus bekerja. Pekerjaan setiap orang tua berbeda-beda sesuai dengan keahlian dan mungkin pendidikan yang telah diperoleh. Dengan pekerjaan orang tua yang berbeda-beda maka akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap keberhasilan belajar anak. Pekerjaan orang tua akan memberikan penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak. Apalagi pada masa modern seperti sekarang, kebutuhan anak dalam belajar sangat banyak guna mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Oleh karena
Ekuivalen: Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
121
itu, dukungan material dari orang tua sangat penting karena dapat menunjang kegiatan belajar anak agar tidak terhambat. Sebagian besar masyarakat di pedesaan bekerja sebagai petani, sebagian lainnya ada yang bekerja sebagai pedagang, buruh atau pegawai swasta dan juga bekerja di instansi pemerintahan seperti guru. Pendapatan masing-masing orang tua tentu berbeda-beda, begitu juga cara dalam mengasuh anak-anaknya. Seorang anak dari keluarga petani mungkin berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga guru ataupun pegawai negeri dalam hal kedisiplinan dan juga motivasi dalam belajarnya. Ada kemungkinan orang tua petani kurang memperhatikan perkembangan sekolah anaknya dibandingkan orang tua yang bekerja sebagai guru. Sebagai seorang guru dia akan menanamkan kedisiplinan belajar kepada anak seperti waktu belajar, bermain, dan juga memotivasi anaknya untuk selalu berprestasi. Kondisi lingkungan keluarga juga berpengaruh pada keberhasilan anak dalam belajar. Bertolak dari kajian di atas Soekamto (2012: 388) menyatakan bahwa “suasana keluarga yang positif bagi motivasi dan keberhasilan studi adalah keadaan yang menyebabkan anak atau remaja merasa dirinya aman atau damai bila berada di tengah keluarga tersebut”. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap SMP berbeda-beda. Penetapan KKM disesuaikan dengan kondisi setiap sekolah dan kemampuan siswanya. Berdasarkan wawancara kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 41 Purworejo, menyatakan bahwa kemampuan siswa yang berbeda-beda ada yang menyukai matematika dan ada yang tidak. Sebagian besar siswa di SMP itu masih menjadikan matematika sebagai pelajaran yang menakutkan. Oleh karena itu, prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika belum memuaskan. Hal ini berdampak pada penetapan KKM untuk mata pelajaran matematika di sekolah tersebut yaitu 63. Sedangkan berdasarkan hasil observasi mengenai pekerjaan orang tua siswa kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Kemiri paling banyak yaitu bekerja sebagai petani sebanyak 57%, bekerja sebagai buruh/sopir/PRT sebanyak 22%, bekerja sebagai wiraswasta/pedagang sebanyak 12%, bekerja sebagai pegawai sebanyak 9%. Dari uraian di atas, peneliti mengambil judul penelitian “Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri seKecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013 Berdasarkan
122
Ekuivalen: Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan Orang Tua”. Masalah dalam penelitian ini yaitu pada prestasi belajar matematika dan pekerjaan orang tua siswa. Pekerjaan orang tua yang berbeda-beda akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap diri anak sehingga berpengaruh pula pada prestasi belajar anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan berdasarkan pekerjaan orang tua pada siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Kemiri tahun pelajaran 2012/2013. Pekerjaan orang tua termasuk faktor yang mempengaruhi keadaan ekonomi keluarga. Menurut Slameto (2010: 63) bahwa “keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak”. Penghasilan yang diterima orang tua dari bekerja akan menentukan fasilitas yang diperoleh siswa juga mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar karena fasilitas yang lengkap menunjang kelancaran belajar. Orang tua yang memiliki pekerjaan tetap dan dapat memberikan jaminan hidup kepada keluarganya akan lebih tenang dibandingkan dengan orang tua yang bekerja secara serabutan atau tidak tetap. Hal ini juga mempengaruhi sikapnya dalam mengasuh anak seperti perhatian yang kurang jika terus bekerja dan tidak memperhatikan anak dalam belajar. Pekerjaan orang tua juga erat dengan pemenuhan kebutuhan bagi anak dalam hal sarana untuk menunjang belajarnya. Jadi, orang tua yang mempunyai pekerjaan baik akan mampu memenuhi kebutuhan belajar anaknya sehingga tidak terganggu proses belajarnya dan prestasi belajar anak bisa menjadi baik. Penelitian yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini, yaitu penelitian oleh Maman Suryaman (2012) tentang prestasi belajar matematika siswa kelas IV SD yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dan Petani di Kecamatan Butuh pada tahun pelajaran 2011/2012 memperoleh kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa kelas IV SD yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dan Petani di Kecamatan Butuh pada tahun pelajaran 2011/2012. Persamaan penelitian Maman Suryaman dengan penelitian ini yaitu kedua-duanya merupakan penelitian komparasi. Dilihat dari teknik pengumpulan data, kedua-duanya menggunakan metode dokumentasi. Perbedaannya penelitian Maman Suryaman meneliti perbedaan prestasi belajar dari dua kelompok
Ekuivalen: Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
123
siswa sedangkan penelitian ini meneliti perbedaan prestasi belajar dari empat kelompok siswa.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan, dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014 dan dilaksanakan di SMP Negeri se-Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo yang terdiri dari 3 SMP Negeri yaitu SMP N 18 Purworejo, SMP N 32 Purworejo dan SMP N 41 Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 479 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Semua sampel penelitian dikelompokkan berdasarkan pekerjaan orang tua. Dalam penelitian ini ada 4 kelompok pekerjaan orang tua sesuai data yang telah dikumpulkan yaitu petani sebanyak 271, buruh/sopir/PRT sebanyak 108, wiraswasta/pedagang sebanyak 59 dan pegawai sebanyak 41. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pekerjaan orang tua siswa, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Peneliti mengambil secara langsung dokumen dari SMP Negeri se-Kecamatan Kemiri untuk mendapatkan data pekerjaan orang tua siswa kelas VII dan nilai prestasi belajar matematika kelas VII berupa nilai raport semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi pengujian prasyarat analisis dan uji hipotesis penelitian. Pengujian prasyarat terdiri dari uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat dan uji homogenitas menggunakan Uji F. Hipotesis penelitian diuji menggunakan analisis varians satu jalan Kruskal-Wallis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dokumen nilai raport semester 2 diperoleh rerata nilai prestasi belajar matematika pada kelompok siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai petani, rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai buruh/sopir/PRT, rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai wiraswasta/pedagang, dan rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai pegawai. Dan juga diuji apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan berdasarkan pekerjaan orang tua. Pada uji
124
Ekuivalen: Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
normalitas data, peneliti menggunakan rumus Chi Kuadrat. Pengujian normalitas dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua petani, buruh/sopir/PRT, wiraswasta/pedagang, dan pegawai. Dari perhitungan data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua petani diperoleh χ
hitung
= 259,60, harga χ
tabel
= 11,070. Dengan demikian χ
χ
hitung
tabel,
hasil ini dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua petani tidak berdistribusi normal. Dari perhitungan data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua buruh/sopir/PRT diperoleh χ 188,37, harga χ
tabel
= 11,070. Dengan demikian χ
χ
hitung
tabel,
hitung
=
hasil ini dapat
disimpulkan bahwa data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua buruh/sopir/PRT tidak berdistribusi normal. Dari perhitungan data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua wiraswasta/pedagang diperoleh χ 32,37, harga χ
tabel
= 11,070. Dengan demikian χ
hitung
χ
hitung
=
, hasil ini dapat
disimpulkan bahwa data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua wiraswasta/pedagang tidak berdistribusi normal. Dari perhitungan data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua pegawai diperoleh χ harga χ
tabel
= 11,070. Dengan demikian χ
hitung
χ
tabel,
hitung
= 17,05,
hasil ini dapat disimpulkan
bahwa data prestasi belajar matematika siswa yang memiliki orang tua pegawai tidak berdistribusi normal. Dari perhitungan uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,28, harga Ftabel = 1,34. didapatkan Fhitung
Ftabel yaitu 1,28
1,34, hasil ini dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang homogen. Rerata prestasi belajar matematika siswa tertinggi diperoleh siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai petani dengan rerata sebesar 74,98, rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai buruh/sopir/PRT sebesar 74,85; rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai wiraswasta/pedagang sebesar 73,98; rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai pegawai sebesar 74,06. Ternyata nilai prestasi belajar dari siswa yang orang tuanya petani memiliki rerata lebih tinggi dibandingkan rerata kelompok lainnya. Bisa saja orang tua yang bekerja sebagai petani memiliki motivasi yang tinggi untuk menyekolahkan anaknya, begitu juga anak dari kelompok buruh/sopir/PRT
memiliki
rerata
yang
lebih
baik
dibandingkan
Ekuivalen: Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
kelompok
125
wiraswasta/pedagang dan kelompok pegawai. Keadaan ekonomi yang kurang terkadang bisa menjadi motivasi dan dorongan bagi anak untuk lebih giat belajar dan berprestasi di sekolah. Sebaliknya, anak yang berasal dari keluarga yang kaya dan selalu terpenuhi segala kebutuhannya terkadang menjadikan mereka sering dimanja dan akhirnya kurang memusatkan perhatian untuk belajar sehingga belajar menjadi terganggu. Dari uji hipotesis penelitian diketahui Hhitung = 1,178 dan χ Karena Hhitung
χ
tabel
tabel
= 7,815.
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan berdasarkan pekerjaan orang tua pada siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Kemiri Tahun Pelajaran 2012/2013. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan berdasarkan pekerjaan orang tua pada siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Kemiri Tahun Pelajaran 2012/2013. Rerata nilai prestasi belajar matematika
siswa paling tinggi pada kelompok siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai petani sebesar 74,98; rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai buruh/sopir/PRT sebesar 74,85; rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai pegawai sebesar 74,06; dan rerata siswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai wiraswasta/pedagang sebesar 73,98. Bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu jangan merasa minder karena semua siswa sama-sama memiliki peluang untuk berprestasi tanpa memandang keadaan ekonomi keluarga dan juga pekerjaan orang tuanya. DAFTAR PUSTAKA Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soekamto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Suryaman, Maman. 2012. Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD yang Mempunyai Orang Tua dengan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dan Petani di Kecamatan Butuh pada Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Purworejo.
126
Ekuivalen: Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua