RisalahPet1emuan IlmiahPeneliliandanPengembangan Ap/l:kasi IsolopdanRadiaSl;2tXJ1
KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN PUPUK N INORGANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGO ldawatidanHaryanto PuslitbangTeknologiIsotopdan Radiasi,BATAN, Jakarta
ABSTRAK KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN PUPUK N INORGANIK DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PADI GOGO. Bahan organik di dalam tanah memainl.anperananyang sangat penting dalam pertanian, terutama dalam tanah yang telah mengalami pelapukan lanjut seperti sebagian besar tanah di Indonesia. Pupuk N inorganik, yang merupakansumber N yang install, tetap dibutuhkan. Kombinasi bahan organik clan pupuk inorganik akan menjadi jalan keluar terbaik guna mencapai produk pertanian yang tinggi. Untuk mempelajari penambahanbahan organik yang dikombinasikan dengan pupuk N dalam budidaya padi gogo, telah dilakukan percobaandi Kebun Penelitian Pertanian,Citayam. Percobaanterdiri daTi satu percobaanlapang clan satu percobaan pot yang dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Percobaan pot, yang menggunakan teknik isotop I~, dilakukan di lapangan dengan menyisipkan pot percobaan di tengah petak percobaanlapang. Sebelum percobaandilakukan tanah dikuruskan denganmenanamtanaman blanket yang berupa tanamanjagung. Perlakuan yang dicobakanada!ah: 0 sebagaiKontrol I (tanpa bahanorganik; tanpa pupuk N); N sebagai Kontrol 2 (tanpa bahan organik; 45 kg N/ha saat tanam + 45 kg N/ha sebulan setelah tanam); GN-I (Gliricidia saattanam; 45 kg N/ha saattanam+ 22,5 kg N/ha sebulansetelahtanam); GN-2 (Gliricidia saat tanam + Gliricidia sebulan setelahtanam; 45 kg N/ha saat tanam); GN-3 (Gliricidia saattanam; 22,5 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebulan setelahtanam); IN-I (jerami padi saattanam; 90 kg N/ha saattanam); IN-2 (jerami padi saat tanam; 45 kg N/ha saat tanam + 45 kg N/ha sebulansetelahtanam); IN-3 (jerami padi saattanam; 45 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebuian setelahtanam); KN-I(sisa paller. kacangpanjang saattanam; 45 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebulan setelahtanam); KN-2 (sisa pallen kacang panjang saat tanam; 22,5 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebulansetelahtanam). Tanamanblanket berhasil mengurasN tanahterbukti oleh produksi clanserapan N padi Kontrol I yang sangatrendah. Hasil percobaanpot yang dilaporkan da!am maka!ah ini ada!ahpersentaseN berasal daTi pupuk (%N-bdp) yang diadopsi untuk memperkirakan penggunaanpupuk N dalam percobaanlapang. Hasi! percobaan menunjukkan beberapa hal penting berikut. Kombinasi bahan organik clan pupuk N yang tepat dapat memperbaiki produksi clan serapanN tanamanpadi. Proses imobilisasi N dalam penggunaanbahan organik dengan nisbah C/N tinggi, dalam hal ini jerami, sangat membantu dalam mengatur dinamika N dalam tanah. Perlakuan IN-I memberikan basil gabah kering yang tertinggi. PemberianpangkasanclauDGliricidia, yaitu GN-I, memberikan produksi yang mendekati basil IN-I serta efisienssi pemupukan N yang tertinggi. Pemupukan N tanpa tambahan bahan organik (perlakuan N sebagaiKontrol2) memberikan basil gabah yang tidak sebaik basil IN-I atau GN-I, clanmemberikan efisiensi pemupukan N yang rendah.
ABSTRACT COMBINATION OF ORGANIC MATTER AND INORGANIC N FERTILIZER FOR ENHANCING PRODUCTIVITY AND N UPTAKE OF UPLAND RICE. Organic matter in soil plays very important roles in agriculture, especially in highly weatheredsoil like most soils in Indonesia. Inorganic fertilizer, which is an instant N source,is still required, to suply plant demand. Combination of organic matterand inorganic N fertilizer would be the best solution to achieve high agricultural product. To study organic matter addition in combination with N fertilizer in upland rice cultivation, two experiments were conducted in The Agricultural ResearchStation, Citayam. One experiment was a field experimentand the other was a pot experiment conducted in the field in which the field experiment was performed, by installing pots in the center of plot experiment. 15N technique was applied in the pot experiment.The experimentswere designedwith Randomized Block Design. Prior to the experiment, N soil was extracted by planting blanket plant, i.e. corn. The treatments for field and pot experiments were the same, i.e.: 0 as Control I (without organic matter; without N fertilizer); N as Control 2 (without organic matter; 45 kg N/ha at planting + 45 kg N/ha a month after planting); GN-I (Gliricidia at planting; 45 kg N/ha at planting + 22,S kg N/ha a month after planting); GN-2 (Gliricidia at planting + Gliricidia a month after planting; 45 kg N/ha at planting); GN-3 (Gliricidia at planting; 22,S kg N/ha saat tanam+ 22,S kg N/ha a month after planting); IN-I (rice straw at planting; 90 kg N/ha at planting); IN-2 (rice straw at planting; 45 kg N/ha at planting + 45 kg N/ha a month after planting); IN-3 (rice straw at planting; 45 kg N/ha at planting + 22,5 kg N/ha a month after planting); KN-I(long bean residue at planting; 45 kg N/ha at planting + 22,5 kg N/ha a month after planting); KN-2 (long bean residue at planting; 22,5 kg N/ha at plaanting + 22,S kg N/ha a month after planting). Soil N was successefullydepleted by blanket plant showed by very low rice production and N uptake of Control 1. Result of the pot experiment reported in this paperis the percentageofN derived from fertilizer (%N-dff) which is adopted to assessN fertilizer utilization in field experiment. Important informations came of the experiments were that correct combination of organic matter and N fertilizer enhanced rice production and N uptake by rice. N immobilization in the use of organic matter having high C/N ratio, in this case rice straw, was very helpfull to regulate N dynamic in soil. Treatment of IN-I gave highest rice production. The pruning ofGliricidia was not only as N source, but also had the best effect on fertilizer N dynamic in soil giving high rice production and highest N fertilizer efficiency. N fertilization without organic matter addition (treatment N as Control 2) gave rice production not as high as IN-lor GN-I and low N fertilizer efficiency, informing that there were high N fertilizer loss and high utilization of soil N.
28~
Risa/ahPertemuan//miahPe!1e1llian dan Pengembangan Ap/ikasi/SOIOp dan Radiasi, Z{){)1
PENDAHtJLUAN
BAHAN DAN METODE
Dua percobaan,percobaanlapangdan percobaan Bahan organik dalarn tanc'lhrnernaillkanperan pot, dilakllkan di Kebun PenelitianPertanianCitayam yang sangatpenting dalarnberbagaiaspekpadabidang pertanian,antara lain dalanl aerasitanall dan rnengatur pactamusimhujan tahun 1999/2000.Percobaandisusun menurut RancanganAcak Kelompok (RAK), untuk ketesediaanharn. Di Indonesia, karena iklirn yang percobaanpot digunakan3 ulangan, sedangkanuntuk dirniliki adalah panas daD lernbab,kandunganbahan percobaanlapangdigunakan4 ulangan.Ukuran petak organik dalarn tanah sangatrendall. Untuk tanahyang dalampercobaanlapangadalah5x5 m2.Di tengahpetak telah rnengalarni pelapukan Ianjut seperi tanah di percobaanlapangdipasangpot paralonyangterdiri dari Indonesia, keberadaanbahan organik sangatpenting tumpukan 3 potong pralon. Masing-rnasingpotongan untuk rnernperbaiki sifat tanall, rnisalnya untuk panjangnya10 cm dengangaris tengahdalam 24 cm. rneningkatkan kesuburan dan kapasitastukar kation Cara pengambilan tanah untuk percobaan pot dan tanah(1). instalasi pot percobaandi lapangan diuraikan secara Kandungan bahan organik dalarn tanah yang rinci oleh lDAWAT1, HARYANTO, dan rendah harus diperbaiki untuk rnendapatkanbasil ABDULLAH, N. (4). Perlakuanyang diberikan pacta pertanian yang tinggi. Karena itu, dalarn budidaya tanarnanpangan dilakukan berbagaiupaya pengayaan pot sesuaidenganperlakuanyang diberikan pactapetak bahan organik dalarn t:'1Dall, rilisalnya dengan percobaanlapangtempatpot dipasang.Dalam makalah ini, basil percobaanpot yang diamatiadalahpersentase pengernbaliansisa panen tanarnanserealia atau sisa serapanN berasaldari pupuk (%N-bdp) yang diadopsi panenkekacangan,ataudenganpernberianpupuk hijau untuk menghitung atau memperkirakan serapan t4, sepertipan~ daunGliricidia. berasaldari pupuk (serapanN-bdp) dalam percobaan Bahan organik yang ditarnbahkan ke dalarn lapang.Dalam percobaanyang dilakukan diuji sepulub tanah akan rnengalarni perornbakan oleh rnikroorganisrne dalarn tanah yang rnenghasilkan perlakuanpemupukanyang dijelaskandalamTabell. Dalam percobaan digunakan bahan organik perbaikansifat fisik, kirnia dan bilogi tanah.Jika bahan berupa pangkasandaun Gliricidia, sisa paneDkacang organik yang ditarnbahkan rnernpunyai nisbah C/N panjang, datijerami padi yang diberikandengantakaran rendah,sepertisisa panenkekacangandan pupukhijau, 3, 4, daD 7,5 ton bobot basaMm setiap pemberian. mineralisasi N akan teIjadi lebih dominan daripada Empat hari sebelumtanam bahan organik ditebarkan irnobilisasi N sehinggabahan organik tersebutdapat merata di alas tanah sesuai dengan perlakuan yang rnenjadi surnberN bagi tanarnan.Hal sebaliknyateIjadi ditentukandandiaduk sedikitdengantanah.Pupuk KCl dalarnprosesperornbakanbahanorganikyang rnerniliki dengan takaran60 kg K2O/hadan pupuk SP-36dengan nisbah C/N yang tinggi sepertijerarni padi. Irnobilisasi takaran 90 kg P2Os/hadiberikan kepada semuapetak N mineral oleh rnikroorganisrne perornbak bahan daD pot percobaanpacta saat tanam sebagai pupuk organik akan lebih dorninan,sellinggaN mineralakan lebih sedikit tersedia bagi tanarnan. Tetapi, karena dasar. Pupuk N yang digunakan adalan pupuk ZA. untuk percobaan pot digunakan £upuk ZA lnikroorganisrne yang telall mati rnerupakan bahan Khusus bertaIlda IsN dengan kelimpahan atom 1 N sebesar organik yang akan rnengalarniperornbakanpula, N yang sernula terirnobilisasi akan rnengalarni 10,12%.Pupuk N diberikan sesuaidengan yang telah remineralisasirnenjadi nutrisi tersedia bagi tanarnan. ditentulr.andalam perlakuan (Tabel 1). Semuajenis pupuk diberikandengancara dialur dan dibenam(kiraDalarn proses perornbakan bahan organik juga kira 5 cm di bawahpennukaantanah)disampingbaris diproduksisenyawaorganik yangrnernpunyaikapasitas tanaman. Benih padi gogo varietas Cirata ditanam tukar kation yang tinggi. Dengan surnbangan secara ditugal denganjumlah benih 3 butir per lubang kapasitas tukar kation dari bahan organik yang dan jarak tanam 25 x 25 cm. Pallendilakukanpactasaat rnengalarniperornbakan,harn N yang belurn atautidak masak buah. dirnanfaatkan oleh tanarnan rnenjadi tidak rnudall Gabahdan jerami dikeringkandalamoven pacta rnengalarni penguapan,pencucian, atau denitrifikasi subu70 °C hingga bobot tetap untuk memperolehdata sehingga dapat lebih terkungkung dalarn zona perakaran.Produk lain yang dihasilkandalarn proses bobot kering (BK). Analisis N total dilakukan den~ menggunakanmetode KJELDAHL (5). Analisis sN perornbakan bahan organik adalah senyawa yang bersifat seperti horrnon yang dapat rnemacu serta penghitungan serapan N berasal dari pupuk dilaksanakanmengikuti petunjuk dari FIEDLER dan perturnbuhandan penyerapanbarnolehtanaIllan(2, 3). lAEA (6,7). Karella di dalarn proses perornbakanbahan organik terkait erat peristiwa rnineralisasi dan irnobilisasi N, untuk rnengoptirnalkanpenggunaan BASIL DAN PEMBAHASAN pupuk N daDuntuk rnendapatkanbasil pertanianyang tinggi, diperlukan lnanajernen pernUpukaIlN yang Pertumbuban daD Serapan N Tanaman Padi. disesuaikan dengan macarn bahan organik yang Pertwnbuhan tanaman padi digambarkan oleh data BK ditarnbahkanke dalaIll tanall.Tujuan dari penelitianini gabah, jerami, dan tanaman, sedangkan serapan N adalahuntuk rnernpelajaritakarandan waktupernberian secara wnwn digambarkan oleh data serapan N-total pupuk N pada penarnballall beberapajenis bahan organik guna rnengllematpupuk N daD rneningkatkan gabah,jerroni, dan tanaInan (Tabe12). produksipadigogo. 288
Risa/ahPertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan ,4plikasi Isolop dan Radiasi, 200,
Perlakuan0 (Kontrol I yaitu tanpapemupukan N) memberikanbasil yang sangatrendall, baik dalam BK tanaman maupun dalam serapanN oleh tanaman pactio Hal ill menunjukkan bahwa lallan yang digunakan untuk percobaanmiskin akan barn N yang merupakan keberhasilan pengurasan N dengan penanamantallalnanblanketsebelumpercobaan. Perlakuan N (Kontrol 2 yaitu pemupukan N dengan takaraIl pupuk N yang umum diberikan petani dan tanpa penambahanbahan organik) memberikan kenaikanBK gabahdan serapanN dalamgabahsebesar 200% dibandingkan dengan perlakuanO. Namun, pengaruhperlakuan ill tidak sebaikyang diakibatkan oleh perlakuankombinasipupuk N dan bahanorganik. Perlakuan IN-l, GN-l, dan IN-2 dapat menghasilkan BK gabahhingga 36% lebih tinggi daripadaperlakuan N atauhingga 315% lebih tinggi daripadaperlakuanO. Bahkan pupuk N dengandosis lebih rendahdari yang diberikan pada perlakuan N (IN-3, KN-l, GN-3, dan KN-2) memberikanbasil yang setaradenganperlakuan N. Perlakuan kombinasi pupuk N dan bahan organik pada ummnnya memberikanpengaruhyang lebih baik daripadaperlakUaIlN karenabahanorganik memperbaikidinamikaN dalamtanah.Sudahdiketahui secara umum bahwa perombakan bahan organik memberikan keuntungan dalam banyak llal bagi tanalnan. Pada perlakuan dengan ballaD organik, pertumbuhanakar tanaluandaDpenyerapanbani dipacu oleh senyawa yang bersifat seperti auksin yang dihasilkan dalam perombakaIl ballaD organik. Pada perlakuandenganbahaIl organikyang memiliki nisbah C:N tinggi sepertijerami, N pupuk diimobilisasiyang selanjutnyadilepas kembali sedikit demi sedikit dalam proses remineralisasi sellingga tanalnan mendapat suplai N yang sinambung seialna rnasa pertumbullannya. Hasil yang terendall yang diperoleh dari penambahanbahanorganikadalahpadaperlakuanGN2. Tetapi,jika BK jerami (pertumblIhanvegetatit)basil perlakuanGN-2 dibandingkandenganBK jerami basil perlakuan N, dapat dilihat bahwa perlakuan GN-2 mempunyaipotensiuntuk memberikanBK gabahyang setaraatau lebih tinggi dari BK gabahpactaperlakuan N. Tetapi, karena pemupukan susulan (pemupukan sebulan setelall tanaln) hanya berupa pangkasandaun Gliricidia, tanaman padi tidak memperolehhara N tersedia yang cukup dalam masa pertumbuhan selanjutnya. Perlakuan IN-l memberikan BK gabah dan jerami yang tertinggi dalam percobaanini. Meskipun jumlah total pupuk N yang diberikan pactaperlakuan IN-2 sarnadenganjumlahpupuk N yangdiberikanpada perlakuan IN-l (satu takarall atau 90 kg N/ha), perlakuan IN-2 memberikanbasil yang lebih rendah dMipada perlakuanIN-I. Dapat dilihat dari fenomena ini bahwa pupuk N yang dikombinasikandenganjerami sebaiknyadiberikan satutakaranpenuhpada saattanam karena,denganterjadinya imobilisasi N mineral dalaln perombakan jerami, pupuk N yang llanya setengall takaran (45 kg N/lm) tidak mampu memberikan N
tersedia dalam jwn1ah yang cukup untuk mengoptilnalkan pertumbul1an vegetatif tanarnan pactio
289
Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Aplikasi IsOIOpdan RadiaSl;200 1
IN-2 daD IN-3. Karena pupuk N hanya diberikan setengah takaran pada saat tanaln, N-pupuk yang terimobilisasi tidak sebanyak pada perlakuan IN-I. Tetapi jumlah N-pupuk yang tersisa dari peristiwa imobilisasi tidak cllkup unttlkkebuttlltan tanamanpadi pada kedua perlakua.'1 tersebut. Pupuk N yang disusulkansebulansetelalltafiaInpadaperlakuanIN-2 dan IN-3 dapat memperbesar%N-bdp dan serapanNbdp, tetapi tidak dap.'lt memulihkan tanaman dari tekanan yang dialami pada masa pertwnbuhan sebelurnnya. Perlakuan N tidak melibatkan penambahan bahanorganik ke dalam tanahdaD N tanahsebelunmya telah dikuras oleh tanaman blanket, maka N-pupuk tidak banyak mengalami imobilisasi atau pengenceran oleh N dari sumberlain. Karena itu padaperlakuanini %N-bdpdan serapanN-bdp gabah,jerami, dantanaman padi yang diperoleh cukup besar. NaInWl nilai yang dicapai tidak lebih tinggi dari yang dicapai taI1aman padi pada perlakuan GN-I yang memperolehpupuk N dengantakaranyang lebih rendahsertatanlbahansuplai N dari Gliricidia. Bobot kering tanaman padi dan serapanN total pada perlakuan ini juga tidak sebaik yang diperoleh pada perlakuan GN-I. Hal ini menunjukkan bahwa, pada perlakuan N, penggunaan pupuk N kurang optilnal sehulgga dapat terjadi kelillangan N-pupuk yang lebih besar daripadayang mungkin terjadi pada perlakuandenganpenambahan bahanorganik. Data %N-bbdp memuljltkkan bahwa apapun perlakuan yang diberikan dalaIn percobaanini, baik tanpa maupun dengan penamballc'mbahan organik, selalumempunyainilai yang lebih tinggi daripada%Nbdp pada perlakuan yang Sc'lIna.Berarti selalu ada pengurasan N dari dalam tanah. Pengurasanyang sangatbesar tentunya adalah ap.'lbilatidak dilakukan penambahan bahan organik. Dari percobaan ini diketahui ballwa penggunaanN tanah yang terkecil adalah oleh taIta1llanpadi yang mendapatperlakuan GN-I. Nilai %N-bbdp pada perlakuan GN-2, yang mempakan perolehan %N-bbdp tertinggi, bukan mempakan indikasi pengurasanN tanall secarabesarbesaran.Hal ini disebabkankontribusi N yang besar dari pangkasandaunGliricidia yang dilakukanduakali. Begitu pula yang terjadi padaperlakuaanGN-3, KN-I, dan KN-2, bahan orgcurik yang ditanlballkan pada ketiga perlakuan tersebut memberikan kontribusi N yang cukupbesar.Pada perlakuaIlpellaInbaltanjerami, %N-bbdp yang tinggi menwljukkaIl penggunaanN tanall dalam jUlnlah besar. Tetapi, karena dalaIn perlakuan denganjeranri N-pupuk yang diimobilisasi tersimpan dalam bentuk humus, maka kandunganN dalamtanahtid.1k memmmsecaradrastis.
Dari data efisiensi ini dapatdilihat denganjelas bahwa,tanpa penaInbaltanbaltan organik, pemupukan N yang biasa dilakukan oleh petani yaitu pemupukan dengantakaran90 kg N/ha yang diberikanterpisahdua (perlakuanN) memberikanefisiensiyang rendah yaitu 18,8%.Tanpa bahan organik yang ditambahkantidak ada swnbangan kapasitas tukar kation dan sulit diharapkan terjadi imobilisasi N-pupuk dengan intensitasyangberarti. Dapatdisimpulkanbahwa pupuk N sebagianbesarhilang dari zona perakarantanarnan, misalnya karena penguapan,pencucian,dll. Tanaman dapat tumbuh cukup subur karenatanantan mendapat suplai N dari pupuk yang mernngsangpertumbuhan tanaman.Seiring denganberkurangnyakonsentrasi Npupukdalam tanah,akar tanarnanyang telah menyebar mengadakan pengurasanterhadapN-tanah. Tampak jelas dari data efisiensi ini bahwa penambahanbahan organik dapat menaikkanefisiensi pemupukanN. PerlakuanGN-l memberikanefisiensi pemu-pukanN yang tertinggi. Efisiensi yang rendah karena penambahanjerami padi disebabkankattii41 imobilisasi N-pupuk seperti yang telah didiskusikail sebelumnya.Pupuk N dengantakaran45 kg N/ha, yang diberikansaattanampadapemberiansisapaneDkacang panjang, terlihat tidak efisien karena efisiensi yang dicapai lebih kecil daripada yang diperoleh dengan takaran22,5kg N/ha.
.Efisiensi Pemupukan N. Efisiensi pemupukan N tanamanpadi disajikan dalam Tabel 4. Perlakuan yang memberikanserapanN-bdp rendail;yang dimuat dalam tabel yang sarna, tidak selalu memberikan efisiensi yang rendall pllla. Efisiensi pemupukan N tergantungdari jumlah pupuk N yang digunakandalarn perlakuan.
290
KESIMPULAN 1. Kombinasi baltan organik dan pupuk N dapat memperbaikiproduksidan serapanN tanamanpadi. 2. Pemberianjerami dan pupuk N sebanyak 90 kg N/lla sekaligus pada saat tanam memberikan produksitanamanpadiyang tertinggi. 3. Pemberianpangkasandaun Gliricidia dan pupuk N sebanyak 45 kg N/ha yang disusul dengan pemberian 22,5 kg N/ha memberikan efisiensi pemupukan N tertinggi dan produksi padi yang tinggi pula. 4. PemupukanN tanpa penambahanbahan organik memberikanefisiensipemupukanN yang rendah.
DAFTARPUSTAKA 1. von UEXKULL, H.R., Efficient fertilizer use in acid uplandsoils of the humid tropics, FAO Fertilizer and Plant Nutrition Bulletin No. 10, Rome (1986).
2. ALLISON, F.E., Soil OrgartikMatter and its Role in Crop Production,Elsevier, Amsterdam (1973). 674p. 3. LADD, IN, and MARTIN., J.K., "Soil organic matt~r", Isotopesand Radiation in Agricultural Sciences,Vol. I (L'ANNUNZIATTA, M.F. and LEGG, J.O. EDS.), academic Press, London (1984)234p.
RisalahPettemllanIlmiahPenelitiandanPengembangan !ptikasi IsotopdanRadias~ 200 1
4: mAWATI, HARYANTO, daD ABULLAH, N., "Pengaruh pengembalianberbagai sisa pallen terhadapnasibhara N dalam budidayatanaman jagung", Aplikasi Isotop daD Radiasi dalam Bidang Pertanian, Petemakan, dan Biologi (Risalah Pertemuan Ilmiah Jakarta, 1990), BAT AN, Jakarta(1991)21.
7. IAEA, A guide to the use of nitrogen-15 and radioisotopes studies of plant nutrition: Calculation and Interpretation of data, IAEA, Vienna(1983) 17p.
5. BREMNER, J.M. and MULVANEY, C.S., "Nitrogen total", Methods of soil analysis,Part 2. Chemical and microbiological Properties (pAGE, A.L., MILLER, R.H., and KEENEY, D.R, eds.,2nded. No.9, Madison(1982)595p.
Pacta kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala P3TIR, Batao yang telah memberikanijin dan dana untuk pelaksanaanpelitian dankepadapara teknisi di KelompokTanahdan Nutrisi Tanamanyang telah berpartisipasidalam pelaksanaan percobaaodananalisiscontoh.
6. FIEDLER R., " DIe measurement of 15N', Isotopes
UCAPAN TERIMA KASm
and Radiation in Agricultural Sciences, Vol. I
(L'ANNUNZIATfA, M.F. and LEGG, J.O. EDS.), AcadenlicPress,London(1984)234p.
Tabel1 KombinasiPerlakuandalamPercobaan. Perlakuan Keterangan 0 Tanpabahanorganik; tanpapupukN (Kontrol I). N Tanpabahanorganik; 45 kg N/ha saattanamdan 45 kg N/hasebulansetelal1 tanam(Kontrol 2). GNGliricidia saattanam; 45 kg N/ha saattanamdan 22,5kg N/hasebuiansetelal1tanam. GN-2 Gliricidia saattanam+ Gliricidia sebuiansetelal1tanam; + 45 kg N/lla saattanam. GN-3 Gliricidia saattanmn; 22,5kg N/ha saattanamdan 22,5 kg N/ha sebuiansetelal1tanam. IN-l Jeramipadi saattanam; 90kg N/ha saattanam. IN-2 Jeramipadi saattanam; 45 kg N/ha saattanam + 45 kg N/hasebuiansetelal1tanam. IN-3 Jeramipadi saattanam; 45 kg NII-.asaattanam + 22,5 kg N/hasebuiansetelal1 tanam. KN-l Sisa pallenkacangpanjangsaattanam; 45 kg N/ha saat tanam+ 22,5kg N/hasebuiansetelal1 tanam. KN-2 Sisa pallen kacangpanjang saattanam; 22,5 kg N/ha saattanam 212,5 k,gN/ha sebuiansetelal1tanam.
291
RisalahPertemuanIlmiahPene/itiah dan Pengembangali A,jIikiSJJ.soiijjJ ifiii HadJ.iSi; 2lXJf
TabelJ. ProporsiN-bdpdaDN-bbdpdalamGabah,Jernmi,danTanamanPacti.
Perlakuan
% N-bdp
% N-bbdp
Gabah -
Jerami
Tanaman
-
-
KN-l
34,97 41,09 24,06 40,64 31,90 33,31 29,16 32,66
47,13 41,76 17,65 31,93 28,10 39,32 39,07 34,51
KK (%)
~ ~
~~
39,80 41,58 21,31 37,21 30,33 35,64 33,25 32,87 -~
0
N GN-l
GN-2
GN-3 IN-l
IN-2 IN"'-3
KN-2 BNT5% 1%
9,52 os
Jerami
Tanaman
100,00 65,03 58,91 75,94 59,36 68,10 66,69
100,00 52,88 58,24 82,35 68,07 71,90 60,68 60,93 65,49 67,35 7,5 7,51
100,00 60,20 58,42 78,69 62,80 69,67 64,36 66,76 67,13 63,71
70,84 67,34
~~
~
7,93 10,75
Gabah
9,00 12,16
5,79 7.85
10.14
5,4 5,43 7,34
Tabel4. SeraP:an N-bdp daD N-bbdpdalarn Gabah,Jerami,dan TanamahPadi (gram/petak),serta Efisiensi Pel1jupukan N dalarnTanarnanPaw.
Perlakuan 0
N GN-l GN-2 GN-3
IN-l IN-2 IN-3
KN-l KN-2 KK (%)
BNT5% 1%
292
SerapanN-bdp
SerapanN-bbdp
Gabah -
Jerami
-
-
21,4 31,5 11,7 23,0 22,5 24,4 18,4 16,9~
20,8 20,9 6,9 12,1 14,1 18,4 19,2 11,3
42,2 52,4 18,6 35,1 36,6
~
~ ~
~ ~
9,7 ns
5,9 8.0
Tanaman
42,8 37,6 28,2
13,4 18,0
Efisiensi
Gabah
Jerami
T anarnan
18,5 40,0 44,2 36,5 32,0
27,0 23,7 28,8 31,9 24,7 36,4 28,0 30,5 22,8
45,5 63,7 73,0 68,4 56,7 84,3 76,6 74,1 56,9
.J!!.L
60,2
os os
16,1 15,4 20,8
47,9 48,6 43,6 34,1
~ ~ 11,0 14,8
~
(%)
18,8 31,0 16,5 31,2 16,3 19,0 22,3 16,7
~
.?:72 9,1 12.3
RisalahPerfemuan IlmiahPene/itian dan Pengembangan .A,olikaS/'lsotop danRad/asi.2001
DISKUSI ISMACHIN ProduksigabahpadaperlakuanN (45 kg N/ha+ 45 kg N/ha) dan perlakuanKN-2 (22,5 kg N/ha+ 22,5 kg N/ha) tidak beda Dyam. Apa kesimpulan lbu terhadapbasil ini ?
2. Laban pemahdijadikan laban sawahjauh sebelum percobaan dilakukan. Untuk mengatasi kemungkinan kandungan N yang tinggi, laban ditanami dengan tanamanblanket sebelum percobaandilakukan untuk melakukanpengurasan N.
IDAWAll
CARKUM
Pada perlakuan KN-2, perombakansisa paneD kacangpanjang memberikansumbanganN. Selainitu, sumbanganKTK sangat membantudalam mengatur ketersediaan ham dan hormon yang diproduksi memacupenyerapanhara.PadaperlakuanN, karenatidak dilakukan penambahanbahanorganik,hal tersebut tidak terjadi. Imobilisasi dan re-mineralisasiN juga tidak dapat diharapkanterjadi dengan intensitasyang berarti. Kare-na itu, pada perlakuan N terjadi kehilanganN-pupukdalamjumlah yangbesar.
1. Untuk padi gogo, pactakadar air berapakahyang pafu1gbaik, untuk melarutkanunsurharayang dapat diabsorbsiolehakar ? 2. Jenis tanah yang bagaimana yang cocok untuk budidayapadi gogo <:!:warna tanah)?
ACffiv:1AD NASROH KUSW ADI
Bagaimanapenjelasannyabahwa pemberianN 90 kg/ha sekaligus+ jerarni memberikanbasil terbaik, walau dibandingdenganpemberianN-nya 2x, 3x ? illAWATI
Karenajerami padi memiliki nisbaJlC/N yang tinggi (>60), dalam prosesdekomposisijerami terjadi imobilisasi N-pupuk yang kemudian dibebaskan kembali daJamprosesremineralisasiN. Pactapemberian pupuk N sekaJigus,sisa N-pupuktersediapactapro-ses imobilisasi N cukup untuk mendukung pertumbuhan awaJ tanamanyang optimal sehinggatanamanmampu memanfaatkan N disekitarnya dengan baik. Hal sebaliknya terjadi pacta pemberian N-pupuk yang dipisah 2x, sehingga tanalllan mengalami tekan-an pertumbuhan yang tidak dapat dipulihkan dengan pemupukanN susulan. HA VID RASJID 1. ADda melaporkanada 2 percobaan:percobaanpot daDpercobaanlapang.Percobaanmana yang anda laporkandata-datanya? 2. lni percobaan ex lahan basah/sawahatau lahan kering ? IDAWATI
.
1. Kedua-duanya.Dalam hat ini dapat diartikan pot bertindak sebagaipetak mikro. Dari percobaanpot dihasilkan %N-bdp untuk memperkirakanN-bdp dan efisiensi pemupukan N dalam percobaan lapang.DatalaiIlllya berasaldari percobaanlapang.
illAWATI
I. Sayacoba menjawabpertanyaanBapak dari sudut pengambilanunsur ham yang terlarut yang dapat diabsorbsiolehakar secaraoptimal. Kadar air tanah yang ideal bagi pertumbuhantanamantergantung pacta tekstur tanahnya. Tanah dengan tekstur berpasirsebaiknyamemiliki kadar air 3/4 kapasitas lapang, sedangkan tekstur sedang dan berat sebaiknyamemiliki kadarair 2/3 kapasitaslapang. 2. Tanah yang bertekstur sedang (baik untuk perakaran) daD berwarna geiap (banyak mengandung bahanorganik). SYAMSUL RIZAL Dari tujuan penelitian salah satunya adalah mengetahuiwaktupemberianbahanorganik. 1. Apakah ada perbedaan waktu pemberian bahan organik? 2. Apakah sarnaantarabahan organik dengan pupuk hayati. Bila sarna,berapakahwaktu optimal untuk memberikan bahan organik agar tanaman dapat mengllaSilkanltasil yang tinggi ? IDAWATI 1. Tidak acta,karena yang dipelajari adalah waktu pemberian pupuk N. Pacta perlakuan GN-2, pemberian Gliricidia yang kedua dirnaksudkan untuk mempelajarisumbanganN dari Gliricidia. 2. Bahanorganik memiliki cakupanyang sangatluas. Pupuk hayati tercakupdi dalamnya.Bahan organik yang dipakai dalam penelitian kami adalah sisa paneD tanamanpangan dan pupuk hijau. Waktu optimal pemberianbahan organik akan tergantung pactajenis bahan organik yang digunakan,namun secara umum sebaiknyabahan organik diberikan menjelangwaktu tanam.
293