Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain
MUSEUM TRANSPORTASI INDONESIA KOLABORASI DARI TRANSPORTASI, ALAM, DAN TEKNOLOGI Utami Dewi Heryanti
Drs. Widihardjo, M.Sn
Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected]
Kata Kunci : museum, transportation, nature, technology, futuristic
Abstrak Museum Transportasi Indonesia merupakan sarana edukasi dan rekreasi umum yang menampung seluruh informasi mengenai transportasi dari zaman pra sejarah sampai saat ini hingga ide-ide inspiratif untuk transportasi masa depan, yang memberikan pengalaman menarik dan inovatif yang diwujudkan dengan membawa isu pemberdayaan alam dan perkembangan teknologi. Museum Transportasi Indonesia adalah salah satu produk desain sebagai sarana publik untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang permasalahan transportasi yang ada di Indonesia melalui pengalaman yang diperoleh masing-masing individu ketika mengunjungi museum ini.
Abstract Museum of Indonesia Transportation is educational and recreational facilities which contains all about of Indonesia transportation from prehistoric times until now, moreover inspirational ideas for future transportation, which provide interesting and innovative experience that is realized by bringing the issue of empowerment of natural and technological developments. that can deliver the solution of transportation problems that exist in Indonesia through the experiences gained in each individual when visiting this museum. Indonesia Transport Museum is one of the product design as a public space to bring awareness to the public about transportation issues in Indonesia through the experiences gained in each individual when visiting this museum.
1. Pendahuluan Seringkali kita tidak menyadari pentingnya transportasi. Transportasi memberikan jasanya kepada masyarakat berupa jasa transportasi. Jasa transportasi merupakan salah satu faktor dalam kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi. Misalkan dari faktor perdagangan, hubungan interaksi manusia dalam transportasi memunculkan interaksi antar manusia yang berkaitan dengan sosial budaya juga. Dan berkat transportasi jugalah barang dagangan bisa berpindah dari produsen ke tangan konsumen. Di Indonesia sendiri, transportasi berkembang cukup pesat. Banyak bermunculan alat transportasi baru yang semakin memudahkan manusia dalam mobilisasi. Perkembangan transportasi yang pesat berbanding lurus dengan permasalahan yang ditimbulkannya. Indonesia dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,49% dan penambahan penduduk yang hampir mencapai 10juta orang pertahun sangat mempengaruhi permasalahan transportasi yang ada. Permasalahan utama yang terjadi yaitu kemacetan lalu lintas. Jumlah kendaraan yang ada tidak sesuai dengan sarana yang tersedia. Penambahan kendaraan pribadi dan sepeda motor bertambah pesat sedangkan penambahan jalan hanya 1% per tahun. Di kota besar, pembayaran tol masih menggunakan sistem manual sehingga menimbulkan antrian panjang dan traffic yang tidak terkontrol dan optimal. Masalah lainnya yaitu keamanan transportasi. Sekarang ini banyak sekali kasus kejahatan yang dilakukan di sarana transportasi umum. Hal tersebut membuat masyarakat was-was dan tidak aman ketika akan bepergian. Kejahatan di sarana transportasi umum itulah yang menyebabkan semakin meningkatnya jumlah kendaraan pribadi dan sepeda motor. Hampir semua dari setiap keluarga di kota besar memiliki setidaknya dua kendaraan pribadi . Selain masalah kriminal, kecelakaan pun tidak sedikit terjadi. Bisa disebabkan karena konstruksi jalan, keadaan kendaraan, maupun penggunanya sendiri. Semua permasalahan yang ada tersebut secara signifikan akan berdampak pada aktivitas ekonomi dan sosial. Dengan adanya sarana transportasi umum, maka ada pula sarana lain yaitu tempat pemberhentian atau halte yang biasa disebut terminal. Dan ini dapat menambah lagi deretan permasalahan yang ditimbulkan. Banyak sekali kendaraan umum yang tidak berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang di tempat pemberhentian atau halte. Hal ini disebabkan karena rasa malas. Rasa malas penumpang untuk berjalan lebih banyak dari halte menuju tempat tujuan atau
sebaliknya. Dan secara otomatis hal itu menambah kemacetan lalu lintas yang terjadi. Selain itu keadaan halte yang kotor dan tidak terawat semakin membuat masyarakat malas untuk menunggu angkutan umum di halte. Meskipun sekarang alat transportasi di Indonesia menuju kearah maju seperti di negara-negara lain, tetapi beberapa alat transportasi tradisional Indonesia masih berperan penting saat ini. Seperti becak dan delman, alat transportasi tersebut bisa mendukung icon budaya di Indonesia. Alat transportasi air seperti getek dan rakit juga menarik untuk diangkat ke permukaan dan dapat menambah daya tarik pariwisata Indonesia yang sebagian besar wilayah Indonesia memang terdiri dari perairan. Dan lagi bisa menjadi menarik wisatawan domestik maupun luar negeri untuk datang ke Indonesia untuk melihat keberagaman yang ada di Indonesia. Di beberapa kota besar di Indonesia sepeda masih digunakan sebagai ojek. Baik sebagai ojek yang memiliki fungsi pokok sebagai jasa transportasi, maupun ojek sebagai fungsi rekreasi. Di sekitar daerah Tanjung Priok Jakarta, ojek sepeda merupakan kendaraan pokok selain bus transjakarta dan angkutan kota. Berbeda dengan di daerah Kota Tua Jakarta, disini sepeda disewakan kepada pengunjung untuk digunakan sebagai sarana transportasi rekreatif untuk mengelilingi kawasan Kota Tua. Di Desa Rarampadende, Kec. Dolo Barat, Kab. Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, meskipun prasarana jalan yang ada sudah baik, tapi masih banyak penduduk sekitar yang masih menggunakan gerobak sapi untuk mobilisasinya. Di Pontianak, di pinggiran Sungai Kapuas, meskipun pemerintah sudah menyediakan kapal feri, namun penduduk sekitar masih banyak yang menggunakan perahu tradisional sebagai sarana penyebrangan. Hal-hal tersebut diataslah yang akhirnya melatarbelakangi penulis untuk membuat Museum Transportasi Indonesia. Masyarakat akan tahu banyak hal dan melakukan wisata tentang perkembangan sejarah transportasi tradisional di Indonesia. Museum transportasi merupakan lembaga milik Departemen Perhubungan dengan maksud mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta peranannya. Tujuannya memberikan informasi dan tambahan pengetahuan kepada para pengunjung mengenai transportasi dan sejarah perkembangan teknologi transportasi sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif. Di sisi lain, teknologi yang ada saat ini memaksa manusia untuk terus berkembang. Semua hal disangkut pautkan dengan isu-isu pemanasan global. Konsep green design dan futuristic design menjadi trend dan gaya hidup dunia. Namun konsep tersebut lebih ditekankan di negara-negara maju dan berkembang. Di Indonesia sendiri trend tersebut sudah mulai digerakkan, namun pergerakannya belum nampak dengan jelas. Permasalahan yang terjadi di Indonesia menjadi hal besar yang mengalihkan perhatian masyarakat dari trend dunia. Keadaan alam di Indonesia yang labil membutuhkan perlakuan yang lebih agar tidak terjadi hal-hal yang diluar kendali. Terdapat suatu hal yang saling berkaitan dari permasalahan diatas. Alat transportasi yang dengan atau tanpa kita sadari merupakan kebutuhan pokok manusia di dunia, isu-isu pemberdayaan potensi alam sangat tepat untuk Indonesia yang memiliki alam yang luar biasa, dan futuristic design yang identik dengan kecanggihan teknologi. Untuk menggabungkan tiga hal tersebut, dibutuhkan sebuah fasilitas publik yang dapat berguna sebagai media edukasi yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan, juga media rekreasi sebagai hiburan untuk masyarakat.
2. Proses Studi Kreatif Tujuan didirikannya sebuah museum pada dasarnya sebagai pusat informasi yang berorientasi pada edukasi, rekreasi, hiburan, dan komunikasi. Perancangan Museum Transportasi Indonesia ini memiliki tujuan sebagai berikut: • Memberikan pengetahuan melalui objek pembelajaran nyata kepada pengunjung melalui materi-materi yang berhubungan dengan alat transportasi yang disimulasikan melalui rancangan ruang menyerupai kondisi aslinya di zamannya. • Membangun suasana yang kondusif dan menciptakan ruang yang terstruktur sehingga pengunjung merasa nyaman berada di museum ini. • Memberikan banyak interaksi antara pengunjung dengan benda koleksi agar pengunjung merasa benar-benar masuk kembali ke masa dimana alat transportasi tersebut masih menjadi alat transportasi utama di Indonesia. • Membuka mata masyarakat bahwa alat transportasi yang ada saat ini tidak akan ada jika tidak berawal dari alat transportasi yang ada pada zaman sebelumnya. • Mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa zaman dahulu dengan adanya alat transportasi semakin mempererat hubungan sosial antar individu. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 2
Utami Dewi Heryanti
Konsep umum perancangan diambil dari keadaan alam Indonesia. Bentangan alam yang luas hingga kota-kota yang padat akan menjadi inspirasi bentuk arsitektur hingga ke perancangannya. Bentuk alam di Indonesia menggambarkan sesuatu yang yang bersifat dinamis. Sedangkan kota-kota di Indonesia menggambarkan sesuatu yang tegas dan jelas. Hal tersebut berdasarkan dengan perkembangan alat transportasi yang dulu lebih menyatu dengan alam hingga sekarang yang menyatu dengan gedung-gedung dan teknologi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk yang dinamis organik namun tegas dan jelas akan menjadi konsep umun pada bangunan Museum Transportasi di Indonesia ini. Konsep perancangan Museum Transportasi di Indonesia sebagai pusat pendidikan, konservasi, dan rekreasi adalah bangunan yang dapat mendukung fungsi display, sirkulasi, sekaligus kebutuhan fungsional dari sistem yang ada. Sebagai bangunan yang memamerkan alat transportasi, bangunannya harus memiliki citra yang luas dan lapang. Banyak menggunakan material alumunium dan kaca agar mengesankan futuristik dan hi-tech. Konsep futuristik dipilih karena perkembangan teknologi yang ada saat ini mau tidak mau memaksa kita untuk menggunakannya. Meskipun museum ini berisi tentang perkembangan sejarah pertransportasian, yang didalamnya masih banyak terdapat hal-hal yang tradisional dan kuno, namun dapat dikemas dengan cara yang modern dan berteknologi. Secara umum pola aktivitas dan kegiatan pengunjung di museum ini digambarkan dalam bagan 1.
Bagan 1. Pola aktivitas dan kegiatan pengunjung.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3
Klasifikasi pengunjung dapat di dalam tabel berikut ini Akademis
Non-akademis
Pelajar (SD, SMP, SMA , sederajat) Wisata, untuk liburan dan refreshing dari rutinitas seharihari
Mahasiswa Peneliti, seniman, dll
Tabel 1. Klasifikasi pengunjung museum.
Lokasi perancangan berada di kawasan dataran tinggi di kota Bandung yaitu di daerah Dago Pakar. Lokasi ini cocok dengan konsep perancangan Museum Transportasi di Indonesia karena daerah dataran tinggi Dago Pakar ini masih memiliki banyak pepohonan, sehingga suasana yang akan dibangun akan tercapai dengan mudah. Selain itu ada sumber air dari air terjun maribaya yang akan mendukung area perairan transportasi air di Museum Transportasi Indonesia ini. Berikut ini adalah tabel data arsitektural Museum Transportasi Indonesia Lantai
Luas efektif (m²)
Sirkulasi (m²)
Total (m²)
Basement 1
736
1740 (parkir)
2476
Semi basement
812
992
1280
Lantai dasar
1448
520
1986
Lantai 1
2514.25
237.75
2752
Lantai 2
940
772
1712
Lantai 3
1195.6
596.4
1792
Total (m²)
6909.85
3118.15
9504
Keterangan Basement tidak dimasukan dalam perhitungan klb
Jembatan sebagai sirkulasi
Tabel 2. Data arsitektural Museum Transportasi Indonesia
3. Hasil Studi dan Pembahasan Museum Transportasi Indonesia merupakan suatu tempat yang menampung seluruh artefak transportasi dari zaman pra sejarah hingga saat ini, yang memberikan informasi dan pengetahuan seputar perkembangan transportasi di Indonesia kepada masyarakat. Tema Perancangan museum ini yaitu Transformasi Transportasi di Indonesia. Konsep ini memiliki alur pengunjung searah dimana pengunjung harus mengikuti alur sirkulasi tour museum dengan tujuan semua pengunjung dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada di museum ini.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 4
Utami Dewi Heryanti
Gambar 1. Image lobby auditorium 4D. Terdapat layar LCD yang Gambar 2. Area tiket dan informasi pada lobby auditorium. Pembelian tiket menampilkan review-review dari film-film yang akan diputar di menggunakan sistem digital. Mekanisme seperti mesin atm dan teknis auditorium 4D ini. pembayarannya seperti membeli minuman kaleng pada mesin otomatis.
Area pamer terbagi dalam enam era, sesuai dengan era yang terjadi di Indonesia. Area-area tersebut yaitu era prasejarah, era prakolonial, era kolonial, era kemerdekaan, abad ke-20, dan future. Era-era ini membagi museum sesuai dengan alat transportasi yang ditemukan di Indonesia. Kecanggihan teknologi terdapat di museum ini dengan pengaplikasian pada ruang pamer yang hampir seluruhnya dalam bentuk digital. Seperti peta perairan Indonesia dengan fitur layar sentuh, suasana dan pencitraan area pamer seperti keadaan asli dimana benda tersebut berada dengan lantai dan dinding interaktif. Selain itu fasilitas auditorium 4D membuat museum ini berbeda dengan museum yang ada di Indonesia, juga menuju kearah kemajuan teknologi yang menjadi trend dunia.
4. Penutup / Kesimpulan Alat transportasi, sumber daya alam, dan teknologi merupakan hal yang berkaitan satu sama lain. Semuanya mempunyai hubungan yang saling menguntungkan, atau bisa juga merugikan. Museum sebagai pokok pembahasan harus memiliki inovasi dan inspiratif dengan konsep yang berbeda dengan museum yang sudah ada di Indonesia sebelumnya.
Gambar 3. Ruang auditorium 4D, dimana pengunjung bisa merasakan gerak maju-mundur naikturun, mencium bebauan, merasakan cipratan air, hembusan angin, dinginnya kabut, dll ketika sedang menonton film singkat tentang transportasi Indonesia. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5
Gambar 4. Area simulasi kapal Indonesia. Pada area ini pengunjung bisa melakukan simulasi bagaimana mengendarai kapal Jong Jawa, kapal yang konon merupakan kapal pertama di Indonesia, yang sekarang sudah tidak ada lagi di Indonesia karena dibawa oleh Jepang.
Pada Museum Transportasi Indonesia ini, fungsi utama berorientasi pada edukasi dan rekreasi yang hi-tech, dimana dalam proses perancangannya dibutuhkan analisa lebih dalam dan pertimbangan akurat agar dapat menunjang aspek orientasi tersebut. Kegiatan interaksi antara pengunjung dan museum tercipta dalam bentuk area pamer yang serba digital. Pengunjung bisa melakukan interaksi dengan materi pamer dengan cara menyentuh, memutar, dan lain-lain. Selain itu terdapat juga simulasi-simulasi yang bisa dilakukan langsung oleh pengunjung. (gambar 4). Pemilihan tema dalam proyek fasilitas ini mengedepankan aspek-aspek futuris dan teknologi, ditinjau dari minat masyarakat urban yang modern.
Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Interior FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Drs. Widihardjo, M.Sn.
Daftar Pustaka Beaumont, Emilie., & Marie-Renee, Guilloret. (2009). Ensiklopedia Junior Transportasi. Jakarta: Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer. Jinca, M. Yamin. (2011). Transportasi Laut Indonesia. Surabaya: Penerbit Briliant Internasional Surabaya. Supardin, Bahrudin. (2011). Mesin dan Tenaga. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Vlekke, Bernard. H. M. (2008). Nusantara: A History of Indonesia ( Alih Bahasa, Samsudin Berlian). Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Telaga Bakti Nusantara, Tim. (1997). Sejarah Perkereta Apian Indonesia Jilid 1. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung. -------. (1997). Sejarah Perkereta Apian Indonesia Jilid I1. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 6