3
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.H. dan H. Abbas Said, S.H., M.H.
Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.H. Kode Etik Dan Pedoman Perilaku Hakim A. Etika (Kode Etik) • Kata etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. • Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyangkut apa yang baik dan apa yang buruk, berupa hak dan kewajiban moral atau akhlak manusia. • Etika merupakan suatu nilai mengenai benar atau salah, baik atau buruk yang dianut satu golongan atau masyarakat. • Etika kemudian dirumuskan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
4
•
•
•
saat dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika merupakan refleksi dari “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian. Implementasi KEPPH dapat menimbulkan kepercayaan atau ketidakpercayaan masyarakat kepada putusan pengadilan dan profesi hakim itu sendiri.
B. Konsepsi Penilaian Etika Perilaku • Konsepsi dalam menilai perilaku seseorang, yang harus diperiksa adalah perbuatannya, bukan maksud, tujuan atau niatnya, apalagi jasa-jasanya di masa lampau. Penilaian perilaku menyoroti perbuatan, kelakuan, sepak terjang seseorang yang tampak di mata orang lain. Fokus terpusat pada aspek lahiriah. • Sesuatu yang “pantas”, kelakuan yang “patut” atau persepsi tentang “martabat” atau “kehormatan” berada dalam persepsi dan ranah orang luar, publik, masyarakat, bukan dalam konsepsi pelaku dan teman-temannya. Semua itu merupakan pengertiaan hasil pemantauan orang dengan panca inderanya terhadap orang lain. • Batasan kepatuhan sepenuhnya tunduk pada tolak PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
5
ukur yang ada di masyarakat pada suatu saat tertentu. Sebaliknya, “maksud” dan “tujuan”, “niat dan itikad” merupakan soal kejiwaan orang per orang. C. Tujuan KEPPH Tujuan KEPPH adalah: 1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 4. Untuk meningkatkan mutu profesi. 5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. 6. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi. 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 8. Menentukan baku standarnya sendiri. D. Fungsi KEPPH Fungsi KEPPH adalah: 1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan, atau sebagai standar perilaku baik dalam menjalankan profesi 2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan E. Etika Profesi Hakim 1. Kode Etik Profesi Hakim ialah aturan tertulis yang harus dipedomani oleh setiap hakim Indonesia dalam PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
6
2.
3.
melaksanakan tugas profesi scbagai Hakim. Pedoman Tingkah laku (Code of Conduct) hakim ialah penjabaran dari kode etik profesi hakim yang menjadi pedoman bagi hakim Indonesia, baik dalam menjalankan tugas profesinya untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran maupun dalam pergaulan sebagai anggota masyarakat yang harus dapat memberikan contoh dan tauladan dalam kepatuhan dan ketaatan kepada hukum. Hakim adalah profesi terhormat yang sering dijuluki wakil Tuhan karena diberi kewenangan menegakkan hukum dan keadilan.
F. KEPPH 1. Prinsip-prinsip KEPPH adalah: a. Berperilaku Adil; b. Berperilaku Jujur; c. Berperilaku Arif dan Bijaksana; d. Bersikap Mandiri; e. Berintegritas Tinggi; f. Bertanggungjawab; g. Menjunjung Tinggi Harga Diri; h. Berdisiplin Tinggi; i. Berperilaku Rendah Hati; dan j. Bersikap Profesional. 2. Berlakunya KEPPH • KEPPH berlaku terhadap perilaku hakim dalam dinas dan di luar dinas. • Perilaku dalam kedinasan adalah semua perilaku yang dilarang oleh KEPPH yang dilakukan dalam PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
3.
7
persidangan dan/atau diluar persidangan yang terkait dengan perkara. • Perilaku di luar sidang adalah semua perilaku pribadi hakim yang menyimpang/tidak patut menurut KEPPH. Pelanggaran Pelanggaran yang dilakukan hakim dalam persidangan, antara lain: a. Meminta uang, memeras pihak. b. Mengulur persidangan. c. Membuatkan gugatan atau berkas-berkas pengadilan lainnya bagi salah satu pihak. d. Membicarakan perkara dengan salah satu pihak. e. Komunikasi terarah via telepon dengan salah satu pihak. f. Tidak menghindar ketika bertemu dengan satu Pihak berperkara. g. Dugaan selingkuh, menikah siri, menelantarkan keluarganya, atau menikah lagi (poligami) tanpa izin. h. Narkoba, sex bebas, judi, atau berbuat tercela. i. Mengeluarkan kata-kata kasar terhadap terdakwa, penasehat hukum, salah satu pihak atau saksi, j. Bersidang di ruang kerja hakim. k. Hakim tidak menanyakan kepada terdakwa, apakah terdakwa mengerti isi dan maksud surat dakwaan. l. Hakim menerima pihak di rumah atau di ruang kerja tanpa pihak lawan. m. Tertidur di ruang sidang. PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
8
n. o. p.
4.
SMS/BBM saat sidang berlangsung. Keluar masuk ruang sidang. Hakim sengaja tidak mempertimbangkan alat bukti yang kuat. q. Hakim sengaja menerapkan hukum yang salah. r. Hakim tidak menawarkan Terdakwa didampingi penasehat hukum, padahal ancaman pidananya diatas lima tahun. s. Melanggar hukum acara (parsial, tidak fair, manipulasi fakta). t. Hakim terlambat menghadiri sidang. u. Tidak menyatakan sidang terbuka untuk umum. v. Tidak mempersilahkan saksi-saksi yang masih di ruang sidang untuk keluar. w. Persidangan majelis hakim kurang dari 3 (tiga) orang. x. Majelis hakim membacakan putusan tanpa mengucapkan irah-irah. y. Pergantian anggota majelis saat sidang sedang berlangsung. z. Hakim mengintimidasi terdakwa dengan menyatakan: “kamu itu dipersalahkan, kamu terima saja ya?”. Penegakan KEPPH • KEPPH ditegakkan oleh: • Hakim itu sendiri; • Mahkamah Agung; dan • Komisi Yudisial. • Hakim yang melakukan pelanggaran KE & PPH akan mendapatkan sanksi, yang berat ringannya PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
9
sanksi tergantung dari pelanggaran yang dilakukan. G. DERAJAT SANKSI Sanksi terhadap hakim yang melanggar KEEPH adalah: 1. Sanksi ringan terdiri atas: • Teguran lisan; • Teguran tertulis; dan • Pernyataan tidak puas secara tertulis. 2. Sanksi sedang terdiri atas: • Penundaan kenaikan gaji berkala paling lama 1 (satu) tahun; • Penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala paling lama 1 (satu) tahun; • Penundaan kenaikan pangkat paling lama 1 (satu) tahun; • Hakim nonpalu paling lama 6 bulan; • Mutasi ke pengadilan lain dengan kelas lebih rendah; dan • Pembatalan atau penangguhan promosi. 3. Sanksi berat terdiri atas: • Pembebasan dari jabatan; • Hakim nonpalu lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 2 (dua) tahun; • Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 3 (tiga) tahun; • Pemberhentian tetap dengan hak pensiun; dan • Pemberhentian tidak dengan hormat.
PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
11
H. Abbas Said, S.H., M.H. KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
A
salamualaikum warohmatulohi wabarokatuh. Pak Suparman yang saya hormati, terima kasih moderator. Rekan-rekan para hakim tinggi yang saya muliakan tiada kata yang patut terucap pada siang hari ini selain daripada ungkapan puji syukur kehardirat Allah SWT, yang mana berkat curahan kasih sayangnya kepada kita sekalian sampai pada detik ini kita masih diberi kesehatan masih diberi waktu untuk duduk kita sharing pada siang hari ini. Bapak Ibu yang saya muliakan baik Ketua Mahkamah Agung, Wakil Ketua KY, Pak Djaja dan Pak Parman saya kira sudah menyampaikan beberapa hal yang sangat penting dalam acara kita pada pagi hari ini. Nah tentu saya mohon maaf nanti kalau ada banyak yang terulang, jadi makin diulang tentu makin lancar jadinya. Bapak, Ibu serta Saudara-Saudara yang saya muliakan, saya tidak akan mengulang hanya sedikit saya mendengar tadi karena pak Parman baru dari Manado menghadiri konferensi para advokat bahwa ada kemajuan. Tapi ibu, bapak, hati-hati jugalah karena kenapa? Banyak melaporkan hakim itu pakai cara. Ini saya sampaikan kepada rekan-rekan para hakim supaya hati-hati jangan sampai tadi sebagai bukti lantas nanti istilahnya main golf nanti dilaporkan juga jadinya. Mungkin sudah diberikan contoh satu, ada rekan kita maaf ini kalau saya katakan karena kebiasaan sebagai hakim. Ada rekan kita yang enak saja menerima pengacara dia berceritalah dia tidak tahu bahwa didepan kantongnya ini ada rekaman yang dimiliki PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
12
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
pengacara dia tidak tahu dia berceritalah tentang ini tentang itu dan sebagainya lah. Kemudian pengacara ini melaporkan apa yang ada didalam rekaman yang dimiliki oleh si pengacara tersebut. Setelah itu kami turut periksa apa yang direkaman ini beda dengan saksi pemeriksaan. Kesimpulannya saya tanyakan sama yang bersangkutan, baiklah biar kita tidak memperpanjang lebih baik mau engga kita perlihatkan rekamannya ini? Jadi dia sambil ngomong A rekamannya B jadi disitu semuanya jelas. Antara lain contoh saya tidak akan sebut darimana bagaimana perkaranya anda tidak menang, habis saya ini ketua majelis tapi Pak KPN ini ngambil perkaranya lantas waktu musyawarah saya engga dilibatkan hanya yang perlu dilibatkan coba begitu disampaikannya. Ketika diperiksa apa katanya tidak, saya kan ketua majelisnya masa ketua PN mau mengambil perkaranya. Ini kan musyawarah, hasil bulat. Jadi tidak ada dissenting opinion (DO) siapa yang membuat ini nya kesatu. Nah coba padahal direkaman sudah jelas semuanya, sudah terima CD-nya ada mobil yang dipinjam sebagai jaminan sudah sekian lama belum dikebalikan jadinya. Apa boleh buat didalam bahasa agama disebutkan “inasamtun asamtunbi anfusikum waiasatum falha” jika anda berbuat kebaikan, kebaikan yang anda buat tidak akan kemana-mana dia akan mencari anda kebaikan itu tapi kalau anda mendholimi orang, membohongi orang, dongengi orang dan sebagainya tunggu jangan lari. Jadi jangan pernah mengharap menanam pisang dapat durian, itu tidak mungkin jadinya. Perbuatan dari yang bersangkutan saya kira mungkin bapak ibu sudah tahu, sudah di MKH saja jadinya kasihan andaikata kita sudah punya jam terbang ya kira-kira sudah sampai di ufuk barat harus diberhentikan walaupun ada PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
13
istilahnya dengan hormat diatas permintaan sendiri kasihan jadinya. Kita sudah memupuk karier dari bawah dia juga yang menyidangkan gugatan cerai umpamanya, maunya saya kalau sudah ada niat mau nampung perempuan tersebut nantinya, pada putusan tolonglah tarik ini ada kerendahan sedikit bilang sama pak ketua “pak ketua jangan saya lah pak tapi ya kenikmatan sedikit saya tinggal hasilnya” nanti kira-kira gitu ya. Bilang perkara putus karena cerai, ketika belum perkara putus belum cerai. Nah ini mohon maaf jangan sampai diikutilah kalau kita biasanya pulang kantor jam 16.00 atau 16.30 Mahkamah Agung jam 16.30 resmi jam kantor. Tapi justru rekan kita yang dinanti-natikan, diimpi-impikan ini datang pada akhirakhir pulang kantor. Apa yang terjadi dikamar ditempat hakim tersebut? silaki-laki mengaku sekitar hanya luar-luarnya saja, si perempuan ngaku yang sampai itu-itu juga jadi. Masa dikantor sampai demikian jadinya apa engga ada tempat yang terhormat yang lebih bagus lagi kalau emang mau kira-kira. Ini jangan coba diikuti yang demikian, ada lagi rekan kita lagi begitu juga cerai jadinya kan. Setelah selesai dia ditangani ini-ini ketika dia mau itu, dia coba bikin aturan baru kita nikah dulu. Dinikahi lalu untuk kerja demikian, apakah seorang hakim pantas yang demikian punya ilmu kok mengajarkan yang tidaktidak jadinya. Untuk kita nikah dulu setelah sidang habislah dia jadinya kan, nah ini untuk menghalal kan supaya terhindar jadinya ini perilaku jelas perilaku menyimpang jadinya. Jadi bapak, ibu, saudara-saudara yang saya muliakan, tentu bapak bertanya. Ini Si Abas kok ceritanya sekarang seperti tidak pernah bikin macam-macam. Nah itu, begitu kira-kira saya sampaikan pada pimpinan Mahkamah Agung. Ketika kita sakit, ketika kita PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
14
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
satu kolam renang saya tidak bisa melihat diantara kita siapa yang bagus gaya renangnya apa gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, gaya bebas, karena kenapa? ya sama-sama sibuk sama-sama banyak perkara. Kalau saya waktu itu 8 majelis, saya kira paling banyak Majelis di Mahkamah Agung ketika saya. Saya paling banyak jadinya, saya majelisnya pak Parman dengan pak Andrioto pernah menyelesaikan perkara 270 satu bulan perkara putus, karena memang ke Pak Parman engga bisa macam-macam. Coba bapak ibu saudara sekalian yang saya muliakan tapi tentu kita berharap agar supaya jangan cepatnya yang sangat perlu, tapi juga artinya. Saya coba berikan contoh ada putusan ya saya berikan contoh, karena tadi kan yang ini Pak Parman umumya. Saya akan berikan contoh temuan-temuan dari laporan yang disampaikan oleh para yustisial para pencari keadilan. KY tidak hanya memeriksa laporan dari pada yustisial pencari keadilan, yang dikoran juga, yang di televisi juga, dan sebagainya. Itu semua diolah semuanya mungkin saya ingatkan sedikit bahwa sekian ribu laporan tersebut yang mungkin paling banyak 8% yang ditindak lanjuti oleh KY. 8% itu diantaranya minta konfirmasi daripada pelapor untuk melengkapi laporannya dan kemudian kepada terlapor kalau memang ada kira-kira hal yang patut diperiksa. Jadinya dari sekian itu mungkin bapak ibu lihat sampai bulan Juli kemarin itu, ada yang sampai ke MKH ada 2 kemudian ada 8 mungkin yang tertunda ada 2 yang tertulis. Satu yang diberhentikan dengan hormat dengan keputusan sendiri satu yang dinonvalidkan setahun mungkin ya. Jadi bapak-bapak ibuibu saudara sekalian yang saya muliakan, ada putusan yang saya kasih garis besarnya. Karena waktu sangat singkat ada putusan PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
15
pertimbangannya onslah, nah kira-kira begini pertimbangannya menimbang bahwa dari fakta persidangan baik dari keterangan saksi maupun dari alat bukti lainnya maka dakwaan itu telah terbukti dengan jelas dan meyakinkan. Namun perbuatan tersebut bukan perbuatan pidana. Oleh karena itu melepaskan terdakwa dari tuntutan hukuman ontslag itu kira-kira. Kemudian mengadili misalnya menyatakan terdakwa tidak terbukti bersalah. Sebelum penentuan tender tentang proyek PAM ini terlebih dahulu sudah masuk diruangannya sesi terdakwa tersebut. Oleh karena itu mengadili mengabulkan kasasi jaksa mengadili sendiri yang membatalkan putusan Judec Factie. mengadili sendiri yaitu menyatakan terdakwa terbukti melakukan tindak pidana korupsi menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama 4 tahun dan seterusnya. Bapak coba bayangkan saksi but indira tersebut tidak pernah diperiksa baik oleh polisi, oleh jaksa, ataupun dipersidangan dipengadilan tidak pernah diperiksa. Darimana Judex Juris mengakui pertimbangan demikian? saya sampaikan kepada pimpinan Mahkamah Agung ketika itu masih Pak Arifin kemudian dibaca setelah dibaca ko bodo amat ini begini ya, lantas beliau panggil juga Pak Djoko kemudian beliau datang juga jadinya kan. Nah Pak Arifin bilang ini-ini “ah pak Abbas ini masa mau cari salah-salahnya aja” setelah dibaca apa kata beliau yang terlontar dari bibirnya jujur saja tanpa didasari ilmu begini Pak Abas katanya. Kesimpulan mereka mengatakan sama saya walaupun survei kan tidak kewajiban saya survei saya bilang kan tidak pernah diperiksa. Saya coba lihat muncullah dengan hati memeriksa, kebetulan satu majelis dengan saya lain kali kalau baca cermat teliti saya bilang. Ada perkara lagi gugatan hal yang konfensi dalam pertimbangannya menimbang, bahwa adapun PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
16
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
rekonversi dan sebagainya tolak rekonversi dan sebagainya. Saya tanya sama yang bersangkutan darimana saudara dapat gugatan rekonversi? ada Pak, dimana? ini Pak digugatannya coba tolong bacakan lantas mereka bertiga kenapa tidak ada. Tidak ada ada itu darimana? apa alasannya? alasannya apa ini pak ketua majelisnya ini meninggal pak jadi ada perkaranya kurang lebih 20 diserahkan kepada majelis kami Pak. Oh jadi mau beralasan bahwasanya bapak-bapak ini karena banyak perkara sehingga demikian. Supaya jangan panjang cerita saya ingatkan sama globio, menurut orang bijak orang yang baik itu bukan orang yang tidak pernah berbuat kesalahan. Orang yang baik menurut orang bijak adalah orang yang pernah berbuat kesalahan, menyadari kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi. Maaf senior tolong lain kali jangan copy paste saya bilang. Maka bapak-bapak ibu-ibu jangan terlalu percaya pada panitera pengganti, bapak periksa kembali baru taking karena tanggung jawab putusan ada pada majelis bukan pada penitera pengganti bukan kepada tekering. Bapak dan Ibu Saudara sekalian banyak sebenarnya saya sudah kumpulin permasalahan-permasalahan yang didalam putusan-putusan ini. Tentu kita berharap apa yang tadi disampaikan oleh pak Parman bahwasanya sudah mulai banyak kebaikan, alhamdulilah itu lagi tahapan bagaimana agar ke Mahkamah Agung punya rencana 25 tahun yang akan datang tercipta lazim dan agung mudah-mudahan. Jadi bapak ibu saudara-saudara sekalian jangan sampai ada lagi rekan-rekan yang berlindung lagi. Kenapa begini? takut dipanggil KY, jadinya kaya KY itu bisa membatalkan putusan engga! jadi jangan beralasan kalau memang andaikata orang tersebut tidak terbukti kenapa harus PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
17
dihukum begitu pun sebaliknya kalau memang terbukti kenapa harus dibebaskan. Saya kira mengenai strafrecht tadi Pak Djoko sudah singgung jadi memang ini bukan masalah baru. Masalah strafrecht tergantung dari rasa keadilan para hakim tersebut. Jadi Hakim yang di Irian dengan hakim di Jakarta serta hakim di Aceh, kalau andaikata ada orang pakai koteka didaeran Merauke sana jalan-jalan ditengah umum saya kira engga bisa dipidana. Tapi andaikata mungkin di Jakarta dia jalan-jalan tanpa pakaian hanya pakai koteka saja bisa dijadikan perkara. Disinilah letaknya hakim bisa menggunakan hal-hal yang meringankan mungkin, jadi perkara tapi mungkin hukumanya tidak bisa disamakan. Jadi memang bukan masalah baru masalah disparitas pemidanaan ini saya kira, karena sistim kita beda dengan sistem negara-negara lain itu agak beda. Bapak dan Ibu Saudara-Saudara yang saya muliakan, tentu harapan kita kepada semuanya, ini saya hanya akan menyentuh batin kita. Sebenarnya masalah kode etik ini jujur, adil, semuanya integritas tinggi, rendah hati, profesional yang 10 point tadi saya kira bagi para hakim bukan masalah baru. Di KY juga bapak ibu pakai ada cakra yang melambangkan demikian itu sudah hafal mestinya. Bapak wakil gereja juga para pendeta juga mengajarkan supaya kita berbaik, bapak di masjid juga mengajarkan tetapi sampai sekarang masih ada diantara kita masih kurang imannya kita masih kurang percaya. Tapi alhamdulillah kita yang hadir sekarang ini bersyukur untuk sampai detik sekarang ini, alhamdulilah belum dibukakan aib kita oleh Tuhan. Mungkin daripada kita banyak yang berbuat lebih jelek dari pada yang tertangkap tapi kebetulan tuhan masih selamatkan kita untuk memberi kesempatan instropeksi diri kita PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
18
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
masing-masing. Coba Bapak Ibu renungkanlah ada rekan kita di Bandung diadili, hakim PAI juga tertangkap di Semarang, juga tadi disinggung oleh pak Parman juga ketangkap. Kalau Tuhan mau kenapa sih semua-semua kita yang berbuat hampir mirip-mirip begitu, kenapa tidak ketangkap semuanya. Kesempatan kita dalan agama disebutkan cobalah instropeksi diri kita masingmasing mumpung Tuhan masih sayang sama kita. Cobalah kita mulai berangsur-angsur untuk memperbaiki diri lah, saya tahu tadi Pak Parman sudah singgung sebenarnya masalah-masalah penilaian pada panitera itu teknik kuno. Jadi memang banyak yang salah gunakan biasanya para panitera, para calo, dan banyak yang salah gunakan ini. Ini untuk pak hakim untuk inilah maaf jaksa juga demikian macam mana itu pak ketua mau berangkat, dikasihlah dia tapi tidak sampai ke ketua majelisnya itu banyak lah pengalaman-pengalaman yang demikian. Tapi sudahlah marilah kita coba menata diri kita bagaimana indahnya andaikata, kita dimana-mana dihormati. Jadi ketika saya baru SK nya 69 tapi 68 masih golongan dua, kalau saya berdiri didepan terminal untuk naik angkot masih orang hormat. Karena kebetulan pakai pangkat sedikit pangkat pengayoman masih dihormati jadinya. Maunya saya kembalilah seperti model lama tapi sekarang coba kita lihat, ada putusan hakim macammacam ceritanya. Oleh karena itu coba kita berangsur-angsur menata diri kita sekalian, dan apa yang akan nanti kita diskusikan bapak-bapak bisa tularkan kepada rekan-rekan para hakim. Ya kalau bapak-bapak hatiwas hakim tinggi pengawas ke daerah, sampaikanlah jangan nanti nunggu 1 Januari baru memperbaiki. Sekarang kita berangsur-angsur karena saya takutkan begini ya! mungkin sebagian diantara kita yang masih kurang yakin. PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
19
Saya bawa ke agama lah coba bayangkan maaf yang non muslim yang Kristen. Coba lihat! bayangkan ketika Jibril datang kepada Maryam apa kata Jibril kepada Maryam “wahai Maryam engkau akan mendapatkan putra”. Apa kata Maryam “bagaimana caranya saya dapat putra?” sedangkan saya sentuh laki-laki pun tidak pernah. Coba bayangkan ada orang kawin sudah sekian tahun tapi tanpa dikaruniai anak, ada orang tidak kawin tapi kenapa bisa punya anak perempuan. Coba lihat siapa yang kira-kira mengatur, itu berarti ada kekuasaan yang mengatur. Jadi pada struktur tadi bagaimana didalam islam menghormati Maryam yang melahirkan Nabi Isa AS. Saya ambil contoh lagi Nabi Ibrahim, kalau kita menguji tentang kita saya tentu menyentuh agama banyaknya. Coba ketika Nabi Ibrahim mencari Tuhannya. dilihatnya bapaknya membuat patung kemudian hampir disamakan dengan Ka’bah. Jadi Ibrahim berpikir masa ini mau disembah ini kan Bapak saya yang bikin. Kesimpulan ini diturunkan setelah diturunkan diketahui oleh bapak Nabi Ibrahim, Ibrahim menurunkan diusirlah Ibrahim untuk meninggalkan tempat tersebut. Ketika Ibrahim melihat malam hari ada bintang, oh itu Tuhan saya kecewa ditengah malam. Kemudian melihat bulan terang dia kecewa juga karena subuh hari sudah hilang bulannya. Dan di siang hari dia melihat terang benderang matahari tapi di sore hari matahari ditelan bumi. Cobalah bayangkan Nabi Ibrahim masih agak ragu juga bertanyalah Nabi Ibrahim sama Tuhan jadinya. Apa kata Nabi Ibrahim sama Tuhan dalam surat Al-Baqoroh “Wahai Tuhan bagaimana Engkau akan menghidupkan orang yang sudah mati Tuhan? jangankan yang seribu tahun lalu, nenek saya PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
20
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
aja baru 50 tahun lalu sudah tidak ada tulang belulangnya sudah bersatu dengan tanah Tuhan”. Lantas Tuhan dengan arif mengatakan “wahai Ibrahim apa kamu belum percaya” saya percaya Tuhan tapi agaknya kurang mantap. Nah itulah gangguan iblis setan kalau begitu baiklah Ibrahim ambil empat ekor burung kemudian burung tersebut kamu cincang halus-halus perekor kepalanya kecil begini cincang halus-halus kemudian empat ekor engkau jadikan satu aduk dan letakanlah dibukit sana satu onggok, dua onggok, tiga onggok, empat onggok. Wahai Ibrahim panggilah emapat ekor burung yang telah engkau cincang halushalus dan engkau jadikan satu dan engkau letakan di empat tempat. Wa’damu analloha bidunhakim dengan kekuasaan Tuhan empat ekor burung tersebut terbang sebagaimana sediakala lantas bersujud Nabi Ibrahim Engkaulah Tuhan yang saya sembah. Jadi apakah tidak mungkin rekan-rekan kita yang kena musibah ini bisa suatu waktu Tuhan limpahkan kepada kita. Bisa saja kalau kita terus-menerus tidak mau sadar, tidak mau insaf, tidak mau sedikitpun instropeksi diri kita sekalian. Bagi yang pernah ke bukit Tursina, coba bayangkan ketika Nabi Musa berada dibukit tursina ketika itu congkak juga Nabi Musa. Jadi apa kata Nabi Musa “wahai Tuhan nampakan wajahmu” lantas Tuhan mengatakan “hei Musa niscaya kau tidak bisa menampak wajahku”. Kemudian singkat cerita dan Allah SWT mengatakan arahkan wajahmu dibukit Tursina. Sepintas kilat ada gaya kilat bukit Tursina dalam tafsir As-mibah terangkat dan meledak. Jadi Nabi Musa barulah jatuh tersungkur Nabi Musa mengatakan “Engkaulah Tuhan ku”. Semua kejadian ini saya kaitkan dalam bahasa agama karena kenapa? Saya kira semua orang beragama Islam sudah PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
21
dari kecil mengaji. Sudah mendengar dari gurunya, dari kotbah. Kode etik juga sudah dicakrakan baik di KY maupun yang lain sudah ada semuanya tinggal kita mau mencoba menatanya. Saya sangat sedih jika ada seorang hakim yang kena sanksi, saya paling sedih karena kebetulan saya kurang lebih 42 tahun jadi hakim 5kali jadi capres, sekali wakil, kedua kali jadi KPT. Jadi kalau ada rekan hakim yang kena sanksi aduh saya kasihan sekali. Oleh karena itu marilah kita coba instropeksi mudahmudahan Tuhan selalu bersama kita.Jujur menilai diri kita, jika kita pernah berbuat salah kenapa kita tidak mengakui bahwa saya salah, tuntunlah saya kejalan yang Engkau ridhoi. Karena bapak-bapak sudah memiliki, sudah mengantungi tanda cakra, sudah dipakai semuanya, tapi masih ada rekan kita yang ketangkap coba bayangkan ketangkap akhirnya. Hanya kebetulan kita ini termasuk orang yang disayangi Tuhan, belum dibuka aib kita. Kalau Tuhan mau saya kira gampang bagi Tuhan untuk membuka semua ini. Saya kira itu pengantar saya mengenai kode etik, tolonglah disampaikan kepada rekan-rekan. Jangan bosan menyampaikan kepada rekan-rekan ditingkat peradilan negeri, jika gaji kita sampai hari ini hanya cukup untuk 25 hari atau satu bulan kita terimalah. Jadi apa yang anda peroleh, syukurilah. Mudahmudahan apa yang diperjuangkan Mahkamah Agung bersama KY, seperti apa yang disampaikan pak Djaja, mudah-mudahan bulan Januari naik seperti impian kita. Jadi walaupun nanti gaji kita kata pak Djaja tadi 57 juta katanya untuk KPT, 30 sampai sekian untuk hakim tinggi. Tapi namanya manusia tidak pernah puas jadinya. Oleh karena itu ketika Adam dilahirkan oleh Tuhan maka PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN
22
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU HAKIM
Tuhan mengatakan “wahai malaikat, iblis dan jin bersujudlah engkau kepada Adam”. Malaikat mengatakan dia tunduk dan langsung bersujud, tapi iblis dan setan mengatakan saya lebih mulia dari pada Adam saya dari api Adam dari tanah. Keluarlah apa yang diminta setan dan iblis “wahai Tuhan jangan engkau usik” jadi sampai dunia ini kiamat setan dan iblis akan menggodanya. Tergantung keyakinan kita untuk menghadapinya. Jadi saya kira kalau andaikata Tuhan menjadikan kita semua baik tak susah bagi Tuhan, demikian pula kalau menjadikan kita jahat tidak susah bagi Tuhan. Mudah-mudahan bapak bisa ngambil hikmah dari pada cerita saya ini karena kalau saya ajarkan tentang jujur adil bapak lebih hafal dari saya, saya kira. Tapi yang penting bagaimana amalannya, itu mohon maaf jika kiranya bapak ibu sekalian saya hanya sentuh jiwa kita semuanya, saya sendiri di KY sudah satu tahun sembilan bulan juga dilaporkan perkara saya dengan pak Parman, pak Arbioto itu juga dilaporkan. Tapi alhamdulilah jadi jangan merasa takut untuk dilaporkan karena KY juga bukan tutup mata memeriksa, dia periksa dia lihat betul tidak laporan ini. Karena orang salah pasti melaporkannya tidak puas. Jadi saya kira demikian pengembangan diskusi kita wabilahitofiq walhidayah Wasalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh.
PELATIHAN HUKUM PIDANA KHUSUS BAGI HAKIM TINGGI - MEDAN