Kode Emiten Lampiran 4 Tanggal dan Jam 04 Apr :24:10 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan

No Surat/Pengumuman

020/HI-MYPD/III/2011

Nama Perusahaan

PT Hanson International Tbk

Kode Emiten

MYRX

Lampiran

4

Tanggal dan Jam

04 Apr 2011 14:24:10

Perihal

Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan

Dengan ini PT Hanson International Tbk menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan Auditan Tahun Buku 2010 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Des yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan periode pembanding yang berakhir pada 31 Des 2009. Opini akuntan berupa Wajar Dengan Pengecualian yang ditandatangani oleh DR. Achmad R K, Ak. CPA. MM pada tanggal 30 Mar 2011 . Beberapa data keuangan penting sebagaimana yang ditampilkan dalam laporan keuangan yang dimaksud adalah sebagai berikut : Saldo per tanggal 31 Des 2010 IDR

Keterangan

Data Pembanding 31 Des 2009 IDR

Total Aktiva

133.215.721.925

901.048.232

Total Kewajiban

245.009.381.865

147.077.901.189

Hak Minoritas

750.023.871

0

Telah Ditentukan Penggunaannya

0

0

Belum Ditentukan Penggunaannya

0

0

Modal Disetor

1.058.322.622.476

1.058.322.622.476

Ekuitas

(112.543.683.812)

(146.176.852.957)

Pendapatan Usaha

109.045.641.268

0

Laba (Rugi) Usaha

51.938.212.619

0

Beban Pajak

583.988.500

0

Pos Luar Biasa

0

0

Laba (Rugi) Bersih

33.680.841.076

13.946.172.812

Laba (Rugi) Bersih per saham, sebelum Pos Luar Biasa

6

3

Saldo Laba Ditahan (Defisit)

Validation ID: b92604de01-a110cb-4e0471-0291c5-a13116c24e69c49f

Laba (Rugi) Bersih per saham, setelah Pos Luar Biasa

33.633.169.145

13.946.172.812

Laporan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

14.243.581.721

(966.799.859)

Data Anak Perusahaan : Nama

Kegiatan Usaha Utama

Persen Kepemilikan Saham

Total Asset

PT. APINUS RAMA

PRODUKSI TABUNG GAS LPG 3 KG

97%

100.621.092.102

Pelaporan yang kami sampaikan sebagaimana terlampir adalah meliputi : Laporan keuangan auditan tahunan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Des 2010 Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 Penjelasan Perseroan sehubungan adanya perubahan lebih dari 20% atas akun Total Aktiva dan atau Total Kewajiban dibandingkan akun yang sama pada laporan keuangan auditan tahunan terakhir. Penjelasan Perseroan tentang hal-hal yang dikualifikasikan oleh Akuntan Publik dan dampaknya terhadap Total Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Laba Bruto, Laba Usaha, Laba Bersih, Laba Per Saham jika hal-hal yang dikualifikasikan tersebut menyangkut penerapan PSAK. Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Hanson International Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara elektronik. PT Hanson International Tbk bertanggung jawab penuh atas informasi yang tertera di dalam dokumen ini.

Validation ID: b92604de01-a110cb-4e0471-0291c5-a13116c24e69c49f

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS REPORTS

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2009)

For The Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Figures For 2009) (Expressed in Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

DAFTAR ISI

TABEL OF CONTENTS Halama / Page

Surat Pernyataan Direksi

Board of Directors Statement

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors Report

Neraca Konsolidasi

1-2

Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

3

Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

4

Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasi

5

Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi

5 - 37

Notes to Consolidated Financial Statements

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah)

2010

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 (With Comparative Figures For 2009) (Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes

2009

ASET

ASSETS

ASET LANCAR

CURRENT ASSETS

Kas dan bank Piutang usaha Piutang hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar dimuka

742.583.679 40.101.199.372 905.333.000 37.875.000 11.433.984.747 193.800.350 211.159.635 19.512.500

Jumlah Aset Lancar

53.645.448.283

3 2c, 2m, 4 2d, 5, 11 6 2e, 7 8 9 2f, 10

6.057.921 439.181.906 137.610.635 -

Cash on hand and in banks Accounts receivables Related party receivables Others receivables Inventory Advances Prepaid tax

582.850.462

Total Current Assets

300.000.000

Invesment in share of stock

18.197.770

Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 22,846,376,733 in 2010 and Rp 636,232,830 in 2009

ASET TIDAK LANCAR Penyertaan dalam bentuk saham

NON-CURRENT ASSETS 300.000.000

2g, 12

Aktiva tetap - setelah dikurangi Akumulasi penyusutan sebesar Rp 22.846.376.733 pada tahun 2010 dan Rp 636.232.830 pada tahun 2009

79.270.273.642

Jumlah Aset Tidak Lancar

79.570.273.642

318.197.770

Total Non-Current Assets

133.215.721.925

901.048.232

TOTAL ASSETS

JUMLAH ASET

2h, 13

Lihat catatan atas laporan keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

See accompanying Notes to financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole.

1

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah) 2010

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued) December 31, 2010 (With Comparative Figures For 2009) (Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes

2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCIES)

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

CURRENT LIABILITIES

Hutang usaha Hutang bank Hutang pajak Hutang pihak ketiga Biaya masih harus dibayar

7.095.812.838 149.833.872.292 135.554.299 10.805.912.046 1.541.151.092

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

169.412.302.567

14 2j, 2m, 15 2n, 16 17 18

146.746.447.944 83.500 331.369.745

Accounts payables Bank loans Taxes payables Third parties payables Accrued expenses

147.077.901.189

Total Current Liabilities

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : Bank

63.342.169.888

15

-

Pendapatan ditangguhkan

12.254.909.410

19

-

Deferred revenue

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang

75.597.079.298

-

Total Non-Current Liabilities

245.009.381.865

147.077.901.189

Total Liabilities

-

Minority Interest

Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS

Long-term loans net of current maturities

750.023.871

20

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per Saham Seri A, Rp 125 per sahan Seri B dan Rp 110 per saham Seri C Modal dasar - 700,7 juta saham Seri A 8.408,4 juta saham Seri B dan 20 Miliar Saham Seri C Modal ditempatkan dan disetor penuh 700,7 juta saham Seri A dan 4.513,7 juta saham Seri C 1.121 juta saham seri B Tambahan modal disetor Defisit

Bank

EQUITY (CAPITAL DEFICIENCIES)

350.350.000.000 496.507.568.040

21 21

350.350.000.000 496.507.568.040

140.124.375.000 71.340.679.436 (1.170.866.306.288)

21 22 28

140.124.375.000 71.340.679.436 (1.204.499.475.433)

Capital stock – Rp 500 per value for A Series share, Rp125 for B Series share and Rp 110 for C Series share Authorized - 700,7 million A Series share 8,408.4 million B Series share and 20 billion C Series shares Subscribed and fully paid 700.7 million for A Series shares 4,513.7 million for C Series share and 1,121 million for B Series shares Additional paid-in capital Deficits

Jumlah Ekuitas

(112.543.683.812)

(146.176.852.957)

Total Capital Deficiencies

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

133.215.721.925

901.048.232

TOTAL LIABILITIES NET OF CAPITAL DEFICIENCIES



2

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMES For the Years then Ended December 31, 2010 (With Comparative Figures For 2009) (Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes

2010 PENDAPATAN

2009

109.045.641.268

2k, 2m, 23

-

NET SALES

BEBAN POKOK PENDAPATAN

57.107.428.649

2k, 24

-

COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR

51.938.212.619

-

GROSS PROFIT

BEBAN USAHA

OPERATING EXPENSES

Umum dan administrasi

14.278.028.973

Jumlah Beban Usaha

14.278.028.973

2k, 13, 25

973.760.999 973.760.999

Total Operating Expenses

RUGI USAHA

37.660.183.646

(973.760.999)

LOSS FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

OTHER INCOME (CHARGES)

Laba (rugi) selisih kurs-bersih Penghasilan bunga Beban administrasi bank Beban PKKP bank Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih Jumlah Pendapatan Beban Lain-lain - Bersih

5.559.038.221 13.904.128 (37.660.275) (3.428.601.912) (5.833.740.577) 331.706.345 (3.395.354.070)

LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN

34.264.829.576

BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA (RUGI) BERSIH BAGIAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR

General and administrative

2k, 2m 2k 2k 2k 2k 2k

19.726.469.251 Gain (loss) on foreign exchange rates - net 37.827 Interest income (5.012.029.240) Interest and financing expense 205.455.973 Miscellaneous-net 14.919.933.811 Total Other Charges - Net 13.946.172.812

INCOME (LOSS) BEFORE TAX EXPENSE

583.988.500

2n, 26

-

TAX EXPENSE

13.946.172.812

NET INCOME ( LOSS)

33.633.169.145

13.946.172.812

NET INCOME ( LOSS)

6

3

BASIC INCOME (LOSS) PER SHARE

33.680.841.076 47.671.931

2o, 27



3

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGE IN EQUITY For The Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Figures For 2009) (Expressed in Rupiah)

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value Resulting from Tambahan Modal Restructuring Transaction Disetor/Additional of Companies Under Paid-in Capital Common Control

Modal ditempatkan dan Disetor Penuh/ Subscribed and Fully Paid Saham/Shares Seri A dan Seri C/ Seri B/ Serie A and Serie C Serie B Saldo, 1 Januari 2009

Jumlah Ekuitas - Bersih / Total Equity - Net

Defisit/ Deficits

846.857.568.040

140.124.375.000

71.340.679.436

-

Rugi bersih tahun berjalan

-

-

-

-

Saldo, 31 Desember 2009

846.857.568.040

140.124.375.000

71.340.679.436

-

(1.204.499.475.433)

Penjualan Anak perusahaan

-

-

-

-

-

-

Sale of subsidiary share

Laba bersih tahun berjalan

-

-

-

-

33.633.169.145

33.633.169.145

Net income for the current year

Saldo, 31 Desember 2010

846.857.568.040

140.124.375.000

71.340.679.436

-

(1.170.866.306.288)


(1.218.445.648.245) 13.946.172.812

(160.123.025.769) 13.946.172.812

Balance as of January 1, 2009 Net loss for the current year

(146.176.852.957) Balance as of December 31, 2009

(112.543.683.812) Balance as of December 31, 2010


4

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2009)

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Figures For 2009) (Expressed in Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah) 2010

2009 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan lain-lain Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran pajak Pembayaran operasional lainnya

68.944.441.896 345.610.473 (49.048.286.342) (522.066.701) (5.476.117.605)

(951.508.642) (15.291.217) -

Receipt from customers Others receipt Payment to suppliers and employees Income taxes paid Others payment

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi

14.243.581.721

(966.799.859)

Net Cash Used in Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap

(88.342.835.365)

37.827 -

Interest income received Acquisitions of fixed assets

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi

(88.342.835.365)

37.827

Net Cash Provided by Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Pembayaran hutang bank Penerimaan (pembayaran) dari pihak lain

66.429.594.236 (8.052.561.142)

-

Received from bank loans Payments of bank loans

10.339.760.952

1.275.621.193

Received from third party

68.716.794.046

1.275.621.193

Net Cash Provided by Financing Activities

5.559.038.221

(360.978.815)

Effect of exchange rate change

176.578.623

(52.119.654)

6.057.921

58.177.575

ANAK PERUSAHAAN

559.947.135

-

PERUSAHAAN

566.005.056

58.177.575

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN

742.583.679

6.057.921

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Dampak perubahan kurs PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN


net decrease in Cash on hand and in banks CASH ON HAND IN BANKS AT THE BEGINNING OF YEAR COMPANY CASH ON HAND IN BANKS AT THE END OF YEAR


5

PT HANSON INTERNATIONAL Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010

For the Years then Ended December 31, 2010

(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2009)

(With Comparative Figures For 2009)


(Expressed in Rupiah)

1. Umum

1. General a. Establishment of the Company’s

a. Pendirian Perusahaan PT Hanson International Tbk (dahulu PT Hanson Industri Utama Tbk/“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Juli 1971 berdasarkan Akta Notaris Henk Limanow, S.H., No. 13. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1975, Tambahan No. 777. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Tri Firdaus Akbarsyah S.H., No. 13 tanggal 04 Juni 2010 mengenai pernyataan sebagian keputusan rapat PT Hanson International Tbk. Akta perubahan ini telah dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-30369 tanggal 26 Nopember 2010.

PT Hanson International Tbk (formerly PT Hanson Industri Utama Tbk/”the Company”) was established based on Notarial Deed No. 13 of Henk Limanow, S.H., dated July 7, 1971. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/212/11 dated December 22, 1971 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 103 dated December 26, 1975, supplement No. 777. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the most recently by Notarial Deed No. 13 of Tri Firdaus Akbarsyah S.H., dated June 04, 2010 about the statement in part the decision meeting PT Hanson International Tbk. This change has been recorded in the database of the System of Legal Administration of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-30369 dated November 26, 2010.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri kimia dan serat sintesis, pemintalan dan pertenunan, industri tekstil lainnya, perdagangan ekspor impor, lokal, leveransir, grosir dan distributor, serta agen.

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities to engage mainly chemical and synthetic fiber industry, weaving and knitting and other activities related to the textile industry, export-import and local trading, as retailer, wholesaler and distributor and as agent.

Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial pada tahun 1973 dan hasil produksinya dipasarkan terutama ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan berkedudukan di Jl. Tomang Raya No. 43, Jakarta Barat.

The Company started its commercial operations in 1973 and its products are marketed mostly to Europe, United States of America, Asia and the Middle East. The Company is located at Jl. Tomang Raya No. 43, West Jakarta.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

b. Public Offering of the Company’s Shares

Pada tanggal 10 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No.SI-129/SHM/MK10/1990 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1 juta saham Perusahaan, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 9.900 per saham. Pada tanggal 31 Oktober 1990 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

On September 10, 1990 the Company obtained the notice of effectivity for the initial public offering of its 1 million shares the Company’s from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his letter No. SI129/SHM/MK10/1990 with a par value of Rp 1,000 per share and the offering price of Rp 9,900 per share. All of the Company shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on October 31, 1990.

Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2789/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 92,4 juta saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 4.400 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997.

On December 4, 1997, the Company obtained the notice of effectivity for The Rights Issue I of 92.4 million shares with the rights option from the Chairman of the BAPEPAM in his letter No. S-2789/PM/1997 with a par value of Rp 1,000 per share and the offering price of Rp 4,400 per share. All of the Company’s shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange on December 29, 1997.

Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2700/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maksimum 5,6 miliar saham Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 125 per saham, disertai insentif berupa waran secara cumacuma. Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1 waran berhak membeli 1 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham.

On October 6, 2000, the Company obtained the notice of effectivity for the rights issue II of its 5.6 billion for B Series shares with the rights option from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency, (BAPEPAM) in his letter No. S-2700/PM/2000 with a par value of Rp 125 per share and with free warrant as incentive. Attached to every 40 for B series shares are 6 warrants and each warrant entitles the holder to purchase one B series shares at Rp 125 per share. T

6



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









1. Umum (Lanjutan)

1. General (Continued)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (Lanjutan)

b. Public Offering of the Company’s Shares (Continued)

Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000.

he warrants are exercisable from June 1, 2001 to June 12, 2006. If the warrants are not exercised during such period, the warrants will expire and will have no value. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on November 6, 2000.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saham Perusahaan sejumlah 700,7 juta saham Seri A, 1,1 miliar saham Seri B dan 4,5 miliar saham Seri C telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2009 and 2008, all of the Company’s outstanding shares comprises 700.7 millions for A series shares, 1.1 billion for B series shares and 4.5 billions for C series shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange. c. Subsidiary

c. Anak Perusahaan Berdasarkan akta No. 17, tanggal 09 Juni 2010 yang dibuat dihadapan notaris Tri Firdaus Akbarsyah, S.H., PT Hanson International Tbk telah membeli saham PT Apinus Rama dari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembar saham, seharga Rp 10.454.470.000 dengan nilai buku sebesar Rp 22.709.379.410 (lihat catatan 19).

Based on deed No. 17 dated June 09, 2010, prepared by a notary Tri Firdaus Akbarsyah, S.H., PT Hanson International Tbk has bought shares PT Apinus Rama from Mr. Ir. Sufrancis as many as 9.700 shares, with nominal Rp 1.000.000/shares, costing Rp 10.454.470.000 with book value Rp 22.709.379.410 (See note19).

d. Board of Commissioners, Directors and employees

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut : 31 Desember 2010 Komisaris Utama : Monang Situmeang Komisaris Independen : Haswanto Direktur Utama : Raden Agus Sentosa Direktur : Roni Agung Suseno Direktur : Sali Soemadisastra Direktur : Ingrid Suria Direktur : Irwan Suria 31 Desember 2009 Komisaris Utama : Tubagus M. Hasjim Komisaris Independen : Haswanto Komisaris Independen : Monang Situmeang Direktur Utama : Raden Agus Sentosa Direktur : Roni Agung Suseno Direktur : Ingrid Suria Direktur : Irwan Suria

As of December 31, 2010 dan 2009 the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows: December 31, 2010 Monang Situmeang : President Commissioner Haswanto : Independent Commissioner Raden Agus Sentosa : President Director Roni Agung Suseno : Director Sali Soemadisastra : Director Ingrid Suria : Director Irwan Suria : Director December 31, 2009 Tubagus M. Hasjim : President Commissioner Haswanto : Independent Commissioner Monang Situmeang : Independent Commissioner Raden Agus Sentosa : President Director Roni Agung Suseno : Director Ingrid Suria : Director Irwan Suria : Director

Pada tahun 2010 dan 2009, jumlah gaji dan kompensasi lainnya untuk Dewan komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 1.062.000.000 dan Rp 333.500.000

In 2010 and 2009, total of salary and other compensation of board of Commissioners and Directors amounting to Rp 1,062,000,000 and Rp 333,500,000, resvectively.

Pada tahun 2010 dan 2009, rata-rata jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 234 dan 4 karyawan tetap (tidak diaudit).

In 2010 and 2009 the Company have an average total number of permanent employees of 234 and 4, respectively (unaudited).

7



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY








(Expressed in Rupiah) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

a. Basis of preparation of the financial statements

a. Dasar penyajian laporan keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan-peraturan serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan publik.

The financial statements have been prepared in accordance with the accounting principles generally accepted in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) and the regulations and guidelines on financial statements presentation and disclousures issued by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency’s (BAPEPAMLK) for publicly-listed companies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), dengan mengklasifikasikan peneriman dan pengeluaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flows are presented using the direct method and classify cash receipts and disbursements into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Company.

b. Principles of consolidation and accounting for business combination

b. Prinsip konsolidasi dan akuntansi penggabungan usaha Prinsip konsolidasi

Principles of consolidation

Semua Anak perusahaan harus dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas (termasuk Entitas Bertujuan Khusus) dimana Grup memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Apabila dilakukan pengalihan/penjualan penyertaan atau pengurangan penyertaan pada Anak perusahaan, maka hasil usaha Anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah hasil usaha sampai dengan tanggal penjualan/pengalihan penyertaan tersebut. Selisih antara saldo penyertaan induk perusahaan dan saldo aset dan kewajiban Anak perusahaan pada saat pengalihan /penjualan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada laporan keuangan konsolidasi.

Subsidiaries, which are those entities (including Special Purpose Entities) in which the Groups has an interest of more than one half of the voting rights or otherwise has the power to govern the financial and operating policies, are consolidated. Subsidiaries are consolidated from the date of which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases.If there is transfer of ownership/sales of investment or deduction of investment to Subsidiary, then the results of operations of the Subsidiary consolidated is the results of operations up to the date of transfer of ownership/sales. The difference of the balance of the parent's investment and the Subsidiary assets and liabilities balance at the time of sales/transfer of ownership is recognized as gains or losses in the consolidated financial reports.

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

The consolidated financial statements of the Company and its Subsidiary wherein the Company has direct or indirect ownership interest of more than 50%. Inter-company balances and transactions including unrealized gains or losses on inter-company transactions are eliminated to reflect the financial position and the results of the operations of the Company and Subsidiaries as one business entity.

Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada Neraca Konsolidasi. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak perusahaan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi disajikan sebagai penambah (pengurang) dari laba bersih konsolidasi sebelum hak minoritas untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak Perusahaan. Kerugian Anak perusahaan yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor.

Minority interests in net assets of Subsidiaries are presented as “Minority Interests” in the Consolidated Balance Sheets. Minority interests in net earning (loss) of Subsidiary is presented in the Consolidated Statements of Income as additions to (deductions from) the consolidated income before minority interests to arrive at the net profit attributable to the Company. The losses applicable to the minority interests in the Subsidiary may exceed the minority interests in the equity of the Subsidiary.

8



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY








(Expressed in Rupiah) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip konsolidasi dan akuntansi penggabungan usaha (Lanjutan)

b. Principles of consolidation and accounting for business combination (Continued)

Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup.

The excess, and any further losses applicable to the minority interests, are absorbed by the Company as a majority stockholder except to the extent that minority interests have binding obligations to, and are able to make good of the losses. If the Subsidiary subsequently reports profits, the majority interest holder, in this case, the Company is allocated all such profits until the minority share of losses previously recognized by the Company has been offset.

Akuntansi penggabungan usaha

Accounting for business combination

Atas transaksi kepemilikan saham yang merupakan reorganisasi perusahaan sepengendali (metode penyatuan kepemilikan), sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara harga beli/jual yang dibayarkan atau diterima dengan nilai buku ekuitas yang dibeli/dijual disajikan dalam Ekuitas sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

For the ownership of shares, which is a reorganization of companies under common control (acquisition method), based on PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Entities Under Common Control”, the excess of purchase/selling price paid or received againts the book value is presented in Equity as “Difference in value Resulting from Restructuring Transactions of Companies Under Common Control”.

Entitas sepengendali akan kehilangan sifat pengendaliannya apabila:

Entities under common control will lose their nature of control when:

a. Pihak sepengendali tersebut tidak lagi menjadi sepengendali karena restrukturisasi yang dimaksudkan tidak untuk sementara waktu (temporer); atau

a. The parties under common control are no longer under common control due to restructuring not meant for temporary purposes; or

b. Aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dikuasai oleh entitas sepengendali dialihkan ke entitas yang tidak sepengendali.

b. Assets, Liabilites, shares or other instruments of ownership owned by the entities under common control are transferred to entities not under common control.

Jika perubahan selisih restrukturisasi entitas sepengendali dilakukan dengan cara pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi.

If the change in differences in value resulting from restructuring entities under common control is conducted by way of disposal of assets, liabilites, shares or other ownership instruments which determine the occurence of differences in value resulting from restructuring entities under common control, to other parties not under common control, then the balance of in value resulting from restructuring transactions of entities under common control is recognized as realized gains or losses.

c. Piutang usaha dan piutang lain-lain

c. Trade and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

9

Trade and other receivables are stated net of provision for doubtful accounts, if any, based on a review of the collectibles of outstanding amounts at the end of the year . Accounts are written-off during the period in which this are determined to be not collectible.



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

d. Transactions with related parties

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company have transactions with parties which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatatan atas laporan keuangan.

All significant transactions with related parties, whether or not conducted under the terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

e. Persediaan

e. Inventories

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable. Cost is determined using the weighted average method.

Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.

The cost of a finished goods comprises raw materials, labor and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realizable value is the estimated of selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.

f. Biaya dibayar dimuka

f. Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. g. Penyertaan dalam bentuk saham

Prepaid expenses are charged over the periods benefits with using the straight-line method. g. Investment in share of stocks

Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen, sejak tanggal perolehannya.

Investment in share of stock has an ownership of 20% to 50% are recorded based on the equity method. Under this method, investments are stated at cost and adjusted for the Company’s share of net income or losses of the investees and deducted by dividends earned since the date of acquisition.

Pernyataan dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai investasi.

Investment with on ownership interest below 20% are recorded based on the cost method. Under this method, investments are carried at cost reduce by an allowance for diminution in the value of investments.

10



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) h. Aset tetap

h. Fixed assets

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994),” Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasian sebagai kebijakan atas aset tetap dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan.

Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Asset” which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assed and other Asset” and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Deprecition”. Based on PSAK No. 16 (Revised 2007), an entity has to choose either the cost model or revaluatian model as its accounting policy on fixed assets, and it should be applied consistently to all fixed assets in the same category. If the entity has revalued its fixed assets before the application of PSAK No. 16 (Revised 2007) and choose to use the cost model its accounting policy on fixed assets measurement, the revalued amount of the fixed assets is considered as deemed cost.

Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK No.16 (Revisi 2007) harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

The balance of revaluation increment of the fixed assets upon initial adoption of PSAK No. 16 (Revised 2007), should be reclassfied to retained earnings. The Company has choosen to use the cost model as its accounting policy for fixed assets measurement.

Sebagai tambahan, dalam PSAK No.16 (Revisi 2007), biaya perolehan aset tetap juga meliputi estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset, dimana kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena penggunaan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. Kewajiban atas biaya ini diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

In addition, under PSAK No. 16 (Revised 2007), the cost of fixed assets also includes the initial etimated of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other then to produce inventories during that period. The obligations for these costs are recognized and measured in accordance with PSAK No. 57, ”Estimated Liabilities, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut:

Depreciation is using the straight-line method based on the estimaded useful lives of assets as follows:

Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan peralatan Instalasi dan perlengkapan Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik

Tahun 20 4-20 4-10 4-8 4-8

Years 20 4-20 4-10 4-8 4-8

Buildings Machineries equipment Instalation and equipment Vehicles and heavy equipment Office and factory equipment

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi yang bersangkutan.

The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to curent operations.

Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.

The net recoverable amount of an assets is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in assets value is recognized as loss in the statements of income. The recoverable amount of an assets is measured as the higher of the net selling price or value in use.

11



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) i. Sewa pembiayaan

i. Leases

Transaksi sewa digolongkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

Lease transactions are classified as finance lease if the lease transfered substantially all the risks and benefits associated with asset ownership.

Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal adalah sebagai berikut:

Classified of lease financing as a lease in accordance to PSAK No. 30 (Revised 2007) of situations that individually or combined in the normal condition are as follows:

1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa;

1.

Rent a change of asset ownership rights to the lessee at the end of period the lease;

2. Lessee mempunyai opsi untuk membeli pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan; 3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan;

2.

Lessee has option to buy at a relatively low price compared to fair value at the start date of the option can be implemented, so that the rent can be ascertained that the option will be implemented;

3.

Lease period is for the most the economic life of the asset, even if asset ownership is not transferred;

4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan

4.

At the beginning of the lease, the present value of total minimum payments are substantially close to leased asset fair value; and

5. Aset sewaan bersifat khusus dan di mana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

5.

Leased asset is specific in nature where only the lesse can use it without needing any material modification.

Jika tidak, maka transaksi sewa pembiayaan dikelompokkan sebagai sewamenyewa biasa (operating lease). Aset sewa pembiayaan dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan selama masa sewa pembiayaan ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa pembiayaan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan jenis aset tetap yang bersangkutan.

Otherwise, lease transactions that do not meet any of the above criteria are recorded as operating leases. Assets under capital lease with option right to purchase are presented in the balance sheets profit. Based on the present value of the lease payments at all beginning of the lease term plus residual value (option price) to be paid at the end of the lease period. Depreciation is computed using the same method and for the related appropriate fixed assets.

Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aset sewa pembiayaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Gains or losses on sale-and-leaseback transactions were deferred and are being amortized over the estimated useful lives of the leased assets using the straight-line method.

j. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

j. Troubled debt restructuring

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.

12

The excess of the carrying amount of the loan (included interest, penalty) over the total future cash payments to fulfill requirement in new loan for debt restructuring is recognized as gain on restructuring result. After the restructuring, the total future cash payments to fulfill requirement were deducted from the carrying amount of the loan and no interest expense is recognized until maturity date.



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) j. Restrukturisasi Hutang Bermasalah (Lanjutan)

j. Troubled debt restructuring (Continued)

Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya. k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

If the carrying amount of the loan less than total future cash payments to fulfill requirement in new loan for debt restructuring, so no gain or loss restructuring result is recognized. After the restructuring, interest expense is calculated with use a constant effective interest rate carrying amount of the loan at the beginning of the period until maturity date.

k. Recognition of income and expenses

Penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point) sedangkan penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan telah dibuatkan fakturnya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). l. Imbalan kerja

Export sales are recognized upon the shipment of products (FOB Shipping Point) whereas local sales are recognized upon delivery of the goods to customers and invoices are made. Expenses are recognized when incurred (accrual basis). l. Employee benefits

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, biaya imbalan pasca masa kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

m. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

In accodance to PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits under Labor Law No. 13 is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net accumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date and as long as average remaining working lives of the employees using straight line method. Further, past service costs arising from the changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested. m. Foreign currency transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan adalah 1 USD = Rp.8.991 dan Rp.9.400 untuk tahun 2010 dan 2009

13

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to reflect the rates of change prevailing at that date and the resulting gains or losses are credited or charged to operations of current year. The Bank Indonesia middle rates used were as 1USD = Rp.8,991.- and Rp.9,400 in 2010 dan 2009.



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n. Pajak penghasilan

n. Income tax

Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax benefit or expense is calculated in accordance with PSAK No. 46, “Accounting for Income Tax”.

Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan.

The deferred income tax method is applied to reflect the effects of timing differences between financial reporting and income tax purposes and accumulated tax loss carryforward which is estimated to be fully recoverable.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan.

Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

o. Laba (rugi) bersih per saham dasar

o. Earning per share-basic

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham (LPS), laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sejumlah 5.214,4 juta saham pada tahun 2010 dan 2009. p. Informasi segmen

In accordance to PSAK No. 56, “Earning Per Share”, basic earning per share is computed by dividing net income (loss) for current year by the weighted average number of shares issued and fully paid, outstanding during the period. The weighted average number totaled 5,214.4 million shares in 2010 dan 2009. p. Segmen information

Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), ”Akuntansi Segmen” dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi aset sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder. q. Penggunaan Estimasi

Segment information’s were presented in accordance with PSAK No. 5 (Revisied 2000) “Accounting for Segment” with adopt business segment as primary segment reporting and geographical segment on the basis of location of assets as second segment reporting. q. Use of estimates

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.

The preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in the future periods might be based on amounts that differ from those estimates. r. Segment Information (Continued)

r. Informasi segmen pasar Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam pemyusunan laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha dan bentuk sekunder ditentukan berdasarkan letak geografis dari kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Segment information is prepared in accordance with the accounting policies adopted in pemyusunan consolidated financial statements. Primary reporting format is business segments and secondary forms is determined based on the geographical location of the operations of the Company and its Subsidiaries.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of the Company in providing products or services (whether products or services or a group of related products or services) and are subject to risks and returns that are different from the risks and benefits of other segments.

14



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) s. Instrumen Derivatif

s. Derivative Instruments

Sebagai bagian dari manajemen resiko keuangan, Perusahaan melakukan kontrak opsi dengan tujuan melindungi nilai atas harga minyak dengan pihak luar. Kontrak-kontrak tersebut merupakan instrumen derivatif.

As part of its financial risk management,the Company enters into option contract for hedging purposes with external counterparties. These contracts represen derivative instruments.

Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai", dalam membukukan transaksi derivatif. PSAK No.55 mensyaratkan kriteria tertentu supaya instrumen derivatif dapat dicatat sebagai suatu lindung nilai.

The Company applies PSAK No 55 (Revised 1999) "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities", to account for its derivative transaction. For a derivative to qualify for hedge accounting, PSAK No 55 requires certain criteria to be met.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria sebagai lindungh nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kriteria sebagai lindung nilai secara garis besar dicatat sesuai dengan perlakukan atas derivatif yang menjadi obyek lindung nilai tersebut.

Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of a hedge are recorded in the consolidated statement of income for the current year. Changes in the fair value of derivatives that meet the criteria of a hedge are generally treated in accordance with the treatment of the hedged item.

Mulai 1 januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran.

Starting january 1, 2010 , the Company adopted PSAK No 55 (Revised 2006), "Financial Instrument :Recognition and Measurement".

15



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY







(Dinyatakan dalam Rupiah) 3.


KAS DAN BANK

3. CASH ON HAND AND IN BANKS

Jumlah tersebut merupakan saldo kas dan bank per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

This amount is the remained of cash and banks as of December 31, 2010 and 2009, consist of : 2010

Kas Rupiah

724.295.701

-

Cash on Hand Rupiah

Jumlah Kas

724.295.701

-

Total Cash on Hand

1.319.112 1.304.990 1.179.000 333.441 3.607.758 4.308.789 1.315.520 4.919.368

1.669.112 1.668.616 1.431.000 693.441 595.752 -

Cash in Banks PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Panin Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Rek. 121-00-0424593-6 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-022-5651 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-024-7032 PT CIMB Niaga Syariah Rek. 502-01-00098-00-5

18.287.978

6.057.921

Total Cash in Banks

742.583.679

6.057.921

Total Cash on Hand and in Banks

Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Panin Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Rek. 121-00-0424593-6 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-022-5651 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-024-7032 PT CIMB Niaga Syariah Rek. 502-01-00098-00-5 Jumlah Bank Jumlah Kas dan Bank

4.

2009

PIUTANG USAHA

4. ACCOUNTS RECEIVABLES

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang usaha per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

This amount is the remained of accounts receivables as of December 31, 2010 and 2009, consist of : 2010

Suite Atomatic Logan Enterprice Co. Ltd PT Citra Secta Putra PT Pertamina (Persero)

2009 Suite Atomatic Logan Enterprice Co. Ltd PT Citra Secta Putra PT Pertamina (Persero)

31.908.339.720 6.372.670.292 1.820.189.360

-

Jumlah Piutang Usaha

40.101.199.372

-

Total Accounts Receivables

Umur piutang usaha adalah sebagai beriikut : 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - bersih

8.157.399.372 31.943.800.000 40.101.199.372 40.101.199.372

-

1 to 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days > 90 days Total Allowance for doubtful accounts Total Accounts Receivables - Net

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga Perusahaaan tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Sebagian piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank.

Based on a review of accounts receivable at the end of the year, the Company management believes that all receivables are collectible that the Company is not an allowance for doubtful accounts. Most of accounts receivable are pledged as collateral for bank loans.

16



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY







(Dinyatakan dalam Rupiah) 5.


PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA

5. RELATED PARTY RECEIVABLES

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang hubungan istimewa per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

PT Taloca Corporation Tn. Nardi Atmaja Jumlah Piutang Hubungan Istimewa

6.

This amount is the remained of related party receivables as of December 31, 2010 and 2009, consist of :

2010

2009

905.333.000

439.181.906 -

905.333.000

439.181.906

PIUTANG LAIN-LAIN

This account represent loans receivable to employees who have not paid in subsidiaries amounting to Rp 37.875.000 as of December 31, 2010.

PERSEDIAAN

7. INVENTORY

Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

This amount is the remained of inventory as of December 31, 2010 and 2009, consist of : 2010

8.

2009

Bahan Baku Barang Jadi

9.722.074.022 1.711.910.725

-

Jumlah Persediaan

11.433.984.747

-

UANG MUKA

9.

Total Inventory

This amount is the remained of advences as of December 31, 2010 and 2009, consist of : 2010

Jumlah Uang Muka

Raw materials Finished goods

8. ADVANCES

Jumlah tersebut merupakan saldo uang muka per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

Pembelian Bahan Bakar Pembelian Consumable Pabrik Perbaikan Dies Blanking Uang Muka Lain-lain

Total Related Party Receivables

6. OTHERS RECEIVABLES

Akun ini merupakan piutang pinjaman kepada karyawan yang belum dibayar pada anak perusahaan yaitu sebesar Rp 37.875.000 pada tanggal 31 Desember 2010. 7.

PT Taloca Corporation Mr. Nardi Atmaja

2009

104.000.000 28.650.000 32.500.000 28.650.350

-

193.800.350

-

Fuel purchases Purchase of consumable factory Repair of dies blanking Others advances Total Advences

9. PREPAID TAX

PAJAK DIBAYAR DI MUKA Akun ini berasal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dibayar di muka masing-masing sebesar Rp 211.159.635 dan Rp 137.610.635 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

This account represent from prepaid tax of value-added tax amounting to Rp 211.159.635 and Rp 137.610.635 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.

17



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

10. PREPAID EXPENSES

Akun ini berasal dari biaya dibayar dimuka atas pengelolaan saham kepada PT Fico Mindo Buana Registar yaitu sebesar Rp 19.512.500 pada tanggal 31 Desember 2010.

This account represent from prepaid expenses for stock management to PT Fico Mindo Buana Registar amounting to Rp 19.512.500 as of December 31, 2010.

11. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

11. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat dan transaksi hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 adalah PT Apinus Rama

Nature and related parties transactions as of December 31, 2010 are PT Apinus Rama.

Sifat dan transaksi hubungan istimewa pada tanggaltanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Nature and related parties transactions as of December 31, 2009 are as follows: PT Kencanaraya Nusasemesta, PT Taloca Corporation and PT Ciptawira Binamandiri are the Company's stockholder’s.

a. PT Kencanaraya Nusasemesta, PT Taloca Corporation dan PT Ciptawira Binamandiri adalah pemegang saham Perusahaan.

a.

b. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri dan PT Pondok Solo Perusahaan yang sebagian pengurus atau c. Permai.

b.

The Company that has the same stockholder’s with the Company’s are PT Ciptawira Binamandiri and PT Pondok Solo Permai.

c. The Company that has the same of the board of director or management similar with the Company’s are PT Ciptawira Binamandiri, PT Mayer Crocodile Indonesia, PT Pondok Solo Permai and PT Kencanaraya Nusasemesta.

manajemen sama dengan Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri, PT Mayer Crocodile Indonesia, PT Pondok Solo Permai dan PT Kencanaraya Nusasemesta.

12. INVESTMENT IN SHARE OF STOCK

12. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Rincian penyertaan dalam bentuk saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Details of investment in share of stock as of December 31, 2010 dan 2009 are as follows: Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih

Persentase Kepemilikan/ Ownership Percentage PT Hanson Energy

10%

Biaya Perolehan/ Acquisition Cost

Perusahaan Asosiasi-Bersih

Accumulated Equity in Net Income (Loss) of Association – Net

Nilai Tercatat/ Carrying Value

300.000.000

-

300.000.000

300.000.000

-

300.000.000

Hingga tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memperoleh pendapatan dividen atas penyertaan langsung pada PT Hanson Energy.

PT Hanson Energy

Period until December 31, 2010, the Company does not get any dividend income for inclusion directly in the PT Hanson Energy.

18



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY








(Expressed in Rupiah) 13. FIXED ASSETS

13. ASET TETAP 2010 Saldo Awal / Beginning Balances

Penambahan / Additions

Saldo Akhir / Ending Balances

Pengurangan / Deductions

Harga perolehan Pemilikan langsung

Cost Direct ownership

Tanah Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Mesin dan peralatan proyek Peralatan bengkel Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik

6.754.320.000 27.424.700.000 35.474.158.000 6.072.606.775 7.094.586.000 2.391.039.600

3.984.390.000 12.219.170.000 701.680.000 -

-

10.738.710.000 39.643.870.000 35.474.158.000 6.072.606.775 701.680.000 7.094.586.000 2.391.039.600

Lands Buildings Machinery and factory equipment Machinery and project equipment Workshop equipment Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment

Jumlah

85.211.410.375

16.905.240.000

-

102.116.650.375

Total

Akumulasi Penyusutan Bangunan Mesin & Peralatan Pabrik Mesin & Peralatan Proyek Peralatan Bengkel Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik

Acumulated Depreciation 1.755.711.500 4.487.429.292 3.590.829.126 3.104.940.167 818.701.205

1.982.193.500 4.434.269.750 645.169.597 87.710.000 1.387.375.000 554.041.646

1.994.050 *

Jumlah

13.757.611.290

9.090.759.493

1.994.050

Nilai Buku - Bersih

71.453.799.085

3.737.905.000 8.921.699.042 4.235.998.723 87.710.000 4.492.315.167 1.370.748.801

Buildings Machinery and factory equipment Machinery and project equipment Workshop equipment Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment

22.846.376.733

Total

79.270.273.642

Net Book Value

* Merupakakan reklasifikasi akun

* A reclassification of accounts

2009 Saldo Awal / Beginning Balances

Penambahan / Additions

Saldo Akhir / Ending Balances

Pengurangan / Deductions

Harga perolehan Pemilikan langsung

Cost Direct ownership

Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik

626.586.000 27.844.600

-

-

626.586.000 27.844.600

Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment

Jumlah

654.430.600

-

-

654.430.600

Total

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung

Accumulated Depreciation Direct ownership

Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik

626.586.000 2.685.690

6.961.140

-

626.586.000 9.646.830

Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment

Jumlah

629.271.690

6.961.140

-

636.232.830

Total

18.197.770

Net Book Value

Nilai Buku - Bersih

25.158.910

19



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY








(Expressed in Rupiah) 13. FIXED ASSETS (Continued) Depreciation expense was allocated to the following:

13. ASET TETAP (Lanjutan) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2010 Beban usaha (catatan 25) Jumlah Beban Penyusutan

2009

9.090.759.493

6.961.140

9.090.759.493

6.961.140

Operating expenses (Note 25) Total Depreciation Expenses

Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 15).

Fixed assets are pledged as collaterals for bank loans receipt from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 15).

Pada tahun 2010, seluruh aset tetap tidak diasuransikan dari risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya.

In 2010, all fixed assets are no covered by insurance against losses from fire and othe risks.

Berdasarkan analisa manajemen Perusahaan, bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Based on the evaluating of fixed assets, the Company management believes that there are no events or changes in circumtances indicating that the carrying amount of fixed assets may not be fully recoverable as of December 31, 2010 and 2009.

14. HUTANG USAHA

14. ACCOUNTS PAYABLES

Jumlah tersebut merupakan saldo hutang usaha per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

This amount is the remained of accounts payables as of December 31, 2010 and 2009, consist of : 2010

PT Qiam Perkasa Konsorsium PT Adhi Barata Jumlah Hutang Usaha

2009

4.137.743.842 2.958.068.996

-

7.095.812.838

-

15. HUTANG BANK

This account consists of: 2010

Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek

Total Accounts Payables 15. BANK LOANS

Akun ini terdiri dari: Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar AS No. rekening 115.018.000.028.5 No. rekening 115.010.000.012.6 No. rekening 115.010.000.076.1 Rupiah No. rekening 115.018.900.073.2 Perusahaan anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390

PT Qiam Perkasa Konsorsium PT Adhi Barata

2009

102.978.377.612 6.191.567.001 7.567.410.218

106.471.019.480 6.427.020.828 7.498.017.818

29.280.632.980

26.350.389.818

2.195.884.481 720.000.000 900.000.000

-

The company PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US Dollar Acc 115.018.000.028.5 Acc 115.010.000.012.6 Acc 115.010.000.076.1 IDR Acc 115.018.900.073.2 Subsidiary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390

149.833.872.292

146.746.447.944

Total Short-term Bank Loans

Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390

28.067.169.888 35.275.000.000

-

Long-term loans net of current maturities PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang

63.342.169.888

-

Total Long-term Bank Loans

213.176.042.180

146.746.447.944

Total Bank Loans

Jumlah Hutang Bank

20



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









15. HUTANG BANK (Lanjutan)

15. BANK LOANS (Continued) The company

Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja valuta asing dari Bank Mandiri yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja usaha sehubungan pabrik pakaian jadi yang berlokasi di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin-mesin dan peralatan, tanah, bangunan dan prasarana Perusahaan di Bekasi serta saham tertentu. Jaminan ini sudah dijual untuk melunasi sebagian hutangnya di Bank Mandiri. Fasilitas ini dikenakan bunga 10% per tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 1999. Pada tanggal 27 Desember 1999, fasilitas kredit ini telah direstrukturisasi dengan jumlah maksimum AS$ 8.985.000 dan telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2000 dan diperpanjang lagi menjadi tanggal 23 Desember 2008.

The Company obtained working capital credit facilities in foreign currency from Bank Mandiri which are used for financing effort working capital in related ready-made wear factory located in Tambun, Bekasi, West Java. This loan is collateralized by trade-receivables, inventories, improvement equipment, land, buildings and machineries and in Bekasi and certain shares. These collateral have been sold to pay part of its loan from Bank Mandiri. This facility were due on June 30, 1999. On December 27, 1999, this facility has been restructured with the maximum amount of US$ 8,985,000 and have expired on June 30, 2000 and extended again to December 23, 2008.

Perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan Bank Mandiri atas keseluruhan hutangnya yang telah jatuh tempo. Berdasarkan lampiran surat jawaban konfirmasi Bank Mandiri No. TFS.SAM/LC II.125/2010 tanggal 23 Desember 2010, pada tanggal 31 Desember 2010, posisi hutang pokok Perusahaan yang telah jatuh tempo termasuk hutang tunggakan bunga, denda dan ongkosnya masing-masing sebesar AS$ 11.483.467,42 (No. rekening 115.018.000.028.5), AS$ 690.189,70 (No. rekening 115.010.000.012.6), AS$ 847.106,30 (No. rekening 115.010.000.076.1) dan Rp 29.280.705.449 (No. rekening 115.018.900.073.2). Sesuai dengan surat PT Hanson International Tbk No. 115/HI-T/XI/2007 tanggal 1 November 2007 dan No. 118/HI-T/XI/2007 tanggal 15 November 2007, manajemen Perusahaan meminta klarifikasi data pendukung yang menjadi dasar timbulnya hutang PT Hanson International Tbk kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

The Company still negotiated the loan with Bank Mandiri which is already due. Based on attachment of confirmation letter by Bank Mandiri No. TFS.SAM/LCII.125/2010 dated December 23, 2010, as of December 31, 2010, the position of the principal debt of the Company has been due included debts of interest, penalties and expenses amounting to US$ 11.483.467,42 (account No. 115.018.000.028.5), US$ 690.189,70 (account No. 115.010.000.012.6), US$ 847.106,30 (account No. 115.010.000.076.1) and Rp 29.280.705.449 (account No. 115.018.900.073.2), respectively. According to letters of PT Hanson International Tbk No. 115/HI-T/XI/2007 dated November 1, 2007 and No. 118/HI-T/XI/2007 dated November 15, 2007, the Company’s management Company asked for clarification of the supporting data on which the incidence of debt of PT Hanson International Tbk to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, belum ada hasil kesepakatan antara Perusahaan dan Bank Mandiri, namun manajemen tetap berupaya untuk melakukan negosiasi.

Up to the date of independent auditors’ report, there has been no result agreement between of the Company with Bank Mandiri, but the management still trying to negotiating. Subsidiary

Perusahaan anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“)

Sesuai dengan Addendum VII (Ketujuh) Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor JCCO.IV/098/PK-KMK/2005 tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan perubahan dan/atau tambahan fasilitas Kredit Modal Kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perubahan dan/atau tambahan fasilitas kredit tersebut adalah sebagai berikut :

In accordance with Addendum VII (Seventh) Working Capital Loan Agreement No. JCCO.IV/098/PK-KMK/2005 dated September 30, 2010, the Company has obtained approval of changes and / or additional working capital loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Changes and / or additional credit facilities are as follows :

21



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY










15. BANK LOANS (Continued)

Jangka waktu : 9 (sembilan) bulan terhitung sejak tanggal 10 Juni 2010 sampai dengan 09 Maret 2011.

Duration : 9 (nine) months from the date of June 10, 2010 until March 9, 2011.

Biaya Administrasi : Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah).

Administration Fee : Rp 1.500.000 (one million five hundred thousand rupiah). Penalty : Up early payment, is allowed without penalties / penalty.

Denda : Atas pelunasan dipercepat, diperkenankan tanpa dikenakan denda / penalti. Agunan kredit non fixed assets : Persediaan barang dagangan, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-012214 HT.04.06.TH.2008/STD tanggal 17 September 2008, dengan nilai penjaminan sebesar Rp 850.765.375.

Non-fixed assets loan collateral : Inventories, whether now existing and will exist in the future, which have been bound by Fiduciary Security Certificate No. W7-012214 HT.04.06.TH.2008/STD dated September 17, 2008, with the collateral value of Rp 850.765.375.

Piutang dagang, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-003381 HT.04.06.TH.2005/STD tanggal 13 April 2005, dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.700.000.000 yang selanjutnya ditingkatkan dengan nilai penjaminan menjadi sebesar Rp 2.600.000.000 berdasarkan Perubahan Jaminan Fidusia Nomor W71194.HT.04.07.TH.2008/P tanggal 17 September 2008.

Accounts receivables, whether now existing and will exist in the future, which have been bound by Fiduciary Security Certificate no. W7-003381 HT.04.06.TH.2005/STD dated April 13, 2005, with the collateral value of Rp 1.700.000.000, which further enhanced the value of the collateral to Rp 2.600.000.000 based on the changes of Fiduciary Security No. W71194.HT.04.07.TH.2008/P dated September 17, 2008.

Agunan kredit fixed asset : Sebidang tanah SHM No. 81/Harjamukti seluas 1.189 m2, yang diterbitkan tanggal 9 September 1982, sesuai Gambar Situasi Nomor 5439/1982 tanggal 10 Agustus 1982, atas nama Yusma Irsal, terletak di Jl. Sadewa Rt.005/Rw.08, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat, berikut bangunan yang berdiri diatas tanah tersebut, yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) Nomor 1123/2005 tanggal 4 April 2005 dengan nilai pembebanan sebesar Rp 1.300.000.000 dan telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua) Nomor 5818/2008 tanggal 25 September 2008 dengan nilai pembebanan sebesar Rptanah 1.244.607.000 Sebidang SHM No. 3653/Harjamukti seluas 342 m2, yang diterbitkan tanggal 30 Agustus 2007, sesuai Surat Ukur Nomor 3230/HARJAMUKTI/2007 tanggal 29 Agustus 2007, atas nama Ny. Yanti Ningrum Setiaty, terletak di Jl. Sadewa No. 37 Rt.005/Rw.08, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat, berikut bangunan yang berdiri diatas tanah tersebut, yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) Nomor 5817/2008 tanggal 25 September 2008 dengan nilai pembebanan sebesar Rp 295.393.500

Fixed assets loan collateral : Land SHM No. 81/Harjamukti area of 1.189 m2, published on September 09, 1982, according to Figure Situation No. 5439/1982 dated August 10, 1982, on behalf of Yusma Irsal, located at Jl. Sadewa Rt.005/Rw.08, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, West Java, following building standing on the land, which has been burdened with Mortgage Level I (First), according Mortgage Level I (First) Certificate No. 1123/2005 dated April 4, 2005, with the collateral value of Rp 1.300.000.000 and has been burdened with Mortgage Level II (Second), according Mortgage Level II (Second) No. 5818/2008 dated September 25, 2008, with the collateral value of Rp 1.244.607.000 Land SHM No. 3653/Harjamukti area of 342 m2, published on August 30, 2007, according to Measurement Letter No. 3230/HARJAMUKTI/2007 dated August 29, 2007, on behalf of Mrs. Yanti Ningrum Setiaty, located at Jl. Sadewa No. 37 Rt.005/Rw.08, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, West Java, following building standing on the land, which has been burdened with Mortgage Level I (First), according Mortgage Level I (First) Certificate No. 5817/2008 dated September 25, 2008, with the collateral value of Rp 295.393.500

22



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY











Sesuai dengan Surat Penawaran Persetujuan Kredit (SPPK) Nomor SBDC.JTH.TS4/SPPK/102/2009 tanggal 26 Februari 2009, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut :

In accordance with the Letter of Offer Credit Agreement No. SBDC.JTH.TS4/SPPK/102/2009 dated February 26, 2009, the Company has obtained approval for the extension of credit facilities from PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, with terms and conditions as follows :

Limit kredit : Rp 2.200.000.000 (dua milyar dua ratus juta rupiah). Jenis kredit : KMK / Revolving Transaksional (Non Rekening Koran). Jangka waktu : 1 (satu) tahun sejak tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan 09 Maret 2010. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Kontraktor untuk Sektor Telekomunikasi. Suku Bunga : 15 % per tahun dibayar efektif setiap bulan dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan yang berlaku di PT. Bank Mandiri (Persero), perubahan tersebut mengikat debitur maupun penjamin cukup dengan cara pemberitahuan secara tertulis kepada debitur. Provisi : 1 (satu) % per tahun dari tambahan kredit diperhitungkan dengan jangka waktu kredit dan harus dibayar paling lambat pada saat penandatanganan Add. Perjanjian Kredit.

Credit Limit : Rp 2.200.000.000 (two billion two hundred million rupiah). Type of Credit : Working Capital / Revolving Transactional (Non Current Account). Duration : 1 (one) year from the date of March 10, 2009 until March 9, 2010. Purpose: Contractor Working Capital for the Telecommunications Sector. Interest Rate : 15% per annum will be paid each month and may change any time according to the applicable provisions in the PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, the changes are binding on the debtor or guarantor simply by way of notice in writing to the debtor.

Denda : 2 (dua) % per tahun diatas suku bunga kredit yang berlaku untuk setiap keterlambatan pembayaran bunga. Biaya Administrasi : Rp 1.000.000 (satu juta rupiah). Agunan Kredit Fixed Asset : - Tanah dan rumah tinggal SHM No. 81 a/n Yusma Irsal terletak di Jl. Sadewa No. 34, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang diikat secara hak tanggungan minimal sebesar Rp 2.345.000.000 - Tanah dan rumah tinggal SHM No. 3653 a/n Ny. Yanti Ningrum Setiaty terletak di Jl. Sadewa No. 37, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang diikat secara hak tanggungan minimal sebesar Rp 295.000.000

Penalty : 2 (two)% per annum above the prevailing lending rates for any delay in payment of interest.

Agunan Kredit Non Fixed Asset : Piutang dagang / usaha (tagihan proyek) dan persediaan diikat secara fiducia minimal 125% dari limit kredit.

Non-fixed assets loan collateral : Accounts receivable ( project bill) and inventory are bound by fiducia minimum of 125% of the credit limit.

Fees: 1 (one)% per year of additional credit, deducting the credit period and must be paid no later than at the time of signing the Add. Credit Agreement.

Administration Fee : Rp 1,000,000 (one million rupiah). Fixed assets loan collateral : Land and house SHM No. 81 on behalf of Yusma Irsal located at Jl. Sadewa No. 34, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, West Java, are bound with mortgage minimum of Rp 2.345.000.000 Land and house SHM No. 3653 on behalf of Mrs. Yanti Ningrum Setiaty, located at Jl. Sadewa No. 37, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, West Java, are bound with mortgage minimum of Rp 295.000.000

PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri

Sesuai dengan addendum SP3 No. 12/015-3/SP3/DKI tanggal 11 Maret 2010, perihal addendum SP3 No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan perubahan SP3 dari PT Bank Syariah Mandiri, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut :

In accordance with the addendum SP3 No. 12/0153/SP3/DKI dated March 11, 2010, about addendum SP3 No. 11/070-3/SP3/DKI dated November 03, 2009, the Company has obtained approval of the changes SP3 from PT Bank Syariah Mandiri, with the terms and conditions as follows :

a. Menyetujui penarikan jaminan tanah seluas 9.300 m2, SHM No. 50 a/n Ny. T. Lusiawati Hidayat, Jl. Raya Puncak No. 9, Kel Gadog, Megamendung, Bogor.

a. Approved withdrawal guarantee the land area of 9,300 m2, SHM No. 50 on behalf of Mrs. T. Lusiawati Hidayat, Jl. Raya Puncak No. 9, Kel Gadog, Megamendung, Bogor. 23



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY











b. Menyetujui penarikan sebagian jaminan kendaraan berupa:

b. Approved the withdrawal of some guarantee of vehicle :

- 1 unit kendaraan BMW 318i tahun 2001 a/n Sufrancis. - 1 unit kendaraan Mazda Tribute 2.0 tahun 2004 a/n Sufrancis. - 1 unit kendaraan Suzuki ST 150 Pickup tahun 2004 a/n Sufrancis. - 1 unit kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2004 a/n Sufrancis. c. Menyetujui penggunaan KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah dan Jerry untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2009.

- 1 unit vehicles BMW 318i in 2001 on behalf of Mr. Sufrancis - 1 unit vehicles Mazda Tribute 2.0 in 2004 on behalf of Mr. Sufrancis - 1 unit vehicles Suzuki ST 150 Pickup in 2004 on behalf of Mr. Sufrancis - 1 unit vehicles Suzuki Escudo in 2004 on behalf of Mr. Sufrancis c. Approved the use of KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah and Jerry to audit the financial statements year 2009.

d. Perusahaan telah mengembalikan asli addendum SP3 No. 12/015-3/SP3/DKI tanggal 11 Maret 2010, perihal addendum SP3 No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, yang telah ditandatangani pengurus Perusahaan yang berwenang sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan di atas meterai secukupnya. e. Perusahaan telah menyetorkan dana untuk biayabiaya yang terkait dengan peninjauan kembali syarat dan kondisi pembiayaan yang diperlukan.

d. The Company has returned the original addendum SP3 No. 12/015-3/SP3/Dki dated March 11, 2010, about addendum SP3 No. 11/070-3/SP3/DKI dated November 03, 2009, which has been signed that authorized the Company's management in accordance with the Articles of Association on the seal sufficiently.

f. Perusahaan telah menyerahkan surat kuasa kepada PT Bank Syariah Mandiri untuk melakukan pendebetan rekening atas angsuran, biaya-biaya dan kewajiban-kewajiban Perusahaan lainnya yang timbul dalam kaitannya dengan pembiayaan tersebut.

f. The Company has submitted the procuration to PT Bank Syariah Mandiri to debit the account on the installment, fees and other corporate obligations arising in connection with such financing.

g. Perusahaan telah menyerahkan jaminan pengganti atas penarikan sebagian jaminan berupa tanah dan bangunan a/n Bpk. Sufrancis yang berlokasi di Jl. Raya Cileungsi, Desa Sukamaju, Jonggol, Bogor, dengan rincian sebagai berikut :

g. The Company has submitted a replacement collateral for the withdrawal of some collateral of land and building on behalf of Mr. Sufrancis located on Jl. Raya Cileungsi, Sukamaju Village, Jonggol, Bogor, with details as follows :

- SHM No. 1037, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. - SHM No. 1027, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. - SHM No. 1040, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. - Akta jual beli No. 01/2009, tanggal 23 Januari 2009.

- SHM No. 1037, dated Februari 2, 2010, on behalf of Sufrancis. - SHM No. 1027, dated Februari 2, 2010, on behalf of Sufrancis. - SHM No. 1040, dated Februari 2, 2010, on behalf of Sufrancis. - Deed of sale and purchase No. 01/2009, dated January 23, 2009.

Sesuai dengan Surat Penegasan Persetujuan Peninjauan Kembali Keputusan Pembiayaan (PKKP) No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan penjadwalan kembali fasilitas pembiayaan investasi dan modal kerja dari PT Bank Syariah Mandiri, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut :

In accordance with the Confirmation Letter of Review Approval of Financing Decision No. 11/070-3/SP3/DKI dated November, 2009, the Company has obtained approval rescheduling facility investment financing and working capital of PT Bank Syariah Mandiri, with terms and conditions as follows :

e. The Company has been depositing funds for the costs associated with review of the terms and conditions of the necessary financing.

Fasilitas I : Jenis pembiayaan : Al Murabahah Tujuan penggunaan : Modal kerja Limit pembiayaan : Rp 29.447.169.000 Jangka waktu : 60 bulan

Facility I : Type of financing : Al Murabahah Purpose : Working Capital Limits financing : Rp 29.447.169.000 Duration : 60 months

24



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY










15. BANK LOANS (Continued) Administration fee : Rp 294.471.690 Penalty : 0,00069 x per day of total pending liabilities

Biaya administrasi : Rp 294.471.690 Biaya keterlambatan : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda Fasilitas II : Jenis pembiayaan : Al Murabahah Tujuan penggunaan : Investasi dan modal kerja pabrik tabung gas LPG 3 Kg

Facility II : Type of financing : Al Murabahah Purpose : Investment and working capital of factory of gas tube LPG 3 Kg Limit financing : Rp 37.000.000.000 Duration : 60 months Administration fee : Rp 370.000.000 Penalty : 0,00069 x per day of total pending liabilities

Limit pembiayaan : Rp 37.000.000.000 Jangka waktu : 60 bulan Biaya administrasi : Rp 370.000.000 Biaya keterlambatan : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda Jaminan : - Tanah seluas 9.300 m2, SHM No. 50 a/n Ny. T. Lusiawati Hidayat, Jl. Raya Puncak No. 9, Kel. Gadog, Megamendung, Bogor.

Collateral : - Land area 9.300 m2, SHM No. 50 on behalf of Mrs. T. Lusiawati Hidayat, Jl. Raya Puncak No. 9, Kel. Gadog, Megamendung, Bogor.

- Tanah dan bangunan seluas 432 m2 / 310 m2, SHM No. 3081 a/n Yusma Irsal, Jl. Sadewa, Rt.002/Rw.01, Harjamukti, Cimanggis, Depok. - Tanah dan bangunan seluas 300 m2/325 m2, SHM No. 3491 a/n Sufrancis, Jl. Sadewa, Rt.005/Rw.08.

- Land and building area 300 m2/325 m2, SHM No. 3081 on behalf of Yusma Irsal Jl. Sadewa Rt.005/Rw.01, Harjamukti, Cimanggis, Depok. - Land and building area 300 m2/344 m2, SHM No. 3491 on behalf of Sufrancis , Jl. Sadewa, Rt.005/Rw.08. - Land and building area 1.195 m2/344 m2, SHM No. 1218 on behalf of Sufrancis , Jl. Sadewa Rt.005/Rw.08. - Vehicle BMW 318i in 2001 on behalf of Sufrancis. - Vehicle Nissan Serena in 2006 on behalf of Sufrancis. - Vehicle Mazda Tribute 2.0 in 2004 on behalf of Sufrancis. - Vehicle Toyota Innova V AT in 2004 on behalf of Sufrancis. - Vehicle Toyota Innova G MT in 2004 on behalf of Sufrancis. - Vehicle Suzuki ST 150 Pickup in 2004 on behalf of Sufrancis. - Vehicle Suzuki Escudo 1600 in 2004 on behalf of Sufrancis. - Vehicle Suzuki Escudo 1600 in 2005 on behalf of Sufrancis. - Vehicle Toyota Dyna in 2004 on behalf of Sufrancis - Vehicle Toyota Dyna in 2004 on behalf of Sufrancis - Vehicle Mitsubishi T 120 PS in 2004 on behalf of Sufrancis. - Land and building at Jalan Raya Jonggol, Sukamaju Village, Jonggol, Bogor. The factory will be built above ground plant of ± 0,83 Ha, worth Rp 19,528,400,000.

- Tanah dan bangunan seluas 1.195 m2/344 m2, SHM No. 1218 a/n Sufrancis, Jl. Sadewa, Rt.005/Rw.08. - Kendaraan BMW 318i tahun 2001 a/n Sufrancis. - Kendaraan Nissan Serena tahun 2006 a/n Sufrancis. - Kendaraan Mazda Tribute 2.0 tahun 2004 a/n Sufrancis. - Kendaraan Toyota Innova V AT tahun 2004 a/n Sufrancis. - Kendaraan Toyota Innova G MT tahun 2004 a/n Sufrancis. - Kendaraan Suzuki ST 150 Pickup tahun 2004 a/n Sufrancis. - Kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2004 a/n Sufrancis. - Kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2005 a/n Sufrancis. - Kendaraan Toyota Dyna tahun 2004 a/n Sufrancis. - Kendaraan Toyota Dyna tahun 2004 a/n Sufrancis. - Kendaraan Mitsubishi T 120 PS tahun 2004 a/n Sufrancis. - Tanah dan bangunan di Jalan Raya Jonggol, Desa Sukamaju, Jonggol, Bogor. Rencana pabrik akan dibangun diatas tanah seluas ± 0,83 Ha, senilai Rp 19.528.400.000. - Mesin-mesin produksi tabung gas LPG 3 Kg senilai Rp 26.637.602.000. - Kendaraan operasional pabrik tabung gas, senilai Rp 1.250.000.000.

- Production machinery of gas tube LPG 3 Kg worth Rp 26.637.602.000. - Operational vehicle of factory of gas tube LPG 3 Kg worth Rp 1.250.000.000. - The contract with PT Adhi Karya, worth Rp 122.000.000.

- Kontrak dengan PT Adhi Karya, senilai Rp 122.000.000.000. 25



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









16. HUTANG PAJAK

16. TAX PAYABLE

Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pajak per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

This amount is the remained of tax payable as of December 31, 2010 and 2009, consist of : 2010

Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 29 Jumlah Hutang Pajak

2009

20.276.200 115.278.099

83.500 -

135.554.299

83.500

17. HUTANG PIHAK KETIGA

Income tax article 21 Income tax article 29 Total Tax Payable 17. THIRD PARTIES PAYABLE

Akun ini berasal dari hutang kepada RK Associate, yaitu sebesar Rp 10.805.912.046 pada tanggal 31 Desember 2010.

This account represent from payable to RK Associate amounting to Rp 10.805.912.046 as of December 31, 2010.

Pada tanggal 21 Mei 2010 PT Hanson International Tbk membeli saham PT Apinus Rama dari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembar saham, melalui "Loan Agreement" dengan RK Associaties, yang berkedudukan di New Delhi - India. PT Hanson International Tbk mengeluarkan Promissory Note (Surat Promes) yang dibeli oleh RK Associates, dengan nominal Rp 10.454.470.000, tanggal terbit 08 Juni 2010, jatuh tempo 07 Juni 2011, tingkat suku bunga 6%, dengan total jatuh tempo sebesar Rp.11.081.738.200

On May 21, 2010, PT Hanson International Tbk buy shares PT Apinus Rama from Mr. Ir. Sufrancis as many as 9.700 shares, with nominal Rp 1.000.000/shares, through "the Loan Agreement" with RK Associaties, based in New Delhi - India. PT Hanson International Tbk issued a Promissory Note purchased by RK Associates with nominal Rp 10.454.470.000, issued of June 8, 2010, maturity date of June 7, 2011, interest rate of 6%, with a total maturity of Rp 11.081.738.200

18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

18. ACCRUED EXPENSES

Jumlah tersebut merupakan saldo biaya masih harus dibayar per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

This amount is the remained of accrued expenses as of December 31, 2010 and 2009, consist of : 2010

Gaji, upah dan tunjangan PKKP PT Bank Syariah Mandiri Margin Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri Lain-lain Jumlah Biaya Masih Harus Dibayar

2009

1.142.867.304 108.283.788 290.000.000 1.541.151.092

71.847.713 259.522.032 331.369.745

19. PENDAPATAN DITANGGUHKAN

19. DEFERRED REVENUE

Akun ini merupakan selisih antara harga perolehan saham dan nilai buku saham PT Apinus Rama pada saat akuisisi.

This account represent the difference between the cost of shares and book value of shares on acquisition PT Apinus Rama. 2010

Modal saham Laba ditahan perusahaan anak tahun 2009 Jumlah Ekuitas Perusahaan Anak Jumlah Nilai buku saham perusahaan anak sebesar 97% dari jumlah ekuitas perusahaan anak Harga perolehan saham (lihat catatan 2b) Pendapatan ditangguhkan

Salary, wages and allowances PKKP PT Bank Syariah Mandiri Margin Financing PT Bank Syariah Mandiri Others Total Accrued Expenses

2009

10.000.000.000 13.411.731.351 23.411.731.351 22.709.379.410 10.454.470.000 12.254.909.410

26

-

Capital stock Retained earning subsidiary on 2009 Total Equity Subsidiary Total net book value of subsidiary shares for 97% of the total equity of subsidiary Cost of shares (See note 2b) Deferred Revenue



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









20. HAK MINORITAS

20. MINORITY INTEREST

Hak Minoritas atas aset bersih dan atas rugi (laba) anak perusahaan :

Minority interest in net asset and net losses(income) of subsidiary : 2010

Hak minoritas atas modal saham PT Apinus Rama Hak minoritas atas laba ditahan PT Apinus Rama Jumlah Hak Minoritas

2009

300.000.000 450.023.871

-

750.023.871

-

Minority interest in capital stock of PT Apinus Rama Minority interest in retained earning of PT Apinus Rama Total Minority Interest

21. MODAL SAHAM

21. CAPITAL STOCK

Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI), komposisi pemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Based on report of PT Ficomindo Buana Registrar Stock Administration Bureau and PT Kostodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI), the composition of the Company’s stockholders shares as of December 31, 2010 are as follows: 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Nama Pemegang Saham Saham Seri A - nominal Rp 500 per saham Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Saham Seri A Saham Seri B - nominal Rp 125 per saham Lili Somantry Nathaniel Tanaya Masyarakat (masing-masing di bawah 5% Jumlah Saham Seri B Saham Seri C - nominal Rp 110 per saham Jones Djatisastmito PT. AJ. Adisarana Wanaartha Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Saham Seri C

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Subscribed and Paid-up

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership

Jumlah/ Amount (Rp)

700.700.000

100,00%

350.350.000.000

Stockholders A Series shares with par value of Rp 500 per share Public (each below 5% ownership)

700.700.000

100,00%

350.350.000.000

Total A Series Share

120.000.000 61.000.000

10,70% 5,44%

15.000.000.000 7.625.000.000

939.995.000 1.120.995.000

83,85% 100,00%

117.499.375.000 140.124.375.000

400.000.000 502.500.000

8,86% 11,13%

44.000.000.000 55.275.000.000

3.611.205.164 4.513.705.164

80,01% 100,00%

397.232.568.040 496.507.568.040

Berdasarkan laporan dari PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI), komposisi pemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Series A shares with par value of Rp 125 per share Lili Somantry Nathaniel Tanaya Public (each below 5% ownership) Total B Series Share C Series shares with par value of Rp 110 per share Jones Djatisastmito PT. AJ. Adisarana Wanaartha Public (each below 5% ownership) Total C Series Share

Based on report of PT Sinartama Gunita, Stock Administration Bureau and PT Kostodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI), the composition of the Company’s stockholders shares as of December 31, 2009 are as follows:

27



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









21. MODAL SAHAM (Lanjutan)

21. CAPITAL STOCK (Continued) 31 Desember 2009 / December 31, 2009

Nama Pemegang Saham Saham Seri A - nominal Rp 500 per saham Big Time Vebtures PT Taloca Corporation Key Work Universal Ltd. Valley View Holding Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Saham Seri A Saham Seri B - nominal Rp 125 per saham Lili Somantry Nathaniel Tanaya Masyarakat (masing-masing di bawah 5% Jumlah Saham Seri B

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Subscribed and Paid-up

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership

Jumlah/ Amount (Rp)

228.763.000 200.000.000 170.107.000 62.314.500

32,65% 28,54% 24,28% 8,89%

114.381.500.000 100.000.000.000 85.053.500.000 31.157.250.000

39.515.500

5,64%

19.757.750.000

Stockholders A Series shares with par value of Rp 500 per share Big Time Vebtures PT Taloca Corporation Key Work Holding Ltd Valley View Holding Ltd Public (each below 5% ownership)

700.700.000

100,00%

350.350.000.000

Total A Series Share

120.000.000 99.292.500

10,70% 8,86%

15.000.000.000 12.411.562.500

901.702.500

80,44%

112.712.812.500

Series A shares with par value of Rp 125 per share Lili Somantry Nathaniel Tanaya Public (each below 5% ownership)

1.120.995.000

100,00%

140.124.375.000

Total B Series Share

Saham Seri C - nominal Rp 110 per saham Ferry Sudjono PT Kencana Raya Nusa Semesta Dr. Claudia Jonathan Raden Sarjono Bernardi Maya Hartono Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)

800.000.000 658.000.000 260.310.000 258.000.000 256.410.000 243.458.000

17,72% 14,58% 5,77% 5,72% 5,68% 5,39%

88.000.000.000 72.380.000.000 28.634.100.000 28.380.000.000 28.205.100.000 26.780.380.000

2.037.527.164

45,14%

224.127.988.040

C Series shares with par value of Rp 110 per share Ferry Sudjono PT Kencana Raya Nusa Semesta Dr. Claudia Jonathan Raden Sarjono Bernardi Maya Hartono Public (each below 5% ownership)

Jumlah Saham Seri C

4.513.705.164

100,00%

496.507.568.040

Total C Series Share

Waran Saham Seri B Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah waran yang diterbitkan sebanyak 168 juta waran dan tidak ada yang dilaksanakan menjadi Saham Seri B.

Warrant Series B As of December 31, 2010 and 2009, there were 168 million issued and none of them has been exercised to Series B Shares.

Saham tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 15)

Certain shares are pledged as collaterals of bank loans receipt from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 15).

28



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY








(Expressed in Rupiah) 22. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian dari akun ini pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009 the details of this account are as follows : 2010

2009

Agio Saham Perusahaan

Company's Shares Agio

Penawaran Umum Perdana Penawaran Umum Terbatas I

-

8.900.000.000 314.160.000.000

Initial Public offering Right Issues I

Jumlah

-

323.060.000.000

Total

Pembagian Saham Bonus Tahun 1992 Pembagian Saham Bonus Tahun 1998 Biaya Emisi Saham Penawaran Umum Terbatas II

-

(7.700.000.000) (242.550.000.000)

-

(1.469.320.564)

Distribution of bonus shares in 1992 Distribution of bonus shares in 1998 Shares issueance costs of right Issues II

Jumlah Tambahan Modal Disetor

-

71.340.679.436

Total Additional Paid In Capital

23. REVENUE

23. PENDAPATAN

The details of revenue are as follows:

Rincian pendapatan adalah sebagai berikut: 2010 Penjualan Tabung Gas LPG 3 Kg Penjualan Scrap Baja SG295/SPHC Jasa Makloon Metal Forming Komisi Jumlah Pendapatan

2009

42.354.448.260 2.917.153.570 30.495.239.438 33.278.800.000

-

109.045.641.268

-

Pada tahun 2010, rincian pendapatan yang melebihi 10% adalah pendapatan komisi dari Logan Enterprise Co, Ltd.

Total Revenue In 2010, the details of income that exceeds 10% is the commission income from Logan Enterprise Co, Ltd.

24. BEBAN POKOK PENDAPATAN

24. COST OF GOOD SOLD The detail of Cost Of Good Sold are as follows :

Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2010 Tabung gas LPG Plaat Coil Body Tabung (SG 259) Plaat Baja Handguard+Footring (SPHC) Neckring + Valve Blanking Drawing Welding Annealing

Gas tube LPG 3 Kg sales Baja scrap SG 295/SPHC sales Makloon Metal Forming Other

2009

20.145.217.324 4.851.919.000 8.060.886.400 239.046.976 144.540.032 1.273.163.400 166.776.960

29

-

Gas tube Plaat Coil Body Tabung (SG 259) Plaat Baja Handguard+Footring (SPHC) Neckring + Valve Blanking Drawing Welding Annealing



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









24. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan) Sand Blast Painting K3 dan PD Upah Langsung Beban Transportasi Metal forming Blanking Drawing Welding Annealing Sand Blast Upah Langsung Jumlah Beban Pokok Pendapatan

24. COST OF GOOD SOLD (Continued) 244.606.208 1.768.282.500 9.172.733 1.584.381.120 147.319.648

-

1.849.711.245 1.399.781.482 8.873.614.755 974.847.818 1.424.777.580 3.949.383.468

-

Sand Blast Painting K3 dan PD Direct wages Beban Transportasi Metal forming Blanking Drawing Welding Annealing Sand Blast Direct wages

57.107.428.649

-

Total Costs Of Good Sold

25. BEBAN USAHA

25. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010 Gaji, upah dan tunjangan Administrasi saham Perjalanan dinas RUPS Jasa tenaga ahli Keperluan kantor Pos, telegram, internet dan telepon Beban pajak dan denda Listrik, air dan gas Penyusutan (Catatan 13) Sewa Perijinan dan legalitas Transportasi Kantor Alat tulis kantor Konsumsi Lain-lain Jumlah Beban Usaha

2009

3.058.396.738 178.028.053 178.601.707 17.614.500 879.550.000 551.200 216.751.653 33.074.051 759.464 9.090.759.493 100.490.000 209.664.845 21.082.761 106.743.203 185.961.305 14.278.028.973

455.825.000 163.446.800 86.024.743 53.083.450 47.500.000 52.826.864 13.370.329 15.374.717 10.530.383 6.961.140 3.300.000 65.517.573 973.760.999

26. INCOME TAXES

26. PAJAK PENGHASILAN Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :

The reconciliation between income (loss) before tax benefit (expense) as shown in statements of income and the Company's accumulated fiscal profit (loss) for December 31, 2010 and 2009 are as follows : 2010

Perusahaan Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Rugi penjualan anak perusahaan Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan

Salaries, wages, and allowances Stock administration Traveling RUPS Professional fees Office necessity Mail, telegram, internet and telephone Tax charges and pinalty Electricity, water and gas Depreciation (Note 13) Rental Permission and legality Office transportation Stationery Consumptions Others Total Operating Expenses

2009

34.264.829.576 34.264.829.576

30

13.946.172.812 13.946.172.812

The company Income (loss) before tax benefit (expense) as shown in statements of income Loss of sold subsidiary Income (loss) before tax expenses of the Company



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









26. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

26. INCOME TAXES (Continued)

Beda tetap Pendapatan bunga Beban pajak Beban gaji Representasi dan sumbangan Jumlah Laba (Rugi) Fiskal Kompensasi Rugi Fiskal Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006 Tahun 2005 Rugi Fiskal Tahun Pajak 2004 Sesuai Surat Ketetapan Pajak Akumulasi Rugi Fiskal

Permanent differences Interest income Tax expenses Salary expenses Representation and donation

(13.904.128) 27.176.200 -

(37.827) 15.374.717 1.314.700 200.000

13.272.072

16.851.590

Total

34.278.101.648

13.963.024.402

Fiscal Income (Loss) Fiscal Loss Compensation

(25.773.456.550) (33.683.713.346) (2.041.605.640) -

(25.773.456.550) (33.683.713.346) (5.720.708.800) (2.651.877.205)

(27.220.673.888)

(7.632.044.037) (61.498.775.536)

Year 2008 Year 2007 Year 2006 Year 2005 Fiscal Loss Year 2004 According Tax Assesment Letter Accumulated Fiscal Loss

Perusahaan tidak menghitung pajak penghasilan badan untuk tahun 2010 dan 2009, karena secara fiskal, Perusahaan mengalami akumulasi kerugian fiskal.

No provision for corporate income tax was made for the periods ending December 31, 2010 and 2010, as the Company was in accumulated fiscal loss position.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai akumulasi rugi fiskal masingmasing sebesar Rp 27,2 milyar dan Rp 61,5 milyar yang dapat dikompensasi dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Pada saat ini, manajemen Perusahaan memperkirakan besar kemungkinan akumulasi rugi fiskal yang dimiliki oleh Perusahaan tidak dapat dipulihkan dengan laba fiskal pada periode mendatang sehingga Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi fiskal.

As of December 31, 2010 and 2009, the Company incurred accumulated fiscal loss amounting to Rp.27,2 billion and Rp61,5 billion, respectively, which can compensated to fiscal income for the next five years. At present, the Company’s management estimates that there is a great possibility that the Company’s accumulated fiscal loss may not be recoverable with the future periods of fiscal income, therefore, the Company did not recognized deferred tax assets from accumulated fiscal loss. Subsidiary

Perusahaan anak 2010 Laba Sebelum Pajak

2010

2.173.052.853

-

Koreksi Fiskal : Pendapatan bunga Beban pajak Lain-lain kantor Penghasilan Kena Pajak Sebelum Pembulatan

(13.895.755) 5.897.851 170.899.805 2.335.954.754

-

Penghasilan Kena Pajak Setelah Pembulatan Tahun 2010 : 25% x Rp.2.335.754

583.988.689

-

Pajak Tangguhan

Earning before taxes Fiscal correction : Interest income Tax expenses Others

Tax Expense Deferred Tax

Pada tahun 2010 dan 2009, beban pajak penghasilan tangguhan Perusahaan adalah sebesar nihil

In 2009 and 2008, income tax expense-deferred of the Company amounting to zero

31



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY








(Expressed in Rupiah) 27. BASIC NET INCOME (LOSS) PER SHARE

27. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C yang beredar pada tahun bersangkutan. Laba (rugi) bersih tersedia Rata-rata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C (dalam jutaan lembar saham) Laba (Rugi) Bersih Per Saham Dasar

2010

2009

33.633.169.145

13.946.172.812

5.214,40 6

5.214,40 3

Basic loss per share is calculated by dividing net loss attributable to shareholders by the weighted average number of A Series and C Series outstanding during the year. Net income (loss) available Weighted average number of A Series and C Series shares (in millions of shares) Basic Net Income (Loss) Per Share

Saham seri B tidak termasuk dalam perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar, karena pemegang saham seri B mempunyai keistimewaan terlebih dahulu dalam dividen.

B series shares were not included in the computation of weighted average number of shares outstanding, because the holder of B series shares has rights in dividends.

Pada tahun 2010 dan 2008, Perusahaan tidak menghitung laba (rugi) per saham dilusian, karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham berseri A dan seri C yang bersifat dilutif.

In 2010 and 2009, the Company did not calculate diluted income (loss) per share, since the Company had no dilutive potential effects of A series and C series shares.

28. EKUITAS PERUSAHAAN DAN RENCANA MANAJEMEN

28. COMPANY EQUITY AND MANAGEMENT PLAN

Rincian ekuitas Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s equity are as follows: 2010

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A Saham Seri C Saham Seri B Tambahan Modal Disetor Defisit Saldo Ekuitas Negatif Perusahaan

2009

350.350.000.000 496.507.568.040 140.124.375.000 71.340.679.436 (1.170.866.306.288)

350.350.000.000 496.507.568.040 140.124.375.000 71.340.679.436 (1.204.499.475.433)

Issued and Fully Paid Shares A Series Share C Series Share B Series Share Additional paid-in capital Deficits

(112.543.683.812)

(146.176.852.957)

Company Capital Deficiencies

Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mengalami defisit masing-masing sebesar Rp 1.170.866.306.288 dan Rp 1.204.499.475.433 atau 90,38% dan 113,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh yang mengakibatkan defisiensi ekuitas Perusahaan menjadi masing-masing sebesar Rp 112.543.683.812 dan Rp 146.176.852.957 dan arus kas negatif masing-masing sebesar Rp 12.732.003.098 dan Rp 52.119.654.

For the years ended December 31, 2010 and 2009, the Company has deficits amounting to Rp 1,170,866,306,288 and Rp 1,204,499,475,433 respectively, or 90,38% and 113,81% from issued and fully paid shares which resulted in capital deficiencies into the Company amounting to Rp 112,543,683,812 and Rp 146,176,852,957 and negative cash flows amounting to Rp 12.732.003.098 and Rp 52.119.654.

Sebagaimana ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 21 (Reformat 2007), “Akuntansi Ekuitas”, apabila Perusahaan mencapai akumulasi kerugian sebesar tujuh puluh lima persen (75%) dari modal, penjelasan bahwa demi hukum PT tersebut bubar, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, selama Undang-Undang yang terkait masih berlaku".

As the provisions of the Statement of Financial Accounting Standards No. 21 (Reformat 2007), "Accounting for Equity”, when the Company reached accumulated losses of seventy-five percent (75%) of the capital, the explanation that the PT is legally dissolved, disclosed in the notes to the financial statements, during the Act is still relevant applicable ".

32



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









28. EKUITAS PERUSAHAAN DAN RENCANA MANAJEMEN (Lanjutan)

28. COMPANY EQUITY AND MANAGEMENT PLAN (Continued)

Menanggapi kondisi ini, manajemen Perusahaan telah menerapkan dan/atau berencana untuk melaksanakan halhal berikut:

Responding to these conditions, the Company's management has implemented and/or plan to implement the following things:

a. Berusaha mencari jalan keluar untuk meyelesaikan kewajiban Perusahaan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan cara apapun yang dianggap perlu dan baik oleh Perusahaan.

a. Try to find a solution to the Company’s liabilities to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, either through the sale of Company’s assets or other ways which are considered necessary and good by the Company.

b. Perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi Anak Perusahaan dalam memproduksi Tabung Gas LPG 3 kg yang dibarengi dengan usaha Perusahaan untuk bisa mendapatkan tender tester/repair tabung LPG 3 kg yang akan direkondisi karena rusak/aus dan tender pengadaan Tabung LPG 3 Kg dari PT. Pertamina, dimana pada Kwartal I tahun 2011. Pertamina telah merencanakan akan menyelenggarakan tender pengadaan tabung LPG 3 Kg dan tender tester/repair tabung LPG 3 kg, disamping untuk memenuhi tender produksi yang sudah didapatkan.

b. The Company will increase the production capacity of 3 kg LPG gas tube in subsidiary that coincided with the efforts the Company to be able to get the tender tester / repair 3 kg LPG tube to be reconditioned because of damaged / worn out and tender for the procurement of 3 Kg of LPG tube PT Pertamina, where the first quarter of 2011. PT Pertamina had planned to hold tender for procurement of 3 Kg of LPG gas tube and tender tester / repair 3 kg LPG gas tube, as well as to meet production tenders that have been obtained.

c. Pada tanggal 16 September 2010 Perusahaan telah mengadakan kesepahaman dengan Jinchuan Group (Republik Rakyat Cina) sebuah perusahaan pertambangan, untuk secara berkesinambungan melakukan komunikasi dan pertukaran informasi dalam rangka pembahasan kerjasama bilateral antar kedua perusahaan dalam usaha mengembangkan potensi pertambangan di Indonesia terutama untuk mencari potensi sumber daya pertambangan nikel dan tembaga. Perusahaan bersama Jin Chuan Group telah mengirimkan timnya untuk menjajagi kelayakan penambangan dan pengolahan nikel di Sulawesi dan Papua.

c. On 16 September 2010 the Company has entered into agreement with Jinchuan Group (People's Republic of China), a mining company, to continuously carry out communication and information exchange within the framework of the discussion of bilateral cooperation between the two companies in an effort to develop the potential of mining in Indonesia, mainly to search for potential resources of nickel and copper mining. The Company with Jin Chuan Group has sent a team to explore the feasibility of mining and processing nickel in Sulawesi and Papua.

berencana akan melakukan d. Perusahaan pengambil alihan (take over) saham mayoritas PT. Binadaya Wiramaju, sebuah induk perusahaan tertutup (Holding Company) yang bergerak dalam bidang usaha Perdagangan Barang dan Jasa yang meliputi antara lain : Hasil Perkebunan / Pertanian / Hutan / Tambang /Perikanan / Peternakan / Industri / Kerajinan, Alat Tehnik / Telekomunikasi / Konstruksi / Instalasi Listrik /Gas/Air, Bahan Bangunan, Rumah / Gedung dan Jasa Pengiriman Barang, yang berkedudukan di Gedung Sarinah Lt. 9, Jl. MH Thamrin No. 11 Jakarta Pusat. Hal ini telah dimulai dengan kesepakatan awal oleh kedua belah pihak dalam bentuk Kesepakatan Bersama pada tanggal 22 Nopember 2010.

d. The Company plans to conduct takeover (take over) the majority share of PT Binadaya Wiramaju, a parent of a private company (Holding Company) are engaged in trade of goods and services which include among others: The Plantation / Agriculture / Forestry / Mining / Fisheries / Animal Husbandry / Industrial / Craft, Tool Engineering / Telecommunications / Construction / Installation Electricity / Gas / Water, Building Materials, Home / Building and Cargo Services, located in Sarinah Building Fl. 9, Jl. MH Thamrin No. 11 Central Jakarta. This has started with an initial agreement by both parties in the form of Joint Agreement on November 22, 2010.

berencana akan melakukan e. Perusahaan pengambil alihan (take over) saham mayoritas PT Mitra Petroleum Indonesia, sebuah perusahaan tertutup yang bergerak di bidang pengolahan sludge oil berkedudukan di Jakarta dan memiliki pabrik di Dumai.

e. The Company plans to conduct takeover (take over) the majority share of PT Mitra Petroleum Indonesia, a private company engaged in oil sludge processing is located in Jakarta and its plant in Dumai.

33



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









28. EKUITAS PERUSAHAAN DAN RENCANA MANAJEMEN (Lanjutan)

28. COMPANY EQUITY AND MANAGEMENT PLAN (Continued)

f. Perusahaan juga berencana menjual kepemilikan saham pada PT Hanson Energy sebesar 10 % . Hal ini dikarenakan sampai dengan saat ini tidak ada manfaat secara ekonomis maupun komersial dalam kondisi yang stagnan dan tidak ada deviden yang dihasilkan.

f. The Company also plans to sell its equity interest in PT Hanson Energy by 10%. This is because up to now there is no commercial benefit economically and in conditions that are stagnant and there is no yielded dividends.

Restrukturisasi hutang pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, akuisisi PT Apinus Rama dan mengefisienkan biayabiaya operasional memungkinkan Perusahaan untuk melanjutkan aktivitas usaha yang berkelanjutan dan memiliki prospek usaha yang baik, sehingga manajemen Perusahaan optimis akan dapat mengaktifkan kembali perdagangan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Debt restructuring to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Apinus Rama acquisitions and streamline operational costs allow the Company to continue the ongoing business activities and have good business prospects, the Company's management is optimistic that will be able to reactivate the Company's shares trade on the Indonesia Stock Exchange.

29. KEWAJIBAN KONTIJENSI

29. CONTINGENT LIABILITY

Berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Purwakarta No. 05/Pen. Eks.L/1996/PN.PWK tanggal 14 Juli 1996, PT Yusung Mayer Textile, perusahaan asosiasi, memperoleh surat sita eksekusi No. W8.DY.HT.02.02.585/96 tanggal 22 Juli 1996 atas tanah dan bangunan berikut mesin-mesin yang berada di atas tanah tersebut, karena perusahaan asosiasi menunggak pembayaran pinjaman berikut bunganya kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Utama dan PT Bank Pan Indonesia Tbk. Berdasarkan Akta No. 47 tanggal 8 Maret 1993 dari Moendjiati Soegito, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengikatkan diri sebagai penjamin atas kewajiban PT Yusung Mayer Textile untuk sejumlah 40% dari seluruh jumlah terhutang dan wajib dibayar oleh perusahaan asosiasi tersebut kepada pihak bank. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, jumlah kewajiban yang harus dipenuhi Perusahaan atas kejadian tersebut belum dapat ditentukan secara layak.

Based on decree of the Chairman of State Court Purwakarta No. 05/Pen. Eks.L/1996/PN.PWK dated July 14, 1996, PT Yusung Mayer Textile, associated company, obtained the Letter of Confiscation Execution No. W8.DY.HT.02.02.585/96 dated July 22, 1996 the following land and buildings including machineries that are on the ground that, because of associated companies in arrears following interest loan to PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Utama and PT Bank Pan Indonesia Tbk. Based on Notarial Deed No. 47 of Moendjiati Soegito, S.H., notary in Jakarta, dated March 8, 1993, the Company committed themselves as guarantor obligation of PT Yusung Mayer Textile for some 40% of the total outstanding loan and shall be paid by the associated company to the bank. Up to the date of independent auditors’ report, the total liabilities to be fulfilled the Company of the event can not be determined properly.

30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the Company have assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:

2010 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies

2009 Ekuivalen/ Equivalent Rp

Mata Uang Asing/ Foreign Currencies

Ekuivalen/ Equivalent Rp

ASET

ASSETS

Kas dan bank - AS$ Piutang Usaha

3.548.920

31.908.339.720

-

-

Cash and Bank- US$ Account Receivables-US$

Jumlah Aset

3.548.920

31.908.339.720

-

-

Total Assets

34



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY (Continued)

KEWAJIBAN

LIABILITIES

Hutang Bank-AS$ Hutang lain-lain-AS$

13.020.763 -

117.069.683.909 -

12.806.920 -

120.396.058.126 -

Bank Loan-US$ Others Payable-US$

Jumlah Kewajiban

13.020.763

117.069.683.909

12.806.920

120.396.058.126

Total Liabilities

120.396.058.126

TOTAL LIABILITIES-NET

148.978.023.629

JUMLAH KEWAJIBAN BERSIH Tabel di bawah ini menyajikan fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing utama dari tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan tanggal 29 Maret 2010, tanggal laporan auditor independen, berdasarkan kurs tengah uang kertas asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut adalah: Mata Uang Dolar AS

The table below represents the fluctation of Rupiah currencies exchange to the main foreign currencies from December 31, 2009 until March 31, 2010, the date of independent auditor’s report, based on middle rate of foreign currencies published by Bank Indonesia on those date are as follows: 31 Desember 2010 9.400

30 Maret 2011 8.715

Currency US Dollar

Apabila nilai tukar pada tanggal 30 Maret 2011 tersebut di atas (tanggal laporan auditor independen) digunakan pada tanggal 31 Desember 2010, performa kewajiban bersih Perusahaan akan turun sekitar Rp 22.576 juta

If the exchange rate of the currencies mentioned above March 30, 2011 is reflected using Bank Indonesia middle rate as of December 31, 2010 (the date of independent auditors’ report) the Company’s net monetary liabilities will decrease by Rp 22,576 million.

31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI

31. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)

Berikut ini ikhtisar Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang relevan buat Perusahaan dan Anak Perusahaan, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:

The following summarizes the Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK), which are relevant to the Company and Subsidiaries, up to the date of completion of the Company’s and Subsidiaries’ consolidated financial statements but not yet effective as follows:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:

Effective on or after January 1, 2010:

- PSAK No. 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut;

- PSAK No. 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs” Prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset;

- PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” - Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan;

- PSAK No. 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” - Contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed;

- PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan; dan

- PSAK No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” - Establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell nonfinancial items; and

35



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI (Lanjutan)

31. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) (Continued)

- PSAK No. 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.

- PSAK No. 5 “Revocation of ISAK 6: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” - Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain;

PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” - Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities;

PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode;

PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities;

PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan;

PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” - Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information;

PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi;

PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates;

PSAK No. 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” - Akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama;

PSAK No. 12 (Revised 2009) “Interests in Joint Ventures” - Shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place;

PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” - Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK No. 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”;

PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” - Shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK No. 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”;

36



DAN ANAK PERUSAHAAN

AND SUBSIDIARY









31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI (Lanjutan)

31. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) (Continued)

PSAK No. 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

PSAK No. 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui;

PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized;

PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” - Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut;

PSAK No. 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” - Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information;

PSAK No. 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan;

PSAK No. 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” - Aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations;

ISAK No. 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik” Diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas; dan

ISAK No. 11 “Distributions of Non-Cash Assets to Owners” - Applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative; and

ISAK No. 12 “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” - Berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.

ISAK No. 12 “Jointly Controlled Entities (JCE): NonMonetary Contributions by Venturers” - Deals with the venturer's accounting for nonmonetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation

Perusahaan dan Anak perusahaan masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standarstandar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and Subsidiaries is evaluating the effects of these standards on the consolidated financial statements.

32. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

32. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyelesaian laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 30 Maret 2011.

The Company's management is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on March 29, 2011.

37

Kode Emiten Lampiran 4 Tanggal dan Jam 04 Apr :24:10 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan

Recommend Documents