KlWLTlKA WlDROLlSlS MINVAK lNTl SAWIT SECARA ENZlMATlS OLE1 LlPASE TANPA PENAMSAHAN EMULSIFIER DAN BUFER
Oleh
FENNY SUBARKAH F 27. 1621
1 9 9 5
FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R
KlNETlKA HIDR~LISIS MIVYAK INTI SAWIT SECARA
EMULSIFIER DAN BUFER
Oleh : Fenny Subarkah
F 27.1621
1995 FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
.
Fenny Subarkah F 27.1621. Kinetika Hidrolisis Minyak Inti Sawit Secara Enzirnatis Oleh Lipase T a n p a Penambahan Emulsifier Dan Buffer. Dibawah Bimbingan Ani Suryani d a n A. Aziz Darwis.
RINGKASAN Selama ini industri asam lemak dalam rnenghidrolisis minyak menjadi asam lemak dan gliserol masih menggunakan suhu dan tekanan tinggi ( 2 250 "C dan tekanan f 5 0 atm). -
Produk yang dihasilkan berwarna gelnp (color impurity) yang harus
dimurnikan lebih lanjut.
Pemecahan masalah diatas adalah dengan menggunakan
enzim sebagai katalis hidrolisis schingga proses dapat berlangsung pada suhu mang. Pcnelitian hidrolisis rninyak dan lemak yang menggunakan proses enzirnatis rnasih menggunakan emulsifier sehagai pengemulsi minynk dalam air, dan produk yang dihasilkan sulit untuk dipisahkan. Pcnelitian kinctika hidrolisis minyak secara enzil~latisyang masih menambahkan emulsifier menghasilkan data kinctika yang tidak dapat ditcrapkan langsung ke industri, karcna emulsifier bcrtindak sehagai suflucr irrzp~lpurifyyang mcngubah laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim. Penelitian ini bertujuan mendapatkan
informasi mengenai faktor yang
mempengamhi kinetika reaksi hidrolisis minyak inti sawit secara enzirnatis tanpa penambahan emulsifier dan buffer.
Adapun kajian rincinya meliputi kajian : (I)
pengamh konsentrasi substrat, (2) pengamh suhu, (3)pengaruh kecepatan pengadukan pada luas antar fasa, dan (4) pengaruh penambahan air terhadap hidrolisis minyak secara enzimatis. Model rnaternatika yang digunakan oleh Kosugi et al. (1988) dipakai sebagai pendekatan untuk mempelajari kinetika hidrolisis dan pengamh perlakuan kondisi reaksi terhadap parameter laju reaksi (Xe dan .),,t
Model yang diusulkan mengasumsikan
pengamh perubahan konsentrasi air pada laju reaksi, karena air yang digunakan sangat berlebih untuk rnenghidrolisis minyak.
Sehingga reaksi mengikuti orde satu, satu
substrat. Hasil penurunan model yang diusulkan sangat sesuai untuk rnendapatkan
hubungan waktu (t) dengan : konversi fraksional (X), laju konversi (dxldt) dan laju reaksi (-dsldt). Suhu optimum yang diperoleh untuk hidrolisis adalah amara 30 - 35°C. Semakin tinggi suhu maka enzim semakin tinggi aktivitasnya pada 30 menit pertama, setelah itu aktivitasnya lebih cepat menurun dibandingkan pada suhu yang lebih rendah. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap konversi fraksional adalah meningkat pada konsentrasi substrat 0.2000 -0.3660 glml, dan menurun pada konsentrasi 0.3660 0.8000 glml. Konversi fraksional pada keseimbangan ( Xe) bernilai maksimum sebesar 99.40 persen dicapai pada rasio air terhadap minyak sebesar 1.5. Sedangkan pengaruh konsentrasi substart terhadap laju reaksi adalah kenaikan konsentrasi meningkatkan laju reaksi, dan mencapai laju reaksi maksimum (v,,,) sebesar 6.358 x 10.' g/ml.menit Pengaruh kccepatan pengadukan dapat menurunkan Konstanta Michaelis-Mcntcn
(K,).
Nilai K,
pada keccpatan pengadukan 200, 400, 600, 1000 rpm bcrturut-turut
0.3646, 0.1235, 0.0982, 0.0610 g/ml. Scdangkan di;unctcr globula lcmak bcrturutturuc: 0.19, 0.17, 0.13, dan 0.126 mrn pada kcccp;ttan pcngadukan 200,400, 600, d;~n 1000 rpm.
,
G'.
Peningkatan Luas antarfasa dapat mcningkatkan laju rcaksi, konversi fraksional, dan menurunkan nilai t,,,. Hal ini terjadi pada luas antarfasa 18461.5 c m v d a n 7209.5 cm2 berturut-turut mempunyai nilai konversi fraksional ( X ) pada keseimbangan scbesar 96.70 persen dan 84.98 persen. Penambahan air pada awal reaksi hidrolisis dapat menggeser keseimbangan reaksi ke sebelah kanan. Hal ini terjadi pada konsentrasi substrat awal sebesar 0.5033 glml. Penambahan air sebesar 82.2 ml atau (10.30 %("Iv)) pada menit ke-120 dapat meningkatkan konversi fraksional pada keseimbangan dari 90.00 persen menjadi mendekati 100 persen, sedangkan penambahan air pada menit ke-30 hanya menaikkan menjadi 96.29 persen
KINETIKA HIDROLISIS MINYAK INTI SAWIT SECARA ENZIMATIS OLEH LIPASE TANPA PENAMBAHAN
EMULSIFIER DAN BUFER
Oleh : Fenny Subarkah F 27.1621
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ShRJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusarm TEMN
1995 FAKULTAS TEKNOLOGI P E R T A W INSTITU'I' PERTANIAN BOGOR BOGOR