1 Pendahuluan
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN tersebut memiliki potensi sektor-sektor unggulan di antaranya sektor pertanian, industri kecil-menengah, perkebunan, pariwisata, perdagangan dan jasa, pertambangan dan migas, serta kelautan dan perikanan.
Latar Belakang
D
alam pelaksanaan percepatan
pengembangan
wilayah Suramadu, BPWS menyusun Rencana Induk Percepatan Pengembangan Wilayah Suramadu yang memuat visi misi, kebijakan dan strategi serta program percepatan pengembangan wilayah Suramadu. Dalam Rencana Induk juga telah diidentifikasi klaster/kawasan serta sektor unggulan sebagai pusat-pusat pertumbuhan pada masingmasing kabupaten yang terintegrasi dengan rencana pengembangan infrastruktur wilayah Pulau Madura.
Untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal, kawasan-kawasan tersebut perlu didukung dengan infrastruktur dan SDM dalam rangka percepatan pengembangan wilayah Suramadu. Pada tahap awal perlu disusun konsep pengembangan kawasan dan kajian terhadap kebutuhan pengembangan infrastruktur dan SDM. Pengembangan infrastruktur kawasan ini harus saling menguatkan dan sinergis dengan infrastruktur regional. Oleh karena itu, BP-BPWS melakukan Penyusunan Masterplan Klaster/Kawasan di Kabupaten Bangkalan yang memuat konsep pengembangan dan penataan kawasan untuk dapat menjadi acuan atau pedoman pada tahap pelaksanaan pembangunan infrastruktur lokal dan SDM dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi lokal. Pada Tahun 2014 ini, BPWS perlu menyusun masterplan untuk ketiga kawasan selanjutnya (kawasan III, IV, dan VI).
Berdasarkan Rencana Induk, klaster/kawasan potensial berkembang Pulau Madura teridentifikasi sebanyak 22 klaster/kawasan yang tersebar di Kota Surabaya dan di masing-masing Kabupaten di Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasandan Sumenep), dimana kawasan-kawasan
Klaster III (Socah)
I-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Maksud, Tujuan, & Sasaran A. Maksud Maksud dari kegiatan penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan/Klaster Kabupaten Bangkalan adalah menyusun strategi dan arahan pengembangan klaster/kawasan yang terletak di Kabupaten Bangkalan untuk mengoptimalkan pengembangan dan pembangunan sektor-sektor unggulan yang terletak di masing-masing klaster. B. Tujuan Tuujuan dari kegiatan penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan/Klaster Kabupaten Bangkalan adalah untuk mengembangkan klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan dan sektor unggulannya dengan mempertimbangkan peningkatan kualitas SDM, infrastruktur, sosial-
Klaster III (Socah)
ekonomi, serta kualitas lingkungan dan warisan budaya lokal yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi kawasan C. Sasaran Sasaran yang ingoin dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: Terpilihnya tipologi dan deliniasi pusat-pusat pertumbuhan di masing-masing klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan; Tersusunnya konsep, strategi, dan rencana pengembangan 3 (tiga) klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan; Tersusunnya rencana kebutuhan infrastruktur dan SDM pengembangan klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan; Tersusunnya indikasi program pengembangan klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan. D. Keluaran yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan dari kegiatan penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan/Klaster Kabupaten Bangkalan adalah sebagai berikut: Tipologi dan delineasi kawasan perencanaan (inti dan penunjang); Rencana pengembangan klaster/kawasan yang antara lain memuat zonasi kawasan dan kebutuhan infrastruktur dan SDM; Sistem konektivitas antar komoditas (linkage
system).
Indikasi program dan potensi pembiayaan pengembangan kawasan.
I-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Ruang Lingkup Runag lingkup pembahasan dalam kegiatam ini meliputi: Kajian kebijakan tata ruang nasional, provinsi, Kabupaten Bangkalan dan rencana induk percepatan pengembangan wilayah Suramadu; Kajian kebijakan pengembangan klaster/kawasan ditingkat nasional, provinsi,dan kabupaten; Kajian studi terdahulu yang telah disusun terkait penyusunan rencana rinci kawasan di Pulau Madura; Kajian-kajian terdahulu pengembangan klaster/kawasan yang sejenis dengan wilayah studi (best practice).
Klaster III (Socah)
Penentuan sektor dan komoditas unggulan di masing-masing klaster/kawasan Kabupaten Bangkalan; Penentuan tipologi dan deliniasi pusat-pusat pertumbuhan dimasing-masing klaster/kawasan di Kabupaten Bangkalan; Mengidentifikasi kondisi eksisting pusat-pusat pertumbuhan terpilih di Kabupaten Bangkalan; Identifikasi dan analisis isu strategis, potensi dan permasalahan pengembangan klaster/kawasan unggulan di Kabupaten Bangkalan; Analisis pemanfaatan ruang, konektivitas inletoutlet, urban-rural linkage, ekonomi, kebutuhan SDM, infrastruktur, dan sarana pendukung pengembangan klaster/kawasan; Merumuskan konsep dan strategi pengembangan klaster/kawasan; Merumuskan rencana pengembangan klaster/kawasan; Merumuskan indikasi program dan pembiayaan klaster/kawasan; Diskusi dan pembahasan secara terfokus melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD)/Workshop/Diskusi Teknis dengan stakeholders di Kabupaten Bangkalan dalam proses penyusunan masterplan.
I-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Kerangka Pikir Penyusunan
Klaster III (Socah)
I-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Sistematika Pembahasan BAB I
PENDAHULUAN
BAB IV ISU STRATEGIS Bab IV menjabarkan isu strategis, potensi dan permasalahan klaster. BAB V KONSEP DAN STRATEGI
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, ruang lingkup pekerjaan dan sistematika pembahasan laporan.
Bab V menjabarkan konsep dan strategi pengembangan kawasan, sektor dan komoditas dan kebutuhan ruang kawasan
BAB II PENENTUAN SEKTOR DAN KOMODITAS UNGGULAN
BAB VI RENCANA PENGEMBANGAN
Bab II menjabarkan penentuan variabel sektor dan komoditas dalam pengembangan kawasan/klaster kabupaten Sumenep.
Bab VI menjelaskan rencana fungsi dan zonasi, pengembangan infrastruktur, SDM, sarana pendukung dan kelembagaan.
BAB III TIPOLOGI DAN DELINIASI KLASTER Bab III menjabarkan tipologi kawasan dan deliniasi kawasan inti dan penunjang pengembangan kawasan/klaster Kabupaten Sumenep.
Klaster III (Socah)
I-6
2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Penentuan Sektor & Komoditas
Klaster III (Socah)
II-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN data, dapat diketahui bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada wilayah Kabupaten Bangkalan mengalami peningkatan atau penambahan nilai produk dalam kurun waktu tahun 2009 – 2013. Variabel ekonomi yang menjadi penentu sektor unggulan daerah Kabupaten Bangkalan.
Penentuan Sektor Unggulan
P
enentuan variabel yang dilakukan digunakan untuk
menentukan sektor dan komoditas unggulan dengan menyimpulkan dari kajian teori yang ada, Berdasarkan
Nilai Produksi Tiap Sektor Ekonomi PDRB Kab.Bangkalan Tahun 2013 (Juta rupiah)
Klaster III (Socah)
II-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Tabel Analisa LQ Sektor Ekonomi Potensial di Kabupaten Bangkalan Tahun 2009 – 2013 SEKTOR EKONOMI
TAHUN 2009 2,28
TAHUN 2010 2,33
TAHUN 2011 2,34
TAHUN 2012 2,32
TAHUN 2013 2,40
Pertambangan & Penggalian
0,71
0,67
0,69
0,73
0,77
Industri Pengolahan
0,15
0,15
0,16
0,16
0,16
Listrik, Gas & Air Bersih
0,57
0,56
0,57
0,58
0,58
Bangunan
1,96
2,00
2,12
2,30
2,24
Perdag. Hotel & Restoran
0,86
0,86
0,86
0,87
0,88
Pengangkutan & Komunikasi
1,03
1,00
0,95
0,93
0,89
Keu. Persewaan & Jasa Perusahaan
0,87
0,84
0,83
0,83
0,81
Jasa-jasa
1,54
1,56
1,59
1,63
1,63
Pertanian
Sumber: Hasil Analisa, 2014
Berdasar pada perhitungan analisis LQ (Location Quotient) menunjukan kemampuan Kabupaten Bangkalan dapat melakukan kegiatan eksport hasil pertanian ke daerah-daerah lainnya, Dengan kemampuan tersebut dapat dipastikan tetap menjamin ketersediaan hasil pertanian di Kabupaten Bangkalan.
Klaster III (Socah)
Sektor Pertanian adalah sektor unggulan yang akan dikembangakan di Kawasan/Klaster IV
II-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Keterangan: Si = S= Ni = N =
Penentuan Komoditas Unggulan
A
nalisa penentuan komoditas unggulan didasarkan
pada hasil perhitungan analisis Location Quotient (LQ) yang menunjukkan potensi suatu wilayah/kawasan terkait dengan kondisi dan potensi kekayaan yang terdapat pada wilayah/kawasan tersebut. Analisis LQ ini juga berguna untuk melihat spesialisasi kegiatan produksi suatu wilayah/kawasan.
LQ =
Si S
N1 N
Si
N1
Klaster III (Socah)
Jumlah produksi komoditas x di Kecamatan Jumlah produksi komoditas x di Kabupaten Bangkalan Jumlah produksi seluruh komoditas di Kecamatan Jumlah produksi seluruh komoditas di Kabupaten Bangkalan
Perhitungan LQ untuk komoditas unggulan pada Kawasan/Klaster Potensial Berkembang di Kabupaten Bangkalan ini dilakukan terhadap komoditas yang dihasilkan pada sektor pertanian. Sebagaimana yang telah di tentukan pada sektor unggulan, sektor pertanian yang memiliki kemampuan eksport harus dilakukan analisis lagi terhadap sub sektor pertanian yang dapt dikembangkan. Komoditas sub sektor pertanian yang dianalisa dalam hal ini meliputi komoditas tanaman palawija, tanaman perkebunan, tanaman buah, peternakan hewan besar serta peternakan unggas pada 8 (delapan) kecamatan yang ada di kawasan/klaster potensial berkembang Kabupaten Bangkalan.
S N
II-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN LQ Tanaman Pangan 7 6
Nilai LQ
5 4 3 2 1 0 Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Hijau Kedelai Kacang Tanah
Konang 0,79 1,28 0,24 0,25 0,3 1,62 2,68
Klaster III (Socah)
Galis 0,47 1,41 1,7 3,06 4,63 5,36 0,88
Tanah Merah 1,08 1,16 0 0 2,56 0,57 1,19
Socah 1,11 0,86 0,68 0,03 0,46 0 1,61
Bangkalan 1,52 0,21 0,5 1,87 0 0 0,3
Burneh 1,31 0,57 0,42 3,55 1,03 0 0,35
Geger 0,85 0,41 3,74 0,21 2,17 0,07 1,87
Kokop 0,81 0,83 2,81 6,5 0,7 0 0,14
II-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN LQ Buah-buahan 12
Nilai LQ
10 8 6 4 2 0
Alpukat Belimbing Durian Jambu Biji Jambu Air Jeruk Kepruk Jeruk Besar Mangga Nangka Pisang Nanas Pepaya Rambutan Salak Sawo Sirsak Sukun Melinjo
Konang 0 1,23 0 0,76 0 0 0 0,34 0,82 2,78 0 5,89 0 0 0 0 0 0
Klaster III (Socah)
Galis 0 0,39 3,54 0,39 0,1 0,1 5,73 0,51 1,26 1,01 3,95 3,29 1,08 0,29 0,51 0,16 0,63 0,04
Tanah Merah 0,16 2,82 2,12 0,48 0,25 3,35 1,59 0,77 1,54 0,31 1,06 0,12 2,58 0,01 0,44 4,05 0 0,04
Socah 1,51 0,3 0,63 0,23 0,04 0,75 0 0,64 1,38 0,15 1,52 0,31 2,17 3,94 1,59 0,54 2,36 0,88
Bangkalan 1,96 4,31 0 0,1 0,22 0,06 0,5 1,92 0,02 0,28 0 0,7 0,11 4,56 0,58 0 0,68 3,02
Burneh 0 0,89 4,07 0,94 6,32 1,39 0 0,89 0 0,53 3,72 2,62 1,17 0 0 0 0 11,02
Geger 1,7 0,15 0,4 0,27 0 2,17 0,72 1,2 0,14 1,25 0 0,09 1,61 0,1 0,05 0,17 0 1,35
Kokop 0 2,69 2,08 1,53 1,3 0 0 2,39 0,12 0,43 0 0,94 0 0 1,27 2,71 0 0
II-6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN LQ Ternak 30 25
Nilai LQ
20 15 10 5 0 Kuda Sapi Sapi Perah Kerbau Kambing Domba Ayam Buras Ayam Pedaging Ayam Petelur Itik Mentok
Konang 0,37 1,21 0 0 0,52 0,15 1,06 0 0 0,88 0,5
Klaster III (Socah)
Galis 0,44 1,16 0 0 0,64 0,31 1,1 0 0 0,45 0,18
Tanah Merah 1,24 0,95 0 0 1,18 0,16 1,05 0 0,62 0,84 0,51
Socah 8,69 0,96 0 0 1,11 0 1 0 0 1,24 1,62
Bangkalan 0 0,58 0 13,84 1,77 2,53 0,91 6,67 1,89 0,73 1,25
Burneh 3,89 0,62 25,1 0 1,77 5,29 1,01 0 0,31 1,49 0,91
Geger 0,53 1,16 0 0,15 0,65 0 0,91 0 0 1,95 3,06
Kokop 0 1,29 0 0 0,3 0,95 1,05 0 0 0,36 1,4
II-7
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Klaster III (Socah)
II-8
3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Bab 1
Pendahuluan Tipologi & Deliniasi Kawasan
. Klaster III (Socah)
III-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Penentuan Tipologi Klaster
S
ebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya
bahwa perlu adanya sinkronisasi kebijakan baik yang berasal dari program sektoral, dukungan politik dan keuangan daerah. Sumber-sumber yang diperlukan dalam analisa kesesuaian kebijakan ini berupa RTRWN, RTRW Provinsi Jawa Timur, RTRW Kabupaten Bangkalan, dan Rencana Induk Percepatan (RIP) Wilayah Suramadu. Keberadaan kebijakan memiliki peran penting dan prioritas karena kebijakan menentukan terlaksananya kegiatan pembangunan.
ruang wilayah kabupaten yakni pengembangan sektor industri pengolahan dan pelabuhan (transportasi). Kawasan III, terdapat kesesuaian sektor potensial berdasarkan kebijakan secara nasional, regional hingga lokal yakni pengembangan sektor pertanian dan peternakan, yang meliputi: - Sektor pertanian holtikultura di Kecamatan Galis, - Sektor peternakan di Kecamatan Bangkalan dan Tanah Merah. Kawasan VI, terdapat kesesuaian sektor potensial berdasarkan kebijakan secara nasional, regional hingga lokal yaitu pengembangan sektor perkebunan yang meliputi wilayah Kecamatan Geger, Kokop dan Konang.
Analisa Kebijakan Pembangunan Daerah Analisa Kesesuaian Sektoral Analisa sektoral dilakukan dengan melakukan tabulasi komparasi sektor mana yang diunggulkan berdasarkan masing-masing produk rencana. Kesimpulan dari analisa ini sebagai berikut: Kawasan III, terdapat kesesuaian sektor potensial yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebijakan perencanaan dan penataan
Klaster III (Socah)
III-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Analisa Sosial Politik Kondisi sosial politik di Kabupaten Bangkalan mendukung pengembangan sektor potensial pada seluruh kawasan/klaster yang terdapat pada wilayah Kabupaten Bangkalan, meskipun dalam pelaksanaan pembangunan tetap mempertimbangkan aspek fisik dan non fisik serta kesiapan kelembagaan terkait. Namun kondisi sosial politik yang mendukung sepenuhnya untuk kebijakan pembangunan sektoral di Kabupaten Bangkalan saat ini bersifat lokal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan, tidak merujuk pada kecamatan tertentu. Analisa Keuangan Daerah Pendapatan daerah Kabupaten Bangkalan pada Tahun Anggaran 2012 ditargetkan sebesar Rp.1.170.843.289.983,09,sedangkan realisasinya sebesar Rp.1.176.025.152.561.06,atau 100,44% dari target yang ditetapkan. Berdasar pada hasil perhitungan tersebut dan parameter yang telah ditentukan, maka aspek kondisi keuangan untuk mendukung pengembangan kawasan/klaster diberikan nilai 3. Hal ini berlaku sama untuk semua kawasan/klaster yang terdapat di wilayah Kabupaten Bangkalan.
Klaster III (Socah)
Analisa Infrastruktur Tidak terdapat kesesuaian pengembangan infrastruktur yang akan dilaksanakan di Kawasan III berdasar kebijakan yang ada. Terdapat kesesuaian pengembangan infrastruktur berdasar pada kebijakan yang terdiri dari infrastruktur skala nasional hingga lokal di Kawasan III adalah berupa: - Rencana pengembangan Jalan Nasional sebagai Jalur Arteri Primer (Kamal – Bangkalan – Sampang – Pamekasan – Sumenep – Kalianget). - Rencana pengembangan Jalan Strategis Nasional (Bangkalan – Tanjung Bulupandan – Ketapang – Sotabar – Sumenep). - Pemantapan fungsi Terminal Kota Bangkalan. - Rencana pengembangan jalur kereta api di Pulau Madura yang menghubungkan Bangkalan – Kamal – Sampang – Pamekasan – Sumenep.
III-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Tidak terdapat kesesuaian pengembangan infrastruktur yang akan dilaksanakan di Kawasan VI berdasar kebijakan yang ada.
Analisa Ekonomi Masing-masing kawasan/klaster potensial di Kabupaten Bangkalan tersebut mempunyai komoditas potensial yang bisa dijadikan unggulan, dimana komoditasnya tersebar dalam berbagai sektor terutama pada subsektor pertanian dan peternakan. KECAMATAN
KERAGAMAN KOMODITAS
Socah
7
Galis
7
Tanah Merah
8
Bangkalan
5
Burneh Konang
7 3
Geger
5
Kokop
7
Klaster III (Socah)
Analisa SDM Karakteristik penduduk pada masing-masing kawasan/klaster potensial di Kabupaten Bangkalan sebagai berikut: Kawasan III, memiliki jumlah penduduk 54.749 jiwa dengan jumlah penduduk yang berada pada rentang usia produktif sebesar 35.019 jiwa. Kawasan III, memiliki jumlah penduduk 270.717 jiwa dengan jumlah penduduk yang berada pada rentang usia produktif sebesar 176.853 jiwa. Kawasan VI, memiliki jumlah penduduk 178.151 jiwa dengan jumlah penduduk yang berada pada rentang usia produktif sebesar 110.788 jiwa. Berdasar pada data, diketahui bahwa sebaran penduduk paling tinggi berada di wilayah Kecamatan Bangkalan dan Galis begitu pula dengan jumlah penduduk usia produktif-nya. Kemudian hasil proporsi penduduk usia produktif menunjukkan bahwa Kecamatan Bangkalan memiliki nilai yang paling tinggi sebesar 85,46% pada tahun 2013 sedangkan Kecamatan Kokop menjadi wilayah dengan proporsi penduduk usia produktif paling rendah yang sebesar 74,86%.
III-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Analisa Penentuan Kawasan Potensial 3. Variabel infrastruktur, kriteria yang digunakan yaitu: Aksesibilitas Ketersediaan sarana prasarana 4. Variabel SDM, kriteria yang digunakan yaitu: Jumlah penduduk Tingkat produktIIIitas Partisipasi pendidikan
Penentuan Kawasan Potensial ini dilakukan berdasar pada beberapa variabel dan kriteria yang meliputi: 1. Variabel Kebijakan, kriteria yang digunakan yaitu: Kesesuaian kebijakan Dukungan pemerintah/politik Keuangan Daerah 2. Variabel Ekonomi, kriteria yang digunakan yaitu: Sektor unggulan Kontribusi PDRB Keragaman komoditas
Indeks Penentuan Kawasan Potensial KAWASAN/KLASTER
KEBIJAKAN
INFRAST.
EKONOMI
SDM
TOTAL
KLASIFIKASI
1.000
512
893
450
2.855
KAWASAN INTI
KEC. GALIS
1.000
692
600
883
3175
KAW. PENDUKUNG
KEC. TANAH MERAH
1.000
692
706
550
2948
KAW. PENDUKUNG
KEC. BANGKALAN
1.000
1.000
893
1.000
3.893
KAWASAN INTI
KEC. BURNEH
1.000
692
1.000
550
3242
KAW. PENDUKUNG
KEC. GEGER
768
333
746
666
2.513
KAWASAN INTI
KEC. KOKOP
768
410
600
666
2.444
KAW. PENDUKUNG
KEC. KONANG
768
410
600
450
2.228
KAW. PENDUKUNG
KAWASAN/KLASTER III KEC. SOCAH KAWASAN/KLASTER III
KAWASAN/KLASTER VI
Klaster III (Socah)
III-5
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Penentuan Deliniasi Kawasan
D
Ketersediaan sumber daya manusia (jumlah penduduk) Kapasitas produksi komoditas potensial (pertanian & peternakan) Keberadaan pasar
Berdasar pada hasil analisa dapat diketahui bahwa pusat pertumbuhan yang terdapat pada Kawasan/Klaster III berada di Desa Bancaran, Sabiyan dan Gebang (Kecamatan Bangkalan). Sementara itu, pusat pertumbuhan yang diperoleh berdasar hasil perhitungan pada Kawasan/Klaster VI meliputi Desa Campor, Kampak dan Kombangan (Kecamatan Geger). Gambaran umum dari pusat pertumbuhan yang ada di Klaster III dan Klaster VI Kabupaten Bangkalan ini diuraikan lebih detail pada sub bab selanjutnya.
eliniasi dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa aspek atau variabel yang dapat menentukan sebuah desa/kelurahan dapat dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan kawasan, dalam hal ini kawasan agropolitan atau kawasan bertema pengembangan sektor pertanian makro. Aspek atau variabel yang digunakan sebagai parameter penilaian ini lebih bersifat teknis dan merujuk pada tema pengembangan sektor pertanian (agropolitan), yang meliputi:
Ketersediaan lahan pertanian (sawah dan lahan pertanian kering/tegalan & ladan) Ketersediaan infrastruktur pendukung (jaringan jalan) Keberadaan unit-unit pengolahan eksisting (industri kecil, menengah & home industry)
Klaster III (Socah)
III-6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Klaster III (Socah, Galis)
III-7
4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Isu Strategis, Potensi, dan Permasalahan
. Klaster III (Socah)
IV-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Isu-isu Strategis Klaster III
Potensi Klaster III
P
otensi yang terdapat di kawasan/klaster III adalah
sebagai berikut:
Home Industry Emping Melinjo di Desa Jaddih. Home Industry Krupuk di Desa Dakiring. Home Industry Petis di Desa Socah. Batu Bata di Desa Sanggra Agung. Hutan mangrove
I
su-isu strategis kawasan/klaster III adalah sebagai
berikut: 1. 2. 3. 4.
Industry dan pergudangan. Objek wisata pemandiaan Jokotole Ekosistem pesisir Kawasan Pengembangan Ekonomi Terintegrasi (KAPEKSI).
Klaster III (Socah)
IV-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Permasalahan Klaster III
P
ermasalahan yang terdapat di kawasan/klaster III
adalah sebagai berikut: 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
Rusaknya Jalan penghubng di Kawasan Inti yang menhubungkan daerah industry ke kawasan lain di Kab.Bangkalan Kurangnya fasilitas penunjang kawasan industry. Sulitnya akses air bersih saat musim kemarau. Sulitnya pembebasan lahan untuk pembangunan palabuhan. Kurangnya fasilitas penunjang pasar Kec.Socah. Tidak ada angkutan pedesaan. Belum adanya sistem drainase Kurangnya lampu penerangan jalan. Pembebasan lahan untuk pembangunan pelabuhan masih terkendala karena harga yang di tawarkan masih tidak sesuai sehingga menghambat pembangunan pelabuhan di Kecamatan Socah yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan industri yang akan dikembangkan di Kecamatan Socah. Pembangunan yang terjadi di Kecamatan Socah terbilang lambat terlihat dari jalan dan fasilitas umum dan sosial yang masih belum merata. Walaupun ada pembangunan pelabuhan tetapi tetap tidak mendorong pembangunan fasilitas di Kecamatan Socah.
Klaster III (Socah)
IV-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
5
Konsep Pengembangan
. Klaster III (Socah)
V-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Konsep & Strategi Pengembangan
K
awasan/klaster IV diarahkan sebagai kawasan
agropolitan. Pusat kawasan agropolitan di kawasan/klaster IV diarahkan di Kecamatan Bangkalan, yakni di Kelurahan Bancaran, Desa Sabiyan, dan Desa Gebang.
Konsep Pengembangan Klaster III KONSEP Mempercepat pertumbuhan industri Memberikan kemudahan bagi kegiatan industry Mendorong kegiatan industry untuk berlokasi di kawasan industry Menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang bersinergi
Klaster III (Socah)
ARAHAN Mendorong home industry dan manufacturing local berkembang dengan baik. Insentif dan disinsentif
LOKASI
Desa dakiring Desa pernajuh Desa petaonan Desa junganyar
V-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Klaster III (Socah)
V-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Konsep Fungsi dan Zonasi Pemanfaatan Ruang
Klaster III (Socah)
V-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
III-5
6
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Rencana Pengembangan Kawasan
Klaster III (Socah)
VVVI-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
Rencana Pengembangan Klaster III Rencana Fungsi Kawasan Industri Fungsi Kawasan pada kawasan III ditentukan dari hasil analisa penilaian berdasarkan kondisi fisik, aktivitas ekonomi, struktur wilayah, kondisi infrastruktur, dan SDM. Sehingga fungsi kawasan terdiri dari: inti, transisi dan penunjang. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengaturan fungsi kawasan adalah untuk : 1. Meningkatkan tingkat pelayanan prasarana dan sarana pada penduduk sesuai dengan kebutuhannya 2. Memberikan kemudahan penduduk dalam melakukan hubungan antar pusat kegiatan. 3. Mendorong pertumbuhan bagi kawasankawasan yang diprioritaskan berkembang. Rencana fungsi kawasan yang ditetapkan di Kawasan IV, sebagai berikut: 1. Kawasan Inti : Desa Junganyar, Desa Purnajuh, Desa Dakiring dan Desa Petaonan.
Klaster III (Socah)
2. Kawasan Pendukung : Desa Keleyan , Desa Buluh, Desa Jaddih, Desa Sanggra Agung, Desa Parseh.
VVVI-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN
7
Indikasi Program
. Klaster III (Socah)
VII-1
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Uraian indikasi program pada tiap kawasan/klaster di Kabupaten Bangkalan dapat digambarkan pada tabel berikut.
Indikasi Program Klaster III
I
ndikasi program ini merupakan upaya tindak lanjut
atau implementasi dari konsep dan rencana pengembangan tiap kawasan/klaster yang dapat dijadikan pedoman untuk pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik secara bertahap selama periode perencanaan. Program – program pembangunan yang direncanakan dalam mendukung pengembangan kawasan/klaster di Kabupaten Bangkalan ini difokuskan pada beberapa aspek, meliputi: a. Pengembangan kawasan secara umum; b. Pembangunan atau pengembangan infrastruktur penunjang; c. Pembangunan atau pengembangan sarana penunjang; d. Peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Klaster III (Socah)
VII-2
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN Tabel Indikasi Program Pembangunan Kawasan/Klaster III PROGRAM
LOKASI
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI
PENGEMB. KAWASAN INDUSTRI Dakiring Penetapan batasan kawasan industri Socah
Petaonan
APBD Kabupaten
Pernajuh
Bappeda Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang BPWS
Junganyar Dakiring Sosialisasi pengembangan industri Socah
kaw.
Petaonan Pernajuh
Bappeda APBD Kabupaten
Dinas PU BPWS
Junganyar Pembebasan lahan untuk kaw. industri Socah
Dakiring
APBD Kabupaten
Bappeda
Petaonan
APBD Provinsi
Dinas PU
Pernajuh
APBN
BPWS
Dakiring
APBD Kabupaten
Petaonan
APBD Provinsi
Pernajuh
APBN
Bappeda Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang BPWS
APBD Kabupaten
Bappeda
APBD Provinsi
Dinas PU
APBN
Dinas Perhubungan Badan Pengelola Pelabuhan
Junganyar
Relokasi permukiman penduduk di sekitar kaw. industri Socah
Junganyar PENGEMB. SARANA PENUNJANG
Peningkatan kapasitas dan perluasan kaw. Pelabuhan Socah.
Pelabuhan Socah
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
VII-3
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN PROGRAM
LOKASI
Peningkatan fasilitas penunjang pelabuhan (parkir, gudang penyimpanan/storehouse, dll.)
Pelabuhan Socah
Pengembangan blok-blok kaw. industri
Kaw. Industri Socah
Pembangunan fasilitas penunjang kaw. Industri
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
Kaw. Industri Socah
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI
APBD Kabupaten
Bappeda
APBD Provinsi
Dinas PU
APBN
APBD Kabupaten
Dinas Perhubungan Badan Pengelola Pelabuhan Bappeda
APBD Provinsi
Dinas PU
APBN
BPWS
Investasi
Swasta
APBD Kabupaten
Bappeda
APBD Provinsi
Dinas PU
Investasi
PENGEMB. PRASARANA KAWASAN Pembangunan jaringan jalan baru akses penghubung Pemeliharaan dan peningkatan kapasitas jaringan jalan permukiman sekitar kaw. industri Perbaikan jaringan jalan eksisting Pembangunan jaringan perpipaan air bersih baru Penyediaan sumur artesis Pembangunan jaringan listrik baru
Kaw. Industri Socah Kaw. Industri Socah Kaw. Industri Socah Kaw. Industri Socah Kaw. Industri Socah Kaw. Industri
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
APBD Kabupaten
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
APBD Kabupaten
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
APBD Kabupaten
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
APBD Kabupaten
PDAM
APBD Kabupaten
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang PLN
VII-4
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN PROGRAM
LOKASI
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI
Socah Pembangunan jaringan perpipaan gas industri Pembangunan jaringan telepon kabel & internet baru Pembangunan jaringan drainase baru Pengembangan fasilitas IPAL & IPLT baru
Kaw. Industri Socah Kaw. Industri Socah Kaw. Industri Socah Kaw. Industri Socah
APBD Provinsi
Dinas Pertambang. & Energi PT. Telkom
APBD Kabupaten
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang
APBD Kabupaten
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang
PENGEMBANGAN SDM Pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) kompetensi industri
Kec. Socah
APBD Kabupaten
Dakiring Pemberian bantuan usaha masyarakat sekitar kaw. Industri Socah
Petaonan
APBD Kabupaten
Pernajuh
Dinas Sosnaker & Trans. Balai Latihan Kerja Dinas Koperasi & UMKM Bapemmas Swasta
Junganyar PENEMBANGAN KAWASAN PENUNJANG Desa Socah Pemeliharaan dan Peningkatan perkerasan jalan
Desa Buluh Desa Keleyan Desa Bilaporah
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
APBD Kabupaten
VII-5
Dinas PU Bina Marga
MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN/KLASTER KAB.BANGKALAN PROGRAM
LOKASI
PERIODE (TAHUN) 20 15
20 16
20 17
20 18
20 19
20 20
20 21
20 22
20 23
20 24
20 25
20 26
20 27
20 28
20 29
20 30
20 31
20 32
20 33
20 34
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI
APBD Kabupaten
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang
Desa Socah Pembangunan jaringan drainase baru
Penambahan Lampu Penerangan Jalan
Pembangunan jaringan perpipaan gas di desa penunjang
Pembangunan jaringan perpipaan air bersih baru Penyediaan sumur artesis
Desa Buluh Desa Keleyan Desa Bilaporah Desa Socah Desa Buluh Desa Keleyan Desa Bilaporah Desa Socah
PLN Dinas PU Binamarga
Desa Buluh Desa Keleyan Desa Bilaporah Kaw. Penunjang Klaster III Kaw. Penunjang Klaster III
Klaster IV (Bangkalan, Burneh, Tanah Merah, Galis)
APBD Provinsi
Dinas Pertambang. & Energi
APBD Kabupaten
PDAM
APBD Kabupaten
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang
VII-6