Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan Standar Kompetensi 1. Mengidentifikasi potensi dan peran budidaya perairan
Kompetensi Dasar 1.1 Menjelaskan potensi budidaya perairan di Indonesia
1.1.1 Potensi budidaya perairan diidentifikasi berdasarkan habitatnya 1.1.2 Contoh berbagai potensi budidaya perairan
1.2 Menjelaskan peranan budidaya perairan secara umum
1.2.1 Peranan budidaya perairan bagi manusia dan lingkungan 1.2.2 Pentingnya hasil budidaya sebagai sumber ketahanan pangan 1.3.1 Jenis-jenis komoditas perairan 1.3.2 Karakteristik setiap komoditas 1.3.3 Komoditas budidaya peraiaran yang bernilai ekonomis
1.3 Menjelaskan jenis-jenis dan karakteristik komoditas perairan yang memiliki nilai ekonomis tinggi 2. Mengidentifikasi parameter kualitas air
Indikator Essensial
2.1 Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam identifikasi parameter kualitas air 2.2 Menjelaskan macam-macam paremeter kualitas air
2.3 Mengambil sampel air di lapangan
2.1.1 Peralatan parameter kualitas air diidentifikasi 2.1.2 Fungsi setiap peralatan kualitas air dapat diidentifikasi 2.1.3 Prosedur penggunaan peralatan kualitas air 2.2.1 Macam-macam parameter kualitas air yang diperlukan dalam budidaya ikan 2.2.2 Parameter kualitas air secara kimia 2.2.3 Parameter kualitas air secara biologi 2.2.4 Parameter kualitas air secara fisik 2.3.1 Peralatan pengambilan sampel air 2.3.2 Jenis sampel air 2.3.3 Cara pengambilan sampel air sesuai prosedur 2.3.4 Jumlah sampel air sesuai kebutuhan pengukuran
2.4 Mengukur parameter kualitas air
2.4.1 Jenis-jenis peralatan parameter kualitas air 2.4.2 Metode pengukuran parameter kualitas air
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Essensial
3. Memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan dan lingkungan di tempat kerja
3.1. Mengikuti prosedur di tempat kerja untuk kesehatan dan keselamatan di tempat kerja
3.1.1 Prosedur Kesehatan dan keselamatan ditempat kerja 3.1.2 Prosedur penanganan darurat diikuti sesuai standar perusahaan di tempat kerja 3.2.1 Macam-macam tindakan kesehatan dan keselamatan kerja 3.2.2 Prosedur tindakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi darurat diikuti sesuai standar perusahaan di tempat kerja 3.3.1 Cara pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan kerja 3.3.2 Kontribusi semua komponen kesehatan dan keselamatan kerja diusahakan untuk keseluruhan infrastuktur 4.1.1 Peralatan pemilihan induk diidentifikasi berdasarkan fungsi 4.1.2 Asal-usul induk diketahui sesuai kaidah genetika 4.1.3 Jumlah dan jenis induk yang disiapkan sesuai kebutuhan produksi 4.2.1 Ciri-ciri calon induk jantan dan betina 4.2.2 Metode seleksi calon induk jantan dan betina 4.2.3 Proses seleksi calon induk jantan dan betina 4.3.1 Padat penebaran induk ikan 4.3.2 Proses pemeliharaan induk ikan 4.3.3 Jumlah pemberian pakan yang dibutuhkan dalam memelihara induk ikan 4.4.1 Metode pematangan gonad pada induk ikan 4.4.2 Jenis-jenis hormon yang dapat dipergunakan
3.2. Melakukan tindakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi berbahaya/darurat 3.3. Memelihara infrastruktur dan lingkungan kerja
4. Mengelola induk ikan
4.1 Memilih calon induk
4.2 Menyeleksi calon induk jantan dan betina 4.3.Memelihara induk ikan
4.4 Melakukan pematangan gonad
induk
dalam pematangan gonad
4.5 Menyeleksi induk siap pijah.
4.5.1 Ciri-ciri induk yang siap dipijahkan 4.5.2 Metode seleksi induk siap dipijahkan
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Essensial
5. Memijahkan ikan
5.1 Membedakan macam-macam teknik pemijahan ikan
5.1.1 Macam-macam metode pemijahan 5.1.2 Membedakan berbagai macam metode pemijahan 5.2.1 Membedakan berbagai macam prosedur teknik pemijahan pada ikan 5.2.2 Proses pemijahan ikan secara alami 5.2.3 Proses pemijahan ikan secara semi buatan 5.2.4 Proses pemijahan ikan secara buatan 5.3.1 Peralatan dan bahan yang dibutuhkan diidentifikasi sesuai fungsi 5.3.2 Perhitungan fekunditas 5.3.3 Proses ovulasi telur 5.3.4 Pembuahan telur dan sperma 5.3.5 Proses embriogenesis 6.1.1 Pengelolaan media penetasan telur 6.1.2 Penebaran telur 6.1.3 Ciri-ciri telur yang dibuahi dan tidak dibuahi 6.1.4 Faktor yang mempengaruhi proses penetasan telur 6.1.5 Perhitungan Hatching Rate 6.2.1 Perhitungan Survival Rate larva 6.2.2 Jenis-jenis pakan larva 6.2.3 Jumlah pakan larva 6.2.4 Pemberian pakan perhari 6.3.1 Proses perkembangan larva (organogenesis) 6.3.2 Macam-macam proses perkembangan larva pada
5.2 Menerapkan teknik pemijahan
5.3 Menangani telur.
6. Merawat telur dan larva
6.1Menetaskan telur
6.2Memberi pakan larva
6.3Mengamati perkembangan larva
7. Melakukan pendederan .
ikan 6.4Menangani hama dan penyakit pada 6.4.1 Identifikasi macam-macam hama dan penyakit pada larva larva. 6.4.2 Pencegahan hama dan penyakit pada larva 6.4.3 Pengobatan hama dan penyakit pada larva 7.1 Merencanakan kegiatan pendederan 7.1.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan media pendederan 7.1.2 Menghitung padat penebaran larva ikan 7.1.3 Mengontrol kualitas dan kuantitas air pemeliharaan 7.1.4 Menghitung jumlah pakan yang dibutuhkan 7.1.5 Merencanakan waktu sampling 7.1.6 Merencanakan waktu panen benih 7.2.1 Padat penebaran larva disesuaikan untuk jenis 7.2 Menghitung padat penebaran ikan 7.2.2 Cara menghitung padat penebaran 7.3 Menebar larva 7.3.1 Metode penebaran larva 7.3.2 Waktu penebaran larva 7.4 Memelihara larva 7.4.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan media pemeliharaan 7.4.2 Menghitung jumlah larva ikan yang ditebar 7.4.3 Mengelola kualitas dan kuantitas air pemeliharaan 7.4.4 Memberi pakan 7.4.5 Mengendalikan Hama Dan Penyakit 7.5 Memantau pertumbuhan 7.5.1 Menentukan waktu sampling . 7.5.2 Macam-macam parameter pertumbuhan 7.5.3 Menghitung pertumbuhan 7.6 Memanen benih 7.6.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan bahan untuk pemanenan 7.6.2 Menentukan ukuran ikan yang akan dipanen 7.6.3 Menghitung hasil produksi ikan yang dipanen
7.6.4 Melakukan pemanenan 8. Melakukan pembesaran
8.1 Merencanakan kegiatan pembesaran
8.2 Menghitung padat penebaran 8.3 Menebar benih ikan 8.4 Memelihara benih ikan
8.5 Memantau pertumbuhan
8.6 Memanen ikan.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
8.1.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan media pembesaran 8.1.2 Menghitung padat penebaran benih ikan 8.1.3 Mengontrol kualitas dan kuantitas air pemeliharaan 8.1.4 Menghitung jumlah pakan yang dibutuhkan 8.1.5 Merencanakan waktu sampling 8.1.6 Merencanakan waktu panen ikan 8.2.1 Padat penebaran benih disesuaikan untuk jenis ikan 8.2.2 Cara menghitung padat penebaran 8.3.1 Metode penebaran benih 8.3.2 Waktu penebaran benih 8.4.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan media pemeliharaan 8.4.2 Menghitung jumlah benih ikan yang ditebar 8.4.3 Mengelola kualitas dan kuantitas air pemeliharaan 8.4.4 Memberi pakan 8.4.5 Mengendalikan Hama Dan Penyakit 8.5.1 Menentukan waktu sampling 8.5.2 Macam-macam parameter pertumbuhan 8.5.3 Menghitung pertumbuhan 8.6.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan bahan untuk pemanenan 8.6.2 Menentukan ukuran ikan yang akan dipanen 8.6.3 Menghitung hasil produksi ikan yang dipanen 8.6.4 Melakukan pemanenan Indikator Essensial
9. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami
9.1 Membedakan macam-macam phytoplankton 9.2 Membedakan macam-macam zooplankton 9.3 Membedakan macam-macam benthos
10. Membudidayakan pakan alami
10.1 Membuat kultur murni
10..2 Membuat kultur semi massal
10.3 Membuat kultur masal
9.1.1 Jenis-jenis phytoplankton 9.1.2 Ciri-ciri setiap phytoplankton 9.1.3 Proses reproduksi phytoplankton 9.2.1 Jenis-jenis zooplankton 9.2.2 Ciri-ciri setiap zooplankton 9.2.3 Proses reproduksi zooplankton 9.3.1 Jenis-jenis bentos 9.3.2 Ciri-ciri setiap bentos 9.3.3 Proses reproduksi bentos 10.1.1 Menyiapkan peralatan, wadah kultur alami pakan alami 10.1.2 Menyiapkan media kultur murni 10.1.3 Menginokulasi dan Menanam Bibit 10.1.4.Melakukan pemupukan susulan 10.1.5 Memantauan pertumbuhan populasi pakan alami 10.1.6 Memanen pakan alami 10.2.1 Menyiapkan peralatan, wadah kultur semi massal pakan alami 10.2.2 Menyiapkan media kultur semi massal 10.2.3 Menginokulasi dan Menanam Bibit 10.2.4 Melakukan pemupukan susulan 10.2.5 Memantauan pertumbuhan populasi pakan alami 10.2.6 Memanen pakan alami 10.3.1 Menyiapkan peralatan, wadah kultur massal pakan alami 10.3.2 Menyiapkan media kultur massal 10.3.3 Menginokulasi dan Menanam Bibit 10.3.4 Melakukan pemupukan susulan 10.3.5 Memantauan pertumbuhan populasi pakan alami 10.3.6 Memanen pakan alami
10.4 Menghitung sel pakan alami. 11. Menerapkan kebutuhan nutrient ika
11.1Menjelaskan macam-macam kebutuhan nutrien ikan
11.2Menghitung kebutuhan nutrien ikan. 12. Membuat pakan ikan
12.1Memilih bahan baku 12.2Menghitung formulasi pakan
12.3Menghitung kebutuhan bahan baku 12.4 Mencampur dan mengolah bahan pakan
10.4.1 Persiapan peralatan dan bahan untuk menghitung sel pakan alami 10.4.2 Metode perhitungan sel pakan alami 11.1.1 Membedakan macam-macam nutrient pada bahan baku pakan 11.1.2 Kebutuhan protein pada ikan 11.1.3 kebutuhan karbohidrat pada ikan 11.1.4 Kebutuhan lipid pada ikan 11.2.1 Metode perhitungan kebutuhan nutrien 11.2.2 Perhitungan energi 12.1.1 Jenis-jenis bahan baku yang dapat digunakan membuat pakan 12.1.2 Kriteria pemilihan bahan baku 12.2.1 Macam-macam metode formulasi pakan 12.2.2 Perhitungan formulasi metode segiempat 12.2.3 Perhitungan formulasi metode aljabar 12.2.4 perhitungan formulasi metode linier 12.3.1 Bahan baku dihitung sesuai dengan kebutuhan ikan 12.3.2 Cara menghitung kebutuhan bahan bak 12.4.1 Proses pencampuran bahan baku 12.4.2 Metode pencampuran bahan baku
12.5 Mencetak pakan
12.5.1 Persiapan peralatan pencetakan pakan 12.5.2 Prosedur pencetakan pakan
12.6 Mengeringkan pakan
12.6.1 Persiapan peralatan pengeringan pakan 12.6.2 Proses pengeringan pakan
12.7 Mengemas dan menyimpan pakan.
12.7.1 Teknik pengemasan pakan
12.7.2 Bahan-bahan kemasan 12.7.3 Prosedur kemasan 13. Melakukan ujicoba pakan buatan
14. Memberi pakan
13.1 Membedakan macam-macam ujicoba pakan
13.1.1 Jenis-jenis uji coba pakan 13.1.2 Prosedur uji coba pakan
13.2.Melakukan uji pakan secara fisis
13.2.1 Parameter uji pakan secara fisis 13.2.2 Prosedur uji pakan secara fisis
13.3 Melakukan uji pakan secara khemis
13.2.1 Parameter uji pakan secara khemis 13.2.2 Prosedur uji pakan secara khemis
13.4 Melakukan uji pakan secara biologis
13.2.1 Parameter uji pakan secara biologis 13.2.2 Prosedur uji pakan secara biologis
14.1 Menentukan jenis dan ukuran pakan
14.1.1 Jenis pakan yang akan diberikan diidentifikasi sesuai dengan jenis dan ukuran ikan 14.1.2 Pakan yang akan diberikan ditentukan sesuai dengan kebutuhan nilai gizi/nutrisi ikan 14.1.3 Pakan yang akan diberikan ditentukan berdasarkan jenis dan ukuran bukaan mulut ikan 14.2.1 Dosis pemberian pakan ditentukan berdasarkan jenis dan ukuran ikan 14.2.2 Jumlah pakan yang dibutuhkan dihitung berdasarkan dosis pemberian pakan 14.2.3 Jumlah pakan ditimbang sesuai kebutuhan ikan perperiode sampling 14.3.1 Jumlah pakan dihitung berdasarkan periode pemeliharaan ikan 14.3.2 Perhitungan jumlah pakan berdasarkan dosis pemberian pakan dan lama pemeliharaan 14.3.3 Jumlah pakan ditimbang sesuai kebutuhan ikan
14.2 Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan
14.3 Menghitung kebutuhan pakan
14.4 Melakukan sampling 15. Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan
15.1 Mengidentifikasi macam-macam hama dan penyakit ikan
perperiode pemeliharaan 14.4.1 Sampling dilakukan sesuai petunjuk teknis 14.4.2 Taksiran biomassa ikan ditentukan sesuai hasil sampling 15.1.1 Jenis-jenis hama yang dapat menyerang ikan 15.1.1 Jenis-jenis penyakit ikan
15.2 Mengambil sampel di lapangan
15.2.1 Peralatan pengambilan sampel hama dan penyakit ikan 15.2.2Jenis sampel hama dan penyakit ikan 15.2.3 Cara pengambilan sampel hama dan penyakit sesuai prosedur 15.2.4Jumlah sampel hama dan penyakit sesuai kebutuhan pengukuran
15.3 Mengidentifikasi gejala serangan
15.3.1 Hama yang menyerang ikan diperiksa berdasarkan gejala serangannya 15.3.1 Ikan yang terserang penyakit diperiksa atas dasar pengamatan pada gejala klinis
15.4 Menentukan jenis penyakit
15.4.1 Penyakit yang menyerang ikan diidentifikasi berdasarkan kondisi lingkungan pemeliharaan 15.4.2 Penyakit yang menyerang ikan diperiksa keberadaannya sesuai dengan petunjuk teknis yang digunakan dalam pemeriksaan penyakit 15.4.3Penyakit yang menyerang ikan diperiksa atas dasar pengamatan pada gejala klinis yang terdapat pada ikan yang dipelihara
16. Mengelola kualitas air
15.5 Mengobati ikan sakit.
15.5.1 Langkah pengobatan di identifikasi sesuai dengan persyaratan teknis 15.5.2 Jenis obat yang digunakan untuk mengobati ikan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan penyakit yang menyerang ikan 15.5.3 Dosis obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ikan ditentukan sesuai dengan standar pengobatan yang telah ditentukan 15.5.4 Cara pemberian obat ditentukan berdasarkan pengamatan adanya bentuk hubungan antar organisme sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan 15.5.5 Obat diberikan sesuai dengan prosedur pengobatan penyakit yang telah ditetapkan
16.1 Mengambil sampel air
16.1.1 Peralatan pengambilan sampel air 16.1.2 Jenis sampel air 16.1.3 Cara pengambilan sampel air sesuai prosedur 16.1.4 Jumlah sampel air sesuai kebutuhan pengukuran
16.2 Mengukur parameter kualitas air budidaya
16.2.1 Peralatan pengukuran ditentukan sesuai dengan parameter yang akan diukur 16.2.1 Macam-macam metode pengukuran setiap parameter 16.2.3 Pengukuran dilakukan secara periodik 16.3.1 Kriteria kualitas air untuk budidaya ikan air tawar 16.3.2 Kriteria kualitas air untuk budidaya ikan air payau 16.3.3 Kriteria kualitas air untuk budidaya ikan air laut 16.4.1 Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam melakukan studi kelayakan 16.4.2 Menentukan lokasi yang layak berdasarkan
16.3 Menjelaskan kriteria kualitas air 16.4 Menentukan kelayakan lokasi budidaya
16.5 Mengendalikan kualitas air budidaya
17. Memasarkan hasil budidaya
17.1 Merencanakan sasaran dan target penjualan 17.2 Membuat strategi promosi 17.3 Menentukan sistem penjualan.
18. Analisis usaha budidaya ikan
18.1 Menghitung biaya produksi 18.2 Menghitung pendapatan
18.3 Menentukan Benefit Cost Ratio
18.4 Menghitung Break Even Point (Titik Impas).
persyaratan teknik, ekonomis 16.4.3 Mengidentifikasi kelayakan secara teknis dan ekonomis 16.5.1.Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam pengendalian kualitas air 16.5.2 Mengatur debit dan volume air 16.5.3 Mengendalikan parameter fisika dan kimia air 16.5.4 Mengendalikan parameter biologi air 17.1.1Menentukan metoda pemasaran 17.1.2 Menyusun program pemasaran 17.1.3 Menentukan sasaran dan target penjualan 17.2.1 Menentukan strategi promosi 17.2.2 Melakukan promosi produk budidaya perikanan 17.3.1 Macam-macam metode penjualan 17.3.2 Menentukan metode penjualan 18.1.1 Menentukan variabel produksi 18.1.2 Menghitung biaya produksi 18.2.1 Menghitung target produksi 18.2.2 Menentukan harga jual 18.2.3 Menghitung pendapatan 18.3.1 Menghitung pengeluaran 18.3.2 Menghitung pendapatan 18.3.3 Menghitung BCR 18.4.1 Menghitung biaya produksi persatuan hasil 18.4.2 Menghitung target produksi minimal 18.4.3 Menghitung BEP
19. Membuat wadah budidaya
19.1 Menentukan lokasi
19.2 Mendesain wadah budidaya
20. Menyiapkan wadah dan media budidaya ikan
19.1.1 Persyaratan lokasi budidaya ikan sesuai petunjuk teknis 19.1.2 Penentuan lokasi budidaya ikan dari aspek ekonomis 19.2.1 Bentuk dan ukuran wadah yang akan didesain diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan dalam budidaya 19.2.2Bentuk dan ukuran wadah yang akan didesain ditentukan sesuai dengan persyaratan teknis
19.3 Melakukan pembuatan wadah budidaya
19.3.1 Pematang kolam dibuat sesuai dengan persyaratan teknis 19.3.2 Inlet dan Outlet dibuat sesuai dengan persyaratan teknis 19.3.3 Kemiringan kolam dari inlet ke outlet sesuai dengan persyaratan teknis
19.4 Melakukan uji coba.
19.4.1 Metode pengujian terhadap wadah budidaya diidentifikasi sesuai petunjuk teknis 19.4.2 Proses uji coba wadah budidaya ditentukan sesuai dengan prosedur penguji cobaan kolam 19.4.3 Wadah budidaya diuji coba sesuai dengan persyaratan teknis
20.1 Mengidentifikasi wadah dan media budidaya ikan
20.1.1 Jenis-jenis wadah dan media budidaya ikan 20.1.2 Menentukan wadah dan media sesuai jenis ikan
20.2 Membersihkan atau mengolah dasar wadah budidaya
20.2.1 Metode pengolahan tanah dasar 20.2.2 Melakukan pengolahan tanah dasar
20.3 Memupuk dan mengapur dasar kolam 20.4 Memperbaiki pematang, pintu pemasukan dan pengeluaran air
21. Mengestimasi hasil produksi
20.3.1 Jenis-jenis pupuk dan kapur yang digunakan dalam budidaya ikan 20.3.2 Dosis pupuk dan kapur 20.3.3 Prosedur pemupukan dan pengapuaran 20.4.1 Konstruksi pematang, pintu pemasukan dan pengeluaran air sesuai petunjuk teknis budidaya 20.4.2 Metode perbaikan pematang, pintu pemasukan dan pengeluaran air 20.4.3 Prosedur perbaikan pematang, pintu pemasukan dan pengeluaran air
20.5 Mengairi wadah budidaya
20.5.1 Debit dan volume air 20.5.2 Ketinggian wadah budidaya 20.5.3 Metode pengairan wadah budidaya
20.6 Menyiapkan peralatan budidaya
20.6.1 Jenis-jenis peralatan budidaya 20.6.2 Fungsi peralatan budidaya 20.6.3 Pemeliharaan dan perawatan peralatan budidaya
21.1 Menyiapkan peralatan dan wadah
21.1.1 Peralatan dan wadah panen 21.1.2 jumlah peralatan dan wadah
21.2 Melakukan sampling
21.2.1 Sampling dilakukan sesuai petunjuk teknis 21.2.2 Taksiran biomassa ikan ditentukan sesuai hasil sampling
21.3 Menghitung hasil produksi ikan yang akan dipanen.
21.3.1 Menghitung pertumbuhan 21.3.2 Menghitung mortalitas 21.3.3 Menghitung biomassa
22. Memanen hasil budidaya ikan
22.1 Merencanakan kegiatan pemanenan ikan hasil budidaya
22.1.1 Metoda pemanenan ditentukan berdasarkan petunjuk teknis 22.1.1 Ikan di panen sesuai petunjuk teknis
22.2 Melakukan sortasi hasil panen
22.2.1 Ikan hasil panen dikelompokkan berdasarkan ukurannya 22.2.2 Ikan hasil panen di sortasi berdasarkan kesehatannya
22.3 Mengemas ikan
22.3.1 Wadah pengemasan diisi air sesuai dengan persyaratan teknis 22.3.2 Ikan yang akan dikemas dihitung sesuai kepadatan yang dipersyaratkan 22.3.3 Ikan dikemas sesuai dengan persyaratan dan petunjuk teknis
22.4 Menjaga mutu hasil panen.
22.4.1 Persyaratan mutu hasil panen 22.4.2 Metode peningkatan mutu hasil panen 22.4.3 Prosedur peningkatan mutu hasil panen