JURNAL ILMIAH GEMA EKONOMI Vol. 7, No. 1 Februari 2017 Yuliana Hal. 965-974
965
KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KEPUASAN PENGGUNA PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDAR LAMPUNG
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM PERFORMANCE AND USER SATISFACTION AT PRIVATE COLLEGES IN BANDAR LAMPUNG Yuliana Program studi Akuntansi , Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prasetiya Mandiri Lampung
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh kinerja sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna pada perguruan Tinggi Swasta (PTS) Di Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosen yang ada di PTS Bandar Lampung yang menggunakan sistem informasi dalam melakukan pekerjaannya. Teknik sampel yang digunakan adalah dengan kriteria, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 150 responden. Variabel bebas yang digunakan adalah, dukungan manajemen, pendidikan pelatihan, kemampuan teknik personal dan formalisasi pengembangan sistem sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah kepuasan pengguna. Metoda analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Warp Partial Least Squares (PLS) 4.0. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kinerja sistem informasi akuntansi dengan indikator pendidikan pelatihan, dukungan manajemen puncak dan formalisasi pengembangan sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS ) di Bandar Lampung. Sedangkan keterlibatan pemakai tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna hal ini disebabkan karena ada faktor lain selain variabel kemampuan teknik personal yang mempengaruhi. Kata kunci: Kinerja sistem informasi akuntansi dan kepuasan pengguna
ABSTRACT This study was conducted to see how they affect the performance of accounting information system of user satisfaction on PTS in Bandar Lampung. The population used in this study is a lecturer in Bandar Lampung PTS system uses the information in their work. Sampling technique used is the criterion, then the sample in this study amounted to 150 respondents. The independent variables were used, management support, education, training, personal technical ability and formalization of system development while the dependent variable used is user satisfaction.The method of analysis used in this research is to use the Warp Partial Least Squares (PLS) 4.0. Hypothesis test results show that the performance of the accounting information system with indicators of education training, support a formalization of the Top Management and Development of the system affect the user satisfaction on Private Higher Education (PTS) in Bandar Lampung. While
Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2017
966
the involvement of users does not affect the user satisfaction this is because there are other factors besides the variables that affect the ability of personal technique. Keywords: accounting information system performance and user satisfaction PENDAHULUAN Peraturan Pemerintah RI No.37 tahun 2009 tentang dosen, hal ini berarti dosen memegang peran yang penting bagi bangsa dan juga kemajuan suatu institusi yaitu Perguruan Tinggi. Dalam upaya pribadi meningkatkan kompetensi sesuai dengan minat dan keahliannya hal tersebut dapat meningkatkan kualitas mahasiswanya. Dengan semakin kompetitifnya persaingan, setiap lembaga termasuk lembaga pendidikan memerlukan personil, terutama tenaga dosen yang mempunyai keahlian dibidangnya. Pada saat ini memerlukan umpan balik antara dosen sebagai tenaga profesional bagi tindakan yang dilakukan pada saat ini ataupun masa yang akan datang oleh karenanya penilaian dilakukan juga menggambarkan penggunaan sistem informasi yang dihasilkan lembaga tersebut. Hasil penilaian dosen dapat menunjukkan apakah Sumber Daya Manusia yang ada sudah memenuhi tuntutan yang diinginkan lembaga dan sebaliknya sarana untuk penunjang dosen tersebut juga mempunyai sistem yang baik dan akan memudahkan penggunanya. Pengguna sistem dalam hal ini adalah dosen merupakan hal penting dalam upaya perguruan tinggi mencapai tujuannya, disamping melakukan pangawasan dalam melaksanakan tugas pokoknya, dalam kegiatan tri darma perguruan tinggi. Untuk mendukung dosen tersebut perlu juga pengetahuan dalam teknologi yang terus berkembang pesat terutama dibidang komunikasi, yaitu dalam pengolahan data. Hal tersebut merupakan salah satu pengaruh dari teknologi komunikasi. Berbagai macam terciptanya alat komunikasi seperti internet, telpon
genggam dan lainnya. Hal tersebut memudahkan untuk berinteraksi baik individu ataupun organisasi. Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam periode tertentu. Tujuan kinerja sistem akuntansi untuk memberikan gambaran apakah suatu kinerja suatu sistem yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi dalam suatu perguruan tinggi memegang peranan yang sangat penting yang akan mempengaruhi informasi dihasilkan yakni lebih akurat dan tepat waktu. Perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan Sistem Informasi. Penggunaan teknologi komputer yang meningkat merupakan bentuk teknologi informasi telah mempermudah proses data yang pada awalnya manual secara otomatis akan meningkatkan kemampuan pengguna. Pengguna mencerminkan bagaimana tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam periode tertentu. Sistem informasi akuntansi yang dihasilkan memberikan gambaran apakah tujuan sistem informasi akuntansi yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi yaitu keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi, dukungan manajemen puncak, pendidikan dan pelatihan pemakai, kemampuan teknik personal dan formalisasi pengembangan sisteminformasi akuntansi. Menurut Tarimushela (2012), keterlibatan pemakai merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok pengguna target.Jen dalam Tarismushella (2012), menyatakan bahwa keterlibatan
967
Yuliana
pemakai yang sering akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi karena adanya hubungan positif antara keterlibatan dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja sistem informasi akutansi. Jen dalam Tarimushela (2012) menyatakan semakin besar dukungan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi karena ada hubungan positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. Amri (2009), menyatakan bahwa kinerja sistem informasi akan lebih tinggi bila program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan. Formalisasi pengembangan sistem semakin tinggi di dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan ada hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja sistem informasi akuntansi (Amri,2009). Mengingat pentingnya kinerja sistem informasi akuntansi dan pengguna yang telibat di dalamnya perlu dipertimangkan suatu sistem penilaian yang mengukur sejauh mana interaksi yang terjadi. Interaksi yang dapat mewakili seberapa besar manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna atau tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi tempat mereka bekerja. Dalam penelitian ini untuk mengukur kepuasan pengguna ( Jogiyanto, 2007 ), meliputi beberapa hal yaitu: kemudahan penggunaan aplikasi sistem, baik dilihat dari tingkat akurasi informasi, kepuasan tingkat akurasi informasi, memadai dilihat dari isi informasi yang lengkap jelas, fleksibel sehingga mudah digunalan dalam bekerja. Untuk kepentingan inilah penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh kinerja sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna sistem informsi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam penelitian ini adalah Perguruan Tinggi Swasta di
Bandar Lampung. Menurut Mulyadi (2011), mengungkapakan unsur-unsur sistem akuntansi yaitu formulir, merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas, Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan,Buku Besar (general ledger) terdiri dari rekeningrekening pembantu yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan,Buku Pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang terinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Laporan, berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
968
Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2017
Menurut Acep kumara ( 2006 ) faktor yang dapat mempengaruhi sistem informasi akuntansi adalah keterlibatan pengguna, kapabilitas pengguna, dukungan manajemen puncak, formalitas pengembangan sistem, pelatihan dan pendidikan. Keterlibatan pengguna, menurut adi (2007), dalam penelitiannya membuktikan bahwa betapa pentingnya mengakomodasi kebutuhan dan keinginan dengan melibatkan pengguna untuk berpartisipasidalam mengembangkan sebuah sistem. Kapabilitas pengguna, penelitian yang dilakukan oleh Rapina (2014), menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak berdampak pada kinerja sistem informasi dan akan memberikan kepuasan terhadap pengguna sistem. Steinbert yang dialih bahasakan oleh Mulyadi (2011), menyatakan sistem informasi akuntansi mempunyai tiga fungsi penting: Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitasaktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal tersebut, mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi. Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan. Menurut Susanto (2010), tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari,mendukung proses pengambilan keputusan, membantu pengelolaan perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak
eksternal serta mengumpulkan dan memasukkan data transaksi ke dalam sistem informasi akuntansi. Menurut Wibowo (2011), kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Namun hasil pekerjaan itu juga merupakan kinerja. Kinerja mengandung pengertian gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam periode tertentu. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Secara umum istilah kinerja juga digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau diproyeksikan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja sistem informasi meliputi lima dimensi yaitu keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem,dukungan manajemen puncak, pendidikan dan pelatihan pemakai, kemampuan teknik personal, formalisasi pengembangan sistem. Dari keempat dimensi tersebut kepada dosen diberikan 16 butir pentanyaan yang menggambarkan masing-masing kelompok dimensi kinerja sistem informasi. Variabel ini diukur dengan 5 item pertanyaan dengan 5 skala likert mulai dari sangat mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Menurut Jogiyanto ( 2007: 2003), menyatakan bahwa kepuasan pengguna merupakan respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi, artinya bahwa kepuasan timbul karena sistem yang digunakan dapat dimanfaatkan secara optimal dengan cara melakukan interaksi langsung antara orang yang mengoperasikan sistem tersebut dengan komputer. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
969
Yuliana
kepuasan pengguna terkait dengan respon atau sikap pengguna terhadap interaksi sistem dan penggunaan keluaran sistem sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna sistem informasi yaitu sebagai berikut : a. Kemudahan Kemudahan dalam penggunaan aplikasi sistem akademik dilihat dari kemudahan dalam mengplah data. b. Baik Pengguna aplikasi sistem akademik yang baik dilihat dari tingkat akurasi informasi. c. Kepuasan Kepuasan dalam penggunaan aplikasi sistem akademik dilihat dari kepuasan pengguna terhadap tingkat akurasi informasi. d. Memadai Informasi yang dihasilkan aplikasi sistem akademik memadai dilihat dari isi informasi yang lengkap jelas, dan mudah difahami. e. Fleksibel
Penggunaan aplikasi sistem akademik bersifat fleksibel dilihat dari fitur- fiturnya yang fleksibel, sehingga mudah digunakan dalam bekerja. Variabel ini diukur dengan 4 item pertanyaan dengan 5 skala likert mulai dari sangat mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini berarti kepuasan pemakai atas aplikasi sistem yang digunakan semakin tinggi.menurut persepsi pemakai.Ssemakin rndah skor variabel ini menunjukkan kepuasan pemakai terhadap perangkat lunak yang digunakan semakin rendah menurut persepsi pemakai. Sumber pertanyaan kuesioner ini diperoleh dari buku Model Kesuksesan sistem informasi teknologi ( Jogiyanto,2007) yang dimodifikasi berupa penambahan nama aplikasi yang digunakan menyerupai pertanyaan kuesioner dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh istianingsih dan wijanto (2008).
Gambar 1. Model penelitian Berdasarkan model penelitian diatas, maka penulis mengemukakan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut:
Pengaruh Pendidikan Pelatihan Terhadap Kepuasan Pengguna. Amri (2009), menyatakan bahwa kinerja
970
Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2017
sistem informasi akan lebih tinggi bila program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan dan akan meningkatkan kepuasan pengguna. HI: Terdapat pengaruh positip Pendidikan Pelatihan terhadap kepuasan pengguna. Pengaruh dukungan manajemen puncak Terhadap Kepuasan Pengguna. Jen dalam Tarimushela (2012) menyatakan semakin besar dukungan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi karena ada hubungan positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. H2: Terdapat pengaruh positip Dukungan Manajemen Puncak terhadap kepuasan pengguna. Pengaruh Keterlibatan Pemakai Terhadap Kepuasan Pengguna Menurut Tarimushela (2012), keterlibatan pemakai merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok pengguna target.Jen dalam Tarismushella (2012), menyatakan bahwa keterlibatan pemakai yang sering akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. H3: Terdapat pengaruh positip Keterlibatan Pemakai terhadap kepuasan pengguna. Pengaruh Formalisasi pengembangan sistem Terhadap Kepuasan Pengguna Formalisasi pengembangan sistem semakin tinggi di dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan ada hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja sistem informasi akuntansi (Amri,2009). H4: Terdapat pengaruh positip Formalisasi Pengembangan Sistem terhadap kepuasan pengguna.
METODE PENELITIAN Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua dosen pengajar pada Perguruan Tinggi Swasta di Bandar Lampung yang menggunakan sistem informasi dalam melaksanakan pengajarannya , baik menginput daftar hadir daftar nilai dan tugas yang lainnya. Teknik sampel yang digunakan adalah dengan kriteria yaitu sebagai dosen tetap pada Perguruan Tinggi. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data primer, dengan mengirimkan secara langsung kepada responden yang dituju dengan waktu dua minggu dari waktu pengiriman untuk diambil secara langsung. Metode Analisis Dan Uji Hipotesis Pengolahan data dengan menggukan tabulasi terhadap kuesioner dengan memberikan bobot jawaban pada masing – masing pertangaan untuk masing masing variabel dengan indikator yang digunakan. Uji Hipotesis Untuk penelitian ini menggunakan alat analisis Struktur Equation Modeling SEM Partial Least Squares (PLS) dengan program WarpPls 4.0 adalah variance atau component based Struktur Equation Modeling (WarpPLS), digunakan untuk menguji hipotesis.Alat analisis ini digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu didesain untuk dapat menyelesaikan persoalan seperti jumlah sampel yang kecil, data tidak terdistribusi normal. Secara multivariate, adanya missing value, dan adanya problem multikolonieritas antar variabel oksigen (Ghozali dan Latan, 2014). menyatakan bahwa tahapan model analisis memnggunakan Struktur Equation Modeling WarpPLS 4.0 setidaknya harus melewati lima proses tahapan yang hdilukan yaitu sebagai berikut:
Yuliana
1. Konseptualisasi model Tahap ini peneliti harus mendefinisikan secara konseptual konstruk yang diteliti dan menentukan dimensionalitasnya. Arah hubungan kausalitas antar konstruk yang dihipotesiskan ditentukan dengan indikator pembentuk konstruk laten harus ditentukan apakah berbentuk reflective ataukah formative. Indikator penelitian ini pembentuk konstruklaten berbentuk formative. Konstruk dengan indikator formative mengasumsikan bahwa setiap indikatornya mendefinisikan atau menjelaskan karakteristik domain konstruknya. 2. Menentukan metode analisis algoritma Metode analisis Analisis algoritma yang digunakan untuk estimasi model. Dalam WarpPLS 4.0 ada empat pilihan metode analisis algoritma yaitu WarpPLS Regression dan Robust Path Analysis. Setelah menentukan metode analisis algoritma yang digunakan, kemudian menentukan berapa jumlah sampel yang harus dipenuhi. Penelitian ini analisis algoritma yang digunakan adalah PLS Regression dengan number of data resamples yang digunakan sebesar 58.
971
mengatasi masalah yang terkait dengan kehadiran outlier karena kesalahan dalam pengumpulan data (Kock, 2011). Konstruk yang dibangun dalam gambar 1 di atas dapat dibedakan dalam dua kelompok konstruk yaitu konstruk eksogen dan konstruk endogen yang diuraikan sebagai berikut a. Konstruk Exogen (Exogenous Construct). Konstruk exogen dikenal sebagai source variable atau independent variable yang tidak diprediksi oleh variable lain dalam model. Dalam gambar di atas terdapat 1 (satu) konstruk eksogen yaitu Kepuasan Pengguna. b. Konstruk Endogen (Endogen Construct). Konstruk Endogen adalah faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk Endogen dapat diprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Dalam gambar 1. Konstruk endogen dalam kode tersebut adalah kinerja sistem informasi akuntansi.
HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Menentukan metode resampling Untuk melakukan resampling kembali menggunakan metode bootstrapping dan jackknifing. Metode bootstrapping menggunakan seluruh sampel asli untuk melakukan resampling kembali. Sedangkan metode jackknifing hanya menggunakan subsampel dari sampel asli yang dikelompokkan ke dalam grup untuk melakukan resampling kembali. Dalam penelitian ini metode resampling yang digunakan adalah jackknifing. Metode resampling jackknifing memiliki kelebihan yaitu jackknifing memiliki parameter yang lebih stabil dalam estimasi dengan analisis yang menyesatkan. Jackknifing juga dianggap merupakan alat analisis yang lebih baik daripada bootstrapping untuk
Pengujian hipotesis uji SEM WarpPLS, analisis uji SEM Warp PLS dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu kinerja sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna sebagai variabel dependen. Adapun hasil analisis model SEM WarpPLS adalah sebagai berikut: Gambar 1 di atas menunjukkan hubungan kausalitas antar variabel, dimana kinerja sistem informasi akuntansi merupakan variabel exogen dengan indikator Pendidikan Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak, Keterlibatan Pemakai dan Formalisasi Pengembangan Sistem dan kepuasan pengguna adalah variabel endogen.
Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2017
972
Pengujian Hipotesis
Pendidikan Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak, Keterlibatan Pemakai Formalisasi dan Pengembangan Sistem terhadap kepuasan pengguna sebagai variabel dependen. Adapun hasil analisis model SEM WarpPLS adalah sebagai berikut:
Uji SEM Warp PLS Analisis uji SEM Warp PLS dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh variabel independen yaitu Kinerja sistem informasi dengan indikator
Gambar 2. Hasil analisis Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
Dari hasil pengujian Path Coefficient dan P value untuk melihat besarnya koefisien dan tingkat signifikansi
Kinerja sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna sebagai berikut
Tabel 1. Hasil Path coefficients dan P Value Path PP DMP KTP FPS
KP KP KP KP
Dirreck effect Koefisien P Value 0,43 0,03 0,51 0,07 0,11 0,27 0,17 0,06
Sumber : data diolah dalam penelitian ini
Keterangan: PP : Pendidikan Pelatihan DMP : Dukungan Manajemen Puncak KTP : Keterlibatan Pemakai FPS : Formalisasi Pengembangan Sistem. Signifikan pada level: 10% Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa Pendidikan Pelatihan (X1) berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan pengguna (Y) sebagaimana telah disajikan pada uji hipotesis di atas dan signifikansi lebih kecil dari 0,03 < 0,10). Arah hubungan positif dilihat dari nilai
Beta yang bernilai positif oleh karena itu pengujian terhadap persamaan model pertama menghasilkan kesimpulan yang konsisten dengan hipotesis satu (H1 diterima) yaitu Pendidikan Pelatihan berpengaruh positifdan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Variabel Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh secara positif sebesar 0,51 dan signifikan terhadap kepuasan pengguna yang P value-nya sebesar 0,007 (P < 0,10). Oleh karena itu pengujian terhadap persamaan model menghasilkan kesimpulan yang konsisten dan signifikan dengan hipotesis dua (H2
973
Yuliana
diterima) yaitu Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh positifdan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Untuk variabel keterlibatan pemakai berpengaruh secara positif sebesar 0,11 dan v value sebesar 0,27 (P > 0,10), karena hasil ini tidak mendukung bahwa keterlibatan pemakai tidak dapat meningkatkan kepuasan pengguna Oleh karena itu pengujian terhadap persamaan model tiga menghasilkan kesimpulan yang tidak konsisten dengan hipotesis tiga (H3 ditolak), hal ini karena ada faktor lain selain variabel kemampuan teknik personal yang mempengaruhi dan hasil ini menandakan bahwa kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi tidak begitu mahir dalam mengoperasikan SIA yang ada. Formalisasi Pengembangan Sistem berpengaruh secara positif sebesar 0,17 dan signifikan terhadap kepuasan pengguna yang P value-nya sebesar 0,06 (P < 0,10). Oleh karena itu pengujian terhadap persamaan model menghasilkan kesimpulan yang konsisten dan signifikan dengan hipotesis dua (H4 diterima) yaitu formalisasi pengembangan sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja sistem informasi akuntansi dengan indikator Pendidikan Pelatihan,Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Dimana jika kinerja sistem informasi akuntansi baik maka para pengguna akan merasa puas terhadap kinerja sistem informasi yang ada. Sedangkan kketerlibatan pemakai tidak berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna hal ini sesuai dengan pernyataan sebagian besar responden yang kemampuan teknik personalnya tergolong pada kategori sedang pada variabel kemampuan teknik personal. Hasil ini menandakan bahwa kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi tidak begitu mahir dalam mengoperasikan SIA yang ada. Namun demikian ketiga kategori teknik personal baik itu yang kategori rendah, sedang, maupun tinggi sebagian besar responden menyatakan kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan tinggi. Hal ini disebabkan karena ada faktor lain selain variabel kemampuan teknik personal yang mempengaruhi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Almilia dan Briliantine (2007) bahwa tidak terdapat hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi baik dari segi kepuasan pemakai atau pemakaian sistem. Beberapa keterbatasan dan saran penelitian ini untuk bahan revisi penelitian selanjutnya, yaitu terbatas pada objek penelitian kepuasan pengguna yang bekerja di Perguruan Tinggi dalam perusahaan Jasa Pendidikan. Sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisir untuk mewakili seluruh sumberdaya yang ada. Untuk dapat memperoleh pemahaman atas kondisi yang sebenarnya atas penggunaan sistem informasi akuantansi , maka metode pengumpulan data dengan experimen lebih cocok dilakukan. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan secara luas, maka untuk peneliti berikutnya subjek penelitian tidak hanya terbatas pada Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Bandar Lampung yang menjadi subjek dalam penelitian ini, namun mungkin dapat menambah pe guruan Tinggi Swasta lainnya diluar Bandar Lampung sebagai subjek penelitian. Bagi peneliti selanjutnya perlu memasukkan variabel-variabel lain yang diperkirakan berinteraksi dengan
Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2017
974
kinerja sitem informasi dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA Adi, Priyo Hari. 2007. Partisipasi Pengguna dalam Pengembangan Sistem Informasi (Telaah Literatur). Jurnal Akuntansi dan Keuangan 8.1: pp-52. Almilia, Luciana Spica, and Irmaya Briliantien. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah Di Wilayah Surabaya Dan Sidoarjo. Jurnal STIE Perbanas Surabaya. Amri, Faisal. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi. Tidak Diterbitkan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara Ghozali, Imam dan Latan. 2014. Partial Least Squares -Konsep Metode Dan Aplikasi, menggunakan Program WarpPLS 4.0, Second Edition, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Istianingsih, dan Wijanto, H.S. 2008. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefullness, Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi. Program doktoral – PascaSarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak 2008. Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: PenerbitAndi K. Acep . 2006. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal maksi, 6 ( 2 ):143-16 Kdr Abdul.2014.Pengenalan sistem Informasi.Edisi II, CV Andi Offset, Yogyakarta. Mulyadi. 2011. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Rapina. 2014. Factors Influencing The Quality of Accounting Information System and Its Implications on The Quality of Accounting Information. Research Journal of Financial and Accounting ISSN 22221697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online) Vol. 5 No. 2 Susanto, Azhar. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Gramedia Tarimushela, Gusti Bara. 2012. Pengaruh Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem, Kapabilitas Personal, dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi. Tidak Diterbitkan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pasundan Bandung. Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo