Efektif Juni 2015Jurnal Bisnis dan Ekonomi Dekeng Setyo B dan Dessy Ari Rahmawati Vol. 6, No 1, Juni 2015, 47 - 59
47
PENGARUH KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN SERTA KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI Dekeng Setyo B
[email protected] Dessy Ari Rahmawati
[email protected] Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the effect of information system quality and quality of information and user satisfaction of information systems on individual performance. This study is a survey research using questionnaire instrument to collect the data needed. Questionnaires were distributed to 60 employees of PT KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta. The result of this research shows that information system quality and quality of information have a positive significant effect on user satisfaction of information systems. The result of the research is expected to be able to support the Information System implementation in enhancing managerial performance Keywords: information system quality, quality of information, user satisfaction, individual performance LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan sistem dan teknologi informasi. Sistem informasi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, oleh karena itu diperlukan informasi yang relevan dengan kebutuhan organisasi (Romney & Paul, 2012:25). Teknologi dan sistem informasi menghasilkan informasi untuk mendukung proses monitoring dan evaluasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengatur perencanaan jangka pendek seperti pembiayaan dan cashflow (Ismail&King, 2005). Proses pengambilan keputusan merupakan wujud pengalokasian sumberdaya. Informasi memiliki nilai ekonomis jika informasi tersebut dapat memfasilitasi
keputusan pengalokasian sumber daya (Bodnar & Hopwood, 2006: 4). Seiring dengan kemajuan teknologi, sistem informasi berkembang menjadi sistem informasi berbasis komputer sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna karena dapat dengan mudah melakukan akses untuk pengambilan keputusan (Irianto, 2012). Menurut DeLone & Mc Lean (1992) dalam Wirahutama (2011) kualitas sistem informasi dan kualitas informasi yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna dan mengoptimalkan kinerja sehingga perilaku pengguna akan mendukung penerapan teknologi informasi. Pencapaian kinerja juga berkaitan dengan tugas, kebutuhan, dan kemampuan individu dalam organisasi, karena sistem informasi dalam
48
Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
organisasi akan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan individu (Triastuti, 2008). Penelitian ini bertujuan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi. Menurut penelitian (Istianingsih & Wijayanto, 2008; Wirahutama,2011;Irianto, 2012) kepuasan pengguna sistem informasi dipengaruhi oleh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi. Beberapa penelitian lain menjelaskan bahwa kepuasan pengguna dapat berpengaruh terhadap kinerja individu (Irianto, 2012; Istianingsih&Utami, 2009). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi. Motivasi penelitian ini karena penelitian yang menguji hubungan antara kepuasan dengan kinerja masih jarang dilakukan sehingga masih menjadi bahan kajian yang menarik sebagai bahan penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada organisasi agar dapat memanfaatkan sistem informasi secara optimal sehingga meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang tertarik pada kajian sistem informasi dan kinerja pengguna sistem informasi. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1. Tinjauan Pustaka a. Kualitas Sistem Informasi DeLone & McLean (1992) dalam Wirautama (2011) menjelaskan bahwa kualitas sistem informasi harus memenuhi keandalan sehingga dapat memuaskan pengguna. Perilaku pengguna sistem informasi akan mempengaruhi penggunaan
Juni 2015
teknologi. Kualitas sistem informasi dapat diukur dengan ease of use (kemudahan penggunaan); response time (kecepatan akses) reliability (keandalan sistem) flexibility (fleksibilitas) dan security (keamanan). b. Kualitas Informasi Menurut Jogiyanto (2007:15) Kualitas informasi dapat digunakan untuk mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Kualitas informasi berupa dokumen operasional laporan yang terstruktur yang memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: relevan; tepat waktu; akurasi; kelengkapan; ringkas. Kualitas informasi merupakan model pengukuran yang berfokus pada keluaran yang diproduksi oleh sistem, serta nilai dari keluaran bagi pengguna. c. Kepuasan Pengguna Kepuasan pengguna merupakan keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. Kepuasan pengguna dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi karakteristik personal (Seddon & Kiew, 1994 dalam Wirahutama, 2011). d. Kinerja Pengguna Kinerja individu merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan pada pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi. Kinerja individu dapat menunjukkan dampak positif dan negatif pada kebijakan organisasi. Penilaian kinerja berhubungan dengan keberhasilan tugas tertentu yang dilakukan pengguna sistem informasi (Triastuti, 2008).
Juni 2015
Dekeng Setyo B dan Dessy Ari Rahmawati
2. Penelitian terdahulu a. Istianingsih & Wijayanto (2007) melakukan penelitian tentang kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Penelitian dilakukan pada pengguna software akuntansi di berbagai perusahaan di Indonesia. Hasil penelitian membuktikan bahwa 1) kualitas sistem berpengaruh terhadap perceived usefulness; 2) kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness; 3) kualitas sistem berpengaruh terhadap pengguna. b. Indriani & Reza (2009) melakukan penelitian tentang kepuasan pengguna sistem informasi di Perguruan tinggi. Sampel penelitian adalah dosen, karyawan dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syah Kuala. Hasil penelitian membuktikan bahwa fleksibilitas dan fungsionalitas berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, sedangkan kemudahan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. c. Wirahutama (2011) melakukan penelitian terhadap kualitas pengguna dan kepuasan pengguna software akuntansi. Sampel penelitian adalah pengguna software akuntansi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (DPKAD) kota Semarang. Hasil penelitian adalah 1) kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna; 2) ambiguitas peran berpengaruh terhadap interaksi antara kualitas sistem informasi dengan kepuasan pengguna. d. Irianto (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh kepuasan pengguna terhadap kinerja individu. Sampel penelitian adalah karyawan pengguna sistem informasi pada PT PLN (persero) distribusi Jawa Tengah. Hasil penelitian
49
membuktikan bahwa 1) kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna; 2) kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna; 3) kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kinerja individu. e. Saleh, Darwanis & Usman (2012) melakukan penelitian pada kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. Penelitian dilakukan pada karyawan Pemda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 3. Penurunan Hipotesis a. Hubungan antara kualitas sistem informasi dengan kepuasan pengguna DeLone & McLean (1992) dalam Wirahutama (2011) mengasumsikan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi dapat dilihat dari persepsi pengguna. Penggunaan dan kepuasan pengguna memiliki hubungan timbal balik yang dapat berdampak pada masing-masing individu dalam organisasi. Dengan kata lain, sistem informasi yang berkualias yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna sistem informasi dan mengoptimalkan kinerja pengguna. b. Kualitas sistem merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri dan kualitas informasi yang diinginkan dari informasi karakteristik produk (DeLone & McLean, 1992 dalam Saleh, dkk, (2012). Hasil penelitian Indriani & Reza (2009); Istianingsih & Wijayanto (2008); Wirahutama (2011) menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem
50
Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
informasi. Semakin tinggi kualitas sistem informasi maka semakin tinggi kepuasan pengguna. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis: H1: Kualitas sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. c. Hubungan antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna Sistem informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Semua sumber daya yang saling terkait dalam suatu organisasi akan membentuk sebuah sistem dalam organisasi (Bodnar & Hopwood, 2006: 3). Kualitas informasi merupakan kualitas output yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dan digunakan dalam pengambilan keputusan. Kualitas informasi memiliki beberapa karakteristik yaitu relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas (Rai, Lang, Welker 2002, Irianto, 2012). Pengukuran terhadap kualitas informasi yang dihasilkan dan dampaknya terhadap kepuasan pengguna perlu dilakukan dan dievaluasi. Keberhasilan penerapan sistem informasi dan efektivitas penggunaan sistem informasi akan meningkatkan kepuasan pengguna (Saleh, dkk, 2012). Penelitian Saleh, dkk, (2012); Istianingsih & Wijayanto (2008); Wirahutama (2011) menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Semakin berkualitas suatu informasi dan sesuai dengan kebutuhan maka kepuasan pengguna sistem informasi akan semakin meningkat. Berdasarkan
Juni 2015
hasil beberapa penelitian di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H2: Kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. d. Hubungan antara kepuasan pengguna dengan kinerja individu Seddon (1997) menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut. Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberi dampak terhadap kinerja individu (Istianingsih& Utami, 2009). Evaluasi terhadap kualitas informasi dan kualitas sistem informasi harus selalu dilakukan untuk memastikan bahwa sistem informasi yang digunakan sudah berhasil. Keberhasilan penerapan sistem informasi akan meningkatkan kepuasan pengguna yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai (Saleh, dkk, 2012). Sistem informasi diharapkan akan mampu memenuhi harapan pengguna, apabila harapan pengguna tidak sesuai dengan kemampuan sistem informasi maka sistem informasi dapat dikategorikan sebagai kegagalan. Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap pemakai apakah teknologi tersebut mempunyai dampak yang lebih baik atau lebih buruk. Kinerja yang lebih baik tersebut tercapai karena dapat memenuhi kebutuhan individu dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya (Agustiani, 2010). Penelitian Irianto (2012); Istianingsih &Utami (2009) membuktikan
Juni 2015
51
Dekeng Setyo B dan Dessy Ari Rahmawati
bahwa kepuasan pengguna dapat meningkatkan kinerja pengguna sistem informasi. Jika pengguna sistem informasi yakin dengan kualitas sistem informasi yang digunakan dan merasa bahwa menggunakan sistem informasi tersebut sangat mudah, maka pengguna akan yakin bahwa penggunaan sistem tersebut bermanfaat. Manfaat yang dirasakan oleh pengguna akan meningkatkan kinerja pengguna Saleh, dkk (2012). Jika informasi yang dihasilkan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki keandalan yang tinggi maka kepercayaan pengguna sistem informasi akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diajukan suatu hipotesis yaitu: H3: Kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengguna sistem informasi. e. Model Penelitian Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung pada perusahaan dalam menjalankan sistem tersebut. Kemudahan sistem informasi bagi pengguna dan pemanfaatan teknologi yang digunakan juga berpengaruh terhadap keberhasilan sistem informasi (Goodhue, 1995). Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa kepuasan pengguna sistem informasi dipengaruhi oleh kualitas informasi dan kualitas sistem informasi. Selain itu, kepuasan pengguna akan berpengaruh terhadap kinerja pengguna sistem informasi. Berdasarkan beberapa kajian tersebut maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kualitas sistem informasi Kualitas informasi
Kepuasan pengguna
Kinerja pengguna
Gambar 1. hubungan antara kualitas sistem informasi, kualitas informasi, kepuasan pengguna dan kinerja individu
METODE PENELITIAN Responden yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang karyawan PT KAI (persero) Daop VI Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu (Jogiyanto, 2010:79) yaitu karyawan yang bekerja dengan memanfaatkan sistem informasi. 1. Definisi operasional variabel Untuk melakukan pengujian hipotesis diperlukan pendefinisian variabel sehingga dapat diukur dengan tepat. Berikut ini adalah definisi operasional untuk kedua variabel independen dan variabel dependen. 1) Kualitas informasi Kualitas informasi merupakan kualitas keluaran yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi (DeLone & McLean 1992). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Istianingsih &Utami (2009) dengan dengan skala likert 5 point yang terdiri dari 6 butir pertanyaan. Indikator pertanyaan berkaitan dengan relevansi, timeline, akurasi, kelengkapan dan ringkas. 2) Kualitas sistem informasi Kualitas sistem informasi merupakan kualitas software yang digunakan dalam merencanakan
52
Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
dan melaksanakan pekerjaan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Istianingsih & Wijayanto (2008) dengan dengan skala likert 5 point yang terdiri dari 8 butir pertanyaan. Indikator pertanyaan berkaitan dengan kemudahan, kecepatan akses, keandalan sistem, fleksibilitas, dan keamanan. 3) Kepuasan pengguna Kepuasan pengguna sistem informasi merupakan tingkat kepuasan pemakai terhadap manfaat yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi. Kuesioner untuk mengukur kepuasan pengguna diadopsi dari penelitian Kim & McHaney (2007) dan Saleh, dkk, (2012) dengan 8 butir pertanyaan. Indikator pertanyaan diukur dengan skala likert 5 point yang meliputi pertanyaan tentang persepsi manfaat, sikap pengguna, tingkat akurasi sistem informasi, dan kontribusi sistem informasi. 4) Kinerja pengguna Kinerja pengguna mengukur sejauh mana dampak sistem informasi dapat meningkatkan kinerja pemakainya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Istianingsih & Wijayanto (2008) dengan dengan skala likert 5 point yang terdiri dari 6 butir pertanyaan. Indikator pertanyaan berkaitan dengan ketepatan waktu, kualitas kerja, produktivitas kerja dan kuantitas kerja. 2. Analisis Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan apa yang akan diukur. Pengujian kuesioner
Juni 2015
menggunakan pearson correlation yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing item pertanyaan dengan skor totalnya. Instrument dikatakan valid jika diperoleh signifikansi < 0,05 (Ghozali, 2009:49). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu. Instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai cronbach alpha> 0,6 (Ghozali, 2009:45). 3. Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pegaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Y = α + β1. X1 + β2. X2 + e ..……… (1) Z = α + β3.Y + e ……….. (2) Keterangan: Y = Kepuasan pengguna informasi α = konstanta X1 = Kualitas sistem informasi X2 = Kualitas informasi β = Koefisien regresi Z = Kinerja individu
sistem
b. Uji F Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Kesimpulan dapat diambil dengan membandingkan antara p value dengan signifikansi 0.05. Apabila p value < 0.05 berarti bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:91).
Juni 2015
53
Dekeng Setyo B dan Dessy Ari Rahmawati
c. Uji t Uji t digunakan untuk menguji hipotesis 1, hipotesis 2 dan hipotesis 3 yaitu pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kesimpulan diambil dengan membandingkan antara p value dengan signifikansi 0.05. Apabila signifikansi < 0,05 hal ini berarti bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:91). d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Semakin besar nilai R2 maka semakin besar variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2009:87). HASIL PENELITIAN 1. Gambaran umum responden Berdasarkan hasil analisis data diperoleh karakteristik responden sebagai berikut; 37 responden atau 61,6% responden berjenis kelamin laki-laki,
sedangkan 23 responden atau 38,4% berjenis kelamin wanita; 53 % responden berusia < 30 tahun; 26,6 % berusia 30-40 tahun; 20% responden berusia > 40 tahun. Berdasarkan lama berkerja, responden yang memiliki pengalaman 1-5 tahun berjumlah 32 responden atau 53,3 %; responden yang memiliki pengalaman 6-10 tahun berjumlah 16 responden atau 26,6 %, sedangkan responden yang memiliki pengalaman > 10 tahun berjumlah 20,1 %. 2. Uji kualitas data Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil pengujian validitas ditunjukkan pada Tabel 1. Hasil pengujian validitas diperoleh p value pada semua butir pertanyaan < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid. Setelah dilakukan uji validitas, maka instrumen yang valid akan diuji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator variabel. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. hasil pengujian Validitas Instrumen X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.5
P value 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data primer diolah tahun 2014
Instrumen Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6
P value 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
54
positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Semakin tinggi kualitas sistem informasi dan kualitas informasi maka kepuasan pengguna akan semakin meningkat.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas No
Juni 2015
Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Variabel
1 2 3 4
Cronbach alpha
Kualitas sistem 0,603 informasi (x1) 0,747 Kualitas informasi (x2) 0,840 Kepuasan pengguna (y) 0,865 Kinerja individu (z) Sumber: data primer diolah tahun 2014
keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
b. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F ditunjukkan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 tersebut diperoleh F hitung sebesar 38.635 dengan p value sebesar 0.000 (signifikan). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Hasil pengujian reliabilitas pada tabel di atas diperoleh nilai cronbach alpha> 0,6. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan adalah reliabel. 3. Uji hipotesis model 1 a. Pengujian Regresi Berganda Pengujian regresi ganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian regresi ditunjukkan pada Tabel 3. Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel independen kualitas sistem informasi (X1) dan kualitas informasi (X2) berpengaruh
c. Uji t Uji t (tabel 3) dilakukan untuk menguji hipotesis 1, dan hipotesis 2 yaitu pengaruh variabel kualitas sistem informasi (X1) dan kualitas informasi (X2) terhadap kepuasan
Tabel 3. hasil pengujian regresi berganda Coefficientsa
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.713 3.042 x1 .723 .091 .717 x2 .109 .086 .114 a. Dependent Variable: Y Model
t -.563 7.948 1.258
Sig. .576 .000 .213
Sumber: data primer diolah tahun 2014 Table 4: hasil uji F ANOVAb Model Sum of Squares 1 Regression 193.927 Residual 143.056 Total 336.983 a. Dependent Variable: Y Sumber: data primer diolah tahun 2014
df
2 57 59
Mean Square F 96.963 38.635 2.510
Sig. .000a
Juni 2015
55
Dekeng Setyo B dan Dessy Ari Rahmawati
pengguna sistem informasi (Y). Variabel kualitas sistem informasi memiliki koefisien beta sebesar 0,723 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan individu pengguna sistem informasi (hipotesis 1 terbukti). Hasil penelitian ini mendukung penelitian Saleh, dkk, (2012); Istianingsih & Utami (2009) yang menyatakan bahwa kualitas sistem informasi berpangaruh terhadap kepuasan individu pengguna sistem informasi. Berdasarkan hasil uji t (tabel 3) dapat dijelaskan bahwa variabel kualitas informasi memiliki koefisien beta sebesar 0,109 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,213. Tingkat signifikasi variabel kualitas informasi > 0,05, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna (Hipotesis 2 tidak terbukti). Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Istianingsih & Wijayanto (2008); Wirahutama (2011) yang menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.
d. Koefisien determinasi Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Berdasarkan Tabel 5 dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi adjusted R2 sebesar 0,561 (56,1%). Hal ini berarti bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 56,1% sedangkan sisanya sebesar 43,9 % dijelaskan variabel lain di luar model penelitian. Hasil pengujian koefisien determinasi ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 5. Pengujian koefisien determinasi Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate .575 .561 1.584 1 .759a a. Predictors: (Constant), x1,x2 Sumber: data primer diolah tahun 2014
4. Pengujian Hipotesis model 2 a. Pengujian regresi berganda Pengujian regresi ganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian regresi ditunjukkan pada Tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6. Hasil Pengujian regresi berganda Model 1 a.
Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 9.488 2.519 Y .625 .105 Dependent Variable: Z
Sumber: data primer diolah tahun 2014
Standardized Coefficients
.617
T 3.767 5.976
Sig. .000 .000
56
Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel independen kepuasan pengguna (Y) berpengaruh positif terhadap kinerja individu pengguna sistem informasi (Z). Semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi maka kinerja individuakan semakin meningkat.
Juni 2015
(hipotesis 3 terbukti). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Saleh, dkk (2012); Istianingsih & Utami (2009) yang membuktikan bahwa kepuasan berpengaruh terhadap kinerja pengguna sistem informasi.
b. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
d. Koefisien determinasi Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Hasil pengujian koefisien determinasi ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Hasil uji F
Tabel 8. Hasil pengujian koefisien determinasi
ANOVAb Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. 1 Regression 131.449 1 131.449 35.713 .000a Residual 213.484 58 3.681 Total 344.933 59 a. Dependent Variable: Z Sumber: data primer diolah tahun 2014
Berdasarkan Tabel 7 diatas diperoleh F hitung sebesar 131.449 dengan p value sebesar 0.000 (signifikan). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Uji t Uji t digunakan untuk menguji hipotesis 3 yaitu pengaruh kepuasan pengguna terhadap kinerja individu. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 (Tabel 6) dapat dijelaskan bahwa variabel kepuasan pengguna memiliki koefisien beta sebesar 0,625 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (signifikan). Tingkat signifikansi < 0,05 menunjukkan bahwa variabel kepuasan pengguna sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individu pengguna sistem informasi
Model Summary R Adjusted R Std. Error of the Model R Square Square Estimate 1 .617a .381 .370 1.919 a. Predictors: (Constant), y Sumber: data primer diolah tahun 2014
Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi R2 sebesar 0,381 (38,1%). Hal ini berarti bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 38,1% sedangkan sisanya sebesar 62,9 % dijelaskan variabel lain diluar model penelitian. PEMBAHASAN Pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Hasil penelitian Indriani & Reza (2009); Istianingsih & Wijayanto (2008); Wirahutama (2011) yang membuktikan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa sistem informasi yang digunakan telah memiliki fungsi
Juni 2015
Dekeng Setyo B dan Dessy Ari Rahmawati
dengan otorisasi masing-masing bagian. Setiap bagian organisasi memiliki sistem keamanan yang baik sehingga informasi yang dihasilkan dapat mengalir sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan. Setiap kesalahan yang dilakukan oleh pengguna dapat diantisipasi dan dikoreksi sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas. Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna hal ini berarti bahwa kualitas informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan pengguna informasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pengguna kemungkinan mengalami kesulitan dalam memahami sebuah informasi yang dihasilkan oleh sistem. Hal ini mungkin saja terjadi karena perusahaan atau organisasi menggunakan sistem informasi yang menghasilkan informasi yang komplek sehingga membutuhkan pemahaman yang rinci. Sesuai dengan teori yang djelaskan DeLone & McLean (1992) dalam Wirahutama (2011) yang menjelaskan bahwa penggunaan sistem informasi yang membutuhkan biaya mahal tidak akan memberikan dampak yang optimal pada pengguna jika pemanfaatannya tidak dilakukan secara maksimal. Pengujian hipotesis 3 membuktikan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kinerja individu. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Irianto (2012); Istianingsih & Utami (2009); Saleh, dkk (2012) yang membuktikan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh terhadap kinerja individu pengguna sistem informasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Doll dan Torkzadeh, (1988) yang menyatakan bahwa pengguna akhir sistem informasi dapat digunakan sebagai tolok ukur berhasil atau tidaknya penggunaan sistem
57
informasi. Keberhasilan implementasi sistem informasi akan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan di perusahaan dan kemudahan sistem itu bagi para pengguna (Goodhue, 1995). Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberi dampak terhadap kinerja individu (Istianingsih & Utami, 2009). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Kualitas informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengguna sistem informasi. Saran Penelitian ini memberikan implikasi kepada organisasi untuk mengoptimalkan penggunaan sistem informasi di perusahaan karena dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja pengguna sistem informasi. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti yang tertarik pada kajian sistem informasi dengan menambahkan pengujian pada teori proses informasi. Sesuai dengan temuan Ismail & Malcolm (2006) yang menyatakan bahwa sistem informasi akan bermanfaat secara optimal jika kebutuhan informasi dengan kapasitas yang dimiliki adalah sama. Penelitian ini hanya meneliti beberapa pegawai PT KAI (persero) Daop VI, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi secara umum, perlu diperlukan kajian lebih mendalam dengan menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif.
58
Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Daftar Pustaka Agustiani,
Nurul (2010) Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu Terhadap Kinerja Individu dengan Kemudahan Penggunaan Sebagai Variabel Moderating, Tesis, Universitas Diponegoro.
Bodnar, George H. Williams S, Hopwood (2006) Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Penerbit Andi, Yogyakarta. DeLone, W.H., & Ephraim R. Mclean (1992) Information System Success: The Quest for the Dependent Variable, Information System Research, 60-95. Ghozali, Imam (2009) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan IV, Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Goodhue, D.L; Thompson, R.L, (1995) Task-Technology Fit and IndividualPerformance,MIS Quarterly 19 (2): 213-236 Indriani& Reza (2009) Kualitas Sistem Informasi dan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi PT Universitas Syah Kuala, Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol 2, No 1 Irianto, Bondan Dwi (2012) Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Studi Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY), skripsi, UNDIP
Juni 2015
Ismail &Malcolm (2006) The Alignment of Accounting and Information Systems in SMEs in Malaysia, Journal of Global Information Technology Management, 9 (3): 24-42. Ismail & King (2005) Firm Performance and AIS Alignment in Malaysian SMEs, International Journal of Accounting Information Systems, (6) 241-259. Istianingsih & Utami (2009) Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu pada Pengguna Sistem Informasi Akuntansi di Indonesia, SNA XII, Palembang Istianingsih & Wijayanto (2008) Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness, dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi, SNA 11, Pontianak. Jogiyanto
(2007)Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Penerbit Andi Yogyakarta
Jogiyanto (2010) Metode Penelitian Bisnis, BPFE UGM, Yogyakarta Kim, S. dan McHaney, Roger, (2007) Validationof End-User Computing Satisfaction Instrument in Case Tool Environments, The Journal of Computer Information System, 41(1):49-58 Rai, A., Lang, S.S. and Welker, R.B., (2002) Assessing the Validity of IS Success Models: An Empirical Test and Theoretical
Juni 2015
Dekeng Setyo B dan Dessy Ari Rahmawati
Analysis, Information System Research, 13 (1): 29-34. Romney & Paul (2012) Acounting Information Systems Global Edition, Twelfth Edition, Pearson, England Seddon.P.B., and Kiew, M. Y. (1996) A Partial Test and Development of DeLone andMcLean’s Model of IS Success, Australian Journal of Information Systems, 4 (1): 90 – 109 Saleh, Darwanis, Usman (2012) Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi dalam Upaya Meningkatkan Kepuasan Pengguna Software Akuntansi pada Pemerintah Aceh, Jurnal Akuntansi Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala, Vol. 1, No 1.
Sugiyono.
59
(2012)Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Triastuti Maulidah (2008) Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu pada SKPD Lingkungan Kota Malang, Skripsi, Univesitas Brawijaya, Malang Wirahutama, Gomar (2011) Ambiguitas Peran sebagai Variabel Moderasi Terhadap Hubungan Antara Kualitas Sistem Informasi dan Kepuasan Pengguna Software Akuntansi pada DPKAD Kota Semarang, Skripsi, UNDIP, Semarang