Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 4, No. 1, Mei 2012, 45 - 60
PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PERSEPSI KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA Iyeh Supriatna1 Prodi Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung
ABSTRAK The purpose of this study was to obtain empirical evidence regarding the predictive relationship of Information Systems Quality, Information Quality, Perceived Usefulness, and User Satisfaction in a mandatory information system (IS) use context. The relationship of the four variables is a model that describes the information systems success since from information production through its use or consumption to its influence. The study was conducted using structural equation modeling (SEM) analysis based on partial least squares applied to 66 usable questionnaires samples collected from the users of the Financial Information System in the Cimahi Local Government Agencies. The results showed that (1) increasing the Information System Quality will lead to increase Perceived Usefullness, (2) increasing the Information Quality will lead to increase Perceived Usefullness, (3) increasing the Information System Quality will lead to increase User Satisfaction, (4) increasing the Information Quality will lead to increase User Satisfaction, and (5) increasing the Perceived Usefullness will lead to increase User Satisfaction. Key words: Information Systems Quality, Information Quality, Perceived Usefulness, User Satisfaction 1. PENDAHULUAN Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memberikan kontribusi atas kesuksesan sistem informasi. Masing-masing penelitian menampilkan aspek pengukuran kesuksesan sistem informasi yang beragam. Oleh karena itu, perlu suatu model untuk mengukur kesuksesan sistem informasi yang mengurangi banyaknya variabel (dimensi), sehingga hasil-hasil penelitian bisa dibandingkan. DeLone & McLean (1992) mengusulkan model kesuksesan sistem informasi dengan dimensi menyeluruh dan saling berhubungan, tetapi parsimoni (ringkas). Model tersebut menyatakan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi secara mandiri atau bersama-sama mempengaruhi baik penggunaan dan kepuasan pengguna. Selanjutnya, besarnya penggunaan dapat mempengaruhi secara positif atau negatif derajat kepuasan pengguna, dan sebaliknya. Penggunaan dan kepuasan pengguna memberi pengaruh langsung terhadap dampak; dan akhirnya, dampak atas kinerja 1
Staf Pengajar Prodi Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung Email :
[email protected]
45
Ekspansi Akuntansi individual ini, akan mempunyai pengaruh terhadap dampak organisasional. Seddon (1997) mengusulkan modifikasi model tersebut, dengan mengganti dimensi penggunaan (use) dengan persepsi kegunaan (perceived usefulness), terutama untuk konteks penggunaan informasi yang bersifat kewajiban (mandatory). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji model kesuksesan sistem informasi pada berbagai konteks penggunaan sistem informasi. Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan hubungan-hubungan dimensi dalam model terbukti secara empiris, tetapi beberapa hasil penelitian juga masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten (Roldán & Leal, 2003). Penelitian ini memfokuskan pengujian pengaruh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi terhadap persepsi kegunaan dan kepuasan pengguna dalam model kesuksesan sistem informasi dengan konteks penggunaan yang bersifat mandatori pada penerapan Sistem Informasi Keuangan Daerah di SKPD-SKPD Pemerintahan Kota Cimahi. Rumusan Masalah 1. Apakah Kualitas Sistem Informasi berpengaruh positif terhadap Persepsi Kegunaan. 2. Apakah Kualitas Informasi berpengaruh positif terhadap Persepsi Kegunaan. 3. Apakah
Kualitas Sistem Informasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan
Pengguna. 4. Apakah Kualitas Informasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna. 5. Apakah Persepsi Kegunaan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna.
2. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Model DeLone & McLean (1992) yang diikuti oleh peneliti lain seperti Seddon (1997) mengusulkan pengukuran kesuksesan sistem informasi yang komprehensif sepanjang
rentetan
tahapan
informasi
mulai
dari
produksinya
selama
penggunaannya sampai pengaruhnya kepada kinerja secara individual atau organisasi. Dalam model Seddon (1997), kesuksesan suatu sistem informasi ditentukan oleh hubungan di antara dimensi kualitas sistem informasi, kualitas informasi yang dihasilkannya, persepsi kegunaan, dan kepuasan pengguna sistem informasi.
46
Iyeh Supriatna
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi terhadap Persepsi Kegunaan Kualitas sistem didefinisikan oleh Davis et al. (1989) sebagai perceived ease of use. Secara keseluruhan kualitas sistem informasi menunjukkan karakteristikkarakteristik kinerja sistem informasi. Para peneliti telah menggunakan atributatribut seperti: kemudahan penggunaan (ease of use), user friendly, waktu tanggap (response time) atau kecepatan akses, dan kehandalan (reliability). Persepsi
kegunaan
seseorang
percaya
(Perceived bahwa
usefulness)
dengan
meningkatkan kinerja (Davis, 1989).
menunjukkan
menggunakan
sistem
tingkat tertentu
dimana dapat
Suatu sistem dianggap berguna jika
memberikan manfaat. Hasil penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara variabel kualitas sistem informasi dengan persepsi kegunaan adalah Davis (1989) 2, Seddon & Kiew (1994), Rai et al. (2002); Hussein et al. (2005, 2006); dan Sabherwal et al. (2006). Dengan demikian dapat diduga jika pengguna yakin dengan kualitas sistem informasi yang digunakannya, dan merasakan bahwa sistem tersebut mudah digunakan, tidak menyulitkan dan handal, mudah dipelajari dan menyenangkan, serta memudahkan dalam akses, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem
tersebut akan memberikan manfaat yang
lebih
besar dan akan
meningkatkan kinerja mereka. Kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan (DeLone & McLean, 1992). Kualitas informasi menunjukkan karakteristikkarakteristik yang melekat pada informasi. Atribut kualitas informasi yang banyak digunakan dalam penelitian antara lain content, accuracy, format, dan timeliness (Doll &Torkzadeh, 1988 ; Seddon & Kiew, 1994; Hussein et al., 2005, 2006) Dalam model Seddon (1997) digambarkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem, akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Adanya hubungan di antara variabel kualitas informasi dan persepsi kegunaan dibuktikan dengan hasil penelitian Seddon & Kiew (1994); Rai et al. (2002); dan Hussein et al. (2005, 2006). Jika informasi yang dihasilkan dari suatu sistem informasi berkualitas maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sistem tersebut. Semakin tinggi tingkat kepercayaan terhadap informasi, maka semakin besar kemungkinan seseorang akan mendapatkan sistem tersebut akan berguna. Peningkatan 2
dengan menggunakan dimensi perceived ease of use sebagai pengganti kualitas sistem 47
Ekspansi Akuntansi kepercayaan pengguna sistem informasi, diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja mereka.
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Kepuasan pengguna menunjukkan sikap afektif dan tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem informasi yang digunakannya dapat memenuhi kebutuhan informasi (Baroudi,1983; dalam Sabherwal, 2006) dan semua manfaat yang diharapkan (Seddon & Kiew, 1994). Wixom & Todd (2005) merinci kepuasan pengguna dalam dua kategori yaitu kepuasan sistem (system satisfaction) dan kepuasan informasi (information satisfaction) (dalam Thomas, 2008). Wixom & Todd (2005) menemukan bukti bahwa kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan sistem; kualitas informasi akan berdampak pada kepuasan informasi, dan kepuasan sistem memiliki dampak pada kepuasan informasi (Wixom & Todd, 2005; DeLone & McLean, 2004; Park & Kim, 2006; dalam Thomas, 2008). Adanya hubungan positif antara variabel kualitas sistem informasi dengan kepuasan pengguna mendapat dukungan dari hasil penelitian Seddon & Kiew (1994), Rai et al. (2002), Roldán & Leal (2003), Almutairi & Subramanian (2005), Livari (2005), Hussein et al (2005, 2006), Wu & Wang (2006), Lin et al. (2006) dan Sabherwal et al. (2006). Model DeLone & McLean (1992) dan model Seddon (1997) juga menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Jika pengguna sistem informasi percaya bahwa kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna (DeLone dan McLean, 1992). Hasil penelitian yang mendukung hipotesis adanya hubungan antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna adalah Seddon & Kiew (1994); Rai et al. (2002); Roldán & Leal (2003); Almutairi & Subramanian (2005); Livari (2005); Hussein et al. (2005, 2006); Wu &Wang (2006); dan Lin et al. (2006). Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Kepuasan Pengguna Dalam model Seddon (1997), dinyatakan persepsi kegunaan mempengaruhi kepuasan pengguna (Seddon & Kiew, 1994; Seddon, 1997; Rai et al., 2002). Sesuatu dikatakan berguna (useful) jika ia memberikan manfaat (benefits) di masa yang akan datang (Davis, 1989). Kegunaan hanya berhubungan dengan manfaatmanfaat masa yang akan datang dari pelaksanaan tugas. Di sisi lain, kepuasan 48
Iyeh Supriatna
pengguna sistem informasi berhubungan dengan semua manfaat yang diharapkan diterima dari interaksinya dengan sistem informasi. Adanya pengaruh persepsi kegunaan terhadap kepuasan pengguna didukung oleh hasil penelitian Seddon & Kiew (1994), Rai et al. (2002), Livari (2005), Roldán & Leal (2003), Almutairi & Subramanian (2005), Hussein et al. (2005, 2006), Wu &Wang (2006), dan Lin et al. (2006). Dapat diduga bahwa jika pengguna sistem informasi merasakan manfaat atas sistem informasi yang digunakan, maka mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Secara keseluruhan hubungan di antara variabel-variabel penelitian di atas digambarkan dalam model penelitian pada Gambar 1. Kualitas Sistem Informasi
H1
Persepsi Kegunaan
H3 H5 H2 Kualitas Informasi
H4
Kepuasan Pengguna
Gambar 1 Model Penelitian Pengembangan Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pemikiran dalam menjawab masalah penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian seperti disajikan dalam Tabel 1 berikut ini sebagai berikut : Tabel 1 : Hipotesis Penelitian Hipotesis H1: Meningkatnya Kualitas Sistem Informasi akan menyebabkan meningkatnya Persepsi Kegunaan H2: Meningkatnya Kualitas Informasi akan menyebabkan meningkatnya Persepsi Kegunaan H3: Meningkatnya Kualitas Sistem informasi akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna
H4: Meningkatnya Kualitas
Dukungan Referensi Seddon (1994, 1997); Rai et al (2002); Hossein et al (2005, 2006); Sabherwal et al (2006) Seddon (1997); Rai et al (2002); Hossein et al (2005, 2006)
DeLone & McLean (1992, 2002, 2003); Seddon (1994, 1997); Rai et al. (2002); Roldán & Leal (2003); Almutairi & Subramanian (2005); Livari &Juhani (2005); Hossein et al. (2005, 2006); Wu & Wang (2006); Lin et al. (2006); Sabherwal et al. (2006); Wixom & Todd, 2005 DeLone & McLean (1992, 2002, 2003); Seddon 49
Ekspansi Akuntansi Hipotesis Informasi akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna
H5: Meningkatnya Persepsi Kegunaan akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna
Dukungan Referensi (1994,1997); Rai et al. (2002); Roldán & Leal (2003); Wixom &Todd (2005) Almutairi & Subramanian (2005); Livari (2005); Hossein et al. (2005, 2006); Wu &Wang (2006); Lin et al. (2006) Seddon (1994,1997); Rai et al. (2002); Hossein et al. (2005, 2006)
3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Instrumen
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
berupa
kuesioner
yang
dikembangkan dan dimodifikasi dari instrumen peneliti sebelumnya. Setiap butir pertanyaan diukur dengan skala Likert dengan rentang nilai mulai 1 sampai 6. Kualitas Sistem Informasi. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini terdiri dari 11 butir pertanyaan yang terdiri dari 7 pertanyaan yang mengukur “kemudahan penggunaan” (ease of use) dari Doll & Torkzadeh (1988) dan mengukur “persepsi kemudahan penggunaan” (perceived ease of use) dari Davis (1989); dan ditambah dengan 4 pertanyaan berhubungan dengan integrasi sistem (integration of the system), waktu tanggap (response time) atau kecepatan akses, dan kehandalan (reliability). Instrumen ini telah digunakan dalam penelitian Seddon & Kiew (1994) dan Hossein et al. (1005, 2006). Kualitas Informasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini terdiri dari 9 butir pertanyaan yang digunakan oleh Seddon & Kiew (1994), dengan beberapa penyesuaian oleh penulis.
Instrumen tersebut berhubungan dengan
atribut kualitas informasi, yaitu: ketepatan waktu, kemutakhiran, ketelitian, kelengkapan, kecukupan, kesesuaian, kandungan, kejelasan, dan format informasi atau laporan. Persepsi Kegunaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan adaptasi dari hasil pengembangan Davis (1989) terdiri dari 6 butir pertanyaan. Instrumen ini juga digunakan oleh Seddon & Kiew (1994) dan Hossein et al. (2005, 2006). Kepuasan Pengguna. Dalam penelitian ini, instrumen untuk mengukur kepuasan pengguna digunakan 4 butir pertanyaan yang dikembangkan oleh Seddon & Yip (1992). Instrumen ini mengukur persepsi pengguna tentang kepuasannya dalam berinteraksi dengan sistem informasi menyangkut pemenuhan kebutuhan informasi, efisiensi, pemenuhan efektivitas dan kepuasan secara menyeluruh. 50
Iyeh Supriatna
3.2 Metode Pemilihan dan Pengumpulan Data Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu responden yang memenuhi kriteria tertentu. Responden yang diambil adalah para pengguna sistem informasi (SIMDA Keuangan) yang sekaligus menggunakan informasi yang mewakili setiap SKPD yang ada di Pemerintahan Kota Cimahi. Untuk kepentingan analisis, peneliti menentukan jumlah minimum respon sebanyak 50 responden, yaitu sepuluh kali dari jumlah jalur hubungan di antara variabelvariabel penelitian dan memenuhi ukuran minimal sampel yang dibutuhkan dengan menggunakan teknik SEM berbasis partial least squares (PLS), yaitu antara 30 sampai 100 sampel. Dengan mempertimbangkan tingkat respon yang diduga rendah, maka peneliti menyebarkan sekitar 100 kuesioner. 3.3 Analisis Data Penelitan ini menggunakan analisis structural equation modeling (SEM). Alasannya adalah karena penelitian ini menguji hubungan kausal antara variabel-variabel independen dan variabel dependen yang melibatkan jenis variabel laten yang tidak dapat diamati langsung, dan variabel manifest yang dapat diamati langsung. Dengan SEM, peneliti dapat menguji secara bersama-sama model pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model). Urutan pengujian ini menjamin bahwa ukuran-ukuran konstruk harus sahih dan handal sebelum usaha untuk menggambarkan hubungan di antara konstruk-konstruk (Barclay, Higgins & Thompson, dalam Roldán & Leal, 2003). Adapun SEM yang digunakan adalah berbasis partial least square (PLS) karena memungkinkan penerapan pada sampel kecil. PLS telah banyak digunakan dalam penelitian dalam bidang sistem informasi (Gefen, Straub & Boudreau, 2000). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Model Pengukuran Pengujian model pengukuran meliputi pengujian (1) validitas konstruk dengan convergent validity dan discriminant validity, dan (2) reliabilitas konstruk untuk menguji konsistensi internal dengan composite reliability. Validitas Konstruk. Dari 30 indikator yang diusulkan, 23 indikator yang diterima memenuhi
syarat
validitas
dapat
mengukur
masing-masing
konstruknya.
Sedangkan 7 indikator harus dikeluarkan karena tidak memenuhi syarat validitas konstruk, yaitu 2 indikator (untuk konstruk Kualitas Sistem Informasi, yaitu X6 dan X7) tidak memenuhi validitas konvergen karena loading factor kurang dari 0.50 (berdasarkan kriteria Chin dalam Imam Ghozali, 2008) (Lihat Tabel 2), dan 5 51
Ekspansi Akuntansi indikator (3 indikator konstruk Kualitas Informasi, yaitu X13, X14, X15; dan 2 indikator konstruk Persepsi Kegunaan, yaitu Y2 dan Y6) tidak memenuhi validitas diskriminan karena korelasi indikator dengan konstruknya (nilai cross loading), lebih rendah dibandingkan korelasi indikator dengan konstruk lain (berdasarkan kriteria Chin, dalam Jogiyanto & Willy Abdillah, 2009) (Lihat Tabel 3). Reliabilitas Konstruk. Seluruh konstruk dalam model adalah handal (reliable). Hal ini ditunjukkan dengan nilai composite reliability di atas 0.70, bahkan menunjukkan nilai yang memuaskan, karena nilai composite reliability di atas 0.80 (Lihat Tabel 4). Tabel 2 : Convergent Validity Item
original sample T-Statistic estimate (Loading)
Kua_Sis
Item
original sample estimate (Loading)
T-Statistic
Kua_Info
x1 x2 x3 x4 x5
0.854 0.820 0.833 0.792 0.546
20.963 11.666 19.108 14.801 5.717
x12 x13 x14 x15 x16
0.799 0.753 0.691 0.730 0.814
15.532 8.351 7.486 9.672 20.844
x6 x7 x8 x9 x10 x11 Pers_Keg
0.022 0.333 0.585 0.582 0.736 0.753
0.142 2.030 4.370 5.863 9.257 11.614
x17 x18 x19 x20
0.827 0.820 0.622 0.716
24.563 23.553 3.325 9.740
y1
0.914
44.729
y7
0.907
40.003
y2 y3 y4 y5 y6
0.837 0.850 0.852 0.900 0.792
10.737 16.646 16.983 21.175 11.289
y8 y9 y10
0.811 0.832 0.900
11.689 10.894 23.395
Kep_Pengg
Tabel 3 : Cross Loading
Item (indikator)
52
Kualitas Sistem Kualitas Informasi (Kua_Sis) (Kua_Info)
Persepsi Kegunaan (Pers_Keg)
Kepuasan Pengguna (Kep_Pengg)
x1
0.856
0.636
0.531
0.598
x2
0.824
0.706
0.524
0.607
x3
0.839
0.685
0.564
0.739
x4
0.791
0.768
0.641
0.730
x5
0.533
0.507
0.340
0.308
X6
0.022
-0.044
0.032
0.048
Iyeh Supriatna
Item (indikator)
Kualitas Sistem Kualitas Informasi (Kua_Sis) (Kua_Info)
Persepsi Kegunaan (Pers_Keg)
Kepuasan Pengguna (Kep_Pengg)
X7
0.333
0.456
0.218
0.320
x8
0.576
0.518
0.368
0.473
x9
0.585
0.491
0.422
0.564
x10
0.743
0.708
0.573
0.629
x11
0.760
0.748
0.560
0.650
x12
0.743
0.799
0.610
0.583
x13
1.029
0.753
0.683
0.683
x14
0.798
0.691
0.578
0.648
x15
0.784
0.730
0.594
0.718
x16
0.633
0.814
0.467
0.635
x17
0.721
0.827
0.490
0.606
x18
0.687
0.820
0.530
0.648
x19
0.485
0.622
0.436
0.448
x20
0.513
0.716
0.479
0.580
y1
0.833
0.825
0.915
0.762
y2
0.842
0.787
0.837
0.743
y3
0.666
0.607
0.850
0.672
y4
0.730
0.730
0.852
0.730
y5
0.744
0.693
0.900
0.682
y6
0.913
0.885
0.793
0.730
y7
0.650
0.647
0.515
0.907
y8
0.675
0.591
0.564
0.811
y9
0.629
0.541
0.481
0.832
y10
0.704
0.710
0.521
0.899
Tabel 4 : Composite Reliability Construct
Composite Reliability
Kualitas Sistem (Kua_Sis)
0.910
Kualitas Informasi (Kua_Info)
0.922
Persepsi Kegunaan (Pers_Keg)
0.944
Kepuasan Pengguna (Kep_Pengg)
0.921
4.2 Evaluasi Model Struktural Hasil estimasi model struktural (inner model) dengan SmartPLS 1.1 disajikan dalam Tabel 5 untuk nilai koefisien jalur dan nilai signifikansi t-statistik, dan Tabel 6 untuk nilai koefisien determinasi. 53
Ekspansi Akuntansi Tabel 5 : Hasil Inner Model dan T-Statistik original sample mean of estimate subsamples
Path
Standard deviation
T-Statistic
Kua_Sis -> Pers_Keg
0.434
0.446
0.129
3.378
Kua_Info -> Pers_Keg
0.444
0.424
0.126
3.533
Kua_Sis -> Kep_Pengg
0.272
0.240
0.119
2.281
Kua_Info -> Kep_Pengg
0.242
0.275
0.106
2.278
Pers_Keg -> Kep_Pengg
0.413
0.391
0.148
2.789
Dari Tabel 5 di atas nampak bahwa nilai koefisien jalur (kolom original sample estimate) untuk semua hubungan positif dan nilai T-Statistik di atas 1.96 (nilai Ttabel pada tingkat signifikansi 5%). Dengan demikian kelima hiptotesis (H1 sampai H5) dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi ditemukan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap persepsi kegunaan (H1 dan H2);
juga Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi
berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna (H3 dan H4); dan persepsi kegunaan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna (H5). Tabel 6 menyajikan nilai koefisien determinasi (R-square) pada konstruk-konstruk dependen. Tabel 6 : R-square Construct
R-square
Kualitas Sistem (Kua_Sis) Kualitas Informasi (Kua_Info) Persepsi Kegunaan (Pers_Keg)
0.773
Kepuasan Pengguna (Kep_Pengg)
0.717
Berdasarkan Tabel 6 variabilitas Persepsi Kegunaan dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Sistem Informasi dan variabel Kualitas Informasi adalah sebesar 77,3%, sedangkan 12,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model ini; dan variabilitas Kepuasan Pengguna dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Sistem Informasi, variabel Kualitas Informasi dan variabel Persepsi Kegunaan adalah sebesar 71,7%, sedangkan 18,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model ini. 4.3 Pembahasan Dari Tabel 5 dan evaluasi model struktural di atas, bukti empris dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi ditemukan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap persepsi kegunaan. Ini sesuai dengan hasil penelitian Seddon (1997); Rai et al (2002); Hossein et al (2005, 2006); 54
Iyeh Supriatna
dan Sabherwal et al. (2006). Dengan demikian jika pengguna semakin yakin dengan kualitas sistem informasi, maka para pengguna akan semakin percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja mereka (seperti dinyatakan oleh Davis (1989)). Juga jika informasi yang dihasilkan semakin berkualitas, akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sehingga akan mempengaruhi persepsi kegunaan dan diharapkan akan meningkatkan kinerja mereka. Penelitian ini juga membuktikan bahwa
Kualitas sistem informasi dan kualitas
informasi ditemukan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna. Semakin besar kepercayaan pengguna atas kualitas sistem informasi dan kualitas informasi, maka semakin besar tingkat kepuasan para pengguna terhadap sistem, karena terpenuhinya manfaat-manfaat yang diterima pengguna dari sistem.Hasil ini sesuai dengan penelitian Seddon (1994,1997); Rai et al. (2002); Roldán & Leal (2003); Wixom &Todd (2005), Almutairi&Subramanian (2005); Livari (2005); Hossein et al. (2005, 2006); Wu &Wang (2006); Lin et al. (2006). Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa Persepsi Kegunaan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengguna. Semakin meningkat Persepsi Kegunaan
menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna. Hasil ini sesuai
dengan penelitian Seddon (1994,1997); Rai et al. (2002); Hossein et al. (2005, 2006). 5. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini berhasil membuktikan pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi terhadap Persepsi Kegunaan, dan Kepuasan Pengguna. Penelitian menunjukkan (1) semakin meningkat Kualitas Sistem Informasi akan menyebabkan meningkatnya Persepsi Kegunaan; (2) semakin meningkat Kualitas Informasi akan menyebabkan meningkatnya Persepsi Kegunaan; (3) semakin meningkat Kualitas Sistem Informasi akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna; (4) semakin meningkat Kualitas Informasi akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna; (5) semakin meningkat Persepsi Kegunaan akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna. Ini memvalidasi model Seddon (1997) dalam konteks penggunaan sistem yang bersifat mandatori. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: (1) penelitian dilakukan di salah satu pemerintahan daerah, dengan demikian temuan-temuan penelitian ini belum dapat digeneralisasi dan diterapkan sepenuhnya pada pemerintah daerah lain. Direkomendasikan penelitian mendatang dilakukan di pemerintahan daerah yang lain, untuk dapat menarik kesimpulan secara umum; (2) Penelitian ini hanya 55
Ekspansi Akuntansi memfokuskan pada dimensi-dimensi kesuksesan sistem informasi menurut model Sedon (1997), oleh karena itu penelitian dapat dikembangkan dengan melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti faktor terkait dengan pengguna (pendidikan, pelatihan, dan pengalaman) dan dampak kesuksesan sistem informasi, misalnya dampak kinerja organisasi. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada fihak-fihak yang telah membantu dalam penelitian ini dari para staf di Pemkot Cimahi.
DAFTAR PUSTAKA Almutairi , Helail & Girish H. Subramanian. 2005. An Empirical Application Of The Delone And Mclean Model In The Kuwaiti Private Sector. Journal of Computer Information Systems, 113-122 Davis, Fred D.. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, Vol. 13, No. 3, (Sep., 1989), pp. 319-340 DeLone, W. H. & E. R. McLean. 1992. Information systems success: The quest for the dependent variable. inform. Systems Res. 3(1) 60-95. DeLone, W.H. & E. R. McLean. 2002. Information Systems Success Revisited. Proceedings of the 35th Hawaii International Conference on System Sciences DeLone, W.H. & E. R. McLean. 2003. The DeLone and McLean Model of Information
Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of Management
Information Systems, 19(4), 9-30. DeLone, W.H. & E. R. McLean. 2004. Measuring e-Commerce Success: Applying the DeLone & McLean Information Systems Success Model Doll, W.J. & Tokzadeh, G. 1988. The measurement of End-User Computing Satisfaction. MIS Quarterly, 12(2), 258-274. Gefen, David, Detmar W. Straub & Marie-Claude Boudreau. 2000. Structural Equation
Modeling
And
Regression:
Guidelines
For
Research
Practice.
Communications of the Association for Information Systems. Volume 4, Article 7, August 2000 Hussein, R., H. Selamat &N. S. Abdul Karim. 2005. The Impact of Technological Factors on Information Systems Success In The Electronic Government Context.
56
Iyeh Supriatna
The Second International Conference on Innovations in Information Technology (IIT’05) Hussein, Ramlah, Mohd Hasan Selamat, Raja Baharuddin Anom, Nor Shahriza Abdul Karim & Ali Mamat. 2006. The Impact of Organizational Faktors on Information Systems Success: An Empirical Investigation In The Malaysian Electronic-Government Agencies. Imam Ghozali & Fuad. 2005. Structural Equation Modeling: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang. Imam Ghozali. 2008. Structural Equation Modeling: Metode Alternatif Dengan Partial Least Square. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang. Jogiyanto H.M & Willy Abdillah. 2009. Konsep & Aplikasi PLS (Partial Least Square) Untuk Penelitian Empiris. BPFE – Yogyakarta. Lin, Hua-Yang, Ping-Yu Hsu & Ping-Ho Ting. 2006. ERP Systems Success An Integration of IS Success Model and Balanced Scorecard. Journal of Research and Practice in Information Technology, Vol. 38, No. 3, August 2006 Livari, Juhani. 2005. An Empirical Test of The DeLone-McLean Model of Information System Success Rai, Arun, Sandra S. Lang & Robert B Welker. 2002. Assessing the Validity of IS Success Models: An Empirical Test and Theoretical Analysis. Information Systems Research, 13(1), 50-69. \Roldán, José L. & Antonio Leal. 2003. A Validation Test of an Adaptation of the DeLone and McLean’s Model in the Spanish EIS Field. Idea Group Publishing. Sabherwal, Rajiv, Anand Jeyaraj & Charles Chowa. 2006. Information System Success: Individual and Organizational Determinants. Management Science Seddon, P. B.. 1997. A Respecification and Extension of the DeLone and McLean Model of IS Success. Inform. Systems Res. 8(September) 240-253. Seddon, P.B. & M. Y. Kiew. 1994. A Partial Test and Development of the DeLone and McLean Model of IS Success. Proceedings of the International Conference on Information Systems, Vancouver, Canada (ICIS 94) (1994), 90-109. Sekaran, Uma. 2006a. Research Method for Business,: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Edisi ke-4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta : Penerbit Salemba Empat Sekaran, Uma. 2006b. Research Method for Business,: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Edisi ke-4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta : Penerbit Salemba Empat 57
Ekspansi Akuntansi Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabetha. Thomas, Patricia. 2008. Information Systems Success And Technology Acceptance Within A Government Organization. Dissertation, University Of North Texas Torkzadeh & Doll. 1999. The Development of A Tool for Measuring the Perceived Impact of Information Technology on Work. Omega—The International Journal of Management Science. 27, 3 (1999), 327-339. Wu, Jen-Her & Yu-Min Wang. 2005. Measuring KMS Success: A Respecification of the DeLone and McLean’s model. Xu, Hongjiang, M Com(IS), B Ec(Acc), CPA.. 2003. Critical Success Factors for Accounting Information Systems Data Quality (Dissertation)
LAMPIRAN : DAFTAR PERTANYAAN DALAM KUESIONER ITEM
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11
x12 x13 x14
x15 x16 58
PERNYATAAN KUALITAS SISTEM INFORMASI SIMDA KEUANGAN mudah digunakan. Dibandingkan dengan software komputer lain yang sejenis, SIMDA KEUANGAN mudah dipelajari. Saya menemukan kemudahan dari SIMDA KEUANGAN untuk dapat mengerjakan apa yang ingin saya kerjakan. Mudah bagi saya untuk menjadi mahir menggunakan SIMDA KEUANGAN. Saya percaya bahwa SIMDA KEUANGAN susah digunakan. Untuk bisa menggunakan SIMDA KEUANGAN saya membutuhkan usaha dan semangat yang besar. Menggunakan SIMDA KEUANGAN sering membuat saya kecewa dan patah semangat. SIMDA KEUANGAN mudah dalam mengintegrasikan data antar unit (bagian) SIMDA KEUANGAN mudah untuk berkomunikasi (menerima/import dan mentransfer/export data) dengan sistem informasi lain Penggunaan menu dan petunjuk navigasi dalam SIMDA KEUANGAN memudahkan saya interaksi/akses terhadap data atau laporan yang diinginkan. Dalam SIMDA KEUANGAN mudah dilakukan perbaikan (pemulihan) jika terjadi kesalahan program (error / bugs) KUALITAS INFORMASI (INFORMATION QUALITY) Apakah Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dapat disajikan dengan tepat waktu (timeliness)? Apakah informasi atau laporan yang dihasilkan sistem selalu mutakhir/terkini (up-to-date)? Apakah Anda mendapatkan informasi atau laporan yang dihasilkan sistem telah akurat (accuracy), yaitu tidak mengandung kesalahan akibat hasil proses misal dalam perhitungan? Apakah informasi atau laporan yang dihasilkan sistem telah lengkap (complete), yaitu tidak ada data input yang hilang? Apakah jumlah (volume) informasi atau laporan yang dihasilkan sistem telah
Iyeh Supriatna
x17 x18 x19 x20
y1
y2 y3 y4 y5 y6
y7
y8 y9 y10
cukup (sufficient) dari yang dibutuhkan? Apakah laporan-laporan yang dihasilkan sistem telah sesuai (relevant) dengan yang Anda butuhkan? Apakah isi atau kandungan (content) secara keseluruhan dari informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan Anda? Apakah informasi atau laporan yang dihasilkan sistem disajikan secara jelas (clear), yaitu dalam bentuk tampilan, jenis dan ukuran huruf? Apakah Anda menganggap informasi atau laporan yang dihasilkan sistem disajikan dalam bentuk (format) yang berguna sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan atau peraturan? PERSEPSI KEGUNAAN (PERCEIVED USEFULNESS) Menggunakan SIMDA KEUANGAN dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi) saya memungkinkan saya mampu menyelesaikan tugas-tugas saya dengan lebih cepat. Menggunakan SIMDA KEUANGAN memperbaiki kinerja pekerjaan saya dalam penilaian organisasi (instansi). Menggunakan SIMDA KEUANGAN menambah produktivitas dalam pekerjaan saya, yaitu banyak hasil pekerjaan atau tugas-tugas yang dapat diselesaikan. Menggunakan SIMDA KEUANGAN meningkatkan efektivitas keberhasilan dalam pekerjaan saya. Menggunakan SIMDA KEUANGAN lebih memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan saya Secara keseluruhan, saya mendapatkan SIMDA KEUANGAN berguna dalam pekerjaan saya KEPUASAN PENGGUNA (USER SATISFACTION) Seberapa besar Anda merasakan bahwa SIMDA KEUANGAN telah cukup memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi dari bidang yang menjadi tanggung jawab Anda? Seberapa besar tingkat efisiensi (kehematan) SIMDA KEUANGAN, baik hemat waktu, tenaga dan sumber daya lain ? Seberapa besar tingkat SIMDA KEUANGAN efektif (berhasil) menyajikan informasi yang dibutuhkan ? Secara keseluruhan, apakah Anda puas dengan kinerja SIMDA KEUANGAN ? INDIKATOR
ITEM KUALITAS SISTEM INFORMASI x1
Kemudahan sistem informasi digunakan (ease to use) (X1)
x2
Kemudahan sistem informasi untuk dipelajari (X2)
x3
Kemudahan dalam sistem informasi untuk menemukan penyelesaian pekerjaan (X3)
x4
Kemudahan penguasaan (mahir) menggunakan sistem informasi (X4)
x5
Persepsi terhadap tingkat kesulitan menggunakan sistem informasi (X5)
x6
Persepsi tentang tingkat usaha penguasaan sistem informasi (X6)
x7
Persepsi terhadap tingkat kesulitan sistem informasi secara keseluruhan (X7)
x8
Kemudahan sistem dalam mengintegrasikan data antar unit (X8)
x9
Kemudahan sistem berkomunikasi dengan sistem informasi lain (X9)
x10
Kemudahan interaksi dengan sistem informasi (X10) 59
Ekspansi Akuntansi
x11
Kemudahan pemulihan sistem dari kesalahan program (X11) KUALITAS INFORMASI (INFORMATION QUALITY)
x12
epatan waktu (timeliness) ketersediaan informasi yang dibutuhkan (X12)
Ket
x13
mutakhiran/kekinian (up-to-date/currency) informasi (X13)
Ke
x14
elitian (accuracy) informasi (X14)
Ket
x15
engkapan (completeness) informasi (X15)
Kel
x16
cukupan (sufficiency) informasi (X16)
Ke
x17
sesuaian (relevancy) informasi yang dibutuhkan (X17)
Ke
x18
x19
elasan (clarity) informasi (X19)
x20
isi atau kandungan (content) informasi memenuhi kebutuhan (X18) Kej
Format informasi/laporan yang berguna (sesuai dengan kebutuhan) (X20) PERSEPSI KEGUNAAN (PERCEIVED USEFULNESS)
y1
Persepsi kegunaan sistem informasi dalam pemenuhan tugas jabatan dengan cepat (Y1)
y2
Persepsi kegunaan sistem informasi dalam perbaikan kinerja tugas jabatan (Y2)
y3
y4
Persepsi kegunaan sistem informasi dalam peningkatan efektivitas dalam tugas jabatan (Y4)
y5
Persepsi kegunaan sistem informasi dalam memudahkan pengerjaan (penyelesaian) tugas (Y5)
y6
Persepsi kegunaan sistem informasi secara keseluruhan dalam tugas jabatan (Y6) KEPUASAN PENGGUNA (USER SATISFACTION)
Persepsi kegunaan sistem informasi dalam peningkatan produktivitas (Y3)
y7
kecukupan sistem informasi memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi (Y7)
y8
tingkat efisiensi (kehematan) sistem informasi (Y8)
y9
tingkat efektivitas (pencapaian tujuan) penggunaan sistem informasi (Y9)
y10
tingkat kepuasan menyeluruh terhadap sistem informasi (Y10)
60
Iyeh Supriatna
61
Eks pansi Akuntansi
62