Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 40- 49
KINERJA PEGAWAI DAN ORGANISASI KANTOR CABANG BPJS KETENAGAKERJAAN PROVINSI ACEH 1)
Nazarullah1, Mukhlis Yunus 2, Syafruddin Chan 3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study was to determine: (1) the condition of good governance,
corporate culture and work ethic, individual performance and the performance BPJS Employment (2) the effect of good governance, corporate culture and work ethic both simultaneously and partially on the performance of individual employees BPJS Employment, (3) the effect of good governance, corporate culture and work ethic both simultaneously and partially on the performance BPJS Employment (4) the effect of individual employee performance to the performance of BPJS Employment and (5) the magnitude of the direct and indirect effects of good governance, corporate culture and work ethic the performance of the company through the individual performance of employees BPJS Employment. This research was conducted at the Regional Employment BPJS Aceh. As for the object of this study is good governance, corporate culture and work ethic of the individual performance and its impact on the performance of the Social Security Agency Employment Work Areas of Aceh. The results show that good governance, corporate culture and work ethic simultaneously or partially positive and significant impact on the performance of individual employees BPJS Employment Aceh region, then good governance, corporate culture and work ethic simultaneously or partially positive and significant impact on the performance of BPJS Employment Aceh region. While the performance of individual employees positive and significant impact on the performance of BPJS Employment of Aceh and there is a direct and indirect effect of good governance, corporate culture and work ethic on the performance BPJS Employment through individual employee performance BPJS Employment of Aceh Keywords: Leadership Style, Work Environment, Competencies, Employee Performance and Organizational Performance Abstrak: The purpose of this study was to determine: (1) analyze the perception of leadership style, work environment, competence, employee performance and performance BPJS Employment Aceh Region (2) the influence of leadership style, work environment competence to employee performance, (3) the influence of leadership style, environment work competence to employee performance to the performance of BPJS Employment (4) the effect of employee performance against the performance of employees BPJS Employment and (5) to analyze the performance of employees mediating influence of leadership style, work environment and competence either simultaneously or partially on employee performance BPJS Employment of Aceh. This research was conducted at the Regional Employment BPJS Aceh. As for the object of this study is the style of leadership, work environment competence to employee performance and its impact on the performance of the Social Security Agency Employment Work Areas of Aceh. The results showed that the style of leadership, work environment and competence positive and significant impact on employee performance BPJS Employment Aceh region, then the style of leadership, work environment and competence positive and significant impact on the performance of BPJS Employment of Aceh. The results also prove that the performance of employees and significant positive effect on the performance of BPJS Employment of Aceh and there is a direct and indirect influence of leadership style, work environment and competence on the performance BPJS Employment through individual employee performance BPJS Employment Aceh region Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Kompetensi, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi
PENDAHULUAN
oleh orang karyawan dalam melakukan tugas
Keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
Wilayah Aceh sangat dipengaruhi oleh kinerja
kepadanya. Karyawan BPJS Ketenagakerjaan
karyawan yang merupakan capaian hasil kerja
Wilayah Aceh merupakan sumber daya yang Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 40
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penting bagi organisasi, karena memiliki bakat,
karir yang diinginkan, pemimpinan selalu
tenaga, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan
mendorong keterlibatan dalam setiap kegiatan
oleh organisasi untuk mencapai tujuannya.
dinas maupun pimpinan selalu memberikan
Kinerja
karyawan
pada
BPJS
bimbingan dan pengarahan kepada pegawai
Ketenagakerjaan Wilayah Aceh merupakan
terhadap setiap tugas yang akan dilakukan oleh
kemampuan karyawan dalam melaksanakan
pegawai yang bersangkutan.
keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung
Lingkungan kerja yang baik sangat
jawabnya (Rivai, 2004:16). Kinerja karyawan
mempengaruhi untuk mencapai kinerja pegawai
dapat dikelompokkan kedalam tingkatan tinggi,
terutama
menengah atau rendah.
kepada peserta bpjs ketenagakerjaan wilayah
Kepemimpinan
meningkatkan
pelayanan
BPJS
aceh. lingkungan kerja yang produktif dan
Ketenagakerjaan Wilayah Aceh, mempunyai
efisien akan mendorong seseorang berkerja
peran penting dalam meningkatkan kepuasan
secara
kerja
meningkatkan kepuasan kerja.
pegawai
dan
pada
dalam
berdampak
terhadap
maksimal
sehingga
akan
dapat
peningkatan kinerja pegawai, dimana gaya
Selain gaya kepemimpinan, lingkungan
kepemimpinan yang diterapkan pada BPJS
kerja, variable lain yang dapat diindikasikan
Ketenagakerjaan Wilayah Aceh adalah gaya
sebagai pemicu meningkat atau tidaknya kinerja
kepemimpinan partisipatif, kemudian faktor
pegawai
lingkungan kerja yang juga mempunyai peranan
Rendahnya
penting dalam meningkatkan kinerja serta
Ketenagakerjaan Wilayah Aceh adalah karena
faktor kompetensi yang dimiliki oleh pegawai
tingkat kompetensi karyawan yang masih relatif
sebagai bentuk pengetahuan atau pemahaman
rendah.
yang
dimiliki
oleh
pegawai
BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh secara terutama
dalam
peserta
program
asuransi
Fenomena tentang kecenderungan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala bpjs ketenagakerjaan wilayah aceh adalah gaya kepemimpinan partisipatif, hal ini terlihat dari pimpinan
yang
selalu
berupaya
mengembangkan karyawan dalam mencapai 41 -
pegawai
pada
BPJS
Kinerja Organisasi Kinerja
organisasi
merupakan
indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan
mencerminkan
keberhasilan
suatu
organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai
ketenagakerjaan.
adanya
kinerja
kompetensi.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
rangka
memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat
variable
dalam
meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja
keseluruhan
adalah
Volume 5, No. 1, Februari 2016
dari perilaku anggota organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumbersumber tertentu yang digunakan (input).
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kinerja organisasi adalah totalitas
diberikan kepadanya.
hasil kerja yang dicapai suatu organisasi
Sementara menurut Soedjono (2005),
tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa,
Kinerja pegawai merupakan prestasi kerja yakni
kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari
perbandingan
tingkatan
dapat
nyata dengan standart kerja yang ditetapkan
mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pegawai.
yang
sejauh sudah
mana
organisasi
ditetapkan
sebelumnya”.
(Surjadi,2009:7)
antara hasil kerja yang secara
Hani Handoko (2007), mengistilahkan kinerja (performance) dengan prestasi kerja
Berkaitan
dengan
kesulitan
yang
yaitu
proses
melalui
mengevaluasi
publik ini dikemukakan oleh Dwiyanto (2007:
karyawan.
1),
kinerja
kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja
organisasi pelayanan publik sebagian muncul
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
karena tujuan dan misi organisasi publik
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
seringkali bukan hanya kabur akan tetapi juga
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
bersifat multidimensional.
kesungguhan serta waktu. Kinerja seseorang
dalam
pengukuran
Menurut
menilai
organisasi
terjadi dalam pengukuran kinerja organisasi “kesulitan
atau
mana
prestasi
Hasibuan
kerja
(2008:34),
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha Kinerja Karyawan
dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil
Prestasi kerja karyawan telah didefinisikan sebagai kinerja dalam hal kuantitas dan kualitas diharapkan dari setiap karyawan Khan et al. (2010).
Dengan
peningkatan
kompetisi,
perusahaan telah mengakui pentingnya prestasi kerja karyawan untuk bersaing di pasar global karena kinerja yang karyawan meningkat, itu akan mempengaruhi dunia perusahaan kinerja dan akhirnya profitabilitas perusahaan.
keberhasilan karyawan dalam menjalankan dan
pengertian
tanggung kinerja
jawabnya. karyawan
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai dengan perannya
dalam
pemerintahan
(Rival,
2004:309). Keban (2004:193), pencapaian hasil tersebut dapat dinilai menurut pelaku, yaitu hasil yang diraih individu (kinerja individu), oleh kelompok (kinerja kelompok), oleh insitusi
Kinerja karyawan merupakan tingkat
tugas
kerja, dan juga merupakan perilaku yang nyata
(kinerja organisasi), dan oleh suatu program atau kebijakan (kinerja program/kebijakan).
Adapun menurut
Mangkunegara (2006:9) adalah hasil kerja
Gaya Kepemimpinan Setiap
organisasi
mempunyai
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
kepemimpinan yang berbeda-beda karena setiap
seorang
melaksanakan
pemimpin mempunyai gaya tersendiri dalam
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
mempengaruhi pengikut/bawahannya. Definisi
karyawan
dalam
Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 42
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala gaya kepemimpinan menurut Rivai (2004:60)
karyawan.
Karena
yaitu sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan
mempunyai
pengaruh
untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran
karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan
organisasi tercapai atau dapat dikatakan bahwa
yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja
gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan
oragnisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja
strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh
dikatakan
seorang pemimpin.
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat,
Gaya
kepemimpinan
menunjukkan
baik
Lingkungan
kerja
langsung
apabila
terhadap
karyawan
dapat
aman, dan nyaman.
tentang keyakinan seorang pemimpin terhadap
Kondisi dan suasana lingkungan kerja
bawahannya, bagaimana seorang pemimpin
yang baik akan dapat tercipta dengan adanya
dalam
bawahan/pengikutnya
penyusunan organisasi secara baik dan benar
ditunjukkan dalam perilaku, strategi, sifat, sikap
sebagaimana yang dikatakan oleh Sarwoto
dan lain-lain yang sering diterapkan oleh
(2006)
seseorang pemimpin. Setiap pemimpin bisa saja
dihasilkan terutama dalam organisasi yang
memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda
tersusun secara baik, sedangkan suasana kerja
antara satu dengan yang lainnya, tetapi bukan
yang kurang baik banyak ditimbulkan oleh
berarti
kepemimpinan
organisasi yang tidak tersusun dengan baik pula.
dianggap lebih baik ataupun lebih bisa karena
Menurut Artoyo (Sariyathi, 2007: 66)
situasi
mempengaruhi
bahwa
suatu
dimana
gaya
mereka
berada
sangat
menentukan.
bahwa
suasana
kerja
yang
baik
manajemen yang baik memikirkan lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan karena
Dalam masyarakat yang demokratis
sangat
dibutuhkan
oleh
tenaga
kerjanya.
dewasa ini kepemimpinan memegang peranan
Lingkungan diduga mempunyai pengaruh yang
penting, karena dengan kepemimpinan yang
kuat dalam pembentukan perilaku karyawan.
baik organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kemudian kepemimpinan menyatakan
2007:66) pengertian
menurut bahwa
Menurut
“gaya
Thoha
gaya (2007)
kepemimpinan
Nitisemito
lingkungan
kerja
(Sariyathi, adalah
segala
sesuatu yang ada di lingkungan pekerja yang dapat
mempengaruhi
menjalankan
tugas
dirinya yang
dalam
dibebankan.
merupakan norma perilaku oleh seseorang pada
Lingkungan kerja dalam suatu organisasi
saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
mempunyai peranan penting untuk kelancaran
perilaku orang lain seperti yang ia lihat”.
proses produksi karena lingkungan kerja yang baik tidak hanya dapat memuaskan karyawan
Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja 43 -
Volume 5, No. 1, Februari 2016
dalam
melaksanakan
berpengaruh karyawan.
dalam
tugas,
tetapi
meningkatkan
juga kinerja
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Menurut Artoyo (Sariyathi, 2007: 66)
organisasi,
menganalisis
dan
memperbaiki
lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat
budaya organisasi, menyeleksi dan merekrut
penting untuk diperhatikan oleh pimpinan
tenaga kerja, menilai dan mengembangkan
organisasi karena lingkungan kerja mempunyai
tenaga
pengaruh langsung terhadap karyawan yang
mengelola proses perencanaan, membangun
bekerja. Lingkungan kerja yang memuaskan
dasar untuk strategi pelatihan, dan membentuk
karyawan akan dapat meningkatkan kinerja
proses kompetensi.
kerja,
mengembangkan
pemimpin,
karyawan dan sebaliknya lingkungan kerja yang sangat tidak memuaskan dapat mengurangi
METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian
kinerja karyawan.
Penelitian Badan
Kompetensi Wibowo, bahwa
setiap
(2007:109), organisasi
mengatakan
Penyelenggara
dilaksanakan
pada
Jaminan
Sosial
Ketenagakerjaan Wilayah Kerja Aceh (BPJS
untuk
Wilayah Kerja Aceh), sedangkan yang menjadi
mencapai tujuan tertentu dan apabila tercapai
objek penelitian ini adalah mengenai gaya
barulah
kepemimpinan, lingkungan kerja, kompetensi,
dapat
disebut
dibentuk
ini
sebagai
sebuah
keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan,
kinerja
pegawai
dan
kinerja
Badan
diperlukan landasan yang kuat berupa :
Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
kompetensi kepemimpinan, kompetensi pekerja
Wilayah Kerja Aceh.
dan disiplin kerja yang mampu memperkuat Populasi dan Sampel
dan memaksimumkan kompetensi. Kemampuan menurut Robbins (2001: 46), meliputi kemampuan intelektual dan kemampuan
fisik.
Kemampuan
intelektual
adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental terjelma dalam keterampilan yaitu kecakapan khusus yang berkaitan dengan tugas yang dimiliki dan dipergunakan oleh sesesorang pada waktu yang tepat.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan tenaga kontrak pada BPJS Wilayah Kerja Aceh terdiri dari beberapa kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan yang berjumlah 127 orang. Peralatan Analisis Data Peralatan analisis untuk pengujian hipotesis pertama digunakan uji deskriptif dalam penelitian menggunakan model statistik
Semakin
banyak
kompetensi
dipertimbangkan dalam proses sumber daya manusia akan semakin meningkatkan kinerja
deskriptif dengan menggunakan uji berdasarkan nilai rerata dari masing-masing variabel yang akan diteliti, dengan asumsi apabila nilai rerata
organisasi. Demikian pula diperlukan untuk
≤ 4, maka dipersepsikan secara kurang baik dan
mengkomunikasikan
apabila nilai rerata ≥ 4, maka dipersepsikan
nilai
dan
standar
Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 44
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala secara baik oleh responden, pengujian juga
variabel yang diwakilinya, harus terlebih dahulu
dilakukan dengan menggunakan uji-t beda rata-
dilihat score loading factornya, yang minimal
rata.
harus diatas 0,4.
HASIL PEMBAHASAN
Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Kinerja pegawai karyawan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh
Analisis Structural Equation Modeling Setelah dilakukan uji validitas dan
Parameter estimasi untuk pengujian
reliabilitas pada semua pernyataan dari variabel yang dianalisis memberikan hasil valid dan reliabel, data meliputi multivariat normal, tidak ada mulitikolinieritas dan tidak terjadi outlier, maka dengan
variabel uji
tersebut
kesesuaian
dapat model
dilanjutkan dan
uji
signifikansi kausalitas.. Hasil pengolahan data
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai karyawan menunjukkan nilai CR sebesar 5,503 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 5,503 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
untuk analisis full model SEM:
Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja pegawai Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai karyawan menunjukkan nilai CR sebesar 5,161 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001.
Kedua
nilai
tersebut
diperoleh
memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 5,161 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Gambar 1. Pengukuran Model (Measurment Model)
Hasil pengukuran model seperti pada gambar
menunjukkan
bahwa
Parameter estimasi untuk pengujian
semua
pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai
indikator dalam penelitian ini mempunyai
karyawan menunjukkan nilai CR sebesar 6,498
hubungan antara satu variabel dengan variabel
dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Kedua
lainnya. Namun untuk melihat apakah semua
nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk
indikator yang ada cukup mempresentasikan
penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 6,498
45 -
4.1
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja pegawai Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh
Volume 5, No. 1, Februari 2016
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Kinerja Pegawai Karyawan Terhadap Kinerja Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kinerja pegawai karyawan terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,812 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001.
Kedua
nilai
tersebut
diperoleh
memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 4,812 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,039 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar 4,039 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh
kompetensi
terhadap
kinerja
organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,491 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar 4,491 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Dimensi Perspektif Customer Terhadap Kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh dimensi perspektif customer terhadap kinerja
organisasi
BPJS
Ketenagakerjaan
Wilayah Aceh menunjukkan nilai CR sebesar 4,006 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dimensi
perspektif
terhadap
kinerja
customer BPJS
berpengaruh
Ketenagakerjaan
Wilayah Aceh.
lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh
Pengaruh Dimensi Perspektif Proses Bisnis Internal Terhadap Kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh. Parameter estimasi untuk pengujian
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh komnikasi terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,117 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar 4,117 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang
pengaruh dimensi perspektif proses bisnis internal
terhadap
kinerja
organisasi
menunjukkan nilai CR sebesar 4,051 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dimensi perspektif berpengaruh
proses
bisnis
terhadap
internal
akan
kinerja
BPJS
lebih kecil dari 0,05. Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 46
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Ketenagakerjaan Wilayah Aceh.
3. Hasil penelitian in juga membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap
Pengaruh Dimensi Perspektif Finansial Terhadap Kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh perspektif finansial terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,417 dan
dengan
probabilitas
sebesar
0,0001.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perspektif finansial akan berpengaruh terhadap kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh.
kinerja
karyawan
BPJS
Ketenagakerjaan Wilayah Aceh. 4. Hasil penelitian lain juga membuktikan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh. 5. Lingkungan
kerja
juga
berpengaruh
terhadap kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh. 6. Hasil
Pengaruh Dimensi Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Terhadap Kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh
individu
penelitian
membuktikan
terhadap bahwa
kompetensi kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh dimensi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
terhadap
kinerja
organisasi
menunjukkan nilai CR sebesar 4,298 dan dengan probabilitas sebesar 0,0001. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dimensi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan akan berpengaruh
terhadap
kinerja
BPJS
Ketenagakerjaan Wilayah Aceh.
pegawai
berpengaruh
terhadap
kinerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh. 8. Kemudian terdapat pengaruh langsung dan tidak
langsung
gaya
kepemimpinan,
lingkungan kerja dan kompetensi terhadap BPJS Ketenagakerjaan melalui individu
karyawan
BPJS
Ketenagakerjaan Wilayah Aceh.
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan terhadap
kinerja
individu
karyawan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh.
Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja BPJS Ketenagakerjaan
lingkungan kerja berpengaruh terhadap individu
karyawan
Ketenagakerjaan Wilayah Aceh. Volume 5, No. 1, Februari 2016
BPJS
Wilayah
Aceh
berdasarkan perspektif gaya kepemimpinan, maka
2. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
47 -
kinerja
kinerja
Kesimpulan
kinerja
7. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
kinerja
KESIMPULAN DAN SARAN
signifikan
Aceh.
yang
pimpinan keterlibatan
harus harus
dilakukan selalu
semua
adalah
mendorong
pihak
untuk
berpartisipasi memecahkan masalah yang
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dihadapi
organisasi,
sehingga
dapat
mencapai kinerja yang diharapkan. 2. Kemudian peningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi berdasarkan lingkungan kerja
yang
perlu
diperhatikan
adalah
kebersihan ruangan kantor yang harus selalu diperhatikan, agar suasana kerja menjadi lebih nyaman. 3. Kemudian dimiliki
masalah oleh
kompetensi
karyawan
harus
yang dapat
ditingkatkan terutama berkaitan dengan pengetahuan pegawai yang harus sesuai dengan tugas dan fungsinya, terutama melalui pelatihan dan pendidikan yang memadai. 4. Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
individu karyawan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh secara keseluruhan, maka yang perlu diperhatikan adalah pencapaian kinerja yang dilakukan oleh karyawan harus selalu diukur dari disiplin kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan, sehingga setiap pekerjaan
yang
dijalankan
dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. 5. BPJS sebagai
Ketenagakerjaan suatu
Wilayah
organisasi
juga
melakukan
upaya-upaya
meningkatkan
pelayanannya
peserta,
terutama
dimensi
balanced
harus
Aceh harus guna kepada
menerapkan
scorecard
dalam
mengukur kinerja secara komprehensif dari kegiatan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Aceh.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Allen. 2006. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. RinekA Cipta, Jakarta As’ad, M. 2008. Psikologi Industri, BPFE Yogyakarta. Avolio, B. J., & Yammarino, F. J. 2002. Transformational and charismatic leadership: The road ahead. New York: Erlbaum. Basuki dan Susilowati. 2005. Metodelogi Penelitian Bisnis Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. Fuad, M. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jakarta. Handoko, H. 2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Hani, H. 2007. Penilaian Kinerja. Ghalia Indonesia, Jakarta Hasan, I. 2007. Metode Penelitian dan Aplikasinya, cetakan pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia Hasibuan, M.S.P. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, Bumi Aksara:Jakarta. Jones, G. R. & G, Jennifer. 2008. Contemporary management, fifth Edition.United States of America: McGRAW-Hill International, USA. Keban. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta. Mangkunegara, A. A. P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. Mangkunegara, A. A. P. 2004. Evaluasi Kinerja SDM. PT Refika Aditama: Bandung. Mathis, R. L, Jackson, J. H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan dari Teori ke praktik, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Robbins, S. P. 2007. Perilaku Organisasi. PT Indeks, Jakarta. Sariyathi. 2007. Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Sarwoto. 2006. Azas-azas Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Suci Press, Bandung. Sastrohadiwiryo, S. 2007. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional. Bumi Aksara, Jakarta. Schein. 2005. Human Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore. Schermerhorn, J. R. 2005. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Sedarmayati. 2008. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung.
Volume 5, No. 1, Februari 2016
- 48
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sekaran, U. 2005. Research Methods for Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Silalahi, B. 2004. Pengaruh Budaya terhadap Efektifitas Organisasi, Tarsito Bandung. Strauss dan Sayles. 2006. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Jakarta. Sudarmanto, J. B., Sirait Justine T, Sumaryo, P. 2006. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, PT. Grasindo, Jakarta. Thoha, M. 2007. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Raja Grafindo Persada, Jakarta. Umar, H. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wursanto. 2009. Dasar-dasar Manajemen Personalia, Pustaka Dian, Jakarta.
49 -
Volume 5, No. 1, Februari 2016