Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KINERJA APARATUR DAERAH DALAM PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DI KABUPATEN KETAPANG (STUDI KASUS DI KECAMATAN KENDAWANGAN) Oleh: Yuli Riski An Nisaa NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat, 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui Bagaimana proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di Kabupaten Ketapang khususnya di Kantor Camat Kendawangan, dengan memfokuskan kepada penyusunan RKA-SKPD oleh Kantor Camat Kendawangan. Penulisan Skripsi ini didasarkan atas permasalahan karena penyusunan RKA-SKPD di Kantor Camat Kendawangan mengalami keterlambatan penyampaian pada Bagian Keuangan selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, ini dilihat dari hasil kerja yang dilaksanakan oleh aparatur yang terbentuk dalam sebuah tim penyusunan RKA-SKPD yang belum optimal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik dan alat pengumpulan data berupa panduan wawancara untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid. Hasil dari penelitian ini adalah tim pelaksana penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran sudah melaksanakan tugas dengan cukup baik dan sesuai dengan prosedur namun yang menjadi kendalanya adalah masih adanya beberapa aparatur yang belum mengerti mengenai penyusunan RKA-SKPD dan belum menguasai komputer. Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan dan penempatan jabatan yang tidak sesuai dengan kemampuan aparatur. Kata-kata kunci: Anggaran, Aparatur, Kuantitas Kerja, Kualitas Kerja dan Ketepatan Waktu.
THE PERFORMANCE OF WORK PLAN COMPILED AND BUDGET OFFICERS IN DISTRICT OF KETAPANG (CASE STUDY IN THE SUBDISTRICT OFFICE OF KENDAWANGAN) Abstract This skripsi is intended to know how the compile process of work plan and budget in the district of Ketapang, especially in the Kendawangan subdistrict office, with focused on the compile of RKA-SKPD by the Kendawangan subdistrict office. This Skripsi is based on the issues because the compile process of RKA-SKPD in the Kendawangan subdistrict office is delayed to report to the financial affairs as financial management officer of district Ketapang, it's knowingly based on the work results of the officers which form as a RKA-SKPD compiler team. This research is uses the descriptive research type with the qualitative approach. The research is conducted by using technique and appliance of data collecting in the form of tools interview guidance to get complete and valid data. The result of this research is the performance of the implementation compiler work plan and budget team is doing a good enough and based on the procedure, but the problem is some officer is still not understand about how to compile RKA-SKPD dan still can't using computer. That happened because their education level is still too low, and the position replacement is not based on the officers skills. Keywords: Budget, Officer, Quantity of Work, Quality of Work and Timeliness.
1 Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri
A. PENDAHULUAN
Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 1.
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Latar Belakang Penelitian Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah
(APBD)
adalah
Rancangan
Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Keuangan Pemerintah Daerah yang dibahas
Daerah.
APBD
dan disetujui bersama oleh Pemerintah
aktivitas
pemerintah
Daerah dan DPRD yang telah ditetapkan
menampung aspirasi masyarakatnya dalam
dengan Peraturan Daerah, merupakan hak
kurun waktu satu tahun. Namun dalam
dan kewajiban yang diberikan kepada
APBD tersebut tentu masih terdapat banyak
Kepala Daerah untuk mengelola keuangan
kekurangan
daerah yang merupakan sebuah
bentuk
seharusnya
pertanggungjawaban.
rangka
penyempurnaan
mewujudkan keuangan
Dalam
pertanggungjawaban pemerintah
dan
gambaran
daerah
dalam
kendala-kendala
menjadi
acuan
APBD
yang untuk
tahun-tahun
berikutnya. Sebagian sumber dana dalam
yang
APBD adalah dana dari pendapatan asli
akuntabel dan transparan maka dibutuhkan
daerah yang bersangkutan yang terdiri dari
sebuah
pajak
Sistem
daerah
merupakan
Akuntansi
Keuangan
daerah,
retribusi
hasil
daerah
yang
Daerah yang mampu mewujudkan sebuah
pengelolaan
laporan keuangan yang memadai serta
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli
dalam rangka tertib pengelolaan keuangan
daerah yang sah. Setiap Tahun Penyusunan
daerah dan pelaksanaan disiplin anggaran
APBD terus menerus diperbaharui sebagai
atas beban APBD Kabupaten Ketapang.
langkah pembaharuan dalam manajemen
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah merupakan sistem yang paling penting
kekayaan
daerah,
keuangan daerah agar lebih baik, lebih terarah dan lebih efisien..
dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan
Perencanaan
anggaran
keuangan
dan Belanja Daerah yang dimulai dari
daerah menjadi penting karena sebagai
penganggaran sampai dengan dibuatnya
acuan dalam penyusunan APBD. Aspek
laporan
Produk
perencanaan keuangan daerah diarahkan
acuan
agar seluruh proses penyusunan APBD
menjalankan
semaksimal mungkin dapat menunjukkan
hukum
pertanggungjawaban. terbaru
yang
menjadi
pemerintah daerah dalam
aktivitas pengelolaan keuangannya yaitu
latar
belakang
pengambilan
keputusan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
dalam penetapan arah kebijakan umum,
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
skala prioritas dan penetapan alokasi serta 2
Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
distribusi sumber daya dengan melibatkan
belum
partisipasi
diinginkan,
masayarakat.
Dokumen
berhasil
sesuai
harapan
terhambatnya
yang proses
penyusunan anggaran yang disampaikan
penyusunan APBD, serta dampak lainnya
oleh masing-masing satuan kerja perangkat
adalah sebuah organisasi pemerintahan
daerah (SKPD) yang disusun dalam format
tidak memiliki arah dan sasaran yang harus
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD
dicapai dalam suatu kurun waktu tertentu.
seharusnya dapat menyajikan informasi
Melihat dari pedoman penyusunan RKA-
yang jelas tentang tujuan, sasaran, serta
SKPD, pelaksanaan penyusunan RKA-
korelasi antara besaran anggaran (beban
SKPD disampaikan paling lambat pada
kerja dan harga satuan) dengan manfaat
bulan Agustus waktu berjalan.
dan hasil yang ingin dicapai atau diperoleh masyarakat
dari
suatu
kegiatan
yang
dianggarkan. Saat penyusunan
Pada kenyataannya, saat ini proses penyusunan RKA-SKPD di Kabupaten Ketapang masih belum berjalan tepat
ini
pelaksanaan
RKA-SKPD
didalam
harus
sesuai
waktu.
Penyusunan
mengalami
keterlambatan
RKA-SKPD penyampaian
dengan proses dan mekanisme yang telah
padahal untuk selanjutnya akan dibuat
ada. Ini ditujukan untuk terlaksananya
penjabaran APBD. Keterlambatan tersebut
transparansi dan akuntabilitas anggaran,
karena beberapa SKPD yang dalam hal ini
disiplin anggaran, keadilan anggaran serta
di Kantor Camat Kendawangan belum tepat
efisiensi
waktu menyampaikan RKA. Kekurangan
dan
Berjalannya
efektifitas
proses
anggaran. RKA-
yang terdapat dalam proses peyusunan
SKPD dengan baik dan sesuai akan
RKA-SKPD ini dapat dilihat dari beberapa
memberikan hasil kerja yang sesuai dengan
masalah yang bersumber dari sumber daya
harapan didalam sebuah pemerintahan.
manusia, fasilitas dan pelaksanaan yang
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
belum
Perangkat
akan
manusia yang ada di Kantor Camat
menghasilkan pencapaian tujuan yang baik
Kendawangan Kabupaten Ketapang masih
apabila dilaksanakan dengan benar sesuai
rendah terbukti dari segi ketepatan waktu
prosedur. RKA-SKPD yang tidak berjalan
dalam penyampaian RKA-SKPD masih
dengan baik akan memberikan dampak
belum tepat waktu. Salah satu penyebab
yaitu tidak efektif dan efisiennya proses
masih rendahnya sumber daya manusia di
kerja yang telah dijalankan yang dapat
Kantor Camat Kendawangan ditunjukkan
dilihat
dengan jumlah SDM yang terbatas dan
Daerah
penyusunan
(RKA-SKPD)
dengan pelaksanaan dilapangan
sesuai
prosedur.
Sumber
daya
3 Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kualitas kompetensi yang kurang sehingga
yang ada di Kantor Camat Kendawangan
pelaksanaan yang tidak sesuai ketentuan
dengan judul “Kinerja Aparatur Daerah
juga menjadi faktor keterlambatan dalam
dalam Penyusunan Rencana Kerja dan
penyusunan RKA-SKPD ini.
Anggaran di Kabupaten Ketapang (Studi
Kemudian dapat dilihat dari segi kuantitas
aparatur
di
Kantor
Kasus di Kantor Camat Kendawangan)”.
Camat
kendawangan dalam penyusunan RKA-
2.
Fokus Penelitian
SKPD masih belum terselesaikan secara
Berdasarkan latar belakang masalah
kesuluruhan sesuai dengan waktu yang
yang
telah
diuraikan
pada
bagian
ditetapkan, masih terjadi tumpang tindih
sebelumnya. Fokus untuk penelitian ini
tanggung jawab dalam penyusunan RKA.
adalah “Kinerja Aparatur Daerah dalam
Hal lainnya yang menggambarkan
Penyusunan RKA-SKPD di Kantir Camat
kekurangan dari aparatur di Kantor Camat
Kendawangan” yang akan dikaji menurut
Kendawangan Kabupaten Ketapang adalah
indikator oleh Agus Dharma (2003: 355)
dari
yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja dan
segi
penyusunan
kualitas
dimana
RKA-SKPD
pada
berkas tahun
ketepatan waktu.
tertentu ada yang tidak lengkap isinya bahkan
berkas
tersebut
sudah
tidak
. 3.
Rumusan Masalah
diketahui tempat penyimpanannya karena
Untuk mempermudah peneliti dalam
lemahnya tanggung jawab yang ada dari
melakukan penelitian ini maka dibuatlah
aparatur itu sendiri, ini menunjukkan bahwa
sebuah
pengerjaan tugas yang diberikan terjadi
berdasarkan latar belakang yang telah
ketidaktelitian dan tidak terinci. Dilihat dari
dikemukakan
sarana dan prasarana yang ada di Kantor
“Bagaimana kinerja aparatur daerah dalam
Camat Kendawangan, jumlah komputer dan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
printer yang menunjang proses penyusunan
di Kabupaten Ketapang (Studi Kasus di
RKA-SKPD
Kantor Camat Kendawangan)?
masih
dikatakan
kurang.
rumusan
masalah
sebelumnya,
penelitian
yaitu:
Ketentuan yang menjadi pedoman dalam penyusunan
seharusnya
mampu
dilaksanakan demi tercapainya hasil kerja yang baik dan tepat capaian. Berdasarkan uraian di atas, maka
4.
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian adalah alasan
dilakukannya suatu penelitian. Tujuan erat kaitannya
dengan
rumusan
masalah
peneliti tertarik untuk meneliti masalah 4 Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
penelitian yang ada. Maka dari itu, tujuan
B. KERANGKA
penelitian ini adalah: a)
DAN
METODELOGI
Untuk mengetahui bagaimana kinerja aparatur daerah di Kantor Camat Kendawangan sehingga
Kabupaten
dapat
tepat
b) Untuk
mengetahui
1.
Kerangka Teori
Ketapang
Dalam berbagai literature yang ada
waktu
terdapat pengertian tentang kinerja yang
menyampaikan RKA-SKPD.
beragam. Menurut Sulistyani (2003:223)
bagaimana
“Kinerja seseorang merupakan kombinasi
pelaksanaan penyusunan RKA- SKPD
dari kemampuan, usaha dan kesempatan
di
yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.
Kantor
Camat
Kendawangan
Kabupaten Ketapang.
Selanjutnya (2005:67)
5.
TEORI
menurut
Mangkunegara
mengemukakan
pengertian
Manfaat Penelitian
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
1) Manfaat Teoritis
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
Penelitian ini dimaksudkan untuk
pegawai
mengembangkan ilmu pengetahuan
melaksanakan
tentang
terutama
tanggung jawab yang diberikan. Hasil kerja
berkenaan dengan Kinerja Aparatur
yang dimaksudkan dapat diukur dari segi
Daerah Dalam Penyusunan Rencana
jumlah yang hendak dicapai dan mengukur
Kerja dan Anggaran di Kabupaten
sejauh
Ketapang pada tahun selanjutnya.
dengan tujuan mendapatkan hasil yang
pemerintahan
2) Manfaat Praktis
atau
mana
karyawan
tugasnya
sesuai
perkerjaan
dalam dengan
dilaksanakan
baik. Kinerja pegawai didefinisikan sebagai
Penelitian ini dimaksudkan agar
kemampuan pegawai dalam melakukan
hasil penelitian ini dapat dijadikan
sesuatu keahlian tertentu. Kinerja sangatlah
suatu bahan yang digunakan untuk
perlu, sebab dengan kinerja ini akan
memberi manfaat terkait dengan
diketahui
masalah Kinerja Aparatur Daerah
pegawai dalam melaksanakan tugas yang
Dalam Penyusunan Rencana Kerja
dibebankan
dan Anggaran.
2012:5).
seberapa
jauh
kepadanya
kemampuan
(Sinambela,
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas pengertian kinerja menurut peneliti adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya, 5 Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dimana
tugas
dengan
yang
dikerjakan
tanggung
jawab
sesuai
ketepatan waktu penyelesaian suatu
diberikan
kegiatan.
kepadanya. Selain pengertian kinerja yang telah dijelaskan diatas, terdapat acuan yang dijadikan
rujukan
peneliti
2.
Metode Penelitian Pada
penelitian
ini,
peneliti
untuk
menggunakan metode penelitian kualitatif
menggambarkan kinerja aparatur. Kinerja
yang dilakukan dengan mengambil objek
aparatur yang diharapkan dalam penelitian
penelitian di Kantor Camat Kendawangan
akan dapat menggambarkan lebih jelas
Kabupaten
Ketapang.
Dalam
dengan
penelitian
kualitatif,
peneliti
menggunakan
acuan
yang
metode dapat
ditetapkan, yakni menurut Agus Dharma
mengetahui secara langsung masalah yang
dalam
Supervisi
terjadi di lapangan, memberikan jawaban-
(2003:355) mengatakan “hampir semua
jawaban yang bukan sekedar angka tetapi
cara
kinerja
juga penjelasan yang lebih mendalam
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
mengenai masalah yang akan diteliti.
a.
Kuantitas, yaitu jumlah yang harus
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha
diselesaikan atau dicapai. Pengukuran
mengungkapkan
kuantitatif
sehingga kedepannya dalam penyusunan
bukunya
Manajemen
pengukuran
melibatkan
perhitungan
keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan. b.
c.
Kualitas,
yaitu
mutu
masalah
yang
terjadi
RKA-SKPD berjalan tepat waktu. Teknik
Pengumpulan
Data
menggunakan teknik wawancara untuk yang
harus
mengumpulkan
data
primer
dengan
dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran
menggunakan panduan wawancara dan
kualitas
mencerminkan
teknik observasi yaitu peneliti melihat
pengukuran “tingkat kepuasan”, yaitu
secara langsung semua aktivitas aparatur di
seberapa baik penyelesaiannya. Ini
Kantor Camat Kendawangan menggunakan
berkaitan dengan bentuk keluaran.
panduan observasi berupa ceklis.
keluaran
Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan
waktu
Pengukuran merupakan
yang
direncanakan.
ketepatan jenis
khusus
waktu dari
pengukuran kuantitatif yang menetukan
Teknik
Analisis
Data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dengan
mereduksi
data
peneliti dapat memilh hal-hal pokok dari data yang didapatkan untuk selanjutnya 6
Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dirangkum dan disajikan kedalam sebuah
Pengukuran
kesimpulan dari hasil peneliti dilapangan.
perhitungan keluaran dari proses atau
Selanjutnya teknik keabsahan data yang
pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan
digunakan oleh peneliti adalah trigulasi
jumlah keluaran yang dihasilkan.
sumber. Hal ini dimaksudkan agar tercapai titik jenuh dalam pengumpulan data.
C. HASIL
kuantitatif
Berdasarkan
melibatkan
hasil
penelitian
dilapangan, kuantitas aparatur di Kantor
PENELITIAN
DAN
Camat
Kendawangan
cukup
baik,
meskipun
dikatakan
dalam
proses
penyusunan RKA-SKPD belum terlaksana tepat
PEMBAHASAN
dapat
pada
target
penyusunan.
Tim
penyusunan RKA-SKPD di Kantor Camat Pada
penelitian
ini
peneliti
Kendawangan masih belum menentukan
melakukan penelitian di Kantor Camat
target
Kendawangan.
peneliti
sehingga pekerjaan menjadi kelebihan batas
mengumpulkan semua data yang didapat
waktu dari Surat Edaran Bupati Kabupaten
dan dikelompokkan sesuai dengan indikator
Ketapang.
Kemudian
kerja
yang
harus
diselesaikan
yang menjadi acauan peneliti. Data yang diambil adalah data primer dan data
2. Kualitas
sekunder yang diperoleh dari penelitian di
Kualitas kerja aparatur berkaitan
lapangan. Data yang telah ada dikumpulkan
dengan mutu yang harus dihasilkan (baik
melalui teknik pengumpulan data utama
tidaknya).
yaitu wawancara dengan narasumber.
mencerminkan
Data yang telah tersebut kemudian
kepuasan”,
Pengukuran pengukuran yaitu
“tingkat
seberapa
baik
berkaitan
dengan
diberikan analisis yang dilakukan peneliti
penyelesaiannya.
dengan
analisis
bentuk keluaran. Oleh karena itu untuk
deskriftif kualitatif. Untuk menjelaskan
mengetahui baik tidaknya kinerja aparatur
data-data
di Kantor Camat Kendawangan dapat
menggunakan
yang
ada,
metode
peneliti
akan
dari
Ini
kualitas
menjelaskan setiap aspek dari kinerja
dilihat
kinerja
aparatur.
penilaian kualitas ini.
aparatur
melalui
Dilihat dari segi kualitas kerja 1. Kuantitas
aparatur di Kantor Camat Kendawangan
Kuantitas dapat dilihat dari jumlah
dapat dikatakan cukup baik karena aparatur
yang harus diselesaikan atau dicapai.
yang ada telah berusaha menyelesaikan 7
Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tugas sesuai dengan prosedur. Namun, jika
berbondong-bondong menghadap Kepala
dilihat dari macam-macam kendala yang
Sub bagian Anggaran untuk berbicara
ditemukan peneliti ini menunjukkan bahwa
mengenai anggaran yang mereka ajukan
aparatur
agar
yang
ada
masih
mengalami
disetujui
semua.
Ini
merupakan
kesulitan dalam penyusunan RKA-SKPD.
fenomena yang selalu ada pada saat proses
Sebab
pengumpulan RKA-SKPD oleh masing-
aparatur
yang
menjadi
tim
penyusunan RKA-SKPD tidak semuanya
masing SKPD.
menguasai proses penyusunan. Oleh karena itu hanya 1 aparatur saja yaitu bendahara Camat
yang
mengerjakan
penyusunan
D. KESIMPULAN DAN SARAN
RKA-SKPD tiap tahunnya. 1. 3.
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan masalah di
Ketepatan Waktu Ketepatan
waktu
adalah
sesuai
atas,
peneliti
membuat
kesimpulan
tidaknya dengan waktu yang direncanakan.
mengenai kinerja aparatur di Kantor Camat
Pengukuran ketepatan waktu merupakan
Kendawangan, yaitu:
jenis khusus dari pengukuran kuantitatif
1) Kuantitas kerja aparatur di Kantor
yang
menentukan
ketepatan
waktu
penyelesaian suatu kegiatan. Dari
hasil
Camat Kendawangan berjalan cukup baik. Pada semua pekerjaan telah dapat
penelitian,
dalam
menyelasaikan
tugas
jumlahnya terpenuhi. Namun masih
setiap aparatur dari pengamatan peneliti
ada kegiatan seperti dalam penyusunan
menunjukkan
RKA-SKPD
menjalankan
dan
bahwa
masih
terdapat
diselesaikan
dengan
yang
belum
dan
dapat
kekurangan, dilihat dari beberapa aparatur
dipenuhi
yang belum menyelesaikan tugas dan
kompetensi dan jumlah pegawai yang
tanggung
Dari
mengerti dalam penyusunan RKA-
pengamatan peneliti menyimpulkan bahwa
SKPD masih terbilang kurang dan
kegiatan penyampaian RKA-SKPD ini
belum menguasai tugasnya. Hal lain
tidak bisa terlambat sedikit saja karena akan
yang
berpengaruh pada anggaran yang diajukan,
jumlah komputer yang kurang dan
dimana di Bagian Keuangan pada saat
jarak
musim pengumpulaan RKA-SKPD banyak
Kendawangan dengan pusat kota yang
tim-tim yang sudah menyampaikan RKA
cukup jauh untuk ditempuh.
jawab
yang
dimiliki.
semuanya
baik
menjadi
antara
karena tingkat
penghambat
Kantor
adalah
Camat
8 Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2) Dilihat dari segi kualitas kerja aparatur di
Kantor
Camat
Bagian Keuangan untuk menyelesaikan
Kendawangan
pnyusunan RKA-SKPD hingga bulan
menunjukkan bahwa aparatur yang ada
Agustus waktu berjalan, tetapi oleh
masih
dalam
pihak
Sebab
keterlambatan
mengalami
penyusunan
kesulitan
RKA-SKPD.
Camat
masih
mengalami
penyampaian
RKA-
aparatur yang menjadi tim penyusunan
SKPD sampai pada bulan September
RKA-SKPD
dan Oktober.
tidak
semuanya
menguasai proses penyusunan. Oleh karena itu hanya 1 aparatur saja yaitu
2.
Saran
bendahara Camat yang mengerjakan penyusunan
RKA-SKPD
tiap
Melihat dari beberapa hal yang disampaikan
peneliti
dalam
simpulan
tahunnya. Kemudian aparatur yang
laporan penilitian ini, berikut merupakan
berwenang dalam penyusunan RKA-
hal-hal
SKPD juga tidak mau belajar dan
Kinerja
memberikan
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
aparatur
tugas
lain
menunjukkan
mereka
kepada
yang
bersedia.
Ini
bahwa
kulaitas
dari
yang
dapat
Aparatur
disarankan Daerah
untuk dalam
di Kabupaten Ketapang: 1.
Kuantitas, untuk dapat menyelesaikan
aparatur yang menyusun RKA-SKPD
semua pekerjaan secara keseluruhan,
masih
maka aparatur yang ada sebaiknya
dipandang
kurang.
Namun
secara keseluruhan aparatur yang ada
belajar
di Kantor Camat Kendawangan sudah
mengenai proses penyusunan RKA-
cukup baik dalam menjalankan dan
SKPD yang dimana dalam penyusunan
melaksanakan tugas dan tanggung
ini masih belum dipahami oleh tim
jawab.
penyusunan
3) Ketepatan Waktu Dalam menjalankan dan
menyelasaikan
diberikan
di
Kantor
pelatihan
Camat
Kendawangan. Setelah mendapatkan
setiap
pelatihan diharapkan aparatur dapat
peneliti
memahami dan menguasai secara baik
menunjukkan bahwa masih terdapat
dan benar apa yang menjadi tugas dan
kekurangan,
tanggung
aparatur
dari
tugas
dan
pengamatan
dilihat
dari
beberapa
jawabnya
sehingga
aparatur yang belum menyelesaikan
pelaksanaan penyusunan RKA-SKPD
tugas
yang
berjalan lancar. Selain itu, pembenahan
dimiliki. Dalam penyusunan RKA-
sarana dan prasarana Kantor seperti
SKPD telah diberi surat edaran oleh
komputer dan printer masih harus
dan
tanggung
jawab
9 Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ditambah lebih banyak. Untuk setiap
dibagikan kepada setiap SKPD berupa
aparatur yang menyusun RKA-SKPD
Surat Edaran (SE) untuk penyusunan
seharusnya memiliki 1 komputer yang
RKA-SKPD paling lambat pada bulan
akan
Agustus
lebih
menyusun
2.
memudahkan
RKA-SKPD.
dalam
Kemudian,
tahun
pengumpulan
berjalan
untuk
RKA-SKPD
kepada
aparatur yang termasuk dalam tim
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah
penyusunan
sebagai Pejabat Pengelolaan Keuangan
RKA-SKPD
harus
menguasai komputer karena untuk
Daerah
anggaran
dengan
seharusnya dapat mengerjakan dan
penginputan data dalam penyusunan
mengumpulkan RKA pada bulan yang
RKA-SKPD.
ditentukan
Kualitas, dalam proses penyusunan
mengendalikan proses pengerjaan yang
RKA-SKPD sebaiknya dilaksanakan
lebih maksimal dan tidak menambah-
oleh aparatur yang menguasai secara
nambah waktu yang telah ditetapkan.
keseluruhan proses penyusunan RKA-
Tim
SKPD.
dalam
sebaiknya menetukan target pengerjaan
perekrutan aparatur yang akan datang
setiap poin-poin dalam penyusunan
diharapkan menentukan dan merekrut
RKA-SKPD dalam waktu tertentu,
aparatur pada suatu jabatan tertentu
sehingga target yang dicapai tepat pada
berdasarkan kemampuan yang dimiliki,
waktu yang telah ditetapkan oleh
maksudnya
PPKD.
ini
berhubungan
Untuk
selanjutnya
adalah
memiliki
aparatur
kemampuan
yang
(PPKD).
Setiap
dengan
penyusunan
SKPD
lebih
RKA-SKPD
dalam
mengoperasikan komputer dan ahli pada
bidang
anggaran,
sehingga
E. DAFTAR PUSTAKA
kedepannnya tidak ada lagi tumpang tindih
tugas
bekerjasama
melainkan dalam
kaan
melaksanakan
tugas dan tanggung jawab dengan memberikan hasil yang memuaskan. 3.
Ketepatan Waktu, Penyusunan RKASKPD merupakan proses penyusunan anggaran Camat untuk periode 1 tahun,
Buku-buku Amins, Achmad. 2012. Manajemen Kinerja Pemerintah Daerah. Yogyakarta: LaskBang. Baridwan, Zaki. 1999. Sistem Akuntansi : Penyusunan Prosedur dan Metode, Penerbit Akademi Akuntansi KPN, Yogyakarta.
dimana dalam penyusunan ini sudah 10 Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Darise, Nurlan. Akuntansi Keuangan Daerah (Akuntansi Sektor Publik). Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi. Jakarta. Rajawali Pers. Dharma, Surya. 2005. Manajemen KinerjaFilsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Mahmudi. 2005. Sektor Publik. Yogyakarta.
Manajemen UPP-AMP
Kinerja YKPM.
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Cetakan Keempat Belas. Bandung : Alfabeta. ------------. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Alfabeta, Bandung. Syafiee, Inu Kencana. 2007. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama. Sedarmayanti. 2001. Sumber Manusia dan Produktivitas Bandung. Bandar Maju.
Daya Kerja.
Sinambela, Lijan poltak. 2012. Kinerja Pegawai. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudarto, Aman. 1999. Analisis Kinerja. Surabaya: Diklat Prop. Dati I Jatim. Sulistyani, Ambar Teguh. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia : konsep, teori dan pengembangan dalam konteks organisasi publik. Graha Ilmu.
Suripto, Chabib Soleh. 2011. Menilai Kinerja Pemerintah Daerah. Bandung: Fokus Media. Taufiq Ritonga, Irwan. 2010. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah Di Indonesia, Cetakan Kedua. Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta. Tohardi. 2008. Petunjuk Praktis Menulis Skripsi. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Veithzal Rivai & Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wsistiono, Sadu. 2009. Perkembangan Organisasi Kecamatan dari masa ke masa . Bandung: Fokus Media.
Peraturan Pemerintah: Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Penerbit Fusmedia, Jakarta. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan APBD TA. 2010, Penerbit Departemen Dalam Negeri, 2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Penerbit Departemen Dalam Negeri, 2005. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Permendagri Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Jakarta, 2007. Standar Akuntansi Pemerintahan (PP RI Nomor 24 Tahun 2005), Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2005. 11
Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Skripsi : Fauziah, 2011. Analisis Pencatatan Dan Pelaporan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Di Kabupaten Lima Puluh Kota (Studi Kasus Pada Bagian Kepegawaian Daerah). Skripsi. Rahmadani, Eka Sari, 2013. Kinerja Aparatur Pemerintah Bidang Koperasi Usaha Makro Kecil Menengah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM Pertambangan Dan Energi Kabupaten Pontianak. Skripsi. Sisianto, Depi, 2014. Manajemen Keuangan Desa Dalam Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Di Desa Tinting Bonyok Kecamatan Sekadau Hulu. Skripsi.
12 Yuli Riski An Nisaa, NIM. E42011050 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat