“KINERJA APARAT KELURAHAN RAHA II DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KELURAHAN RAHA II KECAMATAN KATOBU KABUPATEN MUNA ” HALMI JULIANTI C1A1 11 275 Dr. H. Muhammad. Basri, M.Si Sartono, S.Sos, M.Si Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo ABSTRAK Halmi Julianti, C1A1 11 275, Program Studi Administrasi Negara, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Halu Oleo Kendari, Menyusun Skripsi dengan Judul ‘’Kinerja Aparat Kelurahan Dalam Memberikan pelayanan Publik pada Kantor Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna’’ Kinerja adalah pencapaian hasil kerja seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sesuatu yang telah ditetapkan. Dengan demikian bahwa kinerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang karyawan yang diartikan untuk pmencapai tujuan yang diharapkan. Pelayanan merupakan setiap kegiatan yang berotientasi dalam pemberian keputusan terhadap masyarakat dengan memperhatikan syarat yang dibutuhkan dalam pemberian pelayanan secara efektif dan efisien. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja aparat kelurahan dalam memberikan pelayanan publik pada kantor Kelurahan Raha II Kabupaten Muna. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja aparat kelurahan raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna dalam pelayanan public adalah merupakan cukup eektif. PENDAHULUAN Pembukaan uu nomor 12 tahun 2008 pasal 1 tentang perubahan atas Undang-Undang No 32 tahun tentang pemerintah daerah , Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau daerah kota di bawah kecamatan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 Sehubungan dengan hal tersebut, maka kelurahan tidak bisa terlepas dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah kabupaten (termasuk pembinaan dan pengawasan aparatnya), begitu juga dengan pelaksanaan otonomi daerah, kelurahan merupakan bagian dari pelaksanaan otonomi daerah itu sendiri. Konsekuensi dari hal tersebut semakin tinggi untuk menjawab tantangan tugas yang semakin berat. Karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kineja pemerintah kelurahan baik kinerja dalam mengambil inisiatif, prakarsa, perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan, sehingga diperoleh kinerja pemerintah yang baik, selanjutnya kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten di bawah kecamatan yang berada di bawah danbertanggung jawab kepada camat. Kelurahan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh camat sertamelaksanakan
tugas pemerintahan lainnya sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Hubungan kerja kecamatan dengan kelurahan bersifat hierarki. Pembentukan kelurahan ditujukan untuk meningkatkan kinerja aparat kelurahandalam memberikan pelayanan public dalam penyelenggaraan pemerintahan kelurahan secara berdayaguna, berhasil guna dan pelayanan terhadap masyarakat sesuaidengan tingkat perkembangan dan kemajuan pembangunan. Sektor pemerintahan terendah yang perlu dibangun dan ditingkatkan yaitu kinerja aparat kelurahan dalam memberikan pelayanan publik. Hal tersebut sangat penting, karena pemerintah kelurahan beserta aparatnya adalah administrator penyelenggara uatama aparat kelurahan. Peranan mereka demikian penting dan banyak menentukan maju mundurnya suatu unit pemerintahan maka aparat kelurahan yang benar-benar mampu diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, menuntut pegawai selaku aparat pemerintah yang memberikan pelayanan senantiasa menyesuaikan dan memperbaharui kinerja yang dimilikinya. Pelayanan yang berkualitas seringkali sulit dicapai karena pegawai tidak selalu memahami bagaimana cara memberikan pelayanan yang baik, hal ini terjadi disebabkan oleh masih rendahnya kinerja aparat yang profesional dan dilihat dari latar belakang pendidikan danetos kerja sumber daya manusia (kinerja aparat kelurahan) serta kewenangan yang dimiliki oleh aparat yang bersangkutan. Semakin kritis masyarakat terhadap tuntutan kualitas layanan menunjukkan karakter masyarakat kita dewasa ini yang telah memiliki sikap mandiri,terbuka dan mampu berdemokrasi. Hal ini berarti bahwa pelayanan publik oleh pemerintah semakin hari semakin bertambah dan harus lebih ditingkatkan kualitasnya. Alasan mendasar yang menentukan wilayah Kelurahan Raha II Kabupaten Muna sebagai objek kajian adalah wilayah ini secara geografis merupakan wilayah yang berada tepat di Ibukota Kabupaten, dimana banyaknya aktifitas yang berlangsung baik aktifitas sosial, ekonomi, pemerintahan danpolitik dipusatkan diwilayah ini. Konsekuensi lebih lanjut dari tuntutan inimengharuskan pemerintah menyediakan aparat yang memiliki dedikasi dan disiplintinggi serta loyalitas pengabdian yang penuh pada tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan berorientasi pada pelayanan masyarakat sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Pelayanan publik yang dimaksud disini adalah sesuai dengan Keputusan Menteri Pendaya gunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dijelaskan bahwa Segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk dalam jajaran pemerintah kelurahan, dimana upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bidang administrasi kependudukan(pembuatan surat pengantar pembuatan KTP, Kartu Keluarga, Surat Keterangan, dan lain-lain). Pelaksanaan kinerja pihak pemerintah kelurahan harus terlebih dahulu melihat semua faktor kemungkinan yang ada, baik itu kesempatan, peluang maupun tantangan serta hambatan apa yang ada dalam era otonomi ini serta penyelenggaraan pemerintahan haruslah pula menjawab serta memenuhi kehendak pelanggan yaitumasyarakat di kelurahan yang memerlukan pelayanan secara optimalagar tercipta suatu keadaan yang menggambarkan good governance di Kelurahan Raha II Kabupaten Muna.
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian melaksanakna suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategi planning suatu organisasi. istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan tingakt individu maupun kelompok. Kinerja adalah istilah popular di dalam manajemen, yang mana istilah kinerja didefinisikan dengan istilah hasil kerja, prestasi kerja dan performance. Dalam Kamus Bahasa Indonesia dikemukakan arti kinerja sebagai “(1) suatu yang dicapai, (2) prestasi yang diperlihatkan, (3) kemampuan kerja”. Menurut Fattah (1999:19) kinerja atau prestasi kerja (performance) di artikan sebagai : “ungkapan kemampuan yangdasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dan motivasi dalam menghasilakn sesuatu”. Sementara menurut Sudarmayanti (2001:50) bahwa: “Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja. Samsudin (2005:159) menyebut bahwa kinerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseoran `g, unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batsanbatasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah penampilan yang dilakukan, menggambarkan dan menghasilkan suatu hal, baik yang bersifat fisik dan non fisik yang sesuai dengan petunjuk, fungsi dan tugasnya yang dasari oleh pengetahuan sikap, keterampilan, dan motivasi. Stolovitch and Keep (1992:34) mengemukakan bahwa: “Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta”. Griffin (1987:67) mengemukakan bahwa: “ Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dan kerja yang ada pada diri pekerja”. Casio (1992:137) mengemukakan bahwa: “Kinerja merujuk pada pencapaian tujuan karyawan atas tugas yang diberikan”. Donnelly, et al (1994:210) mengemukakan: “Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemapuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Simamora (2004:339) menyebutkan bahwa: “Kinerja mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan seseorang. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Kinerja sering disalah tafsirkan bahwa kinerja diukur dari segi hasil”. Berdasarkan pegertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Winardi (1999:282) mengemukakan bahwa kinerja adalah kemampuan kerja seseorang dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya secara berhasil dan berdaya guna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi atau kemampuan seseorang dalalm mencapai tujuan. Irawan (2000:57) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang bersifat konkrit, dapat diamati, dan dapat diukur. Pendapat senada dikemukakan oleh Mangkunegara (2000:97) yang definisikan kata kinerja dari kata job performance or actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapata disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan suatu organisasi yang dapat berupa produk akhir (barang atau jasa) atau berbentuk perilaku, kecakapan, kompetensi, sarana dan keterampilan fisik yang mendukung pencapaian organisasi. Mashun (2005:25) mengemukakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/pekerjaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. istilah kinerja sering digunakan untuk menyebutkan prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok. Agus Dharma (1995:1) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu yang dihasilkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Dari pengertian kinerja tersebut diatas dijelaskan bahwa hasil kerja seseorang atau sekelompok orang mempunyai perbedaan, sehingga dibutuhkan penilaian atas prestasi kerja tersebut. Penilaian prestasi kerja dalam rangka pengembangan sumber daya manusia adalah sangat penting karena kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan pimpinan dan memberikan umpan balik kepada pegawai tentang kegiatan mereka. Menurut Rivai (2005:14) mengatakan bahwa: “Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksankaan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”. Kerangka Pikir Kinerja aparatur pemerintah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabarandari visi, misi dan rencana strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator penelitian adalah kinerja aparatur pemerintah yang meliputi: kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Kemudian peningkatan pelayanan publik merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh aparat pemerintah dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat hubungan antar variabel pada bagan berikut: KERANGKA PIKIR Kinerja Aparat
Pelayanan Publik
1. Kuantitas
1. Kesederhanaan Pelayanan.
2. Kualitas
2. Ketepatan waktu dalam
3. Ketepatan Waktu Agus Dharma(2001:355)
Agus Dharma (2003:355)
pelayanan. Nurdjaman (2004:34-36)
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kantor Kelurahan Raha II Kabupaten Muna. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian latar belakang bahwa masih rendahnya kinerja aparat dalam memberikan pelayanan publik yang dimana hal ini digambarkan dengan semakin menonjol polemik di masyarakat tentang rendahnya pelayanan publik yang di berikan oleh aparat Kelurahan Raha II Kabupaten Muna dalam pelayanan publik. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf aparat yang ada pada Kantor Kelurahan Raha II Kabupaten Muna adalah sebanyak 15 orang. a. Sampel Teknik penarikan sampel dalam penelitian adalah menggunakan total sampling yaitu keseluruhan jumlah populasi digunakan sebagai responden sebanyak 15 orang. Selain itu ditetapkan 3 orang informan yakni Kepala Lurah Kabupaten muna, Sekretaris, dan Kepala Bidang. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data langsung yang diperoleh dari responden penelitian, sementara data sekunder merupakan data yang bersumber dari dokumen-dokumen yang memiliki keterkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Baik dalam primer maupun data sekunder diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Keperpustakaan (Library Study) yaitu dengan cara menelaah berbagai liberatur dan dokumen yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Lapangan (Field Study), yaitu pengumpulan data secara langsung pada lokasi penelitian untuk memperoleh data di lapangan digunakan teknik-teknik sebagai berikut: a. Kuesioner yaitu menyebarkan beberapa daftar pertanyaan tertulis untuk diisi dan dijawab oleh para responden. b. Wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan secara terstruktur dengan beberapa informasi yang telah ditentukan. c. Kaji dokumen yaitu menelaah berbagai laporan pelaksanaan tugas yang menjadi responden dalam penelitian ini termasuk dokumen dalam pelayanan publik. Teknik Analisis Data Analisis data, baik terhadap data primer maupun data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan dengan didukung dengan data kualitatif. Definisi Operasional Adapun konsep operasional yang dijadikan acuan dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Kinerja aparat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh kantor Kelurahan Raha II Kabupaten Muna mengenai tugas sesuai dengan strategi yang tetapkan. Pada kinerja aparatur dapat dilihat dengan dimensi berikut: a. Kuantitas merupakan sejumlah pekerjaan atau volume kerja yang dapat diselesaikan oleh aparat/pegawai dalam melaksanakan pekerjaan pada kantor Kelurahan Raha II Kabupaten Muna.
b. Kualitas merupakan pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur pada kantor Kelurahan Raha II Kabupaten Muna sehingga memberikan kepuasan pada masyarakat yang dilayani. c. Ketepatan waktu merupakan jenis khusus dalam menetukan ketepatanwaktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang ada pada kantor Kelurahan Raha II Kabupaten Muna. 2. Peningkatan pelayanan publik merupakan segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh kantor Kelurahan Raha II Kabupaten Muna sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerimaan pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam peningkatan pelayanan publik meiputi: a. Kesederhanaan artinya prosedur atau tata cara harus diselenggarakan denga mudah, memberikan informasi yang jelas serta melayani dengan ramah. b. Ketepatan waktu artinya tepat dalam menyelesaikan pekerjaan dan tidak menunggu lama. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kelurahan Raha II adalah merupakan salah satu dari 6 (enam) kelurahan di Kecamatan Katobu Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Sebagian penduduk diwilayah Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara mayoritas penghuninya adalah penduduk asli Muna yang memiliki mata pencaharian dagang dan wiraswasta. Adapun wilayah kelurahan Raha II memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Mangga Kuning. - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Watonea dan berbatasan dengan Kelurahan Watomea Wa’amoniki. - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Butung-Butung. - Sebelah Barat : Berbatasan dengan La’ende. Visi dan Misi Pemerintah Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu. Visi dan misi Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna adalah: a. Visi. Visi kantor Lurah Raha II Kecamatan Katobu adalah “ Menjadikan Kelurahan Raha II yang unggul dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat”. b. Misi. 1) Menciptakan kinerja pegawai yang jujur, bertanggung jawab dan profesionalisme. 2) Melakukan proses adaministrasi secara cepat dan tepat. 3) Memberikan pelayan prima dan optimal kepada masyarakat. 4) Menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat untuk memperbaiki diri, keluargan dan lingkungan masing-masing. 5) Meningkatkan partisipasi masyarakat/kemitraan dalam berbagai kegiatan pembangunan. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi. Keluarahan adalah unsur perangkat Kabupaten yang dipimpin oleh seorang lurah yang berada dan bertanggung jawab kepada Camat Katobu. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Muna No 9 Tahun 2003 Tentang Organinsasi Perang kat Daerah Kabupaten Muna, Kedudukan Kelurahan merupakan unsur perangkat daerah yang mempunyai wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh Lurah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Camat. Kleurahan itu sendiri mempunyai tugas poko melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah daerah yang dilimpahkan oleh camat kepada Lurah.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan Hasil penelitian pembahasan diatas terdapat beberapa kesimpulan yakni: 1. Kinerja aparat pada kantor Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna dikatakan cukup baik hal ini ditunjukkan dengan terpenuhinya tuntutan masyrakat dalam melakukan pengurusan pada kantor Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna . 2. Pelayanan publik pada kantor Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna sudah memenuhi ketentuan dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan disimpulkan di atas, maka disusunlah beberapa saran atau rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kinerja pegawai pada kantor Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna dalam pelayanan masyarakat sebagai berikut: 1. Diharapkan aparat pemerintah pada kantor Kelurahan Raha II Kecamatan Katobu Kabupaten Muna dapat meningkatkan kondisi yang ada sehingga kinerja organisasi dapat terwujud dengan baik serta untuk kemajuan dalam pelayanan masyarakat. 2. Perlu adanya peningkatan kinerja organisasi dari aspek yang meliputi beberapa indikator yaitu: kualitas, kuantitas, dan disiplin kerja.
DAFTAR PUSTAKA Fattah, Nanang. 1999. Landasan Manajemen. Bandung : Rosda Karya Fulan Prawirosentono.S, 1999. Manajemen Sumber Daya Manausia, Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE, Yogyakarta. Faustino Cardoso Gomes,(2003:142) Manajemen Sumber Daya Manusia Bernardin dan Russel (dalam Ruky, 2002:15) Manajemen Sumber Daya MAnusia Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial (Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial Lainnya). Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Garry Dessler, 2008. Human Resource Management. Edisi Sebelas, New Jersey : Pearson Education, Inc. Gibson,J.L.2003.StrukturOrganisasidanManajemen.Jakarta:Erlangga 5 Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama. Agus Dharma, 2012. Manajemen Kinerja falsafah Teori dan Penerapannya. Pustaka Pelajar, Jakarta. Agus, 1995. Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik. Yogyakarta.fisipol UGM. Veithzal Rivai, 2006, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali Pers, Jakarta. Yousa Amri, 2002, Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah, Makalah, STPDN JatinogorJawa Barat Handoko TH,. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE
Moenir. 1997. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : PT. Bumi. Rusli Syarif, (1991) Produktivitas, Angkasa Bandung, Prawirosentono.S, 1999. Manajemen Sumber Daya Manausia, Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE, Yogyakarta. H.A.S. Moenir (2008). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung. PT Rafika --..........,ADITAMA. Poerwadaraminta. 1998. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Dadang Solihin,2002, Otonomi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah . Jakarta: Gramedia Sinambela, LijanPoltak. 2006 Reformasi Pelayanan Publik:Teori, Kebijakan, dan mplementasi. Jakarta: PT. BumiAksara Sinambela, L.P (2007) Reformasi Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan, dan Implementasi) , Bumi Aksara, Jakarta Husein Umar, 2003, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka rohadiwiryo, 2003, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi 2, Jakarta, PT. Bumi Aksara,