KHUTBAH ISTIQAMAH SERIAL KHUTBAH JUMAT MASJID ISTIQAMAH KANDANGAN
MATI PEMUTUS KELEZATAN DUNIA OLEH H. MUHAMMAD SUFYAN MAKSUM
PANTI ASUHAN “AMANAH” JALAN MUSYAWARAH KANDANGAN 71211 KALIMANTAN SELATAN
Khutbah Istiqamah, Menapaki Sunnah Menuju Istiqamah Serial Khutbah Masjid Istiqamah Kandangan © 2013 Jumat, 29 Jumadilakhir 1434 H./10 Mei 2013 M. Judul : Mati, Pemutus Kelezatan Dunia Oleh : H. Muhammad Sufyan Maksum Imam : H. Muhammad Sufyan Maksum Muazin : Muhammad Fuad Rahman Khutbah disalin kembali dan disunting oleh: Husaini (1120215)
Khutbah Istiqamah dapat diakses dan didownload di: khutbahistiqamah.wordpress.com saran dan kritik harap dialamatkan ke: E-mail:
[email protected] +62 821 5186 6163
KHUTBAH JUMAT Oleh: H. Muhammad Sufyan Maksum
Khutbah Pertama
ن َْح َم ُد ُه،ًالْ َح ْم ُد لل ِه الَّ ِذي َخ َل َق الْ َم ْو َت َوالْ َح َيا َة لِ َي ْبلُ َوكُ ْم اّّ ُّي ُك ْم اّّ ْح َس ُن َع َملا ِ َونَ ُع ْو ُذ بِالل ِه ِم ْن شُ ُر ْورِ اّّنْف ُِس َنا َو ِم ْن َس ِّي َئ،َون َْس َت ِع ْي ُن ُه َون َْس َت ْغ ِف ُر ُه َم ْن،ات اّّ ْع َمالِ َنا اّّ ْش َ ُد اّّ ْن لآ ٓ إِلَ َه إِلآ َّ الل ُه. َو َم ْن ُي ْ لِ ْ َلا َ َ ا ِا َي لَ ُه،َي ْ ِد الل ُه َلا َ ُم ِ َّ لَ ُه . َواّّ ْش َ ُد اّّ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْولُ ُه،َو ْح َد ُه لآ َ شَ ْر َي َ لَ ُه ين آ َم ُنواْ اتَّقُواْ الل َه َح َّق تُقَاتِ ِه َولآ َ َت ُموتُ َّن إِلآ َّ َواّّن ُتم ُّم ْسلِ ُمو َن * َيا اّّ ُّي َ ا َ َيا اّّ ُّي َ ا الَّ ِذ اس اتَّقُواْ َر َّب ُك ُم الَّ ِذي َخ َل َق ُكم ِّمن نَّ ْفسٍ َو ِاح َد ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َ ا َز ْو َج َ ا َو َب َّث ُ ال َّن ِم ْن ُ َما ر َِجالآ ً َكثِ ًيرا َونِ َساء َواتَّقُواْ الل َه الَّ ِذي َت َساءلُو َن بِ ِه َوالآ ّّ ْر َحا َم إِ َّن الل َه كَا َن ُي ْصلِ ْح لَ ُك ْم،ين آ َم ُنوا اتَّقُوا الل َه َوقُولُوا َق ْولآ ً َس ِديدًا َ َع َل ْي ُك ْم َرقِ ًيبا * َيا اّّ ُّي َ ا الَّ ِذ * اّّ ْع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ُذنُو َب ُك ْم َو َمن ُي ِط ْع الل َه َو َر ُسولَ ُه َ َق ْد َا َز َ ْو ًزا َع ِظي ًما اب الل ِه َو َخ ْي َر الْ َ ْد ِي َ ْد ُي ُم َح َّم ٍد َص َلى الل ُه َع َل ْي ِه ُ َ ِٕا َّن اّّ ْصدَقَ الْ َح ِد ْي ِث َك َت َّ َُو َسلَّ َم َوشَ َّر اْلآ ّْ ُم ْورِ ُم ِح َدثَاتُ َ ا َوكُ َّ ُم ْح َد َث ٍة بِ ْد َع ٌة َوكُ َّ بِ ْد َع ٍة َضلاَلَ ٌة َوك .َِضلاَلَ ٍة ِ ال َّنار . َر ِح َمنِ َو َر ِح َم ُك ُم الل ُه، َم َع ِاش َر الْ ُم ْسلِ ِم ْي َن،ُاّّ َّما َب ْعد
Dari atas mimbar ini kembali saya wasiatkan agar hendaklah kita selalu bertakwa kepada Allah, menjaga kelurusan akidah dan memperbaiki amalibadah. Kaum Muslimin. Mati adalah sesuatu yang pasti. Tak ada orang yang meragukan akan datangnya hal itu. Kematian akan menemui setiap orang; baik pada saat ia sendirian ataupun di tengah keramaian, baik pada saat dia sakit ataupun masih dalam keadaan sehat. Adakalanya kematian datang pada saat orang sedang dirundung duka, adakalanya ia datang pada saat orang sedang bersuka ria. Kematian datang tak peduli waktu dan usia. Yang tua bisa mati, yang masih bayi juga bisa mati. Kematian datang, mungkin berpuluh-puluh tahun lagi, atau mungkin hanya beberapa saat lagi. Allah-lah yang tahu.
Banyak orang yang berusaha menghindar dari kemtian, lari dari kematian; bagaimana caranya. Kalau mungkin, mereka masih ingin hidup seribu tahun lagi. Namun, apabila ajal telah tiba, kematian akan tetap merenggut kesenangan mereka. Allah berfirman:
ِ قُ ْ إِ َّن الْ َم ْو َت الَّ ِذي َت ِف ُّرو َن ِم ْن ُه َ ِٕانَّ ُه ُملاَقِي ُك ْم ثُ َّم تُ َر ُّاو َن إِلَى َعالِ ِم الْ َغ ْي َواللَّ َ ا َا ِة َ ُي َن ِّب ُئ ُكم بِ َما كُن ُت ْم َت ْع َملُو َن
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. AlJumu’ah [62]: 8) Orang kafir boleh saja beranggapan bahwa tak ada apapun setelah kematian. Orang yang mati hanya kembali dan bersatu dengan tanah, dan kemudian … selesai. Tapi bagi orang-orang beriman, kematian adalah satu tahapan dari sebuah perjalanan panjang yang mesti dilalui. Ada alam kubur, yang dari luar tampak gelap, dingin dan mengerikan. Tubuh yang terbaring di sana hanya ditemani cacing-cacing tanah. Itu yang mungkin ada dalam fikiran kita. Namun yang terjadi di sana barangkali jauh lebih mengerikan. Di balik kematian ada padang mahsyar, di mana manusia berhimpun menanti pengadilan Ilahi. Mereka menunggu di bawah terik matahari yang jaraknya terasa hanya beberapa hasta di atas kepala, sementara mereka dalam keadaan tanpa pakaian, tanpa alas kaki. Mereka tenggelam dalam genangan keringat sendiri. Mereka menunggu untuk waktu yang entah berapa lama. Di balik kematian juga ada Pengadilan Allah, saat semua kejahatan satu persatu akan dipaparkan. Dibukakan kitab catatan amal yang merekam semua kebaikan dan keburukan. Pada saat itu tak ada orang yang dapat berbohong untuk memungkiri apa yang telah mereka perbuat. Karena lidah yang tidak bertulang ini akan dikunci. Tangan, kaki dan anggota badan, bahkan kulit akan berbicara dan bersaksi atas semua yang diperbuat selama di dunia. Dalam Surah Yasiin: 65 Allah berfirman:
الْ َي ْو َم نَخْ تِ ُم َع َلى اّّ ْ َوا ِ ِ ْم َوتُ َكلِّ ُم َنا اّّ ْي ِدي ِ ْم َو َتلْ َ ُد اّّ ْر ُجلُ ُ ْم بِ َما كَانُوا .َي ْك ِس ُبو َن
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. Yaasiin [36]: 65)
َر ِح َم ِن َو َر ِح َم ُك ُم الل ُه،َم َع ِاش َر الْ ُم ْسلِ ِم ْي َن
Rasulullah saw.mengajarkan agar kita banyak-banyak mengingat mati. Nabi bersabda:
ِ اّّ ْكثِ ُر ْوا ِذ ْك َر َ ا ِذ ِم اللَّ َّذ ال َم ْو َت:ات
Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan; yakni mati. (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad dan Ibnu Hibban) Ingat pada kematian akan menjadi pengendali dalam kehidupan, karena kita tahu di balik kematian ada kehidupan lain, yakni alam akhirat. Para pelaku dosa pada umumnya terlalu sering melupakan mati, seolah-olah usia mereka masih panjang. Kematian masih terlalu jauh, bahkan mungkin mereka lupa bahwa ada yang namanya mati. Rasulullah saw. mengajari kita kiat agar jangan terlalu sering melupakan mati, melupakan kehidupan sesudah mati, yakni kehidupan di alam akhirat, Nabi bersabda:
إِنِّى كُ ْن ُ نَ َ ْي ُت ُكم َع ْن زِ َيا َر ِة الْق ُُب ْو ِر َ ُ ْو ُر ْو َ ا َ ِٕانَّ َ ا تُ َذكِّ ُركُ ُم الْ َم ْو َت
Sesungguhnya aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah karena hal itu aka mengingatkan kalian akan hari akhirat. (HR. Ahmad, disahihkan Albani) Ziarah kubur dilaksanakan dengan tujuan agar kita dapat mengambil iktibar, mengambil pelajaran, dan lebih mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini tidaklah kekal. Dunia bukan tempat abadi. Berziarah kuburlah! Perhatikan tempat terbaringnya keluarga kita, temanteman kita, atau orang-orang yang dulu kita kenal. Adakah orang-orang yang dulu mereka cintai masih menemani mereka? Adakah harta yang dulu mereka kumpul-kumpulkan dengan susah payah disertakan ke dalam kuburnya? Adakah kendaraan mewah yang dulu mereka elus-elus ditempatkan bersama mereka? Atau gedung-gedung megah yang dulu mereka bangun masih dapat melindungi mereka? Masih bergunakah semua itu bagi mereka? Saudara-saudaraku yang dirahmati Alah.
Untuk ziara kubur kita tidak perlu pergi ke tempat-tempat yang jauh. Cukup berziarah ke kubur yang ada di lingkungan kita sendiri; kubur keluarga, teman, atau tetangga. Hari ini mereka terbaring di sana, dan besok … mungkin kita yang lebih dahulu menyusul meraka. Tapi apakah yang sudah kita siapkan untuk menghadapi kematian padahal, bila ajal tiba, kematian tak pernah peduli, apakah kita siap ataupun tidak, kehidupan dunia akan dia renggut dari tangan kita. Kemewahan dunia seringkali membuat kita lupa dengan Allah dan lupa dengan kematian. Allah mengingatkan kita dalam Surah Al-Munafiqun: 911:
ْ ين آ َم ُنوا لآ َ تُ ْل ِ ُك ْم اّّ ْم َوالُ ُك ْم َولآ َ اّّ ْولآ َ ُاكُ ْم َعن ِذ ْك ِر الل ِه َو َمن َي ْف َع َ َيا اّّ ُّي َ ا الَّ ِذ ْ ِ ِ ِ ِ َ َِذل َ َاّْ ْولَئِ َ ُ ُم الْ َخاس ُرو َن * َواّّنفقُوا من َّما َر َز ْق َناكُم ِّمن َق ْب ِ اّّن َيأت اّّ َح َدكُ ُم الْ َم ْو ُت َ َيقُو َل َر ِّب لَ ْولآ َ اّّخَّ ْر َتنِ إِلَى اّّ َج ٍ َقرِي ٍ َاّّ َّصدَّقَ َواّّكُن ِّم َن * ين * َولَن ُي َ خِّ َر الل ُه نَ ْف ًسا إِ َذا َجاء اّّ َجلُ َ ا َوالل ُه َخبِ ٌير بِ َما َت ْع َملُو َن َّ َ الصالِ ِح
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anakanakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Perhatikan pula peringatan Allah dalam Surah Ibrahim: 44:
ٍ ين َظ َل ُمواْ َر َّب َنا اّّخِّ ْرنَا إِلَى اّّ َج َ َ َيقُو ُل الَّ ِذ َ اّّ َولَ ْم َت ُكونُواْ اّّ ْق َس ْم ُتم ِّمن َق ْب ُ َما لَ ُكم ِّمن
ْ اب ُ اس َي ْو َم َيأتِي ِ ُم الْ َع َذ َ َواّّن ِذرِ ال َّن َقرِي ٍ ن ُِّج ْ َا ْع َو َت َ َونَ َّتبِ ِع ال ُّر ُس * َز َو ٍال
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke
dunia) walaupun hanya sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah dahulu (sewaktu di dunia) kamu telah bersumpah dahulu bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? Kaum Muslimin, perhatikanlah bagaimana Allah mengingatkan kita terhadap akibat dari kelalaian manusia sewaktu di dunia. Ketika sudah menyaksikan azab Allah, mereka ingin diberi kesempatan kembali ke dunia agar dapat beramal, bersedekah, berbuat baik, taat kepada Allah dan rasul, namun semua hanya sia-sia belaka. Semoga Allah selalu menolong kita agar dapat banyak mengingat mati dan mengambil pelajaran dari kematian demi kematian yang kita saksikan setiap waktu. Amin.
ِ اّّقُ ْو ُل َق ْولِى َ َذا َواّّ ْس َت ْغ ِف ُر الل َه لِى َولَ ُك ْم َولِ َسآئِ ِر الْ ُم ْسلِ ِم ْي َن َوالْ ُم ْسلِ َم ،ات .َا ْٕس َت ْغ ِف ُر ْو ُه إِنَّ ُه ُ َو الْ َغ ُف ْو ُر ال َّر ِح ْي ُم Khutbah Kedua
ِ َو ُم َس ِّب ِ اْلآ ّّ ْس َب،اب ِ الْ َح ْم ُد لل ِه َر ِّب اْلآ ّّ ْر َب ُ َواّّ ْش َ ُد اّّ ْن لآ ٓ إِلَ َه إِلآ َّ الل ُه الْ َع ِ ْي،اب اّّ ْ َ ُ َم ْن َقا َم بِال َّد ْع َو ِة، َواّّ ْش َ ُد اّّ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْولُ ُه،اب ُ َّ الْ َو ِ َواْ ِٕلآ ْحتِ َس َصلَّى الل ُه َو َسلَّ َم َو َبا َر َك َع َلى َع ْب ِد َك َو َر ُس ْولِ َ ُم َح َّم ٍد َو َع َلى اّّلِ ِه،اب ِ َو َص ْحبِ ِه اّْ ْولِى الْ َب َصائِ ِر َواْلآّّلْ َب َوال َّتابِ ِع ْي َن َو َم ْن َتبِ َع ُ ْم بِ ٕا ِْح َس ٍان إِلَى َي ْو ِم،اب .الْ َمآ ِب ْين آ َم ُنواْ اتَّقُوا َ َيا اّّ ُّي َ ا الَّ ِذ. اّْ ْو ِص ْي ُك ْم َوإِ َّيا َي بِ َت ْق َو الل ِه، َ َيا ِع َبا َا الل ِه،ُاّّ َّما َب ْعد * الل َه َح َّق تُقَاتِ ِه َولآ َ َت ُموتُ َّن إِلآ َّ َواّّن ُتم ُّم ْسلِ ُمو َن
Jika dalam khutbah pertama telah dikutip hadis Nabi yang mengizinkan kita untuk berziarah kubur, namun perlu diperhatikan ziarah kubur jangan digunnakan untuk hal-hal yang terlarang seperti beribadah di atas kubur, berdoa atau memohon kepada penghuni kubur yang diyakini sebagai wali Allah; atau membaca berbagai macam zikir yang tidak disyariatkan, sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat sekarang ini, terutama ketika mereka melakukan kegiatan ziarah yang dikemas dengan istilah wisata religius. Nabi bersabda:
َ َم ْن اّّ َرا َا اّّ ْن َي ُ ْو َر َ ْل َي ُ ْر َولآ َ َت ُق ْولُ ْوا ُ ْج ًرا
Barangsiapa yang hendak ziarah kubur maka berziarahlah dan jangan berkata-kata dengan perkataan yang batil. (HR. Nasai, disahihkan oleh Albani dalam Ahkam al-Jana`iz) Termasuk di antara hujran (perkatan batil) adalah berbagai zikir dan doa bidah yang telah diamalkan para peziarah yang tidak ada tuntunannya dalam syariat, bahkan sering pula diikuti dengan cara-cara serta keyakinan khurafat. Saudara-saudaraku, kita memohon kepada Allah semoga terbebas dari kekufuran yang akan membawa kecelakaan di negeri akhirat. Semoga Allah mengampuni kita dari segala kezaliman yang pernah kita lakukan, baik terhadap Allah, terhadap diri sendiri, keluarga dan orang lain, agar di negeri akhirat jangan sampai harus memikul akibat dari kezaliman dan kekufuran yang mungkin pernah kita perbuat. amin
اّّللّ ُ َّم َص ِّ َع َلى ُم َح َّم ٍد َو َع َلى اّّ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َصلَّ ْي َ َع َلى إِ ْب َرا ِ ْي َم َو َع َلى اّّ ِل اّّللّ ُ َّم َبارِ ْك َع َلى ُم َح َّم ٍد َو َع َلى اّّ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما،ٌإِ ْب َرا ِ ْي َم إِنَّ َ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْيد اّّللّ ُ َّم إ ْغ ِف ْر.َبا َر ْك َ َع َلى إِ ْب َرا ِ ْي َم َو َع َلى اّّ ِل إِ ْب َرا ِ ْي َم إِنَّ َ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ِ ات اْلآ ّّ ْح َيآ ِء ِم ْن ُ ْم َواْلآ ّّ ْم َو ِ ات َوالْ ُم ِْمنِ ْي َن َوالْ ُم ِْم َن ِ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْي َن َوالْ ُم ْسلِ َم َ َّات إِن ِ َس ِم ْي ٌع َق ِر ْي ٌ ُم ِج ْي ُ ال َّد َع َو َواّّ ِذ َّل اللِّ ْر َك، اّّللّ ُ َّم اّّ ِع َّ اْ ِٕلآ ْسلا َ َم َوالْ ُم ْسلِ ِم ْي َن.ات َقالآ َ َر َّب َنا َظ َل ْم َنا اّّنف َُس َنا َوإِن لَّ ْم َت ْغ ِف ْر لَ َنا.َوالْ ُملْ ِر ِك ْي َن َوأنْ ُص ْر ِع َبا َا َك الْ ُم َو ِّح ِد ْي َن َ َر َّب َنا لآ َ ُت َ ِاخ ْذنَا إِن ن َِّسي َنا اّّ ْو اّّخْ َطأْنَا َر َّب َنا َولآ. ِين َ َو َت ْر َح ْم َنا لَ َن ُكو َن َّن ِم َن الْ َخ ِاسر َ ين ِمن َق ْبلِ َنا َر َّب َنا َولآ َ تُ َح ِّم ْل َنا َما لآ َ َت ْح ِم ْ َع َل ْي َنا إ ِْص ًرا َك َما َح َم ْل َت ُه َع َلى الَّ ِذ انص ْرنَا َع َلى الْ َق ْو ِم ُ َ ف َع َّنا َوا ْغ ِف ْر لَ َنا َوا ْر َح ْم َنآ اّّن َ َم ْولآَنَا ُ َطا َق َة لَ َنا بِ ِه َوا ْع ين َس َبقُونَا بِا ْل ِٕآي َم ِان َو َلآ َت ْج َع ْ ِ قُلُوبِ َنا َ َر َّب َنا ا ْغ ِف ْر لَ َنا َول ِ ِٕآخْ َوانِ َنا الَّ ِذ.ِين َ الْ َكا ِر َو َصلَّى الل ُه َع َلى نَبِ ِّي َنا ُم َح َّم ٍد َز َع َلى. ُوو َّر ِحي ٌم ٌ ين آ َم ُنوا َر َّب َنا إِنَّ َ َر َ ِغلًّلا لِّلَّ ِذ . َوالْ َح ْم ُد لل ِه َر ِّب الْ َعالَ ِم ْي َن.آلِ ِه َو َص ْحبِ ِه َو َسلَّ َم *****