PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP AKTIVITAS PENJUALAN (Studi Korelasi tentang Pengaruh Penggunaan HP Bagi Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan Aktivitas Penjualan di Kalangan Ibu Rumah Tangga Reselller Fashion Hijab Surakarta Tahun 2016)
Risa Fibriana Tito Widodo Muktiyo
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract Cellular phone is already developing into a smartphone constituting a new media in communication. Cellular phone is used not only as a means of exchanging information but also as a means of operating business smoothly as the cellular phone technology develops. One of businesses attracted much attention is reseller or reselling a product from producer without large capital. This reseller phenomenon is triggered with the rapid developmentof transaction through online shop. The development of online shops in website such as lazada, bukalapak, tokopedia triggers the business performers to offer their products. In this research, the writer used quantitative research to find out the effect of cellular phone on improving the selling activity among the Hijab Fashion Reseller Housewives in Surakarta. The method of collecting primary data was survey with questionnaire. The communication theory used was New Media. The population of research was Hijab Fashion Reseller Housewivesin Surakarta in 2016. The sample of research consisted of 100 housewives taken using random sampling technique. The data was processed using a multiple linear regression on independent and dependent variables with SPSS 16 help, with cellular phone use length, and frequency as independent variables and selling activity as the dependent variable. The result of data processing with SPSS 16 showed that those two variables affected simultaneously the selling activity of Hijab Fashion Reseller Housewives in Surakarta. The size of contribution was 37.9% and the rest of 62.1% (100%37.9%) was affected by other factors. Keywords: length, frequency, cellular phone, selling activity
1
Pendahuluan Sejalan dengan perkembangan teknologi fungsi komunikasi sederhana yang dimiliki oleh HP tersebut semakin berkembang guna mengakomodasi kebutuhan manusia yang semakin meningkat terutama dalam mengakses teknologi, informasi dan komunikasi. Atas dasar tersebut maka muncul sebuah konsep telepon seluler pintar atau smartphone. Smartphone merupakan handphone
yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dengan fungsi yang
menyerupai komputer yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standart dan mendasar bagi pengembang aplikasi, dengan kata lain smartphone
merupakan komputer kecil yang
mempunyai kemampuan sebuah handphone. Penggunaan HP di Indonesia terus meningkat, sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat kelima daftar penggunaan handphone (smartphone) terbesar didunia. Data tersebut dilansir oleh Horace H.Ddiu melalui blognya, asyco.com. Pada laman detik.com tertulis jika populasi Android telah mencapai lebih dari 1 miliar, sedangkan iOS mencapai 700 juta. Temuan Locket senada dengan hasil studi serupa yang dilaporkan oleh ABC News pada akhir Mei 2013. Laporan Internet Kleiner Perkins Caufield & Byers’s tersebut bahkan menyebutkan angka yang tinggi, yaitu pengguna rata-rata mengecek ponselnya 150 kali dalam sehari. Jika diakumulasi, dalam satu minggu rata-rata orang menggunakan handphonenya lebih dari 1.050 kali (Gifary, 2015:170). Perkembangan teknologi dan internet ini memang berdampak pada semakin maraknya aktifitas belanja online. Hal ini tentunya membawa sisi positif untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Semakin mudahnya akses internet lewat gadget menimbulkan dampak bagi pertumbuhan aktifitas online shop itu sendiri. Pelaku bisnis online saat ini banyak diminati di kalangan ibu rumah tangga. Umumnya mereka menjalankan bisnis tanpa modal yaitu dengan menjadi reseller. Reseller adalah menjual kembali sebuah barang dengan komisi yang telah ditentukan sendiri atau dari supplier, akan tetapi sebagai syarat menjadi reseller diharuskan untuk membeli produk supplier terlebih dahulu (Syafii,
2
2013:3). Ibu-ibu rumah tangga yang menjalankan bisnis dengan menjadi reseller mereka menggunakan HP bukan saja hanya sebagai penunjang komunikasi namun juga penunjang bisnisnya. Jadi ibu rumah tangga yang menjadi reseller akan menjadi pelaku bisnis yang menjual suatu produk yang dijualnya setelah membeli produk dari produsen produk tersebut.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu apakah ada pengaruh penggunaan handphone bagi ibu rumah tangga dalam meningkatkan aktivitas penjualan di kalangan ibu rumah tangga reselller fashion hijab Surakarta tahun 2016?
Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh penggunaan handphone bagi ibu rumah tangga dalam meningkatkan aktivitas penjualan di kalangan ibu rumah tangga reselller fashion hijab Surakarta tahun 2016.
Tijnjauan Pustaka 1. Teori New Media Terry Flew mengatakan new media atau media baru adalah media digital, yaitu “forms of media content that combine and integrate data, text, sound, images of all kinds; are stored in digital format; and increasingly distributed through networks”(new media merupakan suatu format media yang dikombinasikan dengan data, tulisan, suara, foto dan lain sebagainya dalam format digital dan didistribusikan melalui jaringan).(Flew, 2008:2) New New Media merupakan sebuah media baru yang memberikan kontrol yang sama pada setiap pengguna mengenai kapan dan di mana para pengguna dapat mengakses konten yang telah disediakan oleh new new media yang dapat bersifat teks, suara, dan konten audiovisual. New New Media memberikan lebih
3
banyak keuntungan daripada new media ataupun dibandingakan dengan media lama. Pada new media penggunaannya harus menunggu konten yang akan diproduksi oleh orang lain. Kelebihan dengan mengunakan new new media, pengguna dapat menciptakan konten sendiri tanpa harus menunggu orang lain dengan waktu yang tidak terlalu lama (Lavinson, 2013:5) Di samping itu, unsur-unsur utama lainnya dari new new media adalah konsumen dapat berperan menjadi produser. New new media dapat dengan mudah dipraktikkan hanya dengan satu orang yang bekerja sendirian. Adapun karakteristik dari new new media adalah sebagai berikut: a. Setiap pengguna berperan sebagai produsen Karakteristik ini merupakan karakteristik yang mendasar dari new new media. Siapapun yang memiliki akun new new media dapat menjadi produsen pada akun pribadinya, selain itu pengguna dapat mengatur akun yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan. b. Mudah didapat dan tak berbayar Dengan new new media, pengguna dapat dengan mudah mendapatkan apa yang dicari tanpa harus membayarnya. c. Kompetitif dan saling terhubung New new media memiliki karakteristik bersaing dengan kompetitif dan dapat saling terhubung satu sama lain. Sebagai contohnya adalah jika menggunakan aplikasi twitter, pengguna dapat mengatur setelan pada sambungan dengan aplikasi lain seperti facebook. d. Dapat dijadikan ladang berbisnis New new media selain dapat digunakan sebagai mesin pencarian segala informasi, bisa digunakan sebagai ladang untuk berbisnis. New new media bekerja seperti tangan kanan atau kepercayaan penggunanya. Seiring dengan perkembangannya, kini new new media digunakan sebagai online shop. (Lavinson, 2013:3-5) 2. Telepon Genggam Telepon genggam atau handphone merupakan alat telekomunikasi elektronik dua arah yang bisa dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan
4
untuk mengirim pesan berupa suara. Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DYna TAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper
bersama
timnya
menghadapi
tantangan
bagaimana
memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Pada tahun 1983, telepon genggam portable berharga US$4 ribu (Rp 36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90juta). Telepon genggam sekarang sudah berkembang sebagai telepon pintar atau Smartphone yang memiliki kemampuan seperti komputer. Smartphone diklasifikasikan sebagai high end mobile phone yang dilengkapi dengan kemampuan mobile computing. Selayaknya komputer smartphone selalu bekerja berdasarkan sistem operasi antara lain Android, iOS, Windows Mobile, Linux, Blackberry IS, Symbian dan lain-lain yang berfungsi untuk menjalankan aplikasi di dalamnya. Dengan kemampuan mobile computing tersebut, smartphone memiliki kemampuan yang tak bisa dibandingkan dengan ponsel biasa. 3. Reseller dan Dropshipping Reseller sebenarnya tidak jauh beda dengan Dropshipping akan tetapi terdapat pebedaan sedikit sekali sehingga kelihatannya pengertian Reseller dan Dropshipping banyak yang mengartikan sama. Reseller adalah menjual kembali sebuah barang dari supplier tanpa adanya stok barang dengan komisi yang telah ditentukan sendiri/dari supplier, akan tetapi sebagai syarat menjadi Reseller diharuskan untuk membeli produk supplier terlebih dahulu. Dropshipping merupakan penjualan produk yang memungkinkan dropshipper menjual barang ke pelanggan dengan bermodalkan foto dari
5
supplier /toko (tanpa harus menyetok barang) dan menjual ke pelanggan dengan harga yang ditentukan oleh dropshipper. Setelah pelanggan mentransfer uang ke rekening dropshipper, dropshipper membayar kepada supplier sesuai dengan harga beli dropshipper (ditambah dengan ongkos kirim ke pelanggan) serta memberikan data-data pelanggan (nama, alamat, no. ponsel) kepada supplier. Barang yang dipesan akan dikirim oleh supplier ke pelanggan/pembeli. Namun, yang menarik, nama pengirim yang tercantum tetaplah nama si dropshipper.
Konsep dasar dropshipping Model kerjasama Dropshipping mempunyai 2 ketentuan yaitu : a. Toko/supplier sebagai pemasok barang produksi dan sebagai pengirim barang b. Dropshipper sebagai penjual yang bertatap muka pada pelanggan dengan harga dropshipper sendiri atau harga kesepakatan supplier dan dropshipper (Syafii, 2013:3). 4. Aktivitas Penjualan Penjualan merupakan pembelian (barang atau jasa) dari suatu pihak lainnya dengan mendapatkan ganti rugi dari pihak tersebut. Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran, agar perusahaan mendapatkan laba dari kegiatan operasional perusahaan sehingga tetap berjalan. Penjualan adalah
6
interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain (Swastha,2004:403). Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang tekah ditentukan atas persetujuan bersama. Sedangkan Kotler menjelaskan penjualan adalah sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan (Kotler, 2006:457). Jadi penjualan ini meliputi proses pertukaran barang atau jasa antara pembeli dan penjual. Kemampuan perusahaan dalam penjual produknya menentukan keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Basu Swastha DH (2004: 204) tujuan umum penjualan dalam perusahaan yaitu : a. Mencapai volume penjualan b. Mendapatkan laba tertentu c. Menunjang pertumbuhan perusahaan
Metodelogi Penelitian Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data primer melalui survey dengan menggunakan kuesioner. Metode penelitian kuantitatif berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipostesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2007: 18). Pada penelitian ini digunakan kuesioner dengan skala likert dimana pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan nilai 1 sampai 3 untuk mewakili pendapat responden seperti sangat tidak puas sampai dengan sangat puas, sangat tidak tertarik sampai sangat tertarik. Penelitian ini merupakan studi korelasi di mana korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang banyak digunakan
7
oleh peneliti karena peneliti umumnya tertarik terhadap peristiwa- peristiwa yang terjadi dan mencoba menghubungkannya.
Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh reseller aktif ibu- ibu rumah tangga fashion hijab di Surakarta yang menggunakan handphone dalam bisnisnya. Populasi penelitian didapat dari pusat terbesar bisnis reseller di Surakarta yaitu Beteng Trade Center (BTC), Pasar Grosir Solo (PGS), dan Pasar Klewer. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007: 81). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memungkinkan semua anggota populasi memiliki kesempatan untuk menjadi sampel. Peneliti mengambil sampel penelitian secara acak sebesar 100 responden dari populasi tersebut
Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 1. Variabel Independen (X) Definisi konsep tentang penggunaan handphone adalah sebagai proses, cara perbuatan memakai sesuatu. Penggunaan bisa diartikan sebagai kegiatan memakai sesuatu berupa barang dan jasa. Dalam penelitian ini penggunaan diartikan sebagai kegiatan menggunakan fitur-fitur yang ada pada handphone dan kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang biasa dilakukan seseorang setiap harinya khususnya di kalangan reseller. Menurut Putra dalam Dwi (2015:27) penggunaan handphone dapat diukur sebagai berikut: a. Durasi Durasi merupakan lamanya sesuatu berlangsung atau rentang waktu. Maka yang dimaksud dengan durasi dapat diartikan sebagai berapa lama seseorang menggunakan benda dalam satu rentang waktu tertentu (satu jam, satu hari, satu minggu), indikatornya (We Are Social, 2016) : 1) Penggunaan HP sangat lama : sehari > 3,5 jam. 2) Penggunaan HP sedang : sehari 1 jam – 3,5 jam.
8
3) Penggunaan HP tidak lama : sehari < 1 jam b. Frekuensi penggunaan HP, indikatornya (Andarwati & Sankarto, 2005: 14): 1) Frekuensi penggunaan HP tinggi : sehari > 50 kali 2) Frekuensi penggunaan HP sedang : sehari 10 – 50 kali 3) Frekuensi penggunaan HP rendah : sehari < 10 kali 2. Variabel Dependen (Y) Aktivitas penjualan, indikatornya yaitu (Swatha, 2004:204) : a. Tinggi : Apabila aktivitas penjualan mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjang pertumbuhan usaha melebihi target yang diharapkan. b. Sedang : Apabila aktivitas penjualan mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjang pertumbuhan usaha target ratarata yang diharapkan. c. Rendah : Apabila aktivitas penjualan mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjang pertumbuhan usaha di bawah target yang diharapkan.
Sajian dan Analisis Data Dalam penelitian ini dibagikan kuesioner sebanyak 100 buah. Pengisian kuesioner oleh responden dilakukan pada tanggal 6 Januari 2017. Dari 100 kuesioner yang disebar, seluruhnya kembali. Setelah itu dilakukan deskripsi responden. a. Deskripsi jawaban mengenai Durasi Penggunaan HP Sebagian responden menyatakan durasi penggunaan HP untuk mengakses internet sangat lama sebanyak 69 orang (69%), sedang sebanyak 30 orang (30%) dan tidak lama sebanyak 1 orang (1%). Sedangkan untuk lama penggunaan HP untuk bertransaksi dengan calon konsumen, responden yang menjawab sangat lama sebanyak 70 orang (70%), dan sedang sebanyak 30 orang (30%), untuk yang tidak lama responden tidak menjawab. Responden yang menggunakan HP untuk bertransaksi dengan suplier dengan menjawab sangat lama sebanyak 65 orang (65%), sedang 34 orang (34%), dan tidak
9
lama sebanyak 1 orang (1%). Untuk penggunaan HP mempromosikan produk di sosial media, responden sebagian menjawab sangat lama sebanyak 71 orang (71%), sedang 28 orang (28%), dan tidak lama sebanyak 1 orang (1%). b. Deskripsi jawaban mengenai Frekuensi Penggunaan HP Sebagian responden menyatakan frekuensi penggunaan HP untuk mengakses internet tinggi sebanyak 57 orang (57%), dan sedang sebanyak 43 orang (43%) untuk yang rendah tidak ada yang menjawab. Sedangkan untuk frekuensi penggunaan HP untuk bertransaksi dengan calon konsumen, responden yang menjawab tinggi sebanyak 75 orang (75%), dan sebanyak 25 orang (25%), sedangkan rendah tidak ada yang menjawab. Responden yang frekuensi menggunakan HP untuk bertransaksi dengan supllier dengan menjawab tinggi sebanyak 73 orang (73%), dan sedang 27 orang (27%), untuk yang rendah tidak ada yang menjawab. Untuk frekuensi penggunaan HP mempromosikan produk di sosial media, responden sebagian menjawab tinggi sebanyak 62 orang (62%), dan sedang 38 orang (38%), untuk yang dan rendah tidak ada yang menjawab. c. Deskripsi jawaban mengenai Aktivitas Penjualan Sebagian responden menyatakan aktivitas penjualan dari faktor berbagai produk laku dijual semua adalah menurut responden yang selalu sebanyak 81 orang (81%), dan kadang sebanyak 19 orang (19%) untuk yang tidak pernah responden tidak ada yang menjawab. Sedangkan untuk penjualan produk mampu mencapai laba yang diharapkan, responden yang menjawab selalu sebanyak 81 orang (81%), dan kadang sebanyak 19 orang (19%), untuk yang tidak pernah responden tidak ada yang menjawab. Responden yang penjualan produk anda terjadi pengulangan pembelian dengan menjawab selalu sebanyak 84 orang (84%), dan kadang 16 orang (16%), untuk yang tidak pernah responden tidak ada yang menjawab. Responden yang menjawab apakah aktivitas penjualan yang dilakukan menunjang pertumbuhan usahanya yaitu menjawab selalu sebanyak 88 orang (88%), dan kadang 12 orang (12%), untuk yang tidak responden tidak ada yang menjawab.
10
1. Uji Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen (lama penggunaan HP, frekuensi penggunaan HP dan manfaat penggunaan HP) terhadap variabel dependen (aktivitas penjualan). Hasil analisis dengan SPSS versi 16 diperoleh hasil berikut : Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Regresi Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
4.522
.935
X1
.402
.061
X2
.235
.074
a. Dependent Variable: Y Sumber : Data diolah Hasil komputerisasi tersebut diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 4,522 + 0,402X1 + 0,235X2 + e Interpretasi dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut : a = 4,522 adalah positif artinya apabila durasi penggunaan HP dan frekuensi penggunaan HP ditingkatkan satu satuan aktivitas penjualan yang dilakukan reseller hijab ibu rumah tangga akan meningkat sebesar 4,522. b1 = 0,402, adalah positif artinya apabila variabel durasi penggunaan HP ditingkatkan satu satuan, maka aktivitas penjualan sebesar 0,402 dengan asumsi variabel lain tetap. b2 = 0,235, adalah positif artinya variabel frekuensi penggunaan HP ditingkatkan satu satuan, maka aktivitas penjualan akan sebesar 0,235 dengan asumsi variabel lain tetap
11
2. Uji Hipotesa a. Uji t Pengujian t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh masing-masing variabel durasi penggunaan HP, frekuensi penggunaan HP dan manfaat penggunaan HP terhadap aktivitas penjualan. Hasil perhitungan komputerisasi dengan program SPSS 16.0. adalah sebagai berikut : 1) Pengujian durasi penggunaan HP terhadap aktivitas penjualan Pengujian t terhadap durasi penggunaan HP terhadap aktivitas penjualan didapatkan thitung sebesar 6,599 dan probabilitas 0,000 dengan signifikan 0,05 (5%), jadi thitung = 6,599 > t tabel= 1,987 dan probabilitas = 0,000 < 0,05. Hal itu berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima maka secara parsial durasi penggunaan HP (X1) berpengaruh signifikan terhadap aktivitas penjualan (Y). 2) Pengujian frekuensi penggunaan HP terhadap aktivitas penjualan Pengujian t terhadap frekuensi penggunaan HP terhadap aktivitas penjualan didapatkan thitung sebesar 3,188 dan Probabilitas 0,002 dengan signifikan 0,05 (5%), jadi thitung = 3,188 > t tabel= 1,987 dan probabilitas = 0,002 < 0,05. Hal itu berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima maka secara parsial frekuensi penggunaan HP (X2) berpengaruh signifikan terhadap aktivitas penjualan (Y). b. Uji F (Uji Simultan) Pengujian F (uji simultan) digunakan untuk menguji variabel-variabel independen yang digunakan dalam model secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen. Pedoman yang digunakan apabila probabilitas signifikan > 0,05, maka tidak ada pengaruh signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak dan apabila probabilitas signifikan < 0,05, maka ada pengaruh signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Dan juga dilakukan dengan menggunakan perbandingan nilai Fhitung dengan Ftabel apabila Fhitung > Ftabel maka ada pengaruh signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima dan Fhitung < Ftabel maka tidak ada pengaruh
12
signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian F diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai Fhitung = 31,270. Dengan demikian maka nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas signifikan yang disyaratkan yaitu 0,000 < 0,05. Selain itu juga nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu 3,01. Maka analisis di atas dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel durasi penggunaan HP dan frekuensi penggunaan HP berpengaruh signifikan terhadap aktivitas penjualan. 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi untuk mencari besarnya pengaruh lama penggunaan HP, frekuensi penggunaan HP dan manfaat penggunaan HP terhadap aktivitas penjualan dalam bentuk prosentase. Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) yang telah diolah dengan program SPSS versi 16.0. sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Model Summary
Model
R
1
.626a
R Square .392
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.379
.503
a. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber : Data diolah Hasil perhitungan SPSS uji R di atas menunjukkan bahwa nilai adjusted R Squares sebesar 0,379, ini dapat diartikan bahwa aktivitas penjualan reseller hijab ibu rumah tangga dapat dijelaskan oleh variabel durasi penggunaan HP dan frekuensi penggunaan HP sebesar 37,9% dan sisanya sebesar 62,1% (100% - 37,9%) dipengaruhi oleh faktor lain. 4. Pembahasan Hasil analisis yang dilakukan terhadap reseller hijab ibu rumah tangga di Surakarta mengenai penggunaan HP dilihat dari durasi
13
penggunaan HP dan frekuensi penggunaan HP terhadap aktivitas penjualann. Dari variabel
durasi penggunaan HP dan frekuensi
penggunaan HP diketahui secara simultan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas penjualan, besarnya pengaruh adalah sebesar 37,9%. Setelah dilakukan pengujian lebih lanjut diketahui variabel durasi penggunaan HP terhadap aktivitas penjualan berpengaruh signifikan. Hal itu berarti bahwa variabel durasi penggunaan HP setiap ada penambahan penggunaan HP maka akan membuat aktivitas penjualan meningkat. Durasi penggunaan HP ini adalah menggambarkan lamanya HP digunakan oleh ibu rumah tangga yang menjadi reseller hijab untuk melakukan aktivitas penjualan sehingga yang terjadi semakin lama penggunaan HP maka akan membuat aktivitas penjualan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga yang menjadi reseller hijab di Surakarta juga akan semakin meningkat. Sehingga disini reseller hijab ibu rumah tangga di Surakarta perlu untuk mengontrol penggunaan HP agar tidak menghalangi aktivitas penjualan yang dilakukan. Pengaruh frekuensi penggunaan HP terhadap aktifitas penjualan adalah signifikan, hal itu menunjuk bahwa naiknya frekuensi penggunaan HP akan membuat aktivitas penjualan menjadi meningkat. Aktivitas penjualan terpengaruh karena frekuensi penggunaan HP ini adalah gambaran kemampuan HP dalam mendukung aktivitas penjualan online oleh para reseller terutama adalah ibu rumah tangga yang menjadi reseller hijab sehingga perlu bagi reseller ibu rumah tangga di Surakarta untuk tetap mempertahankan frekuensi penggunaan HP dalam mendukung aktivitas penjualannya.
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan handphone terhadap aktivitas penjualan reseller hijab ibu rumah tangga di Surakarta ditinjau dari faktor durasi penggunaan handphone dan frekuensi penggunaan handphone. Dari hasil analisis pada Bab III dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
14
1. Durasi penggunaan handphone berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas penjualan reseller hijab ibu rumah tangga di Surakarta. 2. Frekuensi penggunaan handphone berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas penjualan reseller hijab ibu rumah tangga di Surakarta. 3. Kedua variabel yaitu durasi penggunaan handphone dan frekuensi penggunaan secara simultan mempengaruhi aktivitas penjualan reseller hijab ibu rumah tangga di Surakarta. Besar pengaruhnya adalah 37,9% sisanya 62,1% dipengaruhi faktor lain.
Saran Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian “Pengaruh Penggunaan HP Bagi Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Kalangan Ibu Rumah Tangga Reselller Fashion Hijab Surakarta” adalah sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan jurnal pendukung. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya didukung wawancara secara mendetail dengan responden mengenai tema penelitian ini. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel independen seperti: intensitas atau aktivitas penggunaan handphone. Selain itu bisa menggunakan variabel pemoderasi seperti jenis usaha. 4. Sebaiknya durasi penggunaan
handphone
dan frekuensi penggunaan
handphone bagi reseller dalam meningkatkan aktivitas penjualan lebih diatur penggunaannya agar waktu yang digunakan lebih bermanfaat.
15
Daftar Pustaka Andarwati, Sri Retno dan Bambang. (2005). Pemenuhan Kepuasan Pengguna Internet Oleh Penguna Badan Litbang Pertanian di Bogor. Jurnal Perpustkaan Pertanian Vol. 1, No.1. Flew, Terry. (2008). New media : an introduction (3rd edition). Melbourne: Oxford University Press. Gifary, Sharen & Iis. (2015). Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Perilaku Komunikasi. Jurnal Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom, hal. 170. Kemp, Simon. (2016). Digital In 2016. USA: We Are Social Kotler, Philip & Kevin Keller. (2007). Manajemen Pemasaran Ed. 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks. Lavinson, Paul. (2013). New New Media. New Jersey: Permissions Department. Sari, Dwi Niken. (2015). Pengaruh Penggunaan Smartphone dan Intensitas Bermain Game Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Sukoharjo. Surakarta: UNS. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Swastha, Basu & Irawan. (2004). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Syafii, Ahmad. (2013). Step by Step Bisnis Dropshipping dan Reseller. Jakarta: Kompas Gramedia.
16