PENERAPAN METODE EKSPOSITORI DENGAN MENGGUNAKAN GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN STATIKAJURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 5 PADANG Mega Kurniawati 1, Fahmi Rizal2, Bakhri 3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang E-mail :
[email protected] ABSTRACT Learning is a process of interaction between the delivery of the message to the recipient via the media messenger. Lessons take place effectively and efficiently will result in maximum learning results. Factors that affect learning outcomes are individual factors include the physical and spiritual conditions of students, and students of environmental conditions around, social and non-social, as well as the factor of learning approach. Factor approach to learning was an attempt by both teachers and students that includes strategies and methods in the learning process. Based on the observation of the learning process at SMK 5 of Padang found more teachers dominate the classroom, so that active students in the classroom is not visible. Low student learning outcomes SMK 5 of Padang caused by various factors. One of these students are less actively involved in the learning process. Statics studies more are understanding the concepts and formulas, requires an understanding of older students with exercises that much. By using the expository method, the dominance of teachers more reduced. Guided Note Taking is studies active students who can assist in the learning process so that students can be independent in understanding and being able to build his own knowledge. Based on the problems that occur, it is necessary to do research related to the application of the expository method using Guided Note Taking on learning Statics. This study aims to determine differences in the results of class X student TGB1-A SMK 5 of Padang after the application of the expository method using Guided Note Taking a class X TKB-A which uses conventional learning.This research uses research Quasi-Experimental (quasi-experiment). This type of research design Pretest-Posttest Control Group Design. Pretest conducted before implementing learning to know the students' prior knowledge. While the post-test conducted after the learning process implemented.Prior to this research two groups of X TGB1 class-A as an experimental group and a class X TKB-A as a control group who were directly appointed by a class that already exist. After application of the expository method using a guided note taking increased learning outcomes in the experimental group compared with the control group. Keywords: Learning Outcomes Statics, Ekspository method, Method of Guided Note Taking 1
Mahasiswa – Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Pembimbing I – Dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UNP 3 Pembimbing II – Dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UNP 2
1
Teknik Audio Video, Teknik Instalasi
Pendahuluan Pendidikan
memberikan
Pemanfaatan
besar
bagi
Pemesinan, Teknik Otomotif Kendaraan
kemajuan suatu bangsa dan merupakan
Ringan, Teknik Otomotif Sepeda Motor,
wahana dalam menterjemahkan pesan-
dan Teknik Komputer dan Jaringan.
kontribusi
pesan
yang
sangat
kontribusi
serta
Listrik,
Teknik
dalam
Pembelajaran merupakan suatu
membangun watak bangsa. Pendidikan
proses interaksi antara penyampaian pesan
menentukan model manusia yang akan
kepada penerima pesan melalui media
dihasilkannya,
penyampai
karena
sarana
Tenaga
tujuan
dari
pesan.
Pembelajaran
yang
pendidikan adalah melahirkan sumber daya
berlangsung secara efektif dan efesien
manusia yang cerdas, terampil, serta
akan menghasilkan hasil belajar yang
berkepribadian baik, sehingga mampu
maksimal. Secara garis besar, faktor-faktor
bersaing di era globalisasi ini.
yang mempengaruhi hasil belajar yaitu
Sekolah
Kejuruan
faktor individual meliputi kondisi jasmani
lembaga
dan rohani siswa, dan kondisi disekitar
pendidikan formal yang menyelenggarakan
lingkungan siswa baik kondisi sosial
pendidikan
maupun non sosial, serta faktor pendekatan
(SMK)
adalah
Menengah salah
kejuruan
satu
pada
jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
belajar.
jenjang
Tujuan
merupakan upaya yang dilakukan oleh
pendidikan SMK adalah untuk menyiapkan
guru yang meliputi stategi dan metode
peserta didik memasuki dunia kerja serta
dalam proses pembelajaran.
pendidikan
membangun
sikap
pertama.
profesional
sesuai
Faktor
pendekatan
Berdasarkan
dengan bidang keahlian yang ditekuni.
observasi
belajar
proses
pembelajaran yang telah dilakukan di
SMK Negeri 5 Padang merupakan
SMKN 5 Padang pada bulan Oktober
salah satu SMK di kota Padang yang
2015, penulis menemukan guru lebih
mempunyai visi dan misi agar siswa
mendominasi
tamatannya menjadi cerdas,
kompetitif,
pembelajaran hanya berlangsung satu arah,
dan berbudi luhur. Terdapat enam bidang
dan interaksi antara guru dan siswa
studi
program
terbatas. Siswa kesulitan apabila diberi
keahlian, yaitu Teknik Konstruksi Batu
sebuah permasalahan yang sedikit berbeda
dan Beton, Teknik Gambar Bangunan,
meskipun sudah dijelaskan sebelumnya.
keahlian
dan
delapan
2
kelas.
Dalam
arti
Selain itu juga berdampak pada hasil
Depdiknas (2006) juga menjelaskan bahwa
belajar siswa yang tidak tuntas pada mata
untuk ketuntasan pembelajaran secara
pelajaran
klasikal, kelas dikatakan sudah tuntas jika
Statika.
Untuk
memperkuat
argumen diatas dapat terlihat hasil ulangan
telah
mencapai
harian siswa SMKN 5 Padang pada tabel 1
memperoleh
dibawah ini.
kenyataan yang diperoleh di SMKN 5
Tabel 1.Persentase Hasil Ulangan Harian pada Mata Pelajaran Statika Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan SMKN 5 Padang Semester 1 TA 2015/2016
Padang,
nilai
85%
dari
siswa
KKM
75.
Namun
terutama
kelas
X
Teknik
Bangunan ketuntasan kelas masih sangat rendah yaitu 17,8%. Rendahnya hasil belajar siswa SMKN 5 Padang disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak
berusaha
membangun
untuk
sendiri
berpikir
dan
pengetahuannya.
Pembelajaran lebih sering bersifat teacher Berdasarkan tabel di atas dapat
centered, guru sebagai sumber utama dan
dilihat hasil ulangan harian pada mata
pusat informasi, sedangkan siswa mencatat
pelajaran Statika siswa kelas X Teknik
penjelasan guru setelah guru menjelaskan
Bangunan SMKN 5 Padang semester 1
pelajaran. Siswa mencatat pelajaran tanpa
tahun ajaran 2015/2016, terlihat sebagian
memahaminya
siswa belum tuntas karena berada dibawah
sekedar menyalin apa yang telah dibuatkan
Standar Ketuntasan Minimal (KKM) 75.
gurunya saja. Siswa kurang memiliki
terlebih
dahulu,
hanya
Depertemen Pendidikan Nasional
kemauan untuk mengerjakan soal-soal
(Depdiknas 2006) menentukan bahwa
yang diberikan. Hal ini menyebabkan
“seorang siswa yang menguasai unit satuan
siswa tidak menguasai materi yang telah
pelajaran tertentu dapat berpindah ke unit
disampaikan.
satuan pelajaran berikutnya jika siswa yang
bersangkutan
menguasai
dari proses pembelajaran. Kebanyakan
sekurang-kurangnya 75% dari kompetensi
catatan yang dimiliki siswa tidak dapat
dasar
mereka pahami ketika mereka mengguna-
yang
telah
Mencatat tidak dapat terpisahkan
ditentukan”.
Selanjutnya
3
kannya kembali. Dan pada saat ulangan
Dalam pembelajran ini siswa
atau ujian catatan sebagai salah satu
dapat
sumber tidak dapat mereka pedomani.
tentang pelajaran Statika. Guided Note
Akibatnya hasil ujian yang diperoleh tidak
Taking adalah pembelajran siswa aktif
sesuai dengan yang diharapkan dengan
yang dapat membantu siswa dalam proses
batas KKM 75.
pembelajaran sehingga siswa bisa mandiri
Siswa selalu dituntut menunjukkan
mengembangkan
pemahamanya
dalam memahami pelajaran dan mampu
kreativitas pada setiap proses pembe-
membangun
lajaran. Siswa dituntut agar rajin menger-
Guided Note Taking dapat membantu guru
jakan segala tugas belajar yang diberikan
untuk menarik perhatian siswa sehingga
oleh guru kepada mereka. Keterlibatan
akhirnya dapat menciptakan keaktifan
langsung dari siswa ini secara logis akan
siswa.
menyebabkan mereka memperoleh penga-
pengetahuannya
sendiri.
Metode ekspositori ini diterapkan
laman atau berpengalaman. Belajar adalah
dengan
menggunakan
modifikasi atau perubahan tingkah laku,
learning
salah
sikap,
dan
Taking. Penggabungan metode ini dipilih
berbagai
untuk menyampaikan materi ajar menggu-
pemahaman,
aspek-aspek
lainnya
keterampilan, melalui
pengalaman, (Oemar 2008:27).
satunya
srategi Guided
active Note
nakan hand out yang tidak lengkapdengan
Pembelajaan Statika yang lebih
menyimpulkan poin-poin penting dari
bersifat pemahaman konsep dan rumus,
sebuah pelajaran yang disampaikan dengan
menuntut pemahaman siswa yang lebih
metode ekspositori (Silberman, 2007:108).
dengan latihan soal yang banyak. Sehingga
Jika siswa memperhatikan keterangan guru
pada metode ekspositori yang dominasi
dengan baik, maka akan mempermudah
guru lebih banyak berkurang pada saat
siswa dalam membuat catatan sesuai
pembelajaran
tersebut.
dengan format yang ada pada hand out dan
Siswa tidak hanya mendengarkan penje-
akhirnya siswa dapat memhami materi
lasan dari guru saja, namun lebih terlibat
pelajaran dengan baik dan memperoleh
aktif dalam proses pembelajran. Sehingga
hasil belajar yang baik.
membantu
hal
terjadi umpan balik antara siswa dan guru
Berdasarkan permasalahan pene-
yang menyebabkan pembelajaran lebih
litian, maka penelitian ini bertujuan untuk
efektif.
mengetahui pengamatan hasil belajar siswa
4
kelas X TGB SMKN 5 Padang setelah
digunakan yakni dengan undian. Kelas
melakukan penerapan metode ekspositori
yang terpilih sebagai kelas eksperimen
dengan menggunakan Guided Note Taking
adalah kelas X TGB1-A dan kelas yang
dengan kelas X TKB yang menggunakan
terpilih sebagai kelompok kontrol adalah X
pembelajaran konvensional.
TKB-A. Dalam
Metode Penelitian
Quasi
berupa pretest yang diberikan kepada
Experimental
siswa sebelum diberi perlakuan dan tes
(eksperimen semu). Penelitian semu digunakan
karena
tidak
dapat
akhir
mengontrol
proses
Pembahasan
pembelajaran dilaksanakan.
Berdasarkan pada penelitian yang
Jenis penelitian ini dengan desain
dilaksanakan, dibutuhkan dua kelas sample
Pretest-Postest Control Group Design.
yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen
Dalam desain ini terdapat dua kelompok
dan satu kelas sebagai kelas kontrol.
yang yang tealah ditentukan kelasnya
Teknik sampling yang digunakan dalam
kemudian diberi pretest untuk mengetahui
penelitian ini adalah untuk menentukan
keadaan awal kelompok eksperimen dan
mana kelas eksperimen dan mana kelas
kelompok kontrol . penelitian
diberi
diadakan pretestdan postest.
tahui pengetahuan awal siswa. Sementara
Berdasarkan
setelah
yang langsung diambil dari siswa pada saat
melaksanakan pembelajaran untuk menge-
setelah
postest
litian ini adalah data primer, yaitu data
penelitian. Pre-test dilakukan sebelum
dilaksanakan
berupa
perlakuan. Adapun jenis data pada pene-
variabel yang berpengaruh terhadap hasil
post-test
teknik
yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal
maka jenis penelitian yang digunakan penelitian
ini
pengumpulan data dilakukan dengan tes,
Berdasarkan masalah penelitian
adalah
penelitian
kontrol dilakukan undian. Dari undian
yang
tersebut terpilih kelas X TGB1-A sebagai
dilaksanakan, dibutuhkan dua kelas sample
kelas eksperimen dan kelas X TKB-A
yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen
sebagai kelas control, yang digunakan
dan satu kelas sebagai keas kontrol.
sebagai subjek penelitian mata diklat Statika
Penarikan sample dilakukan secara acak
khususnya Kompetensi Dasar Membuat
(Random Sampling). Cara acak yang
Gaya Normal, Momen Gaya, Kopel pada
5
Konstruksi
Bangunan.
melihat
Gaya Normal, Momen Gaya, Kopel pada
kemampuan awal siswa kedua kelompok
Konstruksi Bangunan lebih baik karena
diberika pretest pada awal pembelajaran.
dapat meningkatkan keaktifan siswa dan
Berdasarkan
Untuk
diatas
memberikan kepada siswa untuk menge-
untuk kegiatan penilaian selanjutnya kedua
luarkan pendapatnya dan berani untuk
kelas diberikan perlakuan yang berbeda,
menampilkan hasil latihannya kedepan kelas.
yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan
Didalam metode Ekspositori dengan meng-
dengan
gunkan Guided Note Taking ini.
metode
keterangan
Ekspositori
dengan
menggunakan Guided Note Taking dan kelas kontrol diberikan perlakuna
Kesimpulan
yang biasa
dipakai oleh guru yang mengajar Statika di
Setelah penerapan metode ekspo-
SMKN 5 Padang. Setelah dilak-sanakan
sitori dengan menggunakan Guided Note
pembelajran dengan memberikan perlakuan
Taking pada kelas eksperimen, maka telah
yang berbeda pada kedua kelompok sample
terjadi peningkatan hasil belajar bila
maka dilakukan tes akhir belajar (postest).
dibandingkan dengan hasil belajar pada
Dari hasil tes akhir kelompok sample
diperoleh
nilai
rat-rata
kelas kontrol yang menggunakan metode
kelas
diskusi,
tanya
jawab,
ceramah,
dan
eksperimen 78,71 dan untuk kelas kontrol
pemberian tugas. Berdasarkan analisis data
diperoleh nilai rata-rata 70,79. Sebelum
dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
distribusi data tes akhir dianalisis untuk pengujian
hipotesis,
terlebih
terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
dahulu
belajar menggunakan metode Ekspositori
dilakukan uji normalitas, uji homogenitas,
dengan menggunakan Guided Note Taking
dan uji G-skore. Setelah diketahui data
pada mata pelajaran Statika khususnya
distribusi normal, kedua sample memiliki varians
yang
homogen
dan
pada Kompe-tensi Dasar Membuat Gaya
terlihat
Normal,
peningkatan anatara nilai tes awal (pretest)
Momen
Gaya,
Kopel
pada
Konstruksi Bangunan. Hal ini terlihat
dengan nilai akhir (posttest) maka pengujian
berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa
hipotesis dapat dilakukan.
yang belajar penerapan metode Ekspositori
Dalam pembelajran menggunakan
dengan menggunkan Guided Note Taking
metode Ekspositori dengan menggunkan Guided Note Taking pada mata diklat Statika
adalah 78,71, sedangkan rata-rata hasil
khususnya pada Kompetensi Dasar Membuat
belajar
6
siswa
yang
belajar
dengan
pembelajran ceramah, tanya jawab, diskusi
bisa terlaksana dengan baik, sehingga
dan pemberian tugas adalah 71,79.
tujuan pembelajran dapat tercapai.
Penggunaan metode guided note taking juga mempunyai kelemahan, yakni dalam mengimplementasikannya memer-
dahulu,
Artikel
berdasarkan
skripsi
ini
disusun
penulis
dengan
M.Pd. dan Drs. Bakhri, M.Scsebagai
menjelaskan penggunaan hand out atau terlebih
:
Pembimbing I Dr. Fahmi Rizal, MT,
lukan waktu yang panjang pada saat
perencanaan
Catatan
pembimbing II
dengan
memilah bagian atau materi mana yang
Daftar Pustaka
harus
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
dikosongkan
dan
pertimbangan
kesesuaian materi dengan kesiapan siswa untuk belajar dengan metode pembelajaran
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta
tersebut. Saran
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
1. Guru dapat menggunakan penerapan
Metode Ekspositori dengan menggunakan
Guided
Note
Taking
pada
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Pembelajaran Statika di SMKN 5 Padang untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui
catatn
Sadirman, A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi dalam Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
yang
terbimbing.
Siberman, Melvin. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri
2. Agar sekolah menyediakan dana untuk
pembiayaaan pengadaan hand out yang terlalu besar jika digunakan setiap materi pembelajaran. 3. Peneliti
juga
harus
Slameto. 2005. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
memperhatikan
materi mana yang cocok menggunakan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
penerapan metode Ekspositori dengan menggunkan Guided Note Taking agar
7
Suherman Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka pelajar Suryabrata, Sumadi. 2006. Metode Penelitian. Yogyakarta: Raja Gravindo Persada
8