JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA MELALUI OPTIMALISASI KOMPOSISI INVESTASI PADA TABUNGAN, ASURANSI DAN REKSADANA BERDASAR PRIORITAS TUJUAN Lia Anitha Puspharini1 dan Cholis Hidayati2 1
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
[email protected]
ABSTRACT Financial Planning is a profession that helps families to plan the family finances by identifying and analyzing the financial goals and problems as well as providing solutions so that the proper short, medium and long term goals can be achieved. This Financial planning is done to a client named Mr. Djoko Slamet Sunarto as the owner of PT. Mukti Sejahtera Mulia engaged in contracting services. The client has moderate aggressive risk profile, which means He wants a high investment result although it contains some risks and quite high volatality as well. The client’s assets currently contain current assets 11.89 percent, 57.39 percent of investment or fixed assets and the assets of the private usage of 30.72 percent. The Client's financial goals ia the availability of having an emergency fund, life and health insurance, the second child marriages funds and pension funds. Financial planning is done in several stages. The initial meeting was charging data and interviews. The analysis conducted in this study was qualitative and quantitative. While the methods of financial planning is done by identifying the client ; setting goals and getting the data; analysis and evaluation of the client's financial status; presenting the financial planning recommendations. Sources of funds used to meet the objectives were that the emergency funds will be taken from the assets, while the life and health insurance and child marriages funds will be taken from disposable income. Special to the pension fund, it will be taken both from of assets and disposable income. After analysis and discussion, it can be concluded that in order to achieve the client’s goals, It recommended that some financial products could be conformly used, namely : the Savings Mandiri, BNI-AM Dana Liquid, Danamas Dollar, Simas One, and HPAM Ultima Equity Keywords: Financial Planning, Savings, Insurance, Mutual Funds PENDAHULUAN
Kebanyakan
keluarga
pada
umumnya memiliki tujuan-tujuan keuangan yang akan dicapai dimasa yang akan datang, sebagai contoh menyiapkan dana pensiun dihari tua. Namun pada kenyataannya banyak keluarga yang tidak dapat mewujudkan mimpinya karena
tidak adanya dana yang cukup untuk mewujudkan tujuan keuangan tersebut. Untuk mengatasi masalah keuangan dari kebanyakan
keluarga,
dapat
diatasi
dengan membuat perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan akan mem-bantu keluarga dalam membagi dana yang didapat ke dalam pos-pos yang nantinya 51
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
akan
digunakan
mewujudkan
akan mempengaruhi sese- orang lebih
tujuan-tujuan keuangan dari keluarga.
konsumtif untuk mengguna- kan uang
Perencanaan keuangan merupakan proses
yang dimilikinya, dan minimnya waktu
pengalokasian
senggang yang kebanya- kan waktu hanya
bertujuan tujuan
untuk
Volume 1, Nomor 1, April 2016
dana
untuk
keuangan
keluarga
yang
mewujudkan
tujuan-
yang
dicapai
akan
digunakan untuk bekerja. Untuk
membantu
keluarga
keluarga dimasa yang akan datang dengan
menyusun perencanaan keuangan maka
persiapan
dibutuhkan seorang perencana keuangan
sedini
mewujudkan
mungkin,
tujuan-tujuan
untuk tersebut
“Finance
Planner”,
karena
seorang
dibutuhkan pengelolaan keuangan yang
perencana
keuangan
harus
memiliki
terencana, teratur, dan bijak. Lewat
kemampuan untuk mengalokasikan aset
perencanaan keuangan ini, maka akan
klien ke dalam investasi sesuai dengan
dilakukan identifikasi tujuan keuangan,
profil resiko yang dimiliki oleh klien.
pengumpulan data, analisa, identifikasi
Namun perencana keuangan saja tidaklah
masalah,
keputusan
cukup, harus disertai perilaku disiplin dan
keuangan dan produk, dan yang terpenting
kemauan yang kuat serta sikap yang bijak
adalah
dalam
rekomendasi
membantu
menerapkan
perencanaan serta memantau hasil dari
pengambilan
keputusan
oleh
keluarga.
perencanaan tersebut. (FPSB, 2007 p.13). Bapak Djoko Slamet Sunarto dan Masih
yang
Ibu Tatik Suparwati, merupakan sepasang
ini
suami istri yang dikaruniai 2 orang anak.
dipengaruhi beberapa faktor antara lain
Bapak Djoko lahir di Surabaya pada
memiliki presepsi atau pola pikir yang
tanggal 22 Maret 1954, beliau merupakan
beranggapan bahwa masa depan yang
pemilik dari PT. Mulia Mukti Sejahtera
cerah hanya dimiliki oleh orang yang kaya
yang berada di Jl. Simo Jawar I/131 D
saja, sehingga mereka beranggapan bahwa
Surabaya, yang bergerak dalam jasa
penghasilan yang mereka miliki tidak
kontraktor.
memiliki
sedikit
perencanaan
keluarga keuangan,
cukup untuk berinvestasi dan hanya cukup untuk membiayai kebutuhan sekarang tidak untuk masa depannya. Kurangnya kesadaran untuk menabung sejak kecil ini
Anak pertama mereka bernama Yuniati Fitri Sunarto, S.E, berusia 26 tahun dimana saat ini telah menikah 52
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
dengan Niki Orata Frikendala, BBA, dan
bisa membantu anda mencapai tujuan
telah dikaruniai dua orang anak yang
keuangan dimasa datang“.
bernama Quinsa Frikendala dan Ello
Sedangkan
Dorimulu
(2003)
Frikendala. Sedangkan anak kedua adalah
dalam artikelnya, menyatakan bahwa
Oky Mulia Sunarto berusia 21 tahun
perencanaan keuangan atau Financial
dimana
mengambil
planning merupakan “Proses mencapai
pendidikan S1 di Universitas Kristen
tujuan hidup yakni masa depan yang
Petra.
sejahtera dan bahagia lewat penataan
saat
ini
sedang
Saat ini Bapak Djoko sekeluarga
keuangan “Profesi perencana keuangan
tinggal di daerah pemukiman di Surabaya
merupakan profesi yang masih tergolong
Barat dengan luas tanah 400 m2 dengan
baru di Indonesia walaupun di luar negeri,
luas bangunan 375 m2. Setiap keluarga
seperti Amerika Serikat, Eropa, ataupun
memiliki tujuan keuangan masing-masing.
Australia profesi ini sudah menjadi profesi
Tujuan keuangan Bapak Djoko adalah
yang dibutuhkan.
ingin memiliki tabungan untuk dana darurat,
memberi
hadiah
pernikahan
kepada
anak keduanya nanti, proteksi
Awal profesi ini di mulai di Amerika
Serikat
pada
tahun
1969.
Diprakarsai oleh sekumpulan kecil para
asuransi serta dana pensiun.
profesional dibidang jasa keuangan, yang
Tinjauan Pustaka
kemudian berlanjut hingga dibentuk suatu
Menurut Senduk (2001) perenca-
asosiasi
yang
bernama
International
naan keuangan adalah proses meren-
Association of Financial Planner (IAFP)
canakan tujuan tujuan keuangan jangka
pada tahun 1970. Karena dinilai profesi
pendek maupun jangka panjang. Yang
ini akan menjadi kebutuhan orang banyak,
dimaksud dengan tujuan keuangan itu
maka untuk membantu perkem- bangan
adalah keinginan keuangan yang ingin
pendidikan
direalisasikan
College yang membe-rikan sertifikasi
salah
satu
perencana
keuangan seperti Gozali (2002) mendefinisikan
rencana
keuangan
sebagai
“Sebuah strategi yang apabila dijalankan
IAFP
mendirikan
sebuah
profesional Certtified Financial Planner. Selain dikarenakan profesi ini dibutuhkan oleh banyak orang serta adanya suatu badan yang menaungi 53
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
perkembangannya dan adanya pengakuan
(Disposable
Income)
atas sertifikasi yang dikeluarkan, profesi
keluarga.
ini berkembang dengan sangat pesat di
diperoleh dengan mengurangkan besaran
seluruh dunia yang akhirnya mulai masuk
pendapatan
ke Indonesia pada tahun 2001.
dengan beban yang ditanggung keluarga
Disposable
yang
yang
dimiliki
income
diperoleh
dapat
keluarga
Neraca adalah laporan keuangan
sesuai profil keluarga dan gaya hidup
yang menggambarkan posisi keuangan
keluarga. Oleh karena itu dapat dilihat
perusahaan dalam suatu tanggal tertentu
bahwa
atau a moment of time, atau sering juga
digunakan
disebut per tanggal tertentu misalnya per
keluarga dan disisihkan untuk Disposable
tanggal 31 Desember 2009. Posisi yang
Income.
digambarkan adalah posisi harta, utang
arus
kas
dari
untuk
pendapatan
membiayai
beban
Investasi merupakan hal penting
dan modal. Tujuan dari pembuatan neraca
dalam
untuk
besar
dasarnya merupakan penundaan konsumsi
kekayaan bersih yang didapatkan dari
sementara waktu untuk dikonsumsi di
penguranngan
masa
mengetahui
asset
seberapa
yang
dimiliki
dikurangi dengan liability.
mendatang.
keuangan,
Investasi
pada
dapat
didefinisikan sebagai penempatan se-
Laporan arus kas adalah suatu pelaporan keuangan
perencanaan
yang mengung-
kapkan jumlah uang yang diterima dan dikelurkan oleh seorang individu pada
jumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Financial
Planning
Standard
satu periode waktu, biasanya periode satu
Boards (2007), “Investasi adalah suatu
tahun. Laporan arus kas merangkumkan
kegiatan menempatkan dana pada satu
arus masuk dan keluar, menunjukkan
atau lebih dari satu jenis aset selama
sumber
periode tertentu dengan harapan dapat
pendapatan
dan
sekaligus
memberikan gambaran pola pengeluaran,
memperoleh
tabungan, dan investasi dari seorang
peningkatan nilai investasi” (p.22).
individu (FPSB, 2007, p, 26).
Instrumen Investasi
Potensi keuangan keluarga dapat
penghasilan
dan
atau
1. Tabungan
dilihat dari besaran sisa pendapatan 54
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Tabungan (saving) adalah selisih antara
hutang dari bank yang sama. (d.) Dijamin
pendapatan saat ini dan konsumsi hari ini.
oleh pemerintah.
Tabungan adalah “produk perbankan yang
Deposito
biasanya digunakan untuk menyim- pan
rangan, antara lain: (a.) Jika diambil
dana nasabah” (Akbar, 2007). Tabungan
berjangka
memiliki
keku-
sebelum jatuh tempo maka akan terkena
memiliki keunggulan antara lain: (a.)
penalti. (b.) Bunga kena pajak 20% (untuk
Likuiditas yang tinggi, dapat diambil
nilai deposito diatas Rp.7.500.000).
kapan saja, contoh : counter bank dan ATM. (b.) Kemudahan bertransaksi :
3. Reksadana
pengiriman uang pembayaran (telepon,
Reksadana berasal dari kosa kata “reksa”
kartu kredit, dan lain-lain), penukaran
yang berarti juga atau pelihara dan kata
uang, dan laiin-lain. (c.) Dijamin peme-
“dana” yang berarti (kumpulan) uang.
rintah.
Sehingga, reksa dana dapat diartikan
Tabungan memiliki kekurangan, antara lain: (a.) Suku bunga yang diberikan
kumpulan uang yang dipelihara (bersama untuk satu kepentingan).
sangat rendah, dibawah tingkat inflasi.
Menurut Kamus Keuangan (2006),
(b.) Bunga kena pajak 20 % (untuk
reksadana didefinisikan sebagai “suatu
tabungan diatas Rp. 7.500.000).
investasi
yang
menginvestasikan
kempulan dana para penabung, karena
2. Deposito Berjangka
besar jumlah dan kecilnya resiko akibat Menurut FPSB (2007, p,108), “deposito berjangka merupakansalah satu produk investasi yang memberikan keamanan pokok bunga”’. (2007),
simpanan
dan
Sedangkan deposito
pembayaran
menurut
berjangka
Akbar memiliki
keunggulan, antara lain: (a.) Suku bunga yang lebih tinggi. (b.) Likuiditas
yang
tinggi,
saja,
dapat
diambil
kapan
meskipun ada jangka waktu tertentu. (c.) Dapat dijaminkan, untuk mendapatkan
diversifikasi, bisa dicapai tingkat efisiensi yang tinggi” (p,47). Reksadana
adalah
“sebuah
bentuk
investasi yang menggabungkan semua uang
investor
kedalam
satu
wadah,
dimana uang tersebut dikelola oleh sebuah perusahaan investasi
investasi, dengan
yaitu cara
manajer mengalo-
kasikannya kedalam seuatu atau berbagai macam instrumen investasi” (Manurung, 2003, p,1). 55
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Menurut Financial Planning Stan-
3. Alokasi aset untuk investor moderat
dard Board (2007), “Manajemen resiko
agresif (nilai antara 540 sampai 740)
adalah suatu sistem pendekatan untuk
adalah: (a.) 5% Reksadana Pasar Uang.
menemukan dan bagaimana menghadapi
(b.) 50% Reksadana Pendapatan Tetap.
suatu resiko jika itu terjadi. Sistem ini
(c.) 20% Reksadana Campuran. (d.) 25%
digunakan untuk memastikan agar resiko
Reksadana Saham.
ekonomi yang terjadi dapat dikurangi” (p.12).
4.
Alokasi aset untuk investor agresif
(nilai >750) adalah: (a.) 5% Reksadana Tujuan dari pengelolaan resiko
Pasar
Uang.
(b.)
40%
Reksadana
adalah untuk mengurangi kekhawatiran
Pendapatan Tetap. (c.) 25% Reksadana
dan dampak negatif dari kerugian yang
Campuran. (d.) 30% Reksadana Saham.
terjadi dengan cara membantu manusia
Metode Penelitian
mengidentifikasi kemungkinan kerugian
Jenis penelelitian yang dilakukan oleh
yang dapat terjadi serta menetapkan suatu
peneliti yaitu jenis penelitian kualitatif
cara untuk menghadapi resiko tersebut
karena obyek yang diteliti berhubungan
sebelum
terjadi.Trimegah
dengan kehidupan sosial berdasarkan
Securities (2007) membagi tipe investor
realitas. Penelitian juga pengumpulan data
menjadi empat bagian.
dan
Keempat bagian tersebut antara lain:
merupakan beberapa ciri dari penelitian
1. Alokasi aset untuk investor konservatif
kualitatif.
(nilai <320) adalah: (a.) 10% Reksadana
Klien selain sebagai pemilik perusahaan
Pasar
Reksadana
PT. Mulia Mukti Sejahtera beliau juga
Pendapatan Tetap. (c.) 10% Reksadana
mengikuti Organisasi Sosial dan menjabat
Campuran. (d.) 5% Reksadana Saham
sebagai Ketua Umum DPD PITI Surabaya
2. Alokasi aset untuk investor konservatif
dimana tempat penulis bekerja, sehingga
moderat (nilai antara 320 sampai 530)
lokasi penelitian dilakukan di Kantor DPD
adalah: (a.) 10% Reksadana Pasar Uang.
PITI Surabaya yaitu di Jl. Gading no. 2
(b.) 65% Reksadana Pendapatan Tetap.
Surabaya.
(c.) 15% Reksadana Campuran. (d.) 10%
Dari hasil data yang terkumpul, penulis
Reksadana Saham
mencoba
benar-benar
Uang.
(b.)
75%
analisis
dimana
untuk
hal
mengolah
tersebut
dan 56
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
menganalisis data tersebut dengan meng-
kllien dalam merencanakan keuangan
gunakan analisis kualitatif dan analisis
pribadi
kuantitatif. Maksud dari kedua analisis
pendek, jangka menengah dan jangka
tersebut adalah :
panjang dari klien dapat tercapai. Proses
1. Analisis Kualitatif
perencanaan keuangan dilakukan karena
Yaitu analisis yang mengungkapkan suatu masalah tidak dalam bentuk angka-angka melainkan dengan nilai yang didasarkan pada hasil pengolahan data dan penilaian penulis.
sehingga
keinginan
merupakan
suatu
proses
membantu
klien
mengetahui
jangka
yang
akan
kondisi
keuangannya saat ini serta untuk mengidentifikasi hal-hal yang harus dilakukan klien untuk bisa mencapai semua tujuantujuan keuangannya. Berikut ini adalah
2. Analisa Kuantitatif
proses
Yaitu analisis yang menginterpretasikan
dilakukan
data dalam bentuk angka-angka dan
Mengidentifikasi hubungan dengan klien.
digunakan sebagai alat dalam statistik
(2.) Menentukan tujuan dan mendapatkan
sehingga memudahkan dalam menaksir-
data. (3.) Analisa dan evaluasi status
kan data mentah yang diperoleh. Untuk
keuangan
keperluan analisis ini, penulis mengolah
rekomendasi perencanaan keuangan. (5.)
dan menganalisis data yang diperoleh dari
Melakukan
kuesioner dengan cara memberikan bobot
keuangan. (6.) Memonitor Perencanaan
penilaian dari setiap pertanyaan berdasar-
keuangan
kan
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Trimegah
Securities.
Kuesioner
perencanaan dalam
klien.
keuangan
penelitian
(4.)
rekomendasi
ini:
yang (1.)
Menyajikan
perencanaan
tersebut dapat digunakan untuk mengukur
Sebelum dilakukan perencanaan keuang-
profil resiko investor. Sehingga akan lebih
an, total aset yang dimiliki klien adalah
mudah menentukan instrument investasi
Rp. 7361.500.000 total aet tersebut terdiri
yang cocok untuk investor tersebut.
dari aset lancar sebesar Rp. 875.000.000
Perencanaan Keuangan adalah sebuah
atau sebesar 11,89% dari total aset, aset
proses yang sistematis, menyeluruh, dan
investasi sebesar Rp. 4.225.000.000 atau
terencana untuk mengidentifikasi dan
sebesar 57,72% dari total aset dan aset
menganalisa
penggunaan
kebutuhan
investasi seseorang
serta
tujuan
pribadi
sebesar
Rp.
untuk membantu 57
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
2.261.500.000 atau sebesar 30,72% dari
Melalui
analisa
diatas,
perencanaan
total aset.
keuangan memandang bahwa prioritas neraca
utama dalam perencanaan keuangan ini
keuangan klien dapat dikatakan baik
adalah bertujuan untuk membantu klien
karena tidak mempunyai kewajiban yang
untuk
bersifat jangka pendek maupun jangka
instrument investasi yang tepat, sehingga
panjang. Tetapi pengalokasian aset klien
selaras dengan tujuan keuangan klien.
Secara
keseluruhan
kondisi
mengalokasikan
asetnya
pada
kurang optimal karena sebagian besar aset klien dialokasikan pada produk perbankan berupa tabungan yang memiliki return kecil sehingga nilai aset tersebut akan terus berkurang karena inflasi yang akan terus meningkat. Perencana keuangan menyarankan
klien
berkenan
dengan
asetnya untuk menginvestasikan asetnya yang berupa dana likuid tersebut ke dalam instrument investasi lain yang memiliki return yang kompetitif seperti reksadana. Reksadana merupakan pilihan yang cocok bagi orang yang baru mencoba berinvestasi namun ingin memperoleh return yang kompetitif dibandingkan produk perbank-
Sumber : Data Diolah Penulis
an seperti tabungan sehingga reksadana sangat cocok untuk klien yang tergolong pemula dalam berinvestasi. Pengalokasian proposi aset yang akan diinvestasikan
ke
dalam
reksadana
akan
disesuaikan dengan profil resiko klien yaitu moderat agresif.
Cash flow klien terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas baik yang bersifat variable ataupun tetap, untuk penerimaan kas klien diperoleh dari pendapatan atas usaha
sendiri
(prive)
sebesar
Rp.
47.500.000 per bulan. Pengeluaran kas baik yang bersifat variable ataupun tetap adalah Rp. 277.897.000 atau sebesar 58
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
48.75% dari total arus kas masuk per
Untuk jangka pendek investasi tersebut
tahun.
berupa reksadana pasar uang, untuk
Cash flow klien dapat dikatakan cukup
jangka
menengah
investasi
baik, hal ini dapat dilihat dari disposible
berupa
reksadana
pendapatan
income yang sebesar Rp. 292.103.000 per
sedangkan untuk jangka panjang investasi
tahun atau sebesar 51.25% dari prive. Hal
tersebut berupa reksadana saham.
ini
kurang
Setiap keluarga wajib memiliki dana
mengatur keuangannya sehingga dispo-
darurat, hal ini dikarenakan fungsi dana
sible income yang dimiliki keluarga ini
darurat yang dapat menggantikan kebutu-
kecil sehingga butuh perencanaan yang
han hidup untuk sementara waktu apabila
matang dalam mencapai tujuan keuangan.
penghasilan keluarga terhenti. Saat ini
menunjukkan
keluarga
tersebut tetap,
Dalam proses pencapaian tujuan-
klien dapat dikatakan sudah memiliki
tujuan keuangan klien, akan direkomen-
dana yang mencukupi untuk dimasukkan
dasikan beberapa produk investasi yang
sebagai tabungan dan dana darurat, hanya
akan disesuaikan dengan profil klien dan
saja karena klien belum memahami arti
jangka waktu investasi.
dari
dana
darurat
sehingga
belum
memisahkan asetnya secara spesifik untuk Pemilihan
tabungan
dilakukan
dengan tahapan, yaitu memilih produk yang terasuk dalam 3 kelompok bank umum terbaik dengan kategori aset diatas 100 triliun
menurut majalah investor
(Juni 2014), memilih produk dari bank yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan,
memiliki
pelayaan
prima,
memiliki peforma atm terbaik. Pembentukan
portofolio
disisihkan sebagai tabungan dana darurat. Klien merupakan keluarga kecil dengan tanggungan seorang istri dan dua orang anak. Dengan keadaan tersebut kebutuhan dana darurat yang ideal adalah sebesar sembilan
kali
kebutuhan
bulanan
keluarga. Hal ini untuk menjaga agar kebutuhan keluarga lebih tercukupi, dan jika klien kehilangan penghasilan dapat
yaitu
mempunyai waktu yang cukup untuk
dengann mengkombinasikan komposisi
mencari penghasilan yang sama seperti
aset-aset sehingga pengembalian porto-
sebelumnya. Waktu 9 bulan diharapkan
folio bisa dicapai secara maksimal dengan
cukup.
batas toleransi resiko yang seimbang. 59
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Dana darurat merupakan dana
per tahun yang diperoleh dan lama waktu
yang digunakan untuk mengantisipasi
untuk adaptasi. Pengeluaran bulanan klien
ketidakpastian dimasa yang akan datang.
adalah sebesar Rp 20.150.000 perbulan
Dana darurat yang dibutuhkan klien
atau setara dengan Rp 277.897.000 per
sebesar
tahun.
Rp
210.000.000
Perencana
Berikut
keuangan menyarankan untuk menyim-
kebutuhan
pan Rp 210.000.000 sebelum melakukan
menggunakan
investasi lainnya. Perencana keuangan
value.
mengutamakan
faktor
adalah
asuransi metode
perhitungan
jiwa
dengan
survival
based
likuiditas
dan
Nilai kehidupan yang harus dilindungi
keamanan serta mudah diakses
jika
sebesar:
diperlukan sewaktu-waktu. Oleh karena itu, perencana keuangan hanya memasukkan pada produk tabungan dan reksadana
= Rp (277.897.000/12) x 20 bulan = Rp 463.161.667
pasar uang. Sedangkan sisa dana darurat
Selain membutuhkan asuransi jiwa, klien
yang dipakai untuk mengcover asuransi
juga membutuhkan asuransi kesehatan
akan diambil dari disposable income
bagi dirinya, oleh karena itu di dalam
setiap bulannya selama 6 bulan.
produk asuransi jiwa ditambahkan rider
Untuk menghitung berapa besar
berupa asuransi kesehatan. Klien memiliki
kebutuhan klien akan proteksi berupa
riwayat kesehatan yang baik. Asuransi
asuransi, perencana keuangan melakukan
Manulife dapat memberikan manfaat yang
perhitungan dengan menggunakan metode
dirasa cukup bagi klien mengingat klien
survival based value karena metode ini
memiliki kesehatan yang baik.
sesuai
dengan
kondisi
klien
yang
Dalam hal pemilihan asuransi jiwa
memerlukan perlindungan selama jangka
ini, klien memang meminta suransi jiwa
waktu tertentu saja. Perencana keuangan
Manulife karena memang dulu klien
merekomendasikan agar klien memilih
berencana
masa perlindungan selama 10 tahun
Manulife namun belum terlaksana. Oleh
karena saat ini klien memiliki seorang
karena itu, perencana keuangan tidak
tanggungan yaitu istrinya. Perhitungan
membandingkan dengan asuransi yang
dengan menggunakan metode survival
lain atau menyarankan untuk memilih
based value berdasarkan pada pengeluaran
asuransi yang lain. Sebelum pensiun,
untuk
ikut
asuransi
jiwa
60
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
pengeluaran
klien
per
tahun
adalah
Volume 1, Nomor 1, April 2016
yang
berada
pada
pembahasan
sebesar Rp 277.897.000 selama pensiun
selanjutnya. Setelah menganalisa ketiga
klien masih menanggung pengeluaran-
hal tersebut, maka perencana keuangan
pengeluaran
tetapi
akan membandingkan kondisi keuangan
pengeluaran-pengeluaran itu berkurang
klien sebelum dan sesudah dilakukannya
karena
perencanaan keuangan.
seperti
sekarang,
anak-anaknya
telah
menikah
sehingga pengeluaran klien per tahun menjadi
Rp
223.897.000
Setelah
dilakukan
perencanaan
dengan
keungan, total aset yang dimiliki klien
mempertahankan tingkat hidup seperti
tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar
sekarang.
Rp
Ketika memasuki masa pensiun, pengeluaran
klien
karena
tidak
ada
tambahan aset baru, namun pengalokasian
Rp
terhadap aset-aset klien telah berubah.
223.897.000 hal ini karena ada beberapa
Aset lancar terdiri dari Tabungan Mamdiri
pengeluaran
dan
sebesar Rp 52.500.000 dan BNI-AM Dana
berkurang pada saat pensiun. Pengeluaran
Likuid sebesar Rp 157.500.000. Pada total
yang bertambah misalnya pengeluaran
aset lancar klien mengalami penurunan
untuk biaya kesehatan seperti: biaya
karena sebagian besar dari dana likuid
dokter/check up dan biaya obat/vitamin.
asset yang dimiliki oleh klien tersebut
Sedangkan pengeluaran yang berkurang
sudah dikonversikan ke dalam asset
pada saat pensiun adalah kebutuhan
investasi yang akan dipergunakan untuk
rumah tangga, bensin pendidikan anak,
mencapai tujuan-tujuan keuangan klien.
yang
menjadi
7.361.000.000
bertambah
biaya transportasi, dan biaya utilitas.
Setelah
perencanaan
keuangan,
Pengeluaran keluarga ini kan meningkat
asset penggunaan pribadi sebesar Rp
dari waktuwaktu dengan asumsi inflasi
2.261.500.000 hal ini tidak mengalami
sebesar
Klien
perubahan karena tidak ada penambahan
memperkirakan akan menikmati masa
maupun pengkonversian dana pada asset
pensiun selama 10 tahun.
investasi. Sisa asset lainnya, berupa asset
4,53%
per
tahun.
Kondisi keuangan klien setelah
investasi
bertambah
menjadi
Rp
perencanaan keuangan dapat dilihat dari
4.890.000.000 yang terdiri dari nilai
neraca, cash flow, dan rasio keuangan
bersih usaha PT. Mulia Mukti Sejahtera 61
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
senilai
Rp 4.225.000.000, Reksadana
Volume 1, Nomor 1, April 2016
masih tetap ada, dikarenakan masih belum
Pendapatan Tetap Danamas Dollar sebesar
lulus
Rp350.000.000,
Campuran
bulannya tidak diinvestasikan melalui
Simas Satu Rp140.000.000, Reksadana
produk-produk keuangan yang ada, akan
Saham HPAM Ultima Ekuitas sebesar
tetapi
Rp175.000.000.
keselu-ruhan
disposable income seperti yang telah
kekayaan bersih klien tidak mengalami
dilakukan sejak dulu. Untuk penerimaan
perubahan dalam pengalo-kasiannya agar
tidak
lebih optimal
penerimaan bunga deposito tidak ada. Hal
Reksadana
Secara
Tabel 4.2 Neraca Keuangan Setelah Perencanaan Keuangan
S1.
Biaya
langsung
pendidikan
diambilkan
mengalami
perubahan
setiap
dari
karena
ini karena deposito yang dimiliki telah dikonversikan ke dalam bentuk asset investasi
lain.
perbedaan
Selain
jumlah
itu,
pengeluaran
adanya tetap
dikarenakan adanya tambahan pengeluaran premi asuransi jiwa per tahun sebesar Rp 28.374.000 Dana hadiah anak sebesar Rp75.715.990;
dana
pensiun
sebesar
Rp160.000.000 Kesimpulan Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana keuagan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan klien. Seluruh goals atau tujuan Sumber : Data Diolah Penulis
keuangan klien dapat tercapai melalui
Setelah dilakukan perencanaan keuangan,
perencanaan keuangan ini, berdasarkan
arus
sedikit
prioritas tujuan keuangan klien mulai dari
perubahan. Dapat dilihat bahwa tidak
dana darurat, dana hadiah pernikahan
terdapat penambahan pengeluaran dari
anak, dana pensiun, asuransi umum,
aktivitas variabel. Untuk biaya pendidikan
semua dapat tercapai sesuai dengan
kas
klien
mengalami
keinginan klien. Begitu pula dengan 62
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
perencanaan
pajak
yang
perencana
keuangan
membantu
klien
dilakukan,
telah
dalam
berusaha melakukan
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Reksadana Pendapatan Tetap Danamas Dollar. 4. Dana Pensiun
peminimalan pembayaran pajak melalui pemilihan investasi yang tepat yang dapat
Dana pensiun sebesar Rp 665.000.000 akan
mendukung perencanaan pajak ini.
diambil
dari
aset
dan
Rp
160.000.000 yang akan diambil dari Perencana keuangan juga telah membantu
disposable income akan dialokasikan pada
dalam menghitung berapa pajak yang
Reksadana Pendapatan Tetap Danamas
dibayarkan klien selama ini sesuai dengan
Dollar, Reksadana Campuran Simas Satu
penghasilan yang diperoleh klien. Secara
dan Reksadana
ringkas, berikut ini rekomendasi yang
Ekuitas 1.
diberikan perencana
Saham HPAM Ultima
keuangan dalam
usaha pencapaian tujuan keuangan klien
Setelah adanya perencanaan keuangan yang diterapkan keluarga klien, kini
1. Dana Darurat
kondisi keungan klien yang berupa aset
Dana darurat sebesar Rp. 210.000.000
lancar telah teralokasikan sebagian pada
akan diambil dari aset dan dialokasikan
aset investasi sehingga investasi klien
pada Tabungan Mandiri, dan Reksadana
tidak hanya terdiri dari usaha saja tetapi
Pasar Uang BNI-AM Dana Likuid.
juga ada beberapa reksadana. Selain itu
2. Asuransi
klien dapat terus melakukan investasi yang menghasilkan tingkat imbal hasil
Premi asuransi jiwa dan kesehatan diambil dari cash flow tahunan keluarga ini. Dana yang
harus
dipersiapkan
untuk
mmproteksi jiwa dengan rider kesehatan sebesar Rp 28.374.000 per tahun atau sebesar Rp 2.364.500 per bulan. 3. Dana Hadiah Pernikahan Anak
yang
lebih
tinggi
daripada
produk
perbankan dan disarankan pula dalam pemilihan investasi klien dapat memilih produk investasi dengan bijak dan juga investasi yang sesuai dengan profil resiko klien. Setelah melakukan tahap analisis,
Dana hadiah pernikahan anak sebesar Rp
pembahasan, pertimbangan dan perhi-
75.715.990 akan diambil dari disposible
tungan terhadap kebutuhan klien maka
income, yang akan dialokasikan pada
perencana keuagan akan mengimplemen63
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
tasikannya
dalam
betuk
portofolio
investasi yang telah direkomedasikan. Mengingat adanya faktor inflasi, bunga bank, kinerja pasar reksadana, serta faktor keuangan lain yang berfluktuatif maka disarankan
klien
melakuka
review
perencanaan keuangan ini minimal enam bula sekali, namun aka lebih efektif jika dilakuka setiap tiga bulan. Hal ini disarankan agar perencana keuangan dapat membantu
klien
untuk
penyesuaian-peyesuaian
melakukan da-lam
hal
portofolio investasinya, sehingga perencana keuangan ini dapat benar-benar membantu klien untuk mencapai semua tujuan keuangannya. Daftar Pustaka Bank
Indonesia. Laporan Inflasi Tahunan. Diakses pada 02 Agustus 2014 dari www.bi.go.id
Bank Indonesia. Kurs Tengah. Diakses pada 02 Agustus 2014 dari www.bi.go.id Bertisch. A.M., Personal Finance. Harcout Brace and Company. 1994 Devie, Jenis-jenis investasi, Makalah disajikan dalam seminar Certificate Financial Planner, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2011. Dorimulu, Primus. Yang Menabur Yang Menuai. Investor, 81, 9-17, 2003. Financial Planning Standard Board, Investment Planning. FPSB Jakarta. 2007.
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Financial Planning Standard Board, Fundamental of FInancial Planning. FPSB Jakarta. 2007. Gozali. 2002. Rencana Keuangan Keluarga. Seberapa Perlukah. DIakses pada 18 Juli 2014 dari http://www.perencanakeuangan.co m Halmar Kosasi, Carissa, Devie dan Agus Arianto Toly, Perencanaan Keuangan untuk seorang Manajer Pabrik Plastik, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2013. John
Lim, Benedick, Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Budi Pada Instrumen Reksadana, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2013.
Madura Jeff, Personal Finance(3rd Edition), United state of America. Pearson Education Pte. Ltd. 2007. Manurung, Adler Haymans & Rizky, Lutfi T. Successful Financial Planner, Grasindo, Jakarta. 2009. Meilyanti, Henny Gunawan dan Yohnson, ANalisis Perbedaan MInat Membuat Perencanaan Keuangan Keluarga Menurut Karakteristik Keluarga DI Surabaya, Universitas Kristen Petra Surabaya. 2004. Nasution. Metodologi Research Penelitian Ilmiah. Bumi Aksara. Jakarta. 20113 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. Diakses pada 02 Maret 2014 dari www.jdih.jatimprof.go.id
64
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Riyanto, Abiprayadi. 2012. Definisi Reksadana. Diakses pada 05 Maret 2014 dari www.infobanknews.com Sandjaja, Diana dan Pandji Harsanto. Make Your Own Plan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. 2001. Undang-undang Nomor 05 Tahun 2008 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Diakses pada 03 Maret 2014 dari www.jdih.depkeu.go.id Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Cara Pajak Penghasilan. Diakses pada 04 Maret 2014 dari www.ortax.org Wibawa, H.K. Perencanaan Keuangan Keluarga. Salemba Empat. Jakarta. 2003.
65
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
66
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 51 – 66
Volume 1, Nomor 1, April 2016
62