Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan Bantuan Media Flashcard Pada Materi Sistem Pernapasan (Studi Eksperimen di Kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya)
(The Influence of Cooperatif Learning Model Type of Student Teams Achievement Divisions to Student Result Learning with Media Flashcard on Respiratory System Material) Nisa Ai Nursani, Purwati Kuswarini Suprapto, dan Suharsono Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, University of Siliwang Jl. Siliwangi no.20 Tasikmalaya-Jawa Barat, Email:
[email protected]
Abstract The Aim of this research was to know the influence of cooperatif learning model of student teams achievement divisions type to student result learning with flashcard media on respiratory system material in 8th grade of the 8th Public Junior High School Tasikmalaya city academic year 2015/2016. This research was done on May until September 2015. The method used in this research is true experimental design. Techniques of collection the data such as result learning test were performed before and after the completion of learning activities. The instrument of this research were 36 multiple choice questions in which 4 options to be choosen. The population in this research were all in 8th grade of the 8th Public Junior High School Tasikmalaya city used eleven classes. The sample was VIII F class as the exprimental and VIII G class as the control. Analysis using t test with significance level α = 0,05. Grounded on result of analyzing the data and testing the hypothesis can be concluded that there were a influence of cooperatif learning model of Student Teams Achievement Divisions type to student echievement with media of flashcard on respiratory system material in grade of the 8th Public Junior High School Tasikmalaya city academic year 2015/2016. Key words: student teams achievement divisions, flashcard, system pernapasan
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard pada materi Sistem Pernapasan di kelas VIII F SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental design. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar selesai. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda dengan 4 options sebanyak 36 butir soal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya yang terdiri dari 11 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas VIII F sebagai kelas eksperimen, dan VIII G sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf nyata α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard pada materi Sistem Pernapasan di kelas VIII F SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Kata kunci : Student Teams Achievement Divisions, flashcard, sistem pernapasan. Pendahuluan Secara keseluruhan dunia pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegunaan cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang saling berkaitan. Komponen saling berkaitan tersebut dapat dilihat dari hubungan antara siswa, guru, maupun hubungan antara keduanya di dalam proses pendidikan. Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh baik tidaknya kerja sama antara kedua komponen tersebut. Tanggung jawab upaya perbaikan dalam proses pembelajaran berada di tangan seorang guru, bagaimana pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. .Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya, khususnya kelas VIII. Diketahui bahwa selama ini proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA kurang menarik perhatian siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa cenderung kurang memperhatikan. Semua itu karena penggunaan model
pembelajaran yang kurang bervariasi, monoton dan proses pembelajaran yang berlangsung cenderung berpusat pada guru (teacher centered). Meskipun sarana media pembelajaran yang hampir mencukupi seperti adanya torso dan charta tetapi para guru jarang menggunakan adanya media tersebut. Sedangkan untuk media projektor tersendiri kurang memadai karena pihak sekolah hanya mempunyai beberapa media tersebut, sehingga menyebabkan ketidakmerataan penggunaan media tersebut. Peran siswa belum menyeluruh meskipun dibentuk dalam berkelompok, keaktifan siswanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran cenderung lebih aktif dalam menggali lebih banyak informasi dari guru maupun sumber belajar lain, sedangkan siswa yang kurang aktif cenderung pasif dalam pembelajaran, mereka hanya menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru tanpa mencari sumber lain. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan IPA hasil belajar siswa di kelas VII hanya mencapai 70 sedangkan Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM) yaitu 75,00. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang mampu melibatkan siswa aktif membantu dan memotivasi semangat dalam menjalani proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi efektif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa membantu dan memotivasi siswa yang cenderung pasif adalah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions. Model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Penelitian ini dibantu media flashcard. Flashcard merupakan suatu media yang menggunakan kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada suatu yang berhubungan dengan
gambar itu. Gambar yang diberikan guru dapat diperoleh melalui buku yang relevan atau dari internet. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions terhadap hasil belajar siswa dengan bantuan media flashcard pada materi sistem pernapasan di kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true experimental design. Materi yang di bahas dalam penelitian ini adalah Sistem Pernapasan, sedangkan model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 11 kelas yang berjumlah 347 orang siswa. Sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang diambil dengan menggunakan cluster random sampling (teknik random atas himpunan). Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa berupa multiple choice dengan empat option sebanyak 36 soal. Aspek yang diukur yaitu meliputi pengetahuan faktual (K1), pengetahuan konseptual (K2), pengetahuan prosedural (K3), dan pengetahuan metakognitif (K4) yang dibatasi pada jenjang mengingat (C1), mengerti (C2), memakai (C3), menganalisis (C4), dan mengevaluasi (C5). Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Proses Pembelajaraan dan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions dengan Bantuan Media Flashcard Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan di kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard setelah diuji dengan menggunakan uji t dependent untuk pre test post test kelas eksperimen didapatkan nilai t hitung = -18,29 dan ttabel =2,04, sehingga kesimpulan hipotesis yang didapat adalah tolak Ho, karena hasilnya
thitung<-ttabel, hal ini menunjukkan bahwa skor hasil pre test dan post test kelas eksperimen tidak sama dan ada peningkatan. Adapun rata-rata skor pre test di kelas eksperimen adalah 14,5, rata-rata skor post test 26,7 dan rata-rata Ngain 0,56. Proses pembelajaran di kelas VIII F (kelas eksperimen) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard. Model pembelajaran kooperatif student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard diawali dengan guru memberikan tes individual pada masing-masing kelompok. Setelah itu guru menyampaikan garis besar materi pokok kepada siswa melalui media flashcard, kemudian setiap kelompok yang terdiri dari 5-6 orang di minta untuk mengisi lembar kerja siswa (LKS) dimana LKS tersebut disajikan melalui media flashcard. Setelah setiap kelompok selesai mengerjakan LKS, kemudian guru memberikan tes individual kembali. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok dengan predikat super, hebat, serta baik dilihat dari penilaian tes individual tersebut. Berikut ini hasil diskusi kelompok selama dua pertemuan.
105 100 95 90 85 80 75
100
100
100100
95
95 90
90 85
85
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2
Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Gambar 4.12 Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions dengan Bantuan Media Flashcard Gambar 4.12 Menjelaskan hasil diskusi kelompok pada pertemuan kesatu dan kedua dimana pada pertemuan kesatu, nilai yang diperoleh tiap kelompok bervariasi. Nilai tertinggi diperoleh oleh kelompok empat dengan nilai 100 sedangkan nilai terendah di peroleh kelompok tiga dan lima memperoleh nilai yang sama dengan nilai 85. Sedangkan pada pertemuan
kedua nilai terbesar diperoleh kelompok satu, dua, dan empat dimana kedua kelompok tersebut mendapatkan nilai yang sama yaitu 100, sedangkan nilai terkecil diperoleh kelompok tiga yaitu 90. Hal ini menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard sedikitnya dapat merubah kebiasaan siswa dalam diskusi sehingga pada pertemuan kedua ada peningkatan nilai hasil diskusi jika dibandingkan dengan pertemuan pertama. Setelah selesai melakukan diskusi dilakukan kembali tes individu. Berikut adalah hasil skor tes individual dari tiap kelompok pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Tabel 4.19 Skor Hasil Tes Individual Siswa menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions dengan bantuan Media Flashcard Skor Kelompok pertemuan Penghargaan 1 1 15,3 Baik 2 17,5 Super 3 16,42 Hebat 4 17,14 Super 5 15,8 Baik Keterangan: Hasil Pengolahan Data
Skor pertemuan 2 16,67 18,3 15,71 20 16,67
Penghargaan Hebat Super Baik Super Hebat
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa empat kelompok mengalami kenaikan penjumlahan skor dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua, sedangkan satu kelompok mengalami penurunan penjumlahan skor. Hal
ini
mungkin
disebabkan
kondisi
kelompok
tersebut
kurang
memperhatikan ketika guru menjelaskan materi kemudian kurangnya kerjasama antarsiswa saat diskusi kelompok.
Adapun
kekurangan
dan
kelebihan
dari
penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard a. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard. 1) Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions: a) siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjungjung tinggi norma-norma kelompok; b) siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama; c) aktif berperan sebagi tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok; d) meningkatan kecakapan individu serta kecakapan kelompok; dan e) tidak bersifat kompetitif serta tidak memiliki rasa dendam . 2) Kelebihan media flashcard: a) bentuknya sederhana sehingga mudah dipahami;dan b) mudah
dibawa-bawa,
praktis,
gampang
diingat,
dan
menyenangkan. b. Kekurangan model
pembelajaran kooperatif tipe
student
teams
achievement divisions dengan bantuan media flashcard. 1) Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions: a) kontribusi siswa berprestasi rendah menjadi kurang; dan b) menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat bekerjasama. 2) Kekurangan media flashcard: a) biasanya data dari bagan banyak sedangkan pesannya terlalu singkatsehingga sulit dipahami;dan b) hanya menekankan pada persepsi indera mata saja.
2. Proses Pembelajaraan dan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Langsung Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan di kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung, setelah diuji dengan menggunakan uji t dependent untuk pre test - post test kelas kontrol didapatkan nilai thitung = -17,58 dan ttabel = -2,04, sehingga kesimpulan hipotesis yang didapat adalah tolak Ho, karena hasilnya ttabel>thitung, hal ini menunjukkan bahwa skor hasil pre test dan post test kelas kontrol tidak sama dan ada peningkatan. Adapun rata-rata skor pre test di kelas kontrol adalah 15,76 rata-rata skor post test 22,76 dan rata-rata Ngain 0,35. Proses pembelajaran di kelas VIII G (kelas kontrol) menggunakan model pembelajaran langsung. Proses pembelajaran ini dimulai dengan guru menyampaikan materi secara langsung kepada siswa. Setelah selesai menyampaikan materi, guru kemudian membimbing siswa untuk interaksi tanya jawab apabila siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Selanjutnya guru memberikan kesimpulan. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas kontrol, siswa cenderung pasif karena hanya mendengar dan menerima semua informasi dari guru
saja,
sedangkan
siswa
tidak
berperan
dalam
pembentukan
pengetahuannya sendiri, sehingga siswa cepat merasa bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan guru. 3. Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions dengan Bantuan Media Flashcard Berdasarkan pada hasil uji t independent skor N-gain eksperimen skor N-gain kontrol diperoleh thitung= 10,5 sedangkan ttabel = 1,97, hasil analisisnya thitung >ttabel sehingga kesimpulan analisisnya tolak Ho yang artinya ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions terhadap hasil belajar siswa dengan bantuan media flashcard pada Materi Sistem Pernapasan di kelas VIII F SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Karena model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement
divisions merupakan suatu model yang bertujuan untuk menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivsi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang
maksimal,
sedangkan
media
flashcard
adalah
media
yang
mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, skor hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari diagram berikut ini.
Gambar 4.13 Diagram Skor Rata-rata pre test, post test, dan N-gain Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 4.13 menjelaskan skor rata-rata pre test, post test, dan N-gain hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pre test di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan proses pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard (kelas eksperimen) adalah pre test 14,5, dan skor rata-rata post test 26,7. Sedangkan untuk kelas yang proses pembelajarannya menggunakan proses pembelajaran langsung rata-rata skor pretest 15,76, dan rata-rata skor post test 22,76. Rata-
rata skor pre test di kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, sedangkan rata-rata skor post test di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor post test di kelas kontrol. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan kelas VIII F di SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya yang telah diubah ke dalam skor adalah 27. Dari rata-rata skor post test dapat dilihat bahwa kelas eksperimen telah mencapai KKM, sedangkan kelas kontrol belum mencapai KKM. Rata-rata N-gain hasil belajar siswa di kelas eksperimen sebesar 0,56, jika dilihat dalam klasifikasi termasuk kategori sedang, sedangkan N-gain hasil belajar siswa di kelas kontrol sebesar 0,35 termasuk kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada Materi Sistem Pernapasan di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard (kelas VIII F) lebih tinggi bila dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannnya menggunakan model pembelajaran langsung (kelas VII G). Model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan model pembelajaran langsung karena dalam proses pembelajarannya model pembelajaran ini membuat siswa menjadi lebih aktif. Model pembelajaran ini dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman dan komunikasi siswa. Siswa dituntut untuk menguasai dan mengembangkan materi yang sedang dipelajari. Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan siswa lebih termotivasi belajar baik secara individu maupun kelompok. Sedangkan pada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung, siswa lebih bersifat pasif karena siswa hanya menerima informasi dari satu arah saja sedangkan dalam pembentukan pengetahuan siswa tidak dapat berperan aktif sehingga siswa merasa bosan dan pada akhirnya kehilangam minat belajarnya.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, maka penulis menyimpulkan ada pengaruh hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media flashcard pada Materi Sistem Pernapasan di kelas VIII F SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : Kharisma Putra Utama Offset Huda, Miftahul. (2014). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Kusaeri. (2014). Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta :Ar-ruzz Media Lie, Anita. (2008). Cooperaive Learning. Jakarta : PT. Grasindo Munadi, Yudhi.( 2012). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada (GP) Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Suharsono dan Popo Mustofa Kamil. 2013. Anatomi Tubuh Manusia. Universitas Siliwangi: Tidak Dipublikasikan Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatiif, dan R & D. Bandung : Alfabeta Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning, Jakarta : Pustaka Pelajar Widaningsih, Dedeh. (2012). Evaluasi Pembelajaran Matematika Paket Modul Pembelajaran untuk Melengkapi Bahan Perkuliahan Evaluasi Pembelajaran Matematika. Tasikmalaya : Tidak Dipublikasikan Yamin, Martinis. (2012). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat : GP Press Group