PENGARUH PRAKTIK PEMBELAJARAN PRODUKTIF DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK BHAKTI UTAMA BANDAR LAMPUNG Oleh: Nensi Mesrani Tarigan, Herpratiwi, Tarkono FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Soemantri Bojonegoro No. 1 Bandar Lampung e-mail:
[email protected] 0812 723 824 99 The Influence of Productive Learning Achievement and Industrial Work Practice Achievement Toward Soft Vehicle Engineering Competency in SMK Bhakti Utama Bandar Lampung.Abstract : The purpose of the research is to know the influence of productive learning achievement and industrial work practice toward the competency of soft vehicle technique skill. The method in this research was ex post facto with corerelation and regression technique. The place of the research was in SMK Bhakti Utama Bandar Lampung. The amount sample were 30 trainning participants of 113 trainning participants. The testing of the hypothesis used the product moment and multiple correlation. The results of the research showed that there is an influence productive learning achievement toward soft vehicle technique skill with a correlation coefficient (r) = 0.763 and a correlation coefficient of determination (r2) = 0.583; no effect on industrial work practice achievement toward the competence of soft vehicle technique skill with a correlation coefficient (r) = 0.632 and a correlation coefficient of determination (r2) = 0.399 and there is an influence of productive learning achievement and industrial work practice achievement toward soft vehicle technique skill with a correlation coefficient (r) = 0.841 and a correlation coefficient of determination (r2) = 0.707. Key words: productive learning, industrial work practice, soft vehicle technique. Pengaruh Prestasi Pembelajaran Produktif dan Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Bhakti Utama Bandar Lampung Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prestasi pembelajaran produktif dan prestasi praktik kerja industri terhadap kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto dengan tehnik korelasi dan regresi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 peserta diklat dari 113 peserta diklat. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment dan multiple correlation. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh antara prestasi pembelajaran produktif terhadap kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan dengan koefisien korelasi (r) = 0,763 dan nilai koefisien korelasi determinan (r2) = 0,583; tidak ada pengaruh antara prestasi praktik kerja industri terhadap kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan dengan koefisien korelasi (r) = 0,632 dan nilai koefisien korelasi determinan (r2) = 0,399 dan ada pengaruh antara prestasi pembelajaran produktif dan prestasi praktik kerja industri terhadap kompetensi keahlian teknik
2
kendaraan ringan dengan koefisien korelasi (r) = 0,841 dan nilai koefisien korelasi determinan (r2) = 0,707. Kata Kunci : pembelajaran produktif, praktek kerja industri, teknik kendaraan ringan. diklatnya dalam setiap tahun pelajaran, PENDAHULUAN terutama pada UKK (Uji Kompetnsi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
sebagai
salah
satu
Keahlian) dimana UKK merupakan
jalur
indikator penilaian ketercapaian untuk
pendididikan sekolah, yaitu pendidikan
mengukur
kejuruan yang mempunyai peranan
kemampuan peserta diklat tersebut
dalam usaha membentuk tenaga kerja
memiliki
skills
siap pakai dan berkompetensi tinggi
keahlian
tersebut.
yang
peserta
tanggap
terhadap
kebutuhan
seberapa
banyak
atau
diklat
kompetensi Ketercapaian
dalam
mencapai
pembangunan dan mampu bersaing di
kompetensi keahlian tersebut pasti
era globalisasi.
sangat
salah
dipengaruhi
oleh
prestasi
SMK Bhakti Utama merupakan
pembelajaran produktif dan prestasi
satu
prakerin, mengapa demikian karena
diminati
sekolah
oleh
swasta
umum,
pembelajaran
terbukti dengan jumlah peserta diklat
pembelajaran
untuk
interaksi antara peserta diklat dan
tahun
masyarakat
yang
pelajaran
2012/2013
produktif yang
pendidik
diklat
kompetensi lulusan dan prakerin atau
2012/2013.
tahun
pelajaran
Hal ini menunjukkan
praktek
mencapai
akibat
sebanyak kurang lebih 1000 peserta untuk
dalam
terjadi
adalah
kerja
industri
standar
adalah
bahwa keminatan masyarakat umum
merupakan salah satu program magang
menandakan
Bhakti
yang diberikan agar peserta diklat
Utama merupakan salah satu sekolah
dapat merasakan pengalaman langsung
kejuruan dalam bidang teknologi dan
sebagai
rekayasa
kompetensi keahliannya. Oleh karena
bahwa
yang
SMK
mampu
menyetak
pekerja
itu,
(skills) yang akan menjadi bekal
bagaimanakah
peserta diklat dalam menghadapi dunia
pembelajaran produktif dan prestasi
kerja. Ditambah lagi dalam beberapa
prakerin
tahun terakhir ini, SMK Bhakti Utama
terhadap
dapat
kendaraan ringan yang akan dicapai
100%
peserta 3
ingin
dengan
peserta diklat dengan kemampuan
meluluskan
peneliti
sesuai
mengetahui
pengaruh
(praktek
kerja
kompetensi
prestasi
industri) keahlian
dan peneliti beranggapan bahwa jika
dimana 1 jam pelajaran adalah 40
prestasi pembelajar produktif yang
menit. Berdasarkan informasi tersebut
baik mencerminkan proses belajar
dapat
diasumsikan
mengajar yang baik dan prestasi
diklat
mendapatkan
prakerin yang baik mencerminkan
pelajaran selama 3 tahun pembelajaran
bahwa proses prakerin yang baik
atau 960 jam (57600 menit). Hal ini
sehingga
tentu berbeda dengan standar panduan
dapat
mempengaruhi
bahwa
peserta
1440
kurikulum
jam
kompetensi keahlian peserta diklat
penyusunan
bahwa
tersebut.
pengalokasian untuk jam pembelajaran
Peneliti berupaya mendapatkan
kejuruan (produktif) adalah1158 jam
data pengamatan pada SMK Bhakti
atau 1544 jam pembelajaran dimana 1
Utama
jam pembelajaran adalah 45 menit.
Bandar
Lampung
dan
berdasarkan data pengamatan diketahui
Akan
bahwa sarana dan prasarana SMK
pembelajaran produktif
Bhakti Utama Bandar Lampung sarana
dalam pembelajaran sistem ganda atau
yang tersedia di dalam bengkel adalah
sekarang lebih dikenal dengan sebutan
antara lain 2 unit mesin (engine)
Prakerin atau Praktek Kerja Industri
bensin, 1 unit mesin (engine) diesel, 2
yang dilakukan selama 2 bulan di
panel kelistrikan, 2 unit transmisi, 2
dunia usaha maupun industri (DU/DI).
unit kopling serta 1 unit mobil kijang
tetapi
kekurangan
jam
ditempuh
Berdasarkan data pengamatan
tanpa body yang tentu saja secara
langsung
logika berpikir tidak relevan dalam
mengetahui bagaimanakah pengaruh
menampung peserta diklat dengan
prestasi pembelajaran produktif dan
jumlah peserta diklat sekitar 300
prestasi prakerin terhadap kompetensi
peserta
keahlian.
diklat
untuk
kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan.
inilah,
peneliti
Peneliti
ingin
melaksanakan
penelitian ini terhadap peserta diklat
Pembelajaran di SMK Bhakti
bidang
keahlian
teknologi
Utama Bandar Lampung terdiri dari
rekayasa
program
keahlian
pembelajaran normatif, adaptif dan
otomotif kompetensi keahlian teknik
produktif.
kendaraan
Untuk
pembelajaran
ringan.
dan teknik
Kompetensi
produktif alokasi waktu pembelajaran
keahlian ini yang dipilih oleh peneliti
yang dialokasikan untuk pembelajaran
karena kompetensi keahlian teknik
ini ialah 12 jam pelajaran per 1 minggu
kendaraan 3
ringan
merupakan
kompetensi keahlian yang pertama kali
changed through training procedurs
berdiri semenjak SMK Bhakti Utama
(wether in the laboratory or in the
berdiri sebagai sekolah kejuruan dan
natural environment) as distinguished
merupakan kompetensi keahlian yang
from
sering kali diminati oleh masyarakat
atributables
umum.
Hilgard, belajar itu adalah proses
Berdasarkan uraian diatas
change
by
to
factors
training”.
Bagi
maka peneliti mengadakan penelitian
perubahan
dengan
prosedur latihan baik latihan didalam
judul
“Pengaruh
Prestasi
melalui
not
Pembelajaran Produktif dan Prestasi
loboratorium
Prakerin
lingkungan ilmiah.
Terhadap
Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di
kegiatan
maupun
atau
dalam
Selanjutnya ada teori belajar
SMK Bhakti Utama Badar Lampung”.
kognitivisme yang menyatakan bahwa
Witherington (dalam Usman
belajar adalah perubahan persepsi dan
dan Setiawati, 2001: 5) menyatakan
pemahaman. (Uno, dkk., 2008:59).
bahwa “Belajar adalah suatu proses
Asri
perubahan di dalam kepribadian yang
berpendapat bahwa teori kognitif juga
menyatakan diri sebagai suatu pola
menekankan bahwa bagian-bagian dari
baru dari reaksi berupa kecakapan,
suatu
sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu
dengan
pengertian”.
Memisah-misahkan
Selanjutnya
Gagne
Budiningsih
situasi
juga
saling
konteks
(2004:34)
berhubungan
situasi atau
tersebut. membagi-
(dalam Slameto, 2010:13) memberikan
bagi situasi atau materi pelajaran
dua definisi belajar, yakni: (1) belajar
menjadi komponen-komponen yang
adalah suatu proses untuk memperoleh
kecil-kecil dan mempelajarinya secara
motivasi
pengetahuan,
terpisah-pisah akan kehilangan makna.
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah
Pada tahun 1956 Benjamin S
laku;
dalam
dan
(2)
belajar
adalah
Bloom dan David R Krathwohl (1964)
penguasaan.
merancang tujuan pendidikan yang
Belajar juga dianggap sebagai
memiliki
tiga
kemampuan
proses perubahan perilaku sebagai
(kompetensi) yaitu ranah kognitif,
akibat dari pengalaman dan latihan.
afektif dan psikomotorik. Dari setiap
Hilgard dalam Sanjaya (2008:112)
ranah tersebut dibagi kembali menjadi
mengungkapkan bahwa “Learning is
beberapa kategori dan sub kategori
the process by an activity originates or
yang 4
berurutan
secara
hirarkis
(bertingkat) mulai dari tingkah laku
kompetensi tentang norma, sikap dan
yang sederhana sampai tingkah laku
perilaku yang harus dilatihkan pada
yang paling kompleks.
peserta diklat. Program adaptif berupa
Pada tahun
1990-an, kelompok psikolog kognitif
mata
yang dipimpin oleh Lorin Anderson
membentuk
(mantan
mahasiswa
berkembang dan beradaptasi sesuai
melakukan
revisi
Bloom),
terhadap
dikembangkan
level
dengan
pelajaran
yang
berfungsi
kemampuan
untuk
perkembangan
ilmu
kognitif
yang
oleh
pengetahuan, teknologi, dan seni serta
Bloom.
Revisi dan pengembangan
dasar-dasar kejuruan yang berkaitan
yang terbaru adalah pengembangan
dengan
taksonomi Bloom menjadi 4 domain
dipelajari.
yaitu domain kognitif, afektif dan
merupakan program mata pelajaran
psikomotorik dan sosial yang disebut
yang berfungsi membekali peserta
sebagai Developing human Potential in
diklat
Four Domains for Learning and Doing
standar atau kemampuan produktif
yang dikutip oleh penulis dari Journal
pada suatu pekerjaan/keahlian tertentu
Peggy Dettmer (2006) yang berjudul
yang relevan dengan tuntutan dan
New Blooms in Established Fields:
permintaan pasar kerja.
Developing human Potential in Four
dapat
Domains for Learning and Doing.
pembelajaran
(Nur’aini, 2011:1).
proses interaksi peserta diklat dengan
Kompetensi substansi/materi
sebagai pendidikan
program
keahlian
Program
agar
memiliki
produktif
kompetensi
Sehingga
disimpulkan produktif
yang
bahwa merupakan
pendidik atau sumber belajar pada
dan
suatu
lingkungan
belajar
yang
pelatihan yang akan dipelajari oleh
berfungsi membekali peserta diklat
peserta diklat di SMK yang telah
agar memiliki kompetensi standar atau
diorganisasi
kemampuan
dan
dikelompokkan
produktif
pada
suatu
menjadi berbagai mata pelajaran yang
pekerjaan atu keahlian tertentu yang
telah
relevan
dirumuskan,
dalam
dengan
tuntutan
dan
pelaksanaannya telah dipilah menjadi
permintaan pasar kerja. (Joko, 2010:5-
program
6).
adaptif
mata dan
pelajaran
produktif.
normatif, Program
Dalam pembelajaran produktif
normatif dijabarkan menjadi mata
yang merupakan kelompok mata diklat
pelajaran yang memuat kompetensi-
produktif pada SMK secara subtantif 5
adalah
program-program
keahlian
terhadap
motivasi
produktif yang memberikan bimbingan
akhirnya
akan
pembelajaran
meningkatkan
yang
berbasis
kompetensi dan kerja proyek didalam
bidang
bidang teknologi yang berguna untuk
1983:119).
memecahkan
permasalahn
dalam
sehari-hari
baik
kehidupannya
belajar.
membantu
kompetensi
sesuai
keahliannya
Model
Pada
(Nolker,
pembelajaran
yang
cocok dan pas untuk pembelajaran
ditempat kerja maupun masyarakat
produktif
serta membentuk pengetahuan yang
menyatukan keduanya adalah model
menjadi
penyelenggaraan
dasar
selanjutnya. SMK
bagi
pendidikan
Mata diklat produktif
secara
umum
dan
Learning.
prakerin
Work
WBL
dan
Based merupakan
bertujuan
pembelajaran yang menggambarkan
membekali kemampuan peserta diklat
suatu program lembaga pendidik di
untuk dapat dalam membuat teknologi
mana antara lembaga pendidik dan
sendiri dan mampu menguji teknologi
organisasi
yang dikembangkan melalui model-
bersama-sama
model pembelajaran yang terpadu. (
pembelajaran di tempat kerja, sehingga
Djohar.dkk, 2006: 3).
program ini memenuhi kebutuhan
Praktek kerja industri adalah suatu
bentuk
atau
perusahaan
secara
merancang
peserta diklat, dan berkontribusi dalam
penyelenggaraan
pengembangan perusahaan.
WBL
pendidikan keahlian profesional yang
merupakan
program
memadukan secara sistematik dan
diselenggarakan
secara
sinkron.
pendidikan
tinggi.
Ada
enam
karakteristik
WBL
(David
Boud,
sekolah
Program pendidikan di dan
keahlian
program
yang
penguasaan
diperoleh
melalui
yang formal
di
2003:48), yaitu :
kegiatan langsung di dunia kerja secara
1. Hubungan antara mitra DU/DI
terarah untuk mencapai suatu tingkat
dengan
institusi
keahlian
profesional
tertentu
secara
(Pakpahan,
1994:7).
Melalui
membangun
khusus dan
pendidikan untuk membantu
penghayatan dalam program praktek
pembelajaran. DU/DI ini bisa
kerja industri, peserta diklat akan
milik pemerintah, swasta atau
memperoleh pengalaman bernilai yang
komunitas
akan
lainnya.
berpengaruh
secara
positif 6
sektor
ekonomi
2. Peserta
diklat
dilibatkan
5. Dalam WBL learning project
pekerja.
Kebutuhan
yang dilakukan di tempat kerja,
setiap peserta diklat berbeda-
memberikan tantangan untuk
beda dan berubah setiap waktu.
memenuhi kebutuhan peserta
Oleh
rencana
diklat di masa yang akan
pembelajaran WBL dirancang
datang, dan perusahaan itu
untuk setiap peserta diklat.
sendiri.
Dengan tujuan bahwa program
Institusi pendidikan memiliki
sebagai
karena
pembelajaran
itu
itu
menjamin
keluaran
berdasarkan
kesepakatan
bahwa dapat didukung dan
dalam program ini dengan menghargai
menggunakan sumber-sumber
standar
yang tersedia dan disepakati
ditetapkan, berbeda dengan kursus
oleh pihak-pihak terkait.
konvensional, dalam WBL tidak ada
3. Program
dalam
WBL
dan
level
yang
telah
silabus, inti materi dll. Dalam WBL
mengikuti apa yang dibutuhkan
hanya mungkin disiapkan modul.
di tempat kerja dan apa yang
Tujuan penelitian ini adalah
dibutuhkan oleh peserta diklat,
untuk mengetahui dan menganalisis
karena asumsi pembelajaran
pengaruh
berbasis
kerja,
produktif sebagai variabel bebas (X1)
berbeda
dan prestasi Praktek Kerja Industri
penyelenggaraannya dengan
apa
yang
(Prakerin)
prestasi
sebagai
pembelajaran
(X2)
diselenggarakan di perguruan
kompetensi
tinggi.
kendaraan ringan di SMK Bhakti
4. Level
pendidikan
dalam
program
dibangun
setelah
peserta
diklat
kompetensi
1.
diakui.
yang
diperlihatkan
terhadap
kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan yang akan dicapai.
masing-masing peserta diklat apa
teknik
Pengaruh prestasi pembelajaran produktif
Kompetensi yang dimiliki oleh
bukan
(Y)
Utama Bandar Lampung, yaitu :
memiliki
yang
keahlian
terhadap
2.
dapat
Pengaruh prestasi Praktek Kerja Industri
dengan
kompetensi
kecakapan sebelumnya.
kendaraan dicapai. 7
(Prakerin)
terhadap
keahlian ringan
yang
teknik akan
Pengaruh prestasi pembelajaran
ringan yang dikeluarkan oleh dinas
produktif dan prestasi Prakerin secara
pendidikan pusat atau nilai ujian
bersama-sama
nasional praktek produktif. Data yang
terhadap
kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan yang
diperoleh dianalisis.
akan dicapai.
yang dimaksudkan di sini adalah untuk
METODE PENELITIAN
menguji kebenaran hipotesis. Teknik yang dipergunakan dalam penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian
ini adalah analisis korelasi dan regresi.
ex pos facto dengan menggunakan
Sebelum dilakukan analisis data, akan
teknik korelasi dan regresi untuk
dideskripsikan data penelitian dari 2
mengukur sejauh mana pengaruh dari
variabel bebas dan 1 variabel terikat
prestasi pembelajaran produktif dan
dalam bentuk tabel data, distribusi,
prestasi prakerin terhadap kompetensi
frekwensi dan histogram.
keahlian teknik kendaraan ringan di
dilakukan uji prasyarat analisis melalui
Penelitian ini dilakukan kepada peserta
uji normalitas dan selanjutnya uji
diklat teknik kendaraan ringan dengan
hipotesis.
jumlah sampel 30 peserta diklat.
Kriteria uji untuk hipotesis
Pengumpulan data pada setiap
pertama, kedua dan ketiga adalah
variabel penelitian berbeda-beda. Pada penelitian
sebagai berikut :
prestasi
1. Ada korelasi antara X dan Y,
pembelajaran produktif dilaksanakan
jika nilai rxy ≠ 0 artinya ada
dengan memperoleh nilai-nilai mata
korelasi antara X dengan Y.
diklat pembelajaran produktif dari
Jika nilai r hitung X dan Y
semester 1 hingga semester 5 dan
tidak sama dengan nol, korelasi
kemudian merata-rata untuk setiap
tersebut dapat bersifat negatif
peserta diklat. Pada variabel penelitian
maupun positif.
prestasi praktek kerja industri, data
2. Korelasi
diperoleh melalui penilaian DU/DI
diperoleh
teknik
kendaraan
berdasarkan
X
dan
Y
artinya angka yang menunjukan
ringan
nilai
antara
negatif, jika nilai rxy negatif
sedangkan untuk variabel kompetensi keahlian
Sebelum
dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu
SMK Bhakti Utama Bandar Lampung.
variabel
Analisis data
r hitung bernilai negatif (-)
uji
maka
kompetensi keahlian teknik kendaraan
negatif 8
menunjukkan atau
korelasi artinya
peningkatan
nilai
X
dapat
terhadap Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Hipotesis antara variabel (X1)
menurunkan nilai Y. 3. Korelasi antara X dan Y positif, jika nilai rxy positif artinya
terhadap Y adalah :
angka
Ho
yang
menunjukan
r
: Tidak adanya pengaruh yang
hitung bernilai positif (+) maka
positif dan signifikan antara
menunjukkan korelasi positif
prestasi pembelajaran produktif
atau artinya peningkatan nilai
terhadap kompetensi keahlian
X dapat meningkatkan nilai Y.
teknik kendaraan ringan.
4. Korelasi antara X dan Y erat,
H1
: Adanya pengaruh yang positif
jika nilai rxy ≥ 0,70 artinya jika
dan signifikan antara prestasi
nilai r hitung menunjukkan ilai
pembelajaran
yang lebih besar atau sama
terhadap kompetensi keahlian
dengan 0,70 maka korelasi
teknik kendaraan ringan.
yang terjadi antara X dan Y
Maka
adalah korelasi yang erat. 5. Korelasi
antara
X
hasil
dan
Y
Tabel 4.1. Pengaruh pembelajaran produktif
pada taraf nyata 0,05 artinya
keahlian TKR
angka
r
pengujian
hipotesisnya adalah sebagai berikut :
signifikan jika r hitung ≥ r tabel
jika
produktif
terhadap
hitung Korel asi
menunjukkan nilai yang lebih
rhitung
rtabel
besar atau sama dengan 0,05
Taraf Signif ikan
kompetensi
Koefi sien Deter minas i
Kesi mpula n
0,583
Tolah Ho dan terim a H1
mak korelasi adalah signifikan. Artinya
hubungan
variabel bearti. yang
sama
rX1Y
kedua
0,763
0,361
0,05
Penjelasan
berlaku
Berdasarkan hasil data analisis
untuk diatas
hipotesis selanjutnya.
diperoleh
bahwa
koefisien
korelasi (r) = 0,763. Nilai koefisien korelasi tersebut positif, artinya pola HASIL PENGAMATAN PEMBAHASAN
DAN
hubungan antara prestasi pembelajaran produktif
Hasil Penelitian
keahlian
1. Pengaruh antara Prestasi Pembelajaran Produktif (X1)
terhadap teknik
kompetensi
kendaraan
ringan
positif atau dapat dikatakan adanya 9
hubungan yang diberikan oleh prestasi
korelasi (r) = 0,632. Nilai koefisien
pembelajaran
korelasi tersebut positif, artinya pola
produktif
terhadap
kompetensi keahlian teknik kendaraan
hubungan
ringan.
terhadap kompetensi keahlian teknik
2. Pengaruh
antara
3. Pengaruh
antara
Keahlian Teknik Kendaraan
dan Prestasi Prakerin (X2)
Ringan
terhadap antara
variabel
(X2)
Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
: Tidak adanya pengaruh yang
Hipotesis
antara
positif dan signifikan antara
terhadap Y adalah :
prestasi
Ho
prakerin
kompetensi
terhadap
keahlian
teknik
variabel
: Tidak adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara prestasi pembelajaran produktif
: Adanya pengaruh yang positif
dan prestasi prakerin terhadap
dan signifikan antara prestasi
kompetensi
prakerin terhadap kompetensi
kendaraan ringan.
teknik
kendaraan
H1
ringan. Maka
keahlian
dan signifikan antara prestasi hasil
pengujian
pembelajaran
produktif
prestasi
Tabel 4.2. Pengaruh Prestasi prakerin
kompetensi
terhadap kompetensi keahlian TKR
kendaraan ringan.
rhitung
0,632
rtabel
0,361
Taraf Signif ikan
0,05
Koefi sien Deter minas i
Kesi mpula n
0,399
Tolah Ho dan terim a H1
Maka
diperoleh
bahwa
prakerin
terhadap
keahlian
hasil
dan
teknik
pengujian
hipotesisnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Pengaruh pembelajaran produktif
dan
Prestasi
Prakerin
terhadap TKR Korel asi
Berdasarkan hasil data analisis diatas
teknik
: Adanya pengaruh yang positif
hipotesisnya adalah sebagai berikut :
rX2Y
(X1)
kendaraan ringan.
keahlian
Korel asi
Prestasi
Pembelajaran Produktif (X1)
terhadap Y adalah :
H1
prakerin
Kompetensi
Hipotesis
Ho
prestasi
kendaraan ringan adalah positif.
Prestasi
Praktik Kerja Industri (X2) terhadap
antara
koefisien 10
rhitung
rtabel
Taraf Signif ikan
Koefi sien Deter minas
Kesi mpula n
i
rX1Y
0,841
0,361
0,05
kompetensi keahlian teknik kendaraan
0,707
Tolah Ho dan terim a H1
ringan maka diduga bahwa proses pembelajaran yang terjadi terutama proses
Berdasarkan hasil data analisis diatas
diperoleh
bahwa
dilaksanakan
koefisien
yang baik.
korelasi tersebut positif, artinya pola
peneliti
hubungan antara prestasi pembelajaran dan
prestasi
dengan
produktif baik
karena
memberikan hasil belajar (prestasi)
korelasi (r) = 0,841. Nilai koefisien
produktif
pembelajaran
Namun, dari penemuan berdasarkan
pengamatan
langsung, proses pembelajaran di SMK
prakerin
Bhakti
terhadap kompetensi keahlian teknik
Utama
kurang
maksimal
dikarenakan berbagai faktor, antara
kendaraan positif atau dapat dikatakan
lain :
adanya pengaruh yang diberikan oleh
1. Tidak maksimalnya sarana dan
prestasi pembelajaran produktif dan
prasarana
prestasi prakerin terhadap kompetensi
yang
tersedia
terutama sarana dan prasana
keahlian teknik kendaraan ringan.
pada bengkel kerja, contohnya saja yang paling sedarhana adalah untuk dapat mencapai
Pembahasan
kompetensi
Berdasarkana hasil pengamatan diatas
diketahui
bahwa
melaksanakan
prosedur
hubungan
pengelasan,
antara prestasi pembelajaran produktif
pematrian, pemotongan dengan
memberikan nilai yang positif terhadap
panas dan pemanasan yang
kompetensi keahlian teknik kendaraan
merupakan
ringan
prestasi
kejuruan TKR membutuhkan
pembelajaran produktif memberikan
alat pengelasan, tabung gas
pengaruh yang signifikan terhadap
oksigen,
asitilen,
kompetensi keahlian teknik kendaraan
pembakar,
kabel
ringan karena hubungan diantara kedua
trafo las atau generator dan
varibel
pakaian
prestasi
dan
tentu
tersebut
saja
positif.
pembelajaran
Karena
untuk
produktif
kompetesi
selang elektroda,
keselamatan prosedur
dasar
kerja
pengelasan
memberikan hubungan yang positif
akan tetapi kenyataannya alat-
dan
alat
signifikan
mempengaruhi
yang
tersedia
tidak
mendukung dan tidak dapat 11
dipakai lagi karena berbahaya
terjadi antara hasil penelitian yang
jika akan digunakan.
didapat dengan temuan yang terjadi
2. Ketersedian tenaga pendidik
dilapangan
adalah
karena
yang masih kurang mumpuni
aturan
karena tidak adanya tenaga
adalah 40% NS dan 60% NUN.
kependidikan yang merupakan
Karena
guru
guru
dipengaruhi oleh 40% NS sehingga
lepas kecuali kepala program
adanya peng”upgrade”an nilai akhir
kompetensi keahlian TKR.
hasil
tetap
melainkan
3. Pembelajaran produktif yang
penentuan
nilai
adanya kelulusan
penentuan
belajar
penilaian
kelulusan
berdasarkan
acuan
patokan
normatif.
Dari
tersebut
dapat
terjadi seharusnya 70% adalah
kendala-kendala
pembelajaran praktik kejuruaan
disimpulkan
dan 30% adalah teori kejuruaan
kesadaran dari guru maupun pihak
akan
pada
sekolah yang seharusnya bekerja sama
adalah
dalam membimbing peserta diklat
pembelajaran teori dan 30%
menjadi hasil output yang dinginkan
adalah pembelajaran praktik
sesuai dengan visi dan misi SMK
kejuruaan.
Bhakti
tetapi
pelaksanaannya
4. Penjabaran dalam
70%
materi
pelajaran
bahwa
Utama
kurangnya
Bandar
Lampung
khususnya untuk kompetensi keahlian
pengembangan
Teknik
Kendaraan
Ringan,
yaitu
kompetensi dan uji kelayakan
merupakan salah satu sekolah kejuruan
membutuhkan biaya dan waktu
yang mempersiapkan peserta diklat
yang cukup, tidak semua guru
kompeten
yang
pernah
teknik kendaraan ringan (otomotif)
atau
sehingga peran guru sangat dibutuhkan
mengajar
mengikuti
pelatihan
seminar dalam pengembangan
Peneliti
5. Belum maksimalnya peran guru pembelajaran
bidang
keahlian
dalam pencapaian misi tersebut.
materi ajar.
dalam
dalam
menganggap,
SMK
Bhakti Utama harus melaksanakan
baik
metode
WBL
atau
pembelajaran di dalam kelas
berbasis
maupun di bengkel.
menambahan wawasan akademis dan
Peneliti, beranggapan mengapa
instruksi
terjadi gap atau kesenjangan yang
kerja,
pembelajaran
yang
yakni
berkaitan
ialah
dengan
pekerjaan di sekolah yang tentu saja 12
berkaitan dengan karakteristik bekerja
Simpulan
dan
Berdasarkan
belajar
pada
waktu
yang
hasil
analisis
dan
bersamaan. Tugas-tugas pembelajaran
pembahasan, maka dapat disimpulkan
seharusnya dipengaruhi oleh sifat alam
bahwa:
pekerjaan,
dan
sebaliknya
agar
1. Terdapat hubungan yang positif
keduanya saling melengkapi
yaitu
dan signifikan antara prestasi
belajar sambil bekerja. The Office of
pembelajaran
Technologi Assesment, menjelaskan
terhadap kompetensi keahlian
bahwa
pembelajaran
teknik kendaraan ringan dan
berbasis kerja adalah untuk menambah
tentu saja ada kecenderungan
wawasan akademis dan instruksi yang
yang baik jika perbaikan pada
berkaitan dengan pekerjaan di sekolah.
prestasi pembelajaran produktif
Sebab karakteristik dari WBL adalah
akan meningkatkan kompetensi
bekerja dan belajar dengan waktu yang
keahlian
bersamaan. Tugas-tugas pembelajaran
ringan.
pengalaman
produktif
teknik
kendaraan
dipengaruhi oleh sifat alam pekerjaan,
2. Terdapat hubungan yang positif
dan sebaliknya pekerjaan dipengaruhi
dan tidak signifikan antara
oleh
prestasi
sifat
alam
pembelajaran.
prakerin
terhadap
Keduanya saling melengkapi yaitu
kompetensi
pelajar adalah pelajar dan pekerja,
kendaraan ringan dan tentu saja
yang diperlukan adalah bagaimana
ada kecenderungan yang baik
mengatur keduanya.
jika
Mungkin salah
keahlian
peningkatan
teknik
prestasi
satu jawaban yang paling tepat, ialah
prakerin dapat meningkatkan
dengan
kompetensi
menggunakan
Model
Pembelajaran Berbasis Kerja yang
bentuk,
Apprenticesship, Base
antara
intership,
enterprise,
teknik
kendaraan ringan.
mungkin dapat dilaksanakan dalam berbagai
keahlian
3. Terdapat hubungan yang positif
lain:
dan signifikan antara prestasi
School
pembelajaran
co-operative
prestasi
education, dan job shadowing.
produktif
prakerin
bersama-sama kompetensi
dan secara
terhadap keahlian
teknik
kendaraan ringan dan tentu saja
KESIMPULAN dan SARAN
ada kecenderungan yang baik 13
jika ada peningkatan prestasi
sesuai dengan standar pelaksanaan
pembelajaran
prakerin.
prestasi
produktif
prakerin
meningkatkan keahlian
dan dapat
5. Guru
hendaknya
memandang
kompetensi
bahwa mengajar adalah esensinya
kendaraan
kebutuhan sebagai seorang guru.
teknik
ringan.
Hal ini tentu saja akan berdampak
SARAN
dengan
motivasi
tersebut
untuk
seorang
guru
memberikan
pembelajaran yang sebaik-baiknya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, maka saran-
DAFTAR PUSTAKA
saran dalam penelitian ini adalah: Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta. David Boud and Nicky Solomon. 2003. Work-Based Learning. SRHE and Open University Press Buckingham Djohar, Asari, dkk. 2006. ModelModel Pembelajaran Pada Kelompok Mata Diklat Produktif di SMK. Jakarta (diambil dari http://www.scribd.com/doc/989 83447/Model-PembelajaranProduktif pada tanggal 15 Agustus 2013) Nur’aini, Eka. 2011. Kata Operasional Taksonomi Bloom Versi Baru Untuk Mata Pelajaran Biologi. PEP UNY. (Diambil dari http://amaeka.files.wordpress.c om/2012/11/kata-operasionaltaksonomi-bloom-versibaru3.pdf pada tanggal 15 Agustus 2013) Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group
1. Adanya pengetahuan yang lebih dari
pihak
melakukan
sekolah beberapa
untuk pelatihan
kepada guru-guru produktif untuk meningkatkan
daya
kreatifitas
dalam mengembangakan metode pembelajaran yang dapat diserap oleh peserta diklat. 2. Bisa
lebih
kurikulum
mengembangkan
dengan
bekerjasama
dengan dunia usaha/industri yang sudah memiliki MoU sehingga kebutuhan awal akan dunia industri dapat diberikan oleh sekolah. 3. Adanya kelengkapan sarana dan prasarana yang mumpuni dalam pencapaian kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan. 4. Sebaiknya pelaksanaan prakerin tidak hanya terbatas dalam waktu 2 bulan melainkan antara 4-6 bulan 14
Uno, B. Hamzah, Abdul Karif Raum, dan Najamuddin Petta Solong, 2008. Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran (Cet.II). Gorontalo: Nurul Jannah
15