Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 1
KETIDAKBERMINATAN ORANG TUA DALAM MENGIKUTSERTAKAN ANAK DALAM PAUD DI DESA MANGGONG KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG
ARTIKEL JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh Asri Nurwianti NIM 10102241029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2015
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 2
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 3
KETIDAKBERMINATAN ORANG TUA DALAM MENGIKUTSERTAKAN ANAK DALAM PAUD DI DESA MANGGONG KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG THE RELUCTANCE OF PARENTS TO ENGAGE CHILDREN AT PAUD IN MANGGONG NGADIREJO TEMANGGUNG Oleh: Asri Nurwianti, pendidikan luar sekolah,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberminatan orang tua dalam mengikutsertakan anak di PAUD Mekar Desa Manggong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung serta upaya orang tua dalam mengasuh anak yang dilakukan secara mandiri di rumah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah orang tua dari anak usia dini dan pengelola PAUD. Setting penelitian mengambil tempat di Desa Manggong. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan model interaktif Miles & Huberman yaitu data reduction, data display, dan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberminatan orang tua dalam mengikutsertakan anak dalam PAUD Mekar di Desa Manggong, antara lain yaitu: (1) sosialisasi tentang program PAUD pada masyarakat masih kurang, (2) motivasi dan pengetahuan orang tua terhadap pendidikan anak usia dini rendah, (3) kemampuan ekonomi orang tua lemah, (4) tenaga pendidik PAUD kurang profesional. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh pihak lembaga PAUD dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya PAUD agi perkembangan anak antara lain sebagai berikut: (1) memberikan sosialisasi tentang PAUD kepada masyarakat dalam kegiatan posyandu, (2) menyebarkan pamflet yang berisi tentang informasi program PAUD kepada masyarakat, (3) berkunjung dari rumah ke rumah untuk memberikan informasi tentang program PAUD, dan (4) memberikan sosialisasi atau menyebarkan informasi tentang PAUD dalam perkumpulan PKK. Kata kunci : orang tua, PAUD, faktor ketidakberminatan Abstract The objective of this study is to determine the factors affecting the reluctance of parents to engage children at PAUD Mekar in Manggong, Ngadirejo, Temanggung and to find out the efforts in parenting done by parents independently at home. This research study is a descriptive qualitative study. The subjects of this research were the parents of early age children and PAUD’s organizers. This research took place in Manggong, Ngadirejo, Temanggung. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The data were analyzed using Miles & Huberman interactive models, namely data reduction, display data, and verification. The results of this study showed that the factors affecting the reluctance of parents to engage children at PAUD Mekar in Manggong are as follows: (1) socialization on PAUD programs to the community is lack, (2) motivation and knowledge that parents have on early childhood education is lack, (3) economic status of parents is weak, (4) the lack of professional early childhood educators. While the efforts made by PAUD organizers in giving understanding about the importance of PAUD for children’s growth are as follows: (1) giving socialization about PAUD to the community through Maternal and Child Health Center, (2) distributing pamphlets which contain PAUD’s program information to the community, (3) visiting people’s houses to give information about PAUD’s program, (4) giving socialization or spreading information about PAUD through PKK meetings. Keywords: parents, PAUD, reluctance factor
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 4
perkembangan yang dilalui oleh anak usia
PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini atau yang sering
disingkat
PAUD
adalah
upaya
dini. Berbagai alasan tersebut menjadikan PAUD wajib dikuti oleh semua anak usia
pembinaan yang ditujukan kepada anak
dini. Akan tetapi
sejak lahir sampai dengan anak usia 6 tahun
menentukan
yang
dipengaruhi oleh orangtuanya.
dilakukan
rangsangan
melalui
pemberian
anak usia dini dalam
pendidikannya
sangatlah
pendidikan untuk membantu
Pemberian pendidikan pada anak
pertumbuhan dan perkembangan jasmani
usia dini seharusnya diberikan kepada
dan rohani agar anak memiliki kesiapan
semua anak tanpa terkecuali, karena akan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
sangat
(Apriana, 2009: 22).Pendidikan anak usia
mengoptimalkan masa emas perkembangan
dini (PAUD) sangatlah penting bagi anak,
mereka. Hadirnya lembaga pendidikan anak
karena di tempat inilah anak-anak mendapat
usia dini (PAUD) yang semakin banyak
pengalaman, sosialisasi, serta pengajaran
harus dimanfaatkan oleh kalangan orang tua,
pada masa terpenting dalam pertumbuhan
karena
dan perkembangan mereka.
pendidikan pada anak usia dini akan
PAUD memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah.
Pendidikan
merupakan
salah
penyelenggaraan
anak
usia
satu
dini bentuk
pendidikan
yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik
kecerdasan
(daya
halus pikir,
dan
kasar),
daya
cipta,
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan
keunikan
dan
tahap-tahap
membantu
dengan
setiap
adanya
anak
dalam
pemberian
membantu anak sebelum mereka menempuh pendidikan yang tingkatnya lebih tinggi seperti sekolah dasar (SD). Sejak tahun 2012, angka partisipasi kasar (APK) PAUD di Indonesia saat ini bisa dikatakan semakin baik, karena APK PAUD meningkat setiap tahun. Pemerintah terus berupaya meningkatkan APK PAUD mengingat usia PAUD merupakan usia keemasan
dalam
pertumbuhan
anak
Indonesia. Target APK PAUD pada tahun 2015 adalah 75%. Target capaian PAUD (36) tahun menghasilkan presatasi yang sangat baik dengan melihat indikator kerja utama.
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 5
APK PAUD secara nasional pada tahun
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), (2)
2012 memiliki target APK 63,60% dan
Mengetahui upaya yang dilakukan oleh
terealisasikan 63,01%, tahun 2013 target
orangtua dalam memberikan pendidikan
APK 67,40% dan terealisasikan 69,4%,
bagi anaknya didalam lingkungan keluarga.
sedangkan tahun 2014 Kemdikbud memiliki
METODE PENELITIAN
target capaian APK 72,90%. Peningkatan
Jenis Penelitian
APK PAUD tercermin dari jumlah lembaga
Penelitian Menggunakan pendekatan
PAUD yang terus bertambah setiap tahun.
kualitatif.
Hingga bulan Desember 2013, jumlah
Waktu dan Tempat Penelitian
lembaga PAUD mencapai 174.367 lembaga
Penelitian ini dilaksanakan pada
se Indoesia. Dari jumlah tersebut, Taman
bulan Oktober sampai dengan Desember
Kanak-Kanak
2014
(TK)
menempati
posisi
di
Desa
Manggong,
Kecamatan
teratas, atau sebanyak 74.487 TK, lalu
Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
diikuti Kelompok Bermain sebanyak 70.477
Subyek penelitian
(Kemdikbud tahun 2014). Berdasarkan
latar
Subjek penelitian dalam penelitian ini belakang
dari
penelitian ini, maka rumusan masalah yang di kaji dalam penelitian ini, yaitu : (1) Faktor
apa
saja
ketidakberminatan
yang
dalam
mengikutsertakan anak dalam
program
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ?, (2) Upaya apa yang dilakukan orangtua dalam memberikan pendidikan bagi anak jika anak tidak diikutsertakan dalam program PAUD ? Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui faktoryang
ketidakberminatan
dan pengelola PAUD Mekar. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data berbentuk
mempengaruhi
orangtua
faktor
adalah orangtua peserta didik non PAUD
mempengaruhi orangtua
dalam
mengikutsertakan anak dalam
program
deskriptif yang diambil dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama yang di gunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang di bantu pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi yang dibuat sendiri oleh peneliti. Teknik pengumpulan data
yang
digunakan
yaitu
observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisa Data Analisis
data
adalah
proses
pengorganisasian dan mengurutkan data
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 6
kedalam wawancara, pengamatan. Peneliti
Berdasarkan
hasil
penelitian,
dapat
juga saja dapat menjadi pengamat berperan-
diketahui bahwa pihak lembaga PAUD
serta dalam budaya yang sedang diteliti
Mekar
selama penelitian itu berlangsung (Moleong,
kepada masyarakat, khususnya orangtua
2006: 237). Setelah data terkumpul, maka
yang mempunyai anak yang berusia 0-6
aktivitas yang dilakukan dalam menganalisis
tahun. Sosialisasi tersebut antara lain berisi
data adalah reduksi data, display data dan
tentang pengenalan PAUD dan penjelasan
penarikan
verifikasi.
mengenai pentingnya program PAUD bagi
Mereduksi data berarti merangkum dan
perkembangan anak usia dini. Sosialisasi
memilih hal-hal yang pokok. Penyajian data
tidak hanya dilakukan oleh pihak lembaga
dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
PAUD Mekar, akan tetapi juga dilakukan
bagan,
oleh PKBM
kesimpulan
hubungan
atau
antar
kategori
dan
telah
melaksanakan
sisoalisasi
yang disampaikan dalam
sejenisnya. Kesimpulan dalam penelitian
Posyandu Desa Manggong. Sosialisasi yang
kualitatif yang diharpkan adalah temuan
dilakukan baik oleh lembaga PAUD Mekar
baru
maupun oleh PKBM tidak membawa hasil
yang sebelumnya belum pernah ada.
HASIL PENELITIAN
yang maksimal. Terbukti dari jumlah peserta
1. Informasi Yang Diperoleh Orang Tua
didik PAUD Mekar yang sampai dengan
Tentang Program PAUD.
saat ini masih berjumlah 22 peserta didik.
Informasi tentang keberadaan PAUD
Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian
perlu disosialisaikan kepada masyarakat,
dan
khususnya orangtua yang mempunyai anak
sosialisasi/informasi yang diberikan.
usia dini, yaitu anak yang berusia 0-6 tahun. Dengan informasi
adanya
sosialisasi
mengenai
diharapkan
keberadaan
tindak
lanjut
orangtua
dari
Sosialisasi yang dilakukan tersebut bertujuan agar orangtua memahami bahwa
dan
PAUD itu penting bagi perkembangan
pentingnya PAUD dapat dipahami oleh
anaknya, dan PAUD juga merupakan tempat
orangtua, sehingga orangtua berminat untuk
untuk menanamkan pendidikan karakter
mengikutsertakan anaknya dalam PAUD.
sejak dini, karena usia 0-6 tahun merupakan
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
usia emas bagi perkembangan anak. Oleh
tujuan pemerintah untuk mencerdaskan anak
sebab itu perlu diberikan suatu stimulus atau
sejak usia dini.
pendidikan untuk mengembangkan potensi mereka.
Untuk
melanjutkan
potensi
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 7
perkembangan
anak
hanya sekedar bermain sambil belajar.
seimbang,
Kegiatan yang ada di PAUD Mekar sampai
perlindungan kesehatan, asuhan penuh kasih
saat ini kurang menarik minat orangtua
sayang dan rangsangan pendidikan yang
untuk mengikutsertakan anak di PAUD.
membutuhkan
tersebut, asupan
setiap gizi
sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan masing-masing anak. 2.
Pengetahuan
Orang
Kegiatan-Kegiatan
Masyarakat
khususnya
orangtua
yang mempunyai anak berusia dini pada
Tua
Tentang
umumnya
tidak
mengetahui
kegiatan-
Dalam
Program
kegiatan dalam pembelajaran di PAUD.
PAUD.
Sebagian besar orangtua mengetahui bahwa
Kagiatan yang dilakukan dalam proses
kegiatan dalam pemelajaran di PAUD hanya
pembelajaran di PAUD berperan sebagai
sekedar bernyanyi dan bermain. Masih
stimulus untuk membantu anak dalam
sangat banyak orangtua yang masih belum
mengembangkan potensi diri. Potensi diri
terbuka fikirannya, mereka menganggap
anak yang perlu dikembangkan meliputi
bahwa kegiatan bermain dan bernyanyi di
beberapa aspek, antara lain aspek fisik,
PAUD akan diulang di Taman Kanak-Kanak
aspek intelektual, aspek moral spiritual,
(TK). Jadi mereka beranggapan bahwa
aspek sosial emosional,
PAUD itu belum menjadi kebutuhan pokok
serta aspek seni
bahasa dan kreativitas. Berbagai aspek
bidang
tersebut dapat berkembang secara maksimal
tersebut terbukti dengan banyaknya orang
apabila
tua
dikembangkan
sedini
mungkin,
pendidikan
yang
bagi
memlilih
anaknya.
untuk
Hal
memulai
karena masa usia dini merupakan masa usia
menyekolahkan anak pada tahapan TK tanpa
emas, dimana anak dapat menangkap segala
melalui tingkat PAUD terlebih dahulu.
sesuatu yang diterimanya dengan sempurna,
3.
hal ini sesuai dengan (Depdiknas, 2003: 1). Berdasarkan hasil penelitian, maka
Pengetahuan
Orangtua
Tentang
Manfaat PAUD Untuk Perkembangan Anak Usia Dini.
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
masyarakat Desa Manggong, khususnya
mempunyai manfaat yang sangat besar.
orangtua yang mempunyai anak usia dini
PAUD mempunyai peran penting dalam
masih belum mengetahui benar kegiatan apa
perkembangan
saja yang ada dalam PAUD. Menurut
perkembangannya,
pemahaman mereka, kegiatan dalam PAUD
stimulus untuk mengembangkan seluruh
anak
usia anak
dini.
Dalam
membutuhkan
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 8
potensi yang ada dalam diri anak, agar
satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
potensi yang ada dapat dikembangkan
yang mennitikberatkan pada peletakan dasar
secara maksimal. Hal ini sesuai dalam Jamal
ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Ma’mur
yang
fisik, kecerdasan, sosial emosional, serta
menyatakan bahwa potensi anak akan
bahasa dan komunikasi sesuai dengan tahap-
berkembang maksimal apabila diberikan
tahap perkembangan yang dilalui oleh anak
rangsangan
usia dini.
Asmani
(2009:
secara
65-66),
benar
dan
tepat.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar
Berdasarkan
hasil
penelitian,
masyarakat mengetahui bahwa PAUD itu
masyarakat di Desa Manggong sebagian
mempunyai manfaat yang penting. Akan
kecil sudah mengerti peran penting PAUD.
tetapi pengetahuan mereka akan manfaat
Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa
penting dari PAUD hanyalah sebatas bahwa
masyarakat yang sudah mengikutsertakan
PAUD itu dapat menjadikan anak lebih
anaknya dalam program PAUD. Akan
pandai ketika anak mulai memasuki masa
tetapi, lebih banyak masyarakat yang belum
sekolah di TK (Taman Kanak-Kanak).
mengerti akan pentingnya peran PAUD bagi
Mereka masih berfikir bahwa pembelajaran
perkembangan anak usia dini. Terbukti dari
dalam PAUD itu tidak membawa pengaruh
masih sangat rendahnya jumlah peserta
yang
anak.
didik yang terdaftar di PAUD Mekar.
Sehingga mereka masih menganggap bahwa
Sebagian besar masyarakat mempunyai
manfaat PAUD tidak begitu diperlukan oleh
pandangan bahwa PAUD adalah sekedar
setiap anak usia dini.
arena bermain, selain itu PAUD juga
4.
besar
bagi
Pengetahuan
perkembangan
Orang
Tua
Tentang
sebagai
salah
satu
tempat
Peranan PAUD Bagi Perkembangan
melimpahkan
Anak Usia Dini.
orangtua yang sibuk dengan karirnya.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
5.
Tanggapan
pengasuhan
untuk
Orang
anak
Tua
bagi
Terhadap
mempunyai peran yang sangat berarti bagi
Program PAUD.
perkembangan
Anak merupakan investasi yang sangat
anak
usia
dini.
PAUD
memberikan persiapan anak menghadapi
penting
masa-masa ke depannya, yang paling dekat
manusia (SDM) dimasa depan. Dalam
adalah
rangka
menghadapi
masa
sekolah.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah
bagi
penyiapan
mempersiapkan
sumber
SDM
daya
yang
berkualitas untuk masa depan, pendidikan
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 9
merupakan salah satu hal yang penting
a.
Kemampuan Ekonomi Orang Tua
untuk diberikan sejak usia dini. Memberikan
Sebagian besar lembaga PAUD,
perhatian yang lebih kepada anak usia dini
baik formal maupun nonformal, yang
untuk mendapatkan pendidikan, merupakan
ada di Indonesia diselenggarakan oleh
salah satu
masyarakat
langkah
yang tepat
untuk
dalam
yayasan.
meneruskan perjuangan bangsa.
pendidikannya tentu saja dibebankan
penelitian
itu
biaya
di
kepada orang tua dan karena kebutuhan
lapangan, masih banyak orang tua tidak
biaya yang besar itulah maka banyak
peduli terhadap PAUD. Hal ini dibuktikan
orang tua memutuskan untuk tidak
dengan
mengikutsertakan
minimnya
hasil
karena
sebuah
menyiapkan generasi unggul yang akan
Berdasarkan
Oleh
bentuk
pengetahuan
mereka
tentang peranan PAUD. Sementara itu, perhatian mereka terhadap pendidikan anak usia dini masih kurang, dibuktikan dari 162
anaknya
kedalam
lembaga PAUD tersebut. b.
Kurangnya
Sosialisasi
Keberadaan
Program PAUD Kepada Masyarakat
anak di Desa Manggong terdaftar pada tahap
Faktor yang kedua yaitu kurangnya
umur usia dini tetapi yang menjalani
sosialisasi dari pemerintah setempat
pendidikan di PAUD Mekar hanya 22 orang.
maupun lembaga PAUD mengenai
Begitupun
yang
keberadaan dan pentingnya peranan
muncul tentang eksistensi lembaga PAUD
PAUD bagi perkembangan anak usia
masih rendah dan cenderung diabaikan
dini. Ketidakmaksimalan pemerintah
(sumber
setempat
tanggapan
data
masyarakat
Kantor
Kelurahan
Desa
Manggong). 6.
dalam
mensosialisaikan
lembaga PAUD dan peran penting
Faktor-Faktor
Mempengaruhi
PAUD pada masyarakat, menjadikan
Ketidakberminatan Orang Tua Dalam
masyarakat khususnya orang tua yang
Mengikutsertakan Anak di PAUD.
mempunyai anak usia dini tidak paham
Berdasarkan
Yang
di
bahwa PAUD itu mempunyai peran
lapangan, dapat diketahui bahwa rendahnya
yang sangat penting bagi perkembangan
minat orang tua dalam mengikutsertakan
anak usia dini. Dengan demikian, maka
anak
masyarakat
dalam
beberapa
hasil
PAUD
faktor.
penelitian
disebabkan
Faktor-faktor
antara lain adalah sebagai berikut :
oleh
tersebut
tidak
berminat
untuk
mengikutsertakan anak dalam PAUD.
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 10
c.
Tenaga
Pendidik
PAUD
Kurang
perkembangan anak usia dini apabila
Profesional
anak
Faktor yang ketiga yaitu tenaga pendidik
PAUD.
Tenaga
pendidik
PAUD yang berada di PAUD Mekar
pendidik yang ada tidak
dalam
PAUD
Mekar. d.
Kurangnya Motivasi dan Pemahaman Orang Tua Terhadap Pendidikan
dapat dikatakan belum professional, karena
diikutsertakan
Faktor yang keempat adalah motivasi orang tua dan pemahaman
memiliki latar belakang pendidikan
orang
yang kompeten di bidang PAUD. Tidak
Hambatan ini biasanya kita jumpai di
sedikit lembaga PAUD yang masih
daerah pedesaan dimana masyarakat di
asal-asalan berjalan disebabkan karena
pedesaan masih memiliki anggapan
usia
bahwa
yang
relatif
baru
sehingga
tua
terhadap
anaknya
pendidikan.
tidak
pendidiknya kurang berkualitas, belum
disekolahkan
kreatif dan inovatif. Lembaga PAUD
tinggi, apalagi dimulai dari PAUD.
yang masih baru pelaksanaan program
Bagi mereka yang terpenting adalah
masih bersifat asal jalan, asal dapat
bagaimana nantinya anak mereka dapat
peserta
memerhatikan
membantu perekonomian keluarga. Hal
kualitas pelayanan pendidikan, baik
ini juga terkait dengan pemahaman
dari
tenaga
masyarakat bahwa sekolah yang wajib
pendidik/ pengasuh, maupun metode
hanyalah SD sampai dengan SMP
pembelajarannya.
lain,
sesuai dengan programWajib Belajar 9
tenaga pendidik yang berkualifikasi dan
Tahun dari pemerintah. Maka dari itu
berkompentensi
perlu
didik
segi
tanpa
sarana-prasarana,
sangatterbatas,
Tantangan
yang yang
adanya
ke
perguruan
sosialisasi
oleh
berlatar
pemerintah, baik pusat maupun daerah,
masih
akan pentingnya pendidikan anak usia
heterogen bahkan tak sedikit yang
dini kepada seluruh lapisan masyarakat.
berdasar
Hal
Orang tua dan keluarga hendaknya
tersebut yang menjadi pertimbangan
mampu meningkatkan pemahamannya
masyarakat bahwa pendidik yang tidak
tentang
profesional
tidak
akan
perkembangan anak sehingga orang tua
pengaruh
yang
besar
belakang
serta
ada
sampai
perlu
pendidik
PAUD,
pengalaman
semata.
membawa tehadap
pentingnya
PAUD
bagi
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 11
termotivasi
untuk
mengikutsertakan
anak dalam program PAUD. 7.
Minat
Orang
Tua
pembelajaran
secara
mandiri yang dilakukan oleh orang tua
Dalam
Bidang
Pendidikan Usia Dini Bagi Anak.
dirumah. Mereka mempunyai cara-cara yang berbeda satu sam lain dalam
Berdasarkan hasil penelitian di
memberikan pendidikan bagi anaknya.
lapangan, masyarakat khususnya orang
Cara-cara orang tua dalam memberikan
tua yang mempunyai anak usia dini
pendidikan bagi anak dirumah antara
tidak berminat untuk mengikutsertakan
lain
anak dalam program PAUD. Banyak
mengajak anak untuk bermain sambil
orang tua yang beranggapan bahwa
bernyanyi. Kedua, mulai mengenalkan
PAUD tidak begitu membawa pengaruh
anak dengan nilai-nilai sosial yang ada
besar bagi perkembangan anak usia
di lingkungan masyarakat, misalnya
dini. Selain itu kegiatan pembelajaran
dengan memberikan contoh perilaku
yang diterapkan kurang menarik. Hal
sopan santun, mengajak anak berbicara
ini sesuai dalam Slameto (2003: 180),
dengan sopan, menghormati oranglain,
yang
minat
dan memberikan teladan pada anak
ketertarikan
untuk melakukan perbuatan yang baik.
menyatakan
dipengaruhi
oleh
bahwa rasa
yaitu
terhadap suatu hal untuk terlibat dalam
Ketiga,
hal
angka
tersebut.
Mereka
menganggap
pertama,
mengajak dan
dengan
anak
cara
mengenali
huruf,
oarangtua
bahwa kegiatan pembelajaran yang
melakukannya dengan cara bernyanyi
diberikan di PAUD akan kembali
dan
diterima anak di bangku sekolah Taman
gambar yang di tempel di tembok
Kanak-Kanak. Oleh sebab itu, maka
kepada anak. Keempat, orang tua
masyarakat
mengajarkan
Kanak-Kanak
8.
menerapkan
lebih (TK)
memilih
memberikan
anak
gambar-
untuk
mulai
jalur
mewarnai gambar dengan memberikan
pendidikan pertama bagi anak-anaknya.
buku bergambar dan pensil warna
Pengasuhan Orang Tua Terhadap Anak
kepada
Usia Dini
menanamkan dan menciptakan anak
Berdasarkan
sebagai
Taman
dengan
hasil
penelitian,
orang tua yang tidak mengikutsertakan anaknya dalam program PAUD, mereka
anak.
Dan
yang
kelima,
untuk menerapkan perilaku hidup sehat, seperti
memelihara
kesehatan
dan
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 12
kebersihan, makan makanan sehat, dan
pendidikan yang sesuai dengan tahap
memelihara kesehatan lingkungan.
perkembangan
kemampuan
masing-masing anak.
PEMBAHASAN 1.
dan
Informasi Yang Diperoleh Orang Tua Tentang Program PAUD. Berdasarkan
sesuai
tersebut
di
dengan
pernyataan
atas
Yuliani
penelitian,
Nurani Sujiono (2009: 23), bahwa
dapat diketahui bahwa pihak lembaga
kelompok bermain merupakan salah
PAUD
Mekar
hasil
Penjelasan
telah
melaksanakan
satu pendidikan anak usia dini pada
kepada
masyarakat,
jalur pendidikan non formal yang
khususnya orangtua yang mempunyai
menyelenggarakan program pendidikan
anak yang berusia 0-6 tahun. Sosialisasi
sekaligus program kesejahteraan bagi
tersebut antara lain berisi tentang
anak usia dini. Berkaitan dengan hal di
pengenalan
penjelasan
atas, menurut Afia Rosdiana (2005: 59),
mengenai pentingnya program PAUD
tumbuhnya lembaga-lembaga PAUD
bagi perkembangan anak usia dini.
yang begitu cepat, tidak dibarengi
sosialisasi
PAUD
Sosialisasi
dan
dilakukan
dengan transformasi suatu pemahaman
orangtua
yang merata dan memadai kepada
memahami bahwa PAUD itu penting
masyarakat luas tentang pemberian
bagi
bentuk pembelajaran secara terencana
tersebut
yang
bertujuan
agar
perkembangan
anaknya,
dan
PAUD juga merupakan tempat untuk
dan
menanamkan pendidikan karakter sejak
prasekolah.
dini, karena usia 0-6 tahun merupakan
mengoptimalkan perkembangan anak
usia emas bagi perkembangan anak.
tidak hanya dilihat dari sisi lembaga,
Oleh sebab itu perlu diberikan suatu
namun juga harus didukung oleh peran
stimulus
serta orang tua di rumah.
atau
mengembangkan Untuk
pendidikan potensi
melanjutkan
untuk mereka. potensi
perkembangan tersebut, setiap anak
berjenjang
2. Pengetahuan
kepada
anak
Keberhasilan
Orang
Kegiatan-Kegiatan
usia upaya
Tua
Tentang
Dalam
Program
PAUD.
membutuhkan asupan gizi seimbang,
Masyarakat khususnya orangtua
perlindungan kesehatan, asuhan penuh
yang mempunyai anak berusia dini
kasih
pada
sayang
dan
rangsangan
umumnya
tidak
mengetahui
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 13
kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran
manusia.
di PAUD. Sebagian besar orangtua
karena saat itulah mereka mendapatkan
mengetahui
dalam
berbagai pengalaman lewat bermain
pemelajaran di PAUD hanya sekedar
melalui eksplorasi alam disekitarnya.
bernyanyi dan bermain. Masih sangat
Dari kegiatan tersebut, mereka dapat
banyak orangtua yang masih belum
mengenal alam dan teman sepermainan
terbuka
mereka
dalam suasana yang menyenangkan.
menganggap bahwa kegiatan bermain
Sementara orang dewasa membutuhkan
dan bernyanyi di PAUD akan diulang di
permainan sebagai sarana relaksasi dan
Taman
menghibur diri.
bahwa
kegiatan
fikirannya,
Kanak-Kanak
(TK).
Jadi
mereka beranggapan bahwa PAUD itu
Anak-anak ingin bermain
Dari pernyataan di atas, maka
belum menjadi kebutuhan pokok bidang
dapat
pendidikan bagi anaknya. Hal tersebut
kegiatan bermain, berbagai kompetensi
terbukti dengan banyaknya orang tua
bidang pengembangan dapat diperoleh
yang
khususnya
memlilih
untuk
memulai
diketahui
untuk
bahwa
anak
melalui
usia
dini.
menyekolahkan anak pada tahapan TK
Kompetensi tersebut merupakan dasar
tanpa melalui tingkat PAUD terlebih
pengembangan potensi anak kelak di
dahulu.
kemudian
hari.pemilihan
permainan
Kegiatan yang dilakukan dalam
yang berupa game-game menarik dan
proses pembelajaran di PAUD Mekar
kreatif sangat menentukan pencapaian
diterapkan berdasarkan pada prinsip
kompetensi-kompetensi diatas. Guru
belajar melalui bermain, hal tersebut
sebagai
sesuai dengan Suhendi (2008: 1) yang
pembimbing
menyatakan bahwa, salah satu sarana
PAUD/RA/TK harus jeli dan kreatif
belajar bagi anak usia dini adalah
mengoptimalkan permainan di sekolah
bermain. Menurut Suhendi, setiap diri
agar
manusia, baik anak-anak maupun orang
kecerdasan anak dapat dioptimalkan.
dewasa terdapat hasrat untuk bermain.
3.
kreator,
pemimpin
permainan
bidang
Pengetahuan
dilembaga
pengembangan
Orangtua
dan
dan
Tentang
Seperti halnya kebutuhan bersosialisasi
Manfaat PAUD Untuk Perkembangan
dan berkelompok, bermain merupakan
Anak Usia Dini.
hasrat
yang
mendasar
pada
diri
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 14
Berdasarkan
hasil
penelitian,
berfikir dan belajar. Keempat, aspek
sebagian besar masyarakat mengetahui
intelektual,
bahwa PAUD itu mempunyai manfaat
mampu
yang penting. Akan tetapi pengetahuan
memberikaan
mereka akan manfaat penting dari
masalah, dan menemukan hubungan
PAUD hanyalah sebatas bahwa PAUD
sebab akibat. Kelima, aspek social
itu dapat menjadikan anak lebih pandai
emosinal, dalam aspek ini anak mampu
ketika anak mulai memasuki masa
mengenal lingkungan social dan alam
sekolah di TK (Taman Kanak-Kanak).
serta menghargai keberagaman social
Mereka
dan budaya, selain itu anak mapu
masih
berfikir
bahwa
dalam aspek ini berfikir
logis,
alasan,
pembelajaran dalam PAUD itu tidak
mengembangkan
membawa pengaruh yang besar bagi
positif dan kontrol diri.
anak kritis,
memecahkan
konsep
diri
yang
perkembangan anak. Sehingga mereka
Hal
ini
sesuai
dengan
masih menganggap bahwa manfaat
pernyataan
Jamal
Ma’mur
Asmani
PAUD tidak begitu diperlukan oleh
(2009: 65-66), yang menyatakan bahwa
setiap anak usia dini.
tujuan pendidikan anak usia dini adalah
Manfaat pendidikan anak usia
mengembangkan potensi anak sejak
dini mencakup beberapa aspek, yang
dini sebagai persiapan untuk hidup dan
pertama yaitu aspek moral dan spiritual,
dapat
dalam
lingkungannya.
aspek
ini
diharapkan
anak
percaya akan adanya Tuhan dan mampu
4.
menyesuaikan
Pengetahuan
Orang
diri
denagn
Tua
Tentang
beribadah serta mencintai sesamanya.
Peranan PAUD Bagi Perkembangan
Kedua, aspek fisik, dalam aspek ini
Anak Usia Dini.
anak mampu mengelola keterampilan tubuhnya
serata
mampu
menerima
Berdasarkan masyarakat
di
hasil Desa
penelitian, Manggong
rangsangan sensorik. Ketiga, aspek
sebagian kecil sudah mengerti peran
bahasa, seni dan kreativitas, dalam
penting PAUD. Hal ini dapat dilihat
aspek ini anak mampu menggunakan
dari adanya beberapa masyarakat yang
bahasa untuk pemahaman bahasa pasif
sudah mengikutsertakan anaknya dalam
dan dapt berkomunikasi secara efektif
program PAUD. Akan tetapi, lebih
sehingga
banyak
dapat
bermanfaat
untuk
masyarakat
yang
belum
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 15
mengerti akan pentingnya peran PAUD
Pendidikan
prasekolah
bagi perkembangan anak usia dini.
memegang
peranan
Terbukti dari masih sangat rendahnya
signifikan
dalam
jumlah peserta didik yang terdaftar di
perkembangan
PAUD
mengembangkan
Mekar.
masyarakat
Sebagian
mempunyai
besar
yang
sangat
mengoptimalkan anak
dan
konsep
diri
dan
pandangan
kepedulian sosialnya. Beberapa alasan
bahwa PAUD adalah sekedar arena
Bellantive (1993) tentang pentingnya
bermain, selain itu PAUD juga sebagai
lembaga PAUD adalah antara lain : a)
salah satu tempat untuk melimpahkan
pendidikan
pengasuhan anak bagi orangtua yang
pengalaman belajar yang bernilai yang
sibuk dengan karirnya.
tidak didapatkan di rumah, b) anak usia
Pendidikan
dini memiliki kebutuhan bersosialisasi
bentuk
dengan anak lain dan dengan orang
yang
dewasa di luar orang tuanya, c) orang
menitikberatkan pada peletakan dasar
tua dan kerabat tidak selalu menjadi
ke
dan
pembimbing yang baik bagi anak, d)
perkembangan fisik, kecerdasan, sosial
pada sebagian keluarga yang kedua
emosional, serta bahasa dan komunikasi
orang
sesuai
tahap-tahap
Taman Penitipan Anak dirasa sangat
perkembangan yang dilalui oleh anak
perlu, e) Taman Penitipan Anak yang
usia dini. Hal ini sesuai dengan
baik memungkinkan bagi anak untuk
pernyataan Partini (2010: 2-3), yang
dapat belajar, dibandingkan jika ia
menyatakan bahwa PAUD memiliki
diasuh oleh pengasuh dirumah. Dengan
beberapa tujuan yautu memfasilitasi 4
demikian maka dapat dilihat bahwa
hal yakni memfasilitasi perkembangan
anak yang mengikuti program PAUD
kognitif,
akan lebih aktif dan kreatif serta lebih
salah
penyelenggaraan
arah
usia
menyediakan
dini
merupakan
anak
prasekolah
satu
pendidikan
pertumbuhan
dengan
sosial,
perkembangan
emosional, motorik.
dan PAUD
siap
dilaksanakan agar semua anak usia dini mempunyai kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
tuanya
untuk
bekerja,
keberadaan
menghadapi
jenjang
pendidikan selanjutnya. 5.
Tanggapan
Orang
Program PAUD.
Tua
Terhadap
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 16
Berdasarkan hasil penelitian di
pertumbuhan
lapangan, masih banyak orang tua tidak
potensi anak.
peduli
terhadap
dibuktikan
PAUD.
dengan
Hal
ini
dan
perkembangan
Menurut Nur Cholimah (2012:
minimnya
4) agar
anak dapat
pengetahuan mereka tentang peranan
berkembang
PAUD.
perhatian
kondisi yang diharapkan adalah adanya
mereka terhadap pendidikan anak usia
keselarasan antara proses pendidikan di
dini masih kurang, dibuktikan dari 162
rumah dengan pendidikan di sekolah.
anak di Desa Manggong terdaftar pada
Hal ini dapat dicapai apabila adanya
tahap umur usia dini tetapi yang
pemahaman orang tua tentang paud
menjalani pendidikan di PAUD Mekar
telah
hanya 22 orang. Begitupun tanggapan
diupayakan
masyarakat
tentang
masyarakat tentang konsep pendidikan
eksistensi lembaga PAUD masih rendah
anak usia dini dan peran penting orang
dan cenderung diabaikan (sumber data
tua dalam pendidikannya. Orang tua
Kantor Kelurahan Desa Manggong).
harus memperlakukan anak secara hati-
Sementara
yang
itu,
muncul
secara
tumbuh dan
memadai.
optimal,
maka
Sehingga
perlu
pemahaman
bagi
Sumber daya manusia yang
hati dan benar agar anak memiliki
berkualitas dapat terbentuk melalui
karakter dan kepribadian yang tepat
upaya pengembangan potensi anak
untuk perkembangannya lebih lanjut.
sejak
dini.
Potensi
anak
dapat
6.
Alasan Yang Menyebabkan Orang Tua
berkembang secara maksimal apabila
Tidak
sejak
Mengikutsertakan Anak di PAUD.
dini
anak
stimulus-stimulus
selalu
diberikan
yang
dapat
Berminat
Dalam
Berdasarkan hasil penelitian di
merangsang anak dalam pengembangan
lapangan,
potensinya. Hal ini sesuai dengan
rendahnya minat orang tua dalam
pernyataan Slamet Suyanto (2005: 6)
mengikutsertakan anak dalam PAUD
yang menyatakan bahwa masa anak
disebabkan
usia dini sering disebut masa emas atau
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
golden age,dimana masa ini merupakan
kemampuan
masa
kurangnya sosialisasi tentang program
yang
paling
baik
bagi
PAUD
dapat
oleh
diketahui
beberapa
ekonomi
kepada
orang
masyarakat,
bahwa
faktor.
tua,
tenaga
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 17
pendidik PAUD kurang profesinal, dan
Dengan demikian, maka masyarakat
rendahnya motivasi serta pemahaman
tidak berminat untuk mengikutsertakan
orang tua terhadap pendidikan.
anak dalam PAUD.
a. Kemampuan Ekonomi Orang Tua
c. Tenaga Pendidik PAUD Kurang
Sebagian besar lembaga PAUD,
Profesional
baik formal maupun nonformal, yang
Faktor yang ketiga yaitu tenaga
ada di Indonesia diselenggarakan oleh
pendidik
masyarakat
sebuah
PAUD yang berada di PAUD Mekar
biaya
dapat dikatakan belum professional,
dalam
yayasan.
Oleh
bentuk
karena
itu
PAUD.
Tenaga
pendidik
pendidikannya tentu saja dibebankan
karena
kepada orang tua dan karena kebutuhan
memiliki latar belakang pendidikan
biaya yang besar itulah maka banyak
yang kompeten di bidang PAUD.
orang tua memutuskan untuk tidak
menurut Nur Cholimah (2012: 2) tidak
mengikutsertakan
sedikit lembaga PAUD yang masih
anaknya
kedalam
lembaga PAUD. b. Kurangnya
asal-asalan berjalan disebabkan karena
Sosialisasi
Keberadaan
Program PAUD Kepada Masyarakat Faktor
pendidik yang ada tidak
yang
yang
relatif
baru
sehingga
pendidiknya kurang berkualitas, belum
yaitu
kreatif dan inovatif. Lembaga PAUD
kurangnya sosialisasi dari pemerintah
yang masih baru pelaksanaan program
setempat
masih bersifat asal jalan, asal dapat
maupun
kedua
usia
lembaga
PAUD
mengenai keberadaan dan pentingnya
peserta
peranan PAUD bagi perkembangan
kualitas pelayanan pendidikan, baik
anak usia dini. Ketidakmaksimalan
dari
pemerintah
pendidik/ pengasuh, maupun metode
setempat
dalam
didik
segi
tanpa
memerhatikan
sarana-prasarana,
mensosialisaikan lembaga PAUD dan
pembelajarannya.
peran penting PAUD pada masyarakat,
tenaga pendidik yang berkualifikasi dan
menjadikan
berkompentensi
masyarakat
khususnya
Tantangan
tenaga
yang
ada
lain,
sangat
orang tua yang mempunyai anak usia
terbatas, serta yang berlatar belakang
dini
pendidik
tidak paham bahwa PAUD itu
PAUD,
masih
sedikit
heterogen
mempunyai peran yang sangat penting
bahkan tak
yang berdasar
bagi perkembangan anak usia dini.
pengalaman semata (Suara Merdeka,
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 18
2006). Hal tersebut yang menjadi
terhadap pendidikan. Motivasi dapat
pertimbangan
diartikan
masyarakat
bahwa
sebagai
keinginan
atau
pendidik yang tidak profesional tidak
dorongan (Balitbang, 2002). Hambatan
akan membawa pengaruh yang besar
ini biasanya kita jumpai di daerah
tehadap perkembangan anak usia dini
pedesaan
apabila
pedesaan masih memiliki anggapan
anak
diikutsertakan
dalam
PAUD Mekar. Adapaun
bahwa upaya
yang
dapat
dimana
masyarakat
anaknya
disekolahkan
tidak
sampai
ke
di
perlu perguruan
dilakukan untuk meningkatkan kualitas
tinggi, apalagi dimulai dari PAUD.
pendidik PAUD menurut Nur Cholimah
Bagi mereka yang terpenting adalah
(2012: 9) antara lain yaitu : 1) ada
bagaimana nantinya anak mereka dapat
standar minimal sebelum masyarakat
membantu perekonomian keluarga.
atau
yayasan
PAUD
dan
mendirikan
lembaga
pemerintah
bertugas
7.
Minat
2)
Dalam
Bidang
Berdasarkan hasil penelitian di
sebelum
lapangan, masyarakat khususnya orang
menjadi tenaga pendidik PAUD. 3)
tua yang mempunyai anak usia dini
pelatihan rutin, pendidik PAUD tidak
tidak berminat untuk mengikutsertakan
harus
hendaknya
anak dalam program PAUD. Banyak
pelatihan rutin itu sebulan sekali atau
orang tua yang beranggapan bahwa
dua minggu seklai. 4) pengoptimalan
PAUD tidak begitu membawa pengaruh
Himpaudi dan Forum PAUD. 5) studi
besar bagi perkembangan anak usia
banding pada lembaga yang telah maju.
dini. Selain itu kegiatan pembelajaran
6)
yang
berhenti
bersekolah
meningkatkan cara
mendidik
pelatihan
Tua
Pendidikan Usia Dini Bagi Anak.
mengontrol dan mengeluarkan standar akreditasi.
Orang
belajar,
lagi
agar
keilmuannya pada
dapat tentang
PAUD.
7)
ditumbuhkan jiwa meneliti. d. Kurangnya Motivasi dan Pemahaman Orang Tua Terhadap Pendidikan Faktor yang keempat adalah motivasi orang tua dan pemahaman orang tua
diterapkan
kurang
menarik.
Mereka menganggap bahwa kegiatan pembelajaran yang diberikan di PAUD akan kembali diterima anak di bangku sekolah Taman Kanak-Kanak. Oleh sebab itu, maka masyarakat lebih memilih Taman Kanak-Kanak (TK)
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 19
sebagai jalur pendidikan pertama bagi
memberikan sosialisasi tentang PAUD
anak-anaknya.
pada kegiatan posyandu.
Menurut Nur Cholimah (2012:
Perkembangan Pendidikan Anak
2) pemahaman orang tua tentang PAUD
Usia dini dari tahun ketahun dirasakan
yang relatif rendah yang menjadikan
mengalami
permasalahan di masyarakat. Mereka
perhatian
mendidik
berdasarkan
maupun lembaga atau yayasan yang
pengalaman atau warisan keluarga.
mendirikan layanan PAUD. Namun
Ketimpangan antara perlakuan guru
disisi
yang diajarkan di lembaga PAUD
permasalahan-permasalah yang ada di
dengan
rumah
lapangan. Jika permasalahan yang ada
dikhawatirkan menjadi ambiguitas pada
di lapangan tidak segera di jawab maka
anak-anak. Jika hal ini terjadi maka
hal itu justru nanti akan jadi bumerang .
akan
Jika
hanya
orang
berakibat
menimbulkan
tua
di
kurang
baik
kebingungan
dan
terhadap
perkembangan psikologi anak.
Agar
Masyarakat
Akan
Pentingnya
Mengerti
PAUD
lain,
dari
masyarakat,
akan
dari
perkembangan
banyak
kelembagaan,
PAUD
sebenarnya
sangat cepat, terlebih dengan adanya dana stimulan dari pemerintah. Menurut Afia Rosdiana (2005: 59)
hasil
tentunya
dilihat
Bagi
Perkembangan Anak. Berdasarkan
pemerintah,
Baik
tengah mengalami pertumbuhan yang
8. Upaya Yang Dilakukan Pihak Lembaga PAUD
peningkatan.
penelitian,
tumbuhnya
PAUD
yang
lembaga-lembaga
begitu
cepat,
tidak
dalam upaya memberikan pemahaman
dibarengi tranformasi suatu pemahaman
kepada masyarakat tentang PAUD dan
yang merata dan memadahi kepada
pentingnya
bagi
masyarakat luas tentang pemberian
perkembangan anak, pihak lembaga
bentuk pembelajaran secara terencana
PAUD melakukan sosialisasi dengan
dan
beberapa cara. Upaya-upaya tersebut
prasekolah.
antara lain dengan cara menyebar
upaya mengoptimalkan perkembangan
pamflet, berkunjung dari rumah ke
anak tidak hanya dilihat dari sisi
rumah, memberikan informasi kepada
lembaga, namun juga harus didukung
ibu-ibu dalam perkumpulan PKK, dan
perang serta orang tua dirumah.
manfaat
PAUD
berjenjang
kepada
Sehingga
anak
usia
keberhasilan
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 20
b.
Menyebarkan pamflet yang berisi
KESIMPULAN DAN SARAN
tentang program PAUD dan anfaat
Kesimpulan
penting bagi perkembangan anak
Berdasarkan
uraian
dari
hasil
penelitian dan pembahasan yang telah
pada masyarakat c. Berkunjung dari rumah ke rumah
dilakukan, maka peneliti dapat menarik
untuk
memberikan
kesimpulan sebagai berikut:
tentang
program
1.
Faktor-faktor
yang
memmpengaruhi
PAUD
ada
anaknya
empat.
dalam
Kurangnya
d. Memberikan
Faktor-faktor
Rendahnya
sosialisasi
tentang
Saran
motivasi
Berdasarkan penelitian yang telah dan
pendidikan anak usia dini
d.
2.
atau
dalam perkumpulan PKK
pengetahuan orang tua terhadap
c.
informasi
sosialisasi tentang program PAUD
PAUD kepada masyarakat b.
pada
usia dini
tersebut adalah : a.
PAUD
masyarakat yang mempunyai anak
ketidakberminatan orang tua dalam mengikutsertakan
informasi
dilakukan,
maka
dapat
diajukan
beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah
Lemahnya kemampuan ekonomi
Pemerintah
hendaknya
orang tua
meningkatkan kebijakan-kebijakannya
Tenaga pendidik PAUD kurang
di bidang PAUD, yang antara lain dapat
profesional
dilakukan
dengan
memfasilitasi
Upaya yang dilakukan oleh pihak
implementasi
lembaga PAUD dalam memberikan
melalui stimulasi dana rintisan program
pemahaman kepada masyarakat tentang
dan
pentingnya PAUD bagi perkembangan
meningkatkan
anak dilakukan melalui empat cara.
berbagai acuan dan bulletin dukungan,
Cara-cara tersesebut antara lain yaitu :
alat
a.
workshop.
Memberikan
sosialisasi
tentang
program PAUD dalam kegiatan Posyandu
PAUD
dukungan
lapangan
kelembagaan,
jumlah
permainan
di
pengiriman
edukatif,
serta
2. Bagi Orang Tua Orang tua dan keluarga hendaknya mampu meningkatkan pemahamannya
Ketidakberminatan Orang Tua Terhadap Program PAUD (Asri Nurwianti) 21
tentang
pentingnya
PAUD
bagi
perkembangan anak, sehingga orang tua termotivasi
untuk
mengikutsertakan
anak dalam program PAUD. Selain itu, orang tua perlu mempersiapkan dan memberikan pendidikan kepada anak sedini mungkin. 3. Bagi PAUD PAUD perlu meningkatkan mutu kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu
pendidik,
sosialisasi peran
tentang penting
serta
memperluas
keberadaan PAUD
dan bagi
perkembangan anak usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud. diakses dari http://paud.kemdikbud.go.id/news/det ail/tahun-2014-apk-paud-75-persen-2 pada tanggal 14 juli 2014, jam 20.36 WIB. Kemendiknas. (2011). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Direktorat Pembinaan PAUD Ditjen PAUDNI. Lexy J. Moleong. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nur Cholimah. (2012). Upaya Peningkatan Partisipasi Orang Tua Dan Kualitas Pendidik Pada Pendidikan Anak Usia Dini Di Indonesia. Jurnal PAUD Cakrawala Dini. Hlm. 1-12. Partini. (2010). Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
Afia, Rosdiana. (2005). Pendidikan Anak Usia Dini Analisis Kebutuhan Pengembangan Program. Jakarta: Direktorat PLS.
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung: Rosdakarya.
Apriana. (2009). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Dewa Ruchi.
Suyanto, Slamet. (2005) . Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Ballantive, Jeanne H. 1993. The Sosiology of Education : A Systematic Analysis. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Yuliani Nurani Sudjiono. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jamal Ma’mur Asmani. (2009). Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini,Yogyakarta: Diva Press.
(2003). Undang-undang Republik Indonesia No . 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Eko Jaya.