Topik Utama KETERSEDIAAN DATA BAWAH PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MIGAS DI KAWASAN TIMUR INDONESIA Hermansyah1), Herru Lastiadi Setiawan2), dan Herdiana Prasetyaningrum1) 1)
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral 2) Puslitbang Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS"
[email protected]
SARI Tulisan ini merupakan dukungan bagi upaya Badan Litbang ESDM yang pada tahun 2014 akan melaksanakan kegiatan Kemitraan Strategis untuk Eksplorasi Migas di Kawasan Timur Indonesia. Salah satu tool utama sukses tidaknya kegiatan tersebut adalah ketersediaan data bawah permukaan. Pada persiapan Focus Group Discussion (FGD) tanggal 14 Mei 2013 lalu Dr. Andang Bachtiar menyampaikan bahwa Data merupakan komponen yang sangat penting dalam eksplorasi migas. Narasumber lain yaitu Arief Gunawan menyarankan untuk memanfaatkan data milik perusahaan yang telah melakukan survei umum melalui Direktorat Jenderal Migas dengan langkah awal mengidentifikasi aset dan managemen data (data relinguishment, multiclient/spec data) saat ini. Data survei umum (spec survey) di KTI terutama di offshore sudah cukup banyak. Ada beberapa Perusahaan yang telah melakukan dan/atau mengelola data bawah permukaan di antaranya PT Patra Nusa Data (PND), TGS, CGG Veritas, dan mungkin beberapa perusahaan lain yang belum diidentifikasi oleh penulis. Tulisan ini menginformasikan tentang data bawah permukaan yang mempunyai peranan penting dalam mendukung keberhasilan kegiatan eksplorasi atau pengembangan sumber daya migas di KTI, dengan harapan kegiatan eksplorasi migas dapat lebih bergairah lagi. Selain itu juga diharapkan ke depan adanya suatu pengelolaan data migas yang lebih mengedepankan aspek pemanfaatan daripada sekedar "jual-beli" data sehingga mempercepat penemuan sumber daya dan atau cadangan migas di KTI. Harapan yang lebih besar lagi adalah adanya tambahan cadangan terbukti dari kawasan tersebut. Kata kunci : data seismik, eksplorasi, sumber daya, migas, Kawasan Timur Indonesia, spec survey, wilayah kerja
1. PENDAHULUAN Indonesia memiliki wilayah yang luas dan kaya akan kandungan minyak dan gas bumi, batubara serta mineral. Indonesia mempunyai 60 cekung-
an sedimen dengan potensi migas cukup besar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan 38 cekungan sudah dieksplorasi dan 22 cekungan belum dilakukan eksplorasi. Sampai dengan saat ini, dari cekungan yang telah
Ketersediaan Data Bawah Permukaan Untuk ........... ; Hermansyah, Herru Lastiadi S, Herdiana P
61
Topik Utama dieksplorasi, 16 cekungan sudah memproduksi hidrokarbon, 7 cekungan belum diproduksi walaupun telah diketemukan kandungan hidrokarbon, sedangkan 15 cekungan sisanya belum diketemukan kandungan hidrokarbon (Gambar 1). Eksplorasi yang telah dilakukan lebih banyak dan pesat dilakukan di Kawasan Barat Indonesia. Hal tersebut kemungkinan terjadi disebabkan oleh geologi Kawasan Timur Indonesia lebih kompleks, dan ketersediaan data yang masih terbatas. Sedangkan, potensi minyak dan gas bumi diperkirakan lebih besar, sementara lokasinya berada di laut dalam. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa peluang kegiatan eksplorasi di Indonesia masih terbuka lebar, terutama terhadap 15 cekungan di KTI yang belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berada di laut dalam (deep sea), meliputi Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Potensi KTI yang banyak terungkap baru kandungan mineral saja.
Hingga saat ini baru empat cekungan yang dikategorikan sebagai cekungan produksi di KTI, yakni Cekungan Bintuni, Cekungan Salawati, Cekungan Banggai, Cekungan Seram, dan Cekungan Bone/Sengkang. Beberapa Cekungan sudah ada penemuan tetapi belum produksi seperti cekungan Laut Timor di mana ditemukan Lapangan Masela. Beberapa Blok masih berkembang dan sedang dikembangkan seperti Blok Salawati yang menghasilkan minyak, Blok Tangguh di teluk Bintuni, Blok Donggi-Senoro di Sulawesi Tengah dan Blok Masela di laut Timor. Selain empat blok yang disebutkan di atas masih ada ratusan blok lain yang diprediksi memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang belum terungkap. Untuk menarik minat para investor dalam melakukan kegiatan eksplorasi, tentu saja dibutuhkan kelengkapan data bawah permukaan (seismik, sumur, dan data lain) pada cekungan/ blok-blok yang ada di KTI. Pengelolaan dan Pemanfaatan Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan
Producing Basin (16) Drilled with discovery (7) Drilling without discovery (22) Unexplored Basin (15)
Gambar 1. Peta Cekungan Sedimen Indonesia (LEMIGAS-EPTC Pertamina, 2008)
62
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013
Topik Utama Gas Bumi telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2006. Pengelolaan dan pemanfaatan Data ini bertujuan untuk menunjang penetapan Wilayah Kerja, perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan urusan Pemerintah dan pengawasan di bidang Eksplorasi dan Eksploitasi, pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi dan pemasyarakatan Data bagi para pengguna dan pertukaran Data. Unit kerja yang bertanggung jawab di lingkungan Kementerian ESDM dalam pengelolaan Data dan informasi hasil kegiatan survei umum, Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi adalah Pusat Data dan lnformasi Energi dan sumber Daya Mineral (Pusat Data dan Informasi ESDM). Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri ESDM 27 tahun 2006 menyatakan dengan tegas bahwa Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh pemerintah. Sedangkan, ayat (2) menyebutkan bahwa Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi wajib diserahkan kepada Pusat Data dan Informasi ESDM.
2. DATA BAWAH PERMUKAAN DI KTI Ketersediaan data bawah permukaan untuk kegiatan pengembangan sumber daya migas (eksplorasi) di KTI yang dapat diidentifikasi oleh penulis, antara lain dari PT Patra Nusa Data (PND), TGS Indonesia, CGG Veritas, dan Spectrum ASB. PT Patra Nusa Data sebagai
pengelola dan pengintegrasi data migas di seluruh kawasan Indonesia memiliki data seismik KTI, status data, jumlah lintasan dan tahun akusisi disajikan pada Tabel 1. Ketersediaan data yang dikelola oleh PT Patra Nusa Data (PND) untuk KTI, antara lain di perairan selat Makassar, Laut Bone, Banda, Savu, Timor, Arafura, Halmahera, Seram, dan beberapa wilayah di Sorong, Memberamo, dan Timika (Gambar 2, Gambar 3, dan Gambar 4). Data seismik yang ada mulai Tahun 1957 sampai dengan tahun 2007, dengan status data yang ada berupa hardcopy, post stack, field tape, dan reprocessing baik 2D maupun 3D. Untuk mempercepat dan memudahkan pencarian dan pemanfaatan data bawah permukaan dalam rangka tujuan pengelolaan dan pemanfaatan data migas, PND menyediakan fasilitas Inameta DAVAL (Data Availability) yaitu aplikasi web-berbasis GIS (Geographic Information System) yang menyediakan akses informasi data bawah permukaan paling up-todate dan user friendly dengan alamat http:// www.patranusa.com/. Untuk menelusur data pada alamat tersebut user dapat memilih region yang diinginkan (ada 12 region) mulai dari Sumatera Utara sampai dengan Papua (Gambar 5). Informasi yang dapat dilihat meliputi seismik 2D, well (sumur), GnG (Geologi dan Geofisika), Contract Area (Blok/WK Migas), Field (lapangan migas), Basin (Cekungan Sedimen) dan user dapat juga mengoverlay beberapa peta/data dimaksud (Gambar 6).
Tabel 1. Jumlah lintasan dan status data seismik yang dikelola oleh PND di KTI
No
Status Data
Jumlah Lintasan
Tahun
Keterangan
1.
Field Tape
6.097 1969 s.d. 2007
Gambar 2
2.
Hardcopy
10.320 1957 s.d. 2003
Gambar 3
3.
Reprocessing
541 1999 s.d. 2007
Gambar 4
4.
Post Stack Jumlah
9.813 1957 s.d. 2007 26.771
Ketersediaan Data Bawah Permukaan Untuk ........... ; Hermansyah, Herru Lastiadi S, Herdiana P
63
Topik Utama
Gambar 2. Lintasan seismik dalam data Field Tape KTI yang dikelola oleh PND.
Gambar 3. Lintasan seismik dalam data hardcopy KTI yang dikelola oleh PND.
64
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013
Topik Utama
Gambar 4. Lintasan seismik dalam data hardcopy KTI yang dikelola oleh PND.
Gambar 5. Data seismik reprocessing KTI yang dikelola oleh PND.
Ketersediaan Data Bawah Permukaan Untuk ........... ; Hermansyah, Herru Lastiadi S, Herdiana P
65
Topik Utama
Gambar 6. Contoh overlay akses informasi region Sumatera Utara meliputi WK Migas, Well, Seismik. Selain PND, data bawah permukaan juga disediakan oleh TGS Indonesia. Data dimaksud meliputi data seismik, batimetri, gravity, magnetik, core, geokimia, dan heat flow di 18 wilayah/blok. TGS menyediakan fasilitas Data Zone (Gambar 7), yaitu aplikasi yang menyediakan informasi data bawah permukaan dengan alamat http://www.tgs.com/. Untuk
menelusur data pada alamat tersebut, user dapat memilih region yang diinginkan, yaitu Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Rusia, dan Asia Pasifik. Informasi yang dapat dilihat meliputi peta, berita terbaru pada masing-masing blok, proyek yang sedang dilaksanakan, overlay data, specsheet data regional (Gambar 8 dan 9 ).
Gambar 7. Jendela informasi data bawah permukaan yang dapat diakses di web TGS.
66
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013
Topik Utama
Gambar 8. Contoh overlay akses informasi Kawasan Timur Indonesia meliputi data seismik dan gravity/magnetik di web TGS.
Gambar 9. Spec sheet daerah Kumawa, Papua yang dapat diakses.
Ketersediaan Data Bawah Permukaan Untuk ........... ; Hermansyah, Herru Lastiadi S, Herdiana P
67
Topik Utama TGS memiliki data baik Kawasan Barat maupun Timur Indonesia dari Sumatera Utara hingga Papua. Jumlah lintasan beserta status data yang disediakan oleh TGS Indonesia di Kawasan Timur Indonesia ditunjukkan pada Tabel 2. Data seismik di KTI yang dikelola oleh TGS mempunyai 501 lintasan seismik dengan panjang total 49419 km dengan sebaran seperti ditunjukkan pada Gambar 10. Selain data seismik 2D, TGS juga menyediakan data batimetri, gravity/magnetik, sampel geokimia dan sampel core permukaan dasar laut (Tabel 3). Selain data yang telah tersedia di PND dan TGS di atas, terdapat juga data spec survey yang dilakukan oleh VERITAS DGC yang kini telah bergabung dengan CGG menjadi CGG Veritas.Sebelum bergabung dengan CGG, pada tahun 2001 Veritas DGC memiliki data di Lautan
Arafura dengan jumlah lintasan 56 dan panjang keseluruhan lintasan 12.352,200 km (Gambar 11). Data yang dapat digunakan berupa data PreSTM 2D, velocity, Radon Demultipel, dan data gravity. CGG Veritas menyediakan fasilitas Multi Client, yaitu aplikasi yang menyediakan informasi data bawah permukaan dengan alamat http:// www.cgg.com/. User dapat memilih jenis data yang diinginkan baik 2D maupun 3D, antara lain Land Seismic, Marine Seismic, Geologic Services, Geological Reports, Gravity & Magnetics, dan Interactive Map View (Gambar 12) dan dapat dipilih untuk masing-masing region (dari benua Amerika hingga Australia) yang diinginkan. Untuk KTI terdapat data seismik 2D di wilayah/blok Laut Banda, Sumba Savu, dan Laut Timor serta data 3D di Selat Makassar, Matindok, dan Halmahera (Tabel 4).
Tabel 2. Ketersediaan data seismik Kawasan Indonesia Timur
No.
Nama Area
Lintasan Seismik (km)
Jumlah Lintasan
Tahun
Jenis Data
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Banggai – Sula Bone Yamdena Blok Matahari Halmahera Teluk Cendrawasih Misool Kumawa South Salawati Teluk Sebakor EIR 98 & EIR 99
5595 4386 2133 8350 633 7282 3765 6105 2173 5962 3035
45 23 19 63 6 126 43 49 31 34 62
2007 2007 2007 2001 2010 2007 & 2008 2007 2006 & 2008 2010 2007 1998 & 1999
(1) (1) (1) (2) (3) (1) (1) (1) (1) (4) (5)
49,419
501
Jumlah
Keterangan: Jenis Data: (1) Data Migrasi filter 2D, Angle Stack, Velocity, navigasi, Radon, PSTM (2) Final Migrated Stack, Navigation Data, Field Tapes, Stacking Velocities, Radon Gathers, Migrated Gathers (3) Final Migrated Stack, Raw Migrated Stack, Structural Migrated Stack, Angle Stacks, Final Velocities, Data Gather Demultipel dan PSTM. (4) Data Radon demultiple, Pre-stack time migrated, Raw migration, Processed migration, Corridor stacks, Velocity, Processed source-receiver navigation, Post stack navigation (5) Data Stack Migrasi, navigasi, velocity stack (Sumber: TGS Indonesia)
68
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013
Topik Utama
Gambar 10. Coverage data seismik KTI yang dimiliki oleh TGS Indonesia
Gambar 11. Spec Survey seismik 2-D Veritas DGC di Kawasan Timur Indonesia.
Ketersediaan Data Bawah Permukaan Untuk ........... ; Hermansyah, Herru Lastiadi S, Herdiana P
69
Topik Utama Tabel 3. Ketersediaan data batimetri, gravity, dan sampel geokimia serta core di KTI
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Area
Makassar Utara Makassar Selatan Paternoster Gorontalo Banggai – Sula Bone Roti Yamdena Seram Teluk Cendrawasih Misool Karas – Semai Kumawa Jumlah
Luas Batimetri (km2)
Gravity /Magnetik (km)
Geokimia (sampel)
12.878 14.336 13.670 22.991 40.746 38.157 47.718 39.985 47.718
5.788 9.019 5.519 8.868 15.762 11.999 8.868 11.657 13.344
235 186 192 136 196 171 134 235 134
Core Permukaan Dasar Laut (sampel) 91 68 69 50 81 72 50 84 50
29.755
10.469
293
111
2007 & 2008
21.848 20.835 20.679
9.773 6.671 6.416
233 301 329
89 105 118
2007 2007 2006 & 2008
371.316
124.153
2775
1038
Tahun
2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007
Tabel 4. Data survei seismik yang dikelolah oleh CGG Veritas
No.
Nama Area
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sumba Savu Timor Sea Broadseis Banda Seis South East Ganal West Sageri South Matindok Obi Halmahera Kofiau Kofiau West Papua Jumlah
70
Lintasan Seismik (km) 1414 3555 1576 -
Lintasan Seismik (km2) 2372 700 1421 1155 1912 2266 2414
6545
12240
Tahun
Jenis Data
2012 2012 2011-2012 -
2D Seismik 2D Seismik 2D Seismik 3D Seismik 3D Seismik 3D Seismik 3D Seismik 3D Seismik 3D Seismik 3D Seismik
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013
Topik Utama
Gambar 12. Jendela informasi data bawah permukaan yang disediakan oleh CGG Veritas. Pada jendela informasi tersebut di atas dapat juga dipilih per region dan akan ditampilkan overlay data dari survei seismik yang dilakukan di wilayah tersebut dan dengan mengklik info pada gambar yang dipilih maka akan muncul spec sheet nya (Gambar 13 dan 14).
Selain ketiga perusahaan tersebut, ada perusahaan di Australia yang menyediakan data bawah permukaan bernama Australian Seismic Broker (ASB) yang telah ikut meramaikan bisnis data sejak tahun 1988. ASB terkenal sebagai pemasok data multiclient Survei seismik 2D
Gambar 13. Contoh overlay akses informasi Kawasan Timur Indonesia meliputi data seismik 2D dan 3D.
Ketersediaan Data Bawah Permukaan Untuk ........... ; Hermansyah, Herru Lastiadi S, Herdiana P
71
Topik Utama
Gambar 14. Contoh spec sheet yang ditampilkan secara sederhana untuk wilayah Sumba Savu Sea.
untuk industri minyak dan gas. Perusahaan yang berbasis di Perth, Australia Barat ini memiliki perpustakaan data seismik lebih dari 150.000 km 2D Pre Stack Time Migration (PSTM) data yang telah diproses ulang (reprocessing) areanya meliputi Australia dan kawasan Asia Pasifik. Selain data seimik, ASB juga mengoleksi data log sumur di kawasan tersebut. April 2010 ASB diakusisi oleh Spectrum, sehingga namanya berganti menjadi Spectrum ASB. Perusahaan yang memiliki Pusat Pengolahan Seismik di Indonesia ini memegang database terbesar seismik swasta di Australia dengan lebih dari dua juta kilometer garis (lintasan) data seismik. Paket data mencakup semua area penghasil hidrokarbon utama di Australia dan Papua Nugini.
72
Penulis mempunyai pengalaman khusus ketika Puslitbangtek Migas "LEMIGAS" mendapatkan pekerjaan jasa teknologi dari Petronas untuk mengevaluasi daerah atau Blok Amborip sebelah Timur Pulau Aru. Untuk keperluan studi tersebut diperlukan data seismik dan sumur. Pencarian data seismik dan sumur pertama dilakukan di PND dan hanya diperoleh data seismik (tahun 1975 s.d. tahun 1988) dan sumur di utara daerah studi (garis biru Gambar 15). Kemudian pencarian dilanjutkan ke Veritas DGC, data cukup bagus dan banyak, namun biaya untuk memperoleh data tersebut cukup besar, yaitu hampir US$ 2 juta, sedangkan kontrak studi dengan Petronas hanya US$ 200.000 termasuk biaya untuk pengadaan data seismik. Oleh sebab itu, mau tidak mau harus dilakukan
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013
Topik Utama
Gambar 15. Basemap area studi Blok Amborip (LEMIGAS, 2006) pencarian alternatif data seismik yang kualitasnya bagus untuk mengcover area studi dengan harga yang tidak terlalu mahal. Untuk itu, dilakukanlah pendekatan dan hubungan dengan ASB. Dari ASB diperoleh data berdasarkan index map (Gambar 16) yang mereka miliki, ternyata data yang mereka punya sesuai dengan yang dicari untuk studi dimaksud, tahun akusisi yang masih relatif baru (1990) sepanjang 6.675 kilometer dengan 28 lintasan.
Data bawah permukaan ASB dapat juga diakses melalui http://www.spectrumasb.com/. Data wilayah KTI yang dimiliki ASB, yaitu Savu Sumba, Savu Sea, dan East Indonesia Region 13 (Gambar 15). Panjang lintasan seismik yang mereka dimiliki di KTI sepanjang 9.263 km dan data yang langsung dapat digunakan untuk berbagai keperluan studi/penelitian yaitu: data seismik 2D Final Migration, PreSTM, dan AVO Product (Tabel 5).
Setelah data seismik tersebut dibeli oleh LEMIGAS, untuk mendapatkan license data, maka dilakukan negosiasi dengan PND melalui barter data yang dimiliki oleh LEMIGAS dengan yang dimiliki PND. Sehingga data tersebut sekarang selain ada di ASB juga ada di PND.
Pada jendela informasi tersebut (Gambar 17) di atas dapat juga dipilih per region dan akan ditampilkan overlay data dari survei seismik yang dilakukan di wilayah tersebut dan dengan mengklik view fact pada gambar yang dipilih maka akan muncul spec sheet nya (Gambar 18 dan 19).
Ketersediaan Data Bawah Permukaan Untuk ........... ; Hermansyah, Herru Lastiadi S, Herdiana P
73
Topik Utama
Gambar 16. Index map seismik Laut Arafura (ASB).
Tabel 5. Data survei seismik ASB
No. 1 2 3
Nama Area Savu Sea EIR-13 Savu Sumba Jumlah
Lintasan Seismik (km) 2950 5000 1313
2002 2013 2011-2012
Jenis Data Final Migration PreSTM, AVO Product On request
9263
Keberadaan sebagian data bawah permukaan dari perusahaan-perusahaan yang telah diuraikan di atas diharapkan dapat memberikan tantangan kepada para ekplorasionis untuk melakukan kajian/studi/penelitian, khususnya
74
Tahun
untuk wilayah atau daerah yang belum ada kegiatan eskplorasi atau setidaknya sebagai upaya mengubah status 15 (lima belas) unexplored basin, menjadi cekungan dengan penemuan hidrokarbon yang besar.
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013
Topik Utama
Gambar 17. Jendela informasi data bawah permukaan yang dapat diakses di web Spectrum ASB.
Gambar 18. Contoh overlay data seismik di wilayah Savu Sumba.
Ketersediaan Data Bawah Permukaan Untuk ........... ; Hermansyah, Herru Lastiadi S, Herdiana P
75
Topik Utama
Gambar 19. Spec Sheet data seismik wilayah Savu Sumba Sea.
3. MEMPEROLEH DATA TANPA BIAYA PEMERINTAH Kisah ini telah diangkat dalam Majalah M&E Edisi II tahin 2010 dengan judul "Kolaborasi, Inovasi, dan Knowledge Management". Kisah ini diceritakan oleh Abdul Madjid Naim yang lebih dikenal dengan panggilan Pak Naim, mantan Kepala Divisi Litbang Pertamina pada periode tahun 1989-1999. Pak Naim mengembangkan suatu bentuk kolaborasi pengembangan wilayah kerja migas di Kalimantan tanpa Pemerintah ataupun Pertamina (sebagai regulator hulu migas ketika itu) mengeluarkan biaya satu sen pun. Apa yang dilakukan oleh Pak Naim adalah mengundang 60 perusahaan migas untuk diseleksi dan dari hasil seleksi tersebut terpilih 17 perusahaan untuk membentuk sebuah konsorsium yang akan membiayai proyek pengembangan wilayah kerja migas di Cekungan Melawi-Ketungau, Kalimantan Barat.
76
Proyek ini disebut sebagai Joint Exploration Effort (JEE). Perusahaan yang terlibat dalam konsorsium tersebut mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut: 1) Membiayai seluruh aktivitas eksplorasi mulai dari akusisi data seismik 2-D, studi G&G, sampai dengan pemboran wildcat. 2) Sebagai peserta tender/lelang wilayah kerja migas. 3) Pemenang tender 2 (dua) perusahaan menanggung seluruh biaya eksplorasi. 4) Perusahaan yang tidak mendapatkan blok, sebanyak 15 perusahaan (yang kalah dalam tender) menerima kembali 50% dari biaya yang sudah dikeluarkan. Adapun aturan main dan mekanisme yang dibangun dalam JEE adalah sebagai berikut: 1) Apabila ditemukan prospek migas, maka akan dibuat blok masing-masing seluas 5.000 km2.
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013
Ketungau basin
Melawi basin
Topik Utama evaluasi terhadap data negara yang mereka 'kuasai' dalam kurun waktu tertentu, sehingga hal ini bisa menjadi salah satu terobosan dalam mempercepat penemuan atau tambahan sumber daya dan/atau cadangan migas di KTI tanpa harus melakukan akusisi data baru (terutama untuk menghindari duplikasi) dan yang paling penting tanpa harus membeli data tersebut. Untuk yang terakhir ini perlu diatur mekanisme pemanfaatannya. Data survei umum yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang tersebut, sebaiknya/penulis mengusulkan untuk disimpan kopi datanya oleh Negara (dalam hal ini Kementerian ESDM melalui Pusat Data dan Informasi ESDM). Apabila hal ini dapat 'ditertibkan', Direktorat Jenderal Migas dapat memberikan penugasan kepada Badan Litbang ESDM. Sebagai lembaga Litbang tentunya ikut bertanggung jawab dengan melakukan kajian/ studi/penelitian dalam rangka penetapan wilayah Kerja Migas Baru yang semestinya harus didukung dengan DATA bawah permukaan. Belajar dari contoh bagaimana melakukan pengembangan wilayah kerja migas di Cekungan Melawi-Ketungau, Kalimantan Barat melalui Proyek Joint Exploration Effort (JEE) tanpa pemerintah harus mengeluarkan biaya. Badan Litbang ESDM bersama dengan Direktorat Jenderal Migas dapat mengembangkan suatu upaya yang sama tentunya disesuaikan dengan perkembangan terkini, membuat suatu terobosan dalam rangka mempercepat dan menggairahkan kegiatan eksplorasi di KTI.
78
DAFTAR PUSTAKA Veritas DGC, 2000, Arafura Sea-2000, Veritas DGC. LEMIGAS, 2006, Basin Study of Arafura Area, Irian Jaya, Petronas Carigali - LEMIGAS, April 2006, Laporan Studi (tidak dipublikasikan). Indra Jaya dan Hermansyah, 2010, Kolaborasi, Inovasi, dan Knowledge Management, Majalah M&E Vol.8/No.2 - Juni 2010 LEMIGAS-EP Technology Center PT. Pertamina, 2008, Basin Clasication and Exploration Play Type Series (Petroleum System Element of Eastern Indonesia Basins), Laporan Studi (tidak dipubilikasikan). CGG Veritas, http://www.cgg.com/default. aspx?cid=9&lang=1 Patra Nusa Data, http://daval.patranusa.com: 90/daval/. Spectrum ASB, http://www.spectrumasa.com/ spectrum-asb. TGS Indonesia, http://www.tgs.com/data.aspx.
M&E, Vol. 11, No. 4, Desember 2013