Ketahan Air Indonesia pandangan LSM Oleh Nyoman Suryadiputra
Indonesia Water Learning Week (tema: Ketahanan Air untuk Indonesia. Nexus Air-Pangan-Energi). Jakarta 24 – 26 November 2014
Persebaran air di Bumi
Mencairnya es di kutub utara
AIR TAWAR berada di Lahan basah
Definisi menurut Konvensi Ramsar ps 1 ayat 1: Daerah payau, paya, tanah gambut atau perairan, baik yang bersifat alami maupun buatan, tetap ataupun sementara, dengan perairannya yang tergenang ataupun mengalir, tawar, agak asin ataupun asin, termasuk daerahdaerah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu air surut. (vide Keputusan Presiden RI no. 48 tahun 1991 ps. 1 ayat 1 lampiran)
Perairan Tergenang (Danau, waduk, telaga, situ, embung dll) Danau Beratan Bali
Danau Sentarum – Kalbar (kering saat kemarau)
Embung di Bawen Hortimart, Jateng Tipe perairan tergenang yang berbeda butuh pengelolaan yang berbeda
Perairan Mengalir : tipe sungai Tipe Sungai berdasarkan kontinyuitas aliran (Permanen, Musiman, Periodik) Tipe Sungai berdasarkan asal sumber air (air hujan, gletsyer) Tipe Sungai berdasarkan keterkaitannya dengan airtanah (influent & efluent) Tipe Sungai berdasarkan geomorfologi sekitar (lateral, longitudinal, subsekuen, superimposed, anteseden, resekuen, insekuen, rteserve, komposit, anaklinal, compound) Sumber: http://ardyanmisbah.blogspot.com/2009/10/bentuk-atau-tipe-sungai.html http://smamuhwsb.freeoda.com/sungai.html
Tipe Sungai yang berbeda butuh pengelolaan yang berbeda
Beberapa Kharakteristik Perairan Mengalir (lotic waters), Tergenang (Lentic waters) Karakter Fisik – Kimia - Biologi
Tergenang (danau, waduk, telaga, situ, lahan gambut ?)
Mengalir (sungai, kali, saluran drainase)
Sifat aliran
Rendah
Cepat
Volume Air
Besar (untuk luasan permukaan relative kecil)
Rendah
Waktu Retensi
Lama
Sebentar
Simpanan karbon
Tinggi
Rendah
Dimensi Permukaan & bawah permukaan
Bervariasi (luas, bentuk garis keliling/SDI, kedalaman, kontur)
Sederhana (panjang, lebar, dalam)
Potensi Pencemaran
Tinggi (tergantung luas dan kondisi tangkapan air). Sekali tercemar sulit diatasi (lama pulih)
Rendah (tergantung kelerengan). Bahan Pencemar tersebar ke lokasi lain
Kualitas Air
Ada stratifikasi (kadang teraduk) – Pengadukan dapat berbahaya (terhadap turbin, karamba, organisme lain)
Tidak ada stratifikasi (selalu teraduk)
Blooming
Tinggi (plankton, tanaman air)
Rendah
Pendangkalan
Tinggi
Rendah (kecuali pada gradien rendah)
Permasalahan PENDANGKALAN
Over-exploitasi- Karamba apung
Kekeringan
Terbakar Restorasi Danau- tehnik sifon
Sampah & pencemaran air
Eutrofikasi
Konversi jadi sawah dan pencemaran, Status lahan dst
No Nama Sungai
Panjang Km
Lokasi
1
Kapuas
1,178
Kalbar
2
Mahakam
920
Kaltim
3
Barito
900
Kalsel
4
Batanghari
800
Jambi
5
Musi
750
Sumsel
6
Mamberamo
670
Papua
7
Bengawan Solo
548
Jateng-Jatim
8
Digul
546
Papua
9
Indragiri
500
Sumbar-Riau
10
Kahayan
250
Kalteng
Total panjang sungai 7,062 km Sebagian besar terhubungkan dengan gambut Volume air (asumsi lebar rata-rata 50m, dalam rata-rata 4 m)
1,4 milyar m3 Sumber data panjang sungai: http://www.invonesia.com/10-sungaiterpanjang-di-indonesia.html
Danau Prioritas di Indonesia= 15 (ditetapkan dalam Konferensi Nasional Danau Indonesia II (KNDI II), 13-14 Oktober 2011.
Jika Luas danau di Indonesia sekitar 500,000 Ha; kedalaman rata-rata 20 m; Volume Air di Danau sekitar 100 Milyar M3
Lahan Gambut Berisikan Tumpukan bahan Organik Sudah Mati berumur Ribuan Tahun, tapi 90% berisi air !!! Luas lahan gambut Indonesia = 21 Juta Ha (1,600 ton C/ha) atau total 33.7 Gt C; ia bukan bahan tambang tapi pendukung kehidupan
BIODIVERSITY LANDSCAPE UNIQUENESS
…
90% air !! mineral forest
River Thickness
> 3m
Mangove + peat
River
Organik matter < 1m
peatland
< 1m
Mineral Soil
Volume Air di Lahan Gambut Indonesia >
800
Milyar M3 (asumsi ketebalan gambut rata-rata 4m)
Penyelamat air sungai
Lahan Gambut Menyimpan Air Tawar Lahan gambut, 21 Juta Ha, Jika kedalaman rata-rata 4 m; Vol. air sekitar 840.000 Juta m3 Ancaman (daya simpan air menurun dan tercemar): • Drainase menguras / membuang air gambut ke sungai lalu ke laut, • Subsiden, kompaksi, oksidasi dan terbakar, menyebabkan kapasitas simpan air tawar berkurang bahkan menghilang • Tercemar akibat kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan, industri dll
Upaya penanggulangan/ Konservasi Air : Hentikan drainase (melalui Kanal bloking/penabatan), larangan terhadap penggunaan api dalam land clearing, aplikasi paludiculture,
Peat ….. Swamp ……forest
Simpanan karbon terbesar tapi juga sebagai bahan bakar /penyulut kebakaran
jika airnya berkurang
< 1m
Su > 3m< 1m nga i
3,000 – 10,000 yrs
Aquatic habitat
climax
productivity
lake
Terresterial habitat
eutrophy Bog forest mat
oligotrophy HOW LAKES RELATED TO PEATLANDS ??
senescence
Time (geological time)
1997 – ……. ? (10.. 50.. 100 years)
Suksesi alami habitat perairan dari sudut pandang daya tampung air
Permasalahan Air di Lahan Gambut Air gambut dikuras Kebakaran berulang di TNB untuk bunuh Jambi, lahan gambut jadi danau vegetasi dan untuk tambak (Gorontalo) 6.3 mill ton C if 1 m peat gone and assume 1 m3 = 50kgC
Permasalahan Air di Lahan Gambut Drainase berlebih untuk perkebunan akasia dan sawit juga di Eks PLG
0 -20 -40
PP 150/2000 PP 71/2014
-60 -80 -100 -120 -140
Kedalaman air tanah (cm) saat kemarau Kedalaman air tanah (cm) saat musim hujan
Air didrainase : tanah gambut subsiden, kering, mudah terbakar, gambut berkurang, terbentuk cekungan dan banjir atau intrusi air laut (gambut berada di daerah pesisir) Ilustrasi subsiden pada lahan rawa gambut di Sacramento - San Joaquin Delta, Kalifornia Selatan USA. Drainase sudah tidak dimungkinkan, kecuali dengan pompa. Apabila ini terjadi di perkebunan sawit di lahan gambut, berapa besar kerugian ekonomi dan lingkungan ? siapa yang harus membenahi/merestorasi ?
Akibat subsiden : tanaman doyong dan terendam
Bagaimana Menyelamatkan Air di Lahan Gambut
Penabatan : mengamankan air, gambut tetap basah, tidak terbakar, emisi GRK turun, jadi kolam ikan/ beje
Penutupan / penabatan saluran
DRR
Bloking Kanal sebagai Penampung Air, Pencegah kebakaran dan Sumber Ikan
The blocked canal will trap fishes 2 tons at end of rainy season Blocking (Sep 2003) Inundation Wet peatlands insusceptible to fire
189 dams built within 2003 - present
Restorasi lahan gambut atasi krisis air
Konservasi Air di Lahan Gambut
Kolam Beje menyelamatkan lahan gambut dari kebakaran dan menjadi sumber air dan ikan saat kemarau RIVER SIMPANG TELO HARUSAN RIVER
Genangan mirip danau
Beje /Pond
S. Bateken
RIVER PUNING 40 km length
PAMANTUNGAN CANAL
SAKAHAMPALAN CANAL
S. Barito
Usulan posisi bendung/tabat sebagai sekat bakar & kolam beje
RESTORASI DANAU • Pengalihan aliran air inlet (olah dulu sebelum masuk ke danau) • Pengangkatan sediment • Pemompaan air tercemar bahan organik ke ladang/sawah • Pemanenan tanaman air untuk handy craft (C removal – preservation: climate friendly) • Zonasi kegiatan di dalam (KJA, wisata) maupun di sekitar tepi danau (pembatasan macam aktivitas dalam radius berbeda)
WATER HARVESTING / CROPPING /COLLECTION Panen air sungai, hujan SURFACE WATER : WADUK /RESERVOIRS, RIVERS, EMBUNG/PONDS/TANKS GROUND WATER : RECHARGING, BIO PORI, WELL / UNDERGROUND RESERVOIR Apakah tidak mencemari air tanah ? Apakah sudah terbukti ?
Panen Air Hujan • Untuk siram tanaman (Skala Rumah Tangga) • Untuk suply air MCK untuk Hotel-hotel kecil di pinggir pantai • Untuk cegah genangan air di halaman rumah/hotel • Dalam skala luas mengatasi krisis air tanah & cegah intrusi air laut & cegah banjir & cegah subsiden
Pengisian air tanah di Peru
Nasca (Peru) system of water cropping for underground aqueducts and feeding the phreatic layers
Kesimpulan & Saran • Identifikasi / petakan persebaran dan tipologi/ jenis-jenis lahan basah di lokasi / wilayah anda • Hitung volume air yang tertampung di dalam masing-masing jenis lahan tsb • Identifikasi permasalahan yang dihadapi masing-masing jenis lahan basah tsb (termasuk kajian kualitas air) • Lakukan kajian neraca air pada masing-masing jenis lahan basah • Lakukan strategy pemanfaatan air di wilayah anda (untuk industri, pertanian, perkebuynan, peternakan, pemukiman dll) • Lakukan upaya restorasi (hidrologi dan vegetasi) untuk meningkatkan daya simpan dan daya retensi air • Revisi kebijakan-kebijakan terkait pemanfaatan sumber daya air • Lakukan kampanye konservasi air
Kesimpulan & Saran • Lahan basah di Indonesia (terutama Lahan Rawa Gambut, Rawa Air Tawar & Danau dan Sungai) menyimpan dan menahan air tawar dalam jumlah besar • Beberapa sungai-sungai besar di Sumatera dan Kalimantan berhubungan erat dengan adanya pasokan air dari lahan gambut sekitarnya • Cadangan air di lahan gambut Indonesia diduga ratusan kali lebih besar daripada di Sungai dan Danau (dapat berperan sebagai peredam krisis air) • Berbagai kegiatan di lahan gambut (terutama perkebunan sawit dan akasia) berkontribusi melepaskan cadangan air tawar (melalui drainase) dalam jumlah besar • Drainase mengakibatkan subsiden, oksidasi materi gambut, gambut jadi kering dan mudah terbakar. Semua ini mengakibatkan daya tampung air tawar di lahan gambut menjadi berkurang dan kita akan rentan terhadap krisis air. • Lahan gambut Indonesia umumnya berada dekat pantai (< 80 km) dengan elevasi (< 20 m), rentan intrusi air laut akibat perubahan iklim • Upaya konservasi air tawar di Indonesia harus memperhatikan tipologi lahan basah (lahan gambut, rawa air tawar, danau, situ, telaga, sungai dll) yang mampu mempertahankan sumber-sumber air tawar. • PP No 71/2014 telah berpihak terhadap penyelamatan keberadaan air tawar Indonesia dan pengurangan emisi GRK. Harus dipatuhi !!
Kesimpulan & Saran ….. lanjutan Penyelamatan / konservasi sumber-sumber air tawar di Indonesia dapat dilakukan sbb
• Hentikan drainase di lahan gambut & lakukan penabatan Kanal-kanal/ restorasi hidrologi • Hentikan alih fungsi hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar & mangrove • Rehabilitasi rawa gambut & kawasan mangrove yang sudah rusak • Batasi pengambilan air tanah untuk industri (melalui menaikkan harga air tanah) • Lakukan recharging air tanah melalui sumur-sumur resapan • Hindari eutrofikasi (kondisi lewat subur) di badan perairan danau, situ telaga dll (untuk membatasi ledakan populasi tanaman air yang menyebabkan penguapan air berlebih dan pendangkalan • Batasi kegiatan-kegiatan di badan air & sekitarnya yang potensial menimbulkan pendangkalan & eutrofikasi (misal Karamba jaring apung, pertanian di daerah sempadan danau) • Terapkan sistem zonasi pada sumber-sumber air tawar (danau, mata air) • Lakukan dredging (angkat lumpur) & kurangi tanaman air di badan-badan air (danau, sungai, telaga)
Semoga Presntasi ini bermanfaat
Total amount of carbon gained = 73 ton C or 268 t CO2 (3 years)