KESIAPAN PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOMOHON TIMUR Billy Alfandy Wowiling*, Jane M. Pangemanan*, Christian Tilaar* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK Lansia memerlukan pemeliharaan kesehatan yang terjangkau untuk mengatasi masalah kesehatannya. Posyandu lansia merupakan alternatif sarana untuk memenuhi kebutuhan kesehatan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan pelaksanaan posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas Tomohon Timur. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif, sedangkan sampel diambil dengan teknik kesesuaian dan kecukupan sehingga didapatkan jumlah informan sebanyak 11 orang. Data diperoleh melalui wawancara mendalam. Analisa data dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, inerprestasi dan penarikan kesimpulan berdasarkan intisari wawancara. Hasil wawancara menunjukkan pengetahuan posyandu lansia dimulai dari sumber informasi, pengertian, pelayanan, status lansia, manfaat posyandu lansia, orang yang bertugas di posyandu, dan peranan lansia sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan lansia. Terdapat beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan posyandu diantaranya yaitu beban kerja, kurangnya anggaran, dan alat-alat kesehatan yang belum memadai. Keberhasilan posyandu lansia sangat membutuhkan peran aktif dari pemerintah sehingga kualitas dan kuantitas hidup lansia bisa berjalan dengan optimal.
Kata Kunci: Kesiapan, Lansia, Posyandu Lansia
ABSTRACT Elderly need affordable health care to address health problems. Posyandu elderly is an alternative means to meet the health of the elderly. This research aims to analyze the readiness of the implementation posyandu elderly in the work area health center Tomohon Timur. This research used a qualitative design. While the sample is taken with appropriatness and adequacy technique so that obtained informan number as many as 11 people. Data were obtained through in-depth interviews. Analysis of data is done through the stages of data collection, reduction, interpretation, and drawing conclusions based on the essence of the interview. The results showed knowledge posyandu elderly starting from information sources, understanding, care, elderly status, benefits posyandu elderly, those who served in posyandu, the role of the elderly that affects the quality service health of the elderly. Factors that hampered the implementation posyandu are work load, lack of budget, and inadequate facilities. Posyandu elderly really needs the participation from the government and the community to be success, so the elderly quality and quantity life can be more optimal. Keywords: Readiness, Elderly, Posyandu Elderly
PENDAHULUAN
diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat
1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika
dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah
Serikat pertambahan orang lanjut usia lebih
suatu proses menghilangnya secara perlahan-
dari 1000 orang per hari pada tahun 1985 dan
lahan
untuk
diperkirakan 50% dari penduduk berusia di
dan
atas 50 tahun. Menurut sensus penduduk
mempertahankan fungsi normalnya sehingga
pada tahun 1980 di Indonesia jumlah
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
penduduk 147,3 juta. Dari angka tersebut
memperbaiki
diderita
terdapat 16,3 juta orang (11%) orang yang
(Nugroho, 2000) Proses menua yang terjadi
berusia 50 tahun keatas, dan 5,3 juta orang
pada lansia secara linier dapat digambarkan
(4,3%) berusia 60 tahun keatas. Pada tahun
melalui
kelemahan
2000
fungsional
meningkat menjadi 9,99 % dari seluruh
ketidakmampuan
penduduk Indonesia (22.777.700) dengan
(disability), dan keterhambatan (handicap)
umur harapan hidup 65-75 tahun. Pada tahun
yang akan dialami bersamaan dengan proses
2020 akan meningkat menjadi 11,09%
kemunduran.
(29.120.00 lebih) dengan umur harapan hidup
kemampuan
memperbaiki
diri
atau
mengganti
kerusakan
tiga
(impairment), (functional
jaringan
tahap
yang
yaitu,
keterbatasan
limitations),
Keadaan
itu
cenderung
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lanjut usia (Hutapea R, 2005) Pembangunan
kesehatan
diperkirakan
jumlah
lanjut
usia
70-75 tahun. Jumlah penduduk Sulawesi Utara tahun 2013 berdasarkan data berjumlah 2.319.916
yang
jiwa dimana penduduk golongan umur lanjut
dilaksanakan secara berkesinambungan telah
usia (60 tahun keatas) berjumlah 161.665.
berhasil
Sedangkan untuk kota Tomohon tahun 2013
meningkatkan
masyarakat
yaitu
status
kesehatan
meningkatanya
umur
jumlah penduduk sebanyak 93.857 jiwa
harapan hidup (UHH) dari 70,6 tahun pada
dimana
tahun 2010 menjadi 73 tahun pada tahun
sebanyak 10.058 jiwa. Jumlah lansia pada
2014. Umur harapan hidup merupakan alat
tahun 2013 di Kecamatan Tomohon Timur
untuk
yaitu 2918.
mengevaluasi
kinerja
pemerintah
jumlah
penduduk
lanjut
usia
dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk
Seiring dengan semakin meningkatnya
pada umumnya, dan meningkatkan derajat
populasi lanjut usia, timbul beragam masalah
kesehatan pada khususnya.
antara
Menurut World Health Organisation
lain
masalah
medis,teknis,mental
psikologis, dan sosial ekonomi. Kebutuhan
(WHO) pada tahun 2010 presentase lansia
pelayanan
dunia
jumlah
peningkatan karena terjadinya pergeseran
penduduk dunia. Saat ini, di seluruh dunia
pola penyakit serta perubahan tuntutan dan
jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada
kebutuhan masyarakat, perawatan lansia
500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan
memerlukan perhatian khusus dan lebih
diestimasi
9,11%
dari
kesehatan
akan
mengalami
besar.
Pemerintah
telah
merumuskan
Pelayanan
Lansia
di
Dinas
Kesehatan
berbagai pelayanan kebijakan pelayanan
Tomohon. Instrumen yang digunakan yaitu
kesehatan dan sosial lanjut usia yang
peneliti sendiri, Kartu Menuju Sehat (KMS)
ditujukan
mutu
Lanjut Usia, tape recorder, alat tulis menulis,
kehidupan lanjut usia, mencapai masa tua
kamera, serta panduan wawancara dan
bahagia dan berdayaguna dalam kehidupan
kuesioner. Untuk menetapkan data secara sah
berkeluarga dan masyarakat sesuai dengan
dilakukan teknik pemeriksaan dengan metode
keberadaannya.
triangulasi.
untuk
pelayanan
meningkatkan
Sebagai
kesehatan
wujud
dan
sosial
nyata pada
kelompok lanjut usia, pemerintah telah
HASIL PENELITIAN
menetapkan pelayanan pada lanjut usia
Upaya Penyelenggaraan Pelayanan
melalui
Pelayanan
Hasil wawancara mendalam dan observasi
kesehatan dan sosial di tingkat masyarakat
umur kategori lansia dan masalah yang sering
adalah posyandu lansia.
dihadapi oleh lansia responden memiliki
beberapa
jenjang.
METODE PENELITIAN
persamaan
definisi
pengertian
posyandu
sedangkan lansia
untuk memiliki
Jenis penelitian ini adalah penelitian
pengertian yang berbeda-beda sesuai dengan
kualitatif di Puskesmas yang berada di
manfaat yang dibutuhkan terkait juga dengan
Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon
sumber informasi, sasaran posyandu lansia,
pada bulan September 2014. Pemilihan
pelayanan posyandu lansia seperti kutipan
sampel pada penelitian ini berdasarkan
berikut:
prinsip
“ Pos pelayanan terpadu untuk masyarakat
kesesuaian
(appropriatness)
dan
kecukupan (adequacy). Kesesuaian ialah
usia
sampel dipilih berdasarkan pengetahuan yang
bermanfaat bisa mendapatkan pengobatan
dimiliki berkaitan dengan topik penelitian.
satu bulan satu kali… setiap beberapa bulan
Prinsip kecukupan yang dimaksud dalam
sekali
penelitian ini ialah jumlah sampel tidak
senam…sebagai
menjadi faktor penentu utama, akan tetapi
lansia…” (R5, R7, R8)
kelengkapan data yang dipentingkan. Sumber
lanjut…
Perkumpulan
diadakan
lansia…
penyuluhan motivasi
atau
orang-orang
Dalam pelaksanaannya,
posyandu
data dalam penelitian ini adalah terdiri dari
lansia menggunakan sistem 5 meja. Sistem
11 responden yaitu 5 penanggung jawab
lima meja ini membagi jelas tugas-tugas dari
program
masing-masing
masing-masing kader kesehatan, berdasarkan
puskesmas yang ada di Kecamatan Tomohon
wawancara dari kelima penanggung jawab
Timur, 2 Koordinator Lansia di Kelurahan
program lansia hanya satu yang menjawab
Rurukan dan Rurukan I, 3 Koordinator
dengan
Lansia Gereja di Kelurahan Kumelembuai,
sedangkan yang lainnya memiliki jawaban
Paslaten I dan Paslaten II, Koordinator
yang berbeda.
lanjut
usia
di
menggunakan
sistem
5
meja
Langkah-Langkah
yang
Ditempuh
berjalan dengan baik adalah cukup atau tidak cukupnya anggaran yang tersedia. Dari hasil
Puskesmas Peneliti
mendapatkan
berbeda
mengenai
wawancara
baik
sosialisasi
penanggung
jawab
puskesmas kepada masyarakat mengenai
koordinator
pelayanan
posyandu lansia:
Tomohon diperoleh informasi bahwa kendala
“…kami
pernyataan upaya
bekerjasama
dengan
yang
responden
sebagai
program
maupun
lansia
Dinkes
pengurus
yang dihadapi yaitu masalah anggaran yang
lansia di Kelurahan Rurukan… sangat sulit
tidak cukup. Anggaran untuk operasional
mengumpulkan lansia di Kelurahan Paslaten
pelayanan kesehatan lansia salah satunya
I…” (R1,R4)
diperoleh
Hasil wawancara mengenai kesiapan
melalui
Operasional
BOK
Kesehatan)
(Bantuan
meski
begitu
sumber daya manusia dalam pelaksanaan
dianggap belum mencukupi, misalnya saja
posyandu
kurang
dalam kegiatan posyandu yang dilakukan
khususnya untuk tenaga handal. Terdapat
dihari yang sama dengan posyandu balita
hubungan
karena anggaran dan tenaga terbatas.
lansia
yang
dirasa
masih
menjelaskan
mengenai
pemahaman dan pengetahuan responden tentang pelayanan kesehatan dengan adanya
Kesiapan Sarana dan Prasarana
pelatihan yang pernah mereka ikuti. Pelatihan
Fasilitas yang mencakup obat-obatan, alat
tersebut tentunya bermanfaat dalam aplikasi
kesehatan ataupun kesehatan yang ada di
serta
puskesmas maupun posyandu lansia cukup
teknik-teknik
dalam
memberikan
pelayanan kepada lansia. Dari wawancara
menunjang
mendalam
jawab
kesehatan lansia, Kartu Menuju Sehat lansia
koordinator
merupakan salah satu alat untuk memonitor
organisasi lansia ditemukan bahwa ada
keadaan kesehatan lansia. KMS itu berisi
responden yang
tentang data diri lansia yang bersangkutan,
program
kepada lansia
penanggung
dan
kedua
beberapa kali mengikuti
kegiatan
grafik
pemberi materi dalam pelatihan menyangkut
kesehatan setiap mereka memeriksakan diri,
pelayanan kepada lansia. Namun ada juga
berbagai anjuran untuk hidup sehat dan
responden yang merasa pelatihan yang ada
lainnya, pengadaan KMS belum optimal
oleh
untuk
dikarenakan ada puskesmas yang belum
menunjang pelayanan terhadap lansia bahkan
memilikinya dan juga ada yang kekurangan
ada pemegang program lansia di Puskesmas
KMS lansia.
belum
cukup
yang belum pernah mengikuti pelatihan yang menyangkut pelayanan lansia. Kesiapan Dana Operasional Salah satu faktor yang menunjang suatu kegiatan atau program yang direncanakan
menggambarkan
pelayanan
pelatihan baik ia sebagai peserta maupun
pemerintah
yang
program
keadaan
PEMBAHASAN
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Upaya Penyelenggaraan Pelayanan
Dirancang untuk membawa perubahan baik
Posyandu lansia merupakan perwujudan
dalam masyarakat sendiri maupun dalam
pelaksanaan program pengembangan dari
organisasi dan lingkungannya. (Notoatmodjo,
kebijakan pemerintah melalui pelayanan
2012)
kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum
Upaya yang sudah dilakukan oleh puskesmas
komunikasi
untuk
dalam
bentuk
peran
serta
mempromosikan
posyandu
masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh
berdasarkan
masyarakat dan organisasi sosial dalam
diantaranya yaitu membina hubungan yang
penyelenggaraannya, peningkatan
tingkat
wawancara
lansia
mendalam
dalam
upaya
baik dengan organisasi lansia di Kelurahan,
kesehatan
secara
maupun
optimal. (Azisah L, 2011)
organisasi
mengadakan
beberapa
di
Gereja,
dan
penyuluhan
di
Kelurahan maupun di Gereja. Pengetahuan lansia tentang posyandu lansia mempengaruhi keaktifan lansia dalam memanfaatkan posyandu lansia. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Maria (2008) yang menyatakan bahwa dukungan kader mempengaruhi keaktifan kunjungan lansia ke posyandu. Sasaran posyandu lansia yang dipahami lansia adalah hanya untuk para lansia
itu
wawancara
sendiri.
Berdasarkan
mendalam,
hasil
pengetahuan
informan terhadap kesehatan lanjut usia cukup baik karena dilihat dari segi latar belakang
pendidikan
menunjang
untuk
yang
responden
dimiliki menjawab
pertanyaan yang diberikan. Pertanyaaanpertanyaan menyangkut definisi atau umur dapat dijawab dengan baik walaupun ada beberapa responden yang hampir lupa akan definisi lansia dan sistem pelayanan lansia
Selain
memberikan
pelayanan
pengobatan kepada lansia, tenaga kesehatan tidak
boleh
melupakan
pentingnya
penyuluhan kepada lansia. Upaya penyuluhan adalah semua usaha secara sadar dan berencana
yang
memperbaiki
perilaku
dilakukan manusia
untuk sesuai
prinsip-prinsip pendidikan dalam bidang kesehatan.
Kegiatan
penyuluhan
yang
dilakukan puskesmas Kecamatan Tomohon Timur pada tahun 2013 dalam upaya preventif dan promotif sebanyak 391 kali. Termasuk kegiatan penyuluhan di posyandu, pertemuan ibadah, di jalanan, dll. Cakupan pelayanan
kesehatan
usia
lanjut
yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada pedoman, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebesar 1.114 orang.
tersebut. Upaya
Sosialisasi
Puskesmas
Kepada
Kesiapan Sumber Daya Manusia
Masyarakat Mengenai Posyandu Lansia Promosi kesehatan adalah proses untuk
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menunjukkan bahwa dari kelima pemegang
program lansia, empat informan mengeluh
pemegang program merasa kekurangan dana
mengenai
tenaga
operasional untuk posyandu lansia, menurut
handal, dan tingginya beban kerja karena ada
salah satu informan posyandu lansia dan
informan yang memegang lebih dari satu
balita harus dilaksanakan pada hari yang
program
kesehatan
sama untuk menghemat biaya, dan sumber
merupakan salah satu penentu keberhasilan
dana utamanya yaitu BOK, hal ini membuat
pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
mereka tidak selalu bisa bersosialisasi dengan
pelayanan
para lansia melalui beberapa program kreatif
kurangnya
SDM
puskesmas.
dan
Tenaga
kesehatan
diharapkan
dapat
berjalan seoptimal mungkin agar tercapai
kecuali posyandu lansia.
tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri. Dalam mengantisipasi
Kesiapan Sarana dan Prasarana
kebutuhan SDM diperlukan pola pendidikan
Dari
dan pelatihan yang mantap serta akomodatif
observasi ditiap puskesmas yang ada di
terhadap berbagai perkembangan di segala
Kecamatan
sektor, termasuk ilmu pengetahuan dan
kesehatan masih kekurangan, ada beberapa
teknologi kesehatan. (Adisasmito, 2010)
alat yang harus diganti, dan beberapa lansia
Kurangnya
SDM
sangat
mempengaruhi kinerja puskesmas, petugas puskesmas sering meminta bantuan tenaga dari
Kelurahan,
dan
tenaga
bantuan
terkadang tidak begitu mengerti mengenai
tidak puas akan pelayanan di posyandu lansia, mereka memperhatikan ada kader yang kebingungan menjawab keluhan pasien. Tenaga memiliki
kesehatan
tentunya
keterampilan
diharapkan dan
cara
berkomunikasi yang baik untuk mengatasi hal tersebut karena lansia cenderung ingin lebih diperhatikan dalam hal perawatan. (Tri
wawancara
Tomohon
mendalam
Timur,
dan
fasilitas
yang tidak suka menunggu lama atau mengantri karena alat yang tersedia hanya satu, ada juga dari pihak puskesmas yang berinisiatif untuk meminjam alat di klinik gereja GMIM. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa
prosedur untuk melayani lansia, hal yang nyata ditemui bahwa ada responden yang
hasil
organisasi lansia di Kelurahan maupun di Gereja yang berinisiatif untuk mencari dana. Hal ini didukung oleh anggota Kelurahan atau gereja yang lebih muda, kegiatan seperti kelompok menjahit diadakan hasil dari penjualan karya mereka digunakan untuk membeli alat kesehatan. Untuk masalah obatobatan
sangat
menunjang
karena
rutin
disupai.
Nurhudi, 2012) KESIMPULAN Kesiapan Dana Operasional
1.
Upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas
Berdasarkan wawancara mendalam yang
posyandu
dilakukan semua informan khususnya para
dengan
dalam lansia
penyelenggaraan yaitu
diantaranya
mengadakan
kegiatan
posyandu
lansia
Prosedur
operasional
Puskesmas
2.
3.
sebulan
sekali.
lansia
Kecamatan
di
Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor
43
tahun
2004
tentang
Timur menggunakan sistem 5 meja.
pelaksanaan upaya peningkatan lanjut
Langkah-langkah
usia, maka pemerintah dan masyarakat
yang
ditempuh
Puskesmas dalam melayani lansia
harus
yaitu
kesejahteraan sosial dan kesehatan bagi
dengan
melakukan
kesehatan
berupa
pengobatan
di
promosi
penyuluhan,
posyandu
mengupayakan
kelompok
penduduk
peningkatan
lanjut
usia.
lansia,
Pemerintah Kota Tomohon terlebih
Puskesmas juga bekerjasama dengan
khusus pemerintah Kelurahan harus
Pemerintah Kelurahan dalam upaya
lebih berperan aktif dalam kegiatan-
mengoptimalkan pelayanan terhadap
kegiatan guna mendukung pelayanan
lansia.
kesehatan lansia. Seluruh upaya harus
Dalam pelaksanaan posyandu lansia,
dilakukan dengan cara memberdayakan
Puskesmas mendapatkan bantuan dana
lansia. Lansia diberdayakan dengan
dari pemerintah. Namun dianggap
tetap
kurang karena keterbatasan anggaran
keahlian, pengalaman, usia, kondisi
ini membuat Puskesmas tidak dapat
fisik dan mental.
Kecamatan Tomohon Timur. Puskesmas
Kecamatan
2.
memperhatikan
pengetahuan,
Sesuai dengan keputusan Presiden nomor 52 tahun 2004 tentang komisi
Tomohon
nasional
lanjut
usia,
peraturan
Timur kekurangan SDM handal khusus
pemerintah dalam negeri No.5 tahun
untuk
bahkan
2007 tentang lembaga kemasyarakatan,
oleh
peraturan Menteri dalam negeri No. 60
meningkatakan
Tahun 2008 tentang pembentukan
kualitas SDM masih dianggap kurang
organisasi daerah lanjut usia dan
dan belum merata.
pemberdayaan
pelayanan
pelatihan
lansia,
yang
pemerintah
5
1.
Tomohon
menjangkau seluruh lansia yang ada di
4.
SARAN
Kesiapan
diberikan
untuk
sarana
Puskesmas
masyarakat
dalam
dan
prasarana
penanganan lanjut usia di daerah,
Kecamatan
Tomohon
tertulis pemerintah perlu menghimpunn
Timur yang mencakup obat-obatan dan
,menggerakan,menyediakan,mengkoor
alat
menunjang
dinasi,memfasilitasi dan membentuk
kegiatan program pelayanan kesehatan
organisasi khusus lansia di tingkat
lansia.
Kabupaten,
kesehatan
cukup
Meski
begitu
terdapat
Kota,
Kecamatan,
kekurangan dari segi ketersediaan kartu
Kelurahan, dan Desa sebagai bentuk
menuju sehat lansia.
pemberdayaan masyarakat. Pemerintah perlu membentuk organisasi lansia Kelurahan khususnya di Kelurahan
3.
4.
Kumelembuai, Paslaten I, dan Paslaten
Gaster, Vol 7/No 1 Hal(30-39) Juni 2008
II yang belum ada.
(https://www.qjurnal.com)
Sesuai dengan peraturan pemerintah
Nugroho,
nomor 36 tahun 1996 pasal 10. Perlu
EGC. Jakarta
diperbanyak pelatihan bagi pemegang
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan
program lansia di Puskesmas terutama
dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta,
pelatihan mengenai prosedur pelayanan
Jakarta
lansia.
Tri Nurhudi, 2012. Perbedaan Perubahan
Berdasarkan keputusan Menteri dalam
Fisiologis dan Psikososial pada Lansia,
negeri nomor 60 tahun 2008 pasal 19
Jurnal Kesehatan Mesencephalon STIKES
tentang
Kepanjen, Vol 1/NO 1 (Hal. 40-48) April
pendanaan
organisasi
Kecamatan/Kelurahan
yang
dibebankan kepada APBD harus sesuai dengan kebutuhan dan mencukupi program pemberdayaan. Perlu adanya peningkatan anggaran kesehatan dari pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota
Tomohon
untuk
menunjang
pelayanan kesehatan lanjut usia. 5.
Pemerintah
harus
menanggapi
lebih
kekurangan
serius fasilitas
termasuk menjamin ketersediaan KMS yang
cukup
guna
mendukung
pelayanan kesehatan lansia.
DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, W. 2010. Sistem Kesehatan. Rajawali Pers, Jakarta Azisah, L. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Graha Ilmu, Yogyakarta Hutapea, R. 2005. Sehat dan Ceria di Usia Senja. Rineka Cipta, Jakarta Maria M. N. P. 2008. Aplikasi Teori Snehandu b. Karr Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Lima Posyandu Puskesmas Jagir Surabaya,
2000.
Keperawatan
2012 (https://www.qjurnal.com)
Gerontik.