BAB I
PENDAHULUAN
A.
Laiar Belakang Masalah
Kedudukan informasi dalam suatu salah satu unsur penting
yang
organisasi
memberi
merupakan
kemungkinan
berkembang, dan memperlancar kegiatan organisasi
hidup,
baik
pada
tingkat pembuatan kebijakan maupun pada tingkat operasional. la diakui sebagai salah satu sumber
daya
utama
organisasi
yang menghendaki tindakan manajemen yang memadai terhadapnya CParker,
1989) . Demikian pula
keberadaan
jumlah dan mutu yang memadai
adalah
informasi
suatu
dengan
kebutuhan
demi
kelangsungan hidup organisasi.
Kondisi yang menjadi prasyarat lahirnya informasi meliputi berbagai unsur organisasi,
(perangkat akal), (Nugroho,dkk,
perangkat
1990).
seperti
keras,
Idealnya
dan
adalah
unsur
perangkat bahwa
ini
manusia
lunak.
semua
unsur
sistem ini berada dalam satu tata hubungan yang harmonis dan
fungsional. Persoalan yang muncul kemudian dari kondisi adalah bagaimana menata unsur-unsur
kesatuan yang fungsional untuk informasi dalam jumlah
dan
informasi
mengemban
kualitas
dalam
misi
yang
ini suatu
memprodukai
dibutuhkan
dan
mengalirkannya keseluruh bagian organisasi. Kontribusi organisasi
pada
terletak pada kenyataan bahwa ia
aktivitas
membebaskan
keorganisasian
pelaku-pelaku
organisasi dari
keputusan
dan
situasi
tindakan.
organisasi dari
informasi itu.
ketidakpastian
situasi
Semakin
ia
dalam
pengambilan
membebaskan
ketidakpastian,
semakin
unsur-un3ur lain dalam Pengelolaan informasi
organisasi demikian
berintekrasi
sebagai
merupakan
satu
fungsi
organisasi
pada
kelancaran pelayanan informasi buat pada
saat
umumnya
pemakai
tertentu.
dengan
kesatuan.
tuntutan
dalam terproduksinya informasi yang dibutuhkan,
kebutuhannya
bermakna
Informasi merupakan aset yang sangat berharga
dalam produktivitas organisasi setelah
kelancaran
pelaku
mutlak
baik
untuk
maupun
untuk
sesuai
dengan
Pengelolaan
perlu
dilakukan secara cermat dalam arti semua unsur yang terlibat ditata dalam satu hubungan yang serasi. Masalah-masalah yang menimbulkan
perlu
kebutuhan akan suatu sistem informasi manajemen
diidentifikasi,
dirumuskan
secara
jelas
dan
diantisipasi perkembangannya, sehingga sistem informasi yang dibangun akan menjadi
lebih
akomodatif.
Sistem
informasi
yang demikian diharapkan dapat memenuhi keperluan
informasi
suatu organisasi.
Pengelolaan sistem informasi pada Dinas P dan K
Kodya
Pekanbaru tak dapat pula dilepaskan dari proposisi di
atas.
Demikian pula pengelolaan
sistem
informasi
data
Sekolah Dasar. Pengelolaan sistem
informasi
sebagai
proses, proses itu
adalah
proses
yang
personil
bersubstansi,
substansi itu adalah personil Sekolah Dasar.
3uatu dan
Kajian terhadap sistem informasi
personil
difokuskan
pada upaya untuk membuatpola pengelolaannya yang berhubungan dengan
pembuatan
tenaga,
disain/rancangan,
sarana/prasarana,
organisasi/
pendanaan/pembiayaan
prosedur, dan
hasil
imformasi
data
yang diharapkan.
Pembuatan
pola
pengelolaan
sistem
personil SD pada Dinas P dan K Kodya Pekanbaru
studi
pendahuluan
yang
ditujukan
berdasarakan
langsung
kepada
upaya
aktual pengadaan unsur-unsur sistem seperti perangkat keras,
perangkat
lunak
dan
perangkat
akalnya.
Disain/rancangan
memberikan arahan lebih lanjut pada tingkat operasinal tidak dilakukan secara cermat.
pada
aktualisasi
kebutuhan yang disain
sistem
aktual
konseptual
Keadaan
ini
berupa
dan
konsekwensi
reaksi-reak3i
mendesak.
adalah
membawa
'Output
seperangkat
terhadap dari
dokumen
menguraikan Manajemen Imformasi Sistem secara cukup
untuk para teknisi guna memulai kerja yang terinci" CMoerdick dkk,
sistem
yang jelas sebagai titik pijak
tidak
yang terinci
dalam
di3ain
1982 : 260D.
Pola kerja pengelolaan
cenderung
mereka
tahap
tidak
konprehensif
informasi data
personil
secara
mengacu kepada
masalah-masalah
tanpa
suatu
menguntungkan
mengakomodasi menyeluruh.
yang
konsepsi
timbul
la
dan
karena
kebutuhan cenderung
bersifat
kuratif. Akibatnya dapat terjadi suatu ketika kebutuhan akan
informasi personil tertentu untuk keperluan manajemen
tidak
tersedia,
oleh
karena
masalahnya
informasi
yang
demikian
tidak
tidak
aktual.
akomodatif
Sistem
dan
kurang
antisifatif.
Uraian di atas memperlihatkan bahwa upaya
sistem informasi data personil rancangan
maupun
ketepatan
berfungsinya
pendek
tapi
pengelolaan sistem,
juga itu
pada
pada
tingkat
operasionalnya
merupakan
sistem,
saja
dalam akan
baik
pengelolaan
tidak
jangka
menjadi
panjang. titik
dan melalui evaluasi upaya
disain/ jaminan
dalam
jangka
Artinya
produk
tolak
berfungsinya
pengelolaan
akan
terus
berlanjut ke arah yang semakin sempurna. Pada tingkat makro upaya pengelolaan sistem pendidikan dasar mendapat perhatian pula. Hal ini terbukti antara
dengan adanya PP Nomor
28
Tahun
1990
tentang
Dasar yang merupakan petunjuk operasional dari Tahun 1989. Khususnya tentang pengelolaan
pada Bab I pasal
(2)
dijelaskan
merupakan pendidikan sembilan
pendidikan enam tahun di
bahwa
tahun
Sekolah
Pendidikan UU
Nomor
2
pendidikan
dasar
"Pendidikan
Dasar
terdiri
Dasar
lain
dan
dari
program
program
tiga
tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama".
Selanjutnya pada
Bab
pengelolaan dijelaskan pula
dasar
sebagai
bagian
merupakan tanggung
VI
bahwa
dari
jawab
pasal
sistem
Menteri".
lapangan dan untuk efektivitas
(8)
khusus
'Pengelolaan
pendidikan
pendidikan Namun
pelaksanaan
tentang
nasional
operasional
adalah
di
menjadi
tanggung jawab Kepala Sekolah.
Berdasarkan PP Nomor
65
Tahun
1951
yakni
tentang,
"penyerahan sebagian dari tugas Pemerintah Pusat di lapangan pendidikan,
pengajaran
dan
kebudayaan
kepada
Propinsi",
secara teknis operasional pengelolaan dan pembinaan Dasar di tingkat nasional dan daerah dilaksanakan
instansi. Pertama, oleh Menteri
Pendidikan
dengan jajarannya sampai ke Kandep urusan
kurikulum
pengajaran.
dan
Dikbud
pengawasan
dan
Sekolah oleh
Kebudayaan
Kecamatan
terhadap
Kedua, oleh Pemerintah Daerah
dengan
dalam
jalannya aparatnya
Dinas P dan K untuk menangani urusan personil, keuangan sarana prasarana. Sedangkan di tingkat mikro atau
dua
dan
institusi
keseluruhan tugas teknis administratif dan edukatif dimaksud
sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Adanya pelimpahan tugas dan wewenang di bidang pendidikan ini oleh wewenang pangkal dalam otonomi.
Tugas
yang
personil, mengelola
Pemerintah
melaksanakan diserahkan
dan
mengatur
yang Daerah
tugas
ini,
seperti
kesejahteraan
alat pelajaran, tidak terlepas dari kebijakan
suatu
kesatuan
pengajaran. Otonomi di
dengan
bidang
tugas
dalam
usaha
bersama
dengan
dan
pembinaan
personil, buku
dan
nasional
dan
kurikulum
pengelolaan
akan memperluas peran dan tanggung jawab
merupakan
perbantuan
membangun sarana dan prasarana fisik, menyediakan
merupakan
diserahkan
dan
Sekolah
Dasar,
Pemerintah
Daerah
Departemen
Pendidikan
dan
6
Kebudayaan meningkatkan kualitas pendidikan. Dilihat dari fungsi Dinas P dan K Dati II, maka
tugas yang harus
dilaksanakan
meliputi
: . 1)
informasi yang diperlukan untuk Bupati Kepala
penyelenggaraan
Sekolah
Dasar;
2)
menyediakan Daerah
menyediakan
dengan
penyelenggaraan
menyiapkan berbagai
data
dan
Sekolah
informasi
yang
yang
ada
Dasar;
3)
berhubungan
dengan bidang personil, keuanngan, dan perlengkapan Dasar;
4)
berkala
menerbitkan untuk
semua
surat
pemberitahuan
personil;
5)
7) menyiapkan memberikan
rencana
pelayanan
alokasi
usul
sarana
pembiayaan
administrasi
bagi
Sekolah
kenaikan
membuat
personil; 6) menyiapkan rencana alokasi
dalam
informasi
untuk Dinas P dan K Propinsi dan Instansi lainnya kaitannya
beban
gaji mutasi
pendidikan;
pendidikan; semua
8)
personil
Sekolah Dasar.
Dinas P dan K Dati II jawab
kepada
Bupati
secara
Kepala
struktural
Daerah,
bertanggung
secara
fungsional
bertanggung jawab kepada Dinas P da K Dati I. Dinas P dan Dati II mempunyai hubungan secara
vertikal
keatas,
Bupati Kepala Daerah, Dinas P dan K Dati I, dan Kanwil Dikbud Propinsi, serta instansi
terkait.
Kantor Departemen P dan K Kecamatan,
Secara
harizontal
dengan
Kantor
dan
E>ep.
Ke
K
dengan
Dep.
bawah
dengan
Sekolah
Dasar.
Dikbud
Kabupaten.
Kantor Departemen Agama, dan instansi terkait lainnya. Hubungan secara vertikal, dan horizontal ini mempunyai
konsekwensi terhadap jaringan informasi
manajemen.
jaringan komunikasi dari informasi ini
merupakan
tersendiri bagi Dinas P dan K Kodya Dati II memerlukan
pengelolaan
secara
persoalan
Pekanbaru
yang
efektif,
dan
sistematis,
efisien. Persoalan yang dihadapi ialah
bagaimana
mengelola
sistem informasi data personil SD agar memberikan informasi secara
akurat,
cepat,
dan
Luasnya
tepat
data
waktu
dan
sesuai
dengan kebutuhan.
Seksi Tenaga Guru dan Tanaga Teknis sub-seksi dari sistem organisasi Dinas
Seksi ini terdiri
Tugas
merupakan
dan
K
Dati
II.
dan
Jaga
SD,
dari
sub-seksi
Pimpinan
dan
sub-seksi
Tenaga
sub-seksi Guru SD, Sekolah.
P
(TGTT)
seksi
TGTT
adalah
;
Pendidikan 1)
kebutuhan, pengadaan, dan pengangkatan pegawai;
Luar
merencanakan 2)
Hak
dan
kewajiban PNS seperti kenaikan gaji, usul kenaikan
pangkat,
usul
calon
PNS/PNS,
pensiun
pertama,
cuti,
permintaan
berhenti
dari
permintaan pensiun, permintaan pembayaran permintaan pensiun janda/duda janda/duda bagi bagi anak-anak
anak-anak, yang
pertama,
permintaan
permintaan
diajukan
wali,
pensiun
pensiun
janda/duda
pengaduan
permohonan
pensiun bekas PNS/permohonan pembayaran
pensiun,
pengaduan
pensiun janda/duda; 3) mengolah data seperti daftar
hidup/perkerjaan, buku catatan penilaian PNS, DP3
PNS,
daftar
susunan
keluarga,
daftar
riwayat
PNS,
hadir/tidak
DUK
hadir
8
pegawai/guru, daftar
rangkuman
tidak
hadir
pegawai/guru,
daftar rangkuman tidak hadir pegawai/guru per-triwulan, data kepegawaian, dan kartu pribadi pegawai/guru.
Dinas P dan K Dati II Kodya Pekanbaru objek pembahasan dalam
personil
SD.
Hal
pengelolaan
ini
didasarkan
akan
sistem
atas
dijadikan
informasi
beberapa
data
alasan,
sebagai berikut :
a. Penulis adalah salah seorang
staf
yang
bertugas
pada instansi Dinas P dan K.
b. Pengelolaan
sistem
informasi
personil
Dinas P dan K Kodya
Pekanbaru
masih
SD
pada
menggunakan
cara manual.
c. Berdasarkan
dihadapi
pengalaman,
banyak
sering tidak dapat
pada waktunya,
sehingga
keputusan yang tepat
masalah
yang
diselesaikan
tepat
sulit
untuk
membuat
waktu.
d. Sistem file personil SD yang ditata secara yang banyaknya 2.942 buah, memerlukan
tempat penyimpanan file yang cukup
manual
sarana
banyak,
dan
serta
sukar memperoleh file personil sacara cepat. B.
Masalah
Proses
pengelolaan
sistem
informasi
mengandung arti bahwa informasi yang
langkah-langkah
pengelolaan
berhubungan dengan personil.
itu
ingin
adalah
personil diperoleh
informasi
SD dari
yang
9
Pengelolaan sistem informasi
mengandung dua aspek. Pertama,
personil
aspek
proses
kepada rangkaian kegiatan yang dilakukan isi
atau
substansi
yaitu
apa
pada
yang
dan
yang
dasarnya
mengacu
kedua,
aspek
menjadi
materi
pengelolaan. Dalam kenyataan kedua aspek ini menyatu. Adalah mustahil
suatu
proses
tanpa
substansi tanpa dikenai suatu
isi
dan
proses
sebaliknya,
atau
pengelolaan sistem informasi data personil membuat
personil
organisasi.
Semakin
SD
dapat
jelas
dan
suatu
kegiatan.
Maka
mengandung
misi
berfungsi
dalam
konprehensip
konteks
pengelolaan
sistem informasi data personil, semakin menjadikan
personil
dapat berfungsi lebih baik dan bermakna untuk organisasi. Perspektif fisik dalam kajian
sistem
informasi
data
personil ini mengacu kepada tiga unsur pokok yaitu perangkat akal,
perangkat keras, dan
perangkat
lunak.
Masing-masing
unsur diarahkan untuk siap berfungsi mendukung
terproduk3i-
nya informasi yang berhubungan dengan personil SD. Apabila dilihat dari jumlah personil Sekolah Dasar
di
Kodya Pekanbaru telah mencapai 2.942 orang, sedangkan tenaga pegawai yang mengelola data personil SD h'anya
empat
orang,
2.942.
Jumlah
personil SD akan terus bertambah setiap tahun seauai
dengan
atau rasio pengelola : personil
SD
=
4
:
pengangkatan pegawai/guru baru. Berdasarkan pengamatan sementara
tentang
pengelolaan
sistem informasi data personil SD pada Dinas P dan
K
Kodya
10
Pekanbaru terdapat beberapa kendala antara lain:
- Bertambahnya dengan
beban
tugas
pengelola
dilaksanakannya sistem angka
sehubungan kredit
bagi
guru Sekolah Dasar sejak tahun 1990.
- Proses penyelesaian kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat,
pemindahan,
dan
mutasi
personil
SD
lainnya, sering mengalami kelambatan. - Bertambahnya jumlah personil SD, maka jumlah berkas
akan bertambah pula, sedangkan
fasilitas
ruang
tidak berubah dan bertambah.
Penyebab dari permasalahan ini antara lain :
- Lambatnya sistem
data
yang
diperoleh
dari
yang ada kurang menunjang
SD,
arus
karena
informasi
secara cepat dan tepat waktu.
- Belum tersedianya secara lengkap file
data personil SD
di
tingkat
Kota
atau
Madya
berkas
tentang
administrasi personil.
- Tidak seimbangnya antara
tenaga
pengelola
dengan
jumlah personil SD yang akan dikelola. Adapun alternatif-alternatif pemecahan untuk mengatasi kendala yang ditemui di atas antara lain :
- Perlu
adanya
perngkat
lunak
perangkat serta
akal,
perangkat
sarana/prasarana
keras, penunjang
dalam usaha mempercepat proses administrasi nil SD sesuai dengan kebutuhan.
perso
11
- Perlu
dirancang
personil
SD
pengelolaan sistem informasi data
secara
bertahap
untuk
peningkatan
pelayanan bagi mereka. - Perlu
dibuat
rancangan
informasi
data
personil SD sebagai pengembangan sistem yang
sudah
ada pada Dinas P dan K
1.
Masalah
dirumuskan masalah pokok pengelolaan
Dati
sistem
memecahkan
sebagai
informasi
II
Pekanbaru.
masalah
penelitian
dan
K
Kodya
Dati
berikut:
data
meningkatkan efektivitas hasil
2.
Kodya
Pokok.
Sebagai pedoman dalam
Dinas P
sistem
personil
pengambilan II
Bagaimana
Pekanbaru
SD
pola untuk
keputusan
oleh
?
Pertanyaan Penelitian.
Rumusan masalah pokok
sejumlah pertanyaan
di
atas
dijabarkan
penelitian
yang
mengacu
kegiatan aktual pengelolaan sistem informasi
ke
kepada data
dalam
pola
personil
SD sebagai berikut :
a. Kegiatan-kegiatan
apa
yang
dilakukan
dalam
pembuatan disain/rancangan, pembentukan organisasi/ prosedur, pengadaan tenaga,
sarana/prasarana,
penyediaan
untuk
efektivitas
dana/biaya pengelolaan
sistem
dan
meningkatkan informasi
data
personil SD ?
b. Apa Kriteria yang diharapkan dari hasil pengelolaan sistem informasi data personil SD ?
C.
Tujuan Dan Kriteria Keberhasilan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
dapat
dirumuskan
sebagai
berikut:
1.
Tujuan umum
Menata pola kerja sistem informasi
data
personil
SD
pada Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru guna meningkatkan efektivitas pengelolaan dan
2.
pelayanan
informasi.
Tujuan khusus
a. Mendeskripsikan
yang dilakukan
dan
menganalisis
dalam
pembuatan
langkah-langkah
disain/rancangan,
pembentukan organisasi/prosedur, pengadaan
tenaga,
sarana/prasarana, dan penyediaan dana/biaya b.
Membuat pola
yang
kerja
menggunakan
pengelolaan
data
base
sistem
untuk
efektivitas pengelolaan dan dapat
di
informasi
meningkatkan ukur
dengan
kriteria keberhasilan sitem, yaitu lengkap, akurat, cepatdan tepat waktu, terbuka
untuk
pengembangan,
dan bermanfaat.
Kriteria
keberhasilan
pengelolaan
sistem
informasi
data personil SD adalah sebagai berikut : a. Lengkap, data personil pada Dinas P dan K Pekanbaru
dihimpun
berasal dari
dari
Kodya
sekolah,
format-format
dibakukan, dan berisikan data
Dati
data
isian
II
tersebut
yang
mengenai
telah
personil
Sekolah Dasar.
b. Akurat,
data yang ada pada file personil merupakan mutahir. Data tersebut
diperoleh
dari
data
laporan
bulanan setiap sekolah. c.
Cepat
dan
Tepat
Waktu.
diinformasikan
data
yang
dengan
cepat
sesuai dengan pola pengelolaan
tersedia
dan
tepat
dapat
waktu
untuk
menunjang
d. Terbuka Untuk Pengembangan, pengelolaan sistem
informasi
pengambilan keputusan.
terbuka
untuk
pengembangan
sesuai
dengan
kemajuan sistem informasi itu sendiri.
e.
Bermanfaat,
informasi
yang
dihasilkan
kebutuhan personil, hal ini dapat
dapat
melayani
dilihat
dari
kepuasan terhadap produk informasi itu sendiri. D.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian dapat dilihat dari dua
segi
yaitu teoritis dan praktis. 1.
Kegunaan Teoritis
Pengembangan
sistem
informasi
yang
dilakukan
lembaga apapun sesungguhnya merupakan aplikaai teori.
pada
14
Artinya
pengembangan
sistem
disistematisasikan menjadi
informasi
suatu
ini
pengetahuan
telah
ilmiah
untuk
selanjutnya diaplikasikan untuk kepentingan praktis tertentu. Hal ini berarti bahwa
penelitian
secara
teoritis bermula dari identifikasi teori pengembangan
sistem
informasi
sebagai
sebagai
"tongkat
kajian
titik
pentingnya
tolak
pemukul"
dan
selanjutnya
terhadap
praktek
sistem informasi pada Dinas P dan K Kodya
digunakan
pengembangan
Pekanbaru.
Sistem
informasi yang ditata atas dasar teori tertentu, dimana teori tersebut dibangun atas studi yang
cocok
diaplikasikan
pada
sistematis,
ruang
artinyakeberlakuan teori adalah
dan
waktu
relatif.
adanya modifikasi tertentu dapat
Bila
mengarah
atau perbaikan teori sebelumnya, maka
tidak
tertentu, dimungkinkan
pada
adalah
selalu
pembentukan
penting
upaya
untuk mengetahui sejauh mana keberlakuan teori tersebut dalam praktek. Asumsinya adalah bahwa
status
aplikasi
teori
itu
bergerak antara dua ujung ekstrim. Ujung ekatrim yang pertama adalah penerapan teori
dalam
arti
semurni-murninya.
ekstrim yang kedua adalah pengembangan aiatem
tidak mengikuti sama sekali teori. ditemu- kan dalam praktek tetapi
Walaupun sebagai
Ujung
informasi
hal
itu
ini
sulit
kemungkinan
t-etap
ada.
2.
Kegunaan Praktis
Jika tinjauan yang
pertama
dari
identifikasi
teori
15
sebagai pijakan, maka pada tinjauan operasional berawal dari praktek
itu
kedua sudut pandangan
sendiri.
ini
Disini
adalah
suatu
ini
terlihat
itu,
mungkin
kelebihan
ada
atau
melihat
ada
untuk
memberi umpan balik dimaksudkan sebagai upaya yang
hanya mungkin diberikan apabila
la
Ketika berusaha
kelemahan-kelemahan
yang
atau penguat terhadap praktek
bahwa
kontinum.
tinjauan pertama berhenti tinjauan kedua mulai.
mencermati praktek
kajian
ada.
ada
yang
selanjutnya penyempurnaan
Umpan
balik
pemuasaan
teori
ini
yang
baik tentang pengembangan sistem informasi.
Disamping
pertimbangan
rangka umpan balik, kegunaan
praktis
operasional
penelitian
ini
dalam
dapat
juga
dilihat dari alasan-alasan sebagai berikut :
1) Pengembangan sistem informasi adalah suatu bidang
kajian
yang relatif baru dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak yang begitu cepat menarik
untuk
Keterkaitan ini didukung oleh kenyataan bahawa
saat ini merupakan sumber
daya
yang
dikaji. informasi
pemilikannya
akan
memberikan peluang-peluang yang lebih menguntungkan
baik
untuk organisasi maupun individu. Pemilikan informasi ini
akan lebih dimungkinkan oleh pengenalan,
penguasaan
pemanfaatan teknologi informasi secara memadai.
merupakan
tantangan
yang
perlu
dihadapi
Hal
dengan
dan ini
ke-
sungguhan.
2)
Pengembangan sistem informasi terutama
yang
berhubungan
16
E.
Bagan/Kerangka Berpikir
Bila
teori,
digambarkan
keterkaitan
antara
permasalahan,
aspek yang diteliti, hasil yang diharapkan dan kegunaan
hasil pengelolaan sistem
informasi
data
personil
dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:
SD,
maka
17
Teori: Langkah Pengelolaan Mmbuat Desain/Rancangan ttnbentuk Org./Prosedur Mngadakan Tenaga, Sarana/Prasarana. d. Mnyediakan Dana/Biaya a.
b.
Masalah
Pengelolaan Sis tem Informasi Data Personil SD
Hasil yang Diharapkan a. Lengkap, b. Akurat, c. Cepat, d. Tepat waktu
Promosi
e. Terbuka utk
Demografi
pengembang an,
f. Bermanfaat.
Aspek yang diteliti Perencanaan kebutuhan
pengadaan dan pengang katan Peg./Guru Pelayanan Hak dan Kewajiban Peg./Guru Pengolahan Data Peg./ Guru.
Gambar 1.
Bagan Keterkaitan antara Permasalahan, Teori, Aspek yang Diteliti, Hasil yang Diharapkan dan Kegunaan Hasil Pengelolaan Sistem
Mutasi