Kerjasama : Kementerian Kesehatan – WHO Indonesia 2013
PRESETATION RENCANA PENGAMAN AIR JAKARTA, 27 - 29 MEI 2015
GAMBARAN SISTEM PENYEDIAAN AIR DI SAB WAIKANURU MOPIR-SUMBA BARAT DAYA • menggunakan sistim Perpipaan Grafitasi. Komponen Bangunan terdiri dari : 1. Bangunan Penangkap Mata Air 2. Pipa Pengantar Air ( panjang 18 meter, pipa Ø 10” ) 3. Bangunan Pengumpul Air 4. Pipa Transmisi ( panjang 7000 meter, Pipa Ø 8”) 5. Reservoir ( 400 m3 ) 6. Pipa Distribusi ( 69.200 m : Ø8”,6”,5”,4”,3”,2”,1,50”,1” ) 7. Sambungan Rumah : 328 SR, di 13 Desa, Jumlah Cakupan 2.054 jiwa 8. Kios Air : 70 buah, Bak 18 buah, di 13 Desa Jumlah Cakupan 38.906 jiwa 9. Kios Tengki : 1 buah (perhari 20 tengky, pada musim kemarau) 10. Bangunan Pengolahan Air (Penyaring Pasir Lambat) Bantuan Pemda SBD
SUMBER AIR YANG DISALURKAN ADALAH AIR KALI BAWA TANAH, PADA MUSIM HUJAN MENGALAMI KEKERUHAN.
TAHAPAN PELAKSANAAN RPAM DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA KHUSUSNYA DI KECAMATAN KODI UTARA ( 6 DESA ) : 1. PEMBENTUKAN TIM RPAM. 2. PELATIHAN ATAU PEMBEKALAN TIM RPAM. 3. SURVEY SANITASI MULAI DARI MATA AIR, JARINGAN TRANSMISI, BAK PENAMPUNG, PENYARING, KIOS AIR ( TEMPAT PENGAMBILAN AIR), SAMBUNGAN RUMAH.
TIM RPAM Nama
Keanggotaan
Jabatan
Tugas Dalam Tim
Informasi Kontak
Kristoforus Kura
BP – SAB Wai Kanuru Mopir
Katua BP – SAB
Pengambil 082 236 786 Keputusan/Kebijaka 234 n dalam Pengelolaan Sarana
Matheus M. Dendo
BP –SAB Wai Kanuru Mopir
Sekretaris BP – SAB
Administrasi dan Keuangan Pengelolaan Sarana
Aloysius Din
Sanitarian Puskesmas
Sanitarian BP – SAB
Sanitasi Sarana dan qualitas air
Agapitus Node
Badan Pengelola Unit Teknis Sarana Air Bersih BP – SAB
Operator Penyaluran 082 144 324 Air 684
Ayub Meha Rihi
Badan Pengelola Trantib BP Sarana Air Bersih SAB
Keamanan Sarana
085 253 033 685
081 338 938 445
Identifikasi dan Evaluasi, Kejadian Berbahaya, Resiko dan Sistem Pengendalian Resiko Dengan menggunakan Penilaian semikuantitatif N LANGKA o PROSES
5 Kios Air
KEJADIAN BAHAYA
5.1 Genangan Air
Kerusakan 5.2 Asesoris (gate valve,ball valve,meteran) Kerusakan 5.3 gedung atau
TYPE BAHAYA
DERAJAT KEMUN KEPARAH CULAN AN
ANGKA
DERAJAT RESIKO
Tempat perlindungan
5
4
20
Tinggi
fektor penyakit, corosive,cedera, bau Kontaminasi mikroba
5
4
20
Tinggi
dan bahan kimia Cedera
Potensi tinggi tempat berlindung fektor penyakit, corosive,cedera,ba u Potensi penyakit dari mikroba
5
3
15
Tinggi
bangunan kios air (lantai rusak,lumut,licin) 5.4 Sampah fektor penyakit Mandi dan cuci di Kontaminasi 5.5 Kios air deterjen
DASAR
5
5
25
Tinggi
5
4
20
Tinggi
Potensi terjadinya kecelakaan dari lantai yang licin. Potensi terjadi penyakit Potensi terjadi kontaminasi
Tindakan Perbaikan (Pembuatan lobang resapan, Pagar, Kios Air dengan melibatkan masyarakat pemanfaat mulai dari pengumpulan material.
Perbaikan Kios Air dan Asesoris
Peran Serta Pemerintah dalam mendukung Kegiatan RPAM • Pemerintah Daerah menyambut baik kegiatan RPAM dengan memberikan pembekalan/pelatihan kader posyandu dan STBM melalui dinas kesehatan sebagai pelaksana teknis. • Pemerintah Daerah Juga telah membangunan Bak Penyaring Air SAB “Waikanuru Mopir” Tahun Anggaran 2013. • Dinas Kesehatan sebagai pelaksana teknis telah melaksanakan beberapa kegiatan antara lain : 1. Inspeksi Sanitasi ( IS ) 2. Pemeriksaan Kualitas Air 3. Kaporisasi • Pemerintah Desa bersama TIM RPAM, Kader STBM, memberikan Motivasi dan Penyuluhan kepada Masyarakat tentang sanitasi lingkungan, Membayar Iuran Air
UMPAN BALIK MASYARAKAT • Kegiatan Air PAM sangat membantu menyadarkan masyarakat tentang penggunaan air, sanitasi lingkungan, pemanfaatan air limbah yang baik dan benar. • memberikan Motivasi pada warga bagaimana pentingnya iuran untuk keberlanjutan pengelolaan sarana. • Kegiatan RPAM dapat membantu secara fisik memperbaiki sarana air yang rusak.
Kesimpulan • Peran Serta Pemerintah Daerah,Desa, Tokoh Masyarakat ( Pemanfaat) sangat berpengaruh untuk menjamin keberlanjutan sarana yang telah dibangun. • Kesadaran Masyarakat menjadi tolak ukur kesuksesan 5 Pilar STBM ( Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah/Limbah Padat Rumah Tangga, Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
• Masyarakat di 10 Desa Sudah Mandapatkan Pelayanan Air Minum Yang Memenuhi 4 K (yaitu Kuantitas, Kualitas, Kontinyuitas, dan Keterjangkauan) Namun Kualitas Air Yang Masih Diperjuangkan oleh Badan Pengelola agar Air yang Keruh pada musim hujan menjadi layak dikonsumsi. • Untuk itu dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pemerintah daerah Kabupaten Sumba Barat Daya dan lembaga-lembaga lain yang memiliki kepedulian.
Rencana Tindak Lanjut TIM RPAM Bersama Pengelola SAB “Wai Kanuru Mopir” sedang melakukan kegiatan lanjutan : •
Memotivasi Warga Agar Membayar Rekening Air, Untuk Keberlanjutan Operasinal Sarana.
•
Mendampingi warga melaksanakan STBM Bersama Mitra Yang Ada di 10 Desa ( Aparat Desa,
Kader STBM )
▪Untuk Mengatasi Kekeruhan Air Dengan Bak Penyaring Yang Ada, Maka Saat ini Sedang Melakukan Perbaikan dan Penambahan Material Penyaring yang merupakan kegiatan lanjutan RPAM. ▪Adanya Komitmen yang dibuat oleh 10 Desa sebagai pemanfaat Dalam Pengelolaan Sarana agar Berkelanjutan dengan Memberikan Subsidi Tetap Oleh Desa kepada Pengelola.