KERJASAMA DAN KONFLIK NELAYAN KERAMBAH DALAM MENINGKATKAN TARAF HIDUP DI DESA MANTANG LAMA KECAMATAN MANTANG KABUPATEN BINTAN
E-Jurnal Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Sosiologi
Oleh ENDRA. L 110569201108
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016/2017
ABSTRAK
Kerjasama adalah satu bentuk intersi sosial antra orang-perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerjasama timbul karena orientasi orang-perorangan dengan kelompoknya ( In Group ) dan kelompok lainnya. Menurut Charles H. Cooley kerjasama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai pengetahuan yang cukup pengetahuan dan kesadaran terhadap diri sendiriuntuk memenuhi kepentingan-kepentingan. Koflik berasal dari kata kerja Latin, configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Secara umum konflik social merupakan suatu keadaan dimana masyarakat terjadi suatu pertikaian karena adanya persaingan maupun perbedaan yang terjadi dalam masyarakat Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk megetahui bagaimanan kerjasama dan konflik yang tejadi dalam kelompok nelayan kerambah dalam meningkatkan taraf hidup di desa Mantang Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan. Jenis penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kualitatif, karena penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan sesuatu fakta atau peristiwa sebagai mana adanya dan memberika gambaran secara objektif tentang keadaan atau permasalahan yang mungkin dihadapi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang diperlukan bagi penelitian ini. Hasil dari penelitian yang telah penulis lakukan yakni, Nelayan kerambah yang ada di desa Mantang Lama kerjasama yang terjadi adalah membentuk Kelompok nelayan kerambah secara bersama-sama dengan modal awal dari masing-masing anggota, membangun kerjasama dengan penyuluh, konflik yang terjadi lebih kepada faktor internal seperti pembagian tugas, pembagian hasil usaha
Kata Kunci
: Kerjasama, Konflik kelompok nelayan kerambah
ABSTRACT Cooperation is a form of social intersi as between those individuals or groups of people to achieve one or more objectives together. Cooperation arise because of the orientation of the individual with the group (In Group) and other groups. According to Charles H. Cooley cooperation arises what if people realize that they have the same interests and at the same time have sufficient knowledge and awareness of self-knowledge sendiriuntuk meet interests. A conflict comes from the Latin verb, meaning configure hit each other. Sociologically, the conflict is defined as a social process between two or more people where one party trying to get rid of the other party to destroy it or make it powerless. In general, social conflict is a situation where society event of a dispute because of the competition and the differences that occur in the community The purpose of this study was to know how cooperation and conflict that occurred in the group of fishermen kerambah in improving the standard of living in the village Mantang Mantang District of Bintan regency. Type this study is descriptive qualitative research, because this research seeks to reveal something of facts or events as they really are and gives overview on the circumstances or problems that may be encountered. Pengumpula data using observation, interview, and documentation to obtain the necessary data for this study. The results of the research that has been done that is, Fishermen kerambah in the village Mantang Lama uses kerambah brackets step, a partnership is kejasama built together, conflict is more to internal factors and business groups of fishermen kerambah to improve living conditions kerambah fishing communities in the village of Lama sub-district Mantang Mantang
Keywords: Cooperation, Conflict fishing groups kerambah
keadaan yang menuntut pengeluaran
1. Pendahuluan Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukin di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Komunitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata pencaharian hasil laut dan tinggal
didesa-desa
atau
pesisir
biaya besar dan pengerahan tenaga yang banyak. Seperti saat berlayar. Membangun rumah atau tanggul penahan gelombang di sekitar desa. dari segi keterampilan. Meskipun pekerjaan nelayan adalah pekerjaan berat namun pada umumnya mereka hanya
memiliki
sederhana.
(Sastrawidjaya. 2002).
bekerja
keterampilan
Kebanyakan
sebagai
mereka
nelayan
adalah
Ciri komunitas nelayan dapat profesi yang diturunkan oleh orang dilihat dari berbagai segi. Antara lain tua. Bukan yang dipelajari secara dari segi mata pencaharian. Nelayan professional. adalah
mereka
aktivitasnya
yang
berkaitan
segala Masyarakat
dengan
lingkungan laut dan pesisir. Atau mereka yang menjadikan perikanan sebagai mata pencaharian mereka. dari segi cara hidup. Komunitas nelayan adalah komunitas gotong royong. Kebutuhan gotong royong dan tolong menolong terasa sangat penting pada saat untuk mengatasi
merupakan
salah
nelayan satu
bagian
masyarakat Indonesia yang hidup dengan
mengelola
potensi
sumberdaya perikanan. Begitu juga masyarakat mantang sebagai suatu masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir, masyarakatnya
yang
mayoritas nelayan
yang
mempunyai tersendiri
karakteristik yang
berbeda
sosial dengan
mereka
digolongkan
kedalam
masyakat miskin.
masyarakat yang tinggal di wilayah
Menurut Kusnasi, kemiskinan
daratan. Di beberapa kawasan pesisir
yang di derita masyarakat nelayan itu
yang berkembang pesat, strukturnya
bersumber dari dua hal:
masyarakat
bersifat
heterogen, Pertama, faktor alamiah, yaitu
memiliki karekteristik interaksi sosial faktor yang menghubungkan dengan yang mendalam, sekalipun demikian fluktuasi musim ikan, saat musim masalah kemiskinan masih mendera ikan banyak maka pendapatan yang sebagian masyarakat pesisir, sehingga diperoleh para nelayan bisa terjamin, fakta sosial terkesan ironi di tengahsebalikny apabila tidak musim ikan tengah
mereka
memiliki
hasil para
nelayan
akan
mengalami
mencukupi
kebutuhan
kekayan sumber daya pesisir laut kesulitan, yang melimpah ruah. sehari-hari mereka, dan keadan itu Kehidupan keluarga nelayan khususnya nelayan kecil tidak bisa dipisahkan
dengan
terus dihadapi para nelayan dalam, setiap tahunnya.
kemiskinan. Kedua, faktor non alamiah,
Sangat
rendahnya
tingkat faktor
kesejahteraan
karena
ini
berhubungan
dengan
pendapatan keterbatasan
jangkauan
teknologi
yang tidak menentu setiap harinya penangkapan, ketimpangan dalam dan hanya menggantungkan hidupnya pranata bagi hasil, ketiadaan jaminan terhadap hasil laut menyebabkan sosial awak perahu, dan jaringan pasaran ikan yang rawan terhadap
fluktuasi
harga,
keterbatasan
kebijakan
pembangunan
bidang
teknologi pengolahan hasil ikan,
sosial, ekonomi dan budaya pada
dampak negatif moderenisasi, serta
masyakat nelayan cukup komplek
terbatasnya peluang-peluang kerja
Jika dilihat dari potensi laut
yang bisa diakses oleh rumah tangga
yang ada di Desa Mantang yang bisa
nelayan. Kondisi-kondisi aktual yang
dikembangkan
demikian dan pengaruh terhadap
penangkapan ikan, dan budidaya ikan
kelangkaan
akan
kerapu yang memiliki nilai jual yang
rumah
tinggi. Desa Mantang Lama memiliki
tangga nelayan kedalam lingkaran
270 Kepala keluarga dengan jumlah
sumber
senantiasa
daya
menghadapkan
kekurangan. Kesulitan
penduduk
dari
usaha
800
jiwa.
diri
Sebagian penduduk yang tinggal di
dari belenggu kemiskinan karena
desa ini memiliki mata pencarian
mereka di dera keterbatasan di bidang
sebagai nelayan. Hanya sebagian
sumber
akses
kecil saja yang bekerja sebagai petani
penguasaan teknologi, pasar dan
dan pegawai. Desa ini memiliki
modal. Kebijakan dan implementasi
kelompok pengelola kerambah, jaring
program-program
apung
daya
melepaskan
lebih
adalah
manusia,
pembangunan
(KJA)
dan
kelompok
untuk masyarakat pesisir hingga saat
pembudidayaan ikan lele. Kerambah
ini masih belum optimal dalam
jaring apung ini merupakan bantuan
memutus mata rantai kemiskinan dan
dari Dinas Kelautan dan Perikanan
peningkatan kesejahteraan meraka.
Provinsi Kepulauan Riau. Masyarakat
Hal
Mantang lama dalam melakukan
ini
disebabkan
oleh
porsi
proses
pemanfaatan
sumberdaya
dalam suasana alam yang keras yang
perikanan baik melalui perikanan
selalu diliputi ketidak pastian dalam
tangkap maupun perikanan budidaya,
menjalankan usahanya.
melaksanakan kegitan pengolahan lainnya,
Pemerintah sendiri dalam hal
melaksanakan
hubungan
dengan
pemerintah
masyarakat pesisir, terutama para
kelurahan. Kegiatan tersebut bagi
nelayan miskin, telah melakukan
masyarakat
berbagai
kerjasama
nelayan
sebagaimana
untuk
meningkatkan taraf
program
hidup
pemberdayaan
dikemukakan diatas menjadi proses
masyarakat yang salah satunya asalah
penentu dalam peningkatan taraf
program
hidup masyarakat nelayan, dengan
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat pesisir (PEMP) yang
adanya kerjasama dan saling menjaga
dikembangkan
aturan yang telah disepakati oleh
Program ini bertujuan meningkatkan
kelompok, profesi sebagai nelayan
kesejahteraan
ditekuni oleh kalangan terbatas dan
melalui pendekatan ekonomi dan
marginal. Sumberdaya manusia yang
kelembagan
berprofesi sebagai nelayan dicirikan
pemerintah juga memberikan bantuan
oleh pendidikan dan keterampilan
sarana dan prasarana bagi nelayan.
yang
rendah,
serta
secara
nasional.
masyarakat
sosial.
pesisir
Selain
itu
kemampuan Kepala Dinas Kelautan dan
manajemen yang terbatas, karena itu Perikanan permasalahan
yang
terjadi
(DKP)
Bintan,
Elizar
pada Juned, mengatakan Bintan memiliki
masyarakat
nelayan
disebabkan potensi kelautan yang menjanjikan
masyarakat nelayan Mantang hidup namun sejauh ini pemanfaatannya
belum terserap secara maksimal.
musyawarah
Untuk itu dilakukan langkah-langkah
Namun seiring berjalannya waktu
secara
cara
timbul fenomena atau permasalahan
memberikan bantuan sarana dan
yang sering terjadi dilapangan seperti
prasarana bagi semua unit yang
hasil yang didapatkan dari kerambah
terkait
tidak
strategis,
dengan
melalui
anggaranan
pendapatan belanja daerah Bintan. Masyarakat Mantang
lama
nelayan sendiri
Desa membuat
kelompok nelayan kerambah diawali dengan
adanya
pemerintah
bantuan daerah
dari untuk
kelompok
mendapatkan
tersebut.
hasil
yang
maksimal yang disebabkan alat dan perawatan kerambah yang masih kurang
dan
kerambah
ada
beberapa
yang
alat
membutuhkan
peremajaan ditambah lagi sulitnya modal untuk peremajaan alat tangkap
menggalakan usaha mikro kemudian
nelayan
terbentuk beberapa kelompok nelayan
meminjam uang kepada tengkulak,
salah
kelompok
hal tersebut membuat mereka terjerat
nelayan kerambah yang terdiri dari
dalam kesulitan dan kemiskinan,
lima kelompok nelayan yang setiap
pembagian tugas antara kelompok
kelompoknya terdiri dari sepuluh
yang dirasa kurang adil atau tidak
orang anggota kelompok nelayan
sesuai antara pembagian dan kerja
kerambah. Setiap anggota nelayan
kelompok
nelayan
sehingga
kerambah
menjadikan
kinerja
kelompok
satunya
adalah
diberikan
tugas
dan
tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai
dengan
kesapakatan
dan
maka
nelayan
nelayan terganggu.
terpaksa
Berdasarkan latar belakang
Dalam
kaitannya
dengan
tersebut maka penulis merasa tertarik
penelitian yang di maksud dengan
untuk mengambil pokok bahasan
memahami
penelitian dengan menitik beratkan
mendalam
pada “ Kerjasama dan Konflik
mengungkapkan
Nelayan
dalam
permasalahan yang berkaitan dengan
Mneingkatkan Taraf Hidup di Desa
masalah penelitian, yaitu Kerjasama
Mantang Lama kecamatan Mantan
dan Konflik Nelayan
Kabupaten Bintan”
dalam Mneingkatkan Taraf Hidup di
Kerambah
situasi
sosial
adalah
secara untuk
secara
cermat
Kerambah
Desa Mantang Lama kecamatan
2. Metode Penelitian
Mantan Kabupaten Bintan Jenis penelitian ini berbentuk 3. Hasil Penelitian penelitian deskriptif kualitatif, karena 1. Kerjasama penelitian
ini
berusaha
Nelayan
untuk Kerambah di Desa Mantang
mengungkapkan sesuatu fakta atau Lama peristiwa sebagai mana adanya dan memberika gambaran secara objektif
Kecamatan Mantang adalah
tentang keadaan atau permasalahan
suatu usaha bersama antara anggota
yang mungkin dihadapi. Menurut
kelompok untuk mencapai tujuan
Sugiyono
penelitian
bersama untuk dapat meningkatkan
deskriptif adalah penelitian yang
penghasilan nelayan, seperti model
dilakukan untuk mengetahui nilai
kerambah
variabel mandiri.
pembagian
(2003:11)
yang tugas
digunakan, antar
anggota
kelompok nelayan serta kerjasama
antar
kekerabatan
yang
ada
di
ditentukan
satu
kelompok
harus
kelompok nelayan serta bagai mana
berapa orang jumlahnya. Saat ini ada
kelompok
5 kelompok nelayan kerambah yang
nelayan
mendapatkan mengetahui
kerambah
bantuan. lebih
Untuk
lanjut
tentang
bentuk kerjasama peneliti membahas tentang kerjasama sebagai berikut: a. Pembentukan
ada
di
Pembentukan
Lama
kelompoknya terdiri dari 10 orang. b. Pengumpulan modal awal Modal modal
kelompok
Mantang
Kecamatan Mantang. Masing-masing
kelompok
nelayan kerambah
Desa
yang
kerja
merupakaan
digunakaan
untuk
melakukan kegiatan operasi Usaha.
nelayan adalah suatu usaha bersama
Modal
untuk membentuk usaha kelompok
investasi yang ditanamkan dalam
dengan tujuan tertentu. Pembentukan
aktiva lancar atau aktiva jangka
kelompok nelayan kerambah di desa
pendek. Pengumpulan modal kerja
mantang lama dimulai dari ide
yang dilakukan kelompok nelayan
dimana ada salah seorang nelayan
kerambah
yang melihat tentang kerambah dan
pengumpulan modal kerja sama,
kemudian
dimana
mantang
diaplikasikan lama
membudidayakan menggunakan berkelompok
untuk ikan kerambah
di
desa
mencoba
kerja
diartikan
menggunakan
pengumpulan
dikumpulkan
atas
sebagai
konsep
modal
kesepakatan
dengan
anggota kelompok nelayan kerambah
secara
yang nominalnya telah disepakati
Pembentukan
kelompok nelayan kerambah tidak
oleh
masing-masing
kelompok
nelayan kerambah setelah modal yang
disepakati
terkumpul
barulah
dibutuhkan
untuk
membuat
kelompok elayan kerambah memulai
kerambah, setelah dihitung modalnya
untuk membuat kerambah dengan
baru ditentukan besaran yang harus
model
tancap
dikumpulkan oleh masing-masing
sebagaimana yang telah disepaki oleh
anggota kelompok nelayan kerambah.
kelompok nelayan kerambah yang
dan mau bekerja secara tim atau
ada
bersama-sama, maksud dapat bekerja
kerambah
di
Desa
kurung
Mantang
Lama
Kecamatan Mantang.
secara tim setiap anggota yang
c. Menentukan
Syarat
keanggotaan
kelompok
bersedia menjadi anggota kelompok nelayan
kerambah
harus
bias
menyesuaikan diri dengan anggota
nelayan kerambah
yang lain untuk dapat bekerjasama Syarat keanggotaan kelompok dan mau mengikuti semua hasil nelayan kerambah yang ada di Desa kesepakatan musyawarah yang telah Mantang Lama tidak memiliki syarat disepakati. yang rumit yang dibutuhkan hanyalah modal
yang
disepakati
anggota
d. Mendatangkan
penyuluh
perikanan
kelompok nelayan kerambah, maksud dari modal yang disepakati adalah
Penyuluhan
setiap anggota kelompok nelayan
merupakan
kerambah dikumpulkan kemudian
dalam rangka meningkatkan kapasitas
setelah
kemampuan para pelaku utama dan
berkumpul
para
anggota
proses
Perikanan
kelompok nelayan kerambah utnuk di
pelaku
usaha
diskusikan besaran anggaran yang
mengorganisasikan
pembelajaran
perikanan dirinya
untuk dalam
mengembangkan bisnis perikanan,
konflik sosial muncul (exist) ketika
untuk meningkatkan pendapatan dan
dua orang atau kelompok atau lebih
kesejahteraannya,
menunjukkan
memperhatikan
dengan
tetap
bahwa
mereka
pelestarian fungsi
memiliki kepercayaan yang berbeda.
lingkungan hidup. Proses datangnya
konflik adalah suatu proses terjadinya
penyuluh
merupakan
pertentangan, kekuasaan, kedudukan,
program dari provinsi untuk para
dan seterusnya, di mana salah satu
nelayan
yang
pihak berusaha menghancurkan pihak
penyuluhan
agar
perikan
membuthkan nelayan
dapat
lain. konflik secara lebih luas, yaitu
meningkatkan hasil tangkap tanpa
konflik
merusak lingkungan atau ekosistem
proses yang dimulai tatkala suatu
sedangkan
pihak merasa ada pihak lain yang
peroses
pendatangan
dikatakan
sebagai
penyuluh para nelayan kerambah
memberikan
yang ada di desa Mantang lama hanya
kepadanya atau tatkala suatu pihak
menerima kedatangan penyuluh saja
merasa
tanpa ada proses apapun.
memberikan pengaruh negatif kepada
2. Konflik Nelayan Kerambah
Desa Mantang Lama adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang saling berusaha untuk sama
itu
Dalam pengertian tersebut,
Konflik nelayan kerambah Di
satu
kepentingannya
negatif
pihak lain.
Di Desa Mantang Lama.
menyingkirkan
pengaruh
suatu
lain.
wujud konflik mencakup rentang yang
amat
luas:
mulai
dari
ketidaksetujuan yang samar‐samar, sampai dengan tindakan kekerasan. Pendek kata setiap perbedaan itu
merupakan potensi konflik, yang jika
dalam usaha saling menyingkirkan,
tidak ditangani secara baik, potensi
menetralkan atau mengubah untuk
konflik itu bisa berubah menjadi
melindungi
konflik terbuka.
kepentingan mereka dalam interaksi
Konflik juga diartikan sebagai
atau
meningkatkan
ini.
benturan yang terjadi antara dua pihak
3. Pembagian
atau lebih, yang disebabkan adanya
Kelompok
perbedaan nilai, status, kekuasaan,
Kerambah di Desa Mantang
dan kelangkaan sumberdaya. Konflik
Kecamatan Mantang Lama
seringkali
mengandung
konotasi
negatif, yang cenderung diartikan sebagai lawan kata dari pengetian kerjasama, harmoni, dan perdamaian, sehingga
konflik
acapkali
diasosiasikan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
Pembagian
Tugas
antar Nelayan
Tugas
antar
Kelompok Nelayan Kerambah di Desa Mantang Kecamatan Mantang Lama adalah penjabaran tugas yang harus dikerjakan sehingga setiap orang dalam kelompok bertanggung jawab
untuk
dan
melaksanakan
Konflik timbul saat beberapa
seperangkat aktivitas tertentu dan
pihak percaya aspirasi mereka tidak
bukan keseluruhan tugas. Pembagian
dapat diraih bersama, atau merasa
tugas yang ada yang ada pada
adanya perbedaan dalam tata nilai,
kelompok nelayan kerambah desa
kebutuhan atau kepentingan mereka.
Mantang Lama anataralain adalah
Pihak‐pihak tersebut dengan sengaja
pembagian tugas jaga Kerambah
menggunakan
pembagian ini adalah suatu keputusan
kekuasaan
mereka
yang
diambil
dengan
cara
musyawarah untuk ditentukan tugas
bergerak untuk membantu anggota yang lain.
jaga. Tugas kerambah dijaga setiap
4. Pembagian hasil Kelompok
hari dengan cara menjaga kerambah, memberimakan
ikan
yang
nelayan kerambah
ada Pembagian hasil kelompok
dikerambah. Kemudian pembagian nelayan tugas
perbaikan
kerambah
kerambah
adalah
suatu
yang ketentuan pembagian hasil dengan
diperlukan, ini dilakukan dengan cara proporsi antara anggota kelompok bergotong royong, semua anggota yang telah disepakati. Konflik yang nelayan kermbah ikut terlibat dalam sering terjadi dalam pembagian hasil pekerjaan memperbaiki kerambah kerambah
biasanya
dikarenakan
jika ada yang perlu untuk diperbaiki. pembagian hasil keramba yang sama Kemudian pembagian tugas panen rata. yang dilakukan kelompok nelayan kerambah melibatkan seluruh anggota
Pembagian hasil kelompok
nelayan kerambah pembagian tugas
nelayan kerambah yang dibagi sama
tidak ditentuka siapa yang harus
rata
mengangkat ikan atau menyortir ikan,
anggota karena tidak bisa nerima
umumnya nelayan kerambah sudah
dengan hasil yang dibagi, anggota
paham dengan tuasnya dimana jika
kelompok
ada anggota yang kesulitan tanpa
berpendapat
dikomando
seharusnya dibagi sesuai porsi kerja
mereka
langsung
menimbulkan
nelayan
konfil
antar
kerambah
pembagian
hasil
sehingga tidak terjadi kecemburuan
sosial antara tugas kerja dan hasil
kesejahteraannya. Kondisi sejahtera
yang
yaitu suatu kondisi terpenuhinya
didapatkan
kemudian
Pembagian hasil ditentukan oleh
segala
ketua kelompok kerambah sesuai
khususnya yang bersifat mendasar
dengan pekerjaan juga terkadang
seperti
menjadikan konflik bagi anggota
rumah, pendidikan dan perawatan
nelayan kerambah. Pembagian hasil
kesehatan, Penilaian yang berkaitan
atas
yang
dengan tingkatan kesejahteraan atau
dibagikan ketua kelompok dengan
yang disebut dengan taraf hidup
pembagian
dengan
masyarakat adalah terpenuhi berbagai
pekerjaan juga menuai konflik karena
kebutuhan baik kebutuhan primer,
dianggap tidak adil karena kerja
sekunder maupun tersier.
dasar
musyawarah
hasil
sesuai
dibagi sesuai kesepakatan kemudian hasilnya seharusnya dibagi rata tetapi pada kenyataan yang ada dilapangan pembagian dibagi tidak rata. 5. Kerjasama
kebutuhan
makan,
minum,
Berdasarkan wawancara
maka
dan
hasil
peneliti
dapat
menganalisa bahwa kerjasama dan
Konflik
nelayan kerambah ternyata mampu meningkatkan
taraf
dalam Meningkatkan Taraf
anggotanya.
Menurut
Hidup
kehidupan
mereka
Desa
Proses
pakaian,
dari
kelompok Nelayan Kerambah
di
hidup,
konflik yang terjadi pada kelompok
Mantang
Lama.
hidup
bentuk
hidup
para
mereka sebelum
bergabung pada kelompok nelayan peningkatan
taraf
akan dilihat dari tingkat
kerambah memprihatinkan,
bisa
dibilang tapi
setelah
bergabung
mereka
mulai
bisa
memenuhi satu persatu kebutuhan
1984,
Pengantar
Antropologi, Bandung: Bina Cipta
hidup mereka. Apalagi kelompok nelayan kerambah ini mendapatkan bantuan
dari
pemerintah
yang
berguna
untuk
Imron, 2003, Pengembangan Ekonomi Nelayan dan Sistem Sosial Budaya, Jakarta: PT Gramedia.
nantinya
akan
Junaida, 2012, Interaksi Sosial perkembangan usaha kerambah yang mereka rintis.
(Studi Kerukunan Umat Beragama
masyarakat
Di DAFTAR PUSTAKA
Kelurahan
Senggarang Kecamatan
Abdulsyani, 2002, Sosiologi Skematika,Teori,dan Terapan, Jakarta: PT
Tanjungpinang Tanjungpinang: Universitas Raja
Bumi Aksara.
Kota),
Maritim
Ali
Haji
Tanjungpinang Aleksander, 2012, Nelayan Di Desa
Berakit
Kecamatan Sebong
Teluk Kabupaten
Bintan, Tanjungpinang: Universitas Raja
Maritim
Ali
Haji
Tanjungpinang Basrowi,
2005,
Pengantar
Sosiologi,
Bogor:
Ghalisa
Indonesia.
Kinseng,
Rilus
A,
2014,
Konflik Nelayan,Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Muri,Yusuf,
2014,
Metode
Penelitian
Kuantitatif,
Kualitatif
dan
Penelitian
Gabungan,
Jakarta:
PT.
Fajar
Interpranata Mandiri.
Dahuri, dkk, 2003, Akar Kemiskinan
Nelayan,
Jakarta: LKIS Harjoso,
Muryanti, dkk, 2013, Teori Konflik
&
Konflik
Agraria
Di
Soekanto,
Soerjono,
2007,
Pedesaan,Yogyakarta:
Sosiologi
Kreasi Wacana.
Pengantar, Jakarta: PT.
Sanafiah Faisal 2005, formatformat penelitian sosial, dasar-dasar
dan
aplikasi, Jakarta: PT. Raja
Garafindo
Persada.
Suatu
Raja Grafindo Persada. Susan, Novri, 2010, Pengantar Sosiologi
Konflik,
Jakarta: Kencana. Sastrawidjaya, 2002, Nelayan dan
Satria, Arif, 2015, Pengantar Sosiologi
Masyarakat
Pesisir,
Kemiskinan,
Jakarta:
Pradnya
Paramita.
Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor
Suriyanti, 2013, Peran dan Fungsi Istri Nelayan Di
Indonesia.
kampung Keter Laut Selo
Sumarjan
1989,
kemiskinan dan
struktural
pembangunan
dalam
kemiskinan
struktural,
Jakarta:
yayasan ilmu sosial Siagan
1989,
dan
Perilaku Administrasi, jakarta: PT. Haji Mas Agung. Soekanto
Jakarta:
Tanjung
Kecamatan
Teluk
Bintan
Kabupaten
Bintan,
Tanjungpinang:
Raja
Maritim
Ali
Haji
Tanjungpinang Journal “dinamika perubahan sosial
masyarakat
nelayan
soerjono
Pengantar
Tembeling
Universitas
Organisasi
Kepemimpinan
Kelurahan
2006,
sosiologi, PT.
Grafindo Persada
Raja
dalam
meningkatkan hidup Mafutu
di
taraf kelurahan
Kata
Tidore
Kepulauan ( 12 Oktober
Kecamatan
Sangaji
2015 jam 19.00 wib )
Kabpaten
Mabah
Journal”Acta Diurna” Volime III.No. 3 Tshun 2014. Interaksi
kelompok
nelayan
dalam
meningkatkan hidup
didesa
taraf Tewil
Halmahera Timur, oleh Fanesa
Fargomeli,
email fanesa_fargomeli@yah oo.com (5 Oktober 2015 jam 15.00 wib)