KERANGKA KERJA RPPI – 4 SUMBER PANGAN ALTERNATIF Koordinator Wakil Koordinator Pembina
: Dr. Murniati : Dr M. Hesti Lestari Tata : Prof Dr. Pratiwi
Balikpapan 10 Juni 2015
RPJMN 2015 -2019 Bidang SDA dan LH Pemanfaatan utk menyediakan kebutuhan saat ini dan pelestarian yg menjaga kelangsungan kehidupan masa mendatang Memenuhi kebutuhan dasar pangan dan energi dan memanfaatkan daya saing komparatif SDA dan LH, dan tetap menjaga ketahanan air dan kelestarian SDA dan LH
1
Roadmap Litbang Sektor Kehutanan 2010-2015 Tema 2 (Pengelolaan Hutan): o Sub tema 2.b: hutan tanaman o Sub tema 2.b.4: Iptek peningkatan nilai produksi dan keuntungan usaha agroforestri. o Sub tema 2.e: HHBK (FEM & non FEM) o Sub tema 2.e.1. Informasi jenis HHBK Tier 1 (preliminary): jenis, sebaran, potensi, pemanfaatan oleh masy.
Roadmap Litbang Sektor Kehutanan 2010-2015 Tema 2 (Pengelolaan Hutan) (lanjutan): o Sub tema 2.e.2. Informasi dan/atau teknologi jenis HHBK Tier 2 (intermediate): sebaran, potensi, teknik budidaya, penanganan pasca panen, analisis finansial dan pasar o Sub tema 2.e.3. Informasi dan/atau teknologi jenis HHBK Tier 3 (advance): silvikultur intensif, diversifikasi produk, teknik pengelolaan lingkungan.
2
Kebutuhan/Dukungan RPPI 4 thd IKP Eselon I KLHK Jumlah produksi HHBK meningkat 20% (Diversifikasi sumber pangan) Luasan area terkait akses masy mengelola hutan meningkat (HKm, HD, HTR, HA, HR dan kemitraan) Luasan area terkait kemampuan kelompok masy mengelola Perhutanan Sosial meningkat Kemitraan s/d th 2019 seluas 12,7 jt ha. Percepatan operasional KPHP dan KPHL model (Hutan Tanaman Pangan)
PERMASALAHAN Bidang Pengelolaan SDA dan LH terkait pangan Luas lahan pertanian yg produktif semakin berkurang/konversi lahan pertanian utk penggunaan lain terus berlangsung. Ketersediaan sumber daya air berkurang, karena kerusakan ekosistem DAS dan sistem irigasi banyak yang yg tdk berfungsi Pemanfaatan SDH utk produksi pangan masih terbatas
3
POHON MASALAH
Kerawanan pangan
Produksi pangan tdk mencukupi/swasembada pangan tdk tercapai
Ketersediaan air menurun
Kerusakan ekosistem DAS
P O H O N S A S A R A N
Produksi pangan menurun
Luas lahan pertanian menurun
Produksi pangan dari hutan masih rendah
Pemanfaatan SDH utk produksi pangan masih terbatas
Produksi pangan dari hutan meningkat mendukung Swasembada pangan (Ketahanan Pangan)
Pelaksanaan pengembangan produksi pangan di Kawasan Hutan
Sintesa Iptek Peningkatan Produksi Pangan dari Kawasan Hutan
Pelaksanaan domestikasi dan uji coba pengembangan
Penentuan status pelestarian & domestikasi jenis2 penghasil pangan potensial (fl, fa, ikan)
Eksplorasi/inventarisasi sumber pangan potensial (flora, fauna, ikan) dr Hutan
Tersusunnya/ditetapkannya regulasi skema pengembangan produksi pangan di KPHP, KPHL dan HTI Kajian skema pengbgn sumber pangan di KPHP, KPHL & HTI Sosialisasi dan penyediaan faktor pendukung pengembgn sumber pangan potensial di areal HKm, HD, HTR dan HR
4
TUJUAN Memperoleh Sintesa IPTEK pengembangan sumber pangan alternatif dari SDH (flora, fauna, ikan)
SASARAN/LUARAN
Tersedianya Sintesa IPTEK pengembangan
sumber pangan alternatif dari SDH (flora, fauna, ikan)
Terlaksananya pengembangan/peningkatan produksi pangan alternatif dari SDH (flora, fauna, ikan)
OUTCOME Produksi pangan dari SDH (flora, fauna, ikan)
meningkat dan mendukung swasembada pangan terutama di wilayah rawan pangan
5
STATE OF THE ART
o
o o
Pola kebutuhan pangan (Desirable Dietary Pattern, DPP) sebagai proxy ketahanan pangan menunjukkan bahwa (Muslihatun, 2014) : buah dan sayur dengan nilai energi 132 kcl dan ratarata konsumsi 250 porsi memiliki skor DPP tertinggi (30). cereals (beras dan tepung gandum) dengan nilai kalori 1100 kcl dan konsumsi 300 porsi memiliki skor 25. umbi-umbian hanya memiliki skor 2.5. Ini menunjukkan hutan memiliki peluang sebagai alternatif lokasi untuk dapat menyediakan pangan, khususnya buah-buahan, sayuran dan umbi-umbian.
STATE OF THE ART Terdapat 26% Jenis Pohon Penghasil Pangan (JPPP) dari total jenis pohon di H Produksi (Sukaesih, 2010) Terdapat beberapa jenis tanaman bawah tahan naungan penghasil pangan (JTBPP): porang (Murniati, 2012), ubi jalar, bberapa varietas kedelai (Mawarni, 2011; Balitkabi, 2015) Beberapa jenis buah-buahan pada tahap domestikasi (Van Nordwijk et al, 2014) Telah diperoleh beberapa jenis sumber pangan dari jenis2 mangrove (Subiandono, 2010; Suharti, 2012)
6
STATE OF THE ART Permenhut P.35/2007 : 3 kelompok tanaman pangan: o tanaman buah-buahan o tanaman minyak lemak o tanaman pati-patian
Permenhut P.21/2009: Kriteria dan indikator HHBK (Pangan) unggulan o Ekonomi o Biofisik o Sosial o Teknologi o Kelembagaan
ARAH RPPI 4_ SUMBER PANGAN ALTERNATIF Mendukung ketahanan pangan Ketahanan pangan (UU 12/2012): suatu kondisi dimana makanan dapat terpenuhi dan diakses oleh semua masyarakat, dari tk makro (Negara) hingga individu, dalam hal kuantitas, kualitas, keamanan, nutrisi, menyebar secara merata, harga terjangkau, beragam, halal (memenuhi syarat kepercayaan dan norma yang berlaku), untuk kesehatan, aktivitas, dan kehidupan produktif yang berkelanjutan.
7
ARAH RPPI 4_ SUMBER PANGAN ALTERNATIF Peran kehutanan (kawasan hutan) dlm mendukung ketahanan pangan nasional, memperhatikan empat pilar ketahanan pangan, yaitu : 1. ketersediaan pangan (dari alam & hasil budidaya); 2. akses thp pangan: akses ke hutan dan SDA yang dapat menyediakan pangan; 3. jenis pangan: tidak hanya jenis pangan utama (karbohidrat), tetapi juga produk yang mendukung (buah, sayuran, bumbu, ikan dan daging dari satwa) 4. kestabilan sepanjang waktu: hutan dan SDA dipengaruhi oleh perub iklim & fluktuasi harga
ASPEK DAN RUANG LINGKUP Ekplorasi dan inventarisasi Jenis2 Pohon Penghasil Pangan (JPPP) Potensial /unggulan pada beberapa wilayah (agro ekosistem dan sosbud spesifik).
Pelestarian dan domestikasi JPPP unggulan. (Domestikasi: proses yg terus menerus dan berkesinambungan, meliputi pemilihan jenis, produksi/ budidaya, manajemen, adopsi masyarakat, pemanfaatan sumber plasma nutfah (utk pemuliaan) dan pemasaran produk)
8
ASPEK DAN RUANG LINGKUP Inventarisasi dan uji coba budidaya Jenis2 Tanaman Bawah (tahan naungan) Penghasil Pangan (JTBPP) yg potensial dikembangkan di bawah tegakan. Kajian status domestikasi dari JPPP dan JTBPP potensial tersebut berikut upaya domestikasi lanjutan (khusus utk jenis yg domestikasinya belum selesai atau belum dimulai) Kajian skema efektif pengembangan JPPP dan JTBPP (Hutan Tanaman Pangan) pd program HKm, HD, HTR dan HR Kajian skema efektif pengembangan JPPP di KPHL dan pengembangan JTBPP di kawasan HTI dan KPHP
ASPEK DAN RUANG LINGKUP Teknologi agroforestri berbasis pangan di lahan gambut Teknologi budidaya ikan pada areal rawa gambut
Optimalisasi pemanfaatan pangan dari jenis-jenis mangrove Teknologi peningkatan produksi ikan pada tambak di Hutan Mangrove. Teknologi penangkaran satwa
9
36 jenis phn penghasil buah yg disarankan dikbangkan dlm HT Pangan No. Nama Daerah
Nama Latin
No. Nama Daerah
Nama Latin
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aren Asam jawa Burahol Cempedak Duku Durian Duwet Gandaria Jengkol Kecapi
Arenga pinnata Tamarindus indica Stelechocarpus burahol Artocarpus cempeden Lansium domesticum Durio zibethinus Eugenia cumini Boucea macrophylla Phythecelobium sp. Sandorium koecape
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Makadamia Mangga hutan Manggis Matoa Melinjo Mengkudu Menteng Nangka Pala Pala hutan
Makadamia sp. Mangifera indica Carcinia sp. Pometia pinnata Gnetum gnemon Morinda citrifolia Baccaurea racemosa Arthocarpus integra Myristica fragan Myristica fatua
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Kemang Kenari Kesemak Kesturi Kluwek Kluwih Kupa Lengkeng
Mangifera caesia Canarium commune Diospyros sp. Mangifera sp. Phytecelobium sp. Arthocarpus sp. Eugenia polycephala Dimocarpus longan
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Petai Rambutan Saga pohon Sawo Sawo duren Sirsak Srikaya Sukun
Parkia sp. Nephelium lapaceum Adenanthera pavonin Acras zapota Crysophylum sp. Annona muricata Annona squamosa Artocarpus communis
19 jenis tan penghasil minyak lemak utk dikembangkan di HT Pangan No
Nama Daerah
Nama Latin
No
Nama Daerah
Nama Latin
1.
Balam
Palaquiumsp.
11. Makadamia
Macadamia sp.
2.
Bintaro
Cerbera mangas
12. Mimba
Azadirachta indica
3.
Buah merah
Pandanus conoideus
13. Nyamplung
Callophylum sp.
4.
Croton
Croton angryratus
14. Nyatoh
Palaquium javense
5.
Kelor
Moringa oleifera
15. Picung
Pangium edule
6.
Kemiri
Aleurites moluccana
16. Saga pohon
Adenanthera
7.
Ketapang
Terminalia catappa
17. Seminai
Maducha crassipes
8.
Kenari
Canarium moduratu
18. Suntai
Palquium bureki
9.
Ketiau
Gana motleyana
19. Tengkawang Shorea spp.
10 Lena .
Sasanum orientale
10
9 jenis tanaman penghasil pati utk HT Pangan No.
Nama Daerah
Nama Latin
Produk
1.
Aren
Arenga pinata
Tepung aren, gula aren
2.
Bambu
Dendrocalamus asper
Rebung
3.
Gadung
Dioscorea hispida
Tepung gadung
4.
Iles-iles (porang) Amorphopallus spp
5.
Jamur
Agericus spp., Pleurotus spp., Jamur Lentinus spp., Ganoderma spp.
6.
Nipah
Nipafructicans
Tepung/gula nipah
7.
Sagu
Metroxylon spp.
Tepung sagu
8.
Suweg
Amorphophallus campunalatus Tepung suweg
9.
Terubus
Saccarum officinarum
Tepung iles-iles
Tepung terubus
Sumber: Permenhut 35/2007
Madu (lebah) : menurut kami masuk ke RPI obatobatan, tetapi pada kegiatan 2015 khususnya dari judul penelitian BPK Kuok dan Puskonser (???) masuk ke RPI 4???
11
12