KERANGKA BERPIKIR
Mode1 Penelitian Pelatihan kejuruan yang diikuti oleh lulusan SMU sebelum bekerja, dalam perspektif penyuluhan pembangunan, mempunyai tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup. Peningkatan taraf hidup bisa dicapai dengan diperolehnya pendapatan, baik melalui bekerja maupun berwirausaha. Tingkat pendapatan yang diperoleh akan beragam disebabkan oleh
adanya keragaman
dalam kemampuan, sikap, kezekunan,, ketabahan dan ciri-ciri kepribadian lain. Kemampuan, sikap dan ciri-ciri kepribadian itu merupakan stok kapitaI manusia yang dihasilkan melalui proses pelatihan dan dipengaruhi pula oleh pengalaman. .
.
.
..
.
"
.
.
Dalam konteks pelatihan, kemarnpuan dan sikap merupakan hasil betajar terukur, sedangkan ciri-ciri kepribadian seperti ketekunan, ketabahan, dan semacamnya merupakan hasil belajar tak-tenikur. Secara sistemik, masukan mentah sistem PKSB ini adalah lulusan SMU yang tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Masukan mentah memiliki berbagai ciri pribadi dan latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Keluaran sistem adalah individu yang memiliki keman~puanhasil beiajar, baik yang terukur maupun taktcrukur. Kesediaan lulusan SMLJ mengikuti PKSB dapat dipandang sebagai proscs adopsi inovasi. Dalam proses adopsi, ada sejumlah faktor yang saling berkaitan dalam mernberi pengaruh terhadap keputusan mengadopsi inovasi itu. yaitu
persepsi tentang manfaat dan pentingnya pelatihan sebelum beke j a , dan motivasi untuk mengikuti pelatihan. Keberadaan kedua faktor ini dipengaruhi oleh informasi yang diterima oleh individu yang bersangkutan, baik informasi tentang pelatihan itu sendiri maupun informasi tentang ketenaga kerjaan; serta kenyataan tentang hasil belajar yang diperoleh dari SMU clan kecilnya permintaan pasar terhadap kemampuan yang dimiliki oleh mereka. Pengaruh informasi dan hasil belajar tehadap keputusan mengikuti PKSB bergantung kepada potensi yang dimiliki, seperti bakat dan kecerdasan, dan latar belakang keluarga, seperti dorongan orang tua dan ketersediaan biaya untuk mengikuti pelatihan. Dalam sistem ini, selain ada pendapatan yang dijembatani oleh PKSB, juga ada yang tidak dijembatani oleh PKSB. Di samping itu, keberadaan hasil belajar dari PKSB akan menjadi umpan balik bagi proses pelatihan itu sendiri, sedangkan keterlibatan dalam aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan hasil belajar dari pelatihan akan menjadi umpan balik bagi proses pelatihan, informasi, pilihanpilihan aktivitas, dan bagi lulusan SMU itu sendiri. Bagan sistem PKSB yang diikuti oleh lulusan S
W dalam perspektif penyuluhan pembangunan dapat disimak
dalam Gambar 4. Dari bagan itu dapat disimak, bahwa diperolehnya pendapatan merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan akhir PKSB, yaitu peningkatan taraf hidup. Oleh sebab keikutsertaan lulusan SMU pada PKSB mengimpIikasikan adanya investasi
-
Motivasi ikut P U B PENINGKAT-
Tihkdiinnbamioleh PKSB
I 0)
0,
Gambar 4 :Bagan Sistem PKSB Bagi Lulusan SMU dalam PerspehJPenyuluhan Pembangu~n
pribadi, penelitian ini menggunakan pendapatan sebagai dasar untuk mengkaji pengembalian investasi pribadi pada PKSB. Dalam penelitian ini, investasi pribadi pada PKSB merupakan satuan biaya (baik biaya langsung maupun tak langsung) yang dikeluarkan untuk mengikuti PKSB. Biaya ini adalah tambahan kepada seluruh biaya mengikuti pendidikan hingga sekolah
menengah.
Adapun
pengembalian
investasi
pribadi
dihitung dari
pendapatan yang diperoleh berdasarkan penghasilan k e j a Mengacu kepada teori kapital
manusia,
penghasilan
ditentukan
oleh
produktivitas,
sedangkan
produktivitas adalah fungsi kemampuan dan pengalaman yang merupakan stok kapital manusia terukur. OLeh karena itu, penghasilan dijadikan peubah terikat. Adapun peubah bebas yang menentukan tingkat penghasilan addah lama PKSB dan penaalaman. Pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat bergantung pada peubah penyela, yaitu kemamvuan dan
w,dan peubah moderator yaitu kategori
perusahaan (perusahaan besar dan menengah, serta berwirausaha). Oleh sebab pengembalian pribadi itu menjadi indikator produktivitas, sedangkan produktivitas adalah fungsi dari stok kapital manusia terukur (kemampuan dan sikap) dan yang tak-terukur (ketekunan, ketabahan, dan ciri-ciri kepribadian lain), maka tingkat pendapatan selain bisa digunakan sebagai dasar dalam analisis pengembalian pribadi juga bisa dijadikan dasar dalam menganalisis satuan efesiensi orang yang besangkutan.
Hubungan antara peubah bebas, peubah penyela, peubah moderator dan peubah terikat dalam penelitian ini diawali oleh adanya peubah-peubah pendahulu yang juga saling berhubungan. Peuball-peubah pendahulu ini adalah keputusan seorang iulusan Sh4U untuk mengikuti PKSB (sebagai peubah terikat), yang ditindaklanjuti dengan investasi. Peubah terikat, pada peubah-peubah pendahulu, dipengaruhi oleh i manfaat dan pentingnya PKSB, motivasi mengikuti peubah-peubah p e r s e ~ stentang pelatihan, doronaan orang tua atau keluarga, dan dukunean biava sebagai peubah bebas. Model hubungan antara peubah-peubah penelitian ini dapat disimak melalui Gambar 5. Skema Peubah dan Definisi Operasional Skema Peubah Penelitian Peubah-peubah penelitian yang tampilkan pada Gambar 5, ada yang termasuk ke dalarn kategori kondisi pribadi dan ada yang termasuk kondisi keluarga. Kondisi pribadi meliputi peubah-peubah persepsi tentang manfaat dan pentingnya pelatihan, motivasi mengikuti PKSB. Kondisi keluarga meliputi dorongan orang tua clan dukungan biaya. Selain itu, ada yang termasuk kategori aktivitas keluaran pelatihan, yaitu bekerja dan menganggur; stok kapital manusia, yaitu kemampuan, sikap, dan pengalaman; dan peragam pendapatan, yaitu kategori usaha. Peubah-peubah yang termasuk dalam kondisi pribadi dan kondisi keluarga dihipotesiskan memberi pengaruh kepada keputusan PKSB yang berimplikasi pada biaya investasi. Adapun peubah-peubah yang termasuk aktivitas keluaran pelatihan, stok kapital rnanusia,
Antacedmt
variables
Gambar 5 :Bagan Model Hubungan Berbagai Peubah Penenlitian
dan kategori usaha dihipotesiskan sebagai yang rnernberi pengaruh kepada pendapatan, yang menjadi dasar dalam analisis pengembalian dan satuan efisiensi tenaga kerja. Dilihat dari skalanya, peubah-peubah itu ada yang berskala nominal, dan ada yang bersakafa intewal. Untuk dijadikan acuan dalam penelitian ini peubah-peubah itu dirumuskan definisi operasionalnya. Selain itu, keberadaan peubah-peubah tersebut tersusun secara skematik, yang skemanya ditampilkan pada Gambar 6. Definisi Operasional
Definisi operasional dari peubah-peubah yang menjadi fokus penelitian adalah . . sebagai berikut:
-
..
.
"
. .
.
(1) Investasi pribadi pada PKSB adalah jumlah seluruh ongkos atau biaya, langsung
dan tak langsung, yang digunakan oleh seseorang selama mengikuti pelatihan, sebagai tambahan dari selumh biaya pribadi yang dikeluarkan selama rnengikuti pendidikan sarnpai dengan SMU, yang dihitung berdasarkan harga netto kini. (2) Pengernbalian investasi pribadi pada PKSB adalah tingkat keuntungan pribadi
lulusan SMU dari melakukan investasi pada PKSB yang dihitung berdasarkan pendapatan kerja menggunakan rasio manfaat-biaya (B/C),angka pengembalian internal
(IRR),
dan periode pembayaran
berdasarkan harga net0 kini (NPV).
kernbali (PB) yang
dihitung
-
Kondlslprlbadl
-
j
j
Keputusan menglkuti
Dorongan Kduarga Kondisi kefuarga I
Dukungan Blap
Kduann PKSB yang bekerja Imengangur
Q I
Keluafan PKSB
PENGEYBALIAN IMVESTASI
Kemampuan
Slkap Kerja
Pendapatan Kerja
Stok Kapital Mns.
rn
I I I I I
Pengalaman
Kategod Usaha (Bekerja IWtmusaha)
Peragam Pendaptan
I
a SATUAN EFlSlEN
Garnbar 6: Skema Eiabormi Peubah-Peubah Pendirian
(3) Satuan efisiensi adalah keselurul~anstok kapital manusia yang bisa meng-
hasilkan
sejumlah rupiah pertahun,
yang dimiliki
seseorang dan bisa
disewakan, yang dihitung dari tingkat pengembalian investasi pada PKSB.
(4) Pelatihan kejuruan bagi lulusan SMU adalah pelatihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan melaksanakan suatu jenis pekerjaan tertentu, yang diikuti oleh lulusan SMU sebelum bekerja, selama jangka waktu antara empat sampai duabelas bulan, yang ditunjukkan oleh repons terhadap pertanyaanpeltanyaan kuesioner.
(5) Persepsi terhadap manfaat dan pentingnya PKSBa adalah pandangan positif atau negatif terhadap PKSB dalam memperbesar peluang lulusan SMU untuk memperoleh pendapatan, yang ditunjukkan oleh skor persepsi, yang instrumen pengukurannya berbentuk skala. (6) Motivasi mengikuti PKSB adalah dorongan yang muncul dari dalam diri karena
adanya kebutuhan, yang ditunjukkan oleh skor motivasi, yang instrumen pengukurannya berbentuk skaia motivasi. (7) Dorongan orang tua adalah pemberian dukungan morii atau dukungan semangat
yang diberikan oleh orang tua danlatau anggota keluarga terhadap lulusan SMU untuk mengikuti PKSB, yang ditunjukkan dengan skor, yang instrumen pengukurannya berbentuk skala rating. (8) Dukungan biaya adalah ketersediaan biaya atau adanya peluang mendapatkan biaya bagi lulusan SMU untuk mengikuti PKSB, yang ditunjukkan oleh respons terhadap pertanyaan-pertanyaan kuesioner.
(9) Keputusan mengikuti PKSB adalah prilaku lulusan SMU mengikuti pelatihan, yang ditunjukkan oieh respons terhadap pertanyaan kuesioner. (10) Kategori aktivitas keluaran PKSB adalah jenis aktivitas yang dijalani setelah selesai mengikuti pelatihan, yaitu bekerja, berwirausaha atau menganggur, yang ditunjukkan oleh respons terhadap pertanyaan-pertanyaan kuesioner. (1 1) Pengalaman kerja adalah lama waktu yang tetah dilewati seorang tenaga kerja
datam bekerja atau berwirausaha, dalam satuan tahun, yang ditunjukkan oleh respons terhadap pertanyaan-pertanyaan kuesioner. (12) Kemampuan kerja adalah unjuk kerja dalam melaksanakan pekerjaan pada bidang yang ditangani, baik dalam bekerja di perusahaan maupun dalam menjalankan wirausaha, yang ditunjukan oleh skor penilaian diri sendiri, yang .
.
.
.
instrumen pengukurannya dikemba&kan dalam bentuk skala rating.
(13) Sikap kerja adalah kecenderungan tenaga kerja untuk menerima atau menokak apa yang harus ataupun seharusnya dikerjakan dalam menjalankan pekerjaan, yang ditunjukkan oieh skor, yang instrumen pengukurannya dikembangkan dalam bentuk skala sikap kerja. (14) Jenis pekerjaan adalah pengelompokan yang dibuat oleh peneliti dalam mengkaji keragaman pendapatan dengan menggunakan indikator umum yang diasumsikan mempengaruhi keragaman pendapatan tersebut berdasarkan penilaian yang dibuat oleh peneliti sendiri.
Hipotesis Penelitian Hipotesis utama penelitian ini adalah: "Kelayakan lulusan SMSJ mengadopsi inovasi yang direalisasikan dengan melakukan investasi pribadi pada PKSB
(F3
ditentukan oleh keputusan pribadinya (Dt), biaya mengikuti pelatihan (Cr), pendapatan yang diperoleh (W), tingkat pengembalian investasi pribadi (Rt ), dan derajat satuan efisiensinya (Eu). Model hipotesis: Fr = f (Dr. Cf ,W ,Rt ,E u ).
Pengujian hipotesis utama menempuh prosedur pengujian hipotesis-hipotesis berikut:
(1)
Keputusan Iulusan SMU mengikuti PKSB (Dt) dipengaruhi persepsi terhadap manfaat dan pentingnya PKSB (PC),motivasi mengikuti PKSB (M,,), dorongan orang tua (Mf), dan dukungan biaya untnk mengikuti PKSB (Fs). Model Hipotetis:
Dt =
f(G,,
PC ,M,, ,Mf , Fs).
(2) Biaya investasi pada PKSB (Ct ) ditentukan oleh besarnya ongkos langsung (Cd)
dang ongkos tak langsung (CI).
Model Hipotetis: Ct
=f
(Cd ,Ci).
(3) Pendapatan tenaga kerja lulusan SMU yang mengikuti PKSB (W) ditentukan
oleh kemampuan dalam jenis kejuruan yang diikuti pelatihannya (CW), pengalaman kerja (Eo),sikap kerja (Aw),jenis aktivitas (E.).
Model Hipotetis: W (4)
= f (Cv
,I 5 ,A w ,Ea).
Pengembalian investasi pribadi pada PKSB (Rt)ditentukan oleh pendapatan (W). Model hipotetis :RI
= f (W).
Adapun satuan efisiensi (Eu) ditentukan oleh tingkat pengembatian investasi pada PKSB (Rt ). Model hipotetis: EU= f (Rt).