KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENULISAN KREATIF UNTUK SANTRI SE-JABODETABEK DAN BANTEN “PESANTREN UNTUK PERADABAN DUNIA” THE WAHID INSTITUTE – KEDUTAAN KANADA JAKARTA, 12-13 JULI 2014 A. LATAR BELAKANG Dunia tulis menulis bukan hal baru bagi kehidupan pesantren. Karya-karya bernuansa sastra menjadi bagian yang dipelajari dalam keilmuan pesantren. Setiap hari santri umumnya menghafalkan nadhzam (syair) dalam sejumlah kitab kuning. Dasardasar sastra diajarakan seperti ilmu Arudh (syi’ir Arab), Balaghah (retorika) dan Mantiq (logika). Tema-tema yang diangkat dari kehidupan pesantren juga begitu kaya. Mulai dari kehidupan “dalam” pesantren hingga masalah-masalah keagamaan dan kebangsaan. Tak heran dari pesantren lahir penulis dan sastrawan sekaliber nasional dan internasional. KH. Abdurrahman Wahid, mantan presiden RI ke-4 dan mantan ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, tak hanya dikenal penulis kolom di level nacional, tapi juga dikenal luas di dunia internasional. Mahbub Djunaidi putera Betawi merupakan penulis esai yang andal, lincah, dan jenaka. Di dunia sastra, sejumlah santri mucul sebagai sastrawan terkemuka. Mereka antara lain penyair KH. Mustofa Bisri asal Rembang, KH. Dzawawi Imron dari Madura, Acep Zamzam Noor dari Cipasung. Karya-karya mereka tak hanya “melulu” bicara agama dan pesantren. Mereka bicara masalah-masalah kebangsaan, bahkan dunia. Dalam corak tema keagamaan yang diangkat, Islam yang mereka kembangkan menampilkan wajah Islam damai, menghargai lokalitas, bukan “Islam marah” dan garang kepada yang berbeda. Sementara di kalangan umum, konservatisme justru lebih kentara. Penelitian Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LAKIP) 2011 menunjukan tren tersebut. Penelitian yang dilakukan Oktober 2010- Januari 2011 lalu terhadap siswa dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Jabodetabek menunjukan dukungan guru terhadap aksi penyegelan dan perusakan rumah ibadah bermasalah sebanyak 40,9 %. sedang siswa 52,3 %; untuk pengrusakan rumah atau fasilitas anggota aliran keagamaan sesat, guru 38,6%, siswa 68,0 %.1 Tembok pesantren tak menjadikan mereka berpikir picik. Mereka mengonsumsi dan berdialog dengan banyak karya sastra dunia, dari Timur Tengah atau Barat. Pikiran mereka lebih kosmopolit. Sejumlah generasi baru yang mengikuti jejak senior mereka juga mulai menjamur. Tak sedikit santri-santri yang menghidupkan kelas-kelas menulis sastra dan jurnalistik seperti yang dilakukan Lembaga Kajian islam dan Sosial (LKiS) di Yogyakarta, 1
“Ini Dia Hasil Survei LaKIP Yang Menghebohkan Itu” dalam http://news.detik.com/read/2011/04/28/205903/1628139/159/ini-dia-hasil-survei-lakip-yangmenghebohkan-itu?n991101605
1
majalah sastra Surah di Jakarta, dan komunitas lain di berbagai wilayah. Pada saat bersamaan perkembangan sastra di lingkungan pesantren, santri dan alumni pesantren banyak yang menggeluti penulisan kolom dan bekerja sebagai jurnalis di media cetak dan elektronik. Perkembangan ini menjadi modal besar membangun peradaban bangsa, bahkan dunia. Gagasan, tema, dan isu-isu yang diangkat bisa menjadi “pengimbang“ terhadap isu, gagasan, dan berita-berita radikalisme dan intoleransi yang dewasa ini banyak disorot. Untuk tujuan itu, pelatihan penulisan kreatif ini dilakukan. B. TUJUAN Tujuan Umum Melahirkan penulis santri yang aktif menyebarkan gagasan, praktik, dan pengalaman tentang kebinekaan, toleransi dan perdamaian melalui tulisan di media cetak, online, dan media jejaring sosial. Tujuan Khusus 1. Membentuk penulis santri di Jabodetabek yang aktif menyebarkan gagasan, praktik, dan pengalaman tentang kebinekaan, toleransi dan perdamaian melalui tulisan di media cetak, online, dan media jejaring sosial. 2. Menumbuhkan dukungan pesantren mengembangkan upaya-upaya aktif menyebarkan gagasan, praktik, dan pengalaman tentang kebinekaan, toleransi dan perdamaian melalui tulisan di media cetak, online, dan media jejaring sosial.
C. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Wawasan dan skill kepenulisan peserta berkembang 2. Wawasan dan kesadaran akan nilai-nilai kebinekaan, toleransi, perdamaian, dan mendunia meningkat 3. Munculnya upaya-upaya aktif dari peserta untuk menyebarkan gagasan, praktik, dan pengalaman tentang kebinekaan, toleransi dan perdamaian melalui tulisan di media cetak, online, dan media jejaring sosial. 4. Adanya dukungan pesantren untuk memfasilitasi peserta mengembangkan upaya-upaya aktif menyebarkan gagasan, praktik, dan pengalaman tentang kebinekaan, toleransi dan perdamaian melalui tulisan di media cetak, online, dan media jejaring sosial. D. KEGIATAN Pelatihan Penulisan Kreatif bertajuk “Pesantren Untuk Peradaban Dunia”.
2
E. MATERI Materi pelatihan ini didesain dalam lima bagian : 1. Pengembangan wawasan dan motivasi menulis. Materi ini ditargetkan untuk membangkitkan motivasi dan memperkuat wawasan peserta dalam dunia tulis menulis. Di sini peserta akan bertukar pengalaman dengan sejumlah praktisi. Mereka juga akan diperkenalkan dengan penulis-penulis Indonesia dan dunia. 2. Pengembangan wawasan dan pembentukan karakter santri yang kosmopolit. Materi berisi penguatan wawasan perspektif keagamaan yang moderat, terbuka, dan mendunia. Melalui materi ini mereka akan diajak bertukar pikiran dengan sejumlah tokoh nasional dan luar negeri. 3. Penguatan skil penulisan kreatif, berita dan kolom, dan penguasaan media jejaring sosial. Materi ini lebih bersifat praktis yang bertujuan meningkatkan skil mereka dalam menulis dan menyebarkannya melalui berbagai medi 4. Dikusi kelompok. Materi ini bertujuan untuk menggali kemampuan pribadi masing-masing peserta sekaligus meningkatkan jalinan emosional antarpeserta. 5. Praktik. Materi berisi praktik terkait materi yang disampaikan. 6. Tindak Lanjut. Materi ini berisi diskusi dan perumusan tindak lanjut yang akan dilakukan pascapelatihan. F. PEMATERI 1. Donald Bobiash (Duta Besar Kanada). Pria yang menyandang gelar doktor di bidang Hubungan Internasional dari Oxford University ini pernah menjabat Direktur Jenderal dan Penasihat Senior untuk Afrika (2009-2012) di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Internasional di Ottawa, Kanada. Ia juga pernah bertugas sebagai Wakil Duta Besar Kanada di Tokyo, Jepang (20062009). Saat ini Bobiash menjabat sebagai Duta Besar Kanada untuk Republik Indonesia merangkap Republik Demokratik Timor Leste dan Duta Besar untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang berkedudukan di Jakarta. 2. Yenny Wahid (Direktur Wahid Institute). Puteri kedua mendiang KH. Abdurrahman Wahid ini mantan jurnalis Sidney Morning Herald dan the Age, Australia. Ia meraih gelar master di Harvard Kennedy School of Government. Pada 2006 menjadi staf khusus komunikasi politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di tahun 2009, didapuk sebagai Young Global Leader oleh World Economic Forum. Yenny banyak bergiat dala forum-forum dialog antaragama dan advokasi isu-isu toleransi di Indonesia. 3. Acep Zamzam Noor (sastrawan). Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 28 Februari 1960 ini putra tertua pengasuh Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya dan tokoh Nahdlatul Ulama KH Ilyas Ruhiat. Besar di lingkungan pesantren, Acep pernah mengenyam pendidikan di Universitá Italiana per Stranieri, Perugia, Italia. Beberapa karya puisinya antara lain Tamparlah Mukaku! (kumpulan sajak, 1982), Aku Kini Doa (kumpulan sajak, 1986), Kasidah Sunyi (kumpulan sajak, 1989). Sejumlah Penghargaan yang pernah
3
diraih South East Asian (SEA) Write Award dari Kerajaan Thailand (2005), Khatulistiwa Literary Award (2007), dan hadiah Sastra Rancage 2012. 4. Penulis Kanada (dalam konfirmasi) 5. AS Laksana (sastrawan). Pria kelahitan Semarang, Jawa Tengah, 25 Desember 1968 ini aktif menulis cerita pendek di berbagai media cetak nasional di Indonesia. Pernah menjadi wartawan Detik, Detak, dan Tabloid Investigasi. Selanjutnya, ia mendirikan dan mengajar di sekolah penulisan kreatif Jakarta School. Kini ia aktif di bidang penerbitan. Kumpulan cerita pendeknya yang berjudul Bidadari yang Mengembara terpilih sebagai buku sastra terbaik 2004 versi Majalah Tempo. 6. Hamzah Sahal (Pemimpin Redaksi Sastra Majalah Surah). Pria Kelahiran Cirebon, 22 Maret 1979 ini kini menjadi pemimpin redaksi majalah sastra Surah. Sebelumnya, alumnus Pesantren Krapyak, Yogyakarta tercatat aktif di Lembna Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta (2000-2006), menjadi redaktur di website resmi pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) NU Online. G. FASILITATOR Pelatihan akan difasilitasi oleh dua orang fasilitator yang berperan sebagai pemandu sekaligus dinamisator forum H. TARGET PESERTA Target peserta adalah dua puluh dua santri yang duduk di madrasah aliyah atau setingkat sekolah menengah atas, dari 11 pesantren yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Masing-masing pesantren mengirim 2 (dua) orang santri. Rincian sebagai berikut: 1. Jakata Selatan (2 orang) 2. Jakarta Pusat (2 orang) 3. Jakarta Timur (2 orang) 4. Jakarta Utara (2 orang) 5. Kota Bogor (2 orang) 6. Kabupaten Bogor (2 orang) 7. Depok (2 orang) 8. Tangerang Selatan (2 orang) 9. Kota Bekasi (2 orang) 10. Kabupaten Bekasi (2 orang) 11. Banten (2 orang) I. REKRUTMEN DAN PERSYARATAN PESERTA Proses rekrutmen peserta diawali dengan mengirimkan informasi pelatihan dan persyaratannya pesantren di Jabodetabek melalui pos dan email. Di samping itu panitia juga akan menginformasikan dan mengkonfirmasi ke pihak pesantren.
4
Peserta kemudian diseleksi oleh panitia berdasarkan kriteria sebagai berikut : 1. Mengisi formulir kepesertaan 2. Berkomitmen menjalankan rencana tindak lanjut yang dipilih 3. Mengirimkan contoh tulisan 4. Mendapat rekomendasi pimpinan pesantren Hasil seleksi akan diumumkan melalui telpon dan email J. PELAKSANA Kegiatan dilakuan the Wahid Institute bekerjasama dengan Kedutaan Kanada di Indonesia. Kontak Alamsyah M. Dja’far 08159819841 Agustina 085277600301 The Wahid Institute Jl. Taman Amir Hamzah No. 8 Jakarta - 10320 Indonesia Telepon : +62 21-3928233, 3145671 Faks : +62 21-3928250 [E]
[email protected] [W] www.wahidinstitute.org [facebook] The WAHID Institute [twitter] WAHIDinst K. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN Kegiatan ini akan dilakukan pada Sabtu – Minggu, 12-13 Juli 2014 di BLUE SKY PANDURATA - Boutique Hotel Jl. Raden Saleh No. 12 Cikini Jakarta Pusat Telp. : (021) 3905205 Fax. : (021) 3905206 E-mail :
[email protected] http://www.bluesky-pandurata.com L. JADUAL PELATIHAN PENULISAN KREATIF HARI PERTAMA 09.00 – 10.00 10.00 - 10.30
10.30 - 12.00
Registrasi Pembukaan
Panitia 1. Yenny Zannuba Wahid (Direktur the Wahid Institute) 2. H.E. Donald Bobiash (DUta Besar Kanada untuk Indonesia)
Perkenalan dan Membangun Fasilitator Suasana Kebersamaan
5
12.00- 13.30 13.30 – 15.00
Break Berkenalan dengan Indonesia dan Dunia
15.00 - 15.30 15.30 - 17.30
Break Penulisan Kreatif itu Mudah
17.30 – 18.00 18.00 - 21.00 21.00 – 22.00 HARI KEDUA 09.00 – 10.00
Kultum Buka Puasa & Tarawih Kiat Menulis Berita dan Kolom Review and Diskusi Kelompok
Fasilitator
10.00 – 11.00 11.00- 12.30
Mengelola Media Sosial Menjadi Santri Kosmopolit dengan Tulisan Break Nonton Film dan Diskusi Break Rencana Tindak Lanjut Penutupan & buka puasa
Fasilitator
12.30 - 13.30 13.30 - 15.00 15.00 – 15.30 15.30 – 16.30 16.30 – selesai
Penulis
1. AS Laksana (Penulis dan Pendiri Jakarta School 2. Penulis Asal Kanada Hamzah Sahal (Dewan Redaksi Majalah Surah Peserta Fasilitator
Acep Zamzam Noor (budayawan)
Fasilitator Fasilitator
M. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat. Atas partisipasi dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih Wassalam
Alamsyah M. Dja’far Project Offier
6