KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENYUSUNAN POTENSI SERTA NERACA SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL DI JAWA TENGAH
A. LATAR BELAKANG Dasar Hukum Regulasi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Potensi Serta Neraca Sumberdaya Dan Cadangan Mineral di Jawa Tengah, adalah : a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara; b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan; d. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Kegiatan Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara; e. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah; f. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029. Gambaran Umum Sumber daya mineral adalah semua bahan galian yang terdapat di bumi yang dapat dipakai untuk kebutuhan hidup manusia. Sumber daya mineral yang terdapat di Jawa Tengah merupakan modal bagi Pemerintah yang perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang pembangunan. Namun, pemanfaatan sumber daya mineral tersebut harus memperhatikan konservasi dan upaya untuk kelestarian fungsi ekosistemnya. Dengan keyakinan
geologi tertentu, sumber daya mineral dapat berubah menjadi cadangan
setelah
dilakukan
pengkajian
layak
tambang
dan
memenuhi kriteria layak tambang. Untuk mendukung keberhasilan usaha tersebut, perlu diketahui lokasi keterdapatan (occurence), nilai potensi dan kondisinya dengan pasti di suatu wilayah, sehingga dapat dibuat perencanaan yang tepat dalam pengembangan wilayah tersebut. Neraca sumber daya mineral disusun berdasarkan evaluasi hasil inventarisasi data yang mencakup sekurang-kurangnya dua periode penyusunan, sehingga dapat diketahui perubahannya. Secara deskriptif neraca sumber daya mineral dan batubara disajikan dalam format tabel diskonto, yaitu satu bentuk tabel yang menyatakan potensi (aktiva) pada bagian kolom sebelah kiri dan menyatakan pemanfaatan (pasiva) pada kolom sebelah kanan. Penyusunan neraca sumber daya mineral di Jawa Tengah menjadi salah satu alternatif untuk membantu memecahkan persoalan tersebut, karena dalam Neraca sumber daya mineral terdapat informasi mengenai besarnya sumber daya/cadangan setiap jenis mineral, jumlah mineral-mineral yang telah dimanfaatkan dan cadangan yang masih tersisa (saldo). Kegiatan Penyusunan Potensi Serta Neraca Sumberdaya dan Cadangan Mineral Di Jawa Tengah ini sangat diperlukan, karena hasilnya dipergunakan sebagai referensi bagi Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah dalam mengelola sumber daya yang berupa endapan mineral dan batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui saldo sumber daya mineral di Jawa Tengah, berdasarkan perhitungan cadangan dan sumber daya yang telah ada terhadap jumlah cadangan yang telah dieksploitasi menjadi Neraca. Adapun tujuannya adalah agar diketahuinya
sumber
daya
dan
cadangan
mineral
sebagai
pertimbangan bagi Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya dalam mengambil kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya dan cadangan mineral. C. RUANG LINGKUP KEGIATAN Ruang lingkup penyusunan potensi serta neraca sumberdaya dan cadangan mineral di Jawa Tengah adalah sebagai berikut: 1. Metode Kegiatan yang digunakan a. Metode Tidak Langsung dengan diskusi ataupun rapat dan evaluasi penyusunan kajian serta melalui membaca literaturliteratur yang berhubungan. b. Metode Langsung dengan pengumpulan data melalui kunjungan lapangan guna pengumpulan data-data ke lokasi yang sudah ditetapkan, analisis serta evaluasi terhadap penyusunan potensi neraca
sumberdaya
dan
cadangan
mineral,
rapat
dan
pembahasan dan pencetakan laporan. 2. Uraian Kegiatan yang dilaksanakan a. Studi literatur dengan mengumpulkan data informasi, regulasi terkait dan data-data referensi yang berkaitan dengan potensi serta neraca sumberdaya dan cadangan mineral di Jawa Tengah, termasuk data yang mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD) dan perekonomian daerah. b. Pengumpulan
data
dengan
persiapan,
pelaksanaan
dan
pelaporan. c. Mencari sumber data, instrumen dan teknik pengumpulan data. d. Melakukan koordinasi dan konsolidasi ke Dinas/Unit terkait (sampling). e. Melakukan validasi data lapangan (sampling) f. Melakukan pengolahan data dan evaluasi terhadap data yang didapat. g. Menyusun
data
dalam
format
Sistem
Informasi
Geografis.Menyelenggarakan 1 kali bimbingan teknis, 4 kali
focussed group discussion (FGD) pada 4 wilayah Balai ESDM dan 1 kali lokakarya hasil kegiatan. h. Menyusun laporan akhir. D. SASARAN Obyek kegiatan ini adalah pelaku usaha pertambangan mineral, asosiasi perusahaan terkait dan instansi pemerintah daerah terkait sebagai pengelola wilayah, dengan 1. Tersedianya data valid potensi sumberdaya dan cadangan mineral yang mempunyai prospek untuk dikembangkan dan data potensi yang telah ditambang di Jawa Tengah; 2. Tertatanya perizinan pertambangan mineral di Jawa Tengah; 3. Meningkatnya
pelayanan
perizinan
dan
investasi
di
bidang
pertambangan mineral di Jawa Tengah; 4. Diketahuinya jumlah kontribusi sektor pertambangan umum dalam peningkatan
pendapatan asli daerah (PAD) dan perekonomian
daerah di Jawa Tengah. E. LOKASI KEGIATAN Lokasi kegiatan adalah daerah yang memiliki potensi sumber daya dan cadangan di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. F. JADWAL KEGIATAN Kegiatan ini terdiri dari sub kegiatan/pekerjaan : 1. Swakelola,
berupa
koordinasi
secara
random
dengan
kabupaten/kota untuk menginisiasi pekerjaan yang dilakukan melalui penyedia jasa. 2. Pengadaan jasa lainnya, berupa 6 (enam) paket pekerjaan sewa ruang rapat dan kelengkapannya serta akomodasi dan konsumsi untuk peserta bintek, FGD dan lokakarya Penyusunan Potensi Serta Neraca Sumber Daya Dan Cadangan Mineral di Jawa Tengah, yang dilaksanakan dalam waktu 9 (sembilan) bulan, dengan jadwal sebagai berikut :
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
No. 1
2
3 4 5 6
Uraian Kegiatan
1
2
3
Bulan Ke .... 4 5 6
7
Persiapan - Konsultasi pelaksanaan pekerjaan - Koordinasi pelaksanaan pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan - Bintek Penyusunan Potensi serta Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral di Jawa Tengah - FGD Penyusunan Potensi serta Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral Wilayah Kendeng – Muria - FGD Penyusunan Potensi serta Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral Wilayah Solo - FGD Penyusunan Potensi serta Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral Wilayah Serayu Utara - FGD Penyusunan Potensi serta Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral Wilayah Serayu Selatan - Lokakarya Penyusunan Potensi serta Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral di Jawa Tengah Pengolahan Data Penyusunan Peta GIS Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan Distribusi Laporan Akhir Kegiatan
G. KELUARAN Keluaran kegiatan ini berupa buku laporan hasil analisis dan pengolahan data penyusunan dan peta (berbasis Sistem Informasi Geografis) potensi serta neraca sumber daya dan cadangan mineral di Jawa Tengah. H. ANGGARAN Anggaran kegiatan Penyusunan Potensi Serta Neraca Sumberdaya dan Cadangan Mineral di Jawa Tengah sebesar Rp. 925.000.000,(sembilan ratus dua puluh lima juta rupiah), yang terdiri dari Rp. 445.000.000,- (empat ratus empat puluh lima juta rupiah) untuk pekerjaan swakelola dan Rp. 480.000.000,- (empat ratus delapan puluh juta rupiah) untuk 6 (enam) paket pekerjaan jasa lainnya.
8
9
I. PENUTUP Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya informasi potensi serta neraca sumber daya dan cadangan mineral Jawa Tengah yang bermanfaat sebagai dasar pengelolaan dan perizinan sumber daya mineral.
Semarang,
Pebruari 2016
KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH
Ir. TEGUH DWI PARYONO, MT. Pembina Utama Madya NIP. 19621222 199003 1 005