KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KAJIAN PEMBANGUNAN SIRKUIT DI MIJEN (PENYUSUNAN DED SIRKUIT MOTOCROSS BSB MIJEN)
A. LATAR BELAKANG Kecenderungan perkembangan olahraga otomotif di ikuti peningkatan kebutuhan fasilitas serta perkembangan teknologi dari jenis olahraga otomotif yang semakin meningkat, untuk itu pemerintah kota Semarang akan berupaya meningkatkan fasilitas melalui penyediaan sarana dan prasarana olahraga otomotif yang terintegrasi dalam satu lokasi. Hal tersebut sesuai dengan amanah pengembangan olahraga di daerah. Melalui penyediaan fasilitas sirkuit multi event dalam satu lokasi, diharapkan akan terjadi penyelenggaraan olahraga bermotor yang lebih berkualitas, lebih terjamin layanannya, lebih terkendali dan lebih terbuka. Dengan arahan untuk membangun fasilitas olah raga otomotif berupa area sirkuit dengan segenap infrastruktur layanan dalam satu lokasi yang segera akan direalisasikan. Lokasi yang diarahkan adalah Bukit Semarang Baru Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota Semarang seluas 7 Ha. Sedang peningkatan infrastruktur layanan lokasi dan gedung, arahan yang di inginkan adalah terciptanya suasana yang aman dan nyaman dalam lokasi, perparkiran yang cukup untuk perkembangan 20 tahun, aksesibilitas dari arah semua jalan umum dari seluruh Kota, penataan lokasi sehingga mudah dikenal, membawa pesan lingkungan hidup (penghijauan, sistem sanitasi, pengendalian air tanah dan banjir, udara bersih dan sehat, penyediaan air bersih), serta lingkungan sekitar yang mendukung dan menjadi tetenger lingkungan sekitar.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud dari dilakukannya kajian ini adalah: Melakukan kajian Detail Engineering Design (DED) pembangunan Sirkuit di Mijen yang mencakup aspek teknis, aspek disain dan lingkungan terhadap kawasan yang direncanakan untuk dapat dilakukan penataan kawasan, sebagai upaya untuk menyediakan sarana pengembangan olah raga otomotif di Kota
Semarang, yang memberikan dampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan olahraga otomotif di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang.
2. Tujuan dari kajian ini adalah:
Tersusunnya dokumen perancangan teknis (DED) sirkuit di Mijen Kota Semarang. Tersusunnya dokumen DED untuk pembangunan fisik komplek sirkuit di Mijen Kota Semarang. Membangun Sirkuit di Mijen dengan standarisasi yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Asosiasi sebagai bagian dari identitas Jawa Tengah. Ikut mempetahankan Provinsi Jawa Tengah pada umumnya dan Kota Semarang khususnya sebagai gudangnya atlet otomotif/olah raga bermotor (pembalap) tingkat Nasional bahkan Internasional. Mencetak bibit-bibit pembalap / atlet olah raga bermotor, di berbagai cabang olah raga otomotif yang handal dan dapat diandalkan.
3. Sasaran dari kajian ini adalah:
Tersusunnya dokumen DED sirkuit di Mijen Kota Semarang yang ditinjau dari aspek teknis, disain, lingkungan dan biaya.
C. NAMA DAN ORGANISASI PENGUNA Nama kegiatan ini adalah Detail Engineering Design (DED) Sirkuit Motocross BSB Mijen dan dikelola oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang bekerjasama dengan pihak ketiga (Jasa Konsultan).
D. SUMBER PEMBIAYAAN Kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Sirkuit Motocross BSB Mijen dibiayai dari sumber dana APBD Kota Semarang tahun anggaran 2015.
E. LOKASI KEGIATAN Kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Sirkuit Motocross BSB Mijen berada pada Kawasan Bukit Semarang Baru di Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota Semarang.
F. RUANG LINGKUP Lingkup Penyusunan Detail Engineering Design (DED) dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan meliputi: teknis, disain, lingkungan dan biaya. Adapun ruang lingkup pekerjaan secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Pengenalan Permasalahan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, konsultan harus mampu mengenali permasalahan pekerjaan yang dihadapi pada tahap perencanaan, termasuk diantaranya: a) Mengenali dan memahami konsep bangunan Sirkuit secara lengkap. b) Menganalisis perkembangan Sirkuit Kota Semarang, berkaitan dengan perubahan fungsi yang mungkin terjadi karena penyesuaian pelayanan. c) Mempelajari karakteristik kawasan sekitar yang memberikan pengaruh besar pada hasil perencanaan. d) Mngenali perkembangan data-data sekunder dan situasi lapangan aktual yang berkaitan dengan pekerjaan fisik maupun studi perencanaan terdahulu dan dokumen lain yang terkait. e) Mengenali permasalahan sosial masyarakat sekitar lokasi. f) Mempelajari kebijakan pemerintah daerah setempat, termasuk perda yang berkaitan dengan sistem pembangunan gedung pemerintah khususnya pembangunan Sirkuit di Mijen.
2. Tahap Survey Primer, yaitu :
a) Survey Topografi Survey topografi berupa pengukuran lahan, termasuk contour lahan tertimbun, ketinggian saluran buangan kota disekitarnya, pengukuran proses settlement (Konsolidasi lapisan tanah dalam) yang terjadi dan pemasangan Bench Mark yang aman pada lokasi proyek. b) Berupa data primer antara lain tentang tata guna lahan, kondisi lahan, peruntukan. Berupa data sekunder antara lain yang bersumber pada instansi, sumber survei / studi terdahulu, kebijakan pemerintah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. c) Penyusunan Konsep perencanaan.
3. Tahap Pra Disain, yaitu :
a) Perencanaan dan perancangan. b) Pengembangan desain. c) Penyusunan desain awal dalam bentuk konsep ruang dan tampilan bangunan. d) Penyusunan RAB Global. e) Penyusunan persyaratan bangunan dan lingkungan
4. Tahap Disain, yaitu :
a) Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas. b) Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya. c) Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya. d) Prakiraan biaya.
5. Tahap Penetapan Disain dan Rencana Detail, yaitu :
a) Gambar pra rencana b) Gambar desain arsitektur, detai struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. c) Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS). d) Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan perincian volume pelaksanaan pekerjaan / Bill Of Quantity (BQ) e) Perspektif dan Animasi 3D yang telah melalui proses2 modeling, animating, texturing dan rendering dengan persyaratan sbb : - Visualisasi wilayah perencanaan sebelum dan sesudah perencanaan - Software yang digunakan 3DS Max - Frame rate 30fps dengan resolusi minimal WSVGA f) Pembuatan maket dengan persyaratan sebagai berikut : - Maket direpresentasikan pada sebuah meja yang dilengkapi dengan pencahayaan dengan ukuran tidak lebih dari 2 m x 2.5 m. - Skala maket terdiri dari 2 buah skala yaitu skala kawasan yang mencakup seluruh area kawasan sirkuit pada skala 1:200 dan skala
bangunan inti yang pada skala 1:50. - Bahan maket : bahan dasar PVC/Acrilys/Sejenis - Alas maket : Multipleks lapis spon - Aksesoris : Pepohonan, rumput, mobil, orang, lampu menyala, street furniture, dll yang mendukung visualisasi maket. - Frame maket : bahan papan, teakwood atau plywood; finishing melamine / cat impra. - Kaca penutup maket : Kaca Bening, akrilyc dengan ketebalan min 5 mm
6. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh penyedia jasa seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan standarisasi perencanaan sirkuit oleh pemerintah dan asosiasi serta kriteria umum disesuaikan disyaratkan berdasarkan fungsi dan kebutuhan bangunan, yaitu: a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas : 1) Menjamin bangunan yang akan dibangun sesuai dengan ketentuan tata ruang dan fungsi yang ditetapkan di Daerah yang bersangkutan. 2) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. 3) Menjamin keselamatan lingkungan.
pengguna,
masyarakat,
dan
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan : 1) Menjamin terwujudnya bangunan yang memiliki karakteristik dan, ketentuan wujud bangunan. 2) Menjamin bangunan yang dibangun dapat dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. c. Persyaratan Struktur dan Fungsi Bangunan : 1) Menjamin terwujudnya bangunan tetap dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam manusia dan beban kerja. 2) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan dan fungsi bangunan.
3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur. 4) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur dan fungsi bangunan. d. Persyaratan Pengudaraan : 1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan penghawaan dan pengudaraan yang cukup secara alami dan buatan sehingga mampu memenuhi kebutuhan di dalam bangunan untuk menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin upaya efisiensi peralatan dan perlengkapan penghawaan dan pengudaraan secara baik.
e. Persyaratan Pencahayaan : 1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin upaya efisiensi peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik. f. Persyaratan Transportasi : 1) Menjamin tersedianya sarana transportasi horisontal dan vertikal yang layak, aman, dan nyaman. 2) Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan fasilitas umum. g. Persyaratan Sanitasi : 1) Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna dan lingkungan. 3) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
G. PELAKSANA KERJA 1. Kewajiban Konsultan a) Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Sirkuit Motocross BSB Mijen dengan berdasarkan
ketentuan perjanjian
kerjasama yang telah ditetapkan b) Konsultan
berkewajiban
melaksanakan
Kegiatan
Penyusunan
DED
berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Sirkuit
Motocross BSB Mijen c) Konsultan diwajibkan mempresentasikan hasil-hasil pekerjaan dalam pembahasan rinci dengan Pemimpin Pelaksana Teknis Kegiatan d) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta Pemimpin Pelaksana Teknis Kegiatan untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil yang optimal.
2. Kebutuhan Tenaga Ahli a) Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
Team Leader (Ketua Tim), Arsitektur Team Leader harus memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik Arsitektur yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 5 (lima) tahun dalam bidangnya atau S-2 Teknik Arsitektur yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 2 (dua) tahun dalam bidangnya.
Tenaga Ahli Sipil/Struktur (1 orang) Tenaga Ahli Sipil Struktur memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik Sipil Struktur yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 5 (lima) tahun dalam bidangnya atau S-2 Teknik Sipil yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 2 (dua) tahun dalam bidangnya.
Tenaga Ahli Sarana dan Prasarana Sirkuit (1 orang) Tenaga Ahli Sipil Sarana dan Prasarana memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik Sipil yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 5 (lima) tahun dalam bidangnya atau S-2 Teknik Sipil yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 2 (dua) tahun dalam bidangnya.
Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal (1 orang) Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal harus memiliki latar belakang pendidikan minimal S-1 Teknik Sipil/Elektro yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 5 (lima) tahun dalam bidangnya atau S-2 Teknik Sipil/Elektro yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 2 (dua) tahun dalam bidangnya.
Tenaga Ahli Cost Estimator (1 orang) Tenaga Ahli Cost Estimator harus memiliki latar belakang pendidikan minimal S-1 Sipil yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 5 (lima) tahun dalam bidang perencanaan biaya bangunan atau S2 Teknik Sipil yang memiliki pengalaman kerja sekurangnya 2
(dua) tahun dalam
bidang perencanaan biaya bangunan.
b) Tenaga Pendukung yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
Surveyor (3 orang) Surveyor memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai untuk melakukan survey yang mencakup aspek fisik bangunan, site/lahan dan lingkungan; sosial; dan ekonomi.
Juru Gambar Cad (2 orang) Drafter memiliki latar belakang minimal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Bangunan Gedung yang memiliki pengalaman dalam bidangnya.
Operator Komputer (2 orang) Pelaksana Administrasi Komputer harus memiliki latar belakang minimal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Administrasi yang memiliki pengalaman minimal dalam bidangnya.
Sekretaris/Administrasi (1 Orang) Sekretaris memiliki latar belakang minimal SLTA memiliki pengalaman dalam bidangnya.
3. Jangka Waktu Pelaksanaan Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 4 bulan (120 hari) kalender terhitung sejak Surat Perintah/Tugas Pelaksanaan Pekerjaan diterbitkan.
4. Pelaporan Laporan yang harus dibuat oleh Konsultan adalah: a) Laporan Pendahuluan b) Laporan Fakta dan Analisa c) Laporan Final yang terdiri dari : -
Laporan Akhir
-
Gambar Kerja
-
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
-
Bill of Quantitiy
-
RAB
-
Perspektif dan Animasi 3 D
-
Excetuif Summary
-
Hasil Test Sondir (6 titik) dan boring (3 titik)
-
Maket
Semarang, 4 Mei 2015 Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Kegiatan Kajian Pembangunan Sirkuit di Mijen Tahun 2015
MOH. IRWANSYAH ST, MT Pembina NIP. 19670419 199703 1 003