Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 “Mewujudkan Komitmen Sekolah Aman Bencana dalam Pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030” Latar Belakang Indonesia memiliki catatan kejadian bencana yang cukup tinggi. Kejadian bencana di Indonesia disebabkan oleh letak geografis Indonesia terletak diantara lempeng aktif samudera yang menyebabkan berbagai wilayah Indonesia rawan bencana letusan gunung api, gempa dan tsunami. Selain dari letak alam, Indonesia juga harus menghadapi bencana berbasis hidrometerologis seperti kekeringan, angin topan, gelombang pasang dan banjir yang selanjutnya melahirkan bencana turunan seperti tanah longsor, banjir bandang, kurang gizi dan konflik. Kondisi tersebut menempatkan penduduk Indonesia rentan menjadi korban dari sisi sosial, ekonomi dan budaya. Selain di tingkat komunitas, bencana juga melumpuhkan pelayanan publik seperti rumah sakit dan sekolah. Data Bank Dunia (2010) menyebutkan hampir 76% sekolah di Indonesia berada di daerah rawan gempa. Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2010 menerbitkan surat edaran (SE) No. 70a/SE/MPN/2010 tentang Pengarustumaan
Pengurangan
Risiko
Bencana
(PRB)
di
sekolah,
sekaligus
ikut
berkomitmen pada kampanye global ‘Satu juta Sekolah dan Rumah Sakit Aman’. SE tersebut ditujukan kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia untuk memperhatikan tiga poin penting yakni: (1) perlunya penyelenggaraan penanggulangan bencana di sekolah; (2) pelaksanaan strategi pengarustumaan PRB di sekolah dilakukan baik secara struktural dan non-struktural guna mewujudkan budaya kesiapsiagaan dan keselamatan di sekolah; dan (3) surat edaran ini adalah pedoman untuk melaksanakan strategi pengarustumaan PRB di sekolah. Di tahun 2010, Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) mendorong terbentuknya Sekretariat Nasional Sekolah Aman (SEKNAS) oleh Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (BNPB); dan kemudian dipawangi oleh Kemendikbud sejak tahun 2014. BNPB mendukung gerakan sekolah aman melalui penerbitkan Peraturan Kepala (PERKA) BNPN No. 4 tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari 1
bencana. Pernerbitan PERKA ini merupakan aksi tindak lanjut dari Hyogo Framework for Action (HFA) 2005-2015. HFA merupakan komitmen dari 168 negara di dunia untuk menciptakan ketahanan komunitas dan negara dari bencana melalui pelaksanaan PRB dalam lima area aksi prioritas. Sebagai kelanjutannya, dalam World Conference on DRR di Sendai Jepang tahun 2015 dihasilkanlah Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030. Untuk mendukung sekolah aman menjadi prioritas di pelaksanaan aksi Sendai Framework di Indonesia, KPB bekerja sama dengan Kemendikbud, BNPB dan kelompok mitra proyek ASEAN Safe School Initiative (ASSI) yang terdiri dari PLAN International Indonesia, Save the Children dan World Vision International, didukung oleh UNESCO, Kementerian Agama dan BPBD DKI Jakarta akan mengadakan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 bertemakan “Mewujudkan Komitmen Sekolah Aman Bencana dalam Pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 20152030” Tujuan dan keluaran Tujuan dan keluaran yang hendak dicapai melalui Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015: Tujuan umum
Keluaran
1. Menyediakan pelaku sekolah
kesempatan
dan
pemerhati
aman
untuk
informasi,
pengetahuan
pengalaman
tentang
bagi
pertukaran
pengetahuan
berbagi
tentang pelasanaan sekolah aman
dan
pelaksanaan
antar
dan
informasi,
gerakan
sekolah aman 2. Memperbaharui
1. Adanya
pelaku
pengalaman
dan
pemerhati
sekolah aman di Indonesia 2. Terciptanya sebuah jaringan dan
basis
data
atau
kerjasama
antar
pelaku
dan
melakukan pemetaan organisasi yang
pemerhati
sekolah
aman
antar
melaksanakan program sekolah aman
daerah di Indonesia 3. Teridentifikasinya
pembelajaran,
tantangan dan rekomendasi untuk pelaksanaan
sekolah
aman
di
berbagai daerah di Indonesia 4. Terbaharuinya basis data organisasi pelaksana program sekolah aman 2
Tujuan khusus
Keluaran
1. Mendukung dan memberi masukan kepada
Kemendikbud
dalam
pengelolaan basis data sekolah aman mencakup
national
terciptanya
baseline survey 2. Memberi
dari pelaku dan pemerhati gerakan sekolah
aman
kepada
Kemendikbud untuk menciptakan basis data sekolah aman tingkat
masukan
Kemendikbud
1. Adanya dukungan dan masukan
kepada
tentang
rencana
nasional 2. Adanya
masukan
kepada
prioritas nasional dalam pelaksanaan
Kemendikbud
sekolah aman seperti yang tertuang
prioritas
dalam roadmap sekolah aman
pelaksanaan sekolah aman
3. Menjaring dukungan, masukan dan rekomendasi rangka
kebutuhan
memperkuat
dalam kapasitas
SEKNAS tingkat
dalam
dukungan
rekomendasi
dan
kebutuhan untuk
yang
memperkuat
kapasitas SEKNAS
4. Memperkuat advokasi sekolah aman di
rencana
nasional
3. Lahirnya diperlukan
tentang
nasional
dan
4. Terciptanya jaringan advokasi di
daerah
tingkat nasional dan daerah untuk
melalui peningkatan peran serta dan
pelaksanaan sekolah aman melalui
komitmen dinas pendidikan/BPBD
komitmen
bersama
para
5. Sharing kerangka bersama ASEAN
pemegang
kepentingan
dan
untuk sekolah aman
agenda advokasi yang disepakati 5. Tersosialisasikannya bersama
ASEAN
kerangka untuk
sekolah
aman Bentuk Kegiatan Untuk mencapai tujuan dan keluaran yang diharapkan, bentuk utama kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 adalah: 1. Presentasi dan diskusi antar pemegang kepentingan di tingkat nasional dan daerah, lembaga nasional/internasional serta pelaku dan pemerhati sekolah aman di Indonesia 2. FGD melibatkan Kemendikbud dan kementerian lain yang terlibat dalam SEKNAS serta lembaga nasional/international 3
Selain kegiatan utama, konferensi ini juga akan mengakomodir kegiatan sampingan untuk memberikan kesempatan belajar dan membangun jaringan kepada peserta lainnya termasuk anak-anak mencakup: 1. Lomba cerdas cermat untuk anak SD/MI mengenai PRB dan sekolah aman 2. Penampilan pentas seni / kreativitas anak berkaitan dengan sekolah aman 3. Pameran bagi sekolah/lembaga bertemakan PRB/sekolah aman Target peserta Sesuai
dengan
bentuk
kegiatannya,
Konferensi
Nasional
Sekolah
Aman
2015
menargetkan partisipasi 200 peserta yang terdiri dari: 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta Kementerian/Lembaga lainnya yang terlibat dalam Sekretariat Nasional Sekolah Aman yaitu Kementerian Agama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Sosial, Kementerian
Kesehatan,
Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan Anak, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Kementerian Dalam Negeri 2. Dinas Pendidikan tingkat provinsi dan kabupaten/kota 3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota 4. Lembaga nasional/international 5. Sekolah yang melibatkan guru dan anak-anak 6. Pelaku dan pemerhati sekolah aman lainnya Dalam konferensi ini, target narasumber yang dihadirkan adalah: 1. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2. Direktur Jendral Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri 3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4. Perwakilan tim kerja Penanggulangan Bencana dan/atau SEKNAS dari Kemendikbud 5. Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 6. Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama 7. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dari BNPB 4
8. Perwakilan dinas pendidikan dan BPBD tingkat kabupaten/kota dari Bandar Lampung, Rembang, Padang dan Jawa Barat 9. Perwakilan LSM dan sekolah dari NTT, NTB, Jakarta dan Yogyakarta 10. Perwakilan dari perusahaan/CSR 11. Perwakilan lembaga nasional/internasional Waktu dan Tempat Pelaksanaan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 akan diadakan pada: Hari/tanggal
: Selasa-Rabu / 29-30 September 2015
Pukul
: 08.00 – 15.00 WIB
Lokasi
: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta (Workshop) Gedung A Lantai 3 (Pameran dan Lomba Cerdas Cermat) Gedung D lt.2 (masuk lewat sebelah FX
Pendaftaran dan ketentuan logistik Peserta konferensi diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu dapat dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran (terlampir) dan mengirimkannya via email ke Sekretariat KPB
dengan
alamat
email:
[email protected]
selambat-
lambatnya Senin, 21 September 2015 pukul 15.00 WIB. Pendaftaran peserta konferensi, lomba cerdas cermat anak dan pertunjukan seni tidak dipungut biaya apapun oleh pihak penyelenggara. Ada keterangan terpisah tentang informasi lomba cerdas cermat. Untuk seluruh peserta konferensi akan mendapatkan:
Conference kit yang berisikan agenda kegiatan, buku konferensi, pulpen dan merchandise
Konsumsi selama kegiatan berupa 2 kali snack dan 1 kali makan per hari
Sertifikat
Untuk narasumber dari luar kota, penyelenggara menanggung biaya transportasi dan penginapan tapi tidak menanggung biaya transportasi lokal di daerah asal, biaya komunikasi dan biaya perjalanan lainnya.
5
Untuk peserta dari luar kota, penyelenggara tidak menanggung biaya transportasi dan penginapan selama pelaksanaan kegiatan. Untuk
keterangan
lebih
lanjut
mengenai
penyelenggaraan
konferensi
dapat
menghubungi panitia kerja Humanitarian Forum Indonesia (HFI) di nomor telp 0213928756 atau menghubungi panitia berikut ini : -
Sdri Widowati di 081381545256 dan email
[email protected]
-
Sdri
Dear
Sinandang
di
08174926247
dan
email
[email protected]
6
RUNDOWN ACARA
Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 “Mewujudkan Komitmen Sekolah Aman Bencana dalam Pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030” Jakarta, 29-30 September 2015 Acara
Workshop: Gedung A Lantai 3 Hari Pertama, 29 September 2015 08.00-08.30 Pendaftaran peserta konferensi 08.30-08.40 Pembukaan: Penampilan sekolah dampingan: Jingle sekolah aman 08.40-08.50 Kata Sambutan dari penyelenggara 08.50-09.10 Kata sambutan dan membuka kegiatan Konferensi, pameran dan lomba Cerdas Cermat Sekolah Aman 09.20-10.00 Rehat peserta Konferensi nasional 09.10-09.30 Photo session 09.30-10.00 Kebijakan mengenai penyelenggaraan sekolah/madrasah aman di Indonesia 10.00-11.15 Narasumber: Kemendikbud, BNPB, Kemenag (Dirjen Pendikan Islam), Kemendagri (Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan), Bappenas (Deputi SDM dan Kebudayaan), Kemen PP-PA (Sekolah ramah anak) 11.15-12.15 Berbagi pembelajaran dan diskusi pemerintah daerah dari Dinas Pendidikan tentang kebijakan sekolah/madrasah aman Kota BandarLampung, BPBD Jabar, Kabupaten Rembang dan Kota Padang 12.15-13.15 Ishoma 13.15-14.30 Berbagi pembelajaran dan diskusi sekolah dan NGO Jakarta, Jawa Timur-Jawa Tengah (LPBI NU), DI Yogyakarta, NTB (Lombok Barat) dan NTT 14.30-15.00 Peran CSR dalam sekolah/madrasah aman 15.00 -15.30 Pengantar draft deklarasi oleh KPB dan pengarah dari Presidium KPB 15.30 wib Penutupan hari 1 dan pengarahan hari 2 Hari kedua, 10 September 2015 08.00-08.30 08.30-10.15
Pendaftaran Hari Kedua Pengantar diskusi kelompok Pembagian kelompok (SWOT) 1. Membangun basis data sekolah aman di Indonesia 2. Prioritas Nasional dalam pelaksanaan sekolah aman 3. Membangun Seknas Sekolah aman di
Lomba Cerdas Cermat dan Pameran: Gedung D Lantai 2 Pendaftaran lomba cerdas cermat Persiapan pameran
Persiapan Lomba Cerdas Cermat Kunjungan pameran Pembukaan Cerdas Cermat Lomba cerdas cermat
Lomba cerdas cermat
ISHOMA
Pendaftaran Semifinal Lomba Cerdas Cermat
7
Acara
4.
Workshop: Gedung A Lantai 3 Indonesia Membangun jaringan advokasi sekolah aman
Lomba Cerdas Cermat dan Pameran: Gedung D Lantai 2
Diskusi kelompok 09.45-10.00 10.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-15.15 15.00-15-30 15.30-16.00
Rehat Diskusi Pleno Ishoma Presentasi perkenalan WISS oleh UNESCO Final lomba cerdas cermat Presentasi dan tanya jawab ASEAN common school safety oleh ASSI PMT Regional Penampilan drama Serah terima hadiah lomba cerdas cermat oleh Seknas Sekolah Aman, KPB, BPBD DKI Jakarta Pembacaan deklarasi Penutupan oleh BNPB Photo session
8