Kerangka Acuan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II TA 2013 Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat II (PAMSIMAS II) 1. Latar Belakang Program Pamsimas II merupakan kelanjutan dari Program Pamsimas I yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan air minum dan sanitasi, dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Pelaksanaan program Pamsimas di tingkat masyarakat dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, mulai dari tahap sosialisasi program hingga pembinaan keberlanjutan pengelolaan prasarana dan sarana terbangun. Proses pemberdayaan masyarakat ini dilakukan oleh tenaga fasilitator yang ditugaskan di masing-masing kabupaten/kota pelaksana program Pamsimas. Fasilitator Masyarakat (FM) merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk melakukan proses pemberdayaan masyarakat di desa sasaran baru dalam hal sosialisasi program, perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan secara aktif. FM akan bekerja dalam satu tim sebagai Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) dan akan bekerja mendampingi masyarakat. Satu TFM akan terdiri dari: •
1 orang FM bidang Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi (FM-WSS)
•
1 orang FM bidang Pemberdayaan Masyarakat (FM-CD)
2. Lingkup Tugas Fasilitator Masyarakat Lingkup tugas TFM adalah pendampingan kepada Pemerintah Desa, Kader AMPL, dan masyarakat di desa sasaran baru mulai tahap sosialisasi program, penyusunan proposal, penyusunan RKM hingga pelaksanaan RKM. Adapun rincian tugas masing-masing FM ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 2.1 Fasilitator Masyarakat bidang Penyediaan Sarana Air Minum & Sanitasi (FM-WSS) Lingkup tugas seorang FM-WSS yaitu: 1. Bersama dengan FM-CD memberikan pemahaman tentang penyusunan proposal desa kepada Kader AMPL dan Pemerintah Desa. 2. Bersama dengan FM-CD memfasilitasi masyarakat dalam pembangunan KKM, pembentukan Satlak, dan BPSPAMS. 3. Memastikan keterlibatan seluruh stakeholder, termasuk hak mengemukakan pendapat bagi 1
kelompok masyarakat rentan sehingga dapat terwakili dalam proses rembug warga, penyusunan PJM ProAksi dan RKM, dan pelaksanaan. 4. Melakukan pendampingan kepada Kader AMPLDesa dan masyarakat dalam hal: a) penyusunan proposal desa disusun dengan benar sesuai kaidah yang berlaku dalam petunjuk teknis Pamsimas, yaitu menggunakan tools Methodology Participatory Assesment (MPA), terutama dalam melaksanakan Rapid Technical Assessment (RTA) terhadap sumber air setempat yang layak dan dapat digunakan untuk pengembangan sistem penyediaan air minum dan penilaian sarana air minum yang ada di masyarakat b) mengembangkan opsi-opsi teknologi penyediaan air minum yang layak dan estimasi biaya pembangunan dan pengoperasian berdasarkan hasil RTA, dan membantu masyarakat untuk memilih opsi yang terbaik dan paling sesuai dengan keadaan setempat (kebutuhan air, tingkat skala pelayanan, dan tingkat kemampuan bayar untuk konstruksi dan biaya pengoperasian dan pemeliharaan). 5. Melakukan pendampingan kepada Kader AMPLdan KKMPam simas dalam hal: a) bimbingan teknis proses penyusunan PJM ProAksi dan RKM berikut kajian dampak lingkungan dan rencana mitigasi yang diperlukan. b) mempersiapkan Detailed Engineering Design (DED) dan prosedur operasi dan pemeliharaan dari opsi SPAM terpilih. c) pengajuan RKMkepada Pakem untuk dievaluasi dan disetujui oleh DPMU. d) fasilitasi pengadaan barang dan jasa ditingkat masyarakat, dan supervisi pelaksanaan konstruksi. e) fasilitasi pelatihan teknis kepada Satlak Pamsimas untuk pelaksanaan konstruksi SPAMS termasuk jamban sekolah dan atau fasilitas publik lainnya. f) memantau seluruh pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi yang dibiayai RKM serta menjamin seluruh rencana kegiatan tersebut terealisasi. g) mereview usulan perubahan desain yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan konstruksi yang memerlukan perubahan RKM. 6. Bersama dengan FM-CD melakukan pengumpulan data untuk SIM. 2.2 Fasilitator Masyarakat bidang Pemberdayaan Masyarakat (FM-CD) Lingkup tugas seorang FM-CD yaitu: 2
1. Bersama dengan FM-WSS melaksanakan sosialisasi Pamsimas dan penyusunan proposal desa kepada Kader AMPLdan Pemerintah Desa. 2. Bersama dengan FM-WSS memfasilitasi masyarakat dalam pembangunan Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM), Satlak, dan BPSPAMS. 3. Memastikan keterlibatan seluruh stakeholder, termasuk hak mengemukakan pendapat bagi kelompok masyarakat rentan sehingga dapat terwakili dalam proses rembug warga, penyusunan PJM ProAksi dan RKM, dan pelaksanaan konstruksi pembangunan. 4. Melakukan pendampingan kepada Kader AMPLDesa dan masyarakat dalam hal: a) penyusunan proposal desa disusun dengan benar sesuai kaidah yang berlaku dalam petunjuk teknis Pamsimas, yaitu menggunakan tools MPA, terutama dalam melaksanakan Pemetaan Sosial dan Tinjauan terhadap Pengelolaan SPAM yang telah ada yang dapat digunakan untuk pengembangan system penyediaan air minum dan kegiatan peningkatan kapasitas di masyarakat. b) mengembangkan opsi-opsi peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga pengelola terutama dalam pengaturan kelembagaan KKM dan BPSPAMS serta upaya untuk mendukung keberlanjutan program. 5. Melakukan pendampingan kepada Kader AMPLdan KKMPamsimas dalam hal: a) fasilitasi rembug warga dalam proses penyusunan PJM ProAksi dan RKM berikut kajian dampak sosial dan rencana mitigasi yang diperlukan. b) meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kontribusi untuk kegiatan program, dan dalam memobilisasi kontribusi masyarakat baik in-cash maupun in-kind. c) fasilitasi kegiatan promosi kesehatan dan pemicuan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat oleh Sanitarian termasuk dalam capaian SBS dan CTPS. d) fasilitasi pelaksanaan CLTS dan pemicuan SBS oleh Sanitarian. e) melakukan kajian kebutuhan pelatihan secara periodik dan menyediakan bantuan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan. f) bimbingan penyusunan pelaporan pelaksanaan kegiatan program secara transparan dan akuntabel menggunakan berbagai media yang mudah untuk diakses oleh masyarakat luas.
3
g) pelatihan terkait pengelolaan kegiatan program, dan pengelolaan keuangan (termasuk pembukuan KKM, metode pengumpulan iuran air, dll). 6. Bersama dengan FM-WSS melakukan pengumpulan data untuk SIM. 3. Kualifikasi Tenaga Fasilitator yang Dibutuhkan Untuk menunjang pelaksanaan tugas masing-masing fasilitator seperti disebutkan di atas, kualifikasi fasilitator yang dibutuhkan diuraikan sebagai berikut: 3.1 FM-WSS harus memenuhi kriteria berikut: a. Diploma 3 (D3), diutamakan Sarjana/S1, jurusan Teknik Lingkungan/Teknik Sipil/Arsitektur, dan berusia maksimal 35 tahun. b. Diutamakan yang berpengalaman dalam program pemberdayaan masyarakat sejenis. c. Dapat tidak berasal dari kabupaten/kota tempat penugasan. 3.2 FM-CD harus memenuhi kriteria berikut: a. Diploma 3 (D3), diutamakan Sarjana/S1 semua jurusan, dan berusia maksimal 35 tahun. b. Diutamakan yang berpengalaman dalam program pemberdayaan masyarakat sejenis. c. Dapat tidak berasal dari kabupaten/kota tempat penugasan. 4. Output TFM •
Tersusunnya proposal desa yang ingin mengikuti Pamsimas.
•
Terbentuknya Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) di desa Pamsimas.
•
Tersusunnya Rencana Kerja Masyarakat yang akuntabel.
•
Kumpulan data pada logbook untuk input SIM.
5. Jangka Waktu Penugasan Jangka waktu penugasan TFM terhitung mulai dari diterbitkannya surat perintah kerja sampai dengan batas waktu realisasi anggaran di KPPN pada bulan Desember setiap tahunnya (jangka waktu disesuaikan dengan anggaran yang tersedia).
4
6. Pelaporan Fasilitator harus menyerahkan laporan sebagai berikut : a. Laporan Bulanan Laporan ini harus diserahkan paling lambat tanggal 7 pada bulan yang bersangkutan kepada Koordinator Kabupaten/Kota, berisi penjelasan progres kegiatan program, potensi dan kendala yang dihadapi, dan rencana kerja untuk bulan berikutnya. b. Laporan Tahunan Laporan ini harus diserahkan paling lambat tanggal 7 pada periode tahunan yang bersangkutan kepada Koordinator Kabupaten/Kota, berisi penjelasan pencapaian progres pelaksanaan berhubungan dengan indikator kinerja utama (Key Performance Indicator), potensi dan kendala yang dihadapi, dan rencana kerja untuk tahun berikutnya. c. Laporan Khusus (sesuai kebutuhan). 7. Evaluasi Kinerja Fasilitator Kinerja fasilitator baik sebagai tim maupun individu akan dievaluasi secara rutin oleh DPMU, dibantu Koordinator Kabupaten/Kota dengan berkonsultasi kepada KKM yang dilaksanakan 2 kali tiap tahun. Pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara evaluasi kinerja fasilitator ini akan diterbitkan CPMU Pamsimas. Laporan evaluasi kinerja fasilitator akan dilaporkan kepada PPMU dan Satker PKP Air Minum Provinsi sebagai dasar pertimbangan perpanjangan/pemberhentian penugasan fasilitator. Untuk kebutuhan pengeluaran gaji fasilitator, Koordinator Kabupaten/Kota akan memberikan pernyataan terkait kinerja fasilitator dengan memperhatikan verikasi DPMU sebagai dasar bagi Satker PKPAM Provinsi untuk membayar gaji masing-masing fasilitator.
5