KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH ACEH DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Provinsi Aceh yang terletak di ujung barat Indonesia, secara geografis di kelilingi oleh laut yaitu Selat Malaka, Samudera Hindia dan pantai utaranya berbatasan dengan Selat Benggala. Wilayah pesisirnya memiliki panjang garis pantai 1.660 km dengan luas wilayah perairan laut seluas 295.370 km² terdiri dari laut wilayah (perairan teritorial dan perairan kepulauan) 56.563 km² dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 238.807 km².Wilayah pantai dan lautnya secara umum di pengaruhi oleh persimpangan arus dan gerakan Samudera Hindia, Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yang berinteraksi dengan daratan pulau Sumatera, Semenanjung Malaka, Kepulauan Andaman dan Nicobar. Posisi Provinsi Aceh yang berada di ujung barat Indonesia yang sangat strategis ini berperan sebagai pintu gerbang (gate) lalu lintas perdagangan Internasional terutama kawasan Asia Tenggara dan Australia. Potensi kelautan sangat beraneka ragam yang dapat dimamfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh khususnya, Oleh karena itu Provinsi Aceh yang memiliki kekayaan Alam, kelautan dan perikanan yang belum dimamfaatkan secara optimal. Provinsi aceh mempunyai 6 (enam) pulau-pulau terluar yaitu : 1. Pulau Rondo dengan titik koordinat ( 60 20’ 30’’ LU 950 52’ 45’’ BT ) wilayah perairan Sabang Perairan Samudera Hindia, 2. Pulau Benggala dengan titik koordinat ( 50 47’ 34’’ LU 940 58’ 21’’ BT ) Wilayah Kab Aceh Besar Perairan Samudera Hindia. 3. Rusa dengan titik koordinat ( 50 47’ 34’’ LU 950 12’ 7’’ BT ) Wilayah Kab Aceh Besar Perairan Samudera Hindia, 4. Pulau Raya dengan titik koordinat (40 52’ 33’’ LU 950 21’ 46’’ BT ) Wilayah Kab Aceh Jaya Perairan Samudera Hindia, 5. Salaut Besar dengan titik koordinat ( 20 95’ 51’’ LU 950 40’ 34’’ BT ) Wilayah Kab Semeulu Perairan Samudera Hindia, 6. Semeulu Cut dengan titik koordinat ( 20 51’ 47’’ LU 950 90’ 5’’ BT ) Wilayah Kab Seumelu Perairan Samudera Hindia. Iklim Provinsi Aceh secara umum adalah daerah tropis dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 1.457 mm per tahun, suhu udara berkisar antara 19 0 – 35,70 C dan dipengaruhi oleh 2 musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Provinsi Aceh dipengaruhi oleh dua angin musim yakni Musim Barat dan Musim Timur. Musim Timur // terjadi…..
-
2 -
terjadi pada bulan Agustus sampai dengan akhir Nopember dimana angin bertiup dari pantai Timur dengan kecepatan rata-rata 10 – 20 Km / jam. Musim Barat terjadi pada bulan Desember sampai dengan Juli dimana angin bertiup dari pantai Barat dengan kecepatan rata-rata 50 – 80 Km / Jam.
B.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sebagai mana yang telah dijelaskan pada peraturan Kapolri nomor 22 tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah ( POLDA ), Ditpolair sebagai unsur pelaksana tugas pokok pada tingkat Polda memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1.
Tugas pokok Sesuai dengan peran dan fungsi di bidang wilayah perairan Diroktorat bertugas: a. melaksanakan patroli perairan b. penanganan tindak pidana kejahatan di wilayah perairan ( TPTKP ). c. melaksanakan tugas pencarian dan penyelamatan (SAR). d. menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat pantai. e. Ditpolair Polda Aceh bertugas menyelenggarakan fungsi Kepolisian Perairan yang mencakup patroli termasuk penanganan pertama terhadap tindak pidana, pencarian dan penyelamatan laka air ( SAR ) serta pembinaan masyarakat perairan serta pembinaan fungsi Kepolisian perairan dalam lingkungan Polda.
2.
Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya ditpolair fungsi : a) menyelenggarakan patroli, termasuk penegakkan hukum di wilayah perairan dan pembinaan masyarakat pantai bertujuan untuk mengurangi terjadinya tindak kejahatan di perairan serta meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat nelayan dan pantai. b) memberikan bantuan pencarian dan penyelamatan ( SAR ) korban laka laut di wilayah perairan serta melakukan pengamanan objek-objek wisata pantai. c) menyelenggarakan transportasi Kepolisian Perairan. d) menyelenggarakan telekomunikasi dan informatika di perairan. e) mengumpulkan dan mengolah data serta penyajian informasi dan // dokumen…..
-
3 -
dokumentasi program kegiatan Ditpolair serta, f) menyelenggarakan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas / sarana kapal dalam lingkungan Polda.
C.
STRUKTUR ORGANISASI Ditpolair merupakan satker dari Polda Aceh yang di pimpin oleh Dirpolair yang bertanggung jawab kepada Kapolda Aceh menyusun struktur organisasi berdasarkan Peraturan Kapolri nomor : PERKAP / 22 / IX / 2010 tanggal 28 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah (POLDA), namun demikian ada beberapa pula jabatan yang tidak tertuang dalam struktur organisasi namun menjadi kebutuhan organisasi Ditpolair, hal ini tidak tercantum dalam peraturan Kapolri, namun telah dimasukkan dalam struktur organisasi seperti jabatan provos yang tidak memiliki tunjangan jabatan. Adapun susunan struktur Organisasi Ditpolair Polda Aceh sebagai berikut : 1.
Organisasi Ditpolair Polda Aceh terdiri dari : a. subbagian perencanaan damn administrasi disingkat subbagrenmin b. bagian pembinaan operasional disingkat bagbinopsnal c. subdirektorat penegakan hukum disingkat subdit gakkum d. satuan patrol daerah disingkat satrolda e. subdirektorat fasilitas, pemeliharaan dan perbaikan disingkat subditfasharkan
2.
unsur-unsur yang tertuang dalam struktur organisasi ditpolair polda aceh: a. unsur pimpinan. 1) Direktur Kepolisian Perairan disingkat Dirpolair 2) Wakil Direktur Kepolisian Perairan disingkat Wadirpolair b. Unsur pembantu pimpinan dan pelayanan staf. 1) bagian pembinaan dan operasional. 2) subbagian perencanaan dan administrasi. c. unsur pelaksana. 1) satuan patrol daerah 2) subdirektorat penegakkan hukum 3) subdirektorat fasilitas, pemeliharaan dan perbaikan
//d.unsur…..
-4-
d. unsur pelaksana tugas pokok terdiri dari kapal-kapal patrol polisi antara lain: 1) type c1 KP WEH-1 / I-3001 ( C-1 ) 2) type c2 a) KAPAL I – 2001 ( C-2 ) b) KAPAL I – 2002 ( C-2 ) c) KAPAL I – 2003 ( C-2 ) d) KAPAL I – 2004 ( C-2 ) e) KAPAL I – 2005 ( C-2 ) f) KAPAL I – 2006 ( C-2 ) 3) type c3 a) KAPAL I – 1001 ( C-3 ) b) KAPAL I – 1002 ( C-3 ) c) KAPAL I – 1003 ( C-3 ) d) KAPAL I – 10014( C-3 )
// BAB II…..
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A.
RENCANA STRATEGI
Sebagai pengemban fungsi dan wewenang dibidang perairan Ditpolair Polda Aceh menentukan proses sistematis dan berkesinambungan dalam melaksanakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan rencana strategi Ditpolair Polda Aceh 2015-2019 yang merupakan proses orientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 tahun yang telah di tetapkan dalam mewujudkan visi dan misi Ditpolair Polda Aceh.
1.
visi Ditpolair Polda Aceh . Mewujudkan polisi perairan sebagai Pembina kamtibmas di wilayah perairan dalam rangka memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman terhadap
masyarakat
yang
professional,
modern
dan
dipercaya
oleh
masyarakat.
2.
misi Ditpolair Polda Aceh. a.
menegakkan hukum dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.
b.
memelihara Kamtibmas agar tetap aman dan Kondusif.
c.
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat
d.
melaksanakan Binmasluh perairan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk patuh hukum dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat setempat.
e.
memberikan bantuan pencarian dan penyelamatan (SAR) korban tenggelam dan laka laut.
f.
melaksanakan tugas secara professional dan proporsional serta menjalin hubungan kerjasama dengan aparatur Negara dan pemerintahan antara lain TNI-AL, Bakorkamla dan Basarda.
g.
meningkatkan keterampilan personel dengan mengajukan pendidikan pengembangan, kejuruan dan pendidikan umum diluar polri serta latihan – latihan fungsi tekhnis perairan. //3.tujuan….
-6-
3.
Tujuan Ditpolair Polda Aceh tahun 2014 a.
menurun nya angka pelanggaran hukum dan indeks kriminalitas serta meningkatnya penuntasan kasus-kasus criminal dengan tujuan menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
b.
terungkapnya jaringan utama pencurian sumber daya alam serta membaiknya praktek penegakkan hukum dalam pengelolaan sumber daya alam dengan memberantas illegal fishing , illegal logging , illegal mining dan kejahatan yang merusak lingkungan hidup diwilayah perairan.
c.
terungkapnya jaringan kejahatan Internasional terutama penyelundupan perdagangan manusia serta terorisme.
d.
menurunnya gangguan keamanan , ketertiban, dan pelanggaran hukum di wilayah perairan terutama pada alur perdagangan dan distribusi serta alur pelayaran internasional.
e.
meningkatnya kinerja personel dan mampu melaksanakan tugas pokok Kepolisian tercermin dari meningkatnya kualitas pelayanan , disiplin, dengan indicator menurunnya angka kriminalitas, pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggota serta menurunnya persentase komplin dan meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap tugas-tugas polisi di lapangan.
4.
Sasaran Ditpolair Polda Aceh tahun 2014. a.
merevisi pengembangan system manajemen operasional dan petunjukpetunjuk operasional sehingga dapat memberikan tuntutan yang aplikatif dalam rangka keberhasilan pelaksanaan tugas operasional.
b.
mengoptimalkan dukungan anggaran dengan menitik beratkan kepada operasional pelayanan polri kepada masyarakat dan biaya pemeliharaan.
c.
membangun sarana dan prasarana penyidikan terutama dalam pengembangan dan pemberdayaan rutan berstandar HAM.
d.
menangani daerah konflik dengan menekankan proactive policing dan mengedepankan upaya pencegahan dini sehingga dapat mengurangi resiko yang di hadapi dari pada penanggulangan kejahatan setelah terjadi nya kejahatan itu sendiri.
//e.memperkuat…..
-7-
e.
memperkuat dan meningkatkan kemampuan intelijen keamanan polri dalam menggunakan sumber-sumber primer dan jaringan informasi untuk pencegahan
gangguan keamanan, pengungkapan kasus, dan sindikat
kejahatan. f.
mengembangkan kekuatan pengamanan di daerah perbatasan perairan dalam rangka mengantisipasi ancaman dari luar.
g.
menyiapkan SLO / LO polri dibeberapa Negara dan eksistensi Negara yang
h.
berdaulat.
meningkatkan kesejahteraan bagi para petugas dilapangan maupun ruang kantor agar dalam pelaksanaan tugasnya senantiasa mampu memberikan perilaku yang profesionalisme.
5.
Kebijakan Strategis Ditpolair Polda Aceh. a.
membangun Ditpolair Polda Aceh sebagai pilar penegakkan hukum di wilayah perairan.
b.
membangun kekuatan penanggulangan kejahatan.
c.
mengembangkan kerjasama antar instansi pemerintah terkait.
d.
meningkatkan patrol perairan dalam rangka mencegah guantibmas dengan memberdayakan alut-alut yang ada.
e.
membangun kekuatan pengamanan objek-objek vital di wilayah perairan.
f.
meningkatkan responsive dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat.