KEPENTINGAN ASEAN DALAM PEMBENTUKAN ASEAN+3 MACROECONOMIC RESEARCH OFFICE (AMRO) TAHUN 2011
Oleh : Dian Mardiana Email :
[email protected] Dosen Pembimbing : Indra Pahlawan,S.IP.M.Si
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293Telp/Fax. 0761-63277
Abstract This thesis is based on the author’s interest in the establishment of the ASEAN interests AMRO as a form that can synergize economical interconnectivity between countries in the ASEAN +3 region and is expected to be a recognized as a form of surveillance institute in Southeast Asia and three countries involved in the East Asian cooperation namely ASEAN +3, which were: Japan, China and South Korea.
Keyword: AMRO, ASEAN+3, economical sinergize krisis moneter yang melanda
Pendahuluan Tulisan berdasarkan
ini
di
ketertarikan
buat penulis
dalam Kepentingan ASEAN dalam pembentukan AMRO sebagai badan yang dapat mensinergikan integrasi ekonomi antar Negara – Negara di kawasan ASEAN+3 dan nantinya di harapkan
dapat
menjadi
badan
surveillance yang diakui di kawasan Asia Tenggara dan tiga negara asia timur yang terlibat dalam kerjasama dalam ASEAN+3
yaitu, Jepang,
China dan Korea Selatan. Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
kawasan Asia pada tahun 1997, yang mengakibatkan guncangan terhadap perekonomian kawasan Asia. Krisis Asia Timur menyebar hampir ke sebagian negara di dunia. Krisis ini pertama kali dimulai pada Juli 1997 ketika
Thailand
mendeklarasikan
ketidakmampuan untuk membayar hutang
luar
mengalami
negerinya.
Thailand
kerugian1
ketika
mempertahankan Baht dari serangan spekulator, dan menjadikan Baht 1
Kerugian itu sebesar $ 24 miliar dari aset cadangannya.
1
terdepresiasi. Nilai mata uang Bath
kesepakatan,
jatuh secara signifikan.
serta
Konsekuensi kejatuhan nilai
pertemuan-pertemuan
upaya-upaya
pembentukan
institusi yang mengarah pada kerja
mata uang Bath mengakibatkan arus
sama
investasi
perekonomian. Para menteri dari
mengalir
keluar
dari
multilateral
di
bidang
Thailand, juga berakibar pada inflasi
masing-masing
yang tinggi pada negara tersebut.
bertemu secara regular dan teratur.
Dalam
tahun,
Salah satu kerja sama regional yang
perekonomian Thailand dinyatakan
cukup banyak menarik perhatian
krisis,
masyarakat
waktu
satu
akibatnya
perusahaan
banyaknya
negara
mulai
internasional
adalah
yang bagkrut, angka
dibentuknya kerangka kerja sama
pengangguran yang makin tinggi,
ASEAN plus Three (ASEAN+3)
dan penurunan daya beli masyarakat.
yang terdiri dari Negara - negara
Krisis
ekonomi
Thailand
bermula dari krisis moneter yang
ASEAN
beserta
Korea
Selatan,
China dan Jepang.
ditandai dengan turunnya nilai tukar
Teori yang digunakan dalam
Bath Thailand terhadap Mata Uang
penelitian
Amerika Serikat. Krisis di Thailand ini
interdepedensi.
menimbulkan efek domino ke negara-
interdepedensi dalam penelitian ini
negara Asia, termasuk Indonesia yang
ditujukan untuk menjelaskan saling
diikuti dengan menurunnya nilai tukar
ketergantungan antara Negara-negara
Rupiah terhadap Dollar Amerika.
yang tegabung dalam satu kawasan,
Dampak buruk dari krisis
yaitu
ini
adalah
teori
Penggunaan
teori
ASEAN+3.
Penelitian
ekonomi yang melanda negara-negara
menggunakan
di kawasan Asia Timur dan Asia
kelompok
Tenggara adalah terdepresiasinya nilai
sebuah organisasi regional
tukar mata uang
negara-negara
tergabung dalam ASEAN.
tersebut
mata
dengan
analisa
negara-bangsa
yaitu yang
uang
internasional, yakni Dolar Amerika
Kepentingan
hingga lebih dari 30%. Krisis ini
Interkoneksitas
kemudian
ASEAN+3
mendorong
tingkat
ini
terjadinya
perubahan pada pola kerja sama
dalam Ekonomi
Kecenderungan peningkatan
negara-negara Asia Timur. Pasca
proses
krisis tersebut, tercipta begitu banyak
keuangan
Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
ASEAN+3
integrasi regional
ekonomi di
dan
berbagai 2
belahan
dunia
dilandasi
pada
oleh
dasarnya
juga terjadi di kawasan Asia Timur
dasar
yang meliputi negara-negara yang
konsep
(premise) bahwa manfaat yang akan
tergabung
diperoleh dari integrasi tersebut lebih
ASEAN+3 yang terdiri dari 10
besar dibandingkan dengan risiko
negara
yang mungkin dihadapi oleh masing-
Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia,
masing
Myanmar,
negara
anggota
dalam
dalam
kerja
ASEAN
yaitu
Filiphina,
sama
Brunei,
Singapura,
kawasan. Dalam perkembangannya,
Thailand, dan Vietnam serta plus 3
berbagai
negara Asia lainnya yaitu China,
konsep
terkait
dengan
integrasi ekonomi dan moneter ini
Jepang, dan Korea Selatan.
pun terus berevolusi seiring dengan perkembangan
ekonomi
dan
keuangan internasional. Kepentingan
Pada
2000,
untuk
tercapai
membentuk
Initiative
ASEAN+3
Menteri
Keuangan ASEAN+3 pada bulan Mei
Dibentuknya
pertemuan
kesepakatan Chiang
untuk
Mai
menciptakan
ASEAN+3
financial arrangement.2 Chiang Mai
merupakan hasil pembelajaran dari
Initiative pada implementasinya telah
pembentukan European Union (EU).
mencapai kesepakatan dari semua
Kesuksesan EU tersebut menjadikan
komponen utama CMIM (Chiang
pembelajaran
Mai Initiative Multilateralization).
Pembentukan
regulator
bagi
regulator-
Pada prinsipnya, Chiang Mai
negara ASEAN, Cina,
Jepang dan Korea Selatan dalam
Initiative
mempertimbangkan
kesepakatan
pembentukan
berhasil
menggolkan
untuk
memberikan
ASEAN+3 yang diharapkan mampu
keleluasaan bagi Bank Sentral ke 13
meningkatkan pemahaman dampak
negara pesertanya untuk melakukan
integrasi. Selain itu, pada awalnya
swap terhadap serangan sepekulatif.3
Negara-negara
Hal-hal
mempunyai kuat
ASEAN+3
interdependensi
sehingga
yang
mengakibatkan
yang
melakukan Swap konstribusi
munculnya integrasi secara natural.
aksensibilitas
Kepentingan
2
ASEAN
dalam
Pembentukan AMRO Keinginan untuk membentuk suatu integrasi ekonomi dan moneter Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
3
diatur
dalam
adalah
adanya
negara pinjaman,
individu, dan
Diakses dari http://www.mof.go.jp/english/if/regional_f inancial_cooperation.htm#CMI Francis Fukuyama, Re-Envisioning Asia, Foreign Affairs, Vol. 84, No. 1 (Jan. – Feb., 2005), hlm. 75-87
3
mekanisme pengawasan perjanjian
kemajuan sosial dan pengembangan
yang telah di sepakati antara Negara-
budaya. Dalam perkembangannya,
negara ASEAN+3 yang konsisten
kerjasama
pada dua tujuan utama yaitu, untuk
mengarah
mengatasi kesulitan liquiditas jangka
Komunitas Ekonomi ASEAN yang
pendek regional, untuk melengkapi
pelaksanaannya berjalan relatif lebih
pengaturan keuangan internasional.
cepat
Kelanjutan
dari
kebijakan
pembentukan Chiang Mai Initiative, dibentuklah
AMRO
ekonomi kepada
ASEAN pembentukan
dibandingkan
kerjasama
di
dengan
bidang
politik-
keamanan dan sosial budaya.
(ASEAN+3
KTT ke- 9 ASEAN di Bali
Macroeconomic Research Office),
tahun
dibentuk di Nusa Dua Bali pada 6
Concord II yang menegaskan bahwa
april 2011. Badan ini mengawasi
Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC–
ekonomi dan keuagan kawasan Asia
Asean Economic Community) akan
Tenggara
diarahkan
ini
diharapkan
dapat
2003
menghasilkan
kepada
Bali
pembentukan
lembaga surveilance yang diakui
sebuah integrasi ekonomi kawasan.
untuk
Pembentukan
kawasan
AMRO
Asia
dibentuk
Tenggara.
sebagai
upaya
biaya
transaksi
perdagangan, memperbaiki fasilitas
pengawasan ekonomi regional dan
perdagangan
perhitungan resiko keuangan di Asia,
meningkatkan daya
sebagai pertukaran cadangan devisa
UKM. Disamping itu, pembentukan
antara dua Negara atau Bilateral
AEC
Swap
memberikankemudahan
Arangement
(BSA),
serta
peningkatan
keuangan.
ASEAN Inter-Korelasional
Inter
akses serta
transparansi
dan
serta
saing sektor
akan dan
pasar
intra-
meningkatkan mempercepat
penyesuaian peraturan- peraturan dan
Ekonomi Politik ASEAN+3 Factor
bisnis,
juga
sebagai setir untuk pengembangan
Faktor
dan
Korelasi
standardisasi domestik.
Ekonomi Politik ASEAN+3 ini tidak
Pembentukan
Komunitas
terlepas dari Kerjasama ekonomi
Ekonomi Asean akan memberikan
ASEAN
dengan
peluang bagi Negara-negara anggota
Bangkok
ASEAN untuk memperluas cakupan
yang
disahkannya
dimulai
Deklarasi
tahun 1967 yang bertujuan untuk
skala
mempercepat pertumbuhan ekonomi,
kemiskinan dan kesenjangan sosial
Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
ekonomi,
mengurangi
4
ekonomi, meningkatkan daya tarik
hutan, pendirian pabrik bersama,
sebagai tujuan bagi investor dan
juga pengiriman tenaga kerja, dan
wisatawan,
mengurangi
biaya
masih banyak lagi.
transaksi
perdagangan
dan
Bidang Politik dan Keamanan
memperbaiki fasilitas perdagangan
awalnya adalah kerja sama negara-
dan
itu,
negara Asia Tenggara (ASEAN)
pembentukan Komunitas Ekonomi
adalah di bidang ekonomi. Akan
Asean
tetapi karena tuntutan perkembangan
bisnis.
Disamping
juga
akan
memberikan
kemudahan dan peningkatan akses
situasi
pasar
serta
melibatkan kerja sama politik dan
dan
keamanan. Kerja sama bidang politik
mempercepat penyesuaian peraturan-
dan keamanan ASEAN dimulai sejak
peraturan dan standardisasi domestik.
pertemuan para menteri luar negeri
Koneksifitas
negara anggota ASEAN di Kuala
intra-ASEAN
meningkatkan
transparansi
Ekonomi
Politik
kawasan,
akhirnya
juga
Lumpur, tanggal 27 November 1971.
Negara-negara ASEAN+3 Koneksitas adalah kerja sama
Ketika itu perang Vietnam sedang
yang berarti saling berhubungan,
berkecamuk
saling membuat jalinan dan saling
negara-negara adikuasa (Amerika,
dukung
RRC, dan Uni Soviet) ikut bermain
mendukung
untuk
kepentingan bersama serta saling
sengit.
Selain
itu
di balik pertikaian tersebut.
menguntungkan. Kerja sama dalam
Pertemuan di Kuala Lumpur
perdagangan, pendidikan, keamanan
itu ditandatangani Deklarasi Kuala
bersama, kebudayaan, dan lain-lain.
Lumpur. Deklarasi tersebut berisi
Semua
kesepakatan untuk menjadikan Asia
itu
kepentingan
dilakukan bersama
untuk
dan saling
menguntungkan.
Tenggara sebagai kawasan
yang
damai, bebas, dan netral, atau biasa
Setelah pembentukan ASEAN, wujud nyata dari pelaksanaan kerja
dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality).
sama negara-negara Asia Tenggara.
Kerja sama bidang politik dan
Bidang Ekonomi Kerja sama negara-
keamanan ASEAN lebih ditegaskan
negara
Tenggara
lagi dalam KTT pertama di Bali
meliputi perdagangan ekspor impor
tanggal 23-25 Februari 1976. Dalam
barang-barang mentah serta jadi,
KTT
pengelolaan tanaman pangan dan
Declaration of ASEAN Concord
kawasan
Asia
Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
tersebut
menghasilkan
5
yang salah satu isinya antara lain
Sinergi - Interkoneksitas Ekonomi
berupa penegasan tentang keterikatan
Politik Negara ASEAN+3 dalam
para negara anggota ASEAN untuk
Perspektif AMRO
membina perdamaian, di samping
Pada
kemajuan dan kesejahteraan.
pemimpin
tahun
2002,
ASEAN
para
mempelajari
sama
kemungkinan terbentuknya ASEAN
negara-negara Asia Tenggara antara
Economic Community. Pembentukan
lain di bidang politik dan keamanan
ASEAN
antara lain meliputi:
ditargetkan pada tahun 2020. Ada
Contoh
hasil
kerja
tiga negara di luar anggota ASEAN
menjaga
yang dilibatkan dalam terbentuknya
keamanan
ASEAN Economic Community yaitu
untuk
stabilitas kawasan
Community
kerja
Penyelenggaraan sama
Economic
wilayah
Asia
Cina, Jepang dan Korea Selatan. Ketiga negara tersebut merupakan
Tenggara. Pelepasan
tuntutan
dialog
partners
negara-negara
dalam
memperlebar
kepemilikan atas wilayah
ASEAN
Sabah oleh Filipina kepada
integrasi regional.
Malaysia
peluang
(sebaliknya,
Malaysia
tidak
dan
Interkoneksitas
boleh
Integrasi
Moro). perjanjian
Ekonomi
Asia Timur bagi
membantu para gerilyawan
Mengadakan
tantangan
moneter
ASEAN
ekonomi
kawasan
Asia
dan Timur
(penyerahan
digambarkan sebagai satu kawasan
pelarian yang tertangkap
ekonomi tanpa frontier (batas antar
kepada
asal)
negara) dimana setiap penduduk
anggota
maupun sumber daya dari setiap
ekstradisi
negara
antarnegara ASEAN. Penandatanganan
negara anggota bisa bergerak bebas (sebagaimana dalam negeri sendiri).
kesepakatan tentang Asia
Tujuannya adalah untuk mencapai
Tenggara sebagai kawasan
tingkat
yang bebas senjata nuklir
optimal yang pada akhirnya akan
kegunaan
mendorong
yang
tercapainya
paling
tingkat
kemakmuran (kesejahteraan) yang sama Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
(merata)
diantara
negara6
negara anggota. Integrasi ekonomi
Sharing risiko antar kawasan
yang terjadi dalam suatu kawasan
mampu
didasari
spesialisasi
karena
adanya
meningkatkan produksi.
interkoneksitas antar kawasan yang
Peningkatan instrumen keuangan
memerlukan
dan kepemilikan asset antar
media
sebagai
penghubung kerjasama.
negara yang tercipta dari adanya
Interkoneksitas
ekonomi
integrasi
mampu
moneter kawasan Asia Timur
memperluas kemungkinan untuk
tentunya
melakukan
akan
membawa
diversifikasi
dampak yang luar biasa besar,
portofolio
tidak hanya dari sisi ekonomi
bersifat unsystemic.
tetapi juga dalam segala aspek
Intensitas
kehidupan lainnya. Dari sisi
kawasan
bagi
risiko
yang
perdagangan
intra
Data statistik ekspor dan
ekonomi, ASEAN+3 (ASEAN
keuangan
plus 3 China, Jepang dan Korea)
impor
akan menghasilkan pasar yang
menunjukan
jauh lebih besar dengan populasi
intra-kawasan
lebih dari 3 milyar penduduk,
meningkat secara signifikan dalam
sehingga dampaknya pun akan
dekade terakhir. Konstribusi kawasan
jauh lebih besar. Peluang bagi
terhadap total perdagangan masing-
Indonesia tentunya sangat besar
masing negara dalam kawasan ini
untuk ikut ambil bagian kerja
menunjukan peningkatan. Pada tahun
sama
2004, sumbangan ekspor dan total
ini
dalam
rangka
negara-negara bahwa di
dikawasan perdagangan
Asia
masing-masing
Timur
memperoleh
keuntungan
dari
impor
negara
di
liberalisme
perdangan
dan
kawasan rata-rata mencapai lebih
keuangan.
dari 45 persen dan 65 persen dan
Interkoneksitas keuangan akan
pada tahun 2008 sampai dengan
memperluas alternatif investasi
2009 mencapai lebih dari 52 persen
sekaligus diversifikasi
alternatif
bagi
dan 47 persen (tabel 1).
risiko
antar
Tabel 4.1
berbagai aset keuangan serta
Pola Perdagangan Intra-Kawasan
memperlancar
Negara Asia Timur
kebutuhan
konsumsi secara inter-temporal.
Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
Terhadap Total Perdagangan
7
Tahun/
1995
2000
2004
2008
2009
Negara
Ekspor Impor Ekspor Impor Ekspor Impor Ekspor Impor
Ekspor Impor
Brunei
93.4
63.5
78.6
64.7
73.9
72.6
80,57
19,62
74,92
25,08
Kamboja
65.6
80.6
9.9
56.3
12.3
69.2
49,78
50,45
56,10
43,90
Indonesia
51.8
47.3
52.1
47.7
54.7
177.3
51,47
48,53
54,61
45,39
Laos
59.5
68.6
n.a
n.a
45.7
54.7
31,46
68,54
41,77
58,24
Malaysia
45.2
50.9
45.9
52.7
73.9
134.9
57,41
42,59
55,99
44,01
Myanmar
49.9
83.4
40.3
80.8
45.9
48.3
63,57
36,43
62,23
37,77
Philipina
18.0
40.2
33.7
41.6
46.4
52.6
41,66
53,61
45,71
51,91
Singapura 41.3
51.0
42.4
51.3
44.8
52.6
51,40
48,60
52,33
47,67
Thailand
42.6
50.1
39.9
50.3
38.3
64.6
49,63
50,37
53,27
46,73
Vietnam
56.4
58.4
49.0
28.2
24.3
39.2
43,70
56,30
45,02
54,98
Cina
30.7
38.1
28.2
37.4
24.3
39.2
n.a
n.a
45,79
54,21
Korea
28.0
31.3
34.2
39.1
37.6
43.7
n.a
n.a
45,88
54,12
Jepang
29.6
30.3
27.0
35.6
41.6
45.3
n.a
n.a
48,53
51,47
Rata-rata
47.0
53.3
40.1
51.7
45.6
65.0
52,065
47,504 52,47
47,34
tersebut. Hal ini menjadi relevan Sumber: diolah dari ASEAN Statistical Year
mengingat mayoritas negara-negara
Book 2003, 2004, Statistical Year
di kawasan Asia Timur saat ini
Book for Asia and the Pacific 2007,
adalah negara yang mengandalkan
dan ASEAN Community In Figures
perdagangan
2009.
sebagaimana tercermin pada derajat
(trade-driven)
keterbukaan ekonomi mereka yang Dilihat
dari
perspektif
cukup tinggi. Analisis terkait dengan
kawasan, sumbangan perdagangan
hal
intra
total
bagaimana komposisi perdagangan
perdagangan kawasan juga terus
dan mitra dagang negara-negara yang
menunjukkan peningkatan. Tingkat
ada di suatu kawasan yang akan
keterbukaan ekonomi suatu negara
membentuk
akan merefleksikan sejauh mana
Apakah
pengaruh permintaan luar negeri
mempunyai komposisi perdagangan
terhadap
dan
kawasan
terhadap
perekonomian
negara
Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
ini
adalah
untuk
integarasi
melihat
ekonomi.
negara-negara
mitra
dagang
yang
tersebut
sama 8
sehingga mereka mempunyai pola
Asia Timur menjadi kekuatan riil
shock yang simetris apabila terjadi
untuk meningkatkan taraf
perubahan permintaan luar negeri di
masyarakat di Kawasan ini. Namun,
kawasan tersebut.
pada sisi lain tidak sedikit yang
Perkembangan
Indikator
bersikap
skeptis
bahwa
hidup
kondisi
Interkoneksitas Ekonomi ASEAN
negara-negara di kawasan ini belum
dan Asia Timur
layak dalam mewujudkan ambisi
Perkembangan interkoneksitas
mereka menuju integrasi ekonomi
ekonomi
ASEAN
secara
penuh.
Kondisi
dan
dan Asia timur dapat dilihat salah
perkembangan kerja sama ekonomi
satunya dari seberapa besar intensitas
dan keuangan di kawasan saat ini
perdagangan antarkawasan tersebut
dinilai belum mencapai tahapan yang
yang telah di paparkan di subab
diperlukan untuk mencapai ambisi
sebelumnya. Dapat dilihat bahwa
tersebut.4
perkembangan
Tujuan
kerjasama
antara
Sinergisitas
Ekonomi
ASEAN+3
dalam
ASEAN dan Asia Timur dipicu oleh
Politik
kerjasama perdagangan.
Perspektif AMRO
Ditengah perkembangan kerja
Secara umum telah Sinergi
sama ekonomi dan keuangan yang
Interkoneksitas
semakin meningkat dan mengarah
ASEAN+3 dalam Perspektif AMRO
pada integrasi ekonomi di kawasan
dapat
Asia Timur, perdebatan mengenai
keuangan memungkinkan terjadinya
kelayakan
alokasi modal
kawasan
ini
dalam
dipahami
Ekonomi
bahwa
yang
Politik
integrasi
lebih baik
mencapai integrasi ekonomi semakin
termasuk di Indonesia. Hilangnya
intensif. Pada satu sisi, beberapa
hambatan-hambatan perdangan asset
berpendapat bahwa inisiatif integrasi
keuangan, kliring, dan setlemen pada
ekonomi
satu
akhirnya akan meningkatkan alokasi
pilihan yang layak dilakukan oleh
modal yang dapat diinvestasikan oleh
negara-negara di kawasan ini. Kerja
penanam modal. Di samping itu,
sama
merupakan
dan
salah
integrasi
ekonomi 4
merupakan menciptakan
keniscayaan stabilitas
untuk ekonomi
kawasan. Integrasi juga diyakini akan mengubah potensi ekonomi Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
Kaur,Hardev. An East Asian Financial Crisis Made in the US, Third World Network, 1999, http://www.twnside.org.sg/title/1864cn.htm, Diakses tanggal 29 Januari 2014, Pukul 22.00 WIB.
9
integrasi
keuangan
meningkatkan
keyakinan
karena
mereka
kesempatan
untuk
akan
eonomi yang merupakan faktor yang
investor
sangat krusial dalam pertumbuhan
mempunyai
sebuah negara menjadi negara maju.
menanamkan
Sebuah
kerjasama
yang
modalnya di berbagai negara yang
biasanya
mereka anggap menguntungkan.
dengan baik sehingga memerlukan
Integrasi keuangan
ekonomi
akan
belumdapat
terjalin
terrealisasi
dan
kerjasama baru yang lebih spesifik.
mendorong
dapat dilihat dari perkembangan
pembangunan sektor riil dan sektor
kerjasama
keuangan lebih cepat dan akhirnya
regional ASEAN yang kemudian
memacu
ekonomi.
membentuk
ASEAN+3
Sebagaimana kita ketahui bahwa
membentuk
kebijakan-kebijakan
Jalur
baru salah satunya AMRO yang
pertumbuhan
utama
ekonomi
bagi
pertumbuhan
adalah
perkembangan
dan
melalui peningkatan
yang
terbentuk
untuk
terjalin
antara
dan
mensinergikan
ekonomi regional ASEAN+3.
sektor riil dan sektor keuangan.
ASEAN+3 makro Ekonomi
Integrasi ekonomi dan keuangan
Research Office ini diharapkan dapat
memungkinkan terjadinya lalu-lintas
menjadikan perekonomian ASEAN
modal dan faktor produksi lainnya
bersama plus Three semakin lebih
yang lebih pesat untuk kegiatan
baik. Keberhasilan AMRO tidak
investasi. Selain itu, ada beberapa
terlepas
tantangan yang dihadapi Indonesia
ekonomi
dan tentunya sangat besar dalam
ASEAN+3
kerangka
menciptakan
integrasi ekonomi dan
keuangan kawasan Asia Timur ini.
dari
kekuatan
yang yang
integrasi
terjadi
dalam
nantinya
perdagangan
akan antar
negara ASEAN dan Asia Timur akan berlangsung sangat bebas, jauh lebih bebas dari era AFTA. Produk-produk
Simpulan Kerjasama yang terjalin antar negara
pasti
kerjasama
akan
ASEAN
misalnya
Indonesia akan sepenuhnya bersaing
Faktor
yang
dengan
kerjasama
akan
lainnya. Dengan kualitas yang ada
mendorong kerjasama baru karena
saat ini serta tingginya pajak dan
efek dari globalisasi yaitu persaingan
pungutan
global dalam segala aspek termasuk
dikeluhkan pengusaha, niscaya akan
membuat
baru.
mendorong
Negara-negara
suatu
Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
produk-produk
sebagaimana
negara
banyak
10
sangat sulit bagi barang Indoneisa untuk bisa bersaing. Vietnam dan Kamboja
memiliki
keunggulan
dalam hal tenaga kerja yang lebih murah,
sedangkan
Malaysia
dan
Singapura,
Thailand
sangat
bersaing dalam kualitas dan juga manajemen. Dengan demikian Negaranegara ASEAN harus benar-benar mempersiapkan segala sumber daya yang
dimilikinya
agar
mampu
bersaing dengan Negara-negara Asia Timur tersebut yang secara umum perkekonomiannya lebih baik dan lebih matang.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Andrew Hurrell. 1995. Regionalism in World Politics: Regional Organization and International Order. (New York: Oxford University Press. Kaufman, GG., Krueger, TH., Hunter, WC. 1999. The Asian Financial Crisis: Origins, Implications and Solutions. Springer. Kwik, K. G. 2006. Kebijakan ekonomipolitik dan hilangnya nalar. PT Kompas Media Nusantara. Mas’oed, Mohtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional; Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES. Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
Naoko Munakata. Transforming East Asia, the Evolution of Regional Economic Integration. (Washington D.C.: Brookings Institution Press, 2006. Noland, Markus, Li-gang Liu, Sherman Robinson, and Zhi Wang. 1998. Global Economic Effects of the Asian Currency Devaluations. Policy Analyses in International Economics. Pempel, T. J. 1999. The Politics of the Asian Economic Crisis. Ithaca, NY: Cornell University Press. Pettis, Michael, 2001. The Volatility Machine: Emerging Economies and the Threat of Financial Collapse. Oxford University Press. Robert O’Keohane, 1989. neoliberal institutionalism: a perspective on world politics,’in internasional institusional and state power, Boulder:westview Press. Robert O. Keohane dan Joseph S. Nye, 1977. Power and Interdependence: World Politics in Transition, Boston: Little Brown Company.
Stuart Harris. The Regional Response in Asia-Pacific and its Global Implications, dipersentasikan pada 3rd Annual Conference di University of Warwick.
11
Tarmidi, Lepi T. 1998. Laporan dan Analisa Bank Indonesia Perihal Krisis Finansial Asia 1997-98, Bagaimana Sebab, Dampak dan Peran dari IMF serta Saran Mereka dalam Kasus Ini. Jakarta: Bank Indonesia. Tim Bank Indonesia,2007. Integrasi Keuangan dan Moneter di Asia Timur: Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Editor: Syamsul Arifin, R. Winantyo, Yati Kurniati. Jakarta, Elex Media Komputindo. Wuryandari, Ganewati dan Tri Nuke Pudjiastuti. 2008. Politik Luar Negeri Indonesia Di Tengah Pusaran Politik Domestik.Politik Luar Negeri Indonesia Era Orde Baru. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Jurnal Francis Fukuyama, Re-Envisioning Asia, Foreign Affairs, Vol. 84, No. 1 (Jan. – Feb., 2005). Paul
Bowles. Asia’s Post-Crisis Regionalism: Bringing the State Back in, Keeping the (United) States Out’ Review of International Political Economy, Vol. 9, No. 2 (Mei, 2002).
Richard Stubbs, ‘ASEAN Plus Three: Emerging East Asian Regionalism?’ Asian Survey, Vol. 42, No. 3 (May – Jun., 2002).
Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
Shorrock, Tim. Asian Finansial Crisis: Foreign Policy In Focus, Vol.3, No. 8, April 1998.
Internet Yeo Lay Hwee. Realism and Reactive Regionalism: Where Is East Asian Regionalism Heading?http://revistas.ucm.e s/cps/16962206/articulos/UNI S0505230008A.pdf Joint Ministerial Statement, ASEAN+3 Finance Ministers Meeting. Diakse www.mof.go.jp/english/if/if01 4.html. Thailand Finansial crisis, it’s causes, consequences and implications. March 2007. http://findarticles.com/p/artic les/mi_qa5437/is_1_41/ai_n2 9325863/pg_2/?tag=content;c ol1. Noer Azam Achsani. Intergrasi ekonomi ASEAN+3: Antara Peluang dan Ancaman. http://www.brighten.or.id/ind ex.php?view=article&catid=40 :noer-azam achsani&id=64:integrasiekonomi-asean3-antarapeluang-dan ancaman&tmpl=component& print=1&page=. Kompas. AMRO, Pengganti IMF Asia Tenggara, 9 April 2012. diakses dari http://bisniskeuangan.kompas .com/read/2011/04/08/03104
12
023/AMRO.Pengganti.IMF.Asi a.Tenggara
Kaur,Hardev. An East Asian Financial Crisis Made in the US, Third World Network, 1999, http://www.twnside.org.sg/tit le/1864-cn.htm,
Noer Azam Achsani. Intergrasi ekonomi ASEAN+3: Antara Peluang dan Ancaman. http://www.brighten.or.id/ind ex.php?view=article&catid=40 :noer-azam achsaniancaman&tmpl=comp onent&print=1&page=.
Palmer, Ronald D. U.S. Policy Toward Southeast Asia, American Diplomacy, 2001, http://www.unc.edu/depts/di plomat/archives_roll/2001_10 12/palmer_seAsia/palmer_se Asia.html. Kredit
Macet: Politik reformasi keuangan di Indonesia. Asia Report. http://www.crisisgroup.org/h ome/index.cfm?id=1461&l=5.
http://www.mof.go.jp/english/if/reg ional_financial_cooperation.htm#C MI Palmer, Ronald D. U.S. Policy Toward Southeast Asia, American Diplomacy, 2001, http://www.unc.edu/depts/di plomat/archives_roll/2001_10 12/palmer_seAsia/palmer_se Asia.html.
Kaur,Hardev. An East Asian Financial Crisis Made in the US, Third World Network, 1999, http://www.twnside.org.sg/title/186 4-cn.htm,
Jom FISIP Volume 2 No. 1 - Oktober 2014
13