Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSU. MUHAMMADIYAH “SURYA MELATI” NGLETIH KABUPATEN KEDIRI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi Manajemen
OLEH :
SRI WAHYUNI NPM.11.1.02.02.0273
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
FANDI AKHMAD KURNIAWAN NPM: 11.1.02.01.0090
Judul: PENGARUH LEVERAGE (DER), LIKUIDITAS (CR), PROFITABILITAS (ROE), PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI BEI TAHUN 2011-2013
Telah Disetujui untuk Diajukan kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP Kediri
Tangal: 14 September 2015
Pembimbing I
Pembimbing II
Sigit Puji Winarko, S. M.Ak.
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi oleh: FANDI AKHMAD KURNIAWAN NPM: 11.1.02.01.0090 Judul: PENGARUH LEVERAGE (DER), LIKUIDITAS (CR), PROFITABILITAS (ROE), DAN COMPREHENSIVE INCOME TERHADAP KETEPATWAKTUAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI BEI TAHUN 2011-2013 Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian/Sidang Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP Kediri Pada Tanggal: 14 September 2015 Dan Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSU.MUHAMMADIYAH “SURYA MELATI” NGLETIH KABUPATEN KEDIRI SRI WAHYUNI 11.1.02.02.0273 EKONOMI – MANAJEMEN
[email protected] Dr. Sri Aliami dan Ema Nurzainul Hakimah M,M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Sri Wahyuni : Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai RSU.Muhammadiyah “Surya Melati” Ngletih Kota Kediri, Sripsi, Manajemen, FE UNP Kediri, 2015. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Budaya Organisasi dan Kinerja Kinerja Pegawai merupakan hasil kerja atau prestasi kerja yang perlu ditingkatkan oleh pihak perusahaan untuk mendukung produktivitas suatu perusahaan, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya gaya kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja. RSU. Muhammdiyah “Surya Melati” merupakan instansi yang dituntut memiliki produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang prima. Atas dasar itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai baik secara parsial maupun simultan. sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Sedangkan analisis data yang diperoleh menggunakan kuantitatif. Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi linier berganda dan koefisien determinasi kemudian data yang diperoleh dan diolah menggunakan spss versi 16. kemudian diinterprestasikan serta dideskripsikan. Hasil penelitian dengan analisis regresi diperoleh persamaan Y = 0,750 + 0,309 X 1 + 0,173X2 + 0,323X3. Hasil pengujian secara simultan diperoleh Fhitung = 19,670> Ftabel 2,769 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini dapat disimpulkan gaya kepemimpinan, motivasi, dan budaya organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sedangkan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,513, dalam hal ini dapat diartikan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan budaya organisasi secara simultan mampu mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 61,3% sedangkan sisanya 48,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya kepemimpinan, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai baik secara parsial maupun simultan. Disarankan pihak perusahaan untuk selalu menjaga iklim kerja yang baik dan kondusif serta menjaga hubungan yang baik antar pihak manajerial, pimpinan maupun pegawai.
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BAB I
berperan sebagai penggerak utama SDM yang
PENDAHULUAN
dimiliki perusahaan (pegawai) agar mau bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada era globalisasi, persaingan antar oleh
perusahaan.
perusahaan atau organisasi semakin tinggi dan membutuhkan
Suatu
pemimpin
perusahaan dengan
gaya
ketat serta masalah yang dihadapipun semakin kepemimpinan yang baik, bijak, bertanggung kompleks, baik untuk perusahaan
yang jawab, adil, serta inovatif dan mampu
menghasilkan produk berupa barang maupun mempengaruhi serta bekerja sama dengan jasa. Dalam upaya untuk memenangkan bawahannya. persaingan, dapat dilakukan dengan berbagai
Gaya kepemimpina merupakan hal yang
cara baik secara internal maupun secara sangat
penting
dalam
mengatur
dan
eksternal. Berbagai usaha yang ditempuh mengelola perjalanan organisasi/perusahaan. secara internal meliputi, peningkatan kualitas Oleh karena itu, diperlukan kepemimpinan produk atau pelayanan, pemenuhan sarana yang
tepat
guna
atau
efektif
dalam
prasarana, peningkatan produktivitas kerja, pelaksanaan aktivitas setiap pekerjaan. Gaya serta
peningkatan
kualitas
SDM
yang kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin
dimiliki. Sumber daya manusia merupakan mempengaruhi
perilaku
bawahan,
asset terpenting perusahaan karena perannya memberikan kekuatan, motivasi, agar mau sebagai subyek pelaksana kebijakan dan bekerjasama dan bekerja secara produktif kegiatan
operasional
perusahaan,
agar untuk mencapai sasaran tujuan organisasi
perusahaan tetap eksis maka harus berani (Hasibuan, 2011: 154). menghadapi tantangan dan implikasinya yaitu
Menurut Robbins (2008:256) “budaya
menghadapi perubahan dan memenangkan organisasi” adalah “sebuah sistem makna persaingan. Sumber daya yang dimiliki oleh bersama yang dianut oleh para anggota yang perusahaan seperti modal, metode dan mesin membedakan
suatu
organisasi
dari
tidak dapat memberikan hasil yang maksimal organisasilainya. Jadi, dapat disimpulkan apabila tidak didukung oleh sumber daya bahwa budaya organisasi adalah suat unilaimanusia yang juga mempunyai kinerja yang nilai yang dianut dan diteladani oleh seluruh maksimal.
anggota dalam suatu organisasi”.
Kinerja pegawai sendiri dapat dipengaruhi
Budaya kerja inilah yang pada akhirnya
oleh berbagai faktor diantaranya adalah gaya membentuk suatu budaya perusahaan, jika kepemimpinan. Peran pimpinan dalam suatu mampu dipahami dan dilaksanakan oleh perusahaan sangatlah penting, SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
karena dia seluruh pegawai akan menjadi pedoman simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam
pencapaian
kinerja.
Guna memiliki pegawai yang mempunyai kinerja
meningkatkan kinerja organisasi diperlukan tinggi guna memperbaiki faktor-faktor yang sumberdaya manusia yang professional dan dapat meningkatkan kinerja. seperti gaya budaya organisasi yang baik (Moeljono, kepemimpinan yang 2005:12).
tepat, motivasi yang
baik dan cukup serta budaya organisasi yang
Kinerja pegawai yang merupakan hasil baik, hal ini dikarenakan peran RS. Surya olah pikir dan tenaga dari seorang pegawai Melati yang begitu besar sebagai pelaksana terhadap pekerjaan yang dilakukannya, dapat dalam
upaya
meningkatkan
kualitas
berwujud, dilihat, dihitung jumlahnya, akan kesehatan masyarakat yang tidak hanya tetapi dalam banyak hal hasil olah pikiran dan mengutamakan profit semata, tetapi juga tenaga tidak dapat dihitung dan dilihat, seperti kualitas dan rasa kemanusiaan.Seiring dengan ide-ide pemecahan suatu persoalan, inovasi tingginya tuntutan masyarakat pada saat ini baru suatu produk barang atau jasa, bisa juga akan pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan penemuan atas prosedur kerja dan terjangkau serta banyaknya Rumah Sakit yang lebih efisien. Kinerja pegawai menjadi baru atau pesaing, baik swasta maupun negeri penting dalam kaitannya dengan pencapaian maka RSU. Muhammadiyah Surya Melati tujuan perusahaan karena kinerja adalah sebagai salah satu sarana kesehatan yang prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik memberikan pelayanan kesehatan kepada kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM masyarakat memiliki peran yang sangat persatuan periode waktu dalam melaksanakan strategis
dalam
meningkatkan
derajat
tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab kesehatan masyarakat dengan pelayanan yang yang
diberikan
kepadanya(Mangkunegara, bermutu dan lebih baik dari pada pesaing atau
2006: 16).
rumah sakit lainnya, dan sudah selayaknya
Seperti penelitian yang dilakukan oleh sebuah
rumah
sakit
harus
mempunyai
Desiyanti
(2010) dengan judul Analisis pegawai yang berkualitas dan mempunyai
Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
dan kinerja yang baik agar visi dan misi serta
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT tujuan peusahaan tersebut dapat tercapai. Federal
International
Finance
(FIF)
di
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka
Samarinda. mengungkapkan bahwa, gaya peneliti berminat membahas sebuah judul kepemimpinan
yang
baik
mempunyai “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sama
halnya
Muhammadiyah
Surya
dengan Melati,
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
Motivasi, dan Budaya Organisasi terhadap
RSU. Kinerja Pegawai Rumah Sakit Umum idealnya simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muhammadiyah “Surya Melati” Ngletih
Ngletih Kabupaten Kediri pada Periode
Kabupaten Kediri Tahun 2015”.
2015. D. Rumusan Masalah
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah di atas penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara internal maupun eksternal. 2. Gaya kepemimpinan seseorang dalam suatu perusahaan dalam setiap periode sangat
bervariasi,
sehingga,
memungkinkan mempengaruhi kinerja pegawai. 3. Motivasi seorang pegawai merupakan salah
satu
faktor
yang
mampu
membentuk kinerja. 4. Budaya
organisasi
mempengaruhi Mengingat,
cenderung
kinerja
pegawai.
budaya
organisasi
merupakan kebiasaan yang dilakuka secara
terus
menerus
dari
antar
generasi. Berdasarkan identifikasi masalah di atas dalam penelitian ini dibatasi pada yang
mempengaruhi
peneliti
dapat
merumuskan
masalah
penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kepemimpinan Pegawai
pengaruh
gaya
terhadap
kinerja
Rumah
Muhammadiyah
Sakit “Surya
Umum Melati”
Ngletih Kabupaten Kediri? 2. Bagaimana
pengaruh
motivasi
terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit Umum
Muhammadiyah
“Surya
Melati” Ngletih Kabupaten Kediri? 3. Bagaimana
pengaruh
budaya
organisasi terhadap kinerja Pegawai Rumah Sakit Umum Muhammadiyah “Surya Melati” Ngletih Kabupaten Kediri? 4. Bagaimana
pengaruh
gaya
kepemimpinan, motivasi, dan budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai
C. Batasan Masalah
faktor
Berdasarkan batasan di atas, maka
kinerja
pegawai ditinjau dari gaya kepemimpinan, motivasi, dan budaya organisasi. Adapun subjek dan penelitian ini adalah seluruh pegawai Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Surya Melati
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah “Surya Melati” Ngletih Kabupaten Kediri? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Pengaruh
gaya
kepemimpinan
terhadap terhadap kinerja Pegawai Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
“Surya Melati” Ngletih
Kabupaten
Kediri.
pengetahuan
tentang
manajemen
sumber daya manusia khususnuya
2. Pengaruh motivasi terhadap kinerja Pegawai
Rumah
Muhammadiyah
Sakit “Surya
yang
berkaitan
dengan
gaya
Umum
kepemimpinan,
Melati”
budaya organisasi terhadap kinerja
Ngletih Kabupaten Kediri.
motivasi,
dan
pegawai.
3. Pengaruh budaya organisasi kinerja Pegawai
Rumah
Muhammadiyah
Sakit “Surya
Umum
BAB II
Melati”
LANDASAN TEORI
Ngletih Kabupaten Kediri.
A. Kinerja Karyawan
4. Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai
Rumah
Sakit
Umum
1. Pengertian Kinerja Karyawan Pengertian kinerja menurut Rivai (2010:17),
“kinerja”
merupakan
Muhammadiyah “Surya Melati” Ngletih
“perilaku nyata yang ditampilkan
Kabupaten Kediri.
setiap orang sebagai prestasi kerja
F. Manfaat Penelitian
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat
secara
maupun secara praktis
teoritis
yaitu sebagai
berikut: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan untuk menguatkan teori yang ada, mengenai perilaku pegawai, khususnya mengenai kinerja Rumah
Muhammadiyah Ngletih
Sakit “Surya
Kabupaten
Umum Melati”
Kediri
tahun
2015. 2. Secara Praktis b. Dapat
dijadikan
penambah
Menurut Maryoto (2000) dalam Halim (2012:24), “kinerja karyawan” adalah “ hasil kerja selama periode
1. Secara Teoritis.
pegawai
dengan perannya dalam perusahaan”.
sebagai
wawasan
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
dan
alat ilmu
tertentu
dibandingkan
dengan
berbagai kemungkinan, misal standar, target, sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama”. 2. Indikator Kinerja Karyawan Menurut Sudarmanto (2009:7), terdapat
(enam) indikator untuk
mengukur kinerja, yaitu : a. Kuantitas (Quantity), yaitu terkait dengan satuan jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan. b. Kualitas (Quality), yaitu terkait dengan proses atau hasil mendekati simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c.
d.
e.
f.
sempurna/ideal dalam memenuhi mengerahkan dan mempengaruhi maksud atau tujuan yang pekerja”. diharapkan. Ketepatan waktu (Timeliness), 2. Indikatoryaitu terkait dengan waktu yang indikator Gaya Kepemimpinan telah diperlukan dalam Banyak indikator yang dilihat untuk menyelesaikan aktivitas atau menilai gaya kepemimpinan seseorang. menghasilkan produk serta Indikator-indikator tersebut seperti yang memaksimalkan waktu yang dikemukakan Siagian (2002:121) sebagai tersedia untuk aktivitas lain. berikut : Efektivitas biaya (Cost a. Iklim saling mempercayai Effectiveness), yaitu terkait dengan Adalah kondisi dimana adanya rasa tingkat penggunaan sumber-sumber saling percaya antara pimpinan dan organisasi (orang, uang, material, bawahan sehingga tidak timbul rasa teknologi) dalam mendapatkan atau saling curiga dalam melaksanakan memperoleh hasil atau pekerjaan dan tugas masing – masing. pengurangan pemborosan dalam b. Penghargaan terhadap ide bawahan penggunaan sumber-sumber Jika bawahan atau karyawan memiliki organisasi. ide atau gagasan maka pemimpin Kebutuhan akan pengawasan (Need harus menampung dan menerima ide for Supervision), yaitu terkait tersebut meskipun ide itu nantinya dengan kemampuan individu dapat tidak dipakai. menyelesaikan pekerjaan atau c. Memperhitungkan perasaaan para fungsi-fungsi pekerjaan tanpa bawahan asistensi pimpinan atau intervensi d. Perhatian kepada kenyamanan kerja pengawasan pimpinan. bagi para bawahan. Hubungan antar perseorangan (Interpersonal Impact). C. Motivasi 1. Pengertian Motivasi
B. Gaya Kepemimpinan 1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Gaya
kepemimpinan
bagaimana
seorang
adalah pemimpin
melaksanakan
fungsi
kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya
atau
mereka
yang
mungkin sedang mengamati dari luar. James et.al (2002) mengatakan bahwa “gaya
kepemimpinan”
adalah
“berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
Motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan
kepada
sumber
manusia,
khususnya
bawahan
atau
daya
kepada
pengikut.
para
Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mendorang gairah kerja bawahan, agar mau
bekerja
keras
dengan
memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahan (Hasibuan, 1996:92).
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Indikator Motivasi Menurut Maslow dalam Anwar (2002:52) ada lima indikator motivasi dalam teori hierarki kebutuhan adalah sebagai berikut: a) Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs) b) Kebutuhan keamanan (Safety Needs) c) Kebutuhan sosial (Social Needs) d) Kebutuhan penghargaan (Esteem Needs) e) Kebutuhan aktualisasi diri D. Budaya Organisasi
Mas’ud
(2004:24)
dalam
Nurjanah (2008:60), budaya organisasi merupakan
suatu
sistem
makna
bersama yang dianut oleh anggotaanggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi yang lain indikator sebagai berikut :
Secara etimologis asal usul kata budaya organisasi terdiri dari dua kata budaya
Organisasi
dan dapat diukur dengan indikator-
1. Pengertian Budaya Organisasi
yaitu
oleh karena itu, untuk diajarkan kepadaanggota baru sebagai cara yang benar untuk melihat, berpikir, dan merasakan kaitannya dengan masalah-masalah yang ada. 2. Indikator-indikator Budaya
dan
organisasi.
a. Mencurahkan seluruh kemampuan b. Mengorganisasikan
pekerjaan
sendiri
Organisasi merupakan suatu sistem
c. Ramah dengan karyawan lain
yang mapan dari sekumpulan orang
d. Inisiatif
yang bekerja sama untuk mancapai
e. Rapat tepat waktu
suatu
f. Memperhatikan biaya
budaya
tujuan
bersama,
merupakan
kepercayaan
akan
sedangkan
suatu
nilai,
suatu
hal,
g. Rasa aman dengan pekerjaan h. Rasa bangga dan dihargai
pengertian dan cara berfikir yang E. Penelitian Terdahulu dipertemukan oleh para anggota Dari penelitian terdahulu dapat organisasi dan diterima oleh anggota dijelaskan bahwa terdapat beberapa baru. Menurut Schein (2009:27), budaya organisasi adalah pola asumsi bersama yang dipelajari oleh suatu kelompok dalam memecahkan masalah melalui adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dipertimbangkan kebenarannya, SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
persamaan
dan
perbedaan
dengan
penelitian yang sedang dilaksanakan ini, antara lain : 1. Penelitian Sinaga (2008) yang berjudul “analisis pengaruh budaya organisasi dan reward terhadap kinerja karyawan pada PT. Soeloeng laoet medan” hasil dari penelitian ini yaitu simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Penelitian Desiyanti (2010) yang berjudul “ analisis pengaruh gaya kepemimpinan
dan
kompensasi
terhadap kinarja karyawan PT Federal Interasional” hasil penelitian ini yaitu gaya
kepemimpinan
mempunyai
pengaruh posotif terhadap kinerja karyawan. 3. Peneitian
Kusuma
berjudul
“Pengaruh
(2013)
yang
Motivasi
dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Hotel Muria Semarang” hasil penelitian ini yaitu motivasi dan lingkungan pengaruh
kerja positif
mempunyai
terhadap
kinerja
karyawan. BAB III
(2011:38),
“
variabel penelitian” adalah “suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”. a. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel
dependen
merupakan
variabel yang menjadi pusat perhatian
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
berbagai
dengan
bariabel
digunakan
masalah, mengenali
dependen
yang
sebuah
model
dalam
(Ferdinand,2006:26). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y). b. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variavel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang
pengaruhnya
negatif
(Ferdinand,2006:27), sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a. Gaya kepemimpinan
(X1)
b. Motivasi
(X2)
c. Budaya organisasi
(X3)
penelitian ini antara lain :
1. Identifikasi Variabel Penelitian
dipelajari
terlihat
sebuah
Bebeapa variabel yang termasuk dalam
A. Variabel Penelitian Sugiyono
mudah
hakekat
2. Definisi Operasional Variabel
METODE PENELITIAN
Menurut
peneliti.
a. Gaya kepemimpinan
(X1)
b. Motivasi
(X2)
c. Budaya organisasi
(X3)
d. Kinerja karyawan
(Y)
3. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitan ini yaitu korelasi. Penelitian
dengan
korelasional
ini
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengukur
hubungan
antar
tingkat
kedekatan
variabel-variabel simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(Reksoatmodjo, tersebut
2007:129).
digunakan
tujuan
Menurut Arikunto (2010:109), “sampel”
mengetahui hubungan antara variabel
adalah “bagian atau wakil populasi yang
bebas, gaya kepemimpinan, motivasi,
diteliti”. Populasi yang lebih besar dari
dan budaya organisasi terhadap variabel
100 responden dapat diambil sebesar 10-
terikat,
RSU.
15% tergantung dari kebutuhan penelitian
Muhammadiyah “Surya Melati” Ngletih
dan kemampuan peneliti, tetapi apabila
Kabupaten Kediri.
populasi lebih kecil dari 100 responden
kinerja
dengan
Teknik 5. Sampel Penelitian
karyawan
hendaknya semuanya diambil sebagai
2. Pendekatan Penelitian Dalam
penelitian
peneliti
sampel. Model penelitian seperti ini
menggunakan pendekatan kuantitatif.
dinamakan penelitian populasi atau sensus
Kuantitatif adalah penelitian yang
(Arikunto,
datanya dinyatakan dalam bentuk
penelitian ini adalah seluruh pegawai
jumlahatau angka yang dapat dihitung
RSU.
secara
sejumlah 60 pegawai.
sistematik
penelitian
ini
dan
dilakukan
di
dalam
2010:112).
Sampel
pada
Muhammadiyah “Surya Melati”
mengunakan 6. Instrumen Penelitian
rumus statistik (Arikunto, 2006:147).
Instrumen penelitian merupakan suatu cara atau alat yang digunakan dalam
4. Tempat dan Waktu Penelitian
penelitian untuk mengumpulkan data yang
1. Tempat Penelitian Dalam penulisan makalah seminar
telah diperoleh.Variasi jenis instrumen
ini penulis melakukan penelitian pada
penelitian adalah berupa angket, check list
Rumah Sakit Muhammadiyah “Surya
(√) atau daftar centang, wawancara dan
Melati”. Jalan Raya Ngadiluwih –
pengamatan (Arikunto, 2010: 265). Dalam
Wates km.10 Desa Ngletih Kecamatan
penelitian ini instrumen penelitian yang
Kandat Kabupaten Kediri. Telepon
digunakan peneliti adalah berupa angket
(0354) 441784
atau kuesioner yang bersifat tertutup
2. Waktu Penelitian
dengan bentuk check list (√) dalam bentuk
Waktu
yang
dibutuhkan
dalam
skala likert, dengan beberapa pertanyaan
penelitian ini dilakukan dalam jangka
yang
jawabannya
waktu selama 2 (dua) bulan terhitung
deskriptif.
berbentuk
skala
mulai bulan Agustus - september tahun 7. Teknik Pengumpulan Data 2015.
Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kuesioner.
Kuesioner
adalah 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk pengumpulan data dengan cara menguji apakah dalam model regresi menyebarkan daftar pertanyaan kepada terjadi ketidaksamaan varians dari residual responden yang dijadikan sebagai sampel satu pengamatan ke pengamatan yang lain. (Ghozali, 2005: 139). penelitian. 4. Uji Autokorelasi 8. Teknik Analisis Data Autokorelasi muncul karena observasi 1. Analisis Deskriptif yang berurutan sepanjang waktu berkaitan Analisis deskriptif adalah statistik satu sama lain. Jika ada masalah yang digunakan untuk menganalisa data autokorelasi, maka modelyang seharusnya dengan signifikan menjadi tidak layak untuk cara mendeskripsikan atau menggambar dipakai. Cara untuk mengetahui adanya kan data yang telah terkumpul autokorelasi dengan menggunakan uji sebagaimana adanya tanpa bermaksud statistik (DW Test) Durbin Watson Test membuat kesimpulan yang berlaku (Ghozali, 2011: 110), dengan asumsi untuk umum. sebagai berikut : 2. Analisis Kuantitatif a. Uji Asumsi klasik Tabel 3.2 1. Uji Normalitas Keputusan Autokorelasi Tujuan uji normalitas adalah Hipotesis Nol Keputusan Jika untuk menguji apakah dalam Tidak ada autokorelasi Tolak 0 < d < d1 positif model regresi, variabel terikat Tidak ada autokorelasi No decision d1 ≤ d ≤ dan variabel bebas atau positif d1 keduanya mempunyai distribusi Tidak ada autokorelasi Tolak 4 – d1< d normal atau tidak. Model regresi negatif <4 yang baik adalah distribusi data Tidak ada autokorelasi No decision 4 – du ≤ d negatif ≤ 4 – d1 normal atau mendekati normal, Tidakada autokorelasi Tidak du < d < 4 indikasi terjadinya normalitas positif dan negatif ditolak - du dapat dilakukan dengan melihat b. Analisa Regresi Linier Berganda grafik Probability Plot (Ghozali, Analisis regresi berganda 2011: 160). merupakan teknik analisis yang 2. Uji Multikolinearitas digunakan dalam menganalisa Uji Multikolinieritas bertujuan hubungan dan pengaruh satu variabel untuk menguji apakah model terikat dengan dua atau lebih variabel regresi yang diperoleh terdapat bebas (Ghozali, 2011: 166). Teknik korelasi antara variabel bebas. analisis regresi berganda dapat Model regresi yang baik dihitung dengan menggunakan rumus seharusnya tidak terjadi korelasi dalam persamaan sebagai berikut : di antara variabel Y = a + β1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3 + e independennya (Ghozali, 2011: Keterangan : 106). Y = Kinerja Karyawan a SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
= Bilangan konstan simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
β 1, β 2, β 3= Koefisien Regresi B. Karakteristik Responden X1,X2,X3 = Gaya Kepemimpinan (X1), Kuesioner yang disebarkan sebanyak Motivasi (X2), dan Budaya Organisasi(X3). 60 eksemplar. Responden yang mengisi e = Kesalahan prediksi (standard error) kuesioner ini adalah para pegawai di RSU. 2 Muhammadiyah Surya Melati. c. Analisis Koefisien Determinasi (R ) Koefisien determinasi bertujuan Karakteristik responden yang menjadi untuk mengukur seberapa besar subjek dalam penelitian ini terdiri dari kontribusi dalam menerangkan variasi jenis kelamin dan usia. variabel dependen dengan melihat 1. Karakteristik Responden besarnya koefisien determinasi Berdasarkan Jenis Kelamin 2 totalnya (R ). Nilai koefisien Berdasarkan dari jenis kelamin, 2 determinasi adalah 0 < R < 1. karyawan dibagi menjadi dua yaitu Koefisien determinasi yang mendekati laki-laki dan perempuan. Dari hasil satu berarti variabel-variabel kuisioner yang disebarkan ditemukan independen memberikan hampir bahwa karyawan laki-laki lebih semua informasi yang dibutuhkan dominan dibandingkan dengan untuk memprediksi variabel dependen perempuan. Dari hasil pengolahan (Ghozali, 2011: 97). Perhitungan data dapat dilihat bahwa karyawan 2 analisa koefisien determinasi (R ) yang berjenis kelamin laki-laki menggunakan bantuan SPSS 16.0. sebanyak 40 orang dengan tingkat persentase 60% dan karyawan BAB IV perempuan sebanyak 20 orang dengan HASIL PENELITIAN DAN tingkat persentase 40%. Adapun jumlah karyawan dapat dilihat pada PEMBAHASAN tabel berikut: A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tabel 4.1 1. Sejarah Singkat Perusahaan Jenis Jumlah Persentase Rumah Sakit Umum Kelamin Responden (%) Muhammadiyah “Surya Melati” Laki-laki 40 60 yang berlokasi di Desa Ngletih, Kec. Perempuan 20 40 Kandat, Kab. Kediri merupakan Total 60 100 salah satu amal usaha Jenis Kelamin Responden Muhammadiyah di lingkungan Sumber : Diolah dari kuesioner, 2014. Kabupaten Kediri yang memulai 2. Karakteristik Responden operasionalnya pada tanggal 4 Januari Berdasarkan Usia 2003 yang penyelenggaraannya di Berdasarkan hasil penelitian dapat bawah naungan MKKM PDM diketahui bahwa, karyawan responden Kabupaten Kediri dalam bentuk BP/RB dengan Usia 20 - 25 tahun sebanyak 5 dengan ijin DINKES No. orang (8%), usia 26-30 tahun sebanyak 445/1133/418.48/2004 diperpanjang 20 orang (33%), usia 31- 40 tahun dengan ijin tetap 5 tahunan No. sebanyak 25 orang (42%), dan usia > 445/4.1/418.48/2006. 40 tahun sebanyak 10 orang (17%).
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Adapun jumlah karyawan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Kategori Usia Responden Umur 20-25 tahun 26-30 tahun 31-40 tahun > 40 tahun Total
Jumlah Responden 5 20 25 10 60
Presentase (%) 8 33 42 17 100
Sumber : Diolah dari kuesioner, 2014 C. Deskripsi Hasil Penelitian Dari pernyataan pada kuisioner yang telah diajukan kepada responden diperoleh berbagai macam tanggapan terhadap variabel gaya kepemimpinan, motivasi,budaya organisasi, dan kinerja pegawai. D. Analisis Data 1. Uji Validitas Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing pertanyaan di setiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS 16.0 dan outputnya bernama corrected item correlation. Sedangkan untuk mendapatkan r tabel dilakukan dengan tabel r product moment, yaitu menentukan α = 0,05 kemudian n (sampel) = 60 sehingga didapat nilai r tabel dua sisi sebesar 0,254 Tingkat kevalidan indikator atau kuesioner dapat ditentukan, apabila r hitung> r table = Valid dan r hitung< r tabel = Tidak Valid.
(Ghozali, 2011: 48). Pada penelitian ini kriteria pengujian adalah jika nilai cronbach’salpha lebih dari 0,6 (α > 0,6), maka menunjukkan bahwa ukuran yang dipakai sudah reliabel.Untuk menentukan reliabilitas terhadap butir-butir pernyataan variable dilakukan pengujian dengan program SPSS 16.0. Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Standar Alpha Reliabilitas Gaya kepemimpinan 0,797 0,60 Motivasi 0,875 0,60 Budaya organisasi 0,625 0,60 Kinerja Pegawai 0,703 0,60 Variabel
Sumber : Diolah dari data primer, 2015.
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Nilai cronbach’s alpha semua variabel lebih besar dari 0,60 , sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator atau kuesioner yang digunakan variabel gaya kepemimpinan,motivasi, budaya organisasi dan kinerja pegawai semua dinyatakan baik sebagai alat ukur variabel.
3. UjiAsumsi Klasik a. Uji Normalis Uji normalitas digunakan untuk melihat normalitas model regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik normal p-p plot. Pada grafik normal p-p plot, model memenuhi asumsi normalitas jika titiktitik pada kurva berhimpit mengikuti garis diagonalnya. Berikut ini hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal p-p plot. Kurva normal p-p plot 2. Uji Reliabilitas untuk pengujian normalitas regresi Uji reliabilitas adalah alat untuk linear antara variabel independen mengukur suatu kuisioner yang terhadap variabel dependen dapat dilihat mempunyai indikator dari variabel. Suatu hasilnya sebagai berikut : kuisioner dinyatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
d. Uji Autokorelasi Tabel 4.10 Uji Autokorelasi Durbin Watson. Model Std. Error of the Estimate 1 3,743
Durbin-Watson 1,984
Sumber : Diolah dari data primer, 2015. Uji autokorelasi dilakukan dengan menghitung nilai durbin watson (DW). Bebas autokorelasi terjadi jika d berada di antara nilai batas du dan 4 - du atau dapat dirumuskan sebagi berikut : Du < DW < 4 – Du Dalam analisis ini DW diperoleh sebesar 1,984, sedangkan nilai DW tabelnya untuk tingkat α = 5% dengan n = 60 dan k = 3 adalah batas bawah (dl =1,480 dan du=1,689) dan batas atas (4-du = 2,311). Dari data diatas dapat dibuat persamaan sebagai berikut :
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya hubungan yang kuat diantara variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya ultikolinearitas, yaitu dengan melihat besarnya nilai toleransi value atau Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF lebih kecil dari 0,10 atau lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas dan juga sebaliknya (Ghozali, 2011: 106). Nilai VIF dalam 1,689 <1,984< 2,311 penelitian ini dapat dilihat pada tabel Berdasarkan persamaan diatas dapat berikut : diketahui bahwa tidak terjadi autokorelasi Tabel 4.9 dalam penelitian ini. Uji Multikolinearitas 4. Pembahasan Hasil Analisis Regresi Variabel Nilai VIF Keterangan Linear Berganda Gaya Bebas 1,645 Untuk melihat pengaruh gaya Kepemimpinan (X1) Multikolinieritas kepemimpinan,motivasi dan budaya Bebas Motivasi (X2) 1,522 Multikolinieritas organisasi terhadap kinerja pegawai, maka Budaya Bebas 1,656 digunakan analisis regresi linear berganda. Organisasi(X3) Multikolinieritas Berdasarkan hasil pengolahan data dengan Sumber : Diolah dari data primer, 2015. bantuan program SPSS 16.0 dapat dilihat c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan rangkuman hasil empiris penelitian dengan menggunakan Scatterplot. Hasil sebagai berikut : pengujian heteroskedastisitas sebagaimana Tabel 4.11 juga pada gambar berikut ini : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model
Unstandardiz ed Coefficients B
1
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
(Constant) Gaya Kepemimpinan Motivasi
,750
Std. Error 3,137
,309
,111
,173
,083
Standar dized Coeffici ents Beta
t
Sig.
,252
,028
,334
2,790
,007
,240
2,087
,041
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Budaya ,323 ,136 Organisasi Sumber : Diolah dari data primer, 2015.
,285
2,375
,021
R
1
, 716a
R Square
Adjusted R Square
,513
Std. Error of the Estimate
,487
,323
,136
,285
2,375
,021
Sumber : Diolah dari data primer, 2015.
2
5. Analisis Koefisien Determinasi (R ) Hasil koefesien determinasi antara gaya kepemimpinan, motivasi, dan budaya organisasi kinerja pegawai dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut: Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) Model
Budaya Organisasi
3,743
Sumber : Diolah dari data primer, 2015.
Dengan menggunakan t-test, diperoleh nilai t hitung variabel X1 gaya kepemimpinan sebesar 2,790 , sedangkan t tabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5% atau 0,05) dan derajat bebas (df) = N-1 = 60-1 = 59 dimana N = jumlah sampel, adalah sebesar 60. Dengan demikian t hitung = 2,790> t tabel = 1,671 dan nilai signifikansi sebesar 0,007 (sig < 0,05). Sedangkan, nilai t hitung variabel X2 motivasi sebesar 2,087 sedangkan t tabel adalah sebesar 1,671 dengan demikian t hitung = 2,087> t tabel = 1,671 dan nilai signifikansi sebesar 0,041 (sig < 0,05). Kemudian untuk nilai t hitung variabel X3 budaya organisasi sebesar 2,375 sedangkan t tabel adalah sebesar 1,671 dengan demikian t hitung = 2,375> t tabel = 1,671 dan nilai signifikansi sebesar 0,021 (sig < 0,05). Ringkasan hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Nilai R Square sebesar 0,513, dengan demikian gaya kepemimpinan, motivasi, dan budaya organisasi mampu menjelaskan hampir semua variasi dari variabel kinerja pegawai sehingga model regresi yang digunakan fit atau baik. Berdasarkan dari nilai R Square dapat diartikan pula gaya kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja mampu mempengaruhi kinerja sebesar 51,3%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh Hipotesis Pernyataan Signifikansi Keterangan faktor lain sebesar 48,7%. Variabel gaya 6. Pengujian Hipotesis kepemimpinan Ha diterima H1 0,007 berpengaruh terhadap Ho ditolak a. Uji Parsial Dengan t- Test kinerja pegawai. Pengujian ini membuktikan apakah Variabel motivasi Ha diterima H2 berpengaruh terhadap 0,041 pengaruh dari variabel independen Ho ditolak kinerja pegawai. secara parsial (individu) memiliki H3 Variabel budaya Ha diterima organisasi berpengaruh 0,021 Ho ditolak pengaruh signifikan atau tidak dengan terhadap kinerja pegawai. variabel dependen. Dimana variabel b. Uji Simultan Dengan F-Test (Anovaa) gaya kepemimpinan (X1), motivasi Pengujian ini untuk membuktikan (X2) dan budaya organisasi (X3) secara apakah pengaruh dari variabel independen parsial berpengaruh terhadap variabel secara simultan (menyeluruh) memiliki kinerja pegawai (Y). pengaruh signifikan atau tidak dengan Tabel 4.13 variabel dependen. Dimana untuk menguji Hasil Uji t (Parsial) variabel X1, X2, dan X3 (gaya Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients kepemimpinan, motivasi dan budaya B Std. Error Beta (Constant) ,750 3,137 ,252 ,028 organisasi) secara simultan berpengaruh Gaya 1 ,309 ,111 ,334 2,790 ,007 Kepemimpinan terhadap variabel Y (kinerja pegawai). Motivasi
,173
,083
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
,240
2,087
,041
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pengujian yang dilakukan dengan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut : Tabel 4.15 Uji Simultan Dengan F- Test a
ANOVA M Model
1 1
Sum of Squares Df Regressi on
826,785
Residual
784,615 56
Total
Mean Square
F
Sig.
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Motivasi , Gaya keoemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
di
atas
menunjukkan hasil uji signifikansi simultan atau
bersama-sama
(uji
statistik
F)
menghasilkan nilai F hitung sebesar 19,670. Pada derajat bebas 1 (df1) = jumlah variabel – 1 = 4-1 = 3, dan derajat bebas 2 (df2) = n-k-1 = 60-3-1= 56, dimana n = jumlah sampel, k = jumlah variabel independent, nilai F tabel pada taraf kepercayaan signifikansi 0,05 adalah 2,769 dengam demikian F hitung = 19,670> F tabel = 2,769 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena probabilitasnya signifikansi jauh lebih kecil dari sig < 0,05, maka
dapat
dikatakan
bahwa
gaya
kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan budaya organisasi (X3) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
pengaruh
gaya
organisasi, terhadap kinerja pegawai RSU.Muhammadiyah “Surya Melati” Ngletih Kediri adalah sebagai berikut:
Sumber : Diolah dari data primer, 2015.
4.15
A. Kesimpulan
kepemimpinan, motivasi dan budaya
14,011
tabel
SARAN
mengenai
1611,400 59
Berdasarkan
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN
Kesimpulan dari hasil penelitian
275,595 19,670 ,, 000b
3
BAB V
1. Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai RSU. Muhammadiyah “Surya Melati”, artinya gaya kepemimpinan yang baik dan tepat akan mempengaruhi kinerja pegawai. 2. Motivasiberpengaruh signifikan terhadap kinerja pagawai RSU. Muhammadiyah “Surya Melati”,artinya motivasi yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja pegawai. 3. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai RSU. Muhammadiyah “Surya Melati”, artinya perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang kuat dapat secara langsung meningkatkan kinerja pegawai. 4. Gaya kepemimpinan,motivasi, dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai RSU. Muhammadiyah “Surya Melati”. Gaya kepemimpinan yang baik, motivasi yang tinggi serta budaya organisasi yang kuat dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai. simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
B. Implikasi Variabel Komunikasi, gaya kepemimpinan, dan budaya organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Komunikasi mencakup proses komunikasi dalam perushaan, Gaya kepemimpinan mencakup karakter pemimpin, budaya organisasi mencakup budaya yang dianut oleh perusahaan. Implikasi dari temuan penelitian ini mencakup pada dua hal, yakni implikasi teoritis dan praktis. 1. Implikasi Teoritis a. Dapat dijadikan sebagai alat penambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia khususnuya yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan,motivasi, budaya organisasi dan kinerja pegawai. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan. c. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau studi pustaka bagi kegiatan penelitian selanjutnya. 2. Implikasi praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam upaya merumuskan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan,motivasi dan budaya organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaan tentang pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi, dan budaya SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
organisasi terhadap kinerja pegawai RSU. MUHAMMADIYAH “SURYA MELATI”. C. Saran Adapun saran yang peneliti berikan dari kegiatan penelitian ini yakni sebagai berikut : 1. Pada faktor gaya kepemimpinan, para pimpinan atau manajerial perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang dibutuhkan dan diinginkan karyawan, tentunya dengan iklim kerja yang kondusif. Karena pada dasarnya karakter/gaya seorang pemimpin secara tak langsung dapat mempengaruhi hasil kerja karyawan. 2. Pada faktor motivasi, hendaknya pimpinan dapat memberikan motivasi terhadap pegawai baik secara moral maupun material. 3. Pada faktor budaya organisasi perlu adanya peningkatan hubungan yang baik antara pimpinan dengan karyawan, serta pimpinan perlu lebih mendorong semangat karyawan dalam bekerja. Para pimpinan juga perlu menjalin komunikasi yang baik dengan bawahan serta membimbing karyawan agar bekerja secara baik. 4. Pada penelitian - penelitian selanjutnya hendaknya dapat menganalisis faktor - faktor lain yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan pada RSU.Muhammdiyah “Surya Melati”, seperti kemampuan karyawan, motivasi karyawan, dan
simki.unpkediri.ac.id || 19||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
lain – lain agar penelitian ini dapat Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku lebih baik dan lebih lengkap lagi. Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Indeks Gramedia. Robbins, Stephen P. 2010.
DAFTAR PUSTAKA Azwar,
S.
2007.
Metode
Perilaku
Penelitian. Organisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
Robbins, Stephen P, dan Mary Coulter,
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka “Manajemen”, Ed 10, Jakarta: Erlangga, 2010.
Cipta . Budi Setiawan,
dan Waridin. 2006.
Rivai
dan
Mulyadi,
Deedy,
Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan “Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi”, Budaya Organisasi terhadap Kinerja, Vol. 2 Ferdinand, Augusty. 2006.
Metode
Ed3, Jakarta:PT Raja Grafindo, 2011. Sudarmanto,
Kinerja
2009.
Penelitian Manajemen. Semarang :
Pengembangan Kompetensi SDM.
Universitas Diponegoro.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dan
Schein, Edgar, H. 2009. Organizational Robbins, Stephen P. 2002, Perilaku Organisasi : Konsep–Kontroversi Aplikasi, Culture and Lead-ership. Oxford Jossey-Bass Jakarta : Prehallindo. Publisher. San Fransisco. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Multivariate dengan Program SPSS. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Afabeta, Semarang: BP Universitas Diponegoro. Bandung. Semarang. Mangkunegara, A.A.A.P. 2010. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perilaku dan budaya organisasi. Bandung: Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Refika Aditama. Rosdakarya Nurjanah, “Pengaruh Gaya Veithzal Rivai,2009, Manajemen Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Sumber Daya Manusia Perusahaan, Murai Terhadap Komitmen Organisasi dalam Kencana. Jakarta. Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Hasibuan, Malayu S.P 2001. Manajemen Pada Biro Lingkup Departemen Pertanian)”, Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Tesis Magister Manajemen Universitas Aksara. Diponegoro Semarang, 2008.
SRI WAHYUNI| 11.1.02.02.0273 EKONOMI - MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 20||