Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI (Studi Pegawai Dinas Pasar Kota Semarang)
1)
Latib1), Azis Fathoni2),Maria Magdalena Minarsih3) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang 2),3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang ABSTRACT The Success and agency performance can be seen from the performance achieved by its employees, therefore, the agency demanded that the employee is able to display optimal performance. Increasing the performance of the employees needs to be done in order to be optimized to work out where the performance is determined by the organizational culture, leadership, motivation and organizational commitment. This study aims to determine how much influence organizational culture, leadership, motivation and organizational commitment on organizational commitment. To determine the influence of organizational commitment to employee performance The population in this study were all employees of the Office of Market Semarang as many as 289 people. Samples taken a number of 74 employees and the technique used is proportional random sampling. Statistical analysis was conducted on the multiple linear regression and hypothesis testing. Based on the results of data analysis can be concluded; There is a positive and significant influence of organizational culture on organizational commitment City Market Agency Semarang, There is a positive and significant impact of leadership on organizational commitment City Market Agency Semarang, There is a positive and significant effect of motivation on organizational commitment Semarang City Market Agency,, There is a positive and significant influence of organizational culture, leadership and motivation together on organizational commitment Semarang City Market Agency, There is a positive and significant effect of organizational commitment to employee performance Semarang City Market Agency, coefficient of determination amounted to 0,645, which means a variation change organizational commitment Semarang City Market Agency influenced the culture of the organization, leadership and motivation of 64.5%, while the rest 35.5% influenced by other factors outside the research Keywords: Organizational Culture, Leadership Motivation, Organizational Commitment, Employee Performance
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
ABSTRAK Sukses dan lembaga kinerja dapat dilihat dari kinerja yang dicapai oleh karyawan, oleh karena itu, lembaga menuntut agar karyawan mampu menampilkan kinerja yang optimal. Meningkatkan kinerja karyawan perlu dilakukan agar dapat dioptimalkan untuk bekerja dimana kinerja ditentukan oleh budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi dan komitmen organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi dan komitmen organisasi terhadap komitmen organisasi. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kantor Pasar Semarang sebanyak 289 orang. Sampel yang diambil sejumlah 74 karyawan dan teknik yang digunakan adalah proporsional random sampling. Analisis statistik dilakukan pada regresi dan pengujian hipotesis linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan; Ada pengaruh positif dan signifikan dari budaya organisasi terhadap komitmen organisasi City Market Badan Semarang, ada pengaruh positif dan signifikan dari kepemimpinan terhadap komitmen organisasi City Market Badan Semarang, ada efek positif dan signifikan motivasi terhadap komitmen organisasi Market Kota Semarang Badan ,, Ada pengaruh positif dan signifikan dari budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi bersama-sama terhadap komitmen organisasi Semarang Badan Market City, Ada efek positif dan signifikan dari komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Semarang Badan Market City, koefisien determinasi sebesar 0.645 , yang berarti variasi mengubah komitmen organisasi Semarang Badan Pengawas Pasar Kota dipengaruhi budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi 64,5%, sedangkan sisanya 35,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian Kata kunci: Budaya Organisasi, Motivasi Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan
I. PENDAHULUAN
dicapai
Latar Belakang Masalah
pekerjaannya menurut kriteria tertentu
Kinerja pada dasarnya adalah
oleh
karyawan
dalam
yang berlaku untuk suatu pekerjaan
kegiatan dan hasil yang dapat dicapai
(Robbins,
2006).
Menurut
atau
(2007)
faktor
faktor
dilanjutkan
sekelompok
seseorang orang
atau
didalam
mempengaruhi
kinerja
Hessel yang
karyawan
pelaksanaan tugas, pekerjaan dengan
adalah motivasi, budaya organisasi,
baik, artinya mencapai sasaran atau
kompensasi, kepemimpinan, kepuasan
standar kerja yang telah ditetapkan
kerja, kedisiplinan, lingkungan kerja
sebelum atau bahkan dapat melebihi
dan komitmen organisasi.
standar
yang
organisasi
ditentukan
pada
periode
oleh tertentu
Rumusan Masalah
(Handoko, 2005). Kinerja
Berdasarkan
yang
dimiliki
oleh
masalah,
maka
latar
belakang
rumusan
masalah
birokrasi pada hakikatnya merupakan
adalah
suatu akibat dari persyaratan kerja
kinerja pegawai Dinas Pasar Kota
yang harus dipenuhi oleh karyawan.
Semarang”
Kinerja
oleh
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
karyawan yang berkualitas (Indriani
1) Seberapa besar pengaruh budaya
dan Waluyo, 2012). Organisasi dalam
organisasi
mendapatkan
organisasi
?
pengaruh
kepemimpinan
sangat
ditentukan
karyawan
berkualitas
harus
yang
meninggalkan
Bagaimana
meningkatkan
kemudian
terhadap 2)
muncul
komitmen
Seberapa
besar
terhadap
kebijakan praktek manajemen yang
komitmen organisasi ? 3) Seberapa
sifatnya
besar
hakiki
dan
fungsional,
pengaruh
motivasi
terhadap
bergeser pada praktek-praktek baru di
komitmen organisasi ? 4) Seberapa
bidang manajemen yang lebih inovatif,
besar pengaruh budaya organisasi,
dan
merespon
kepemimpinan dan motivasi secara
berubah.
bersama-sama berpengaruh terhadap
Kinerja merupakan suatu hasil yang
komitmen organisasi ? 5) Seberapa
adaptif
lingkungan
dalam
yang
cepat
besar pengaruh komitmen organisasi
Perhatian yang detail. 3) Orientasi
terhadap kinerja pegawai ?
hasil. 4) Orientasi manusia dan 5) Agresivitas Kepemimpinan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut
Budaya Organisasi Menurut Robbins (2006), budaya organisasi
adalah
suatu
persepsi
kepemimpinan
kemampuan
untuk
yang
ditetapkan.
Menurut
Wahjusumidjo (2003) kepemimpinan
merupakan gabungan kompleks dari
adalah
asumsi, tingkah laku, cerita, mitos,
sebagai bentuk hubungan
sekelompok orang, hubungan antara
metafora dan berbagai ide lain yang
yang memimpin dan yang dipimpin.
menjadi satu untuk menentukan apa
Untuk mengintergasikan tujuan
masyarakat
organisasi dengan tujuan individu
tertentu. Budaya
organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu, setiap
menurut
pemimpin
Gibson (2006) adalah seperangkat asumsi,
sebagai
tujuan
(2002) menyatakan budaya (culture)
anggota
bahwa
mencapai sebuah visi atau serangkaian
anggota organisasi itu. Stoner et al
menjadi
menyatakan
(2006)
memengaruhi suatu kelompok guna
bersama yang dianut oleh anggota-
arti
Robbins
keyakinan,
nilai-nilai
Budaya
sifat-sifat
sebagai berikut : (Heidjrachman dan
dan
Husnan, 2008) : 1) Keinginan untuk
norma-norma di antara para anggota organisasi.
mempunyai
menerima
organisasi
tanggung
jawab.
2)
Kemampuan untuk bisa “Perceptive”.
merupakan faktor yang kuat untuk
3)
menentukan perilakku individu dan
Kemampuan
untuk
bersikap
obyektif. 4) . Kemampuan untuk
perilaku kelompok di dalam suatu
menentukan
organisasi.
prioritas
dan.
5)
Kemampuan untuk berkomunikasi
Karakteristik budaya organisasi,
Motivasi
menurut Robbins (2006) adalah 1)
Motivasi juga diartikan sebagai
Inovasi dan mengambil resiko. 2)
kehendak
1
atau
dorongan
untuk
melakukan sesuatu dalam memenuhi
terhadap
kebutuhan atau bisa diartikan sebagai
organisasi, dan keinginan yang kuat
proses yang menyebabkan tingkah
untuk
laku seseorang menjadi bergairah,
sungguh sungguh untuk kepentingan
terarah dan tidak mudah putus asa
organisasi, dan kemauan yang kuat
(Mulyadi,
Mas’ud
2008).
mendefinisikan pendorong
motivasi
(penggerak)
(2004)
faktor-faktor
mempengaruhi dikemukakan
motivasi
menggunakan
ada
upaya
yang
Allen dan Meyer (1993 dalam Devi, 2009) mengajukan tiga model
yang
komitmen
yang
direfleksikan dalam tiga pokok utama
oleh Maslow yang
yaitu:
organisasional
Affective
Continuance
kebutuhan manusia dapat digolongkan
Normative commitment.
dalam lima tingkatan yaitu : 1)
Kinerja Pegawai
(Physiological
commitment
Kinerja
dan
commitment,
dikutip oleh As’ad, (2004), kebutuhan-
Kebutuhan fisologis
nilai-nilai
organisasi.
dalam diri seseorang untuk bertindak. Sedangkan
dan
untuk memelihara keanggotaan dalam
sebagai yang
tujuan
merupakan
dan
hasil
Needs). 2) Kebutuhan rasa aman
pekerjaan yang sesuai dengan tujuan
(safety
organisasi,
Needs).
3)
Kebutuhan-
yakni
kualitas
kerja,
kebutuhan sosial (Social Needs). 4)
kuantitas kerja, efisiensi, dan kriteria
Kebutuhan akan harga diri (Esteem
efektivitas lainnya (Gibson et al, dalam
Needs). 5) Kebutuhan aktualisasi diri
Riani, 2011).
(Self Aktualization)
Rivai dan Basri (2005) kinerja adalah
Komitmen Organisasi
kesediaan seseorang atau kelompok
Mowday et. al. (1982 dalam
orang
untuk
melakukan
sesuatu
Devi, 2009) mendefinisikan komitmen
kegiatan
organisasional sebagai kekuatan relatif
sesuai dengan tanggung jawab dengan
dari
hasil seperti yang diharapkan.
identifikasi
individu
dan
keterlibatan dalam organisasi khusus, meliputi
kepercayaan,
dan
Sedangkan menurut
Menurut
dukungan
menyempurnakannya
Hakim
(2006)
mendefinisikan kinerja sebagai hasil
2
kerja yang dicapai oleh individu yang
Hipotesis
disesuaikan dengan peran atau tugas
H1 = Diduga terdapat pengaruh positif
individu
suatu
dan signifikan antara budaya
perusahaan pada suatu periode waktu
organisasi terhadap komitmen
tertentu, yang dihubungkan dengan
organisasi Dinas Pasar Kota
suatu ukuran nilai atau standar tertentu
Semarang
dari
tersebut
perusahaan
dalam
dimana
individu
H2 = Diduga terdapat pengaruh positif
tersebut bekerja.
dan
Menurut Noe et.al (dalam As’ad,
signifikan
kepemimpinan
2004) mengatakan ada enam kriteria
komitmen
yang
Pasar Kota Semarang
digunakan
untuk
mengukur
organisasi
antara terhadap Dinas
sejauh mana kinerja karyawan secara
H3 = Diduga terdapat pengaruh positif
individu yaitu Kualitas, Kuantitas,
dan signifikan antara motivasi
Ketepatan waktu
terhadap komitmen organisasi
,
Efektivitas,
Kemandirian dan Perasaan mampu
Dinas Pasar Kota Semarang
melakukan pekerjaan
H4 = Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara budaya
Kerangka Pemikiran Teoritis
organisasi, kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama terhadap komitmen organisasi Dinas Pasar Kota Semarang H5 = Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komitmen organisasi
terhadap
kinerja
pegawai Dinas Pasar Kota Semarang
3
Populasi dalam penelitian ini
III. METODE PENELITIAN Definisi operasional dari masing-
adalah seluruh pegawai Dinas Pasar
masing variabel yang digunakan dalam
Kota Semarang sebanyak 289 orang.
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sedang sampel yang diambil sejumlah 74 pegawai. Sedangkan teknik yang digunakan
adalah
proportional
random sampling. Dalam penelitian analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari jawaban kuesioner. Data primer adalah data langsung yang di peroleh dari responden tersebut kemudian diolah
dan
hipotesa
dilakukan dengan
pengujian
menggunakan
bantuan SPSS. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda, uji t dan Uji F.
4
IV. HASIL
PENELITIAN
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan
DAN
analisis sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Y2 = 2,708 + 1,022 Y1
Analisis Regresi Berganda
Dari hasil disimpulkan
regresi
tersebut
bahwa
dapat
komitmen
organisasi (Y1) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y2) Pengujian Hipotesis Uji t 1. Pengujian
Organisasi Dari hasil perhitungan
analisis sebagai berikut :
t-hitung (3,219) > t-tabel (1,666)
Y1 = 3,748 + 0,274 X1 + 0,299 X2 +
atau sig t 0,002 < 0,05, dengan
0,223X3 regresi
tersebut
demikian H1 diterima. Maka dapat
dapat
disimpulkan ada pengaruh positif
disimpulkan bahwa budaya organisasi
dan signifikan budaya organisasi
(X1), kepemimpinan (X2) dan motivasi (X3)
Budaya
Organisasi Terhadap Komitmen
Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan
Dari hasil
Hipotesis
berpengaruh
positif
terhadap
terhadap
komitmen
organisasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
komitmen organisasi (Y1)
penelitian Indriyani (2011). Hal ini berarti
Regresi Linier Sederhana
budaya
organisasi
merupakan hal yang sangat penting dan berkaitan dengan komitmen organisasi. Hal ini dapat dijelaskan karena objek yang diteliti adalah pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan pekerjaannya telah memiliki aturan dan petunjuk yang jelas tentang tugas pokok dan
5
tanggung jawabnya. Dengan kata
menjadi
lain,
aktivitas
dapat
dinyatakan
bahwa
ujung
pencapaian
budaya organisasi sebagai faktor
Pemimpin
utama
mempengaruhi
dalam
meningkatkan
komitmen organisasi
tidak
bagi tujuan. hanya
individu
tetapi
Dinas
harus memiliki visi yang kuat
Pasar Kota Semarang. Hal ini
sehingga organisasi bisa berjalan
menunjukkan bahwa semakin kuat
dan
budaya Pasar
organisasi Kota
semakin
di
tombak
langgeng.
Keberhasilan
pada
Dinas
tersebut sangat ditentukan oleh
Semarang,
maka
gaya
tinggi
komitmen
Kepemimpinan
diterapkan
melaksanakan
organisasional dalam diri pegawai. 2. Pengujian
yang
dalam
pengembangan
organisasi. Pemimpin tidak bisa
Hipotesis
terpaku pada satu gaya tetapi bisa
Terhadap
menggunakan beragam gaya sesuai
Komitmen Organisasi
dengan situasi yang berkembang
Dari hasil perhitungan t-hitung
dalam organisasi dan lingkungan.
(3,450) > t-tabel (1,666) atau sig t
Semakin tepat gaya kepemimpinan
0,001 < 0,05, dengan demikian H2
yang diterapkan oleh pemimpin,
diterima. Maka dapat disimpulkan
semakin tinggi dampaknya bagi
ada pengaruh positif dan signifikan
peningkatan komitmen organisasi
kepemimpinan terhadap komitmen
pada pegawai.
organisasi
Dinas
Pasar
Kota
3. Pengujian
Semarang. Hasil penelitian ini
Hipotesis
Motivasi
Terhadap Komitmen Organisasi
sejalan dengan penelitian Indriyani
Dari
hasil
perhitungan
(2011). Hal ini mengindikasikan
t-hitung (2,290) > t-tabel (1,666)
bahwa kepemimpinan merupakan
atau sig t (0,025) < 0,05, dengan
faktor
demikian H3 diterima. Maka dapat
komitmen
yang
mempengaruhi
organisasi.
Hal
ini
disimpulkan ada pengaruh positif
berarti peran pemimpin dalam
dan signifikan motivasi terhadap
organisasi sangat penting karena
komitmen
6
organisasi.
Hasil
penelitian
ini
sejalan
dengan
diterima. Maka dapat disimpulkan
penelitian Devi (2009), Indriyani
ada pengaruh positif dan signifikan
(2011). Hal ini berarti Motivasi
komitmen
merupakan
faktor
kinerja pegawai Dinas Pasar Kota
mencapai
Semarang. Hasil penelitian ini
Hal
ini
sejalan dengan penelitian Suwardi
berarti dengan adanya motivasi
dan Utomo (2011). Komitmen
yang tinggi akan meningkatkan
organisasi
komitmen
menunjukkan “loyalitas” pegawai
salah
satu
penunjang
dalam
komitmen
organisasi.
organisasi.
Dengan
organisasi
sebagai
terhadap
sikap
adanya motivasi yang tinggi berarti
dan
pula
berkelanjutan bagaimana seorang
karyawan
mempunyai minat
tersebut yang tinggi
merupakan
yang
proses
anggota
organisasi
dalam menjalankan rutinitas kerja
mengekspresikan perhatian mereka
sesuai dengan apa yang menjadi
kepada kesuksesan dan kebaikan
tanggung
organisasinya.
adanya
jawabnya. minat
Dengan
yang
tinggi,
maknanya
Komitmen sama
dengan
karyawan akan bekerja dengan
menjalankan
perasaan senang. Motivasi yang
bertanggung jawab, dan janji ang
tinggi
sikap
membatasi
seseorang
positif pegawai terhadap pekerjaan.
melakukan
sesuatu.
Sikap positif lainnya adalah merasa
dengan komitmen
memiliki instansi dan mempunyai
dapat
frekuensi kehadiran yang tinggi.
menunjukan kinerja yang optimal.
ditunjukkan
4. Pengujian
dari
diharapkan
untuk Pegawai
yang tinggi mampu
Komitmen
Seorang pegawai akan bekerja
Terhadap
Kinerja
secara maksimal, memanfaatkan
Dari
hasil
kemampuan dan ketrampilannya
perhitungan t-hitung (10,013) > t-
dengan bersemangat, manakala ia
tabel (1,666) atau sig t (0,000) <
memiliki
0,05,
yang tinggi. Dalam menjalankan
Organisasi
Hipotesis
kewajiban,
Pegawai
dengan
demikian
H5
7
komitmen
organisasi
suatu
instansi
atau
instansi
budaya organisasi, kepemimpinan
merupakan pekerjaan kelompok (team)
dan
bukan
dan motivasi.
merupakan
pekerjaan yang dikerjakan secara
Koefisien Determinasi
individu, maka dibutuhkan adanya
Nilai
koefisien
determinasi
komitmen organisasi yang dapat
adalah sebesar 0,645 yang berarti
menimbulkan perilaku yang positif
variasi perubahan komitmen organisasi
bagi pegawai. Pegawai dengan
Dinas
komitmen tinggi biasanya lebih
dipengaruhi
tahan
kepemimpinan dan motivasi sebesar
bekerja,
berorientasi
produktif
kearah
dan
pencapaian
64,5%,
Pasar
Kota budaya
sedangkan
Semarang organisasi,
sisanya
35,5%
tujuan organisasi, sehingga kinerja
dipengaruhi oleh faktor lain diluar
menjadi optimal.
penelitian (misalnya lingkungan kerja dan kemampuan kerja).
5. Uji F Hasil
perhitungan
F-hitung
V. PENUTUP
(45,296) > F-tabel (2,736) atau sig
Kesimpulan
F (0,000) < 0,05, dengan demikian H4
diterima.
Maka
1. Terdapat pengaruh positif dan
dapat
disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi,
Pasar
organisasi
terhadap
komitmen
organisasi
dibuktikan dalam analisis statistik
bersama-sama terhadap komitmen Dinas
budaya
Dinas Pasar Kota Semarang, hal ini
kepemimpinan dan motivasi secara
organisasi
signifikan
dimana nilai nilai koefisien regresi
Kota
motivasi (b1) sebesar 0,274 dan t
Semarang, hal ini dikarenakan
hitung (3,219) > t tabel
komitmen organisasi Dinas Pasar
(1,666)
atau sig t 0,002 < 0,05, dengan
Kota Semarang yang meningkat
demikian H1 diterima.
dapat dicapai apabila semakin baik
8
2. Terdapat pengaruh positif dan
atau sig F (0,000) < 0,05, dengan
signifikan kepemimpinan terhadap
demikian H4 diterima
komitmen organisasi Dinas Pasar
5. Terdapat pengaruh positif dan
Kota Semarang, hal ini dibuktikan
signifikan
dalam analisis statistik dimana
terhadap kinerja pegawai Dinas
nilai
regresi
Pasar Kota Semarang, hal ini
kepemimpinan (b2) sebesar 0,299
dibuktikan dalam analisis statistik
dan
t hitung (3,450) > t tabel
dimana nilai Nilai koefisien regresi
(1,666) atau sig t (0,001) < 0,05,
komitmen organisasi (b1) sebesar
dengan demikian H2 diterima.
1,022 dan t hitung (2,290) > t tabel
3. Terdapat pengaruh positif dan
(1,666) atau sig t (0,000) < 0,05,
nilai
signifikan
koefisien
motivasi
terhadap
komitmen
organisasi
dengan demikian H5 diterima
komitmen organisasi Dinas Pasar
6. Nilai koefisien determinasi adalah
Kota Semarang, hal ini dibuktikan
sebesar 0,645 yang berarti variasi
dalam analisis statistik dimana
perubahan komitmen organisasi
nilai
Dinas
Nilai
koefisien
regresi
Pasar
Kota
Semarang
budaya
organisasi,
motivasi (b3) sebesar 0,223 dan t
dipengaruhi
hitung (2,290) > t tabel
kepemimpinan
(1,666)
dan
motivasi
atau sig t (0,025) < 0,05, dengan
sebesar 64,5%, sedangkan sisanya
demikian H3 diterima.
35,5% dipengaruhi oleh faktor lain
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan
budaya
diluar
organisasi,
penelitian
(misalnya
lingkungan kerja dan kemampuan
kepemimpinan dan motivasi secara
kerja).
bersama-sama terhadap komitmen organisasi
Dinas
Semarang,
hal
Pasar ini
Kota
Saran
dibuktikan
1. Budaya organisasi di Dinas Pasar
dalam analisis statistik dimana F
Kota Semarang dapat ditingkatkan
hitung (45,296) > F tabel (2,736)
dengan
memperkuat
mempertahankan
9
budaya
dan yang
sudah ada guna meningkatkan
serta promosi berdasarkan kinerja
kinerja pegawai, antara lain dengan
yang
cara mengadakan sosialisasi lebih
Selanjutnya dengan menyediakan
mendalam mengenai visi, misi,
fasilitas yang mendukung bagi
nilai-nilai,
pegawai agar mereka dapat bekerja
serta
peraturan
yang
peraturan-
berlaku
dalam
dicapai
oleh
pegawai.
dengan baik seperti menambah
Dinas Pasar Kota Semarang
komputer, kendaraan operasional
2. Kepemimpinan di Dinas Pasar
dan lain sebagainya.
Kota Semarang dapat ditingkatkan
4. Komitmen organisasi di Dinas
dengan cara memberikan perhatian
Pasar
terus menerus, memberi delegasi
ditingkatkan
atas
meningkatkan rasa kepedulian dan
wewenang,
kesempatan cukup
serta
bagi
memberi ruang
pegawai
yang
Kota
Semarang
dapat
dengan
lebih
rasa memiliki yang tinggi dari
untuk
pegawainya
dengan
berusaha
menggunakan keterampilan dan
untuk selalu melibatkan dalam
keahliannya secara maksimal, dan
setiap kegiatan sehingga dapat
perlunya pemisahan tugas yang
meningkatkan
jelas
sesuai dengan tugas pokok dan
dari
pelaksana
anggaran
untuk menghindari adanya peran
fungsinya,
ganda
diikutsertakan
pada
masing-masing
kinerja,
antara
lain
dalam
pegawai sehingga meminimalisir
pelatihan,
terjadinya peristiwa kecurangan
lainnya dan sebagainya.
dalam melaksanakan tugas, dengan begini
kinerja
instansi
dapat
pelatihanteknis
Anoraga, Panji dan Widiyanti, Ninik, 2003, Psikologi Dalam Perusahaan, Rineka Cipta, Jakarta
3. Motivasi kerja di Dinas Pasar Kota dapat
pendidikan
dengan
DAFTAR PUSTAKA
menjadi lebih baik.
Semarang
tentunya
ditingkatkan Arifin, H. Muhammad, 2015, The Influence of Competence, Motivation, and
dengan cara menetapkan kebijakan kompensasi, pengembangan karir,
10
Organisational Culture to High School Teacher Job Satisfaction and Performance, International Education Studies; Vol. 8, No. 1; 2015
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 165-180 Handoko, T. Hani, 2005, Manajemen dan Sumber Daya Manusia, Liberty, Yogyakarta.
As’ad, Moh, 2004, Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta Devi, Eva Kris Diana, 2009, Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen organisasional Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan Outsourcing PT Semeru Karya Buana Semarang), Tesis, Program Magister Manajemen (S-2), Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali,
Heidjrachman R dan Husnan Suad, 2008, Manajemen Personalia, BPFE-Yogyakarta
Indriyani, Etty dan Christologus, Wisnu Haryanto Petrus, 2011, Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening Pada Workshop SMK Katolik Santo Mikael Surakarta, Jurnal STIEAUB, Surakarta. Indriyani, Etty dan Waluyo, Hari, 2012, Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening, Jurnal STIE-AUB, Surakarta.
Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate, Undip, Semarang
Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnelly Jr, James H., 2006. Organisasi: Perilaku, Struktur, dan Proses, Penerbit Erlangga, Jakarta. Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74. Hakim,
Kartono, Kartini. 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Luthans, Fred, 2006. Organization Behavior. Englewood Cliff, New Jersey: Prentice-Hall, Inc
Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim
11
Nitasari, Rizka Afrisalia, 2012. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang Kudus. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang
Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Jakarta Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi,Prehallindo. Jakarta
Nugroho, Dwiyekti Agung, 2011, Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Studi Pada Pusat Pengembangan danPemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/Vocational Education Development CenterMalang), Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1 No.2 Edisi Oktober 2011
Schein, Edgar H, 2002, Organizational Culture & Leadership. MIT Sloan Management Review, (http://www.tnellen.com/ted/tc/ schein.html) Soewarno H, 2006, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Penerbit PT. Toko Gunung Agung, Jakarta Steer, 2008, Efektifitas Organisasi, Erlangga, Jakarta
Stoner, James A. F. 2002. Menejemen. Erlangga, Jakarta
Purnami, Erni Sri dan Purwadi, Didik, 2011, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Dalam Organisasi, DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 12, No. 1, Juni 2011
Sugiyono, 2009, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Suwardi dan Utomo, Joko, 2011, Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Setda Kabupaten Pati), Analisis Manajemen Vol. 5 No. 1 Juli 2011.
Riani, Asri Laksmi. 2011. Budaya Organisasi. Graha Ilmu, Yogyakarta Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta
12
Umar,
Husein, 2002, Metodologi Penelitian, Aplikasi Dalam Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Wahjusumidjo, 2003, Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia,
Waspodo, Tri dan Sutarno, 2009, Pengaruh Bimbingan, Kedisipilnan, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Departemen Agama, Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 3 No. 1 40 Juni 2009. Wirawan, 2007, Budaya dan Iklim Organisasi. Salemba Empat, Jakarta
13