KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM Peran kepemimpinan dalam membangun Total Quality Manajemen adalah unsur terpenting, sebab setiap organisasi harus memiliki seorang pemimpin dan pemimpin harus memiliki visi dan mampu menerjemahkan visi tersebut ke dalam kebijakan yang jelas dan tujuan yang spesifik, tanpa visi seorang pemimpin sangat sulit untuk melaksanakan program-programnya, sebab dengan visi tersebut seorang pemimpin bisa mengarahkan kemana lembaga yang di pimpinnya akan dibawa, karena itu dibutuhkan suatu tujuan dengan berlandaskan visi suatu lembaga tersebut
KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan suatu konsep abstrak, tetapi hasilnya nyata. Kadangkala kepemimpinan mengarah pada seni, tetapi seringkali pula berkaitan dengan ilmu. Pada kenyataan kepemimpinan merupakan seni sekaligus ilmu.
1. GAYA KEPEMIMPINAN Gaya kepemimpinan adalah salah satu cara yang digunakan pemimpin dalam berintraksi dengan bawahannya. (Edward Sallis, 2010: 170) Umumnya dikenal lima macam gaya kepemimpinan, yaitu otokratis, demokratis, partisifatif, orientasi pada tujuan dan situasional.
Kepemimpinan Otokritas Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan Partisifatif Kepemimpinan Situasional
2. GAYA KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS TQM Gaya kepemimpinan yang tepat dalam konteks TQM adalah kepemimpinan partisipatif yang lebih tinggi level/ tingkatannya. Kepemimpinan partisiptif dalam pandangan tradisional meliputi usaha mencari masukan dari karyawan. Sedangkan dalam pandangan TQM meliputi upaya mencari masukan dari karyawan yang diberdayakan, mempertimbangkan masukan tersebut, dan bertindak berdasarkan masukan itu. Agar para bawahan respek terhadapnya dan bersedia mengikutinya, maka ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh manajer di antaranya meliputi: • Rasa tanggung jawab yang besar. • Disiplin pribadi • Bersifat jujur • Memiliki kredibilitas tinggi • Menggunakan akal sehat, sehingga dapat menentukan kapan harus bersikap fleksibel dan kapan harus bersikap tegas • Memiliki energi dan stamina tinggi • Memegang teguh komitmen terhadap tujuan organisasi, setiap orang yang bekerja dengannya dan terhadap pengembangan pribadi dan profesionalnya secara berkesinambungan • Setia dan tabah dalam menghadapi segala situasi, termasuk situasi yang paling sulit.
B. KERJA SAMA TIM Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam TQM. Tim merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan dan pencapaian target bersama. Kepuasan yang dicapai melalui sebuah tim dihasilkan dari menguatnya sistem nilai seseorang setelah adanya sharing nilai. Selain itu individu juga mendapatkan kekuatan psikologis karena adanya kebersamaan. Tujuan dibentuknya tim adalah untuk mengumpulkan sumber daya kolektif guna mencapai keputusan yang lebih baik, dengan asumsi bahwa kemampuan dan pengalaman anggota dapat dimanfaatkan secara optimal. Kombinasi antara skill akan mempermudah proses kerja dan juga akan lebih mampu menciptakan serta mengembangkan gagasan daripada pekerjaan itu dikerjakan sendiri
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PERLUNYA DIBENTUK SUATU TIM ADALAH: Pemikiran dari 2 orang atau lebih cenderung lebih baik daripada
pemikiran satu orang saja. Konsep sinergi (1+1 > 2), yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih baik daripada sejumlah bagiannya (anggota individual). Anggota Tim dapat saling mengenal dan saling percaya, sehingga dapat saling membantu. Kerja sama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik.
Suatu tim biasanya juga memberikan perbaikan-perbaikan permanen dalam proses dan operasi-operasi. Dalam sebuah tim, orang-orang merasa lebih nyaman untuk mengajukan masalahmasalah yang terjadi dan dapat dengan segera memperoleh bantuan dari pekerja-pekerja lainnya berupa solusi-solusi yang akan digunakan untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi. Secara umum terdapat tiga jenis tim : a. Tim Perbaikan Mutu (Quality Improvement Teams atau (QITs)
b. Tim Penyelesaian Masalah (Problem Solving Teams atau (PSTs) c. Tim Kerja Biasa (Natural Work Teams atau NWTs)
Pembentukan suatu tim tidak berjalan dengan sendirinya, untuk itu diperlukan usaha mengatasi faktor-faktor yang dapat menghambat kesuksesan kerja sama tim dan dibutuhkan pula berbagai upaya agar tim dapat mencapai misi dan tujuan pembentukannya. Disini di utarakan paling tidak ada 10 kunci keberhasilan kerjasa sama tim :
Saling ketergantungan Perluasan tugas Penjajaran (menyisihkan sikap individualis) Memakai bahasa yang umum Kepercayaan Kepemimpinan/ keanakbuahan yang dibagi rata Keterampilan pemecahan masalah Keterampilan menangani konflik Penilaian/ tindakan Perayaan.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KESUKSESAN KERJA SAMA TIM Selain hal-hal yang pendukung, factor-faktor yang bisa menghambat dalam kerjasama tim juga perlu diperhatikan sebab orang-orang dalam membangun kerja sama tim seringkali tidak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Penyebab utamanya adalah faktor manusia. Beberapa aspek di antaranya adalah:
Identitas pribadi anggota tim Hubungan antar anggota tim Identitas tim di dalam organisasi.
Terima kasih