Kendali Mutu dan Biaya melalui penerapan FORNAS & eCatalogue DI Rumah Sakit PELNI
Oleh : Rini Isyana Wardani,S.Farm,Apt
Latar Belakang
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
FORNAS • FORNAS merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam pelaksanaan JKN. • Tujuan FORNAS yaitu tercapainya penggunaan obat yang rasional melalui: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Peningkatan efisiensi Peningkatan efektifitas Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Manfaat FORNAS Bagi Tenaga Kesehatan: • Sebagai “acuan” bagi penulis resep, • Memudahkan perencanaan, dan penyediaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan. • Mengoptimalkan pelayanan kepada pasien
Pasien mendapatkan obat terpilih: • Tepat • Berkhasiat • Bermutu • Aman • Terjangkau
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
eCatalogue eCatalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah
Memudahkan pengadaan obat
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Reduksi biaya
Transparansi dalam transaksi (harga, produsen, dll)
FORNAS, Kendali Mutu & Biaya Sistem JKN menerapan cara pembayaran paket berbasis diagnosa dengan sistem Indonesia Case Base Groups (INA-CBGs): – Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (fasilitas kesehatan tingkat kedua dan ketiga) – Pembayaran sistem kapitasi pada fasilitas kesehatan tingkat pertama di mana Pasien BPJS tidak dikenakan iur biaya – Paket pembayaran termasuk resep obat yang tidak tercantum dalam FORNAS Rumah Sakit dituntut untuk pemberi pelayanan kesehatan untuk menggunakan sumber daya termasuk obat secara efisien dan rasional tetapi efektif
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
LEAN Management Lean Management adalah salah satu pendekatan Strategik untuk “Kendali Mutu” dan “Kendali Biaya”
Mempraktekan 5 prinsip Lean Management akan mendorong Low Cost Operasional: 1. Standardized 2. Autonomasi/Jidoka 3. Flow production, treating patients one at a time 4. PDCA 5. Socratic Method Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
5 Principles of Lean Thinking
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
LEAN Management
Kanban
5R
KAIZEN
• Alat bantu sinyal untuk manajemen Inventory
• RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN • Mengorganisasikan area kerja untuk mengurangi terbuangnya waktu akibat pemborosan
• Upaya mandiri dari pelaksanaan di area kerja masing-masing untuk mengurangi pemborosan
ERROR PROOFING
VISUAL MANAGEMENT
• Metode untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam proses
• Membuat masalah mudah terlihat, mudah dilihat agar segara dicari solusinya.
Alat Bantu dalam LEAN Management Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
KAIZEN?
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
KAIZEN
Cost
Penerapan KAIZEN dapat membantu implementasi FORNAS & eCatalogue: • Mutu Pelayanan tetap terjaga • Biaya yang efektif
KAIZEN “A HIGHLY FOCUSED, ACTION ORIENTED method for making QUICK, HIGH IMPACT improvements to a SPECIFIC PROCESS or AREA.” – Christian Wolcott
Metodelogi KAIZEN menekankan pada: • Kreativitas • Minimalisasi biaya • Minimalisasi sumber daya • Menghilangkan pemborosan (waste) Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Bisnis Proses Pelayanan Farmasi RS PELNI 1. Perencanaan
FORNAS
3.Kedatangan Obat dari distributor 3.1 Penerimaan Obat di Gudang Obat
1.1 Penarikan data pemakaian dan stok 1.2 Perhitungan pembelian
1.3 Entry Pemesanan pembelian 1.4 Acc KDUP
5 .Penyiapan Obat
3.2 Distribusi obat ke sateli t farmasi
5.1 Pengambilan Obat 5.2 Pengetiketan 5.3 Pengecekan
Delivery obat ke pasien
Perencanaan 4.3 Pemberian No antrian 2.2 Email/ Fax PO ke distributor 2.1 Validasi dan cetak PO
2. Pemesanan eCatalogue
4.2 Verifikasi Resep 4.1 Penerimaan resep
4. Administrasi Resep
6.2 Edukasi 6.1 Pemberian Obat ke pasien
6. Penyerahan Obat
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Diagram Proses Bisnis Pelayanan resep Farmasi Rawat Inap (before implementation) 3. Layanan Penyerahan obat
1. Layanan Administrasi 1.1 Pengambilan Resep ke Ruangan (5’)
Motion
Waiting Time
Extra Processing
1.3 Entry Resep Manual (3’)
1.2 Approval standar obat(1’)
Non-Utilized Talent Motion
3.1 Pengantaran obat olehPengantar obat(20’) 3.2 Serah terima dengan perawat (10’)
1.4 Print charge slip(1’)
1.5 Pemisahan resep per ruangan(3’)
Pelayanan obat rawat Inap
Pelayanan Sesuai standar
Inventory Motion
2.1. Pengambilan obat & Alkes (12’) 2.2. Peracikan (10’)
Extra Processing
2.3. Penulisan etiket(5’)
5 type of waste identified
2 .4. Pengecekan(2’)
2.Layanan Penyiapan obat
• Lead time 62’ • Cycle time dispensing 19’ • Transportation time 30’ Note: Waste Type
Diagram Proses Bisnis Pelayanan Resep Farmasi Rawat Jalan (before implementation) 3. Layanan Penyerahan obat
1. Layanan Administrasi 1.1 Penerimaan Resep (1’) Waiting Time
1.Entry resep dan Charge slip (3’)
1.2 Verifikasi: - BPJS ( 10’) - Non BPJS (1’)
Non-Utilized Talent
Motion
3.1 Penyerahan obat(4’) 3.2 Penandatangan resep dan konfirmasi no telp pasien(1’)
1.4 Pembayaran 2’) 1.5 Pemberian no antrian (1’)
Pelayanan obat rawat jalan
Pelayanan Sesuai standar
Inventory
2.1. Pengambilan obat(8’) Motion
2.2. Peracikan(15’) Extra Processing
2.3. penulisan etiket(6’)
5 type of waste identified
• Lead time 39’ • Cycle time administrative BPJS patient 15’ • Cycle time admin non BPJS patient 8’
2 .4. Pengecekan(3’)
2.Layanan Penyiapan obat
Note:
Waste Type
PROSES PELAYANAN FARMASI
Hambatan SEBELUM ERA JKN
KAIZEN
PELAYANAN FARMASI DI ERA JKN
Perencanaan Obat
Perencanaan terlalu melebar , jumlah item obat mencapai 2500 item.( inventory ↑ )
Revisi Formularium Acuan : FORNAS
Perencanaan lebih terarah, jumlah item obat 1089 item . ( Inventory ↓ )
Pengadaan Obat
Pembelian perbekalan Farmasi menggunakan sistem beli putus
Melakukan Supply Chain System dan Vendor managed Inventory.
Persediaan perbekalan farmasi termonitoring. (Biaya Inventory ↓, SDM ↓)
4.1 Penerimaan Resep
Resep Manual : • Tidak terbaca ( medication Error ) • Perlu waktu untuk menginput harga •Waste motion untuk mengambil resep di ruang perawatan. Total Waktu yang diperlukan : Rajal : 4 ‘, Ranap 11'
Precription online
Mempercepat pelayanan dan meningkat kan patient safety. Total Waktu yang diperlukan : Rajal : 3 ‘, Ranap 4'
4.2. Verifikasi Resep
Pasien BPJS Rajal harus bolak balik ke BPJS center untuk verifikasi resep. Total Waktu yang diperlukan : 10’
Verifikasi real time di instalasi Farmasi
Resep di verifikasi resep di Instalasi Farmasi → mengurangi motion Total Waktu yang diperlukan : 1’
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
PROSES PELAYANAN FARMASI
Hambatan SEBELUM ERA JKN
KAIZEN
PELAYANAN FARMASI DI ERA JKN
5.1. Pengambilan Obat
Obat diletakan secara alphabetis , dalam 1 resep pengambilan obat berjauhan. Total Waktu yang diperlukan Rajal : 8‘, Ranap 12'
Perbaikan tata letak obat Fast Moving
Mengurangi Motion Asisten mengambil obat. Total Waktu yang diperlukan Rajal : 5‘, Ranap 10'
Obat dan alkes yang dipersiapkan untuk tindakan operasi bervariasi
Standarisasi Paket Obat dan Alkes tindakan Operasi
Memudahkan Farmasi dan perawat dalam menangani obat dan alkes untuk tindakan operasi
Lamanya Waktu tunggu penyiapan obat dan alkes untuk tindakan di rawat inap
Membuat paket standar untuk tindakan seperti SC, colonoscopy, pemasangan double lumen, dll
Penyiapan obat lebih cepat
Kekosongan obat antibiotik ( Ceftriaxone )
Bekerjasama dengan PPRA untuk membuat panduan peresepan antibiotik pengganti CEftriaxone
Peresepan antibiotik tidak terkendala
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
PROSES PELAYANAN FARMASI
Hambatan SEBELUM ERA JKN
KAIZEN
PELAYANAN FARMASI DI ERA JKN
5.2 Pengetiketan
•Banyak komponen yang harus ditulis •Memungkinkan untuk terjadi kesalahan. Total Waktu yang diperlukan Rajal : 6‘, Ranap 5'
Mengganti dengan Printed etiket
•Lebih cepat, terintegrasi dengan peresepan online •Mengeliminasi kemungkinan kesalahan penulisan Total Waktu yang diperlukan Rajal : 3‘, Ranap 2'
6.1 Penyerahan Obat
Antrian Pasien meningkat karena resep lama bercampur dengan yang baru
Memindahkan loket pengambilan obat resep lama
Mengurangi antrian pasien di satelit farmasi lantai 1 dan 2
6.1 Penyerahan Obat Rawat Inap
Letak ruang perawatan yang berjauhan dengan satelit Farmasi. Total Waktu yang diperlukan 20'
Menambah satelit farmasi mendekatkan dengan ruang perawatan
Mempercepat pengantaran obat. Total Waktu yang diperlukan 15'
Penyerahan obat oleh pengantar obat
Penyerahan obat oleh Asisten Apoteker
Penyerahan obat dilakukan oleh orang yang kompeten
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Kaizen Instalasi Farmasi RS PELNI Formularium RS PELNI 2013
6.000 Item
Formularium RS PELNI 2014
60%
2.500 Item
40%
Formularium RS PELNI 2015 28%
1.089 Item 72%
FORNAS 100%
FORNAS
PATEN
PATEN
PATEN
Penerapan FORNAS & eCatalogue Standarisasi Obat berdasarkan Zat Active Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
2014 reduksi 58% dari 2013
2015 reduksi: 82% dari 2013 56% dari 2014
Persediaan Obat & Alkes BOR %
Total Obat & Alkes 7,721
92.05%
87.74%
(dalam Jutaan) 51.68%
5,855
6,277
2013
2014 YTD Nov 2015
2013
240,073
170,844
136,473
Total Pasien Rajal
2014 YTD Nov 2015
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
2013
2014 YTD Nov 2015
Inventory Instalasi Farmasi
Modul permintaan pembelian barang farmasi dari Unit
Modul Perencanaan berdasarkan data stok dan pemakaian Modul Persetujuan kepala Divisi Usaha Penunjang
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Tender Obat dan Alkes
Tender obat
Tender Alkes
Pengadaan Modul jadwal penerbitan PO oleh pengadaan setelah approval Kadiv
Modul pembuatan PO secara elektronik
Modul pemantauan pelaksanaan order: tracking dokumen
Modul pemantauan pelaksanaan order: tracking barang Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Penerimaan Obat dan Alkes dari Distributor
Modul penerimaan barang di Gudang
Modul jadwal penerimaan barang di Gudang
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Distribusi Obat
Modul pengiriman barang dari Gudang Farmasi Modul antrian permintaan barang Farmasi dari Unit
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Bukti serah terima barang dengan User
Peresepan Modul peresepan online
Modul monitoring delivery obat/alkes
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Pencetakan etiket
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Respon time Pelayanan obat
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Kaizen Klinis
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Kaizen Instalasi Farmasi VMI
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Formularium RS PELNI
Kaizen Farmasi Paket Paket colonoscopy endoscopy
Paket Double Lumen
Paket Gynecologi
Pembuatan Paket Tindakan • Efisiensi •Memudahkan peresepan dan pengerjaan Resep
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Paket HD Supplemen Fe
Paket SC Bayi
Paket SC Ibu
Kaizen Farmasi kamar bedah
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Kaizen Farmasi Paket Tindakan Operasi
Paket IGD
Paket Infus
Paket Pemasangan Catheter Urine
Paket Tindakan Operasi
Paket Pemasangan NGT
Kaizen Farmasi
BMHP plus Paket Operasi per tim
BMHP dalam 1
Kanban operasi cito
Properti RS. Pelni. Dilarang Paket Obat dan Alkes mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana trolly Wardani & RS PELNI operasi dalam 1 hari
Kaizen Farmasi Lemari Obat Fast Moving
Perubahan Tata letak Obat : • Pemilihan Obat Fast Moving • Double bin pergantian obat Fast Moving • Kanban untuk Monitoring persediaan • Mengurangi Motion Petugas Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Double Bin Obat Fast Moving
Diagram Proses Bisnis Pelayanan resep Farmasi Rawat Inap (KAIZEN) 3. Layanan Penyerahan obat
1. Layanan Administrasi 1.1 Penerimaan Resep(1)
1.2 Approval standar obat(1’)
3.1 Pengantaran obat oleh AA ke ruangan(15’)
1.3 Dispensing(1’) 3.2 Serah terima dengan perawat(10’)
1.4 Print resep dan charge slip (2’)
Pelayanan Sesuai standar
Pelayanan obat rawat Inap 2.1. Pengambilan obat(10’) 2.2. Peracikan (10’) 2.3. pencetakan etiket (3’) 2 .4. Pengecekan(2’)
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
2.Layanan Penyiapan obat
• Lead time 45’ • Cycle time dispensing 15’ • Non value added time for transportation 25’
Diagram Proses Bisnis Farmasi Pelayanan Resep Rawat Jalan (KAIZEN) 3. Layanan Penyerahan obat
1. Layanan Administrasi 1.1 Penerimaan Resep (1’) 1.2 Verifikasi (1’) 1.3 Cetak resep dan Charge slip (2’)
3.1 Penerahan obat dan Edukasi Pasien(3’) 3.2 Penandatangan resep dan konfirmasi no telp pasien (1’)
1.4 Pembayaran (2’)
1.5 Pemberian no antrian (1’)
Pelayanan obat rawat jalan
Pelayanan Sesuai standar
2.1. Pengambilan obat (5’) 2.2. Peracikan (15’)* 2.3. pencetakan etiket(2’) 2 .4. Pengecekan(2’)
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
2.Layanan Penyiapan obat
• Lead time 20’ • Cycle time administrative BPJS patient = non BPJS patient 5’
Next KAIZEN
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Membuat FORNAS ALA RS PELNI untuk memudahkan setiap tenaga kesehatan yang ada Di RS PELNI untuk mengaplikasikan FORNAS dalam pelayanan kefarmasian
FORNAS ala RS PELNI
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
RS PELNI Healthcare Model
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
*QCDPSME = Quality Cost Delivery Productivity Safety Moral Environment
Kesimpulan 1.
2.
3.
Perbaikan di proses bisnis Layanan Instalasi Farmasi perlu dimulai dari perencanaan, pemesanan, penerimaan, penyimpanan dan pelayanan resep. Kaizen melalui perbaikan berkelanjutan di Instalasi farmasi perlu di dukung sepenuhnya oleh IT Kendali Mutu dan Kendali Biaya di Instalasi Farmasi mengacu ke Formularium Rumah Sakit berdasarkan Formularium Nasional dan e Catalogue merupakan bagian penting dalam Creating Value atau outcome pasien di Era JKN
Properti RS. Pelni. Dilarang mendistribusikan tanpa ijin Rini Isyana Wardani & RS PELNI
Terima Kasih