D R I H ION
T DIT
2 1 20
E
Menumbuhkan Minat Baca Anak Sedini Mungkin Melalui Mendongeng Yuniarti, S.Hum.
Ari Imansyah
Kenal Arsip Secara Aplikatif H. Imay Zaelani, SE
Perpustakaan dan Nostalgia Okgani Suhyoko, S.S. ISSN
9
2086-9533
7 7 2 0 8 6
9 5 3 0 0 6
Lucky Bagus Septyo
Leader,
not just a Follower PENNY LIBRAYANTI
PENGENALAN REPROGAFI DALAM PENINGKATAN LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Optimalisasi Koleksi KCKR & KK : Ciptakan koleksi e-Book lokal
LOMBA BACA PUISI
HARI ANAK NASIONAL
20 12
Buku Adalah Jendela Dunia
Buletin Mantap edisi Tahun 2013
DAFTAR ISI
4 6 10
15 20 24
31 38 40
2
DAFTAR ISI 45
48 "Menumbuhkan Minat Baca Anak Sedini Mungkin Melalui Mendongeng" Yuniarti, S.Hum.
Lucky Bagus Septyo
Ari Imansyah
Leader,
Kenal Arsip Secara Aplikatif
not just a Follower PENNY LIBRAYANTI
H. Imay Zaelani, SE
Perpustakaan dan Nostalgia Okgani Suhyoko, S.S. ISSN
9
50
52
2086-9533
7 7 2 0 8 6
9 5 3 0 0 6
PENGENALAN REPROGAFI DALAM PENINGKATAN LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Optimalisasi Koleksi KCKR & KK : Ciptakan koleksi e-Book lokal
PENGARAH Asisten Kesejahteraan Masyarakat PENANGGUNG JAWAB Dr. H. Maman Achdiyat, M.M. PENERBIT BPAD Provinsi DKI Jakarta
PEMIMPIN UMUM Drs. Bambang Chidir Sunarto, M.Si DEWAN REDAKSI Drs. H. Agus Bambang, M.Pd. Dra. Hj. Meti Lastri, M.Si. Drs. Bambang Chidir Sunarto, M.Si Ria Victoria SKD, S.Sos PEMIMPIN REDAKSI Eko Mardirianto, S.E. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Okgani Suhyoko, S.S.
Buletin Mantap edisi Tahun 2013
54
REDAKTUR Gunawan, M.Pd. SEKRETARIS REDAKSI Rahmatul Karimah, S.Hum. REPORTER/STAF REDAKSI Boy Rudolf Nanlohy, S.Kom Burhan, S.Ag. Victor Hotma Parulian Deo, S.T. Reza Priatna Tuti Rusmiati Graphic Design Ferro Stansyah SIRKULASI Nurdi Irwanto
3
EDITORIAL
M
atahari di ufuk Senin, 31 Desember 2012 tak ada yang bisa menahan akan beranjak jauh menuju hari baru. Geliat bola api sumber kehidupan ini tak pernah tahu ketika anak cucu Adam bersuka cita menyambut hari yang dimitoskan sebagai awal tahun baru. Ia terus memberi kehangatan, memancarkan harapan demi harapan di atas perguliran hari yang memanjang hingga datangnya Sangkakala Israfil. Matahari di ufuk Senin, 31 Desember 2012 menjadi akhir perjalanan 2012. Tepat dalam gelap di penghujung jarum jam 00.00 hampir seluruh anak cucu
4
Adam menumpahkan kegembiraan membuka lembar baru 2013. Rona cahaya kembang api menerangi kolong langit yang kian menua. Malam seolah berbalut kehingaran duniawi. Mulai dari sujud syukur hingga pesta suntuk merajai malam pembuka tahun. Matahari pagi 1 Januari 2013 tetap tak mengerti makna kemeriahan anak cucu Adam. Ia tetap setia memenuhi tugas mulia menerangi jagat. Tak ada tahun baru baginya. Ia selalu bersuka cita melayani tuntutan alam. Ia tak penah lekang ; tak pernah mengeluh. Hari baginya itu keindahan yang menyadarkan anak cucu Adam yang beriman dan mau berpikir, bagaimana
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Menjawab Tantangan, Menaikkan Citra 2013
EDITORIAL
langit ditinggikan ; bumi dihamparkan. Tahun 2013 matahari tetap matahari. Hari-hari tetap merayapi perguliran nasib manusia. Hari-hari terus memanjangkan rahmat dan kasih-Nya. Hari-hari terus menjadi saksi arsip hidup yang terus meluncurkan file demi file dokumen momentum peristiwa penting anak cucu Adam.
itu tuntutan yang tidak bisa ditawar. Para arsiparis, pustakawan adalah matahari-matahari yang selalu ada mengarsipi semua dokumen demi tegaknya pilar sejarah dan persatuan bangsa ini. Tahun 2013 menjadi pencerahan baru seperti matahari setia memenuhi janji dan pengabdian tak terbatas. (Eko Mardirianto )
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Pengabdian sang matahari memberi sebuah pencerahan bagi langkah baru. Citra matahari di mata Illahi sebagai abdi alam yang patuh ; setia pada janji. Melayani menjadi keharusan sepanjang zaman. Matahari menjadi penanda setia arsip hidup. Ia menjadi poros penanda sang kala. Filosofi ini bagi para hamba arsip dan perpustakaan adalah tantangan. Bisakah para hamba ini menjadi matahari ? memberi pelayanan prima menjadi citra mulia yang tak lekang oleh panas dan hujan. Menjadi yang terbaik ; terdepan memenuhi harapan zaman itu mutlak. Menaikkan citra
5
BANG MANTAP
Memantapkan Taji 2013
P
ergantian tahun tak berarti apa-apa bila tidak diisi perubahan makna hidup. Perubahan pun tak berarti apa-apa bila tidak mendorong orang-orang di sekitar kita untuk berubah (Dalai Lama,1989). Ungkapan bijak sang peraih nobel perdamaian 1989 Dalai Lama begitu menyentuh sebagai sebuah
6
retrospeksi memasuki era pergantian tahun. Tak berlebihan bila para arsiparis dan pustakawan berkaca untuk melakukan perubahan sekaligus agen perubahan. Sejatinya dunia perpustakaan dan arsip merupakan organisasi nonprofit yang berfokus pada jasa atau pelayanan kepada masyarakat. Jasa atau layanan yang ada di perpustakaan merupakan semua jenis kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan melalui
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Oleh: Dr. H. Maman Achdiyat, MM
BANG MANTAP
Restrospeksi ini senafas dengan visi Jakarta Baru. Jakarta tak pelak sebagai kota modern rapi, menjadi tempat hunian layak-manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan dan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Tak ada alasan bagi para abdi arsip-pustakawan untuk tidak mampu sebagai agen perubahan. Mereka harus bisa mewujudkan Jakarta sebagai kota jasa yang konsisten dengan perencanaan matang. Mereka pun menjadi penjamin bagi pemerintahan yang bersih transparan berorientasi pada pelayanan publik.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
suatu hubungan. Hubungan itu terjadi antara pustakawan- pemustaka; arsiparis-pengguna arsip baik langsung maupun tidak langsung. Sebagai agen perubahan para abdi arsip dan perpustakaan perlu memperhatian asas layanan seperti : (1) selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai jasa perpustakaan/arsip, (2) layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata dan memandang pemakai jasa sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual, (3) layanan perpustakaan/arsip dilandasi dengan tata aturan yang jelas dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan, (4) layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan yang didukung administrasi yang baik.
Tak pelak, memantapkan taji di tahun 2013 harus menjadi energi kuantum. Mereka terus tertantang menjadi yang terbaik dan cerdas dalam melayani. Tantangan nyata tertuang dalam Pergub 30/2009, Pasal 2 ayat (1) disebutkan, setiap penerbit wajib menyerahkan karya cetak kepada pengelola. Selanjutnya, Pasal 4 ayat (1) disebutkan setiap pengusaha rekaman wajib menyerahkan satu karya rekam kepada pengelola. Pengelola yang dimaksud di sini adalah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan Pasal 1 Ketentuan Umum Pergub 30/2009. Dari aturan ini terlihat jelaslah Perpustakaan Umum DKI Jakarta mempunyai potensi koleksi perpustakaan yang sangat banyak dan diperoleh secara gratis. Sudah seharusnya sebagai pengelola Perpustakaan Umum DKI Jakarta harus dapat memaksimalkan potensi ini. Apalagi untuk pengelolaan, pengolahan dan pelestariannya juga diatur pada Pasal 8 sampai dengan 13.
7
BANG MANTAP
Hal lain yang mendukung perkembangan perusahaan jasa penyimpanan arsip yakni jaminan layanan penyedia jasa berupa jaminan ketepatan waktu dalam pelayanan arsip. Contohnya, PT Dutaputra Buanasentosa yang berani memberikan jaminan waktu tiga jam arsip sudah bisa diterima di lokasi pemesan. Namun, satu hal yang pasti, yaitu arsip sudah dianggap sebagai aset. Para abdi arsip dan pustakawan tak bisa lagi terpaku pada rutinitas yang membuatnya sepertii robot. Mereka harus bisa berimprovisasi seperti seorang virtuoso atau pemain musik yang cerdas. Sebagai contoh seorang yang sudah menjalankan sirkulasi koleksi bertahun-tahun, akan menjadi terbiasa dengan kegiatannya mulai melayani sampai membuat surat panggilan bagi anggota yang terlambat sehingga sirkulasi di perputakaan tersebut bisa menjalankan
8
fungsinya dengan sangat baik. Tetapi bagaimana jika seorang itu dimutasi kemudian diganti dengan pegawai baru yang tidak memahami apa-apa. Maka, akan terjadi kemunduran untuk mengatasi hal ini. Itu sebabnya, pengetahuan setiap pegawai itu harus ditulis ke dalam sebuah bentuk yang baku dan dapat dipahami oleh semua orang baik yang sudah lama bekerja maupun seorang yang baru. Setelah pengetahuan itu ditulis, maka langkah selanjutnya adalah memastikan, bahwa orang lain mengetahui keberadaan informasi tersebut dan menjalankannya. Menajamkan taji pelayanan perlu kompetensi profesional. Ini terkait dengan pengetahuan praktisi akan sumber informasi, akses informasi, teknologi dan manajemen serta kemampuan untuk menggunakan kemampuan ini sebagai dasar untuk menyediakan layanan pengetahuan dengan kualitas yang baik. Di samping itu, kompetensi personal mencakup skill,
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Tantangan lainya, pun terus menanti, yakni nilai penting arsip yang semakin meningkat berdampak pada berkembangnya bisnis jasa yang menyediakan jasa penyimpanan arsip. Sebut saja, penyedia jasa berskala global Crown Records Management sejak 1965 atau perusahaan lokal PT Dutaputra Buanasentosa yang hadir dengan merk dagang Indoarsip yang sudah bergerak sejak tahun 1995. Perusahaan bisnis jasa semacam ini terus berkambang dengan menawarkan jasa yang beragam seperti penyimpanan dan perawatan dokumen hard copy atau soft copy, peminjaman dan pengembalian dokumen, pemusnahan dokumen, pemilahan dokumen, konsultasi pengembangan sistem dokumen dan pelestarian dokumen.
BANG MANTAP
pengetahuan dan sikap yang akan mendorong untuk dapat bekerja secara efektif dan berkontribusi secara positif untuk organisasi dan kemampuan berorganisasi ditambah kemampuan berkomunikasi secara kuat.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Ini menjadi kunci perubahan melayani, tentunya terkait dengan kualitas. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sebuah kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin suatu hubungan dengan suatu organisasi yang kemudian memungkinkan organisasi tersebut untuk mengerti dan memahami dengan baik harapan serta kebutuhan dari para pelanggan.
baik dengan memahami apa yang mereka harapkan. Dengan memperhatian kualitas layanan mulai dari perencanaan sampai implementasi dari layanan, sebuah perpustakaan/arsip bisa mengidentifikasi bagian mana yang perlu ditingkatkan dan menjadi inti dari tujuan mereka. Perhatian dalam hal kualitas layanan memungkinkan organisasi tersebut untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan penggunanya. Orientasi taji ini fokus BPAD kepada pelayanan terhadap masyarakat secara cepat, transparan dan tepat guna. BPAD DKI Jakarta harus menyikapi hal tersebut lebih serius dan kreatif lagi.
Kualiatas layanan sangat bergantung kepada sistem, teknologi dan manusia. Dari ketiga faktor tersebut, faktor manusia memegang kontribusi yang paling besar yang m e m p e n ga r u h i ke p u a s a n pelanggan/pemakai. Kualitas layanan berorientasi pada varibel pengguna menawarkan sebuah kesempatan untuk perpustakaan/penyedia jasa arsip tersebut dalam membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka. Hubungan ini tentunya akan menghasilkan suatu layanan perpustakaan/arsip yang lebih
9
OPINI
Kenal Arsip Secara Aplikatif Oleh : Ari Imansyah
A
Pertanyaan terbalik perlu kita kemukakan terhadap diri kita, cukupkah kita sebatas hanya memiliki pemahaman yang baik tentang arsip tetapi jauh dari sisi aplikatif. Ternyata kearsipan lebih greget jika memiliki manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Salah satu caranya dengan mengetahui penanganan arsip yang sering kita gunakan sehari-hari. Pembinaan sebatas pemberian pemahaman saja dirasakan kurang dalam usaha menanamkan greget arti nilai guna arsip bagi masyarakat. Kerarsipan harus eksis dengan manfaat langsungnya bagi masyarakat. Perkembangan psikologi sosial masyarakat sering
10
menilai sesuatu dengan tolak ukur penting atau tidak penting, maka tak ada pilihan lain selain mengeksiskan kearsipan di masyarakat melalui tolak ukur tersebut. Kita harus menjadikan arsip sebagai sesuatu hal yang penting dengan mengembangkan sisi aplikatif kearsipan. Sisi aplikatif kearsipan merupakan jalan pembuka yang baik untuk menanamkan nilai guna arsip di tengah masyarakat. Hal yang mendasar dari sisi aplikatif kearsipan adalah dengan mengetahui cara merawat arsip yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Arsip pertama yang dekat dengan
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
rsip berasal dari bahasa asing, orang Yunani mengatakan Archivum yang artinya tempat untuk menyimpan. Menurut bahasa Belanda yang dikatakan dengan archief mempunyai arti: tempat untuk menyimpan catatan-catatan atau bukti-bukti kegiatan; kumpulan catatan dan bukti kegitan yang berisi tulisan, gambar, grafik, serta bahan untuk pengingat.
OPINI
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
di permukaan kertas. Mengendurkan kertas (relaxing paper), yaitu membuka perlahan dan hati-hati lembaran kertas juga dapat menjadi pencegahan dalam perawatan arisip media kertas. Untuk jenis arsip yang sobek perlu penanganan yang sedikit berbeda.
kehidupan sehari-hari itu arsip bentuk tulisan/kertas. Media arsip ini merupakan bentuk arsip yang paling sering digunakan. Kerusakan arsip jenis kertas biasanya berupa pengkaratan (acid mogration), pemudaran tulisan dan sobek. Penanganan arsip ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan alat-alat yang tersedia di sekitar kita. Sikat halus/kuas, karet busa/ spon, vacum cleaner, penghapus karet, serta plastisin (sejenis bahan adonan) dapat digunakan untuk mengurangi karat pada kertas, debu yang melekat pada permukaan kertas serta menguransi coretan
Perbaikan arsip sobek dapat dilakukan dengan cara restorasi dengan memanfaatkan kertas penambal yang bebas lignin (zat kayu) dan memiliki tingkat keasaman (pH) antara 5,5 8,5. Restorasi memang sedikit sulit untuk dilakukan sendiri maka ada baiknya untuk memperbaikinya di tempat yang sesuai seperti badan kearsipan sehingga penanganan terhadap arsip yang sobek tepat. Apabila kertas yang sobek itu merupakan kertas lama yang sudah rapuh tetapi memiliki nilai guna tinggi maka kita dapat memanfaatkan kertas tisu khusus (tisu Jepang) yang berfungsi untuk m e m p e r ko ko h ke r t a s ya n g ra p u h d a n memperbaiki kerusakan. Cara menggunakan kertas tisu khusus memang masih sulit dilakukan jika tidak memiliki keahlian, ditambah lagi dengan terbatasnya ketersediaan kertas tisu jenis ini di pasaran. Arsip foto. Foto pada umumnya terdiri dari bahan kertas, kaca atau film yang dilapisi dengan emulasi berupa lapisan yang menghasilkan gambar. Karena komposisi sifat kimia dan fisiknya maka foto
11
OPINI
Arsip foto secara gradual harus dibuka/ dianginanginkan dan suhu harus terjaga. Suhu yang baik untuk foto berwarna berkisar 0-5 derajat celcius sedangkan foto hitam putih 10-15 derajat celcius.
12
dengan mudah. Jika di rumah tersedia mesin scanner, maka kita bisa memanfaatkan untuk mengubah arsip foto dengan mengalihmediakan ke bentuk digital. Tipe file jpg/jpeg (Joint Photographic Experts Group) dapat dipilih untuk menyimpan arsip foto dalam bentuk digital. Arsip elektronik. Kehidupan kita sudah sangat lekat dengan arsip jenis ini. Secara definisi arsip elektronik adalah arsip yang berisi rekaman informasi dari suatu kegiatan yang diciptakan atau dibuat dengan menggunakan komputer sebagai alat. Karena arsip ini tidak dapat dilihat secara
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
merupakan bahan yang mudah rapuh sehingga penanganannya memerlukan perlakuan khusus. Jangka hidup foto ditentukan oleh beberapa faktor s e p e r t i ke s ta b i l a n s i fa t k i m i a , p ro s e s pembuatannya, penyimpanannya dan juga faktor eksternal lainya. Untuk merawat arsip jenis foto dapat dilakukan dengan menyimpanya di tempat ke r i n g d a n t i d a k l e m b a b , l i n g k u n g a n penyimpannya harus bersih, temperatur dan kelembaban stabil dan bebas jamur.
Cara yang dapat dilakukan untuk memperpanjang arsip foto adalah dengan menghindarkan sentuhan langsung permukaan foto dengan permukaan kulit langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan sarung tangan dalam mengakses arsip foto. Jika kerusakan permukaan arsip foto sudah sedikit parah maka kita dapat memanfaatkan foto cleaner yang dapat kita dapat di pasaran
OPINI
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
kasat mata maka harus menggunakan mesin (computer based) maka arsip jenis ini sering disebut dengan arsip media baru/ arsip bacaan mesin (machine readable archive) (Kantor Arsip Daerah, 2004). Keamanan arsip elektronik terkait dengan sifat komputer yang mudah untuk diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja maka perlu adanya prosedur khusus yang berkaitan dengan accessibility atau kewenangan jalan masuk ke dalam data/informasi. Untuk menghindari kerusakan fisik maka back up copy file atau
membuat salinan berkas ke media simpan yang berbeda secara periodik (annual). Penyimpanan yang relatif ideal untuk arsip elektronik adalah 11-22 derajat celcius dengan kelembaban antara 45%-65% relative humidity. Virus merupakan ancaman nyata pada arsip elektronik. Untuk upaya pencegahan yang cukup bijak bisa dilakukan dengan pemilihan operating system yang dirasa cukup kuat terhadap serangan virus. Arsip berbasis optik atau optical drive . Secara umum kemampuan media berbasis optik dalam menyimpan data cukup baik. Data yang disimpan dalam kepingan CD, DVD, HD DVD, ataupun Blue-Ray dapat terjaga selama 7-10 tahun (Gicara.com, 2012). Namun rata-rata media berbasis optik dapat mempertahankan data selama lima tahun lebih. Walau dapat menyimpan data dalam kurun waktu yang cukup lama, terdapat syarat khusus dalam penanganan arsip berbasis optik . Arsip berbasis optik harus ditempatkan pada tempat yang ideal sehingga tidak terdapat goresan-goresan yang mengakibatkan gangguan pada pembacaan data. Dalam merawat arisp jenis berbasis optik kita dapat melakukan dengan hal yang sederhana. Cara itu antara lain dengan menjaga kesehatan CD/DVD. Cara ini dapat kita
13
OPINI
lihat pada keterangan setiap kita membeli CD/DVD. Antara lain dengan tidak memegang CD/DVD pada permukaannya, tapi peganglah lubang di tengahnya, tidak mencuci CD/DVD dengan air dan sabun biasa, tidak menulisi label dengan alat tulis berujung runcing, dan selalu menempatkan CD/DVD dalam suhu antara 10 - 22 derajat celcius. Pemanfaatan Tempat CD/DVD. Tersedia banyak jenis tenpat CD/DVD tetapi pilihlah tempat yang memiliki lapisan halus berupa kertas lembut sehingga meminimalisir gores ketika memasukan CD/DVD ke dalam wadah. Jauhkan CD/DVD dari sinar matahari langsung, bersihkan CD secara
14
Cara ini kurang tepat, cara m e m b e rs i h ka n ya n g benar, yaitu dengan cara membersihkan dari bagian dalam ke arah tepi luar bukan memutar seperti bentuk optical drive tersebut. Cara terakhir yang perlu diperhatikan adalah dengan pemilihan CD/DVD holder yang sesuai dengan kebutuhan sehingga memudahkan penyimpanan dan menghindarkan dari terjadinya gores. Sisi aplikatif dari kearsipan merupakan suatu bagian yang menarik untuk terus dikembangkan. Melakukan sedikit upaya aplikatif dalam menangani arsip dengan tepat merupakan suatu hal yang lebih baik dibandingkan dengan segudang pemahaman yang hanya sebatas pengetahuan( Penulis PNS di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu )
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
berkala dengan alat pembersih yang lembut. Kesalahan yang sering t e r j a d i a d a l a h c a ra memberihkan arsip berbasis optik yang biasanya memutar sesuai bentuk media simpan berbasis optik .
ORO
Optimalisasi Koleksi KCKR & KK: Ciptakan Koleksi e-Book Lokal
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Oleh: Okgani Suhyoko, S.S.
S
alah satu jenis koleksi yang dilayankan Perpustakaan Umum DKI Jakarta, yakni koleksi e-books dan e-journals yang keseluruhannya adalah terbitan luar negeri. Koleksi ini dilayankan melalui situs www.bpadjakarta.net. Penggunaan koleksi ini oleh pemustaka baik anggota maupun nonanggota perpustakaan masih sangat rendah. Sejak
diluncurkan pada awal tahun 2012 baru 4.790 pengunjung (per 18/09) dengan pendaftar sebanyak 496 orang (per Juli). Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya angka penggunaan e-books dan ejournals. Namun, yang paling disoroti penulis adalah masalah penggunaan bahasa selain bahasa Indonesia yang membuat pengguna
15
ORO
Di sisi lain, perpustakaan juga memiliki koleksi karya cetak karya rekam (KCKR) dan koleksi khusus (KK) kejakartaan (budaya Jakarta). Menurut Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pelaksanaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam yang memuat Undang Undang Nomor 4 Tahun 1990, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999 dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006, karya cetak adalah semua jenis terbitan dari setiap karya intelektual dan atau artistik yang dicetak dan digandakan dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, peta, brosur, dan sejenisnya yang diperuntukkan bagi umum. Karya Rekam adalah semua jenis rekaman dari setiap karya intelektual dan atau artistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk pita, piringan, dan bentuk lain sesuai dengan perkembangan teknologi yang diperuntukkan bagi umum. Sedangkan koleksi khusus adalah koleksi yang berisi informasi
16
keJakartaan yang mencakup budaya, sejarah dan tokoh Jakarta. Dalam Pergub 30/2009, Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa setiap penerbit wajib menyerahkan karya cetak kepada pengelola. Dan Pasal 4 ayat (1) disebutkan juga bahwa setiap pengusaha rekaman wajib menyerahkan satu karya rekam kepada pengelola. Pengelola yang dimaksud di sini adalah Badan Perpustakaan dan
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
malas menggunakan ebooks dan e-journals. Padahal untuk mendapatkan koleksi ini butuh dana yang sangat besar dan waktu penggunaan yang terbatas, namun ternyata peminatnya jauh dari harapan.
Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan Pasal 1 Ketentuan Umum Pergub 30/2009. Dari aturan ini terlihat jelas bahwa Perpustakaan Umum DKI Jakarta mempunyai potensi koleksi perpustakaan yang sangat banyak dan diperoleh secara gratis. Sudah seharusnya sebagai pengelola Perpustakaan Umum DKI Jakarta harus dapat memaksimalkan potensi ini. Apalagi untuk pengelolaan, pengolahan dan pelestariannya juga diatur pada Pasal 8 sampai dengan 13. e-Books L
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Salah satu cara untuk mengoptimalkan koleksi KCKR dan KK adalah dengan menciptakan eBooks lokal. Bagaimana caranya? Bisa dibilang mudah sekali tapi kadang pelaksanaannya bisa menjadi sulit apabila tidak adanya keinginan yang kuat untuk mengembangkan jenis koleksi ini. Lakukan kegiatan digitalisasi terhadap koleksi fisik yang ada dengan cara memindainya sehingga tercipta file komputer dari koleksi tersebut.
ORO
diperlukan juga operator yang mempunyai keahlian menggunakan perangkat dan program tersebut di atas. Jika sudah dialihmediakan menjadi bentuk digital maka koleksi tersebut sudah bisa disebut sebagai e-Books. Untuk menggunakan e-Books tersebut, cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan media website. Perpustakaan Umum DKI Jakarta bisa menggunakan website www.bpadjakarta.net untuk menampilkan koleksi eBooks tersebut seperti halnya koleksi e-Books import yang sudah dapat diakses melalui website tersebut. Ada banyak keuntungan yang diperoleh dari penciptaan e-Books lokal ini. Koleksi-koleksi lama dapat dikeluarkan dari rak jika sudah dibuatkan versi e-Books-nya apabila terjadi kekurangan rak display untuk menampilkan koleksi-koleksi yang baru. Artinya, kegiatan ini dapat mengurangi
Namun, sebelum dilakukan pemindaian harus disiapkan perangkat yang dibutuhkan seperti komputer multimedia yang dilengkapi dengan scanner dengan kecepatan tinggi, program komputer untuk pengolahan gambar, program pembaca file eBooks, jaringan internet, dan website untuk memungkinkan pengguna mengaksesnya dari luar perpustakaan. Selain itu
17
ORO
ketergantungan terhadap ruangan yang semakin menyempit. Penciptaan e-Books ini jelas-jelas akan menguntungkan para penerbit yang telah mengirimkan karyanya untuk disimpan. Penampilan karya mereka pada website merupakan sebuah promosi atau iklan gratis karena karya mereka akan semakin dan terus
seharusnya sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak menjalankannya. Dari pada harus mengimpor koleksi e-Books 'bule' tapi sedikit penggunaannya, 'kan sayang' uangnya. Lebih baik digunakan untuk keperluan atau kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
dikenal luas oleh masyarakat. Dengan demikian, ada motivasi untuk terus mengirimkan karyanya selain untuk menunaikan kewajiban serah simpan juga untuk dipromosikan secara gratis. Hambatan jarak dan waktu bagi pengguna perpustakaan pun semakin dapat dikurangi karena penggunaan eBooks ini jelas-jelas hanya membutuhkan jaringan internet yang dapat diakses dari mana dan kapan saja. Dengan keuntungan yang banyak ini
Pelanggaran Hak Cipta?
18
Memang masih ada saja yang malas melakukan kegiatan ini dikarenakan takut dituduh melakukan pelanggaran hak cipta. Ada dua alasan kuat untuk mengusir ketakutan itu. Pertama, kita sebagai pengelola sangat jelas diatur oleh peraturan perundang-undangan mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
peraturan gubernur yang telah dijelaskan di atas. Kedua, dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Pasal 15 a disebutkan, bahwa tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta apabila penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. Yang lebih kuat lagi pada Pasal 15 b disebutkan, bahwa perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat
ORO
dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya. Penciptaan e-Books lokal ini bukan dimaksudkan untuk mengenyampingkan e-Books impor yang sudah ada namun hanya diniatkan untuk saling melengkapi dan memperkaya koleksi Perpustakaan Umum DKI Jakarta yang muaranya adalah peningkatan layanan perpustakaan itu sendiri. Selain itu juga untuk mengingatkan bahwa ada kewajiban yang diamanatkan dalam Pergub 30/2009 yang belum optimal kita laksanakan. Jadi, tidak ada alasan untuk menunda-nunda lagi.
19
ORGANISASI
Perusahaan Jasa Kearsi pan,
Bagaimana dan Seperti Apa ? Oleh: Sri Mulyani, S.Pd
A
rsip semakin memiliki posisi yang penting di tengah kehidupan masyarakat yang kian moderen. Arsip tidak lagi dianggap remeh dan hanya dianggap sebagai pelengkap suatu kegiatan. Masih lekat dalam ingatan kita tentang
20
kasus dugaan pemalsuan surat putusan Mahkamah Konsistusi yang terjadi awal Agustus 2009 lalu yang melibatkan DPR, KPU dan MK. Secarik kertas yang melahirkan deretan kejadian di kemudian hari yang bersumber dari sebuah arsip.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Gedung Arsip Nasional Amerika Serikat, Washington DC
ORGANISASI
jasa berupa jaminan ketepatan waktu dalam pelayanan arsip. Contohnya, PT Dutaputra Buanasentosa yang berani memberikan jaminan waktu tiga jam arsip sudah bisa diterima di lokasi pemesan. Namun, satu hal yang pasti yaitu arsip sudah dianggap sebagai aset. Ada beberapa faktor yang kiranya perlu dicermati dalam bisnis jasa penyimpanan arsip. Faktor pertama adalah kepercayaan. Penyedia jasa penyimpanan arsip harus dapat dipercaya oleh konsumen yang dilayaninya. Kepercayaan ini dibangun melalui kredibitas lembaga yang harus dibangun terlebih dahulu. Kredibilitas ini dapat di proleh dengan syarat antara lain, kepemilikian sarana dan prasaran pengelolaan kearsipan. Hal yang paling utama adalah kepemilikan depo atau gedung arsip yang memenuhi
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Nilai penting arsip yang semakin meningkat berdampak pada berkembangnya bisnis jasa yang menyediakan jasa penyimpanan arsip. Sebut saja penyedia jasa berskala global Crown Records Management yang telah berdiri sejak 1965 atau perusahaan lokal PT Dutaputra Buanasentosa yang hadir dengan merk dagang Indoarsip yang sudah bergerak sejak tahun 1995. Perusahaan bisnis jasa semacam ini terus berkambang dengan menawarkan jasa yang beragam seperti penyimpanan dan perawatan dokumen hard copy atau soft copy, peminjaman dan pengembalian dokumen, pemusnahan dokumen, pemilahan dokumen, konsultasi pengembangan sistem dokumen, dan pelestarian dokumen. Hal lain yang mendukung perkembangan perusahaan jasa penyimpanan arsip adalah jaminan layanan penyedia
21
ORGANISASI
standar kelayakan dan keselamatan. Standar yang harus dimiliki antara lain, gedung berlokasi di lokasi yang aman, bebas banjir, jauh dari pusat pemukiman, dan berstatus ge d u n g ta h a n a p i ( m e m i l i k i s i ste m pencegahan kebakaran). Kepercayaan terhadap perusahaan penyedia jasa kearsipan juga tercipta melalui profesionalitas dalam memberikan layanan kearsipan.
Setelah penyedia jasa penyimpanan arsip telah memenuhi kedua faktor diatas, maka faktor selanjutnya yang menentukan adalah strategi
22
Mesin Penghancu
promosi dalam membangun citra perusahaan. Pada era moderen seperti ini kerap kali citra perusahaan lebih menentukan ketimbang produk yang dihasilkan. Contohnya, masyarakat sudah sangat percaya pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan seperti Uniliver, Indofood, Nestle, dsb. Sehingga mereka tidak lagi mengsangsikan produk yang ditawarkan. Membangun citra perusahaan merupakan kegiatan
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Faktor kedua adalah jaminan kerahasiaan. Jaminan kerahasiaan merupakan dasar bagi penyedia jasa penyimpanan arsip. Jaminan kerahasiaan sudah menjadi kode etik dasar yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa penyimpanan arsip. Jaminan kerahasiaan ini meliputi jaminan kerahasiaan fisik maupun kerahasiaan intelektual yang terkandung dalam suatu arsip. Sebagai suatu gambaran pentingnya kerahasiaan arsip adalah pada kasus resep makanan cepat saji Kentucky Fried Chicken atau yang lebih dikenal sebutan KFC. Jika resep makanan KFC bocor di masyarakat. Maka dapat dibayangkan 35000 outlet KFC yang ada di seluruh dunia dapat tutup dan mati secara perlahan. Oleh karena itu, p e nye d i a j a s a ke a rs i p a n h a r u s m e n j a m i n kerahasiaan arsip dari segi fisik arsip maupun intelektualitas yang terkandung.
ORGANISASI
kegiatan massal perusahaan dengan masyarakat, atau melalui kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan. Menurut Amsyah (2000:71) penyimpanan arsip adalah pekerjaan yang dilaksanakan pada suatu tempat penyimpanan agar dapat di temukan pada saat diperlukan. Maka pilihannya tidak lain adalah Go online. Memiliki jaringan online yang tertata dengan baik merupakan syarat yang harus pula di penuhi oleh penyedia jasa penyimpanan arsip.Jaringan online ini harus mengakomodasi kemudahan akses bagi pengguna jasa untuk dapat cepat dan mudah mengakses akses arsip yang dibutuhkan.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
ur Kertas Mobile
yang simultan dan berproses panjang. Ahli ekonomi menyebutkan, bahwa membangun citra perusahaan merupakan pekerjaan yang terus menerus dan tidak boleh ada celah. Dalam hal ini berarti membangun citra merupakan gabungan kegiatan dalam rangka menanamkan citra di masyarat. Usaha membangun citra perusahaan meliputi kegiatan seperti promosi melalui beragam media massa (on air/off air),
Selanjutnya kriteria perusahaan ramah lingkungan juga perlu dipenuhi oleh perusahaan penyedia jasa penyimpanan arsip jika menguasai pasar. Energi ramah lingkungan atau energi hijau adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi dan tenaga yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya, istilah ini merujuk ke sumber-sumber energi yang d a p at d i p e r b a h a r u i d a n t i d a k m e n c e m a r i lingkungan. Kriteria terakhir ini merupakan kriteria yang kini menjadi pertimbangan pengguna jasa dalam menentukan penyedia jasa penyimpanan arsip yang telah dianggap menjadi bagian dari kredibilitas perusahaan secara keseluruhan.
23
ORGANISASI
Leader, Not Just a Follower ! -Lucky Bagus Septyo, Wakil II Abang Buku DKI Jakarta 2007-
“Menjadi seorang yang besar dan berpengaruh bukanlah hal yang mudah, namun tidak ada salahnya jika kita bisa memulainya dari hal yang terkecil"
Long Planning
Untuk menjadi seorang leader, kita harus memiliki sebuah visi. Dalam suatu percakapan dengan Teman saya, dia berkata, bahwa Visi bukan hanya sebuah tujuan, melainkan sebuah mimpi besar yang
24
memerlukan proses. Saya setuju dengannya karena jika Visi dikatakan Mimpi, semua orang bisa bermimpi, namun apakah ada keinginan dan usaha untuk menggapainya? Seorang Soekarno membangun bangsa ini dengan begitu bersemangat dan optimis karena dia memiliki mimpi besar bagi Indonesia. Hanya orang yang bermimpi besar dan mau melangkah lah yang bisa dikatakan sebagai seorang leader.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
I
tulah sepenggal perkataan ibu saya di kala saya merasa terbelakang atas segala kondisi saya di kala kecil. Perkataan itulah yang menyemangati saya untuk bisa membuat suatu keputusan besar dalam hidup saya, yaitu menjadi seorang LEADER, paling tidak untuk diri saya sendiri. Hal ini bukan berarti saya tidak mau jadi follower. Buktinya, saya akan menjadi follower Nabi Muhammad untuk segala sunah yang dia berikan, dan saya juga tetap menjadi follower terhadap akun twitter orang lain. (Just Kidding) Berikut ini adalah beberapa hal yang saya pikirkan dibutuhkan oleh seorang LEADER:
ORGANISASI
Effectivity
Anticipation Seorang leader selayaknya bukan reaktif terhadap suatu masalah, namun mampu proaktif untuk mencegah suatu masalah. Ilmu yang bisa diambil oleh
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Efektif berarti mencapat tujuan. Jika seseorang memiliki tujuan, belum berarti dia seorang leader. Karena mungkin saja dia tidak bisa menciptakan jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Jalan tersebut harus terarah dan spesifik. Inilah masalah yang dihadapi bangsa ini, Pemimpin negara ini hanya menjadi follower bagi keinginan sebagian kecil golongan dan
mengabaikan sebagian besar lainnya. Hasilnya, jalan yang diciptakan tidak terarah karena hanya mementingkan nafsu sesaat untuk menjadi seorang penguasa, bukan seorang leader.
25
seorang leader dari seorang Entrepreneur adalah, seorang Leader wajib mampu menganalisisa threat apa yang akan dia hadapai, sehingga mampu menggunakan kekuatan dan peluang yang ada untuk meng-cover segala tantangan tersebut sebelum muncul ke permukaan.
dengan segala keputusannya. That's the point of difference of leader and follower. Ketika leader mampu bersikap dan bertanggungjawab, seorang follower hanyalah mengikuti keputusan orang yang ia follow, dan menyerahkan tanggung jawab terbesarnya pada orang tersebut.
Determination
Baiklah, itu yang bisa saya share ke teman-teman. Selagi kita masih bisa menentukan jalan kita dan masih bisa berpikir, ayolah berpikir apakah selamanya kita akan menjadi follower atau kita mampu menjadi seorang Leader, walau itu hanya bagi diri kita. Karena menurut saya, hal yang paling susah untuk dipimpin adalah diri kita sendiri. So, if we can lead our self well, insya Allah we can lead something bigger. Trust me It works.
Seperti halnya yang saya lihat pada diri seorang Bill Gates, mampu menentukan sikap akan jalan suksesnya. Begitu juga dengan mantan CEO Apple, Steve Jobs yang dapat memberikan kepastian bagi keberhasilan Apple, namun mampu menentukan sikap demi kesehatannya dan masa depan Apple. Seorang leader tidak memiliki waktu lama untuk berpikir, namun yang jelas pasti ada waktu untuk bisa berpikir. Ketika seorang leader telah menentukan sikap, maka ia akan bertanggung jawab
26
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
ORGANISASI
ORGANISASI
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Perpustakaan dan Pertukaran Pengetahuan
S
Oleh : Lucky Astarani, S.Hum
ebuah perusahaan yang ingin menjadi besar dan sukses dewasa ini harus mampu menerjemahkan kekayaan intelektualitas yang ada dimasingmasing pekerjanya yang kemudian dikelola dengan baik. Tidak terkecuali disebuah perpustakaan umum. Perpustakaan umum di Jakarta banyak sekali yang terkesan mati suri, beberapa dari perpustakaan itu dahulu pernah menjadi perpustakaan terbaik tetapi saat ini kondisinya jauh dari masa-masa itu dari hasil
wawancara petugas yang mengalami masa-masa terbaiknya rata-rata dari mereka menjawab peran pimpinan sangat mempengaruhi kemajuan perpustakaan dan pergantian management (rotasi pegawai) yang sering dan tidak berbasis kompentensi menyebabkan kualitas dari organisasi itu menurun. Permasalahan ini yang menjadi momok hampir disemua organisasi yang tidak menerapkan Knowledge Management yang baik.
27
ORGANISASI
Sebagai contoh, seorang yang sudah menjalankan sirkulasi koleksi bertahun-tahun akan menjadi terbiasa dengan kegiatannya mulai melayani sampai membuat surat panggilan bagi anggota yang terlambat sehingga sirkulasi di perputakaan tersebut bisa menjalankan fungsinya dengan sangat baik. Tetapi, bagaimana jika seorang itu dimutasi kemudian diganti dengan pegawai baru yang tidak memahami apa-apa maka akan terjadi kemunduran, untuk mengatasi hal ini maka pengetahuan dari setiap pegawai itu harus ditulis kedalam sebuah bentuk yang baku dan dapat dipahami oleh semua orang baik yang sudah lama bekerja maupun seorang yang baru. Setelah pengetahuan itu ditulis, maka langkah selanjutnya adalah memastikan, bahwa orang lain mengetahui keberadaan informasi tersebut dan menjalankannya.
28
Proses diatas salah satunya bisa diterapkan melalui SOP atau Standar Operasi Prosedur, SOP akhir-akhir ini menjadi hal wajib dikalangan pemerintahan, tak t e r ke c u a l i p e r p u s ta ka a n , p e m b u a ta n S O P diperpustakaan bisa mencapai angka ribuan prosedur, membuat pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai organisasi tertulis dengan baik. Tetapi ternyata
kesuksesan organisasi tidak terjamin dari SOP yang begitu banyak. SOP menjadi awal yang baik untuk sebuah knowledge service tetapi tetapi bukan menjadi akhir dari tujuan. SOP yang terketik dengan baik akan menjadi sebuah himpunan pengetahuan saja, untuk menjalankan knowledge service seorang IP ( i n f o r m a t i o n P r o fe s s i o n a l ) h a r u s m a m p u menggunakan SOP tersebut kemudian dikelola dan digabungkan dengan pembelajaran strategis.Seorang
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Saat ini yang menjadi asset di sebuah perpustakaan tidak lagi hanya berkisar koleksi, ataupun teknologi yang dimiliki tetapi juga pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing pekerjanya juga menjadi sebuah aset utama yang tidak kalah penting. Setiap pekerja potensial pasti memiliki pengetahuan, pengetahuan inilah yang kemudian harus diterjemahkan secara tertulis kemudian dapat d i p e r g u n a ka n o l e h a n g g o t a organisasi yang lain untuk kemajuan perpustakaan.
ORGANISASI
kebutuhan pengetahuan yang diperlukan kemudian menghimpun dan melayankan dari sumbers u m b er yang dimiliki dan merencanakan atau mengembangkan sebuah rencana untuk mencapai tujuan utama dari organisasi tersebut.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
IP bisa pustakwan, manajer humas, dll tergantung kebijakan organisasi tersebut. IP pada sebuah organisasi dituntut mampu untuk memahami semua pengetahuan tersebut dan mengelola sumber-sumber informasi tersebut kemudian membagikan pengetahuan mereka kepada jaringan asosiasi di organisasi tersebut dengan memiliki kemampuan, perilaku dan nilai yang mendukung suatu kompetensi tersebut. Dengan kemampuan kompetensi tersebut maka IP harus mampu menangkap kebutuhan dan tujuan dari masing-masing bagian diorganisasi dan tujuan utama organisasi, hal ini bisa diterapkan salah satunya dengan FGD (focus group disscusion) dengan setelah mengetahui tujuan-tujuan tersebut IP harus mampu mengelola dan melayankan pengetahuan yang telah terhimpun sebelumnya. IP juga menangkap
D engan kebutuhan layanan pengetahuan yang begitu kompleks maka harus ada satu bagian organisasi yang menjalankannya bisa juga dipandang adanya pusat informasi di dalam perpustakaan yang melayani kebutuhan anggota organisasi perpustakaan. Jika seorang pimpinan ingin memutuskan suatu rencana untuk mencapai tujuan organisasi, maka IP harus mampu memberikan informasi terkait dengan rencana dari bidang lain juga kemampuan SDM yang dimiliki untuk mendukung rencana tersebut sehingga akan tercapai sebuah keputusan yang menyeluruh dan saling terkait. Praktisi IP harus mampu memfilter dan memenuhi kebutuhan organisasi, untuk memenuhi pekerjaan tersebut maka dibutuhkan dua kompetensi, yaitu: · Kompetensi prosefional: terkait dengan pengetahuan praktisi IP akan sumber informasi, akses informasi, teknologi dan manajemen serta kemampuan untuk menggunakan kemampuan ini sebagai dasar untuk menyediakan layanan pengetahuan dengan kualitas yang baik.
29
ORGANISASI
Proses sharing pengetahuan ini juga dapat didukung melalui teknologi dengan Yahoo Messenger atau program lainnya sehingga program dan kegiatan masing-masing bidang dapat diketahui dan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat keputusan juga bisa dilakukan dengan rakor (rapat koordinasi) yang sering dilakukan tentunya agar rakor menjadi efektif setiap kali ada kemajuan harus dicatat dalam berita acara dan kemudian disebarkan kepada anggota rapat. Komunikasi menjadi poin yang sangat penting dalam proses pertukaran pengetahuan ini tanpa komunikasi
30
yang kuat maka seluruh informasi dan data yang terhimpun akan menjadi koleksi saja tanpa dapat dilayankan dengan maksimal. Dengan semua penggabungan diatas penghimpunan pengetahuan kemudian dikelola, dan di sharing, sehingga menimbulkan budaya untuk bertukar informasi juga didukung dengan kompetensi praktisi IP maka perpustakaan akan mampu memiliki pelayanan sebagai ujung tombak perpustakaan dengan kualitas stabil, bahkan akan terus meningkat. Hal ini akan mendorong pencapaian tujuan utama organisasi. Semua usaha diatas akan meminimalisir kemunduran-kemunduran yang mungkin terjadi akibat proses rotasi pegawai, karena dengan terhimpun dan terkelola dengan baik maka perpustakaan dapat terus membenahi diri dan tidak terjebak pada permasalahan yang sama. C
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
· Kompetensi personal: mencakup skill, pengetahuan dan sikap yang akan mendorong para praktisi IP untuk dapat bekerja secara efektif dan berkontribusi secara positif untuk organisasi dan kemampuan berorganisasi ditambah kemampuan berkomunikasi secara kuat.
OPINI
Menumbuhkan Minat Baca Anak Sedini Mungkin Melalui Mendongeng
K
Oleh: Yuniarti, S.Hum
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
apankah terakhir kali Anda membacakan cerita kepada anak, adik atau keponakan tercinta Anda sebelum mereka tidur? Jika Anda belum pernah memulainya atau bahkan sudah lama tidak pernah melakukan aktivitas ini, sesungguhnya tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai aktivitas yang menyenangkan ini, baik untuk sang buah hati maupun para orang tua. Terkadang sebagai orang tua karena kesibukan dalam pekerjaan atau pulang ke rumah sudah malam, waktu kita untuk berbagi dengan anakanak sangatlah kurang. Padahal sebagai orang tua, seharusnya kita bisa meluangkan waktu lebih untuk sang buah hati. Satu hal yang bisa diperbuat oleh orangtua adalah memberikan cerita atau mendongeng sebelum anak-anak tidur untuk memberikan waktu yang berkualitas kepada sang buah hati sesaat menjelang mereka tertidur pulas. Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari kebiasaan mendongeng sebelum tidur. “Manfaat yang b i s a d i d a p a t ka n a n a k - a n a k d a r i r u t i n i ta s mendongengkan cerita sebelum tidur tidak hanya untuk intelektualnya saja, tapi juga secara emosional,”
ujar Dr Terri Apter, seorang psikolog sosial di University Cambridge, seperti dikutip dari Health Today, Kamis (2/9/2010) Beberapa manfaat yang bisa didapatkan melalui kegiatan mendongeng sebelum tidur, yaitu: 1. Membantu perkembangan bicara dan bahasa anak Mengajarkan anak berbicara sudah bisa dimulai sejak awal kehamilan, karena orangtua yang mengajak anaknya berbicara akan direspons oleh otak anak dan berusaha untuk menyerap suara serta bahasa yang digunakan ibunya.
31
Jika kebiasaan mendongengkan anak sebelum tidur ini berlanjut, maka akan mendorong anak untuk berbicara dan mengembangkan kemampuan bahasanya. Cara ini merupakan salah satu teknik belajar yang menyenangkan bagi anak.
akan membacakan cerita dalam suasana santai dan nyaman, dramatisasi dengan membuat intonasi nada yang berbeda akan membuat anak tertarik untuk mendengarkan cerita. Lama kelamaan anak-anak akan merasa nyaman sehingga tingkat stresnya berkurang.
2. Membantu menenangkan anak yang menangis
3. Membantu meningkatkan IQ anak
Membacakan dongeng sebelum tidur adalah salah satu cara penghilang stres yang efektif. Biasanya orang tua
32
Pada anak yang baru belajar membaca, mendongengkan buku cerita yang sama berulangulang bisa membantunya mengajarkan bahasa,
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
OPINI
OPINI
meningkatkan memori dan mengembangkan imajinasi. Saat pertama kali mendengarkan cerita, anak tidak bisa menangkap semuanya. Tapi jika diulang-ulang, maka anak akan memperhatikan pola dan urutan dari cerita tersebut. Orang tua harus memperhatikan jenis buku cerita yang akan didongengkan pada anak, misalnya tidak boleh membacakan cerita yang terlalu merangsang atau menakutkan bagi anak. Serta lakukan dengan cara yang positif dan menyenangkan agar bisa bermanfaat bagi anak.
membaca. Jika anak sudah cinta dengan buku, maka anak akan melihat buku sebagai teman yang menyenangkan seperti halnya mainan. Buku merupakan salah satu media aktif yang dapat menjaga kerja otak anak dan membantu anak menjadi lebih kreatif. 5. Membantu mengembangkan keterampilan mendengarkan anak Jika anak ingin memahami isi dari buku yang didongengkan, maka anak harus mendengarkan ceritanya. Karena itu anak akan menyiapkan pikirannya untuk menyerap kata-kata yang diucapkan orangtua dan menciptakan kata sendiri untuk memahaminya. Jadi anak akan mendengarkan dengan seksama dan berusaha menguasai keterampilan ini. Selain itu, cara ini juga membantu meningkatkan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
6. Membantu anak memiliki pola tidur yang sehat Ketika anak-anak sudah terbiasa mendengarkan cerita sebelum tidur, maka ritual nyaman ini akan menjadi alarm bagi anak bahwa setelah itu adalah saatnya tidur. Kondisi ini akan membantu anak memiliki jam tidur dan bangun yang sama setiap harinya, karena itu dianjurkan untuk melakukan rutinitas ini pada jam yang sama sejak anak masih kecil.
4. Membantu anak agar cinta dengan buku Membacakan sebuah cerita sebelum anak tidur akan membuat anak mencintai buku dan menjadi senang
Melalui kebiasaan mendongeng yang teratur, maka tanpa kita sadari maka kita sudah mengajak anak untuk mencintai buku sejak kecil dan menumbuhkan minat baca sedini mungkin. Jadikanlah buku-buku bacaannya sebagai teman
33
OPINI
bermain anak-anak kita. Sediakan selalu buku bacaan di dekatnya, di tempat menyimpan mainannya atau di samping tempat tidurnya. Sehingga jika dia sudah bosan atau lelah bermain dengan mainannya, akan lebih mudah pula bagi dia untuk meraih buku yang akan dipelajari. Biarkan anak memilih buku yang akan dibacakan sebelum tidur. Anak menjadi senang dengan rutinitas mendongeng ini.
Menurut presenter dan aktivis pemberdayaan perempuan dan anak, Dewi Hughes, indikasi rendahnya minat baca masyarakat ditunjukkan dengan
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Dengan membudayakan minat baca sedini mungkin, ke
depannya anak-anak Indonesia akan memiliki minat baca yang baik di kemudian hari. Seandainya setiap orang dapat memulai kebiasaan baik ini sedini mungkin, maka dapat dipastikan di masa yang akan datang masyarakat Indonesia akan memiliki minat baca lebih baik lagi.
34
OPINI
rendahnya minat masyarakat mengunjungi taman bacaan. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, caranya adalah dengan memperbanyak frekuensi mendongeng untuk anak. Bila anak biasa dibacakan dongeng, anak akan terangsang untuk membaca. Manfaat lain mendongeng, akan memperkuat ikatan emosi antara orang tua dan anak. “Mereka akan semakin akrab dengan suara kita. Dengan begitu, anakanak akan makin dekat dengan orang tua,” tutur Hughes.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Dalam proses mendongeng, tanpa disadari ada proses pembelajaran dan pengumpulan kosa kata yang dipelajari oleh anak. Sesekali sang anak akan bertanya bila ada kata-kata yang tidak dimengerti dalam cerita yang dibacakan, dan Ibu (orang tua) dengan sabar
menjelaskan kata-kata tersebut sampai sang anak mengerti. Begitulah anak kita belajar dan mengumpulkan kosakata untuk kemudian digunakan dalam berkomunikasi sehari-harinya. Pada waktunya kosakata tersebut akan keluar dalam b e n t u k ko m u n i k a s i d e n g a n t e m a n - t e m a n sepermainannya. Di sisi lain, mendongeng itu menjadikan hubungan batin kita sebagai anak dengan ibu (orang tua) sangat dekat. Aktivitas mendongeng tidak hanya dapat dilakukan dirumah menjelang tidur, tetapi dapat juga dilakukan di sekolah, di acara ulang tahun, di mall (pusat perbelanjaan) atau bahkan di perpustakaan umum. Di sinilah peran para orang tua, para guru dan pendidik, tidak terkecuali para pustakawan dan pengelolah perpustakaan ditantang untuk dapat menyajikan koleksi buku cerita dan cara penyajian cerita yang kreatif. Cerita yang baik yang disajikan dengan baik dapat merangsang perkembangan anak baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal lain yang merupakan sisi menarik dari mendongeng adalah, bahwa semua dongeng ataupun cerita rakyat yang tumbuh di bumi nusantara selalu mengandung pesan dan makna yang mendalam bukan hanya
35
tentang keyakinan dalam berelasi antarsesama manusia, dalam membangun motivasi, memupuk semangat perjuangan, kerekatan sosial, memupuk nilai kemanusiaan, dan lingkungan hidup, tetapi juga perihal bangunan personal dalam relasi manusia dengan Sang Pencipta. Walaupun dongeng atau cerita rakyat Nusantara tersebut banyak yang tidak masuk akal, akan tetapi pesan moral yang terkandung di dalamnya patut dijadikan suri teladan dan inilah unsur penting yang patut diketahui oleh anak-anak Indonesia. Mendongeng selain menjadi media ajar dan
36
penyampai pesan, juga merupakan gelanggang pewarisan tradisi bercerita dan berkisah secara lisan. Tidak hanya sekedar penyampaian pesan tetapi anak-anak juga dihantar-ajak untuk mengelilingi rimba tradisi dan budaya, adat dan kebiasaan di berbagai pelosok dan belahan nusantara dan bahkan juga tempat-tempat di luar negeri yang belum pernah kunjungin dan bahkan belum sempat terpikirkan dalam benak mereka. Melalui kebiasaan mendongeng sebelum tidur ini, maka anak akan akan terbiasa dalam suasana untuk terus membaca di lingkungan keluarga sejak masih
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
OPINI
OPINI
kanak-kanak. Keluarga adalah awal budaya m e m b a c a d a n ke l u a r g a d a p a t d i j a d i k a n pembudayaan kegemaran membaca sejak usia dini. S e h i n g ga s e m b oya n “ I b u ku , Pe r p u sta ka a n Pertamaku” dapat terlaksana secara maksimal sedini mungkin.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Melalui kegiatan mendongeng sebelum tidur, secara tidak langsung kita mulai menanamkan kebiasaan untk membaca, sehingga tahapan untuk membangun budaya membaca mulai dari Dipaksa, Terpaksa secara perlahan dapat berubah menjadi Terbiasa, Terpesona dan Membudaya. Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta yang merupakan bagain dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta juga memiliki salah satu kegiatan layanan perpustakaan umum dalam bentuk layanan bercerita (mendongeng). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama pada anak-anak. Karena, gerakan memasyarakatkan minat baca merupakan usaha yang harus dilakukan secara terus-menerus dan memerlukan waktu yang cukup panjang. “Dalam Undang Undang No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dalam Pasal 51 dinyatakan bahwa pembudayaan ke gemaran membaca dilakukan melalui
gerakan membaca. Oleh karena itu, kesuksesan gerakan membaca harus didukung oleh semua lapisan masyarakat dengan melaksanakan berbagai kegiatan pembudayaan gemar membaca. Banyak hal positif yang dapat diperoleh dari mendongeng, sehingga mendongeng dapat menjadi salah satu aktivitas yang dapat merangsang dan mengasah daya pikir anak untuk menyukai buku sebagai sumber belajar dan pendidikan sedini mungkin dan pada akhirnya meningkatkan minat baca sebagai salah satu pembinaan pendidikan karakter budaya bangsa. Mari Mendongeng, Mari Membaca Indonesiaku
37
INOVASI
Perpustakaan dan Nostalgia Oleh: H. Imay Zaelani, SE KPAK Kepulauan Seribu
Terkesan oleh pembicaraan mengenai buku masa lalu membuat saya tergerak untuk pergi ke perpustakaan. Perpustakaan menjadi suatu pilihan yang dirasa tepat karena saya yakin buku-buku yang saya inginkan sudah tidak lagi tersedia di toko-toko buku. Setelah mencari
38
dan menanyakan kepada petugas perpustakaan, hasilnya saya tidak mendapatkan buku yang saya inginkan. Buku tersebut tidak lagi menjadi koleksi perpustakaan karena dirasakan sudah tidak lagi relevan dengan kondisi sekarang. Buku-buku yang saya temukan di perpustakaan tidak jauh berbeda dengan buku-buku yang tersedia di toko buku. Sebenarnya suatu hal yang baik jika koleksi perpustakaan tergolong up to date. Namun, kenyataannya perpustakaan tidak dapat memberikan buku yang saya inginkan. Berdasarkan pengalaman ini rasanya bijak jika pepustakaan memiliki kebijakan seleksi yang tepat mengenai koleksi bahan pustaka di perpustakaan. Dengan mengedepankan penyediaan koleksi bahan pustaka yang up to date tidak berarti pula perpustakaan menghilangkan seluruh koleksi terbitan lamanya. Kebijakan seleksi bahan pustaka harus pula mengindahkan koleksi-koleksi yang memiliki nilai intrinsik di dalamnya. Misalnya, bahan pustaka tersebut memiliki nilai kepopuleran di masanya, nilai
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
M
engingat masa yang telah lalu merupakan sesuatu yang indah. Bernostalgia bersama kawan-kawan sejawat yang kini sudah menempati posisi-posisi penting di berbagai instansi pemerintah dan swasta membawa kami membicarakan mengenai buku. Kami membicarakan buku-buku yang memiliki kesan mendalam dan menjadi raja pada masanya. Pembicaraan nostalgia itu menyebutkan beberapa judul buku seperti serial Bu Kek Siansu, Petualangan di Indian (Winetow), James Bond 007, lalu pengarang-pengarang seperti Dr. Karl may, Ian Flemming, Sidney Sheldon dan Allan Quatermain merupakan buku dan nama pengarang dalam senda gurau kami di pertemuan santai sore itu. Pembicaraan nostalgia mengenai buku-buku masa lalu membawa hasrat untuk dapat kembali menikmatinya.
INOVASI
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
keilmuan yang melekat pada isinya sehingga buku tersebut menjadi buku rujukan inti serta nilai seni. Dengan pertimbangan yang tepat pada kebijakan seleksi seperti itu maka diharapkan kekecewaan untuk mencari terbitan lama di perpustakaan dapat diminimalisasi. Beberapa perpustakaan memiliki kebijakan mempertahankan koleksikoleksi terbitan lama yang masih di rasa penting. Namun, kebijakan tersebut baru menyentuh pada koleksi-koleksi yang sifatnya buku rujukan atau buku nonfiksi. Sedangkan pada koleksi-koleksi buku cerita atau fiksi sering kali tersingkir dari koleksi bahan perpustakaan karena dirasa sudah tidak relevan lain. Padahal fungsi perpustakaan sebagai tempat hiburan bagi pemustaka dapat saja hadir bila buku fiksi terbitan lama masih tersedia di perpustakaan. Kebijakan seleksi suatu p e r p u s t a ka a n k i ra nya p e r l u disinergikan dengan kebijakan alih media. Alih media bahan pustaka merupakan solusi yang tepat jika perpustakaan memiliki keterbatasan tempat untuk terus menampung koleksi-koleksi terbitan lama. Kegiatan alih media tersebut dapat dilakukan dengan memikrofilmkan atau menjadikan e-
book koleksi-koleksi terbitan lama. Dengan kebijakan seleksi dan alih media yang tepat maka perpustakaan diharapkan tetap dapat menyediakan koleksi-koleksi terbitan lama dengan tetap menyediakan buku-buku masa lalu.
39
KIA
P E N G E N A L A N R E P R O G A F I D A L A M P E N I N G K ATA N L IT E R ASI IN FORMASI
D I P E R P U S TA K A A N S E K O L A H
Oleh : PENNY LIBRAYANTI Zaman prasejarah reprografi terbagi atas : a) Zaman prasejarah adalah zaman ketika orangorang menulis dibatu-batu, kulit binatang, kulit kayu, pelepah kayu dan tulang-tulang bintang dengan cara memahat dan mengoreskan dengan grafi yang sekarang hanya terdapat di museum. Contohnya, candi
c) Zaman moderen adalah zaman ketika orangorang sudah mengenal media cetak atau mesin cetak dan banyak mengenal teknologi, baik teknologi sederhana maupun teknologi canggih ( luar biasa ) tapi jangan salah mengunakan karena bias mengakibatkan kita terjerumus kedalam hal yang negatif . Dulu grafi dibuat dengan cara menulis di batu-batu tapi sekarang sudah dikertas dan dicetak dengan mesincetak. Reprografi merupakan salah satu unit kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas memenuhi kebutuhan barang cetakan untuk keperluan sehari-hari
0
perpustakaan untuk disebarkan berupa informasi dalam bentuk barang cetakan, mempebaiki koleksi perpustakaan yang rusak dan membuat keperluan perpustakaan. Dalam sebuah perpustakaan reprografi mempunyai peranan penting dalam kelancaran adminisrtasi perpustakaan, seperti kartu katalog, amplop, dan kop surat serta informasi mengenai perpustakaan merupakan produk reprografi. Reprografi berfungsi dalam menjalankan tugas keperawatan dan perbaikan buku-buku dan majalah rusak. Reprografi adalah seni menghasilkan selembar atau
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
b) Zaman sejarah adalah zaman ketika orangarang pada masa itu menggunakan logam untuk dijadikan alat sebagai grafi yang telah digoreskan atau dituliskan dimedia. Zaman sejarah orang-orang masih menggunakan logam untuk berkomunikais dengan sesamanya karena belum ada mesin cetak. Contohnya, sapu tangan dan uang koin
KIA
Definisi pertama hanya menjelaskan, bahwa re p ro g raf i a d a l a h s e n i menghasilkan selembar atau beberapa dokumen dengan mengunakan fotografi atau peralatan lainnya.
beberapa kopi dokumen dengan menggunakan fotografi atau peralatan lainnya yang dapat memproduksi atau mereproduksi gambar visual, katakata, tanda, gambar dan lain-lain untuk keperluan administrasi dan perdagangan.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Sebelum kita membicarakan reprografi sebaiknya anda ketahui dua definisi tentang reprografi : a) Menurut Landau T dalam Encyklopedia of Librarianship menyebutkan bahwa reprografi adalah “ the art produsing single or multiplecopies of document weter by photographic or other means” (seni menghasilkan selembar atau beberapa copi dokumen dangan menggunakan fotografi atau peralatan lainnya) b) Menurut Institute of Reprographic Technology, reprografi “ can be defined as the production and reproduction of visual images for administration gambar visual kata-kata, tanda, gambar dan lain-lain untuk keperluan administrasi dan perdagangan)
S e d a n g kan Institute of Reprographic Technology menyebutkan, bahwa reprogafi dapat didefinisikan untuk memproduksi atau mereproduksi (membuat kopi, dari aslinya dengan hasil diperkecil atau diperbesar) Gambar visual (kata-kata, tanda, gambar dan lain-lain) untuk keperluan administrasi dan bisnis. Reprogafi berkaitan dengan cetak mencetak yang menghasilkanm barang cetakan untuk keperluan administrasi dan bisnis, maka definisi kedua yang mendekati keperluan salah satu unit perpustakaan yaitu reprografi sebagai unit menunjang aktivitas dan kelangsungan perpustakaan. Demi kelancaran administrasi perpustakaan barang cetakan yang diperlukan adalah : a)
Penguman persyaratan menjadi anggota
b)
Formulir pendaftaran
c)
Kartu anggota
d)
Kop surat, amplop dan lain-lain
Dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat serta
41
KIA
adanya ledakan informasi literasi maka pustakawan saat ini dituntut untuk menginformasikan ledakan informasi literasi t e r s e b u t ke p a d a m a s y a r a k a t y a n g membutukan informasi literasi melalui pamflet, brosur majalah, koran dll. Unit yang bertanggung jawab memproduksi brosur atau pamflet diperpustakaan disebut unit reprografi. Biasaanya pustakawan hanya menyerahkan naskah aslinya kepada unit reprografi dan naskah tersebut diolah menjadi barang cetakan berupa pamflet dan brosur sesuai dengan permintaan. diluar perpustakaan. Dan perpustakaan tidak akan tinggal diam dalam berbinis untuk menambah kesejahteraan pegawainya melalui unit reprografi dalam menyebarluaskan inforasi literasiyang ada diperpustakaan dalam bentuk buku, majalah kepada masyarakat dengan imbalan pengatian uang pembelian kerta, cetak dll Bidang reprografi mempunyai tugas melaksanakan pelestarian kandungan informasi bahan pustaka melalui alih media mikrografi dan fotografi. Fungsi Reprografi a)
42
Pelaksanaan alih media bahan
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Demi kelancaran administrasi diperpustakaan dibutukan sekali unit reprografi karena akan menghemat waktu, biaya, konrol dll, dibandingkan dengan barang cetakan diberikan oleh perusahaan lain
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
KIA
pustaka langka ke dalam bentuk mikro beserta pemeliharaan, perawatan dan penyimpanan ;
mengatakan sesuatu dengan perasaan, karangan, ide, pengalaman pengetahuan dengan grafi. Teknologi cetak masa kini dapat digolongkn menjadi 4 golongan, yaitu :
b) Pelaksanaan reproduksi foto, naskah kuno, lukisan dan peta serta pemeliharaan, penyimpanan master film negatif dan foto reproduksinya. Reproduksi faksimile segala bentuk dokumen dng proses apa saja yang menggunakan cahaya, panas, atau radiasi listrik, seperti fotokopi dan cetak biru
1) Cetak tinggi adalah cetakan yang mana grafinya menonjol keatas atau cetakan tulisannya timbul biasanya didesain oleh orang – orang yang bisa komputer.
Grafika adalah segala cara mengungkapkan atau
2) Cetak dalam adalah cetakan yang mana grafinya
43
KIA
3) Cetak datar adalah cetakan yang mana permukaan grafinya sama rata atau sejajar ditulis dengan huruh latin atau arab. Contoh, kertas 4) Cetak laser adalah cetakan yang dilakukan dengan menggunakan sinar tanpa film dan plat. Contoh, foto Komunikasi grafika adalah proses penyampaian pesan (pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman dan lain-lain) melalui huruf, tanda, dan atau gambar dengan mencetak kemudian disampaikan kepada khalayak
44
umum. Hal-hal yang berkaitan dengan anatomi buku, yaitu sampul buku, catalog buku, lembar kartu peminjam dan isi buku Unit reprografi di perpustakaan dianggap penting karena dapat menunjang kelancaran administrasi di perpustakaan sehingga menghemat waktu, biaya, control dan lain-lain dibandingkan bila keperluan barang cetakan dikerjakan oleh pihak perusahaan di luar perpustakaan.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
masuk kedalam media atau alat yang mau ditulis. Contoh, Batu nisan
Layanan Rujukan di Perpustakaan Umum
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Oleh: Rahmatul Karimah, S.Hum.
45
pemerintahan baru saat ini adalah kepada pelayanan terhadap masyarakat secara cepat, transparan dan tepat guna. Perpustakaan Umum DKI Jakarta sebagai salah satu unit layanan di bawah BPAD harus menyikapi hal tersebut lebih serius dan kreatif lagi. Berbagai layanan yang berorientasi kepada pemustaka sudah diberikan oleh Perpustakaan Umum DKI Jakarta seperti peminjaman koleksi, internet gratis, perpanjangan jam layanan hingga pukul 20.00, e-library (e-books & ejournals) gratis bisa diakses dari mana saja, koleksi terbaru, layanan bercerita dan lain-lain. Namun ada satu jenis layanan yang belum digarap secara serius yang justru jenis layanan ini bisa menjadi andalan dan melengkapi jenis layanan yang sudah ada sebelumnya. Jenis layanan itu adalah layanan rujukan.
Dengan demikian sangat jelas bahwa fokus
46
Tujuan layanani ini, yakni mengarahkan pemakai perpustakaan menemukan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat; memberikan bimbingan kepada pemustaka agar mampu untuk dapat menelusur informasi dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih luas; mengarahkan pemustaka untuk dapat menggunakan setiap koleksi bahan pustaka referensi dengan tepat guna. Layanan Rujukan Digital Perkembangan teknologi informasi khususnya internet t e l a h m e m b a w a p e r u b a h a n p a d a p r o fe s i
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
S
aat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki sosok Gubernur dan Wakil Gubernur baru yakni pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama dengan gaya kepemimpinan yang berbeda dengan yang terdahulu. Visi dan misi yang ditawarkan sangat berorientasi kepada layanan publik. Berikut adalah visi dan misi Jakarta Baru. Visi ini ,yakni Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
Pelayanan Referensi adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di perpustakaan yang khusus melayankan/menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai/pengunjung perpustakaan.
kepustakawanan. Perkembangan tersebut membawa peran bagi para pustakawan dari seorang yang menjaga informasi dan menggunakannya untuk kepentingan pengguna menjadi pemandu pengetahuan dan instruktur yang mengajarkan ilmu yang disebut melek informasi. Perkembangan internet dan tersedianya informasi dalam jumlah yang sangat besar dan cepat, menjadikan pustakawan bertugas untuk mengajarkan cara berpikir kritis kepada pengguna perpustakaan (Anderson; Genit, 1997).
saja terbatas pada waktu dan tempat tertentu. Pemustaka dapat melakukan konsultasi melalui email dari rumah atau tempat kerja dan tempat lainnya. Disamping itu, layanan rujukan secara digital akan lebih cepat jika dibarengi dengan adanya kemampuan SDM dibidang Teknologi informasi. Bentuk-bentuk layanan ini antara lain layanan rujukan melalui email, webforms, dan chatting. Dengan adanya koleksi yang lengkap tentang bahan rujukan dan didukung adanya SDM petugas/pustakawan rujukan yang handal maka akan diperoleh suatu layanan yang memuaskan pemustaka.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Digital Reference Services (Pelayanan Referensi secara digital) adalah sebuah layanan pada perpustakaan yang dilakukan secara online (terpasang) dan transaksi referensinya dikomunikasikan dengan media computer. Hal ini dilakukan agar layanan rujukan tidak
47
Arsip Sebagai Pemersatu Berbangsa Oleh : Djoko Utomo "Dari semua aset negara yang ada, arsip adalah aset yang paling berharga. Ia merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya." (Daugty, 1924)
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga
48
Negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Arsip dibuat diciptakan bukan hanya sekedar untuk disimpan atau diarsipkan tetapi yang lebih penting lagi adalah bisa diakses sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kaidah kearsipan yang berlaku. Perlu dicatat bahwa memperoleh informasi di Indonesia adalah merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi. Selanjutnya memperoleh informasi publik dijamimn oleh Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Keterbukaan Informasi Publik). Publik perlu mendapatkan layanan yang baik, dan ini dijamin oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Negara kepulauan yang wilayahnya membentang dari Sabang sampai Merauke, dan dari Pulau Miangas
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
A
rsip ada, tetapi keberadaannya tidak diadaadakan. Ia adalah naskah, rekaman kegiatan atau peristiwa atau informasi tetapi bukan sembarang informasi. Ia merupakan informasi yang direkam/terekam yang otentisitas, kredibilitas/reliabilitas, legalitas dan integritasnya bisa dihandalkan. Oleh karenanya ia harus dijaga dari pengrusakan (tampering), pengubahan (alteration), pemalsuan (falsification), korupsi (corruption), dan penghapusan (deletion). Arsip elektronik senantiasa harus dikonversi dan dimigrasikan karena hardware dan software-nya cepat usang. Arsip konvensional informasinya melekat secara permanen pada m dium aslinya, sehingga autentisitasnya lebih gampang dilihat. Arsip mempunyai struktur (structure), isi (content), dan konteks (context). Konteks inilah yang sangat penting tetapi sering dilupakan.
sampai Pulau Rote, bisa dilihat dari Peta NKRI yang dikeluarkan oleh BAKOSURTANAL (sekarang Badan Informasi Geospasial). Peta adalah arsip. Arsip peta di dalam kearsipan disebut arsip kartografik. Peta NKRI tersebut juga merupakan alat pemersatu dan perekat bangsa. Perlu kiranya diingatkan kembali bahwa arsip adalah naskah.
pulau (besar dan kecil), Indonesian sebagai negara kepuluan (archiplelago state), maka laut dan selat adalah merupakan alat pemersatu bukan pemisah. Inilah peran arsip peta dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keaneragaman atau kebhinnekaan memerlukan suatu perekat agar suatu bangsa dapat bersatu guna memelihara keutuhan bangsa dan negaranya. Salah satu perekat tersebut adalah arsip. Di sinilah peran penting suatu arsip. (Penulis, Penasihat Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) dan Masyarakat Peduli Arsip (MAPA)
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Hal ini berarti pula bahwa Naskah Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya adalah arsip, dan arsip-arsip yang disebut di atas adalah merupakan perekat atau simpulsimpul pemersatu bangsa. Sebagai negara kepulauan (archipelago state), Indonesia yang terdiri atas 17. 507
49
Konflik Kepentingan dalam Gratifikasi bagi Penyelenggara Negara Oleh : Kamilliah, S.sos
pada nantinya mempengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya dilaksanakan oleh penyelenggara negara.
50
Bilamana Gratifikasi Dikatakan Sebagai Tindak Pidana Korupsi? Untuk mengetahui kapan gratifikasi menjadi kejahatan korupsi, perlu dilihat rumusan Pasal 12B Ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. “Setiap g r a t i f i ka s i ke p a d a p e g a w a i n e g e r i a t a u penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:....”
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
K
onflik kepentingan dalam gratifikasi adalah suatu situasi dimana seseorang Penyelenggara negara yang mendapatkan kekuasaan dan kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan memiliki atau diduga memiliki kepentingan pribadi atas setiap penggunaan wewenang yang dimilikinya. Situasi tersebut yang menyebabkan seseorang penyelenggara negara terlibat konflik kepentingan menerima gratifikasi atau p e m b e r i a n / p e n e r i m a a n h a d i a h ata s s u at u keputusan/jabatan merupakan salah satu kejadian yang sering dihadapi oleh penyelenggara negara sehingga Konflik kepentingan dalam gratifikasi berpengaruhnya terhadap penyelenggaraan Negara
Penyelenggara negara atau pegawai negeri yang menerima gratifikasi dari pihak yang memiliki hubungan afiliasi (misalnya: pemberi kerja-penerima kerja, atasan-bawahan dan kedinasan) dapat terpengaruh dengan pemberian tersebut, yang semula tidak memiliki kepentingan pribadi terhadap kewenangan dan jabatan yang dimilikinya menjadi memiliki kepentingan pribadi dikarenakan adanya gratifikasi. Pemberian tersebut dapat dikatakan berpotensi untuk menimbulkan konflik kepentingan pada pejabat yang bersangkutan.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
p ro fe s i o n a l p e ny e l e n g ga ra n e ga ra ; 3 ) penerimaan gratifikasi dapat digunakan sedemikian rupa untuk mengaburkan terjadinya tindak pidana korupsi;
Gratifikasi atau pemberian hadiah berubah menjadi suatu yang perbuatan pidana suap khususnya pada seorang penyelenggara negara atau PNS adalah pada saat Penyelenggara negara atau pegawai negeri tersebut melakukan tindakan menerima suatu gratifikasi atau pemberian hadiah dari pihak manapun sepanjang pemberian tersebut diberikan berhubungan dengan jabatan ataupun pekerjaannya. Contoh kasus yang dapat digolongkan sebagai gratifikasi : pembiayaan kunjungan kerja lembaga legislatif, cinderamata bagi guru (PNS) setelah pembagian rapor/kelulusan, pungutan liar, penyediaan biaya tambahan (fee) 10-20 persen dari nilai proyek, uang retribusi untuk masuk pelabuhan tanpa tiket yang dilakukan oleh instansi pelabuhan, dinas perhubungan dan dinas pendapatan daerah, parsel ponsel canggih keluaran terbaru dari pengusaha ke pejabat, perjalanan wisata bagi bupati menjelang akhir jabatan,dll. Beberapa bentuk konflik kepentingan yang dapat timbul dari pemberian gratifikasi ini antara lain adalah: 1) penerimaan gratifikasi dapat membawa vested interest dan kewajiban timbal balik atas sebuah pemberian sehingga independensi penyelenggara negara dapat terganggu; 2) penerimaan gratifikasi dapat mempengaruhi objektivitas dan penilaian
Untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan yang timbul karena gratifikasi tersebut, penyelenggara negara atau pegawai Negeri harus membuat suatu declaration of interest untuk memutus kepentingan pribadi yang timbul dalam hal penerimaan gratifikasi. yaitu penyelenggara negara atau pegawai negeri harus melaporkan gratifikasi yang diterimanya ke KPK, sesuai dengan pasal 12C UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Bagi Penyelenggara Negara dalam melaksanakan tugasnya sehari hari juga perlu strategi mengatasi konflik, Menurut Wijono (1993 : 42-66) Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict) diperlukan paling tidak tujuh strategi, empat diantaranya: Menciptakan kontak dan membina hubungan baik, Menumbuhkan rasa percaya diri, Menumbuhkan kemampuan (kompentensi)/kekuatan diri sendiri. Sebagai penyelenggara Negara agar sedapat mungkin mengelola Konflik kepentingan dalam diri individunya, apabila dikelola baik oleh penyelenggara negara segera dapat menghindarkan dirinya dari tindakan gratifikasi yang nanti pada akhirnya menimbulkan tindak pidana korupsi. Sehingga pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas dan kinerja aparat penyelenggara Negara, dapat menjadi lebih baik dan yang seharusnya.
51
MENGAPA HARUS DILESTARIKAN ?
Rekomendasi ini menekankan semua citra bergerak produksi nasional harus dianggap oleh negara sebagai bagian integral dari khazanah citra bergerak (moving image heritage). Indonesia sendiri sudah menerbitkan UU No. 4 Tahun 1990 sebagai landasan hukum pelaksanaan serah simpan karya cetak dan karya rekam. UU ini ditetapkan atas dasar pertimbangan bahwa karya cetak dan karya rekam merupakan salah satu hasil budaya bangsa yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian dan penyebaran informasi, serta pelestarian kekayaan
52
budaya bangsa berdasarkan Pancasila. Di samping itu dalam rangka pemanfaatan hasil budaya bangsa tersebut, karya cetak dan karya rekam perlu dihimpun, disimpan, dipelihara dan dilestarikan di suatu tempat tertentu sebagai koleksi nasional. Maka, jelas sekali bahwa pelestarian film menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa melestarikan berarti memelihara atau menyimpan baik-baik sesuatu agar tidak lenyap begitu saja. Namun pelestarian, apa pun, sesungguhnya tidak sesederhana itu. Pelestarian bertujuan untuk menjadikan sesuatu tetap ada seperti aslinya. Tidak rusak, tidak musnah. Demikian juga halnya dengan film. Tidak cukup dengan menyimpan dan memelihara, film seharusnya dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat luas untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran. Jika hanya dengan menyimpan dan memelihara, sejujurnya semua film pastilah disimpan di tempat tertentu. Minimal produsernya pasti menyimpan arsip film tersebut. Tapi bagaimana masyarakat tahu bahwa sebuah film disimpan di tempat tertentu. Terlebih lagi
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
M
engapa film harus dilestarikan. Film menjadi salah satu bukti sejarah yang dapat dicerna masyarakat dengan mudah. Pelestarian film sebagai karya cipta manusia bernilai tinggi telah mendapatkan perhatian besar baik dalam skala nasional maupun internasional. Tak kurang dari UNESCO yang telah menerbitkan rekomendasi bagi negara-negara anggotanya untuk perlindungan dan pelestarian citra bergerak sebagai khazanah budaya bangsa, yang tertuang dalam Recommendation for the safeguarding and preservation of moving images (UNESCO, 1980).
Oleh : Norma Tridiana, S.Hum
bagaimana jika masyarakat ingin mengakses film tersebut? Kemana harus mencarinya? Lembaga apa yang harus dihubungi? Maka fokus perhatian kita seharusnya pada persoalan akses dan pemanfaatan.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
Sebuah film dikatakan lestari jika film tersebut tetap dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat sebagai acuan dalam mempelajari sejarah atau budaya bangsa. Dan untuk itu film tersebut harus berada dalam jangkauan masyarakat, di tempat yang dapat dengan mudah diakses. Film seharusnya diperlakukan sama dengan koleksi buku, yang dengan mudah dapat diperoleh di perpustakaan, menjadi milik publik karena film juga mengandung nilai sejarah. Menurut Hikmat, hal pertama yang perlu disadari adalah bahwa pelestarian harus diawali dengan apresiasi. Persoalannya adalah kesadaran mayoritas masyarakat kita untuk memelihara sesuatu masih sangat minim, apalagi kalau menyangkut milik umum. Hal ini dapat kita buktikan dari perilaku sehari-hari masyarakat yang kurang peduli kepada fasilitas umum, seperti telepon umum (banyak yang sengaja dirusak), halte (penuh dengan coretan dan pengrusakan), dan lain-lain. Indikasi ini juga terasa sampai ke hal-hal yang lebih serius, termasuk dalam hal pelestarian film. Artinya, belum muncul iklim preservasi yang optimal. Keinginan memelihara suatu produk budaya biasanya bersifat sporadis dan hanya dilakukan oleh kelompok tertentu yang menganggap produk tersebut penting bagi mereka.
Merujuk pada konsep pelestarian, penulis menganggap bahwa ada tiga hal pokok yang menjadi permasalahan utama dalam pelestarian film, yaitu : pengumpulan (akuisisi), pengolahan, dan akses. Komitmen pemerintah, menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan dan pelestarian film, mencakup kebijakan yang relevan dan luwes, serta dukungan dana. Komitmen ini juga mencakup keterlibatan lembaga-lembaga terkait seperti SI, Perpustakaan, lembaga pendidikan, dan perusahaan. Mengingat Sinematek Indonesia sudah melakukan kegiatan pelestarian film selama ini, pemerintah perlu memberi dukungan penuh pada SI dalam hal akuisisi dan pengolahan dan memberdayakan PNRI sebagai gerbang atau portal untuk akses ke masyarakat luas karena publik lebih mengenai perpustakaan sebagai tempat untuk mengakses informasi. Komitmen pekerja seni, untuk menjalankan profesinya dengan merujuk pada fungsi film sebagai media pendidikan bagi masyarakat. Penting sekali bagi pekerja seni untuk mengasah ketajaman mereka 'mencium' selera pasar melalui kajian-kajian ilmiah. Komitmen masyarakat, dengan mengembangkan sikap-sikap kritis dan asertif dalam memberikan penilaian terhadap film, serta menjadikan film sebagai media pembelajaran. Memelihara film adalah bagian dari memelihara sejarah. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang mengerti dan menghargai sejarah? ( Rujukan dari: Film: Aset Budaya Bangsa yang Harus Dilestarikan!, Clara Naibaho)
53
Kualitas Layanan Perpustakaan Oleh: Fenty Afriyeni, S.Hum.
Fokus utama dari sebuah kualitas layanan perpustakaan adalah penggunanya. Sumber-sumber perpustakaan adalah suatu hal yang penting bagi para pemustaka, walaupun kadang harus diakui bahwa tidak ada perpustakaan yang dapat memuaskan semua pemustaka setiap saat karena beberapa perpustakaan terkadang mempunyai sumbersumberyangsangat terbatas.Namun keefektifan perpustakaan dan kualitas layanan bisa dilihat dalam hal seberapa baik perpustakaan menjalankan misinya. Perpustakaan harus selalu memberikan layanan yang berkualitas tinggi kepada pemustaka. Kualitas layanan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Berbicara tentang layanan, tentunya terkait dengan kualitas (mutu). Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
Suatu kualitas layanan yang baik tentunya selalu ditujukan untuk dapat dirasakan oleh penggunanya. Penilaian
54
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
P
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sebuah kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin suatu hubungan dengan suatu organisasi yang kemudian memungkinkan organisasi tersebut untuk mengerti dan memahami dengan baik harapan serta kebutuhan dari para pelanggan. Irawan (2002:38) mengatakan bahwa kualiatas layanan sangat bergantung kepada 3 hal, yaitu : sistem, teknologi, dan manusia. Dari ketiga faktor tersebut, faktor manusia memegang kontribusi yang paling besar yang mempengaruhi kepuasan pelanggan / pemakai.
erpustakaan merupakan organisasi non profit yang berfokus pada jasa atau pelayanan kepada masyarakat. Jasa atau layanan yang ada di perpustakaan merupakan semua jenis kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan melalui suatu hubungan, yaitu hubungan antara pustakawan dan pemustaka baik hubungan langsung maupun hubungan tidak langsung. Menurut Darmono (2004: 135) suatu layanan perpustakaan perlu memperhatian asas layanan seperti : (1) selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai perpustakaan, (2) layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata, dan memandang pemakai perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual, (3) layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan, (4) layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dengn didukung oleh administrasi yang baik. Layanan di perpustakaan menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemustaka yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya. Namun saat ini layanan di perpustakaan tidak hanya berupa koleksi buku, perpustakan juga harus secara aktif menyediakan fasilitas dan memberikan pelayanan dalam bentuk lain kepada penggunanya.
terhadap mutu kualitas layanan sebuah perpustakaan haruslah berdasarkan pada kacamata atau persepsi pemustaka. Untuk menilai kualitas layanan yang diberikan, perpustakaan membutuhkan pengguna untuk memberikan gambaran persepsi mereka dalam hal memberikan masukan dan penilaian terhadap layanan yang mereka terima. Oleh karena itu kajian evaluasi terhadap suatu layanan perpustakaan perlu dilaksanakan untuk mengetahui apa yang berjalan baik dan apa yang tidak dari atribut pelayanannya. Kajian ini dapat dijadikan landasan atau pegangan bagi perpustakaan untuk meninjau kembali koleksi, layanan, fasilitas dan kegiatan yang secara efektif dapat memenuhi kebutuhan informasi para pemustaka. Menurut Hernon dan Notecki (2001:688) ada 3 alasan mengapa sebuah perpustakaan harus memperhatikan kualitas layanannya :
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
1. Pengguna menawarkan sebuah kesempatan untuk perpustakaan tersebut dalam membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka. Hubungan ini tentunya akan menghasilkan suatu layanan perpustakaan yang lebih baik dengan memahami apa yang mereka harapkan. 2. Dengan memperhatian kualitas layanan mulai dari perencanaan sampai implementasi dari layanan, sebuah perpustakaan bisa mengidentifikasi bagian mana yang perlu ditingkatjan dan menjadi inti dari tujuan mereka.
kepuasan pengguna. Di lingkungan perpustakaan, pada dasarnya pemustaka membutuhkan pustakawan yang berpengetahuan luas dan mampu mebantu mereka menemukan informasi secara cepat dan efisien. Ketika seorang pemustaka bisa menilai bahwa seorang petugas perpustakaan berkompeten, maka mereka akan merasa yakin bahwa permasalahan ataupun pertanyaan mereka akan dapat diatasi dan diselesaikan. Sebuah layanan yang berkompeten di perpustakaan difokuskan kepada kemampuan staf perpustakaan dalam menjelaskan semua permasalahan yang ada pada diri pemustaka dalam mencari sumber-sumber informasi yang dibutuhkan. Selain itu, setiap pemustaka juga menginginkan staf perpustakaan yang ramah yang dapat membuat mereka nyaman mencari informasi yang dibutuhkan. Kualitas layanan menurut teori yang berkembang oleh beberapa ahli dijelaskan bahwa dapat diketahui dengan cara membandingkan pelayanan yang diharapkan (expected services) dengan persepsi atau pandangan pengguna terhadap apa yang mereka terima (perceived services/received services). Pengukuran terhadap kualitas layanan ini pertama kali dipelopori oleh Parasuraman, Zeithmal, dan Berry yang disebut sebagai ServQual.
3. Perhatian dalam hal kualitas layanan memungkinkan organisasi tersebut untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan penggunanya.
Berdasarkan metode ServQual tersebut, maka selanjutnya Association of Research Library bekerja sama dengan Texas A&M University memperkenalkan suatu metode baru mengukur kualitas layanan perpustakan yang dikenal dengan nama LibQual. Menurut Phipps (2001: 638) tujuan dari pengukuran kualitas layanan perpustakaan dengan metode ini adalah :
Selanjutnya, kualitas layanan erat kaitannya dengan
1. Membantu berkembangnya budaya yang unggul
55
dalam menyediakan layanan perpustakaan 2. Menolong perpustakaan untuk lebih mengerti persepsi pengguna terhadap kualitas layanan yang diberikan 3. Mengidntifikasi aspek pelaksanaan terbaik dalam sebuah layanan perpustakaan 4. Mempertinggi kemampuan menganalisis dalam menerjemahkan data-data yang dihasilkan. Singkatnya, dalam metode libQual ini terdiri dari 4 dimensi pengukuran, diantaranya adalah : 1. Access to Information. Dimensi ini menyangkut halhal yang berhubungan dengan akses yang dilakukan oleh pemustaka dalam menemukan informasi yang dibutuhkanya, kemudahan akses untuk menemukan informasi, tidak ada hambatan menemukannya, waktu yang dibutuhkan dalam mendapatkan informasi tersebut, dan lain-lain. 2. Affect to Service, yaitu kemampuan, sikap, serta mentalitas para petugas perpustakaan dalam melayani para pemustaka. Dapat diabil contoh misalnya kemampuan, wawasan, dan keramahan petugas perpustakaan sehingga memberikan rasa percaya kepada pemustaka, rasa peuli dan perhatian kepada para pemustaka, selalu siap membantu pemstaka dan selalu membuka diri untuk membantu, dan kemampuan memberikan janji dan harapan dalam pelayanan dan menepatinya secara tepat dan akurat. 3. Personal Control, yaitu suatu konsep yang membuat pengguna perpustakaan dapat melakukan sendiri apa yang diinginkannya dalam mencari informasi tanpa bantuan petugas perpustakaan. Seperti, sebaik apa petunjuk-petunjuk yang diperlukan sehingga pemustaka tidak sulit dalam memanfaatkan layanan yang ada di perpustakaan. 4. Library as Place. Yaitu perpustakaan sebagai
56
tempat dimana kemampuan menampilkan sesuatu secara nyata berupa fasilitas fisik, peralatan atau perabotan, dan peralatan komunikasi, ruang belajar, ruang baca, ruang diskusi, layanan fotokopi, dan lainlain. Dengan metode LibQual yang telah dikembangkan oleh para ahli tersebut, kualitas layanan sebuah perpustakaan dapat terukur. Ketika yang mereka terima dari sebuah layanan tidak sebesar nilai harapan, dapat dikatakan kualitas layanan tersebut belum baik atau belum dapat memuaskan kebutuhan para pemustaka, dan sebaliknya. Jika dilihat dari kondisi perpustakaan yang ada saat ini, tentu masalah teknologi merupakan hal tertinggi yang diharapkan oleh ara pemustaka, Namun, kenyataannya masih banyak perpustakaan yang belum dapat memuaskan pemustaka dalam hal teknologi informasi yang dimilikinya. Di lain hal, kualitas sumber daya manusia di perpustakaan juga masih menjadi masalah yang dialami oleh kebanyakan pemustaka. Untuk itulah, sebuah perustakaan harus memperhatikan kebutuhan dan harapan para pemustaka agar mendapatkan hasil kualitas layanan yang maksimal. Layanan perpustakaan yang mampu memenuhi atau bahkan melampaui harapan sesungguhnya yang diinginkan pemustaka dipastikan membuat pengguna puas dengan layanan tersebut.
Buletin Mantap edisi III Tahun 2012
”Reading is My Lifestyle”
BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA